Anda di halaman 1dari 14

MENGIDENTIFIKASI MASING - MASING DARI

7 KABINET

NAMA KELOMPOK :

GEDE SUTHA PRATAMA (05)


KADEK WIDIA SUARDIKA (15)
KETUT RIYANDIKA (19)
MADE JULI ADITYA (30)

TAHUN AJARAN 2023/2024


SMA NEGERI 1 TEJAKULA
MENGIDENTIFIKASI 7 KABINET

1. KABINET NATSIR
● Periode Menjabat
Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah bubarnya Republik
Indonesia Serikat dan kembali menjadi NKRI.
Kabinet ini berjalan selama periode 6 September 1950 sampai 27 April 1951 dipimpin
oleh Mohammad Natsir.
● Susunan Kabinet
Masa bakti : 6 September 1950-27 April 1951 (didemisionerkan pada tanggal 20 Maret 1951)
No Jabatan Nama Mentri Partai Politik

1. Perdana Menteri Mohammad Natsir Masyumi

2. Wakil Perdana Menteri Hamengku Buwono I Non partai

3. Menteri Dalam Negeri Assaat Non partai

4. Menteri Luar Negeri Mohammad Roem Masyumi

5. Menteri Keamanan Rakyat Abdul Halim Non partai


(sampai dengan 17 Desember 1950) dan
Sri Sultan HB I ( diangkat pada 8
Desember 1950)

6. Menteri Kehakiman Wongsonegoro PIR

7. Menteri Penerangan M. A. Pellaupessy Faksi


Demokratik

8. Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara Masyumi

9. Menteri Perindustrian dan Sumitro Joyohadikusumo PSI


Perdagangan

10. Menteri Pertanian Tandiono Manu PSI

11. Menteri Pekerjaan Herman Johannes PIR


Umum dan Rekonstruksi

12. Menteri Sosial F. S. Haryadi Partai Katolik

13. Menteri Perhubungan Djuanda Kartawidjaja Non partai

14. Menteri Kesehatan Wahid Hasyim Masyumi

15. Menteri Tenaga Kerja Panji Suroso Parindra

16. Menteri Agama Wahid Hasyim Masyumi

17. Menteri Pendidikan dan Bahder Djohan Non Partai


Kebudayaan

18. Menteri Negara Harsono Tjokroaminoto Parindra


(sampai dengan 31 Desember 1950)

● Program Kerja
1. Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk
Dewan Konstituante dalam waktu yang singkat.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan serta
membentuk peralatan negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 dalam
UUD Sementara 1950.
3. Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketentraman
Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat
sebagai dasar bagi pelaksanaan.
4. Kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman dan
kesamarataan hak antara buruh dan majikan Membantu pembangunan
perumahan rakyat.
5. Serta memperluas berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas dalam bidang
Kesehatan dan kecerdasan Menyempurnakan organisasi Angkatan perang
dan pemulihan.
6. Mantan anggota-anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
7. Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan
wilayah Irian Barat dalam waktu yang singkat.

● Alasan Pembubaran Kabinet


Karena banyak gerakan kedaerahan yang berusaha melakukan pemberontakan kepada
pemerintah, semisal Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS.

2. KABINET SUKIMAN
● Periode Menjabat
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran negara
Republik Indonesia Serikat. Kabinet ini diumumkan pada 26 April 1951 dan bertugas
pada masa bakti 27 April 1951 hingga 23 Februari 1952.
● Susunan Kabinet

