Anda di halaman 1dari 5

Rincian Materi Sukiman-Suwirjo

A. Masa Kepemimpinan
Latar belakang pembentukan kabinet masa demokrasi liberal adalah
diterapkannya sistem multi partai yang menimbulkan persaingan antar golongan. Hal ini
menyebabkan ketidak stabilan politik diindonesia seperti pergantian kabinet yang relatif
cepat.
Sistem multi partai pada masa demokrasi liberal menimbulkan persaingan antar
golongan. Masing-masing partai hanya mau mencari kemenangan dan popularitas partai
dan pendukungnnya, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan politik Indonesia.
Ketidakstabilan politik juga diwarnai jatuh bangunnya kabinet karena antara masing-
masing partai tidak ada sikap saling percaya.
Pemerintah Indonesia, di bawah pimpinan Soekarno dan Hatta sebagai roda
penggerak negara yang baru berdiri berusaha semaksimal mungkin menstabilkan kondisi
perpolitikan. Salah satu cara yang ditempuh untuk menstabilkan kondisi pemerintahan
pada saat itu adalah dengan membentuk kabinet yang diketuai oleh pedana menteri.
Kabinet pertama yang berhasil dibentuk adalah kabinet Natsir (September 1950-
Maret 1951). Natsir yang berasal dari partai Masyumi harus meletakan jabatannya karena
desakan dari partai oposisi yang kecewa pada kebijakannya menggenai pembebasan Irian
Barat. Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran negara
Republik Indonesia Serikat. Kabinet ini diumumkan pada 26 April 1951 dan bertugas
pada masa bakti 27 April 1951 hingga 23 Februari 1952. Meskipun dari patai Mayumi,
Soekiman dipilih karena dinilai oleh Soekarno sangat piawai dalam menjalin hubungan
antar partai yang saling bersaing satu sama lain. Ironisnya Soekiman sebagai pedana
menteri tidak mendapat dukungan dari partainya Masyumi.
B. Struktur Kepemimpinan
Soekiman Wirjosandjojo merupakan tokoh politik Indonesia yang menjabat
sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-6 antara 27 April 1951 hingga 3 April 1952 di
bawah Kabinet Sukiman-Suwirjo. Ia juga merupakan salah seorang pendiri dan ketua
umum pertama Partai Masyumi.
No Kedudukan Nama Menteri
Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo
1
Wakil Perdana Menteri Suwirjo
2 Menteri Luar Negeri Achmad Subardjo
3 Menteri Dalam Negeri Iskak Tjokroadisurjo
4 Menteri Pertahanan Sewaka [1]
5 Menteri Kehakiman Mohammad Yamin [2]
6 Menteri Penerangan Arnold Mononutu
7 Menteri Keuangan Jusuf Wibisono
8 Menteri Pertanian Suwarto
9 Menteri Perindustrian dan Perdagangan Sujono Hadinoto [3]
10 Menteri Perhubungan Djuanda Kartawidjaja [4]
11 Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Ukar Bratakusumah [4]
12 Menteri Perburuhan Iskandar Tedjasukmana
13 Menteri Sosial Sjamsuddin
14 Menteri Pendidikan dan Norma budaya istiadat Wongsonegoro
15 Menteri Agama Wahid Hasjim
16 Menteri Kesehatan J. Leimena
A. Pellaupessy
(urusan umum)
17 Menteri Negara Pandji Suroso
(urusan pegawai)
Gondokusomo [5

C. Program Kerja Kabinet


Program Kerja Kabinet Sukiman-Suwirjo :
1. Menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk menjamin
keamanan dan ketenteraman serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan
negara.
2. Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek
untuk meningkatkan kehidupan sosial dan perekonomian rakyat serta memperbaharui
hukum agraria sesuai dengan kepentingan petani.
3. Mempercepat usaha penempatan mantan pejuang dalam lapangan pembangunan.
4. Menyelesaikan persiapan pemilihan umum untuk membentuk dewan konstituante dan
menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu yang singkat serta mempercepat
terlaksananya otonomi daerah.
5. Menyiapkan undang-undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama
(collective arbeidsovereenkomst), penetapan upah minimum, dan penyelesaian
pertikaian perburuhan.
6. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta menuju perdamaian dunia,
menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang sebelumnya
berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional
biasa, mempercepat peninjauan kembali persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar,
serta meniadakan perjanjian-perjanjian yang pada kenyataannya merugikan rakyat
dan negara.
7. Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia dalam waktu
sesingkat-singkatnya

Pencapaian kerja Kabinet Sukiman tidak begitu banyak, karena program kerja yang
dijalankan adalah melanjutkan program kerja Kabinet Natsir. Bedanya adalah hanya
dalam skala prioritas penanganan program, sebagai contoh awalnya program
Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman selanjutnya diprioritaskan untuk
menjamin keamanan dan ketentraman. Sangat disayangkan karena begitu banyak
hambatan yang diterima Kabinet Sukiman sehingga berdampak pada perncapaian kerja
yang tidak begitu maksimal.

