Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

KEHIDUPAN DAN PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA DARI


AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI AWAL REFORMASI

Disusun Oleh :

Rahma Khoirunissa
IX

SMPIT BINA INSAN KAMIL

JL. KSU / RRI Parung Serab Kel. Tirtajaya Kec. Sukmajaya


0851 6266 0902
A). Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

1). Proses Persiapan kemerdekaan Indonesia


a). Terbentuknya BPUPKI

 Pada bulan September 1994 kedudukan Jepang di Indonesia sudah terancam,


maka Perdana Menteri Kaiso mengeluarkan janji tentang kemerdekaan yang
dikenal dengan Janji Koiso.
 Pada tanggal 1 Maret 1945, Kumakici Harada menyatakan pembentukan
BPUPKI yang disebut juga Dokuritsu Junbi Cosakai. Tujuan didirikan
BPUPKI adalah untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan
persiapan kemerdekaan Indonesia.
 Pada tanggal 29 April 1945, BPUPKI resmi dibentuk dan dilantik dengan
susunan sebagai berikut :
Ketua : K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
Ketua Muda I : Ichibangase Yosio
Ketua Muda II: R.P. Suroso
Sekretariat : A.G. Pringgodigdo
 Jumlah anggota awal BPUPKI adalah 60 orang. Lalu ditambah ketua dan
ketua muda 2 orang menjadi 63 orang. Dalam perkembangannya, ditambah
lagi 6 orang sehingga menjadi 69 orang.

b). Sidang BPUPKI dan Perumusan Dasar Negara


1). Sidang Pertama
 Pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 diadakan sidang BPUPKI yang pertama
yang bertempat di gedung chuo-sangi-in. Dalam sidang ini ada 3 tokoh yang
menyampaikan gagasannya diantaranya adalah :
 Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945 )
- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan
- Kesejahteraan Rakyat
 Supomo ( 31 Mei 1945 )
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan lahir dan batin
- Musyawarah
- Keadilan rakyat
 Soekarno ( 1 Juni 1945 )
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme atau peri kemanusiaan
- Mufakat atau demokrasi
- Kesejahteraan sosial
- Ketuhanan Yang Maha Esa
 Sidang mengalami masa reses selama kurang lebih 1 bulan karna belum
mencapai sepakat mengenai dasar negara.
 Pada tanggal 22 Juni 1945, dibentuklah Panitia Sembilan karena terdiri dari 9
orang tokoh Indonesia yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Pada hari yang sama
juga mereka mengadakan rapat, dan berhasil merumuskan asas dan tujuan
dibentuknya negara Indonesiaa merdeka dan rancangan Pembukaan Undang-
Undang. Rumusan ini dikenal dengan nama Piagam Jakarta ( Jakarta Charter).
2). Sidang Kedua
 Sidang kedua ini dimulai dari tanggal 10-17 Juli 1945
 Pada sidang ini membahas pernyataan Indonesia merdeka,
pembukaan/preambule UUD 1945, dan batang tubuh/isi UUD 1945.

c). Pembentukan PPKI


 Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan, dan pada tanggal yang
sama pula dibentuklah PPKI atau yang dikenal dengan Dokuritsu Junbi Inkai.
PPKI terdiri dari 27 anggota, dan diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya
Muhammad Hatta. Dari 27 anggota PPKI ada 6 anggota yang tidak diketahui
oleh Jepang.
 Pada tanggal 9 Agustus 1945, ada 3 orang tokoh Indonesia yang dipanggil ke
Dalat ( Vietnam ) oleh Marsekal Teruchi, diantaranya adalah :
- Ir. Soekarno
- Moh. Hatta
- dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
 Tujuan pemanggilan 3 tokoh ke Dalat Vietnam adalah :
- Pelantikan pengurusan PPKI
- Kepastian kemerdekaan Indonesia
- Batas wilayah Indonesia

2). Proklamasi Kemerdekaan dan Proses Terbentuknya Negara RI

a). Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


1). Berita Kekalahan Jepang dalam Perang Asia-Pasifik

 Pada tahun 1945 kedudukan Jepang terus terdesak oleh tentara skeutu. Satu-
persatu daerah kekuasaannya jatuh ke tangan Amerika Serikat. Akhirnya, pada
tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat ke sekutu dan
penyerahan secara resmi dilakukan pada 2 September 1945. Penyerahan
dilaksanakan di kapal perang USS Misouri milik Amerika Serikat.
 Peristiwa penyerahan tanggal 15 Agustus di rahasiakan oleh Jepang, hal itu
dimaksud agar orang-orang tidak mengetahuinya termasuk Indonesia. Namun,
salah satu tokoh Indonesia yang bernama Sutan Syahrir mengetahuinya lewat
siaran radio luar negri.

2). Kegiatan Para Pemuda setelah Jepang Menyerah

 Para pemuda sepakat untuk menemui Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Mereka
mendesak keduanya agar segera menyatakan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Tetapi, keduanya tidak bersedia menurutinya. Para pemuda juga
menginginkan agar Proklamasi Kemerdekan tidak dilkukan oleh PPKI, karna
menurutpandangan mereka PPKI lembaga yang dibentuk oleh Jepang.
 Para pemuda gagal mendesak Ir.Soekarno dan Moh.Hatta. Para pemuda
berkumpul lagi untuk membuat rencana dan mereka sepakat untuk
mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke luar Kota Jakarta. Pimpinan
pemuda yang mengasingkan Bung Karno daan Bung Hatta adalah Shudanco
Singgih.

3). Peristiwa Rengasdengklok

 Kekalahan Jepang didengar oleh golongan muda melalui radio luar negri, oleh
karna itu golongan muda mengadakan rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh
dan menghasilkan “kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat
Indonesia sendiri, tak dapat bergantung dengan orang dan negara lain. Segala
ikatan dan hubungan dengan Jepang diputuskan dan diharapkan golongan
muda diikut sertakan dalam pernyataan kemerdekaan”.
 Keputusan rapat di sampaikan oleh Wikana dan Darwis di rumah Ir.Soekarno.
Wikana memberi tuntutan dan ancaman jika tidak menyatakan kemerdekaan
maka akan ada pertumpahan darah.
 Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 sekelompok pemuda membawa
Ir.Soekarno dan Drs.Hata ke Rengasdengklok. Pada tanggal 16 juga PPKI
akan mengadakan rapat, tetapi ketua dan wakilnya tidak hadir. Peserta merasa
heran serta panik dan terjadi perbincangan antara Ahmad Subarjo dan Wikana
yang menghasilkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus di Jakarta.
 Yusuf Kunto mengantarkan Ahmad Subarjo dan sekretarisnya ke
Rengasdengklok. Ahmad Subarjo memberikan jaminan bahwasanya
kemerdekaan RI dilakukan tanggal 17 Agustus selambat-lambatnya jam 12.00,
jika tidak maka nyawanya akan menjadi jaminan.