No Jabatan Nama Mentri Partai Politik

1. Ketua Kabinet Sukiman Wirjosandjojo Masyumi

2. Wakil Kabinet Suwiryo PNI

3. Menteri Luar Negeri Achmad Subardjo Masyumi


4. Menteri Pertahanan Sewaka Masyumi

5. Menteri Kehakiman Wongsonegoro PNI


A. Pellaupessy PNI
Mohammad Nasrun Masyumi

6. Menteri Penerangan Arnold Mononutu Parkindo

7. Menteri Keuangan Jusuf Wibisono Masyumi

8. Menteri Pertanian Suwarto PNI

9. Menteri Perdagangan dan Sujono Hadinoto Masyumi


Perindustrian Wilopo PNI

10. Menteri Perhubungan Djuanda Kartawidjaja PNI

11. Menteri Pekerjaan Ukar Bratakusumah PSII


Umum dan Tenaga

12. Menteri Perburuhan Iskandar Tedjasukmana Masyumi

13. Menteri Sosial Sjamsuddin Masyumi

14. Menteri Pendidikan dan Wongsonegoro PNI


Kebudayaan

15. Menteri Agama Wahid Hasjim NU

16. Menteri Kesehatan J. Leimena Parkindo

17 Menteri Urusan Umum A. Pellaupessy PNI

18. Menteri Urusan Pegawai Pandji Suroso PSII

19. Menteri Urusan Agraria Gondokusumo Masyumi

● Program Kerja
Kabinet Sukiman memiliki tujuh program kerja utama yang disampaikan kepada
parlemen pada tanggal 28 April 1951. Program kerja tersebut adalah:
1. Menjalankan tindakan-tindakan tegas sebagai negara hukum untuk
menjamin keamanan dan ketentraman, serta menyempurnakan organisasi
alat-alat kekuasaan negara.
2. Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka
pendek untuk mempertinggi sosial ekonomi rakyat, membaharui hukum agraria
sesuai kepentingan petani, dan mempercepat usaha penempatan bekas pejuang
dalam lapangan pembangunan.
3. Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk konstituante
dan menyelenggarakan pemilu dalam waktu singkat.
4. Mempercepat otonomi daerah.
5. Menyiapkan undang-undang tentang Pengakuan Serikat Buruh dan Perjanjian
Kerja Sama (collectieve arbeidsovereenkomst).
6. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk perdamaian,
menyelenggarakan hubungan Indonesia-Belanda atas dasar Unite Statuut
menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional, mempercepat
peninjauan kembali persetujuan KMB dan meniadakan perjanjian yang
merugikan negara dan rakyat, serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah
Republik Indonesia secepatnya.
7. Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan rakyat.

● Alasan Pembubaran Kabinet


karena adanya pertukaran nota diplomatik antara Menteri luar Negeri Ahmad Subarjo
dan Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Merle Cochren.

3. KABINET WILOPO
● Periode Menjabat
Mr. Wilopo (21 Oktober 1909 – 20 Januari 1981) adalah Perdana Menteri Indonesia ke-
7 yang menjabat pada 3 April 1952 - 30 April 1953 dan memimpin kabinet yang
dikenal dengan nama Kabinet Wilopo.
● Susunan Kabinet
Masa bakti : 3 April 1952-30 Juli 1953 (didemisionerkan pada tanggal 3 Juni 1953)

No Jabatan Nama Mentri Partai Politik

1. Perdana Menteri Wilopo PNI

2. Wakil Perdana Menteri Prawoto Mangkusasmito Masyumi

3. Menteri Luar Negeri Wilopo PNI


(sampai dengan 29 April 1952)
Mukarto
(sampai dengan 29 April 1952)

4. Menteri Dalam Negeri Mohammad Roem Masyumi

5. Menteri Pertahanan Hamengkubuwono I Independen


(sampai dengan 2 Juni
1953) PNI
Wilopo
(sejak 2 Juni 1953)
6. Menteri Kehakiman Lukman Wiriadinata PSI
7. Menteri Penerangan Arnold Mononutu PNI

8. Menteri Keuangan Sumitro Djojohadikusumo PSI

9. Menteri Pertanian Mohammad Sardjan Masyumi

10. Menteri Perdagangan Sumanang PNI

11. Menteri Perhubungan Djuanda Independen

12. Menteri Pekerjaan Suwarto PKRI


Umum dan
Tenaga
13. Menteri Perburuhan Iskandar Tedjasukmana Partai Buruh

14. Menteri Sosial Anwar Tjokroaminoto PSII


(sampai dengan 11 Mei 1953)
Pandji Suroso Parindra
(sejak 19 Mei 1953)

