Zaman Penjajahan
Kebangkitan Nasional
Zaman Penjajahan Jepang
Masa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan
Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
ZAMAN KERAJAAN
Zaman Kutai
Zaman Sriwijaya
Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum
Majapahit
Kerajaan Majapahit
NEGARA KEBANGSAAN IND TERBENTUK MELALUI 3
TAHAP:
I. ZAMAN SRIWIJAYA ABAD VII (600-1400) WANGSA
SYAILENDRA BERCIRIKAN KEDATUAN– SUATU KERAJAAN
DI SUMATRA
II. ZAMAN MAJAPAHIT (1293-1525) RAJA HAYAM WURUK DG
MAHA PATIH GAJAH MADA, BERCIRIKAN KEPRABUAN
HINDU DAN BUDHA HIDUP BERDAMPINGAN. EMPU
PRAPANCA MENULIS NEGARAKERTAGAMA TERDAPAT
ISTILAH “PANCASILA”. EMPU TANTULAR MENULIS
SUTASOMA TERDAPAT ISTILAH “BHINEKA TUNGGAL IKA”
III. NEGARA IND. MERDEKA (SEKARANG NEGARA
PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945)
Kebangkitan Nasional
• Pada abad XX dipanggung politik internasional terjadilah
pergolakan kebangkitan dunia timur,
• Di Indonesia kebangkitan nasional(1908) dipelopori oleh dr.Wahidin
Sudirohusodo dengan Budi Utomo (20 Oktober 1908 ).
• Sarekat Dagang Islam(1909), kemudian diganti dengan Sarekat
Islam(1911)di bawah H.O.S. Cokroaminoto,
• Indische Partij(1913),yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu:
Douwes Deker, Ciptimangunkusumo, KI Hajar Dewantoro
• Pada tahun 1927 munculah Partai Nasional Indonesia yang
dipelopori oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh
lainnya.
• Perjuangan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang isinya satu bahasa, satu
bangsa, dan satu tanah air Indonesia.
Zaman Penjajahan
• Zaman Penjajahan Jepang
• Fasis jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang
pemimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa Indonesia. Pemerintah
Jepang bersikap bermurah hati kepada bangsa Indonesia, yaitu
menjanjikan Indonesia akan merdeka. Pada tanggal 29 April 1945
bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang beliau
memberikan hadiah kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan
tanpa syarat.
• Badan Penyelidik Usaha Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
atau Dokuritu Zyumbi Tioosakai yang diketuai oleh Dr. K.R.T.
Radjiman Wediodiningrat
• Beranggotakan 60 orang yang berasal dari pulau Jawa,Sumatra,
Maluku, Sulawesi dan beberapa orang peranakan Eropa, Cina dan
Arab
Sidang BPUPKI Pertama
Sidang BPUPKI pertama terdapat usulan-usulan sebagai berikut:
• Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
• Dalam pidatonya mengusulkan calon rumusan dasar negara sebagai berikut :I. Peri
kebangsaan II.Peri kemanusian III. Peri Ketuhanan IV. Peri kerakyatan
(permusyawaratan, peerwakilan, kebijaksanaan) V. Kesejahteraan rakyat (keadilan
sosial). Selain usulan tersebut pada akhir pidatonya Muh. Yamin menyerahkan
naskah sebagai lampiran yaitu suatu rancangan usulan sementara berisi rumusan
Undang Undanmg Dasar RI
• Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)
• Dalam pidatonya mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut:
– 1. Teori negara perseorangan (individualis)
– 2. Paham negara kelas(class theory)
– 3. Paham negara integralistik.
Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara Indonesia Soepomo mengusulkan
hal-hal mengenai: kesatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah,
keadilan rakyat.
• Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
• Dalam hal ini Ir. Soekarno menyampaikan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip
yang rumusanya yaitu:
– 1. Nasionalisme(kebangsaan Indonesia)
– 2. Internasionalisme(peri kemanusiaan)
– 3. Mufakat (Demokrasi)
– 4. kesejahteraan social
– 5. Ketuhanan yang Maha Esa. Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai
dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Masa Sebelum Proklamasi
Kemerdekaan
Sidang BPUPKI Pertama
Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)
Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945)
Sidang PPKI kedua (19Agustus 1945)
Sidang ketiga (20 Agustus 1945)
Sidang keempat (22Agustus 1945)
Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)
• Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil ( 9 orang) dan popular disebut
dengan “panitia sembilan” :
1. Ir. Soekarno 6. Mr. Soebarjo
2. Wachid Hasyim 7. Kyai Abdul Kahar Muzakir
3. Mr. Muh. Yamin 8. Abikoesmo Tjokrosoejoso
4. Mr. Maramis 9. Haji Agus Salim
5. Drs. Moh. Hatta
Soekarno Hatta