, Gr
3.8. Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan
pertama Republik Indonesia pada awal kemerdekaan dan
maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa
kini
1. Pembahasan dan
Pengesahan UUD
2. Pengangkatan
Presiden dan Wakil
3. Pembentukan Komite
Nasional
PENGESAHAN UUD
1. Sebelum rapat, Sukarno-Hatta
meminta Ki Bagus Hadikusumo,
K.H. Wachid Hasjim, Mr. Kasman
Singodimejo dan Teuku Moh.
Hassan membahas kembali
Piagam Jakarta.
2. SEBAB : pemeluk agama lain
merasa keberatan terhadap
kalimat “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan Syari’at
Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
3. Rapat sepakat untuk merubah
menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
PENGANGKATAN PRESIDEN DAN WAKIL
1. Oto Iskandardinata
mengusulkan agar pemilihan
presiden dilakukan secara
aklamasi.
2. Ia mengajukan Ir. Sukarno
sebagai presiden dan Drs.
Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden.
3. Usulan tersebut disetujui oleh
para hadirin, dilanjutkan
dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya.
PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL
1. Pembentukan sebuah Komite
Nasional untuk membantu
presiden selama Majelis
Permusyawaratan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat
belum terbentuk.
2. Sebelum rapat PPKI ditutup,
Presiden meminta 9 orang
anggota sebagai Panitia Kecil
untuk membahas hal-hal yang
yang meminta perhatian
mendesak.
3. Panitia Kecil ini dipimpin oleh
Oto Iskandardinata.
SIDANG PPKI
19 AGUSTUS 1945
1. Pembagian Wilayah
RI Menjadi 8
Propinsi.
2. Menetapkan 12
Kementerian.
3. Pembahasan
anggota-anggota
Komite Nasional
Indonesia Pusat
(KNIP).
12 KEMENTERIAN
AHMAD SUBARDJO mengusulkan dibentuknya 13
kementerian. Setelah diakukan pembahasan, sidang
memutuskan adanya 12 kementerian dan satu menteri
negara, yaitu :
1. Departemen Dalam Negeri;
2. Departemen Luar Negeri;
3. Departemen Kehakiman;
4. Departemen Keuangan;
5. Departemen Kemakmuran;
6. Departemen Kesehatan;
7. Departemen Pengajaran, Pendidikan dan
Kebudayaan;
8. Departemen Sosial;
9. Departemen Pertahanan;
10. Departmen Perhubungan;
11. Departemen Pekerjaan Umum.
PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL
Anggota KNIP berasal dari golongan
muda dan tokoh-tokoh masyarakat dari
berbagai daerah jumlahnya 137 orang.
Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29
Agustus 1945 di Gedung Kesenian, Pasar
Baru, Jakarta.
Sidang KNIP pertama berhasil memilih
ketua dan wakil ketua.
Kasman Singodimedjo dipilih sebagai
Ketua, dengan Wakil Ketua I : M.
Sutardjo; Wakil Ketua II : Latuharhary;
Wakil Ketua III : Adam Malik.
Karena situasi keamanan yang tidak
menentu, pembentukan Komite
Nasional Daerah gagal dibentuk.
PEMBENTUKAN PNI
Pada mulanya pembentukan partai nasional
Indonesia ini bertujuan untuk menjadikannya sebagai
partai tunggal di Indonesia yang baru merdeka.
Adapun susunan pengurus Partai Nasional Indonesia
diantaranya sebagai berikut :
Dalam kondisi politik yang belum stabil, usul BP-KNIP tersebut diterima
oleh pemerintah. Maka pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah
No. X tanggal 16 Oktober 1945. yang ditandatangani oleh Wakil Presiden
Moh. Hatta dalam Kongres KNIP pada tanggal 16 Oktober 1945. Isi
maklumat tersebut, yaitu :