Anda di halaman 1dari 16

PROSES PERSIAPAN

KEMERDEKAAN
INDONESIA
MAPEL IPS KLS 9
SMP SANTO LUKAS II
DRA. LODEFICA RUMIYANTI
Tujuan Pembelajaran

 Setelah berakhirnya sesi pembelajaran ini, peserta didik yang mendapatkan


penjelasan dari guru :
1. Mampu menjelaskan latar belakang dibentuknya BPUPKI
2. Mampu menjelaskan tugas BPUPKI
3. Mampu menjenjelaskan hasil sidang BPUPKI
4. Mampu menjelaskan Tugas PPKI
5. Mampu mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berperan dalam BPUPKI dan PPKI
6. Mampu menjelaskan hasil sidang PPKI
Pembentukan BPUPKI
 Latar Belakang berdirinya BPUPKI
Ketika Jepang terdesak oleh sekutu maka untuk mendapatkan
dukungan dari Indonesia dalam membantu Jepang maka pada
tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Kyoso memberikan
janji bahwa Indonesia akan merdeka di kemudian hari.
 BPUPKI berdiri pada tanggal 1 Maret 1945. Namun BPUPKI baru
diresmikan pada tanggal 29 April 1945 yang bertepatan dengan
hari ulang tahun Kaisar Hirohito. BPUPKI memiliki nama dalam
bahasa Jepang yang bernama Dokuritsu Junbi Cosakai.
 Keanggotaan BPUPKI memiliki 67 anggota di mana 60 orang
adalah Indonesia dan 7 orang dari Jepang yang bertugas untuk
mengawasi.
 BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan Wakil
Hibangase Yosio dari Jepang dan Raden Pandji Soeroso.
 Tugas BPUPKI
1.tugas utama untuk mempelajari dan menyelidiki hal penting yang berhubungan dengan
segi politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan lainnya yang diperlukan dalam usaha
pembentukan negara Indonesia merdeka
2. membahas mengenai Dasar Negara Sesudah sidang pertama

 Sidang BPUPKI
Sidang I Tgi 29 Mei – 1 Juni 1945
di Gedung Chuo Sangi In di Jakarta Gedung Pancasila.
Hasil Sidang membahas Dasar negara Indonesia yaitu Pancasila
Sidang II Tgl 10 hingga 17 Juli 1945
Hasil Sidang BPUPKI
1. membahas rancangan Undang-Undang Dasar (UUD)
2. bentuk negara
3. wilayah negara
4. kewarganegaraan Indonesia
Tgl 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan di bentuk PPKI
PEMBENTUKAN PPKI
 Dibentuk di Dalat Vietnam pada tgl 7 Agustus 1945 oleh Jendral Terauchi
Ketua PPKI adalah Ir. Sukarno
Wakil Ketua adalah Mohammad Hatta
 Sidang PPKI
Sidang I tgl 18 Agustus 1945 PPKI di Gedung Road Van Indie di Jalan Pejambon.
Hasil Sidang
• Mengesahkan Undang-undang Dasar 1945
• Memilih dan mengangkat Ir Soekarno sebagai Presiden Republik
Indonesia dan Drs. Moh Hatta sebagai wakil Presiden Republik
Indonesia
• Membentuk komite Nasional untuk membantu tugas Presiden
sebelum DPR/MPR terbentuk
Catatan;
Peristiwa Sidang PPKI I tgl 18 Agustus 1945

1. PENGESAHAN UUDSebelum rapat, Sukarno-Hatta meminta


Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wachid Hasjim, Mr. Kasman
Singodimejo dan Teuku Moh. Hassan membahas kembali
Piagam Jakarta.
SEBAB : pemeluk agama lain merasa keberatan
terhadap kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.Rapat sepakat untuk merubah
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
PENGANGKATAN PRESIDEN DAN WAKIL
Oto Iskandardinata mengusulkan agar pemilihan
presiden dilakukan secara aklamasi.
Ia mengajukan Ir. Sukarno sebagai presiden dan
Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.
Usulan tersebut disetujui oleh para hadirin,
dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya.
Sidang II tgl 19 Agustus 1945
Hasil Sidang
1. Membentuk KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat)
2. Membentuk 12 departemen dan Menteri-menterinya
3. Menetapkan pembagian wilayah Republik Indonesia atas 8 provinsi
beserta Gubernur-gubernurnya
Sidang III tgl. 22 Agustus 1945
Hasil Sidang
1. pembentukan Komite Nasional
2. pembentukan Partai Nasional Indonesia
3. pembentukan Badan Keamanan Rakyat atau Tentara Nasional
Indonesia (TNI).

