Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 4

PENDIDIKAN PANCASILA

DOSEN PENGAMPU :
Adil Mubarak, S.IP, M.Si

OLEH :
Viona Rahmadani
23076080

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK
INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Sejarah Kerajaan dan Periode Pengusulan,
Perumusan dan Pengesahaan

no Periodesai Perstiwa bersejarah


1 Periode Pengusulan Awal perumusan Pancasila dilakukan dalam sidang
Pancasila BPUPKI pertama yang dilaksanakan pada 29 mei
sampai dengan 1 juni 1945. BPUPKI dibentuk oleh
Pemerintah Pendudukan Jepang pada 29 April 1945
dengan jumlah anggota 60 orang yang diantaranya
teridiri dari :
1. Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat
2. Ketua Muda : Raden Panji Soeroso
3. Ketua Muda : Ichibangase (Anggota Luar Biasa –
Orang Jepang)
4. Anggota : 60 Orang (tidak termasuk ketua dan
ketua muda)
BPUPKI dilantik oleh Letjen Kumakichi Harada,
Panglima Tentara ke -16 Jepang di Jakarta, pada 28
Mei 1945. Tepatnya tanggal 29 Mei 1945, sidang
pertama diselenggarakan dengan materi pokok
pembicaraan calon dasar negara, sidang tersebut
menampilkan beberapa pembicara, yaitu :
1. Mr. Muh Yamin
2. Ir.Soekarno
3. Ki Bagus Hadikusumo
4. Mr. Soepomo.
Keempat tokoh tersebut menyampaikan pendapat dan
usulan tentang dasar negara.

2 Periode Perumusan Pada akhir persidangan pertama BPUPKI, Rumusan


Pancasila dasar negara Indonesia belum ada kata sepakat. Oleh
Karena itu, BPUPKI membentuk panitia perumus
dasar negara dimana anggotanya terdiri dari sembilan
orang yang disebut dengan panitia sembilan. Pada
tanggal 22 juni 1945 diadakan rapat gabungan antara
panitia kecil, dengan para anggota BPUPKI yang
berdomisili di Jakarta.

Panitia Kecil yang beranggotankan sembilan orang ini


pada tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil
merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang
kemudian lebih dikenal dengan sebutan “Piagam
Jakarta atau Jakarta Charter” Piagam Jakarta itu
merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan
Indonesia. Pada alinea Ke- Empat Piagam Jakarta
Itulah terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhan, dengan kewajiban menjalankan syariat
islam bagi pemeluk – pemeluknya.
2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijak
sanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruhnya rakyat Indonesia.

3 Periode Pengesahan Pancasila Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945


Pancasila tidak dapat terpisahkan baik dalam proses perumusan
dan pengesahan. Sejarah perumusan dan pengesahan
Pancasila Dasar Negara dan Pembukaan UUD 1945
secara kronologis :
1. Tanggal 7 September 1944
Proses perumusan dan pengesahan Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945 dimulai sejak Indonesia masih
dijajah oleh jepang. Terlihat dalam siding Badan
Penyelidik. Latar belakang dibentuknya Badan
Penyelidik. Jepang menderita kekalahan, tekanan dan
serangan dari pihak sekutu Adanya tuntutan dan
desakan dari para pemimpin bangsa kepada
Balatentara Jepang agar segera memerdekaan
Indonesia atau setidaknya diambil tindaka. Pada
tanggal 7 September 1944 jepang megeluarkan janji
“Kemerdekaan Indonesia dikemudian hari” yang
direncanakan pada tanggal 24 Agustus 1945.
2.Tanggal 29 April 1945
Gunseikan ( gubernur pemerintah balatentara Jepang
diJawa) membentuk Dokuritsu Zyunbi Coosakai /
Badan penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdeka
an (BPUPKI) tugasnya menyelidiki segala sesuatu
mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia.
3.Tanggal 28 Mei 1945
BPUPKI dilantik oleh Gunseikan yang diketuai oleh
Dr. Radjiman Widjodiningrat.
4.Tanggal 29 Mei s.d. 01 juni
Sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei s.d. 01 Juni 1945.
Mempersiapkan Rancangan Dasar Negara Indonesia
Merdeka. Prof. Mr. Moh Yamin mengajukan usul
yang berjudul “Asas Dasar Negara Kebangsaan
Republik Indonesia” yang terdiri dari ; peri
kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri
kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Dan terdapat
tokoh-tokoh lain yang turut andil dalam
menyumbangkan ide, seperti Prof. Dr. Mr. R.
Soepomo, P.F. Dahlan, Drs.Moh. Hatta
5.Tanggal 1 juni 1945
Ir. Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang
Konsepsi Dasar Filsafat

