PERTEMUAN 3:
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pancasila dalam konteks sejarah
perjuangan bangsa .Melalui risetasi, Anda harus mampu:
1.1 Menjelaskan proklamasi kemerdekaan dan sidang PPKI
1.2 Menjelaskan masa setelah proklamasi kemerdekaan
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Proklamasi kemerdekaan dan sidang PPKI
Kemenangan sekutu dalam perang dunia membawa hikmah bagi Bangsa
Indonesia. Menurut pengumuman Nanpoo Gun (Pemerintah Tentara Jepang
untuk seluruh daerah selatan), tanggal 7 Agustus 1945(kan Poo No. 72/2605
k.11), pada pertengahan bulan agustus 1945 akan dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia atau Dokuritsu Zunbi Inkai.
Untuk keperluan membentuk panitia itu pada tanggal 8 Agustus Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas
panggilan Jendral besar Terauchi, Saiko Sikikan untuk daerah selatan(
Nanpoo Gun), jadi penguasa tersebut juga meliputi kekuasaan wilayah
Indonesia. Menurut soekarno, jendral Terauchi pada tanggal 9 Agustus
memberikan kepadanya 3 cap yaitu:
1. Soekarno diangkat sebagai ketua panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia, Moh. Hatta sebagai wakil ketua, Radjiman sebagai anggota.
2. Pantia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus
3. Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia diserahkan sepenuhnya kepada
panitia.
Panitia persiapan kemerdekaan atau Dokuritsu Zunbi Inkai itu terdiri atas
21 orang, termasuk ketua dan wakil ketua. Adapun susunan keanggotaan
PPKI tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno(ketua)
2. Drs. Moh. Hatta(waki ketua)
PROKLAMASI
b. Sidang PPKI .
Sehari setelah proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus
1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Sebelum sidang resmi
dimulai, kira-kira 20 menit dilakukan pertemuan untuk membahas
beberapa perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah panitia
Pembukaan UUD 1945yang pada saat itu dikenal dengan nama piagam
Jakarta, terutama yang menyangkut perubahan sila pertama Pancasila.
Dalam pertemuan tersebut syukur Alhamdulilah para pendiri negara kita
bermusyawarah dengan moral yang luhur sehingga mencapai suatu
kesepakatan dan akhirnya disempurnakan sebagaimana naskah
Pembukaan UUD 1945 sekarang ini.
(1) Sidang pertama (18 Agustus 1945)
Sidang pertama PPKI dihadiri 27 Orang dan menghasilkan keputusan-
keputusan sebagai berikut:
a. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 yang meliputi :
(1) Setelah melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta yang
kemudian berfungsi sebagai Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.
(2) Menetapkan rancangan hukum dasar yang telah diterima dari
Badan Penyelidikan pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami
berbagai perubahan karena berkaitan dengan perubahan Piagam
Jakarta, kemudian berfungsi sebagai Undang-undang Dasar 1945.
b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai
badan Musyawarah darurat.
DIGANTI
PEMBUKAAN UUD 1945
Dalam suatu UUD Negara…
…. Dengan berdasar kepada ketuhanan yang maha esa
…. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
DIGANTI
UUD 1945
Undang-undang dasar atas usul Soepomo
Seorang wakil Presiden
Presiden harus orang Indonesia asli
Dihapuskan
Pada sidang ketiga PPKI dilakukan pembahasan terhadap agenda tentang “badan
penolong korban perang”. Adapun keputusan yang dihasilkan adalah terdiri atas
delapan pasal. Salah satu dari pasal tersebut yaitu pasal dua dibentuklah suatu badan
yang disebut “badan keamanan rakyat” (BKR).
berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Maka terjadilah gerakan unitaristis secara
spontan dan rakyat untuk membentuk negara kesatuan yaitu dengan menggabungkan
diri dengan negara proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta, walaupun pada saat
itu negara RI berpusat di Yogyakarta itu hanya berstatus sebagai negara bagian RIS
saja. Pada suatu ketika negara bagian dalam RIS tinggalah tiga buah negara yaitu :
1. Negara bagian RI proklamasi.
2. Negara Indonesia timur (NIT).
3. Negara Sumatra timur (NST).
Berdasarkan dekrit presiden tersebut maka UUD 1945 berlaku kembali di negara
republic indonesi hingga saat ini (mardojo, 1978 : 192).
Pengertian Dekrit
Dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi (kepala negara atau organ lain)
yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak. Dekrit dilakukan bila
mana negara dalam keadaan darurat, keselamatan bangsa dan negara tercantum dalam
bahaya. Landasan hukum dekrtit adalah „Hukum darurat „Yang dibedakan atas dua
macam yaitu :
a. Hukum tata negara darurat subjektif
Suatu hukum tata negara dalam arti subjektif yaitu suatu keadaan hukum yang
memberi wewenang kepada organ tertinggi untuk bila perlu untuk mengambil
tindakan tindakan hukumbahkan kalau perlu melanggar undang-undang hak-
hak asasi rakyat, bahkan kalau perlu undang-undang dasar. Contohnya adalah
dekrit presiden dengan membubarkan konstituante serta menghentika UUDS
1950 dan diganti dengan memberlakukan UUD 1945.
b. hukum tata negara objektif yaitu suatu keadaan hukum yang memberikan
wewenang kepada organ tertinggi negara untuk mengambil tindakan-tindakan
hukum, namun tetap berlandaskan pada konstitusi yang berlaku, contohnya
adalah SP 11 Maret 1996.
