1. Menjalankan tindakan-tindakan tegas sebagai negara hukum untuk
menjamin keamanan dan ketentraman, serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negaraz
2. Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional
dalamjangka pendek untuk mempertinggi sosial ekonomi rakyat, membaharui hukum agrarian sesuai kepentingan petani, dan mempercepat usaha penempatan beas pejuang dalam lapangan pembangunanz
3 Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk konstituante
dan menyelenggarakan pemilu dalam waktu singkatz Mempercepat otonomi daerahz
4. Menyiapkan undang-undang tentang Pengakuan Serikat Buruh dan
Perjanjian Kerja sama (collectieve arbeidsovereenkomst)
5. Menjalankan politik luarnegeri yang bebas danaktif untuk
perdamaian, menyelenggarakan hubungan Indonesia-Belanda atas dasarUnite Statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional, mempercepat peninjauan kembali persetujuan KMB dan meniadakan perjanjian yang merugikan negara dan rakyatzz 6. Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia secepatnya
penjelasan
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah
pembubaran negara Republik Indonesia Serikat, Kabinet ini bertugas pada masa bakti 27 April 1951 hingga 3 April 1952, tetapi kabinet ini sebenarnya telah didemisionerkan pada tanggal 23 Februari 1952 struktur pemerintahan
Kepala Negara : Soekarno
Mohammad Hatta ( Wakil )
Kepala Pemerintahan : Sukiman Wirjosandjojo
Wakil Kepala Pemerintahan : Suwirjo
Jumlah Menteri : 18
Partai Anggota : Majelis Syuro Muslimin Indonesia, Persatuan
Indonesia Raya, Partai Buruh Indonesia, PKRI, Partai Kristen Indonesia, Partai Indonesia Raya, Parati Sarekat Islam Indonesia, Independen.
susunan Menteri Luar Negeri : Achmad Subardjo
Menteri Pertahanan : Sewaka (diangkat 9 Mei 1951)
Menteri Kehakiman : Wongsonegoro (berhenti 14 J uni 1951), Az
Pellaupessy (diangkat 14 J uni 1951, berhenti 16 J uli 1951), dan Mohammad Nasrun (diangkat 16 J uli 1951)
Menteri Penerangan : Arnold Mononutu
Menteri Keuangan : J usuf Menteri Pertanian;Suwarto
Menteri Perdagangan dan Perindustrian: Sujono Hadinoto (berhenti
J uli 1951) dan Wilopo (diangkat J uli 1951 ) Menteri Perhubungan : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga : Ukar Bratakusumah
Menteri Perburuhan: Iskandar Tedjasukmana
Menteri Sosial : Sjamsuddin
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Wongsonegoro
Menteri Agama : Wahid Hasjim
Menteri Kesehatan : J z Leimena
Menteri Urusan Umum : A. Pellaupessy
Menteri Urusan Pegawai : Pandji Suroso
Menteri Urusan Agraria: Gondokusumo
keberhasilan & kegagalan
a. Terdapat perubahan skala keutamaan dalam pelaksanaan
program, daripada program kepada Menyemarakkan usaha keselamatandankeamanan, seterusnya mengutamakan keselamatan dan keamananz Kegagalan: ada Terdapat tentangan daripada Masyumi dan PNIterhadap tindakan Sukiman, maka mereka menarik balik sokongan mereka kepada kabinetz DPR akhirnya menyaman Sukiman dan memaksa Sukiman mengembalikan mandatnya kepada presiden.. penyebab jatuhnya
salah satu Kabinet Sukiman merupakan kabinet pada masa demokrasi
parlementeryang berkuasa sejak 26 April 1951-23 Februari 1952z Kabinet Sukiman merupakan hasil koalisidari PNIdan Masyumi z Dalam perkembangannya , kabinet Sukiman harus dihadapkan pada berbagai persoalan akibat dari kebijakan- kebijakanmenteri - menteri kabinet z Kebijakan tersebut adalahpengangkatan orang - orang PNI sebagai kepala daerah oleh Menteri Dalam Negeri Mrz Iskaq , pembebasan 950 orang tahanan SOB oleh Menteri Kehakiman Muhammad Yamin, serta adanya perjanjian Mutual Security Agent
( MSA ) anatara Menteri LuarNegeri Indonesia ( Achmad Soebardjo )
dan Duta Besar Amerika Serikat ( Merle Cochran ) z Perjanjian MSA tersebut selanjutnya menyebabkan kabinet Sukiman jatuh akibat mosi tidak percaya dari parlemen