Anda di halaman 1dari 46

PROKLAMASI KEMERDEKAAN

INDONESIA
Oleh : A. Bagus Saputra
BAGAIMANA
KEDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA ?
• Kedudukan Jepang terdesak di seluruh front Perang Pasifik, serta krisis ekonomi dan
politik dalam diri Jepang.
• Pada tanggal 17 Juli 1944 Jenderal Hideki Tojo meletakan jabatan sebagai perdana
menteri dan digantikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso. Jenderal Kuniaki Koiso memiliki
tugas berat dalam memulihkan kewibawaan Jepang di Mata Bangsa Asia. Oleh
karena itu ia menjanjikan kemerdekaan kepada sejumblah negara, termasuk
Indonesia.
• Pada tanggal 7 September, Jenderal Koiso memberikan janji kemerdekaan (kelak
dikemudian hari) kepada rakyat Indonesia. Janji tersebut dikemukakan di depan sidang
Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang). Tujuannya agar rakyat Indonesia tidak
mengadakan perlawanan terhadap jepang. Guna menunjukkan kesungguhan janji
tersebut, bendera merah putih boleh dikibarkan di kantor-kantor pemerintah, tetapi
harus berdampingan dengan bendera Jepang
PEMBENTUKAN BPUPKI
• Pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di Jawa melalui
Panglima Bala Tentara XVI Jenderal Kumakichi Harada, mengumumkan dibentuknya
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau
Dokuritsu Junbi Cosakai. Tindakan ini merupakan langkah kongkret pertama Jepang
bagi pelaksanaan janji Koiso tentang kemerdekaan Indonesia kelak di kemudian hari.
• Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal
penting berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka
• Badan ini beranggotakan 67 orang terdiri atas tokoh utama pergerakan nasional
Indonesia.
• Diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945 di Gedung Cuo Sangi In di Jalan Pejambon
Jakarta. Pada kesempatan ini dilakukannya pengibaran bendera Hinomaru oleh Mr.
A.G. Pringgodigdo dan disusul bendera Merah Putih oleh Toyohiko Masuda
PERUMUSAN DASAR NEGARA
• Sidang pertama BPUPKI berlangsung dari tanggal 29 Mei sampai
dengan 1 Juni 1945. Sidang ini bertujuan merumuskan undang-
undang dasar.
• Beberapa pidato rumusan dasar negara diusulkan oleh Mr.
Muhammad Yamin, Prof. Dr.Mr. Soepomo, Ir. Soekarno. Pidato ini
sekaligus mengakhiri masa sidang pertama BPUPKI. Sebelum
memasuki masa reses Setelah itu, BPUPKI mengalami masa reses
(istirahat) selama satu bulan lebih.
Mr. Muhammad Yamin
Dalam Sidang 29 Mei 1945,
Mengumumkan Lima Asas Dasar
Negara Kebangsaan Republik
Indonesia, yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejaheraan Rakyat
Prof. Dr. Mr. Soepomo
Sidang 31 Mei 1945, Soepomo
mengumumkan lima prinsip dasar
negara yang dinamakan Dasar Negara
Indonesia Merdeka, yaitu
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
Ir. Soekarno
Sidang 1 Juni 1945, beliau
mengemukakan lima Dasar Negara
Indonesia yang disebut Pancasila yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri
kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
PANITIA SEMBILAN
• Sebelum memasuki masa reses BPUPKI membentuk panitia kecil
dengan tugas mengolah usul dan konsep para anggota mengenai
dasar negara Indonesia. Panitia kecil ini terdiri dari 9 orang dan
diketuai oleh Ir. Soekarno.
• 22 Juni 1945, Ir Soekarno melaporkan hasil kerja Panitia Sembilan di
hadapan 38 anggota BPUPKI. Hasil kerja panitia Sembilan itu berupa
Dokumen yang memuat rancangan asas dan tujuan Indonesia
Merdeka. Dokumen tersebut dikenal sebagai Piagam Jakarta atau
Jakarta Charter.