15. Menteri Pendidikan dan Bahder Djohan Independen


Kebudayaan

16. Menteri Agama Fakih Usman Masyumi

17. Menteri Kesehatan J. Leimena Parkindo

18. Menteri Negara Pandji Suroso Parindra


Urusan Pegawai (sampai dengan 11 Mei 1953)

● Program Kerja
1. Organisasi Negara
● Melaksanakan pemilihan umum untuk dewan konstituante
dan dewan-dewan daerah
● Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
● Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat
2. Kemakmuran
● Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan meningkatkan
produksi nasional, termasuk bahan makanan rakyat
● Melanjutkan usaha perubahan agrarian
3. Keamanan
Menjalankan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah keamanan dengan
kebijaksanaan sebagai negara hukum dan menyempurnakan organisasi alat-alat
kekuasaan negara serta mengembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin
keamanan dan ketenteraman
4. Perburuhan
Memperlengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan
derajat kaum buruh guna menjamin proses perekonomian nasional
5. Pendidikan
Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan
pengajaran
6. Luar Negeri
A. Mengisi politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan aktifitas
yang sesuai dengan kewajiban bangsa Indonesia dalam
kekeluargaan bangsa-bangsa dan sesuai dengan kepentingan
nasional menuju perdamaian dunia
B. Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang
sebelumnya berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan
berdasarkan perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan
kembali persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar, serta
meniadakan perjanjian-perjanjian yang pada kenyataannya
merugikan rakyat dan negara
C. Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik
Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya

● Alasan Pembubaran Kabinet


karena dianggap bersalah terhadap penyelesaian masalah tanah perkebunan di Sumatera
Utara (Peristiwa Tanjung Morawa) yang dimiliki pemodal asing.

4. KABINET ALI SASTROAMIDJOJO 1


● Periode Menjabat
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 sering disebut juga sebagai Kabinet
Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro atau Kabinet Ali
Sastroamidjojo-Wongsonegoro-Zainul Arifin, adalah kabinet keempat setelah
pembubaran negara Republik Indonesia Serikat yang diumumkan pada 30
Juli 1953 dan memerintah pada masa bakti 1 Agustus 1953 hingga 24 Juli 1955.
● Susunan Kabinet
Adapun susunan anggota kabinet Ali Sastroamijoyo I beserta partai pendukungnya
adalah sebagai berikut :

No Jabatan Nama Mentri Partai Politik

1. Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo PNI

2. Wakil Perdana Menteri Wongsonegoro & PIR & NU


Zainul Arifin
3. Menteri Urusan Agraria Mohammad Hanafiah & I NU & PRN
Gusti Gde Rake

