1. Pembahasan dan
Pengesahan UUD
2. Pengangkatan
Presiden dan
Wakil
3. Pembentukan
Komite Nasional
PENGESAHAN UUD
• Sebelum rapat, Sukarno-Hatta
meminta Ki Bagus Hadikusumo,
K.H. Wachid Hasjim, Mr.
Kasman Singodimejo dan Teuku
Moh. Hassan membahas
kembali Piagam Jakarta.
• SEBAB : pemeluk agama lain
merasa keberatan terhadap
kalimat “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan Syari’at
Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.
• Rapat sepakat untuk merubah
menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
PENGANGKATAN
PRESIDEN DAN WAKIL
• Oto Iskandardinata
mengusulkan agar pemilihan
presiden dilakukan secara
aklamasi.
• Ia mengajukan Ir. Sukarno
sebagai presiden dan Drs.
Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden.
• Usulan tersebut disetujui oleh
para hadirin, dilanjutkan
dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya.
PEMBENTUKAN
KOMITE NASIONAL
• Pembentukan sebuah Komite
Nasional untuk membantu
presiden selama Majelis
Permusyawaratan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat
belum terbentuk.
• Sebelum rapat PPKI ditutup,
Presiden meminta 9 orang
anggota sebagai Panitia Kecil
untuk membahas hal-hal yang
yang meminta perhatian
mendesak.
• Panitia Kecil ini dipimpin oleh
Oto Iskandardinata.
PEMBENTUKAN KOMITE NASIONAL
• Anggota KNIP berasal dari golongan
muda dan tokoh-tokoh masyarakat
dari berbagai daerah jumlahnya 137
orang.
• Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29
Agustus 1945 di Gedung Kesenian,
Pasar Baru, Jakarta.
• Sidang KNIP pertama berhasil memilih
ketua dan wakil ketua.
• Kasman Singodimedjo dipilih sebagai
Ketua, dengan Wakil Ketua I : M.
Sutardjo; Wakil Ketua II : Latuharhary;
Wakil Ketua III : Adam Malik.
• Karena situasi keamanan yang tidak
menentu, pembentukan Komite
Nasional Daerah gagal dibentuk.
SIDANG PPKI
19 AGUSTUS 1945
• Pembagian Wilayah
RI Menjadi 8
Propinsi
• Menetapkan 12
Kementerian
12 KEMENTERIAN
AHMAD SUBARDJO mengusulkan dibentuknya 13
kementerian. Setelah diakukan pembahasan, sidang
memutuskan adanya 12 kementerian dan satu menteri
negara, yaitu :
1. Departemen Dalam Negeri;
2. Departemen Luar Negeri;
3. Departemen Kehakiman;
4. Departemen Keuangan;
5. Departemen Kemakmuran;
6. Departemen Kesehatan;
7. Departemen Pengajaran, Pendidikan dan
Kebudayaan;
8. Departemen Sosial;
9. Departemen Pertahanan;
10. Departmen Perhubungan;
11. Departemen Pekerjaan Umum.
SIDANG PPKI
22 AGUSTUS 1945
• Pembentukan KNIP
dan KNID
• Pembentukan PNI
sebagai partai
tunggal
• Pembentukan BKR
(Badan Keamanan
Rakyat)
PEMBENTUKAN PNI
Dalam kondisi politik yang belum stabil, usul BP-KNIP tersebut diterima
oleh pemerintah. Maka pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah
No. X tanggal 16 Oktober 1945. yang ditandatangani oleh Wakil Presiden
Moh. Hatta dalam Kongres KNIP pada tanggal 16 Oktober 1945. Isi
maklumat tersebut, yaitu :
1. KNIP sebelum terbentuknya MPR dan DPR diserahi kekuasaan
legislatif dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara.
2. Pekerjaan KNIP sehari-hari berhubung gentingnya keadaan,
dijalankan oleh suatu Badan Pekerja yang dipilih diantara mereka dan
yang bertanggungjawab kepada Komite Nasional Pusat.
MAKLUMAT PEMERINTAH
3 NOVEMBER 1945