4). Perumusan Teks Proklamasi

 Pertemuan berlangsung di rumah Laksamana Tadashi Meda, karena ia


menjamin keselamatan semuanya selama di rumahnya.
 Kata pembuka “ Proklamasi ” adalah andil dari Ir.Soekarno. Kalimat pertama
pembukaan dari naskah proklamasi adalah saran dari Ahmad Subarjo,
sedangkan kalimat terakhir adalah saran dari Moh.Hatta.
 Naskah tersebut mengalami perubahan yang diusulkan oleh Sukarni, dan
selanjutnya diserahkan ke Sayuti Melik untuk di ketik.

5). Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

 Proklamasi kemerdekaan dilakukan di rumah Ir.Soekarno Jl.Pengangsaan


Timur No.56 pada pukul 10.00. Sebelumnya ada usulan untuk melaksanakan
pembacaan proklamasi di lapangan ikada, namun diurngkan disebablkan
pertimbangan keamanan dan dikhawatirkan terjadi bentrokan.
 Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung dengan singkat dan
sederhana, adapun susunan acara proklamasi yaitu :
1). Pidato pembukaan oleh Ir.Soekarno
2). Pembacaan teks proklamasi oleh Ir.Soekarno
3). Pengibaran bendera Merah Putih oleh Latif dan S.Suhud dan diirigi lagu
Indonesia Raya yang diciptakan oleh W.R. Supratman.
4). Sambutan dari pimpinan barisan pelopor
 Berita proklamasi segera menyebar ke seluruh Jakarta. Penyebaran berita
dilakukan melalui radio, poster, dan surat kabar.

6). Tokoh yang Berperan dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan


a). Sukarno-Moh.Hatta

 Kedua tokoh ini disebut dengan Proklamator. Mereka adalah tokoh yang tidak
dapat dipisahkan dari peristiwa proklamasi. Untuk mengabadikan sang
Proklamator maka dibangun sebuah Monumen.

b). Ahmad Subarjo

 Ia sangat berperan dalam mengakhiri peristiwa Rengasdengklok, dan dia juga


berperan dalam perumusan Proklamasi.
c). Suwiryo

 Ia merupakan Wali Kota Jakarta yang memberikan sambutan dalam


Proklamasi, dan ia juga mengordinasikan persiapan Proklamasi.

d). Sayuti Melik

 Ia adalah sang pengetik teks proklamasi.

e). Latif Hendraningrat dan S.Suhud

 Mereka adalah tokoh yang mengibarkan bendera merah putih saat proklamasi.

f). B.M. Diah


 Ia tokoh jurnalistik yang ikut menyaksikan perumusan dan ia juga yang
menyebarluaskan berita kemerdekaan.

7). Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

 Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak


perjuangan bangsa Indonesia.
 Dengan kemerdekaan berarti bangsa Indonesia sudah mendapat kebebasan.
 Kemerdekaan adalah “Jembatan Emas” menuju masyarakat adil dan makmur.

8). Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan


Sambutan Rakyat

A). Sambutan di Jakarta


 Sambutan rakyat terhadap proklamasi dilakukan dengan bermacam-macam
cara. Mereka menyambut kemerdekaan dengan semangat, untuk lebih
membakar semangat rakyat para pemuda membuat kelompok-kelompok aksi.
 Pada tanggal 3 September para pemuda berhasil mengambil alih stasiun kereta
api, dan pada tanggal 11 September RI berhasil menguasai gedung Radio
Jakarta.
 Kelompok-kelompok aksi melakukan demonstrasi gerakan rakyat melalui
rapat raksasa.

B). Sambutan Rakyat Bandung


 Penyebarluasan berita proklamasi di Bandung selain melalui siaran radio juga
melalui surat kabar yang bernama Soeara Asia, dan pengesahan UUD dimuat
di surat kabar Tjahaja.

C). Sambutan Rakyat Semarang


 Setelah proklamasi, para pemuda membentuk AMRI. Kelompok ini telah
melopori gerakan aksi dalam menyambut proklamasi yaitu memerintahkan
penduduk mengibarkan bendera merah putih.

D). Sambutan Rakyat Yogyakarta


 Berita proklamasi menyebar begitu cepat di Yogyakarta, para pemuda dan
wartawan segera bergerak menyebarluaskan berita proklamasi ke masjid
terutama Masjid Kauman dan Masjid Pakualaman.

E). Sambutan Rakyat Surabaya


 Berita proklamasi di Surabaya baru diterima dua hari setelah proklamasi.
Dengan diterimanya berita proklamasi semangat juang semakin menggelora.
Disetiap tempat muncul para pemuda berseragam seperti prajurit.

B). Terbentuknya Negara dan Kelengkapannya

1). Sidang PPKI 18 Agustus 1945


 Mengesahkan UUD.
 Memilih Ir.Soekarno sebagai presiden dan Moh.Hatta sebagai wakil presiden.
 Dalam masa peralihan, presiden untuk semntara waktu akan dibantu oleh
Komite Nasional.

2). Sidang PPKI 19 Agustus 1945


 Menetapkan 8 provinsi di Republik Indonesia yang dikepalai seorang
gubernur. 8 provinsi diantaranya adalah : Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Sunda Kecil, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Borneo.
 Menetapkan 12 departemen dengan mentrinya yang mengepalai departemen
dan 4 orang mentri agama.
 Membentuk Komite Nasional

3). Sidang PPKI 22 Agustus 1945


 Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berpusat di
Jakarta. KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945 di gedung Kesenian
Jakarta dengan ketua Kasman Singodimejo dan Suwirjo (sekretaris).
 Menetapkan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai satu-satunya partai
politik di Indonesia.

