Anda di halaman 1dari 116

KELAHIRAN PANCASILA

BAB 1

01 LATAR SEJARAH 02 KELAHIRAN


PANCASILA PANCASILA

03 PROSES 04 PROSES PENETAPAN


PERUMUSAN PANCASILA
PANCASILA
01 LATAR SEJARAH
PANCASILA
LATAR SEJARAH PANCASILA
1. Masa Prasejarah.
Pada masa Prasejarah, nilai-nilai Pancasila tercemin dalam berbagai aktivitas
nenek moyang kita.
• Nilai kemanusiaan tampak antara lain pada system penguburan jenazah
pada sarkofagus, waruga, serta dalam system perdagangan secara barter.
• Nilai kesatuan tercemin pada kesamaan karakteristik kebudayaan dan juga
pada kesatuan Bahasa-Bahasa di Indonesia satu rumpun, yaitu Austronesia.
• Nilai musyawarah tampak pada proses pemilihan pemimpin sesuai prinsip
primus inter pares serta pada pengambilan keputusan untuk mengatasi
masalah bersama.
• Nilai keadilan sosial terceminkan pada pembagian tugas dan peran
berdasarkan kemampuan.
LATAR SEJARAH PANCASILA
Ilustrasi Nenek Moyang
2. Masa Kerajaan-kerajaan di Nusantara
Seiring berkembangnya peradaban, kerajaan-kerajaan di Nusantara pun berdiri.
Kerajaan-kerajaan awal di Nusantara bercorak Hindu dan Budha. Pada masa itu,
didirikan berbagai candi, di antaranya Candi Prambanan (Hindu) dan Candi Borobudur
(Budha) keberadaan bangunan bangunan tersebut memperlihatkan kuatnya nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial pada saat itu.
3. Masa Perjuangan Melawan Penjajah
Pada Abad XV-XVIII, Bangsa Eropa genjacar menjelajahi Samudra. Tujuan awal mereka
adalah menemukan negeri penghasil rempah-rempah. Pada saat itu rempah-rempah
merupakan komoditas berharaga. Penjelajah Samudra ini lantas membawa bangsa
Eropa ke Nusantara dan kemudian terjadilah penjajahan Bangsa Eropa. Perlawanan
tersebut didorong oleh semangat yang di jiwai oleh nilai ketuhanan kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
4. Masa Kebangkitan Nasioal
Penderitaan rakyat Nusantara memicu kritik dari sebagian kalangan di Negara
Belanda yang mendesak pemerintah kolonial Belanda memperhatikan nasib
pribumi di tanah jajahan.
Kritikkan Ini ditanggapi pemerintah Belanda dengan melaksanakan tuntutan
Politik Etis, yaitu bahwa pemerintah kolonial belanda bertanggung jawab untuk
mensejahterakan rakyat Indonesia. Salah satu program Politik Etis yaitu
perluasan Pendidikan dan pengajaran, membuka kesempatan bagi putra-putri
Indonesia untuk mengenyam Pendidikan sehingga muncullah kaum terpelajar.
Munculnya kaum terpelajar menandai perubahan bentuk perjuangan melawan
penjajahan.
Para kaum terpelajar tersebut memelopori secara nasional dengan cara
membuat wadah organisasi pergerakan, baik bersifat sosial budaya, keagamaan,
Pendidikan, ataupun politik. Seperti organisasi budi utomo yang lahir pada 20
mei 1908. Perjuangan juga dilakukan melalui media cetak seperti tulisan di surat
kabar ataupun melalui karya-karya sastra.

Kesadaran untuk Bersatu dan berjuang dengan berbagai cara itu mencapai
puncaknya ketika Sumpah Pemuda di ikrarkan pada tahun 1928. perjuangan
tersebut tentunya didorong oleh nilai nilai Pancasila, seperti nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Semangat perjuangan tersebut
makin berkobar bahkan ketika
jepang menduduki Indonesia.
Pendudukan Jepang menyebabkan
penderitaan yang hebat, tetapi
bangsa Indonsesia tidak pernah
menyerah, hal ini tidak terlepas dari
semangat yang didasari nilai-nilai
Pancasila.
02 KELAHIRAN PANCASILA
• Jepang yang saat itu tengah perang melawan sekutu dalam perang dunia
II terdesak dan berusaha merangkul Indonesia agar mendukung jepang.