4. Menteri Urusan Kesejahteraan Sudibjo, Wongsonegoro PSII, PIR dan


Negara dan Zainul Arifin NU

5. Menteri Sosial Pandji Suroso Parindra

6. Menteri Kesehatan FL Tobing & Dr. Lei Kiat Teng S.K.I & PSI

7. Menteri Agama K.H. Masjkur NU

8. Menteri Pertanian Sadjarwo BTI

9. Menteri Perburuhan Sutan Muchtar Abidin Partai Buruh

10. Menteri PP dan K Mohammad Yamin Independen

11. Menteri Pekerjaan Umum Prof. Ir. Rooseno & PIR &
dan Tenaga Mohammad Hasan Independet

12. Menteri Perhubungan Abikusno Tjokrosujoso, Prof. Gani PSII,


Ir Sooseno, Ali PIR, PNI &
Sastroamidjoyo, & Dr. A.K Independet

13. Menteri Penerangan FL Tobing S.K.I

14. Menteri Kehakiman Djody Dondokusumo PRN

15. Menteri Pertahanan Iwa Kusumasumantri Progresif

16. Menteri Keuangan Dr. Ong Eng Die PNI

17. Menteri Perekonomian Dr. Iskak Tjokroadisurjo & PNI & PIR
Prof. Ir. Rooseno

18. Menteri Dalam Negeri Prof. Dr. Mr. Hazairin, PIR, NU &
Zainul Arifin, Soenarjo Independen

19. Menteri Luar Negeri R. Sunarjo PNI

● Program Kerja
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 memiliki beberapa program kerja yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkuat kedaulatan negara, dan menjalin
kerjasama internasional. Berikut ini adalah beberapa program kerja kabinet ini:
1. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta menuju perdamaian
dunia. Kabinet ini berhasil mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung
pada April 1955 yang menghasilkan Dasasila Bandung sebagai pedoman
hubungan antara negara-negara baru merdeka. Kabinet ini juga berhasil
menandatangani
Perjanjian Persahabatan dengan Jepang pada Januari 1955 yang mengakhiri
perang antara kedua negara dan membuka kerjasama ekonomi.
2. Mengubah hubungan Indonesia-Belanda atas dasar Unie-Statuut menjadi
hubungan internasional biasa. Kabinet ini menuntut agar Belanda menyerahkan
Irian Barat kepada Indonesia sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar pada
tahun 1949. Kabinet ini juga menolak rencana Belanda untuk membentuk
Negara Papua Barat yang dianggap sebagai bentuk neo-kolonialisme.
3. Mengatur hubungan antara pusat dan daerah dengan memberikan otonomi yang
luas kepada daerah-daerah. Kabinet ini mengeluarkan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I dan Daerah-Daerah
Tingkat II yang membagi Indonesia menjadi 10 provinsi dan 91 kabupaten/kota.
Kabinet ini juga mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1954 tentang
Pembentukan Daerah Istimewa Aceh yang memberikan hak-hak khusus kepada
Aceh dalam bidang agama, adat, pendidikan, dan perekonomian.
4. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan melaksanakan program-program
pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya. Kabinet ini mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1953 tentang Pokok-Pokok Perpajakan
yang mengatur sistem perpajakan nasional yang adil dan efisien. Kabinet ini
juga mengeluarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1954 tentang Pokok-
Pokok Pertanian yang mengatur pengelolaan tanah, irigasi, koperasi, dan
kredit
pertanian. Selain itu, kabinet ini juga berusaha untuk meningkatkan pendidikan,
kesehatan, kebudayaan, dan olahraga rakyat.

● Alasan Pembubaran Kabinet


1. Konflik antaran PNI dan NU, menyebabkan NU menarik dukungan
dan menterinya dari kabinet.
2. Terjadi masalah keamanan akibat pemberontakan DI/TII di Jawa
Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
3. Terjadi konflik internal antara kabinet dengan TNI-AD.
4. Maraknya korupsi dan inflasi menyebabkan kondisi ekonomi memburuk.

5. KABINET BURHANUDDIN HARAPAN


● Periode Menjabat
Kabinet ini diumumkan pada 11 Agustus 1955 dan bertugas sejak 12 Agustus 1955 hingga 3
Maret 1956. Pada 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur
kabinet menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi
dinyatakan demisioner.
● Susunan Kabinet