4) Pembentukan BKR dan Badan Ketentaraan


 22 Agustus 1945 dibentuk Badan Keamaan Rakyat (BKR) yang dipimpin oleh
Kolonel Soedirman.
 Pada 5 Oktober 1945 BKR berganti nama menjadi Tentara Keselamatan
Rakyat (TKR).
 Pada 7 Januari 1945 berubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR).
 Pada 3 Juni 1945 resmi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

5). Dukungan Daerah terhadap Negara dan Pemerintahan RI


a). Jakarta dan Sekitarnya
 Para pemuda segera menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dengan melakukan perebutan kekuasaan terhadap negara Jepang. Mereka
merebut senjata dan kantor-kantor penting yang masih dikuasai Jepang.
Bendera Hinomaru di kantor-kantor diturunkan dan diganti dengan
bendera merah putih. Kegiatan aksi pejuang berkembang ke daerah-daerah
sekitar Jakarta, seperti Klender, Cakung, dan Bekasi.

b). Pengambilalihan Kekuasaan di Bogor


 Usaha pengambilan kekuasaan Jepang juga berlangsung di Bogor. Pada
tanggal 5 September 1945, para pejuang berhasil merebut istana Bogor dan
dijadikan markas para pemuda.
 Pada tanggal 1 Oktober berhasil mengambil kantor pemerintahan residen
oleh presiden Iyok Moh.Siradz Harjowinangun.

c). Perebuatan Kekuasaan di Bandung


 Usaha perebutan kekuasaan di Bandung dilancarkan oleh rakyat dan
berbagai kesatuan yang ada. Para pelajar dan rakyat melakukan
demonstrasi melucuti tentara Jepang. Kendaraan-kendaraan Jepang
diambil oleh pejuang kita dengan dimotori oleh M.Harsono.

d). Perebutan Kekuasaan di Semarang dan Sekitarnya


 Perebutan kekuasaan di Semarang dikenal dengan “Pertempuran Lima hari
di Semarang”. Pertempuran ini meletus pada tanggal 14 Oktober 1945.
 Pertempuran-pertempuran pun terjadi di beberapa tempat dan wilayah
Semarang. Pertempuran hebat dan paling banyak membawa korban terjadi
di Simpang Lima, Semarang.
 Tanggal 17 Oktober 1945 diadakan perundingan dan tercapailah
kesepakatan genjatan senjata. Pada tanggal 19 Oktober terjadilah perang
antara Indonesia dan Jepang. Tetapi datanglah sekutu di pelabuhan
Semarang yang menyebabkan perang antara Jepang dan Indonesia
berakhir.
 Untuk mengenang para pejuang maka dibangunlah monumen Tugu Muda
di Simpang Lima.
 Selain di Semarang gerakan rakyat juga dilakukan di Banyumas dipimpin
oleh Kolonel Sudirman.

e). Dukungan dari Yogyakarta


 Sri Sultan Hamengkubuwono IX sangat mendukung proklamasi
kemerdekaan di Indonesia. Ia mengirimkan ucapan selamat atas berdirinya
negara Indonesia.
 Para pemuda Yogyakarta melakukan gerakan pelucutan senjata terhadap
Jepang pada tanggal 26 September 1945. Mereka menuntut agar Jepang
menyerahkan semua kantor kepada orang Indonesia. Dan pada tanggal 27
September 1945, KNI daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa semua
kekuasaan di daerah itu ada di tangan pemerintahan RI. Kabar tersebut
terbit di surat kabar Kedaulatan Rakyat.

f). Perebutan Kekuasaan di Surabaya


 Para pejuang mulai bergerak mengadakan aksi pengapungan terhadap
beberapa tempat dan kantor-kantor penting. Aksi tersebut dimotori oleh
Komandan BKR yaitu Dr.Mustopa. Dalam aksi ini para pemuda dapat
menguasai Gedung Radio di Embong.
 Pada tanggal 19 September 1945, terjadi insiden bendera di Hotel Yamato.
Surabaya telah diduduki oleh Belanda dan Sekutu, dan orang-orang
Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru diatas Hotel Yamato.
Raden Sudirman meminta bendera itu diturunkan tetapi Belanda tidak
mau. Para pemuda menyerbu Hotel Yamato, dan sebagian naik keatas
hotel. Bendera yang berwana Merah Putih Biru diturankan lalu warna biru
disobek dan bendera yang tinggal berwarna Merah Putih dinaikan lagi
maka berkibarlah bendera Merah Putih diatas Hotel Yamato. Para pejuang
bersemboyan “Merdeka atau Mati’.

g). Perebutan Kekuasaan di Luar Jawa


 Perebutan kekuasaan di Aceh.
 Perebutan kekuasaan di Sumatra Selatan dan Lampung (Oktober 1945).
 Perebutan kekuasaan di Gorontalo (13 September 1945).
 Perebutan kekuasaan di Pulau Sumbawa (Desember 1945).
 Perebutan kekuasaan di Makassar.
 Perebutan kekuasaan di Bali (13Desember 1945).
 Perebutan kekuasaan di Sulawesi Utara.
 Sambutan rakyat Papua/Irian Barat.

B). Kehidupan Bangsa Indonesia pada Awal Kemerdekaan

1). Konflik Indonesia-Sekutu dan NICA

 Pasukan Sekutu yang akan bertugas ke Indonesia desebut Allied Forces


Netherlands Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip
Christison. Sebelum mendaratkan pasukan besar-besaran, Sekutu sudah
mengirimkan pasukan pelopor. Pasukan pelopor tiba pada tanggal 16
September 1945 di Tanjung Priok dibawah pimpinan Laksaman Muda W.R.
Patterson.
 Pada tanggal 29 September 1945, rombongan sekutu tiba di Indonesia.
Kedatangan mereka memiliki tugas, antara lain:
-Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.
-Membebaskan tentara sekutu yang ditahan oleh Jepang.
-Melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan ke
negerinya.

a). Insiden Bendera di Surabaya

 Insiden ini diawali dengan pendaratan tentara Sekutu dan NICA di Surabaya.
Belanda menginginkan Hotel Yamato menjadi markas Belanda. Oleh karena
itu, Belanda menurunkan bendera Merah Putih dan diganti oleh bendera
Merah Putih Biru. Tindakan tersebut membuat rakyat Surabaya marah, lalu
arek-areak Surabaya menyerbu Hotel Yamato untuk menurunkan bendera
Belanda. Bendera Belanda dirobek birunya lalu dikibarkan kembali bendera
Merah Putih. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 1945. Untuk
mengenal Hotel Yamato maka dibangun monumen perjuangan.