• Menurut dokumen Jakarta dasar negara
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Rancangan ini kemudian diterima secara bulat dan
dimatangkan dalam sidang kedua BPUPKI yang
dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli 1945
PANITIA PERANCANG
UNDANG-UNDANG DASAR
• Sidang kedua BPUPKI membahas rancangan undang-undang dasar.
BPUPKI kemudian membentuk panitia kecil beranggotakan 19 orang.
Panitia ini disebut Panitia Perancang UUD. Diketuai oleh Ir. Soekarno
• Panitia ini sepakat menyetujui isi piagam Jakarta sebagai inti
pembukaan undang-undang dasar.
• Guna merumuskan batang tubuh undang-undang dasar, Panitia
Perancang UUD membentuk panitia lebih kecil beranggotakan tujuh
orang yang diketuai oleh Soepomo.
• Dalam sidang 14 Juli 1945, BPUPKI menerima laporan dari Panitia
Perancang UUD. Ir Soekarno melaporkan hasil kerja panitia yang
dipimpinya berupa tiga hal seperti berikut :
1. Pernyataan Indonesia Merdeka
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar
3. Batang tubuh UUD yang kemudian disebut Undang-Undang Dasa
• BPUPKI kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Sebagai
penggantinya, didirikan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) Atau Dekuritsu Junbi iinkai. Badan ini kemudian meresmikan
pembukaan serta batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945
KENAPA BPUPKI
DIBUBARKAN ?
BERBAGAI PERISTIWA PENTING
MENJELANG PROKLAMASI
• Pada akhir bulan Juli 1945, Komando bala tentara Jepang wilayah Selatan
mengadakan rapat di Singapura. Rapat ini menyetujui pemberian
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia pada 07 September 1945.
• 07 Agustus 1945 Panglima Militer Jepang untuk Asia Tenggara Jenderal
Terauchi menyetujui pembentukan Dekuritsu Junbi Iinkai atau Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas
melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan pemindahan
kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia. Dua hari
kemudian Ir. Soekarno dan Moh. Hatta bersama dengan Rajiman
Wediodiningrat diundang ke Dalat, Vietnam untuk dilantik sebagai ketua
dan wakil PPKI oleh Jenderal Terauchi.
• Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945
bom atom dijatuhkan oleh Armada
udara Sekutu di Kota Hiroshima
dan Nagasaki. Peristiwa ini yang
membuat Jenderal Terauchi untuk
mengubah tanggal pemberian
kemerdekaan menjadi 24 Agustus
1945
• Pada tanggal 15 Agustus 1945,
Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
• Penculikan Ir. Soekarno dan Moh
Hatta ke kota kecil Rengasdengklok
(Kab. Karawang, Jawa Barat).
• Pihak kalangan tua para anggota PPKI
(Ir. Soekarno, Moh. Hatta). Golongan
Muda adalah para mahasiswa dan
anggota PETA
• 15 Agustus 1945 dipimpin oleh
Chairul Saleh rapat memutuskan
untuk mendesak Soekarno-Hatta
untuk memproklamasikan pada
tanggal 16 Agustus 1945
• Keputusan tanggal 15 Agustus tidak diterima oleh Soekarno-Moh Hatta.
Oleh karena itu G. Muda bermaksud mengamankan Soekarno-Hatta ke
luar Jakarta, maksud itualah yang melahirkan Peristiwa Rengasdengklok.
• Tengah malam 16 Agustus 1945, pemuda mengadakan rapat di Asrama
Baperbi, Cikini (Jakarta). Rapat memutuskan untuk mengamankan
Soekarno-Hatta ke Luar Jakarta. Guna menghindari pihak Jepang yang
membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok ialah Shodanco Singgih dari
Daidan PETA Jakarta.
• Di Jakarta kalangan tua dan muda sudah mencapai sepakat. Kalangan tua
di wakili oleh Ahmad Subarjo dan kalangan muda diwakili Wikana,
kesepakatan yang dicapai tentang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945 sebelum pukul 12.00 Wib.