No Jabatan Nama Mentri Partai Politik

1. Perdana Menteri Mr. Burhanuddin Harahap Masyumi

2. Wakil Perdana Menteri I R. Djanu Ismadi PNI

3. Wakil Perdana Menteri II Harsono Tjokroaminoto NU

4. Menteri Luar Negeri Ide Anak Agung Gde Agung Partai Nasional
Indonesia
Sosialis

5. Menteri Dalam Negeri R. Sunarjo PNI

6. Menteri Pertahanan Burhanuddin Harahap Masyumi

7. Menteri Kehakiman Lukman Wiradinata PSI

8. Menteri Penerangan Sjamsuddin Sutan Makmur Masyumi

9. Menteri Keuangan Sumitro Djojohadikusumo Masyumi

10. Menteri Perekonomian I.J. Kasimo NU

11. Menteri Pertanian Mohammad Sardjan NU

12 . Menteri Perhubungan H. Laoh Masyumi

13. Menteri Muda Asraruddin Partai Muslimin


Perhubungan Indonesia

14. Menteri Perindustrian A.M. Tambunan Parkindo

15. Menteri Pekerjaan Umum Pandji Suroso PNI

16. Menteri Tenaga Listrik dan R.M.A.A. Wiranatakusumah Partai Katolik


Gas

17. Menteri Perdagangan A.A. Maramis Partai Nasional


Indonesia
Sosialis

18. Menteri Kesehatan Dr. Leimena Parkindo

19. Menteri Pendidikan dan Drs. Moh. Yamin Partai Nasional


Kebudayaan Indonesia

● Program Kerja
Kabinet Burhanuddin Harahap memiliki beberapa program kerja utama, antara lain:
1. Menyelenggarakan pemilihan umum pertama di Indonesia pada 29 September
1955. Pemilu ini diikuti oleh 28 partai politik dan 2 organisasi perjuangan.
Hasil pemilu menunjukkan bahwa tidak ada satu partai pun yang
mendapatkan mayoritas suara. Partai Masyumi mendapat suara terbanyak
untuk DPR, sedangkan PNI mendapat suara terbanyak untuk Konstituante.
2. Menyelesaikan masalah Irian Barat, yang masih dikuasai oleh Belanda.
Kabinet ini mengirim delegasi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
memperjuangkan hak Indonesia atas wilayah tersebut. Kabinet ini juga
mengadakan konferensi dengan Belanda di Jenewa pada November 1955,
tetapi tidak menghasilkan kesepakatan.
3. Menanggulangi pemberontakan DI/TII, yang dipimpin oleh Kartosuwiryo.
Kabinet ini mengambil langkah-langkah militer dan politik untuk menumpas
gerakan separatis ini. Kabinet ini juga mengeluarkan Undang-Undang
Darurat No. 12 Tahun 1955, yang memberikan wewenang kepada pemerintah
untuk menetapkan daerah-daerah tertentu sebagai daerah darurat militer.
4. Melaksanakan program pembangunan ekonomi dan sosial, seperti memperbaiki
sistem perpajakan, mengembangkan industri nasional, meningkatkan produksi
pertanian, dan menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi rakyat.

● Alasan Pembubaran Kabinet


karena tugasnya dianggap sudah selesai dengan terselenggaranya Pemilihan Umum
tahun 1955. Dengan terselenggaranya pemilihan umum, maka tugas kabinet ini dianggap
selesai dan kabinet dibubarkan dan digantikan kabinet dari partai pemenang pemilihan
umum.

6. KABINET ALI SASTROAMIDJOJO 2


● Periode Menjabat
Kabinet Ali Sastroamidjojo II sering pula disebut Kabinet Ali-Roem-Idham adalah
kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden
Mohammad Hatta. Kabinet ini diumumkan pada 20 Maret 1956 dan bertugas sejak 24
Maret 1956 hingga 14 Maret 1957.
● Susunan Kabinet

No Jabatan Nama Mentri Partai Politik

1. Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo PNI

2. Wakil Perdana Menteri I Mohammad Roem Masyumi

3. Wakil Perdana Menteri II Idham Chalid NU

4. Menteri Luar Negeri Roeslan Abdulgani – PNI


(sampai 28 Januari 1957,
kemudian digantikan
oleh Ali Sastroamidjojo)

5. Menteri Dalam Negeri R Sunarjo NU

6. Menteri Pertahanan Ali Sastroamidjojo PNI


(Ad Interim)

7. Menteri Kehakiman Mujiatno Masyumi

8. Menteri Penerangan Soedibyo PSII

9. Menteri Keuangan Jusuf Wibisono Masyumi

10. Menteri Perekonomian Burhanuddin NU

11. Menteri Muda F.F. Umbas Parkindo


Perekonomian

12. Menteri Pertanian Eny Karim PNI

13. Menteri Muda Pertanian Sjech Marhaban PSII

14. Menteri Perhubungan Suchjar Tedjasukmana Masyumi

15. Menteri Muda A.B. de Rozari Partai Katolik


Perhubungan

● Program Kerja
Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 memiliki beberapa program kerja utama, antara lain :
1. Menyelenggarakan Konstituante untuk menyusun konstitusi baru
yang menggantikan UUDS 1950.
2. Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan cara diplomasi melalui Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB).
3. Melanjutkan pembangunan ekonomi nasional dengan mengembangkan
sektor pertanian dan industri.
4. Menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional dengan
mengatasi pemberontakan regional dan gerakan separatis.
5. Meningkatkan hubungan luar negeri dengan negara-negara sahabat, terutama
negara-negara Asia-Afrika.

