Sekitar Juni tahun 1944, angakatan perang Amerika Serikat berhasil memukul mundur angkatan
perang Jepang.
7 Septeber 1944, PM Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Hindia Belanda (Indonesia) yang
bertujuan agar Warga Indonesia dapat membantu Jepang dalam melawan sekutu.
1 Maret 1945, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(Dokuritsu Junbi Cosakai) atau yang biasa disingkat BPUPKI.
1 April 1945 merupakan hari pengangkatan anggota BPUPKI sedangkan upacara peresmiannya
dilaksanakan pada 28 Mei 1945 di gedung Cuo Sangi In di jalan Pejambon Jakarta.
Struktur organisasi BPUPKI sebagai berikut, dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat sebagai ketua,
Icibangase (orang Jepang) sebagai ketua muda, R.P. Surono sebagai sekretaris, serta 60
anggota Indonesia dan 7 orang jepang (tanpa hak suara)
Sidang pertama BPUPKI dimulai pada 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Agenda pada sidang pertama
merumuskan dasar falsafah negara Indonesia yang akan dibentuk. Dalam rapat tersebut
terdapat 3 orang yang mengemukakan pendapat tentang rumusan dasar negara antara lain, M.
Yamin, Prof. Soepomo, Ir. Soekarno.
Sidang pertama BPUPKI tidak menghasilkan rumusan tentang dasar negara, tetapi hanyan
pandangan-pandangan umum tentang dasar negara Indonesia.
BPUPKI membentuk panitia kecil yang diketuai oleh Soekarno, tujuan panitia ini adalah untuk
menampung ide, gagasan, usul, konsep-konsep yang diberikan.
Panita kecil mengadakan rapat dengan BPUPKI yang menghasilkan Panitia Sembilan yang
diketuai Soekarno
Panitia Sembilan mengahsilkan rancangan kesepakatan bersama tentang dasar negara yang
disebut Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
Dalam sidang keduanya BPUPKI membahas tentang rancangan undang-undang dasar (UUD),
oleh karena itu BPUPKI membentuk panitia khusus untuk merancang UUD.
Setelah tugas BPUPKI selesai dan dibubarkan, pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai) atau biasa disingkat PPKI.
PPKI diresmikan di Vietnam pada tanggal 9 Agustus 1945 dan di hadiri oleh Letnan Jendral
Terauchi.
Struktur organsisasi PPKI sebagai berikut, Ir. Soekarno sebagai ketua, Moh. Hatta sebagai wakil,
Ahmad Soebardjo sebagai penasihat, dan 21 warga Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat dipanggil ke
Dalat, Vietnam>
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sekutu menjatuhkan bom di Hiroshima dan pada tanggal 9 Agustus
1945 sekutu mengebom Nagasaki.
Setelah Soekarno, Moh. Hatta tiba dari Dalat, mereka ditemui oleh Sutan Sjahrir.
Dikarenakan kegagalan Sutan Sjahrir dalam meyakinkan Soekarno dan Moh. Hatta, golongan
muda didorong untuk segera mengadakan rapat di gedung Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan
Timur.
Hasil rapat tersebut memutuskan bahwa Soekarno dan Moh. Hatta harus di asingkan ke
rengasdengklok dengan tujuan mengamankan mereka berdua dari pengaruh Jepang dan
golongan tua.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada pukul
10.00 WIB dan dilakukan di rumah Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No. 56