PERUMUSAN TEKS PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA
Pertemuan dengan Jenderal Nishimura
• Soekarno-Hatta tiba di Jakarta16 Agustus
23.00 WIB Mereka mengundang para anggota
PPKI untuk rapat di Hotel Des Indies. Karena
adanya larangan terkait rapat setelah pukul
23.00 WIB. Rapat kemudian dipindahkan ke
Kediaman Laksamana Tadashi Maeda di
Miyokodori (JL. Imam Bonjol No. 1 Jakarta).
Sebelum rapat Soekarno-Hatta menemui
Somabuco (Kepala Pemerintahan Umum)
Jenderal Nishimura untuk mengetahui
sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi.
PERUMUSAN KONSEP PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA
• Di Kediaman Laksamana Maeda
terjadilah peristiwa bersejarah yaitu
perumusan teks proklamasi
kemerdekaan. Teks dirumuskan di
ruang makan oleh Soekarno, Hatta,
Ahmad Subarjo. Peristiwa ini disaksikan
oleh Sukarni, B.M. Diah dan Sudiro.
• Konsep teks proklmasi kemerdekaan
tersebut terdiri atas dua kalimat yaitu :
1. Kemauan bangsa Indonesia untuk
menentukan nasib sendiri
2. Pengalihan kekuasaan
PENGESAHAN TEKS PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA
• Terjadi perdebatan mengenai
penandatanganan teks proklamasi
kemerdekaan
• Konsep naskah diketik oleh Sayuti Melik
dengan perubahan kecil yang telah
disetujui. Perubahan mencangkup tiga hal :
1. Tulisan “Tempoh” diganti menjadi
“Tempo”
2. Tulisan “Wakil-Wakil bangsa Indonesia”
diganti menjadi “atas nama bangsa
Indonesia”
3. Tulisan “ Djakarta, 17-08-45” diganti
menjadi “Djakarta, hari 17 Boelan 8 tahun
05”
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
• 17 Agustus 1945 Para pemuda berkumpul
dilapangan IKADA. Jepang kemudian
mengetahui hal ini sehingga pasukan Jepang
mengepung lapangan IKADA. Sukarni kemudian
melaporkan bahwa lapangan IKADA telah
disiapkan untuk pembacaan teks Proklamasi.
Ternyata Soekarno tidak setuju dengan
pembacaan teks Proklamasi di IKADA. Akhirnya
disepakati bahwa pembacaan Teks Proklamasi di
Rumah Ir. Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta.
• Para pemuda tidak ada yang mengetahui bahwa
Proklamasi dibacakan di rumah Ir. Soekarno.
Informasi tersebut diperoleh dari Sudiro (Barisan
Pelopor), dan dr. Muwardi. Pemuda bergegas ke
rumah Ir. Soekarno
• Keamanan di rumah Ir. Soekarno dalam
pembacaan Proklamasi dijaga pasukan
PETA dibawah pimpinan Shodanco
Latief Hendraningrat dan Shodanco
Arifin Abdurrahman.
• Persiapan upacara dipimpin oleh
Suwiryo (Selaku walikota Jakarta)
• Persiapan untuk upacara serba spontan
(Mikrofon dan pengeras suara
dipinjam dari sebuah tokoh elektronik)
• Indonesia hanya diakui kemerdekanya
di dalam negeri
PENYEBARAN BERITA
KEMERDEKAAN INDONESIA
• Ir. Soekarno berpesan kepada para
pemuda untuk memperbanyak teks
proklamasi dan menyiarkannya ke
berbagai tempat.
• Para pemuda menyebarkan melalui
Pamflet, Surat Kabar, mulut ke
mulut
• 20 Agustus 1945 secara serempak
surat kabar di Seluruh Jawa memuat
berita tentang Proklamasi
• 17 Agustus 1945, wartawan kantor berita
Domei bernama Syahrudin menyampaikan
Salinan teks proklamasi kepada Waidan B.
Palenewen (Kepala bagian radio). Segera
ia memerintahkan kepada Markonis
(Petugas telokomunikasi) yang bernama F.
