Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan nilai nilai budaya dan pandangan hidup
bangsa Indonesia adalah kewajiban seluruh warga negara Indonesia Pancasila yang benar dan
sah adalah Pancasila yang tercantum dalam alinea keempat Undang - Undang Dasar 1945. Hal
ini ditegaskan melalui Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968. Awal munculnya ideologi
bangsa itu bermula dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi awal kemerdekaan
indonesia. Dan adanya rasa nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan
Perhimpoenan indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa.
Perhimpoenan Indonesia bertujuan agar bangsa indonesia bersatu teguh menghadapi penjajahan
dan keterjajahan. Gerakan nasional lainnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan
momen perumusan diri bagi bangsa Indonesia
Awal perumusan Pancasila dilakukan dalam sidang BPUPKI pertama yang dilaksanakan
pada 29 mei sampai dengan 1 juni 1945. BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah Pendudukan Jepang
pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota 60 orang yang diantaranya teridiri dari :
1. Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat
2. Ketua Muda : Raden Panji Soeroso
3. Ketua Muda : Ichibangase (Anggota Luar Biasa – Orang Jepang)
4. Anggota : 60 Orang (tidak termasuk ketua dan ketua muda)
BPUPKI dilantik oleh Letjen Kumakichi Harada, Panglima Tentara ke -16 Jepang di
Jakarta, pada 28 Mei 1945. Tepatnya tanggal 29 Mei 1945, sidang pertama diselenggarakan
dengan materi pokok pembicaraan calon dasar negara, sidang tersebut menampilkan beberapa
pembicara, yaitu :
1. Mr. Muh Yamin
2. Ir.Soekarno
3. Ki Bagus Hadikusumo
4. Mr. Soepomo.
Keempat tokoh tersebut menyampaikan pendapat dan usulan tentang dasar negara.
Pada akhir persidangan pertama BPUPKI, Rumusan dasar negara Indonesia belum ada kata
sepakat. Oleh Karena itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara dimana anggotanya
terdiri dari sembilan orang yang disebut dengan panitia sembilan. Pada tanggal 22 juni 1945
diadakan rapat gabungan antara panitia kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di
Jakarta.
Panitia Kecil yang beranggotankan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan
sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal
dengan sebutan “Piagam Jakarta atau Jakarta Charter” Piagam Jakarta itu merupakan naskah
awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea Ke- Empat Piagam Jakarta Itulah terdapat
rumusan Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk – pemeluknya.
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruhnya rakyat Indonesia.
Pancasila Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945 tidak dapat terpisahkan baik dalam
proses perumusan dan pengesahan. Sejarah perumusan dan pengesahan Pancasila Dasar Negara
dan Pembukaan UUD 1945 secara kronologis :
Tanggal 7 September 1944 proses perumusan dan pengesahan Pancasila dan Pembukaan UUD
1945 dimulai sejak Indonesia masih dijajah oleh jepang. Terlihat dalam siding Badan Penyelidik.
Latar belakang dibentuknya Badan Penyelidik. Jepang menderita kekalahan, tekanan dan
serangan dari pihak sekutu Adanya tuntutan dan desakan dari para pemimpin bangsa kepada
Balatentara Jepang agar segera memerdekaan Indonesia atau setidaknya diambil tindaka. Pada
tanggal 7 September 1944 jepang megeluarkan janji “Kemerdekaan Indonesia dikemudian hari”
yang direncanakan pada tanggal 24 Agustus 1945. Tanggal 29 April 1945 Gunseikan (gubernur
pemerintah balatentara Jepang di Jawa) membentuk Dokuritsu Zyunbi Coosakai/Badan
penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) tugasnya menyelidiki segala sesuatu
mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI dilantik oleh
Gunseikan yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widjodiningrat. Tanggal 29 Mei s.d. 01 juni Sidang
I BPUPKI tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945. Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara Indonesia
Merdeka. Prof. Mr. Moh Yamin mengajukan usul yang berjudul “Asas Dasar Negara
Kebangsaan Republik Indonesia” yang terdiri dari ; peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri
ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Dan terdapat tokoh-tokoh lain yang turut
andil dalam menyumbangkan ide, seperti Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, P.F. Dahlan, Drs.Moh.
Hatta. Tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang Konsepsi Dasar
Filsafat

Anda mungkin juga menyukai