Setelah dekrit presiden 5Juli 1959 keadaan tata negara Indonesia sudah mulai
berangsur-angsur stabil. Nampaknya keadaan yang demikian ini dimanfaatkan oleh
kalangan komunis, bahkan dalam pemerintahan juga tidak luput dari bahaya tersebut,
yaitu dengan menananmkan ideologi bahwa “Ideologi belum selesai dan bahkan
ditekankan tidak akan selesai sebelum tercapainya masyarakat yang adil dan
makmur”. Maka “revolusi permanen” merupakan suatu nilai ideologis tertinggi
negara. Maka dengan keadaan demikian ini berlaku lah hukum-hukum revolusi.
Akibatnya terjadi pemusatan kekuasaan ditangan presiden sehingga presiden
memiliki kekuasaan dibidang hukum misalnya :
a. presiden dengan penetapan presiden membekukan DPR hasil pemilu 1955, yang
kemudian disusul dengan pembentukan DPR GR, yang anggota-anggotanya ditunjuk
oleh presiden sendiri (lihat penpres No. 3,4 Tahun 1959).
b. dengan sebuah penpres dibentuklah MPRS sesuai dengan perintah dekrit bahkan
pembentukan MPRS harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya yaitu
berdasarkan penpres No. 2/1959.
c. pembentukan DPA oleh presiden berdasarkan penpres No.3/1959
d. reorganisasi kabinet/integrasi badan-badan kenegaraan tertinggi secara piramida
diadalam tubuh kabinet yaitu dengan dibentuknya MENKO (menteri koordiantor)
dan presiden dapat mengendalikan langsung secara sentral dengan melewati para
MENKO, hal itu dilakukan dalam reorganisasi “100 Menteri”.
Ideologi pancasila pada saat itu dirancang oleh PKI yaitu dengan digantinya
dengan ideologi manipol usdek serta konsep nasakom. PKI pada saat itu berusaha
untuk mencengkram kekuatannya dengan membangun komunis internasional
terutama dengan RRC. Misalnya dengan dibukanya poros Jakarta-peking. Peristiwa
demi peristiwa yang dicoba dengan komunis untuk menggantikan ideologi Pancasila.
Peristiwa-peristiwa itu antara lain dibangkitkannya bangsa Indonesia untuk
berkonfrontasi dengan Malaysia, peristiwa kanigoro, boyolali, indramayu, bandar
betsy dan sebagainya.
Puncak peristiwa tersebut yaitu meletusnya pemberontakan gestapu PKI atau
dikenal dengan G30SPKI pada tanggal 30 September 1965 untuk merebut kekuasaan
yang sah negara RI yang diproklamasikan 17 Agustus 1945, disertai dengan
pembunuhan yang keji dari para jendral yang tidak berdosa. Pemberontakan PKI
tersebut berupaya untuk mengganti secara paksa ideologi dan dasar filsafat negara
pancasila dengan ideologi komunis marxis.
Berkat lindungan yang maha kuasa maka bangsa indonesia tidak goyah
walaupun diganti dengan ideologi komunis secara paksa. Hal ini dikarenakan
pancasila telah merupaka pandangan hidup bangsa serta sebagai jiwa bangsa atas
dasar peristiwa tersebut maka 1 Oktober 1965 diperingati bangsa Indonesia sebagai
“Hari Kesaktian Pancasila”.
Masa orde baru
Suatu tatanan masyarakat serta pemerintah sampai saat meletusnya
pemberontakan G30SPKI dalam sejarah Indonesia tersebut sebagai masa orde lama.
Maka tatanan masyarakat dan pemerintahan setelah meletusnya G30SPKI sampai saat
ini disebut sebagai “Orde Baru”, yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan
yang menuntut dilaksanakannya pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen munculnya “Orde Baru” diawali dengan munculnya aksi-aksi dari seluruh
masyarakat antara lain Kesatuan aksi pemuda pelajar Indonesia (KAPPI), kesatuan
aksi mahasiswa indonesia (KAMI), kesatuan aksi guru indonesia (KAGI) dan lain
sebagainya. Gelombang aksi rakyat tersebut muncul dimana-mana dengan suatu
tuntutan yang terkenal dengan “tritura” atau (tiga tuntutan hati nurani rakyat), sebagai
perwujudan dari tuntutan rasa keadilan dan kebenaran. Adapun isi “tritura” tersebut
adalah sebagai berikut :
1. pembubaran PKI dan Ormas-ormasnya
2. pembersihan kabinet dari unsur-unsur G30SPKI
3. penurunan harga
Karena orde lama akhirnya tidak mampu lagi menguasai pimpinan negara,
maka presiden atau panglima tertinggi memberikan kekuasaan penuh kepada
panglima angkatan darat letnan jendral Suharto, yaitu dalam bentuk suatu “surat
perintah 11 maret 1966” (SUPERSEMAR) tugas pemegang SUPERSEMAR cukup
berat, yaitu untuk memulihkan keamanan dengan jalan.
3. Melaksdanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan orientasi pada
kepentingan nasional.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan kronologi sejarah perjuangan bangsa Indonesia sampai proklamasi
Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945!
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Kaelan, MS, Prof, Dr (2008) Pendidikan Pancasila, Yogyakarta : PenerbitParadigma