b). Peristiwa Heroik di Surabaya

 Pasukan Sekutu tiba di Tanjung Perak pada tanggal 25 Oktober 1945 dibawah
pimpinan Brigjen A.W.S. Mallaby. Kedatangan Sekutu membuat ulah dan
sangat mengecewakan rakyat. Melihat ulah tentara Sekutu maka rakyat mulai
mengadakan perlawanan dan terjadilah pertempuran di berbagai tempat.
 Pertempuran mulai mereda setelah ada perundingan genjatan senjata. Tetapi
tembak-menembak masih terjadi di Gedung Internatio. Dalam insiden tembak-
menembak tersebut Brigjen Mallaby ditemukan tewas. Tewasnya Mallaby
mejadikan hubungan antara Sekutu (Inggris) dan Indonesia makin memburuk.
Sekutu menuduh pihak Indonesia yang telah membunuh Brigjen Mallaby.
Oleh karna itu, Inggris mengeluarkan ultimatum agar rakyat Surabaya
menyerah paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Tetapi
ultimatum dari Inggris dihiraukan lalu membuat pihak Inggris naik pitam, dan
mereka melancarkan serangan besar-besaran.
 Peranan Sutomo dan Bung Tomo tidak dapat dilupakan. Pidato-pidatonya
yang menggelora berhasil membakar semangat arek-arek Surabaya untuk
bertempur, maju terus pantang mundur demi Tuhan dan membela bumi
kelahiranya. Tokoh yang berhasil membakar semangat selain Bung Tomo
adalah Ktut Tantri.
 Hampir 3 minggu lebih para pejuang betempur mati-matian. Untik mengenang
peristiwa heroik ini, setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari
Pahlawan dan di Surabaya dibangun Tugu Pahlawan.

c). Pertempuran Ambarawa


 Sekutu telah ingkar janji dan melakukan teror serta menindas penduduk. Maka
timbulah perlawanan dari TKR yang dipimpin Imam Adrongi dan Letkol
M.Sarbini.
 Pada tanggal 21 November 1945 memusatkan kekuatan di Ambarawa.
Tanggal 23 November terjadi pertempuran sengit antara Sekutu dan para
pejuang. Pada tanggal 26 November 1945 Sekutu melakukan serangan.
 Pada tanggal 12 Desember 1945 Indonesia menggunakan taktik supit urang
untuk menyerang.
 Tanggal 15 Desember Sekutu meninggalkan Ambarawa dan berakhirmya
pertempuran Ambarawa. Lalu didirikan Monumen Palagan Ambarawa.

d). Bandung Lautan Api

 Sekutu mengeluarkan ultimatumyang bearisis :


 -Rakyat dan pemuda harus menyerahlkan senjata kepada Sekutu senjata yang
direbut darii tangan Jepang
-Bandung Uatara harus dikosongkan dari orang-orang RI selambat-lambatnya
tanggal 29 November 1945.
 Tanggal 29 November terjadi pertempuran sengit di Gedung Sate.
 Pada 23 Maret 1946 Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum lalu disetujui
oleh pejuang dan TRI mengambil inisiatif sebelum meningglkan Bandung.
 Bandung dibakar sehingga menajdi “lautaan api”.
e). Peristiwa Medan Area

 Sekutu Inggris tiba pada tanggal 9 Oktober 1945 dipimpin T.E.D. Kelly.
 Pada tanggal 13 Oktober 1945, terjadi peristiwa hotel dijalan Bali, Medan.
Peristiwa ini menjadi awal mula pertempuran Medan Area.
 TKR membuat kesatuan perjuangan yang dipimpin oleh Achamad Taher.
 Tanggal 10 Desemeber 1945 melancarkan aksinya. Merekan melakukan
serangan dan memasang batas-batas pendudukannya yang tertulis Fixed
Boundaries Medan Area.

f). Puputan Margarana


 Sejak Maret 1946, Belanda sudah menduduki beberapa tempat di Bali. I Gusti
Ngurah Rai melakukan perlawanan terhadap Belanda.
 I Gusti Ngurah Rai membentuk dewan perjuangan rakyat Indonesia Sunda
Kecil.
 Indonesia telah menyepakati Perundingan Linggarjati, oleh karena itu Belanda
terus berusaha menduduki Bali. Dalam naskah perundingan Linggarjati,
Belanda hanya mengakui secara De Facto wilayah Ri yang terdiri atas
Sumatra, Jawa, dan Madura.
 Pasukan Ngurah Rai melakukan serangan menggunakan taktik long march
dari satu kota ke kota lain.
 Ngurah Rai melakukan Perang Puputan yang dimulai tanggal 20 November
1946. Pada tanggal 29 November Ngurah Rai gugur sebagai kusuma bangsa.

g). Peristiwa Merah Putih di Minahasa

 Pada tanggal 22 Agustus terjadi aksi pelucutan senjata dipimpin oleh


Palengkahu.
 Awal September 1945, Sekutu Australia tiba di Minahasa lalu diikuti dengan
NICA. Mereka mengeluarkan perintah larangan pengibaran bendera Merah
Putih.
 Minahasa mempertahankan Merah Putih dengan semboyan “ hidup atau mati”.

h). Pertempuran Rakyat Makassar


 Pada Desember 1946, Belanda mengirimkan pasukan ke Makasar dibawah
pimpinan Kapten Raymond Westerling. Mereka banyak melakukan
pembunuhan terhadap rakyat Makasar.

2). Konflik Indonesia Melawan Belanda

a). Perundingan-perundingan awal


 1). Perundinngan 17 November
 2). Perundingan Februari 1946
 3). Perundingan Hooge Valuwe
 4). Genjatan Senjata

b). Perundingan Linggajati (10-15 November 1946)

 Belanda harus mengakui secara De Facto wilayah RI atas Sumatra, Jawa, dan
Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah De Facto paling lambat tanggal
1 Januari 1949.
 RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat
(NIS). Dengan nama RIS dan RI akan menjadi bagiannya.
 RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu
Belanda sebagai ketua Uni.

c). Agresi Militer Belanda I


 Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melakukan serangan ke daerah-daerah yag
menjadi wilayah RI. Serangan ini dikenal Agresi Militer Belanda I. Tindakan
ini mendapat freaksi keras dari dunia internasional.
 Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan
genjatan senjata, dan untuk mengawasinya dibentuk Komisi Konsuler.
 Untuk mengatasi permasalahan antara RI dan Belanda, Dewan Keamanan
PBB membentuk Komisi Jasa Baik yang dikenaal dengan Komisi Tiga Negara
(KTN). Anggota KTN dipilih dari negara yang bertikai, diantaranya :
-Australia : Richard Khirby
-Belgia : Paul Van Zealand
-Amerika Serikat : Dr.Frank Graham
 Belanda telah memperluas batas-batas wilayah yang disebut Garis Van Mook.

d). Perundingan Renville (8 Desember 1947)

 Isi perundingan Renville adalah sebagai berikut:


1). Persetuuan genjatan senjata
2). Dasar-dasar politik
3). Pasal-pasal tambahan

e). Agresi Militer Belanda II dan Pemerintahan Darurat Republik


Indonesia (PDRI)
 Pada tanggal 18 Desember 1948, pejabat Belanda menyatakan tidak lagi
mengakui Perundingan Renvile. Dengan demikian Belanda bebas bertindak di
Indonesia.
 Presiden, Wakil Presiden, pejabat negara di tawan Belanda. Presiden
diasingkan ke Prapat (dekat Danau Toba) dan Wakil Presiden diasingkan ke
Bangka.
 Pada tanggal 22 Desember 1948, M.Syarifudin Prawiranegara mengumumkan
berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). PDRI
membentuk lima wilayah pemerintahan di Sumatra antara lain, Aceh, Tapanuli
dan Sumatra Timur, Riau, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.
f). Perang Gerilya dan Serangan Umum 1 Maret.

