Anda di halaman 1dari 8

KABINET ALI SASTROAMIJOYO 2

1. NAMA KABINET

Kabinet Ali Sastroamidjojo II, sering pula disebut Kabinet Ali-Roem-Idham,


bertugas pada periode 24 Maret 1956–14 Maret 1957. Kabinet Ali kembali diserahi
mandat pada tanggal 20 Maret 1956 yang merupakan koalisi antara PNI, Masyumi,
dan NU. Pada tanggal 14 Maret 1957 Kabinet Ali Sastroamidjojo II menyerahkan
mandatnya kepada presiden. Akhirnya kabinet ini jatuh dan presiden menunjuk dirinya
menjadi pembentuk kabinet yang bernama kabinet Karya dan Djuanda sebagai perdana
menteri.

2. PARTAI KOALISI PENDUKUNG

Dibentuk 24 Maret 1956

Diselesaikan 14 Maret 1957

Struktur pemerintahan

Kepala negara Soekarno

Kepala pemerintahan Ali Sastroamidjojo

Jumlah menteri 27

Total jumlah menteri 27

Partai anggota Partai Nasional Indonesia


Majelis Syuro Muslimin Indonesia
Nahdlatul Ulama
Partai Syarikat Islam Indonesia
Partai Kristen Indonesia
Partai Katolik
Partai Islam
Ikatan Pendukung Kemerdekaan
Indonesia
Independen
3. LAMA BERKUASA

bertugas pada periode 24 Maret 1956–14 Maret 1957.

4. Program Kabinet

Pembatalan KMB

 Menyelesaikan pembatalan seluruh perjanjian KMB, secara unilateral, baik


formil maupun materiil dan mengadakan tindakan-tindakan untuk menampung
akibat-akibatnya.

Irian Barat

 Meneruskan perjuangan untuk mewujudkan kekuasaan de facto Republik


Indonesia atas Irian Barat bersandarkan kekuatan rakyat dan kekuatan-kekuatan anti
kolonialisme di dunia internasional.
 Membentuk Propinsi Irian Barat.

Keamanan

 Memulihkan dan menjaga keamanan dalam negeri yang dikacaukan oleh


gerombolan-gerombolan illegal yang memberontak terhadap negara dengan nama
apapun juga mereka menamakan dirinya.
 Menyempurnakan koordinasi antara alat-alat kekuasaan negara, terutama dalam
tindakan-tindakan pemulihan keamanan.

Perekonomian dan Keuangan

 Perekonomian
o Memulai membangun secara teratur dan menurut rencana berjangka
waktu tertentu (5 tahun) yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
menitik beratkan pada dasar keputusan rakyat.
o Berusaha untuk mewujudkan pergantian ekonomi kolonial bersandarkan
kepentingan rakyat jelata, dengan mengutamakan kebutuhan-kebutuhannya
yang primer.

 Keuangan
o Menyehatkan keuangan negara hingga tercapai imbangan anggaran
belanja biasa yang baik dan yang memberi kemungkinan untuk melanjutkan
pembangunan.
o Dalam usaha penyempurnaan keuangan negara, penambahan sumber
keuangan baru harus diutamakan.
o Memperbaiki pengawasan atas pemakaian uang negara.
o Perkreditan pemerintah yang tepat dan lancar untuk melindungi usaha
ekonomi nasional terhadap persaingan asing.

 Perindustrian
o Memajukan berdirinya industri nasionalsupaya selekas mungkin
Republik Indonesia dapat menjamin kebutuhannya sendiri, dan melindungi
industri nasional terhadap persaingan asing.

 Pertanian
o Mempertinggi tingkat hidup petani dengan jalan:
 Memperbanyak produksi hasil bumi, terutama bahan-bahan
makanan rakyat dengan memperluas tanah penanamannya di seluruh
wilayah Republik Indonesia, terutama di daerah luar pulau Jawa, baik
secara intensif maupun secara ekstensif.
 Mempergiat tumbuhnya koperasi-koperasi tani dan bank-bank
tani.
 Memajukan kesehatan, pendidikan dan pengajaran tani.
 Memajukan transmisi,

Luar Negeri, Pertahanan, dan Perburuhan


 Politik Luar Negeri
o Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif berdasarkan
kepentingan rakyat dan menuju ke perdamaian dunia.
o Melaksanakan keputusan-keputusan konferensi Asia-Afrika, pertama di
Bandung.

 Pertahanan
o Melancarkan tercapainya stabilisasi kekuatan negara.
o Mengadakan kewajiban milisi bagi semua warga negara, menurut syarat-
syarat yang ditentukan dengan undang-undang.
o Memperbaiki nilai-nilai teknis pendidikan rohani dan jasmani militer
daripada angkatan perang Republik Indonesia, sehingga nilai perjuangannya
dipertinggi.