Beberapa keberhasilan kabinet sukiman-suwirjo:


1. Memerhatikan usaha memajukan perusahaan kecil
2. Memerhatikan kaum buruh
3. Memperluas pendidikannya dengan mendirikan berbagai macam sekolah dan
tingkatnya
4. Melanjutkan Program Kerja Kabinet Natsir

Hambatan Kerja Kabinet Sukiman Yaitu


1. Salah dalam mengambil keputusan mengenai pertukaran nota keuangan sehingga
menyebabkan Indonesia harus memperhatikan kepentingan militer Amerika Serikat.
Hal ini tentu melukai politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif.
2. Munculnya tindak korupsi dan kegemaran terhadap barang mewah di lembaga
pemerintahan.
3. Masalah perebutan Irian Barat dari Belanda belum juga terselesaikan.
4. Keamanan dan ketentraman semakin terancam karena kurang tegas dalam mengambil
tindakan dalam kasus pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi
Selatan. Hal ini dikarenakan hubungan antara Sukinman dan Militer kurang begitu
baik.

D. Kontroversi Kabinet Sukiman


Kabinet Soekiman dibentuk dengan waktu yang lama, dan dipilih dengan menitik
beratkan kepartaian. Hasilnya dalam Kabinet Soekiman banyaknya partaiwan (partijman)
bukan negarawan (staatsman) yang duduk dalam kabinetnya berakibat pada munculnya
kericuhan politik. Kepentingan masingmasing partai inilah yang kemudian menjatuhkan
cabinet.

E. Akhir dari Masa Kepemimpinan


Penyebab pertama jatuhnya kabinet Sukiman suwirjo ialah ketidakharmonisan
antara pemerintah dengan pihak militer, buruknya hubungan ini berawal dari tidak
masuknya Sultan Hamengkubuwono IX dalam kabinet untuk yang pertama kalinya sejak
tahun 1946. lalu, penyebab lainnya ialah karena diterimanya mutual security act (MSA)
yaitu bantuan dari Amerika Serikat pada tahun 1951 antara Menteri Luar Negeri Ahmad
Subarjo dan Duta Besar Amerika Merle Cochran untuk beberapa negara guna melawan
komunis. kebijakan ini menimbulkan perlawanan dari berbagai kelompok, perjanjian itu
disebut sangat bertentangan dengan kebijakan "politik bebas aktif" dan menyeret
Indonesia masuk dalam pengaruh Amerika Serikat (Blok barat).
Hasilnya seluruh anggota kabinet mengundurkan diri pada bulan Februari 1952.
Pemerintahan kabinet Sukiman resmi berakhir pada 3 April 1952. kabinet ini kemudian
digantikan oleh kabinet wilopo.

F. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan MSA Kabinet Sukiman

1. Pembangunan Infrastruktur

2. Stabilitas Ekonomi

3. Pendidikan dan Kesehatan

4. Reformasi Birokrasi (Tujuan program ini adalah untuk mengurangi birokrasi yang
rumit dan meningkatkan sistem pelayanan public)

Kekurangan Kabinet Sukiman

1. Krisis Kebijakan (Hal ini terutama berkaitan dengan program penghapusan subsidi
bahan bakar minyak.)
2. Problem Pelaksanaan Program
3. Keterbatasan Infrastruktur
4. Permasalahan Keamanan
Selama masa pemerintahan Sukiman, masih terdapat berbagai kasus terorisme dan
konflik yang terjadi di Indonesia. Hal ini terutama terjadi di wilayah Bagian Timur
Indonesia, dan dianggap sebagai permasalahan yang belum tuntas hingga saat ini.

Soekiman menjadi ketua umum pertama Partai Masyumi setelah kongres perdana partai pada November 1945.

Setelah pengakuan kedaulatan, Soekiman digantikan oleh Mohammad Natsir sebagai pemimpin partai dan
menjabat perdana menteri menggantikan Natsir setelah membentuk koalisi dengan Partai Nasional Indonesia

Kubu Natsir dan Soekiman dalam Masyumi bertentangan secara politik

oekiman tetap aktif di dalam Masyumi, sampai ia hengkang dari politik setelah pecahnya
pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia dan dimulainya era Demokrasi Terpimpin

Anda mungkin juga menyukai