 Jendral Sudirman memimpin perang gerilya dari satu tempat ke tempat


yang lain. Ia memerintahkan untuk membakar bangunan-bangunan penting
yang digunakan Belanda.
 Menghadapi Belanda, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Letkol Suharto
melancarkan serangan terhadap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949.

g). Perundingan Roem-Royen ( 14 April 1949)

 Isi Perundingan Roem-Royen adalah :


-Pihak Indonesia akan menghentikan perang gerilya.
-Belanda akan menghentikan gerakan militer dan menarik semua
pasukannya dari wilayah RI.
-Belanda setuju mengembalikan para pemimpin Indonesia yang
ditawannya di Yogyakarta.
-Akan diadakannya Konfensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dan
Belanda.

h). Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda terhadap Keberadaan RI


 Negara Indonesia Timur (18-24 Desember 1946)
 Negara Pasundan (16 Februari-5 Maret 1948 )
 Daerah Istimewa Borneo barat (12 Mei 1947)
 Negara Madura (23 Januari 1948)
 Negara Sumatra Timur (24 Maret 1948)
 Negara Jawa Timur (16 November- 3 Desember 1948)

3). Kelanjutan Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan

a). Konferensi Inter-Indonesia


 Adalah Konferensi antar negara-negara BFO dengan RI. Konferensi ini
dilakukan pada tanggal 19-22 Juli 1949 lalu dilanjutkan lagi pada 30 Juli-
2 Agustus 1949.

b). Konferensi Meja Bundar (23 Agustus-2 November 1949)

c). Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan


 Pertemuan diadakan pada tanggal 14 Desember 1949 dan menghasilkan
beberapa keputusan, yaitu :
-UUD RIS
-Presiden RIS yaitu Soekarno
-Perdana Mentri RIS adalah Moh.Hatta
-Pemangku Jabatan adalah Mr.Asaat

C. Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal dan


Demokrasi Terpimpin

1. Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal


a). Kembali ke Negara Kesatuan
 Ketidakpuasan terhadap negara RIS
 4 Januari 1950 presiden RIS menunjuk 3 orang untuk membentuk kabinet
dengan program melanjutkan perjuangan kemerdekaan
 3 April 1950 dikeluarkan Mosi Integral Natsir, meminta pemerintahan da
suruh eleman bangsa menyekesaikan masalah secara integral.

b). Persaingan Antarpartai Politik


 Kabiner Natsir (6 September 1950-21 Maret 1951)
 Kabinet Sukiman (26 April 1951-23 Februari 1952)
 Kabinet Wilopo (30 Maret 1952-3 Juni 1953)
 Kabinet Ali Wongso (31 Juli 1953-24 Juli 1955)
 Kabinet Burhanudin Harahap (12 Agustus 1955-3 Maret 1956)
 Kabinet Ali Sastroamijoyo (20 Maret 1956-14 Maret 1957)
 Kabinet Juanda (9 April 1957-24 Juli 1959)

c). Kehidupan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal


 Gunting Syafrudin
 Program Benteng
 Nasionalisasi De Javasche Bank
 Kebijakan Ekonomi Ali-Baba

d). Pemilu 1955


 Pemilu diikuti multipatrai, misalnya Masyumi, PNI, PSI, PKI, PBI, PRJ,
Parkindo, PRS, Permai, dan PKRI.
 4 Partai sebagai pemenang (PNI, Masyumi, NU, PKI)
 Pemilu ini menjadi pemilu petama di Indonesia. Pemilu ini dilakukan dua kali,
yang petama pada tangal 29 September 1955 dan yang kedua pada 15
Desember 1955.
e). Krisis Politik pada Masa Demokrasi Liberal
1). Hubungan Pusat Daerah serta Pergolakan Militer
 Pergerakan Dewan Daerah
 Pemberontakan PRRI (15 Februari 1958)
 Pemberontakan Permesta (2 Maret 1958)
2). Kegagalan Dewan Konstiante dan Dekrit Presiden
 Pada tanggal 10 November 1959, Dewan Konstiante tidak mampu
menghasilkan Undang-Undang, dan dalam sidang ini terjadi perpecahan
antarpartai dan golongan.
 Pada tahun 1955-1959 pemerintahan telah 3 kali pergantian kabinet.
 Pada 5 Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden.

2). Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin

a). Perkembangan Politik pada Masa Demokrasi Terpimpin


1). Pembentukan Kabinet Kerja (10 Juli 1959)
2). Penetapan DPR
3). Pembentukan MRS dan DPAS (15 Agustus 1959)
4). Penetapan GBHN
5). Pembentukan DPR-GR (24 Juni 1960)
6). Pertentangan Kekuatan Ideologi Politik
a). Persaingan Kelompok Agama dan Komunis
 Setelah Pemilu 1955, terjadi persaingan 4 partai yaitu, PNI, Masyumi,
NU, dan PKI.
 Pada tahun 1959 Ir. Soekarno membentuk Front Nasional..
b). Ajaran Naskom
 Ajaran Naskom terdiri dari :
-Kekuatan Nasionalis diwakili PNI.
-Kekuatan Agama diwakili NU.
-Kekuatan Komunis diwakili PKI.

b). Perkembangan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin


1). Pembentukan Badan Perancang Pembangunan Nasional (15 Agustus 1959)
 Tujuannya adalah menyusun rencana jangka panjang dan rencana
tahunan, baik nasional maupun daerah.
2). Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
 Tujuannya adalah untuk membendung inflasi, mengurangi jumlah uang
yang beredar, dan meningkatkan nilai rupiah.
3). Deklarasi Ekonomi (28 Maret 1963)
 Tujuannya adalah menyukseskan Pembangunan Sementara Berencana 8
tahun dan menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, serta
bebas dari sisa-sisa imperialisme.
4). Penyetakan Uang Baru

D. Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintergrasi Bangsa

1. Pemberontakan PKI di Madiun 1948

 18 September 1948, Muso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Uni


Soviet di Madiun dengan tujuan mengganti Pancasila dengan ideologi komunis.
 Tindakan :
-Mendirikan pemerintahan Soviet di Indonesia
-Mempersenjatai orang-orang yang tersingkir akibat kebijakan Rekontruksi dan
nasionalisasi Angkatan perang (RERA).
 Pemerintahan melakukan operasi militer
-Tokoh-tokoh PKI D.N.Aidit dan H.M.Lukman melarikan diri ke Tiongkok dan
Vietnam.
-Muso terbunuh dan Amir Syarifudin tetangkap.
 30 September 1948 pasukan Divisi Siliwangi berhasil merebut Madiun.
2). Pemberontakan DI/TII/Tentara Islam Indonesia
a). Pemberontakan DII/TII di Jawa Barat

 Tujuan awal untuk menentang Belanda


 Latar belakang :
-Kekecewaan terhadap hasil Perundingan Renville (pemerintahan Indonesia
menarik pasukaannya yang ada di pangjuan Van Mook).
-Kekecewaan terhadap presidan Soekarno tentang paham komunis.
-Keinginan DII mendirikan negara islam di Indonesia.
 7 Agustus S.M. Kartosuwiryo medirikan DII/TII.
 Perundingan cara damai/operasi mileter :
-Pagar Betis
-Bharatayuda

b). Pemberontakan DII/TII di Aceh

 Dipimpin : Tengku Daud Meureh


 Latar belakang : adanya berbagai masakah antara lain masalah otonomi daerah,
pertentangan antar golongan, serta rehabilitas dan modernisasi tidak lancar.
 21 September 1953 Daud Meureh memproklamasikanbahwa Aceh baian negara
islam.
 Pemberontakan ini diselesaikan dengan kombinasi operasi militer dan musyawarah,
yang menghasilkan pulihnya kembali keamaan Aceh.

c). Pemberontakan DII/TII di Jawa Tengah

 Dipimpin : Amir Fatah


 Di Kebumen muncul pemberontakan yang dilancarkan Angkatan Umat Islam
dipimpin Moch.Mahfudz.
 Tahun 1957 pemerintah melakukan operasi militer yang disebut Operasi Gerakan
Banteng Nasional dari Divisi Diponegoro.
 Didaerah Merapi-Merabu terjadi kerusuhan yang dilancarkan Gerakan Merapi-
Merabu, dan di daerah ini Gerakan Banteng Nasional melakukan operasi Banteng
Raiders.

d). Pemberontakan DII/TII di Sulawesi Selatan

 Dipimpin : Kahar Muzakar.


 Pemerintah berencana membubarkan Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) dan
anggotanya. Kahar Muzakar menuntut agar KGSS dimasukan dalam satu Brigade
yaitu Brigade Hasanudin. Teatapi tuntutan itu ditolak.
 Kahar Muzakar mengubah nama pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan
menyatakan jadi bagian DII/TII pada 7 Agustus 1953.

e). Pemberontakan DII/TII di Kalimantan Selatan

 Dipimpin : Ibnu Hajar


 Ibnu Hajar memberi nama pasukannya dengan Kesatuan Rakyat Yang Tertindas
(KRYT).
 Menurutnya, Ri dibawah pimpinan Ir.Soekarno adalah penindas baru yang tidak
menghiraukan aspirasi umat muslim di Indonesia.

3). Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)

 Dipimpin : Kapten Wasterling.


 Tujunnyab dalah mempertahankan bnegtuk negara federal di Indonesia dan
mempertahankan adanya tentara tersendiri disetiapnegara bagian.

4). Pemberontakan Andi Aziz (5 April 1950)


 Dipimpin : Kapten Andi Aziz.
 Membentuk Pasukan Bebas.

5). Pemberontakan RMS

 Dipimpin : Mr.Dr.Christian Robert Steven Smoukil.


 Dilatarbelakangi oleh rencana pembubaran RIS dan pembentukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

6). Pemberontakan G-30-S/PKI

 PKI mencapai puncaknya pada tahun 1965 saat terjadi gerakan G-30/SPKI. G-
30/SPKI adalah gerakan pengkhianatan yang dilakukan oleh PKI untuk merebut
kekuasaan dan mengganti dasar negara Pancasila dengan ideologi komunis. Gerakan
ini dikenal dengan Gerakan TigaPuluh September atau Gestapu. Gerakan ini
bertindak tajam. Mereka menculik lalu membunuh perwira TNI-AD, lalu jasadnya
dimasukan ke dalam sumur Lubang Buaya,Jakarta. Perwira tersebut dikenal sebagai
Pahlawan Revolusi.

E). Perjuangan Pembebasan Irian Barat

1). Perjuangan melalui Jalur Diplomasi, Politik, dan Ekonomi


a). Perjuangan Diplomasi
 Indonesia berusaha mengembalikan Irian Barat melalui Diplomasi dan beruding
enganBelanda secara langsung. Tetapi, perundingan ini tidak berhasil mengambalikan
Iria Barat. Perundingan secara langsung tidak menghasilkan hsil, maka melalui
Diplomasi melalui PBB. Pada Desember 1957, Diplomasi PBB juga tidak berhasil.
b). Perjuangan melalui Jalur Politik
 Pada tanggal 17 Agustus 1956, Kabinet Ali membentuk Pemerintahan Sementara
Irian Barat dengan tujuan pernyataan pembentukan Provinsi Irian Barat sebagai
bagian dari RI. Akibat dari pembentukan pemerinyan sementara, Belanda
menyadaribahwa Irian Baratmearupakan bagian Indoseia yang berdaulat.
c). Perjuangan melalui Jalur Ekonomi

2). Perjuangan dengan Konfrontasi Bersenjata


a). Perjuangan melalui Trikora
 Trikora merupakan singkatan dari Tri Komando Rakyat yang dibentuk pada tanggal
19 Desember 1961. Isi Trikora sebagai berikut :
-Gagalkan pembentukan Negara Papua.
-Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat.
-Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan Tanah Air.
b). Operasi Militer di Bawah Komando Mandala
 Presiden Soekarno membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada
tanggal 2 Januari 1962 dibawah pimpinan Mayor Jenderal Suharto. Komando
Mandala bertugas malaksanakan Trikora untuk merebut Irian Barat.
c). Penyelesaian Konflik Indonesia-Belanda
1). Rencana Bunker
 Rencana Bunker berasal dari pokok-pokok usulan Bunker. Bunker merupakan
Diplomat Amerika Serikat. Berdasarkan Rencana Bunker, maka pada tanggal 15
Agustus 1962 tercapailah persetujuan antara pemerintahan Indonesia dan Belanda di
New York sehingga dikenal dengan Perjanjian New York.
2). Akhir Konfrontasi Irian Barat
 Setelah perjanjian New York, datanglah perintah untuk menghentikan pristiwa
tembak-menembak antara kedua pihak. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Oktober 1962
secara resmi Belanda menyerahkan Irian Barat kepada PBB.