● Alasan Pembubaran Kabinet


karena terjadinya perpecahan antara Partai Masyumi dan PNI. Selain itu, semasa kabinet
ini bertugas juga banyak menerima tuntutan daerah yang kemudian juga didukung oleh
Masyumi, agar Ali segera mengembalikan mandatnya.
7. KABINET DJUANDA
● Periode Menjabat
Kabinet Djuanda disebut juga Kabinet Karya adalah kabinet pemerintahan
Indonesia pimpinan Presiden Soekarno. Kabinet ini diumumkan pada 8 April 1957
dan bertugas sejak 9 April 1957 hingga 6 Juli 1959.
● Susunan Kabinet

No Jabatan Nama Mentri

1. Ketua Dewan Nasional Soenario

2. Ketua Dewan Pertimbangan Agung Mohammad Roem

3. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sartono

4. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Chaerul Saleh

5. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Soetardjo Kartohadikusumo


Negara

6. Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja

7. Wakil Perdana Menteri Hardi, Idham Chalid, J. Leimena

8. Menteri Luar Negeri Subandrio

9. Menteri Dalam Negeri Sanusi Hardjadinata

10. Menteri Pertahanan Djuanda Kartawidjaja

11. Menteri Kehakiman G.A. Maengkom

12. Menteri Penerangan Soedibjo

13. Menteri Keuangan Sutikno Slamet

14. Menteri Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo

15. Menteri Perindustrian Sumarno

16. Menteri Pertanian Sadjarwo

17. Menteri Pekerjaan Umum Sutami

18 Menteri Tenaga Kerja Oetojo Oesman

19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Priyono


20. Menteri Agama Wahib Wahab

21. Menteri Kesehatan Satrio

22. Menteri Sosial Supeno

23. Menteri Transmigrasi dan Koperasi Frans Seda

24. Menteri Penerbangan dan Pelayaran R.M. Notohamiprodjo

25. Menteri Perhubungan Darat R.P. Suroso

26. Jaksa Agung Suprapto

27. Sekretaris Negara Zairin Zain

28. Sekretaris Kabinet Roeslan Abdulgani

● Program Kerja
Program kerja Kabinet Djuanda adalah sebagai berikut :
1. Membentuk Dewan Nasional sebagai lembaga perwakilan rakyat sementara
yang bertugas untuk menyusun konstitusi baru.
2. Melaksanakan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menetapkan kembali UUD
1945 sebagai dasar negara dan mengakhiri demokrasi liberal.
3. Menyelenggarakan pemilihan umum sesuai dengan UUD 1945 setelah
konstitusi baru disahkan oleh Dewan Nasional.
4. Menumpas pemberontakan regional di Sumatera dan Sulawesi dengan cara
politik dan militer.
5. Melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing, terutama
Belanda, yang menguasai sektor ekonomi strategis, seperti minyak, perkebunan,
perbankan, dan perdagangan.
6. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mengembangkan sektor pertanian,
industri, koperasi, dan transmigrasi.
7. Mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia dengan
menyelesaikan masalah Irian Barat, yang masih dikuasai oleh Belanda,
melalui jalur diplomasi atau konfrontasi.
8. Meningkatkan hubungan luar negeri dengan negara-negara sahabat, terutama
negara-negara Asia-Afrika yang baru merdeka, serta menjaga sikap nonblok
dalam Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

● Alasan Pembubaran Kabinet


Karena kegagalan kabinet dalam mengatasi pergolakan PPRI atau Permesta. Tak hanya
itu, kabinet juga dinilai gagal menjaga keamanan negara karena adanya Peristiwa Cikini,
yakni peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Soekarno.

Anda mungkin juga menyukai