• Jepang membentuk Lembaga yang dinamai Badan Penyelidik Usaha-


usaha persiapan Kemerdekaan BPUPK. Tugas Lembaga ini adalah
membuat rencana atau menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk
menjadikan Indonesia merdeka.

• BPUPK inilah Lembaga yang menjadi kelahiran Pancasila.


1. Proses Kelahiran Pancasila

BPUPK didirikan pada tanggal 29 April 1945,


dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat. Jumlah
anggotanya 60 orang ditambah 7 orang
perwakilan jepang. pada tanggal 28 Mei 1945
BPUPK diresmikan.

Kantor BPUPK di Gedung Chuo Sangi-in yang


sekarang menjadi Gedung Pancasila di
kementerian Luar Negeri, di Jakarta.
1. Proses Kelahiran Pancasila

Sidang pertama BPUPK ini berlangsung dari 29


Mei sampai 1 Juni 1945. Inti dari sidang
tersebut adalah membahas tentang perumusan
dasar negara.

Para tokoh nasional berpidato di kesempatan


tersebut di antaranya adalah Muhammad Yamin
yang berpidato pada tanggal 29 Mei dan
supomo dua hari sesudahnya.
1. Proses Kelahiran Pancasila

Muhammad Yamin mengajukan 5 asas sebagai dasar Negara


Indonesia. Kelima asas itu adalah
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengusulkan


lima asas sebagai dasar negara Indonesia, kelima asas tersebut
adalah
6. Persatuan
7. Kekeluargaan
8. Keseimbangan lahir batin
9. Musyawarah
10.Keadilan rakyat
2. Hari Lahir Pancasila
2. Hari Lahir Pancasila

Pada hari sidang terakhir BPUPK, Ir Soekarno dalam pidatonya mengusulkan


lima pandangannya untuk menjadi dasar Negara, yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Di akhir pidatonya, Soekarno menyatakan bahwa lima dasar negara yang di


ajukan itu disebut sebagai Pancasila.
2. Hari Lahir Pancasila

Pancasila artinya lima dasar atau asas. Dimulai saat itulah, untuk
pertama kalinya istilah Pancasila untuk menyebutkan dasar negara
diperkenalkan.
Tanggal 1 Juni kemudian ditetapkan melalui Keputusan Presiden No
24 Tahun 2016 sebagai Hari lahir Pancasila.
C. Proses Perumusan Pancasila
C. Proses Perumusan Pancasila

Meski terdapat berbagai usulan mengenai dasar negara, BPUPK tidak berhasil
menyepakati suatu kesimpulan atau rumusan terkait dasar negara. Oleh karena itu
kemudian, sembilan orang pun ditunjuk untuk merumuskan kata-kata yang
menjadi isi pancasila, yaitu :
1. Soekarno
2. Muhammad Hatta
Karena jumlah anggotanya sembilan orang, maka
3. Muhammad Yamin
4. Ahmad Subarjo panitia itu dinamakan Panitia Sembilan. Soekarno
5. AA Maramis
ditunjuk menjadi ketua dan Hatta sebagai wakilnya.
6. Abdulkahar Muzakir
7. Agus Salim
8. Abikusno cokrosuyoso
9. Abdul Wahid Hasyim
1. Musyawarah Perumusan

Proses Perumusan Pancasila dilakukan melalui diskusi yang


seru, Wahid Hasyim dan beberapa anggota berpendapat
bahwa negara Indonesia yang akan dibentuk harus
berdasarkan agama. Tanpa didasari agama, negara akan rusak
karena mengabaikan nilai ketuhanan.
1. Musyawarah Perumusan

Sedangkan Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota lain


mengingatkan bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak
berdasarkan keagamaan.

Karena Indonesia mayoritas Islam, maka kelompok penganut


kebangsaan khawatir hal itu akan membuat umat lain merasa
tidak nyaman. Lalu disepakati Indonesia menjadi Negara
kebangsaan, bukan negara agama, dengan sila Ketuhanan
menjadi sila yang pertama.
2. Kesepakatan Piagam Jakarta
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyepakati rancangan dasar negara
sebagai berikut.