Akhirnya, pada 29 Agustus 1945 PPKI dibubarkan bersamaan dengan pelantikan


anggota Komite Nasional Indonesia Pusat.
PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL
Anggota KNIP berasal dari golongan muda dan tokoh-tokoh masyarakat
dari berbagai daerah jumlahnya 137 orang.
Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945 di Gedung Kesenian,
Pasar Baru, Jakarta.
Sidang KNIP pertama berhasil memilih ketua dan wakil ketua.
Kasman Singodimedjo dipilih sebagai Ketua,
Wakil Ketua I : M. Sutardjo;
Wakil Ketua II : Latuharhary;
Wakil Ketua III : Adam Malik.
Karena situasi keamanan yang tidak menentu, pembentukan Komite
Nasional Daerah gagal dibentuk.
12 KEMENTERIAN
AHMAD SUBARDJO mengusulkan dibentuknya 13 kementerian.
Setelah diakukan pembahasan, sidang memutuskan adanya
12 kementerian dan satu menteri negara, yaitu :
1.Departemen Dalam Negeri;
2.Departemen Luar Negeri;
3.Departemen Kehakiman;
4.Departemen Keuangan;
5.Departemen Kemakmuran;
6.Departemen Kesehatan;
7.Departemen Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan;
8.Departemen Sosial;
9.Departemen Pertahanan;
10.Departmen Perhubungan;
11.Departemen Pekerjaan Umum.
KABINET PRESIDENTIL PERTAMA
Susunan Kementerian Pertama sesuai dengan ketentuan UUD 1945 ditetapkan pada
tanggal 2 September 1945 yang dipimpin sekaligus oleh Presiden Sukarno. Susunan
kabinet pertama RI tersebut sebagai berikut

1. Perdana Menteri : 6. Menteri Kesehatan : 11. Menteri Keamanan Rakyat :


Suprijadi
Presiden Sukarno dr. R. Boentaran M.
Menteri Dalam Negeri : 12. Menteri Pekerjaan Umum :
1. 7. Menteri Pengajaran :
R.A.A. Wiranatakusumah
R. Abikusno Cokrosuyoso
2. Menteri Luar Negeri : Ki Hajar Dewantara
Mr. Akhmad Subardjo 13. Menteri Negara :
8. Menteri Sosial :
3. Menteri Kehakiman :  K.H. Wachid Hasjim
Prof. Dr. Soepomo, SH Mr. Iwa Kusumasumantri
 Dr. M. Amir
4. Menteri Kemakmuran : 9. Menteri Penerangan :
Ir. D.P. Surakhman  Mr. R.M. Sartono
Mr. Amir Syarifuddin
5. Menteri Keuangan :  R. Otto Iskandardinata
Mr. A.A. Maramis 10. Menteri Perhubungan :
 Mr. A.A. Maramis
R. Abikusno Cokrosuyoso
PEJABAT TINGGI NEGARA
1.Ketua Mahkamah Agung : Dr. Mr. Kusumaatmadja
2.Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamihardja
3.Sekretaris Negara : Mr. A.G. Pringgodigdo4.
4.Juru Bicara Negara : Sukardjo Wirjopranoto
PEMBENTUKAN BKR

Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidato di


radio menyatakan pembentukan tiga badan baru, yaitu :
1.Komite Nasional Indonesia(KNI)
2.Partai Nasional Indonesia(PNI)
3.Badan Keamanan Rakyat(BKR)BKR hanya bertugas sebagai penjaga
keamanan umum di daerah-daerah di bawah koordinasi KNI daerah.

Pada umumnya golongan muda menyambut kecewa pidato presiden


tersebut.
Sebab mereka menghendaki agar segera dibentuk Tentara
Nasional.Tetapi sebagian yang lain, utamanya bekas tentara PETA, KNIL
dan Heiho menanggapinya dengan segera membentuk BKR di daerahnya
sebagai wadah perjuangan.
Tugas
1. Betulkah PPKI itu murni buatan Jepang? Jelaskan
2. Tuliskan hasil sidang Panitia Sembilan!

Kerjakan tugasmu di buku catatan !

Anda mungkin juga menyukai