Kelas : X - SIJA
No. Absen : 12
TUGAS SEJARAH
1. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai adalah badan yang
dibentuk Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Untuk keperluan membentuk PPKI,
pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta
dan Dr. K.R.T.
Tujuan PPKI antara lain meresmikan bagian pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. Melanjutkan
hasil kerja BPUPKI, yakni mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pemerintah pendudukan
militer Jepang kepada bangsa Indonesia. Hasil sidang PPKI pertama adalah disahkannya UUD 1945,
pengangkatan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, dan pembentukan Komite Nasional.
Sidang PPKI Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945, termasuk pembukaan dan batang tubuh,
serta dasar negara yakni Pancasila. Memilih Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai
Wakil Presiden. Membentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara, sebelum
dibentuknya MPR dan DPR.
Latar belakang PPKI dibentuk pada 7 Agustus 1945, yaitu setelah Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Jadi, BPUPKI dibubarkan karena dianggap terlalu cepat dalam
menyatakan kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk untuk melanjutkan rencana kemerdekaan yang
ada dan lebih matang.
2. Pada akhir Perang dunia II Jepang fokus ke Indonesia untuk melatih warganya menjadi tentara atau
di bidang militer dengan didirikannya Pasukan Pembela Tanah Air. Jepang Juga putus asa karena
daerah Jajahannya sebagian besar telah dikuasai oleh Tentara Rusia seperti, Manchukuo, Mongolia,
Korea, Karafuto dan Kepulauan Chisima. Hingga puncaknya Jepang menyerah tanpa syarat ke Sekutu
15 Agustus 1945 karena sebelumnya pasukan sekutu yang dipimpin oleh Amerika telah membom
kota Hiroshima dan Nagasaki.
3. Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda
antara lain Soekarni, wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap
Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, Soekarno
dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan
tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang
kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang
Pasifik.
Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan
pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana
dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rengasdengklok untuk
menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan
Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, rumah
Bung Karno. Pada tanggal 16 Agustus tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.