F. Kerja Sama Internasional yang Ditempuh Indonesia

1). Konferensi Asia-Afrika


a). Konferensi Asia-Afrika I
 Akibat dari Perang dunia II munculnya persaingan antara dua blok, yaitu Blok Barat
dan Blok Timur. Hal ini menimbulkan terjadi perang Dunia III. Untuk memperkuat
solidaritas antarbangsa maka diadakan Konferensi Asia-Afrika I. Konferensi Asia-
Afrika I diselanggarakan pada 18-24 April 1955. Dalam konferensi ini diadakan dua
kali konferensi pendahuluan, diantaranya :
-Konferensi Kolombo (28 April 1954)
-Konferensi Bogor (28-31 Desember 1954)
b). Konferensi Asia-Afrika II
 Konferensi ini diselanggarakan pada tanggal 19-24 April 2005 yang berlangusng di
Jakarta dan Bandung. Konferensi ini diikuti 89 kepala negara. Konferensia Asia-
Afrika II bertema Mengembalikan Semangat Bandung, Bekerja Menuju Kerja Sama
Strategis Asia-Afrika yang Baru.

2). ASEAN
 ASEAN (Association of South Asian Nations) merupakan forum kerjasama negara-
negara Asia Tenggara. Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan
negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan berdasarkan Deklarasi Bangkok
tanggal 8 Agustus 1967. Deklarasi ini ditanda tangani oleh lima mentri luar negri.
Anggota ASEAN semula berjumlah 5 orang, dan sekarang jumlah anggota ASEAN
jadi 10. Dalam pelaksanaanya, ASEAN telah membnetuk 11 komite. Komite ini
bertujuan meningkatkan kerja sama diantara naegra-negara anggota. ASEAN
memiliki Sekretariat yang terdiri atas Sekretariat Tetap ASEAN yang pimpin oleh
Sekjen dan Sekeretariat Nasional ASEAN. Negara-negara ASEAN melakukan kerja
sama di bidang Ekonomi (perikanan dan kehutanan), Bidang Sosial Budaya (program
pertukaran pelajar, dan Bidang Politik.

3). Perserikatan Bangsa-Bangsa

 Indonesia tercatat sebagai anggota PBB pada tanggal 27 September 1950. Indonesia
ikut berperan aktif dalam berbagai kegiatan dunia. Peran Indonesia pertama kali
dalam PBB adalah mengirimkan pasukan perdamaian ke Timur Tengah pada tahun
1956, pasukan ini bernama United Nation Emergency Forces (UNEF). Pada masa
Perang Dingin, Indonesia juga aktif mengempanyekan program pelucutan senjata
nuklir dan konvensuinal untuk mengurangi ketegangan akibat Perang Dingin.

4). Gerakan Nonblok


 Negara-negara yang tidak mau bergabung dengan Blok Barat dan Timur adalah
negara-negara yang sedang berkembang. Pada tanggal 1 September 1961 diakui
dengan Gerakan Nonblok (GNB). GNB bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya
perdamain dunia, mengusahakan penghentian percobaan senjata atom dan nuklir, dan
mengusahakan persatuan dan kerja sama yang lebih kukuh.

G. Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru dan Reformasi

1). Kondisi Masyarakat Pada masa Orde Baru


a). Tumbangnya Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru
1). Timbulnya Berbagai Kesatuan
2). Lahirnya Tritura (Tri Tuntutan Rakyat)
3). Surat Perintah 11 Maret 1966 dan Lahirnya Orde Baru
 Presiden mengeluarkan surat perintah yang ditujukan kepada Letjen Suharto selaku
Mentri Panglima Angkatan Darat dan Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan
Ketertiban. Surat itu tertanggal pada tanggal 11 Maret sehingga dikenal Surat Perintah
11 Maret 1966 (Supersemar). Keluarnya Supersemar yang memberi keparcayaan pada
Letjen Suharto untuk mengambil tindakan demi terwujudnya keamaan dan
kesetabilan pemeritahan itu dan lahirnya Orde Baru.

b). Upaya Penataan Kehidupan Politik dan Pemerintahan


1). Penataan Awal
 Pada tanggal 2 Mei 1966, KAMI mengeluarkan Nota poltik. Pada tanggal itu juga
dilaksanakan sidang pleno. Nota politik dan usul-usul dari Dahlan Ranuwiharjo itu
mendorong perlunya segera meluruskan berbagai penyelewengan yang telah terjadi
dan perlu segera melakukan penataan kembali berbagai kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2). Pemilu dan Pembentukan Pemerintahan Berdasarkan UUD 1945
 Pada tanggal 3 Juli 1971, Pemerintah melaksanakan Pemilu yang dilaksanakan
dengan asas umum, bebas, dan rahasia. Setelah pelaksanaan pemilu, segera ditetapkan
anggota MPR. Selanjutnya, presiden menyempurnakan susunan kabinet sehingga
lahirnya Kabinet Pembangunan II. Tugas kabinet itu disebut juga Saptakrida.
Pemerintahan Orde Baru menyelenggarakan pemilu setiap lima tahun sekali sehingga
melahirkan mekanisme kepemimpinan lima tahunan.
3). Pelaksanaan Kembali Politik Luar Negeri Indonesia
 Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB (28 September 1966).
 Penghentian Konfrontasi dengan Malaysia (29 Mei-1 Juni 1966).

c). Pembangunan di Bidang Sosial Ekonomi


1). Pelaksanaan Pembangunan
 Demi tercapainya tujuan pembangunan nasional yang begitu luas, pembangunan tidak
mungkin dilakukan secara serentak tetapi secara bertahap. Oleh karena itu disusunlah
tahapan-tahapan pembangunan yang dikenal dnegan Repelita (Rencana Pembangunan
Lima Tahun). Titik berat pembangunan bangsa Indonesia diletakan pada
pembangunan bidang ekonomi.
2). Hasil-Hasil Pembangunan
 Bidang Pertanian.
 Bidang Industri.
 Bidang Pertambangan.
 Bidang Energi.
 Prasarana.
 Transmigrasi dan Tenaga Kerja.
 Kesehatan dan Keluarga Berencana.
 Bidang Penerangan.