Wuz untuk menyiarkan berita Proklamasi
sebanyak 3 kali berturut-turut.
• Jepang kemudian menyegel kantor berita
Domei pada 20 Agustus 1945. Para pegawai
dilarang masuk kantor. Tujuan Jepang guna
menghalangi penyebaran berita
Proklamasi.
• Pembuatan pemancar baru di Jalan
Menteng Nomor 31 dengan kode panggilan
DJK I.
TOKOH-TOKOH YANG BERPERAN DALAM
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
• Ir. Soekarno, Drs. Mohammad
Hatta, Ahmad Subarjo, Sutan
Syahrir, Laksamana Tadashi
Maeda, Sukarni, Fatmawati,
Sayuti melik dan tokoh-tokoh
lainnya.
PEMBENTUKAN KELENGKAPAN
NEGARA

BAGAIMANA
PEMBENTUKAN
KELENGKAPAN NEGARA ?
PENYUSUNAN LANDASAN KEHIDUPAN
DAN LEMBAGA PEMERINTAHAN
• 18 Agustus 1945, PPKI
mengadakan rapat pleno di
Pejambon, Jakarta (Gedung
Kementerian Hukum dan HAM).
Rapat dipimpin oleh Ir.
Soekarno-Moh Hatta dan
menghasilkan dua keputusan
penting pertama Pengesahaan
UUD 1945 dan Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden
A. PENGESAHAN UUD 1945
• Sebelum rapat pleno dimulai Soekarno
dan Hatta meminta Ki Bagus
Hadikusumo, K.H. Wahid Hasyim, Mr.
Kasman Singodimejo, dan Mr.
Mohammad Hasan agar membahas
masalah rancangan pembukaan
Undang-Undang dasar. Terutama pada
kalimat “Ketuhanan dengan
menjalankan syariat Islam bagi pemuk-
pemuknya”
• Dibawah pimpinan Hatta, keempat
tokoh sepakat terkait penghapusan kata
Syariat Islam
B. MEMILIH PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN
• Pemilihan ini berlangsung secara
spontan setelah disahkan UUD 1945.
Otto Iskandardinata mengusulkan
agar pemilihan presiden dan wakil
presiden dilakukan secara aklamasi.
• Ir. Soekarno menyatakan bahwa sejak
18 Agustus 1945, bangsa Indonesia
telah memperoleh landasan hidup
bernegara dikenal dengan UUD
1945, dan Pembukaan UUD 1945
mengandung dasar negara Pancasila.
PENYUSUNAN KELENGKAPAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGAIMANA
PENYUSUNAN
KELENGKAPAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA ?
A. MENETAPKAN SUSUNAN
KEMENTERIAN
• Ir. Soekarno menugaskan panitia
kecil untuk membahas susunan
kementerian. Panitia ini terdiri dari
Ahmad Subarjo (Ketua), Sutarjo
Kartohadikusumo, dan Kasman
Singodimejo. Hasilnya dibicarakan
dalam rapat 19 Agustus 1945.
Rapat memutuskan penyusunan
12 Menteri yang memimpin
Departemen dan empat menteri
negara.
B. MENETAPKAN PEMBAGIAN
WILAYAH PROVINSI
• Ir. Soekarno menugaskan panitia kecil
yang terdiri atas Otto Iskandardinata
(Ketua), Ahmad Subarjo, Sayuti Melik,
Iwa Kusumasumantri. Wiranata
Kusumah, Dr. M. Amir, A.A. Hamidhan,
Dr. Sam Ratulangi, dan Mr. I Gusti
Ketut Puja. Untuk menetapkan
pembagian provinsi Hasilnya
dibicarakan dalam rapat pleno 18
Agustus 1945. Hasil rapat pleno
memutuskan masing-masing provinsi
dipimpin oleh seorang Gubernur.