 Perburuhan
o Mewujudkan usaha pemerintah ke arah perbaikan nasib dan kedudukan
hukum kaum buruh dan pegawai negeri serta hubungannya dengan pimpinan
perusahaan atau jawatan sehingga berkesempatan memperkembangkan bakat
dan sifat-sifatnya yang baik untuk kepentingan masyarakat.
o Melengkapkan perundang-undangan perburuhan dan pegawai mengatur
penyelesaian perselisihan perburuhan melalui prosedur yang lebih demokratis,
sambil menuju ke arah peradilan perburuhan yang lengkap.
o Memberikan segala bantuan dan stimulans bagi konsolidasi dan
pertumbuhan organisasi-organisasi kaum buruh dan pegawai yang sehat.

 Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan


o Memperluas dan mempertinggi mutu pendidikan rakyat disekolah dan di
luar sekolah, baik jasmani maupun rohani atas dasar kepentingan nasional
sekarang
 Menyiapkan berlakunya wajib belajar dalam tempo yang tertentu.
 Memperluas pendidikan teknik dan ekonomi yang praktis dan
umumnya pendidikan kejuruan, sesuai dengan kepentingan pembangunan
sekarang.
 Menyelesaikan perundang-undangan pendidikan nasional hingga
tercapai dasar yang sama dan koordinasi yang baik diseluruh lapangan
pendidikan dari sekolah rendah sampai sekolah tinggi.
 Menyelenggarakan usaha-usaha yang pokok dan merata untuk
memberi dasar yang kuat dalam pertumbuhan kebudayaan nasional.
KEBERHASILAN

 Keberhasilan yang dicapai dalam kabinet Ali Sastroamidjojo 2


yaitu mendapatkan dukungan penuh dari presiden dan dianggap sebagai titik tolak
dari periode planning and investment, yang hasilnya adalah Pembatalan seluruh
perjanjian KMB.
Kegagalan:

 adanya suatu masalahpergantian kepemimpinan TNI-AD atas


berlaku di dalam lingkungan TNI-AD atas dasar untuk melanjutkan peristiwa 17
Oktober 1952 yang dianggap tidak sejalan dengan sebuah norma yang

Jatuhnya Kabinet Ali Sastroamijoyo II

Kabinet Ali Sastroamijoyo II hanya bertugas selama satu tahun, karena kabinet
ini harus mengembalikan mandat mereka kepada presiden. Penyebab jatuhnya Kabinet
Ali Sastroamijoyo II adalah karena terjadinya perpecahan antara Partai Masyumi dan
PNI. Selain itu, semasa kabinet ini bertugas juga banyak menerima tuntutan daerah
yang kemudian juga didukung oleh Masyumi, agar Ali segera mengembalikan
mandatnya. Pada Januari 1957, Masyumi pun mulai menarik menteri-menteri mereka
dari Kabinet Ali Sastroamijoyo, sehingga membuat kabinet ini semakin melemah.
Lama-kelamaan, Kabinet Ali Sastroamijoyo II pun dibubarkan. 

Mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi (Januari 1957), membuat kabinet


hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden pada tanggal 14
Maret 1957.

REFERENSI :
 Simanjuntak, P. N. H. (2003), Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal
Kemerdekaan Sampai Reformasi, Jakarta: Djambatan

Susunan kabinet

Partai
No Jabatan Nama Menteri
Politik

Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo PNI

1 Mohammad Roem Masyumi


Wakil Perdana Menteri
Idham Chalid NU

Roeslan Abdulgani
PNI 
(sampai 28 Januari 1957)
2 Menteri Luar Negeri
Ali Sastroamidjojo (a.i.)
PNI
(sejak 28 Januari 1957)

3 Menteri Dalam Negeri R. Sunarjo NU

4 Menteri Pertahanan Ali Sastroamidjojo ("a.i.") PNI

5 Menteri Kehakiman Muljatno  Masyumi

6 Menteri Penerangan Soedibjo  PSII

7 Menteri Keuangan Jusuf Wibisono  Masyumi


Menteri Perekonomian Burhanuddin NU
8
Menteri Muda Perekonomian F.F. Umbas Parkindo

Menteri Pertanian Eny Karim PNI


9
Menteri Muda Pertanian Sjech Marhaban  PSII

Menteri Perhubungan Suchjar Tedjasukmana  Masyumi

10
Partai
Menteri Muda Perhubungan A.B. de Rozari
Katolik

Menteri Pekerjaan Umum dan


11 Pangeran Mohammad Nur  Masyumi
Tenaga

12 Menteri Agraria A.A. Suhardi NU

13 Menteri Sosial Fattah Jasin NU

14 Menteri Tenaga Kerja Sabilal Rasjad PNI

Menteri Pendidikan dan


15 Sarino Mangunpranoto PNI
Kebudayaan

16 Menteri Kesehatan Handrianus Sinaga Parkindo

17 Menteri Agama Mohammad Iljas NU

18 Menteri Negara Rusli Abdul Wahid  PERTI


(Urusan Umum)
Dahlan Ibrahim 
(Urusan Bekas Pejuang IPKI
Kemerdekaan)

Djuanda
Independen
(Urusan Perencanaan)

19 Ketua Mahkamah Agung Mr. A. Wirjono Prodjodikoro Independen

20 Jaksa Agung Soeprapto Independen

Ketua Dewan Pengawas


21 Soerasno Independen
Keuangan

Anda mungkin juga menyukai