d). Masa Akhir Orde Baru


1). Kondisi Politik
 Dipilihnya kembali Presiden Suharto sebagai Presiden RI menunjukan kuatnya
pengaruh Presiden Suharto dalam perpolitikan di Indonesia. Keputusan-keputusan
politik boleh dikatakan sangat dipengaruhi dan dikendalikan oleh lembaga
kepresidenan. Tahun 1996 kondisi politik Indonesia makin meningkat sebab tahun
berikutnya akan diadakan pemilu. Pada tanggal 27 Juli terjadi penyerbuan kantor
pusat PDI. Peristiwa ini telah berpengaruh terhadap kehidupan politik secara nasional.
Ditengah-tengah situasi politik yang sedang meningkat, pada tahun 1997 dilangsukan
pemilu yang ke-7.
2). Masalah Penegakan Hukum
 Krisis politik diperburuk dengan masalah penegakan hukum. Pada masa Orde Baru,
terdapat banyak ketidak adilan dalam pelaksanakan hukum. Hukum sudah banyak di
rekayasa oleh lembaga yang semestinya menegakan hukum.
3). Krisis Ekonimi
 Kondisi perekonomian di Indonesia mengalami krisis. Untuk mengatasi krisis
ekonomi, pemerintah menanda tangani paket pemilihan ekonomi dengan pihak IMF.
Paket pemilihan Ekonomi IMF tersebut diwujudkan dengan penanda tanganan 50
butir kesepakatan.

2). Kondisi Masyarakat Pada masa Reformasi


a). Lahirnya Reformasi
 Kondisi dan berbagai krisis yang terjadi pada masa Orde Baru telah menyebabkan
krisis multidimensional. Hampir semua bidang kehidupan masyarakat terkena
dampaknya.
 Terpilihnya kembali Suharto sebagai Presiden tahun 1998, memperluas gerakan
protes dan tuntutan perubahan. Rakyat tidak lagi percaya dengan kepemimpinan
Suharto. Kepercayaan rakyat terhadap pemerintah sudah hilang, Presiden hanya
didukung oleh kroni-kroninya dan TNI. Aksi damai dan demonstrasi terjadi di
Jakarta dan daerah-daerah lainnnya. Puncak aksi demonstrasi terjadi pada tanggal 12
Mei 1998 bertempat di Universitas Trisakti. Tragedi ini melahirkan kekompakan
diantara berbagai komponen masyarakat unuk bersama-sama menentang pemeritah.
 Reformasi adalah suatu perubahan dalam tatanan kehidupan agar lebih baik. Gerakan
ini muncul karna kondisi politik, sosial, dan ekonomi Indoensia tidak memihak pada
rakyat. Adapun kronologinya adalah :
-Keberanian Amien Rais yang membongkar kebobrokan sistem pengelolaan yang
merugikan negara.
-Peristiwa tanggal 27 Juli 1996.
-Terpilihnya kembali Suharto sebagai Presiden RI pada Maret 1998.
-Terjadinya demonstrasi mahasiswa di Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998.
-Terjadinya kerusuhan di Jakarta tanggal 13 dan 14 Mei 1998.
-Terjadinya gerakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
-Presiden Suharto memanggil tokoh-tokoh terkemuka kecuali Amien Rais.
-Presiden Suharto meletekan jabatan pada 21 Mei 1998.

b). Indonesia Masa Reformasi


 Setelah resmi dilantik menjadi Presiden, B.J. Habibie membentuk kabinet yang diberi
nama Kabinet Reformasi Bangunan. Pada masa pemerintahan B.J. Habibie, Timor
Timur lepas dari wilayah NKRI. Untuk memutuskan masalah Timor Timur, diadakan
jajak pendapat yang dilaksanakan pada 30 Agustus 1999.
 Dalam sidang MPR pada bulan Oktober 1999, K.H. Abdurrahman Wahid terpilih
menjadi Presiden RI dan Megawati menjadi Wakil Presiden. Masa pemerintahannya
tidak berlangsung lama, karena selama pemerintahannya selalu diwarnai pertentangan
dengan lembaga legislatif. Hal yang menonjol dalam pemerintahannya adalah adanya
reformasi birokrasi. Presiden telah menghapus Departemen Penerangan dan
Departemen Sosial.
 Pada tanggal 23 Juli 2001, Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi presiden RI.
Dalam menjalankan pemerintah, Megawati didampingi oleh Hamzah Haz. Pada masa
kepemimpinannya terjadi sebuah tragedi, yaitu sebuah bom besar meledak di daerah
Bali. Masa jabatan Megawati berakhir setelah diadakannya pemilu umum pada tahun
2004. Pada tahun 2004 pertama kali dilaksanakan pemilu untuk pertama kalinya para
pemilih dapat memillih langsung Presiden dan Wakil Presiden.
 Menurut hasil pemilu 2004, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla terpilih
sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI masa jabatan 2004-2009. Mereka
merupakan presiden RI dan wakil pesiden RI yang dipilih secara lansung pertama di
Indonesia. Kabinetnya diberi nama Kabinet Indonesia Bersatu. Pada akhir masa
pemerintahannya, diadakan pemilu pada tanggal 9 April 2009 untuk memilih anggota
DPR dan DPD.
 Pada tanggal 8 Juli 2009, diadakan pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diikuti
oleh tiga pasangan calon, yaitu Megawati Sukarnoputri-Prabowo Subianto, Susilo
Bambang Yudhoyono-Boediono, dan Jusuf Kalla-Wiranto. Pemilihan dimenangkan
oleh Susilo Bambang Yudhiyono-Boediono dengan periode 2009-2014. Program-
program pembangunan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dapat
berjalan dengan baik. Transparansi dan partisipasi masyarakat meningkat. Pada masa
akhir pemerintahannya, diadakan pemilu pada 9 April 2014 untuk memilih anggota
DPR dan DPD.
 Pada tanggal 9 Juli 2014 diadakan pemilu. Pemilu ini dimenangkan oleh Joko
2Widodo-Jusuf Kalla. Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjalankan
pemerintahan dengan Program Nawacita. Untuk mewujudkan Nawacita itu banyak
yang dilakukan oleh pemerintahan dalam berbagai bidang, baik bidang politik, sosial,
ekonomi, budaya, penegakan hukum, dan pemberantasan korupsi. Pembangunan
infrastrukstur telah menjadi prioritas, hal ini yang menarik Indonesia menjadi tuan
rumah Asian Game ke-18 tahun 2018.
Nama : Rahma Khoirunissa (caca)
TTL : Depok, 27 September 2006
Alamat: Jl. KSU rt.03 rw.06 no.12

“ Suka itu wajar, yang ga wajar itu mengejar tanpa sadar bahwa dia ke kamu
hanya bersandar ”

Anda mungkin juga menyukai