Pembagian wilayah provinsi di Indonesia pada tahun 1945
1. Provinsi Sumatra : Mr. Teuku Moh. Hasan
2. Provinsi Jawa Barat : Sutarjo Suryohadiprojo
3. Provinsi Jawa Tengah : R.P. Soeroso
4. Provinsi Jawa Timur : R.M Suryo
5. Provinsi Sunda Kecil : Mr. I Gusti Ketut Puja
6. Provinsi Maluku : Mr. J. Latuharhary
7. Provinsi Sulawesi : Dr. Sam Ratulangi
C. PEMBENTUKAN KOMITE
NASIONAL INDONESIA
• Rapat pleno 18 Agustus 1945, PPKI menegaskan perlunya
pembentukan suatu Komite Nasional sebelum MPR dan DPR
terbentuk. Keesokan harinya, masalah ini dibicarakan secara
tersendiri oleh Presiden,wakil presiden dan sejumblah wakil PPKI.
• 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat pleno di gedung Kebaktian
Rakyat Jawa, Gambir Selatan Jakarta. Dipimpin Moh. Hatta keputusan
rapat tersebut salah satunya adalah terbentuknya Komite Nasional
Indonesia (KNI). Badan ini berfungsi sebagai DPR sebelum pemilihan
umum diselenggarakan.
• KNI terdiri atas Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berkedudukan di
Jakarta dan Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) di setiap Provinsi.
Pembentukan KNIP secara resmi diumumkan oleh pemerintah pada 25 Agustus
1945. Pelantikan para anggota pada 25 Agustus 1945 dengan susunan pengurus
sebagai berikut :
1. Ketua KNIP dijabar oleh Mr. Kasman Singodimejo
2. Wakil Ketua I dijabat oleh Sutarjo Kartohadikusumo
3. Wakil Ketua II dijabat oleh Mr. J. Latuharhary
4. Wakil Ketua III dijabat oleh Adam Malik
• 16 Oktober 1945, KNIP menyelenggarakan rapat pleno dalam rapat ini Moh.
Hatta mengeluarkan Maklumat Nomor X isinya memberikan kekuasaan dan
wewenang legislative kepada KNIP untuk menetapkan Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN) Sebelum MPR terbentuk.
D.PEMBENTUKAN ORGANISASI
KETENTARAAN
• 19 Agustus 1945, PPKI Mengusulkan kepada Presiden Republik
Indonesia untuk membentuk panitia kecil bertugas membahas
pembentukan tentara kebangsaan.Sebagai tindak lanjut tersebut,
Presiden menugaskan Abdul Kadir, Kasman Singodimejo dan Otto
Iskandardinata untuk menyiapkan pembentukan tentara kebangsaan.
Hasil panitia kecil ini dilaporkan dalam rapat pleno PPKI pada 22
Agustus 1945. Rapat memutuskan Pembentukan Badan Keamanan
Rakyat (BKR). Badan ini ditetapkan sebagai bagian dari Badan Penolong
Keluarga Korban Perang (BPKKP) dengan tugas memelihara
keselamatan rakyat.
• Status quo ( dari negara jajahan menjadi negara merdeka)
• 23 Agustus 1945, Presiden mengusulkan secara resmi berdirinya BKR.
Pembentukan BKR pusat dan daerah. Pemimpin BKR pusat adalah Kaprawi
(Ketua Umum), Sutalaksana (Ketua I), dan Latief Hendraningrat (Ketua II).
Para pemimpin BKS daerah. Antara lain Aruji Kartawinata (Jawa Barat),
Sudirman (Jawa Tengah), dan drg. Mustopo (Jawa Timur).
• Tidak jadi dibentuknya tentara kebangsaan mengundang kekecawaan
para anggota BKR. September 1945, BKR Pusat mengadakan koordinasi
dengan para mantan perwira KNIL. Mereka bersama-sama menghadap
Amir Syarifudin (menteri penerangan merangkap menteri keamanan
rakyat) untuk mendesak presiden membentuk tentara kebangsaan.