4 Pancasila dalam kajian a.Pancasila sebagai Identitas Bangsa


sejarah IndonesiaSebagai identitas bangsa Indonesia,
Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu
mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar
tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti
menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat
dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan
dan peluang yang tercipta.
b. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Dewan Perancang Nasional menyatakan bahwa
kepribadian Indonesia adalah karakteristik yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia dan berbeda secara
menyeluruh dengan keribadian bangsa-bangsa yang
lain. Hal tersebut merupakan refleksi dari perubahan
dan perkembangan bangsa Indonesia dari masa ke
masa
c. Pancasila sebagai pandagan hidup bangsa Indonesia
Mengingat bahwa setiap manusia di dunia pasti
mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup
adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap
kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-
nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai
pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan
sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya.
d.Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Perumusan
Pancasila tidak muncul dari sekedar pikiran logis-
rasional, tetapi digali dari akar budaya masyarakat
bangsa Indonesia sendiri. Dalam hal ini Bung Karno
hanya mengaku diri sebagai penggali Pancasila, nilai-
nilai yang dirumuskan dalam Pancasila itu diambil
dari nilai-nilai yang sejak lama hadir dalam
masyarakat Nusantara. Oleh karena itulah Pancasila
disebut mengandung nilai-nilai dasar filsafat
(philosophische grondslag), merupakan jiwa bangsa
(volksgeist) atau jati diri bangsa (innerself of nation),
dan menjadi cara hidup (way of life) bangsa Indonesia
yang sesungguhnya.
Pancasila sebagai perjanjian luhur
Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai
jiwa bangsa dan kepribadian bangsa disepakati oleh
para pendiri negara ( political consensus) sebagai
dasar negara Indonesia. Kesepakatan para pendiri
negara tentang Pancasila sebagai dasar negara
merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada
waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.
Pancasila disebut Sebagai perjanjian luhur, karena
Pancasila digali dari sosio-budaya bangsa Indonesia
sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat
Indonesia sebagai milik bangsa yang harus diamalkan
serta dilestarikan.
e. Sumber Historis Pancasila
Nilai – nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat,
kebudayaan, dan agama yang berkembang dalam
kehidupan bangsa indonesia sejak zaman kerajaan
dahulu, Misalnya sila Ketuhanan sudah ada pada
zaman dahulu, mesikipun dalam praktik pemujaan
yang beranekaragam, tetapi pengakuan tentang
adanya Tuhan sudah diakui
f. Pancasila Sumber Sosiologis
Pancasila sumber sosiologis bangsa indonesia yang
penuh kebhinnekaan terdiri atas lebih dari 300 suku
bangsa yang tersebar disekitar 17.000 pulau, secara
sosiologis telah mempraktikkan pancasila karena nilai
nilai yang terkandung didalamnya merupakan
kenyataan – kenyataan ( materil, formal dan
fungsional ) yang ada dalam masyarakat indonesia,
kenyataan objektif ini menjadikan pancasila sebagai
dasar yang mengikat setiap warga untuk taat pada
nilai – nilai instrumental yang berupa norma atau
hukum tertulis ( peraturan perundang undangan,
yurisprudensi dan traktat) maupun yang tidak tertulis
seperti adat istiadat, kesepakatan atau kesepahaman
dan konvensi
g. Pancasila Sumber Politis
Sebagaimana diketahui bahwa nilai – nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila bersumber dan digali dari
local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa
Indonesia, termasuk pengalaman dalam berhubungan
dengan bangsa bangsa lain. Nilai – Nilai Pancasila,
misalnya : Nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam
suasana kehidupan pedesaan yang pola kehidupan
bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai
oleh semangat kekeluargaan sebagaimana tercermin
dalam sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam
mengambil keputusan yang mencerminkan
musyawarah

Anda mungkin juga menyukai