• Pada awalnya desakan itu ditolak oleh
Presiden dan Wakil Presiden. Namun setelah
mengalami sendiri tindakan provokasi dari
pasukan Sekutu dan Belanda yang
mengancam keamanan negara, akhirnya
pemerintah menyadari perlunya dibentuk
tentara kebangsaan. Pemerintah menugaskan
mantan anggota KNIL bernama Mayor Urip
Sumoharjo untuk menyusun tentara
kebangsaan. 05 Oktober 1945, pemerintah
mengeluarkan maklumat yang meresmikan
Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
• Berdasarkan maklumat pemerintah, Urip
Sumoharjo mendirikan markas tertinggi TKR
di Yogyakarta. Ia menjabat sebagai Kepala
Staf Umum TKR. Untuk Panglima TKR
pemerintah menunjuk Supriyadi (PETA).
Markas Tertinggi TKR mengadakan pemilihan
pimpinan pada bulan November 1945 dan
yang terpilih Kolonel Sudirman, Komandan
Divisi V/ Banyumas. Sebulan kemudian
Sudirman dilantik sebagai Panglima Besar
TKR dengan pangkat Jenderal.
• Januari 1946, TKR berganti
nama menjadi Tentara Republik
Indonesia (TRI). Pergantian
nama merupakan usaha untuk
mendirikan tentara yang percaya
kepada kekuataan sendiri. Juni
1947, TRI berganti nama
menjadi Tentara Nasional
Indonesia (TNI) untuk
membentuk tentara kebangsaan
yang benar-benar professional.
E. BENTUK DUKUNGAN SPONTAN
TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA
• Seiring berkembangna informasi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
Pertempuran dan bentrokan antara pemuda Indonesia dan Pasukan Jepang tidak
terhindarkan. Masing-Masing memiliki kepentingan berlawanan. Pada masa ini,
Komite Van Actie Menteng 31 berperan sebagai gerakan pemuda di Jakarta.
Komite ini memunculkan gagasan untuk mengerahkan massa dalam suatu rapat
di lapangan Ikada. Presiden dan wakil presiden setuju gagasan tersebut. Akan
tetapi presiden juga mempertimbangkan reaksi Jepang. Persoalan ini dibicarakan
tanggal 19 September 1945 di rumah presiden Soekarno. Sidang tidak
menghasilkan kesepakatan sehingga ditunda. Sidang dilanjutkan di lapangan
Banteng Barat dan dihadiri oleh wakil Komite Van Actie Menteng 31 dan
medesak pemerintah agar rapat besar tetap dilangsungkan. Desakan ini
berhasil membuat rapat besar tetap dilaksanakan.
• Rapat raksasa di lapangan Ikada dibanjiri masyarakat Jakarta. Suasana
menjadi tegang setelah pasukan Jepang datang mengepung dengan senjata
lengkap. Dalam suasana ini Ir. Soekarno dan Moh Hatta tiba di lapangan
Ikada dan melewati barisan penjagaan tentara Jepang Dan Soekarno
bergegas ke panggung kemudian ia berpidato singkat :
1. Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah
Republik Indonesia
2. Meminta rakyat agar mematuhi kebijakan-kebijakan pemerintah dengan
disiplin
3. Memerintah rakyat untuk bubar meninggalkan lapangan Ikada dengan
tenang
TINDAKAN HEROIK MENDUKUNG
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
DI BERBAGAI DAERAH

Bagaimana Dukungan
Masyarakat Terhadap
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia ?
TUGAS KELOMPOK
• Buatlah sebuah makalah dan Video
Dubbing dengan tema yang sudah
ditentukan
Tema
1. Tindakan Heroik di Yogyakarta
2. Tindakan Heroik di Semarang
3. Tindakan Heroik di Makkasar
4. Tindakan Heroik di Pulau Sumbawa
5. Tindakan Heroik di Bali
6. Tindakan Heroik di Banda Aceh
7. Tindakan Heroik di Palembang
8. Tindakan Heroik di Kalimantan
BAGAIMANA BENTUK-BENTUK
TINDAKAN HEROIK DI
BERBAGAI DAERAH ?

Anda mungkin juga menyukai