Usulan Ir. Soekarno dirubah urutannya, menjadi :


1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusia yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

*Rumusan dasar Negara dari panitia sembilan ini diberi nama “Mukadimah”oleh
Soekarno dan oleh Muhammad Yamin dinamakan “Piagam Jakarta”
D. Proses Penetapan Pancasila
1. Kesepakatan BPUPK

• Rumusan dasar negara yang dihasilkan panitia sembilan


masih perlu didiskusikan lebih lanjut dengan seluruh
anggota BPUPK.

• Rumusan dasar negara yang dihasilkan Panitia Sembilan


kemudian diajukan untuk dibahas pada sidang kedua BPUPK.
BPUPK mengadakan sidang kedua pada tanggal 10-17 juli
1945 di Pejambon, Jakarta.
• Isinya membahas tentang Rancangan Dasar hukum tertulis
yang hasilnya akan dijadikan Undang-Undang dasar Negara
Indonesia yang hendak didirikan.
1. Kesepakatan BPUPK

• BPUPK kemudian memutuskan untuk membentuk Panitia


perancang Undang-Undang Dasar yang merancang Undang-
Undnag Dasar (UUD). Panitia ini berhasil merancang UUD
dalam tiga bagian.
1. Pernyataan Indonesia merdeka (disusun dari tiga Alinea
Pertama Piagam Jakarta dengan sisipan tertentu
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar (diambil hampir
seluruhnya dari Alinea keempat Piagam Jakarta yang
memuat dasar negara)
3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar terdiri atas 42 Pasal).
1. Kesepakatan BPUPK

• Seluruh anggota BPUPK setuju Naskah Piagam Jakarta yang


telah disusun dijadikan sebagai bagian Pembukaan dari
Dasar hukum tertulis tersebut dan rumusan Pancasila
terdapat di dalam Pembukaan tersebut.
• BPUPK pun dianggap telah menyelesaikan tugasnya.
• BPUPK dianggap bubar pada tanggal 7 Agustus 1945
bertepatan dengan dibentuknya Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PKKI).
2 .Proklamasi kemerdekaan

• Setelah Tugas BPUPK Selesai dan dibubarkan. Didirikanlah


PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dalam
bahasa jepang Dokuritsu Junbi Iinkai
• Pembentukan PPKI bertujuan untuk mempercepat
pembentukan Negara Indonesia dan melanjutkan tugas
BPUPKI
• Peresmian anggota PPKI adalah wewenang panglima
tertinggi militer jepang di asia tenggara, Marsekal Hisaichi
Terauchi.
2 .Proklamasi kemerdekaan

• Untuk itu Marsekal Terauchi mengundang tiga tokoh


Indonesia, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta dan Radjiman
Wedyodiningrat untuk menemuinya di markas pusat Jepang
untuk Asia tenggara di Dalat, Vietnam.
2 .Proklamasi kemerdekaan

Sekutu kembali mengebom Jepang segera membentuk PPKI untuk


jepang yaitu kota nagasaki (9 mengatur kemerdekaan indonesia.
Agustus 1945)

Posisi Jepang terhimpit karena Jepang memberikan janji akan


kota Hirosima di Bom (6 mendukung Indonesia dan akan
Agustus 1945) memerdekakan Indonesia pada
tanggal 24 Agustus 1945
2 .Proklamasi kemerdekaan

• Saat ketiga tokoh tersebut tiba kembali di Jakarta, berita


kekalahan jepang akibat bom atom di kota Hiroshima dan
Nagasaki sudah menyebar di kalangan pemuda. Berita ini
mendorong para pemuda untuk mendesak golongan tua
agar segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
• Hal ini memicu ketegangan dengan golongan tua.
• Dan puncaknya adalah terjadinya peristiwa Rengasdengklok
2 .Proklamasi kemerdekaan

• Meski demikian golongan tua dan golongan muda akhirnya


bersepakat sehingga proklamasi kemerdekaan Indonesia
dilaksanakan pada tanggal 17 agustus 1945.
• Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menandai berdirinya
Negara Indonesia yang dibangun atas fondasi Pancasila yang
telah dirumuskan.
3 .Penetapan pancasila

• Meskipun Indonesia sudah merdeka, Dasar Negara yaitu


Pancasila masih perlu ditetapkan. Karena masih ada
beberapa pihak yang kurang nyaman dengan rumusan
Pancasila pada Sila Pertama.
• Sebagian pihak masih keberatan, terutama dengan rumusan
sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan, dengan Kewajiban
menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-Pemeluknya”.
• Keberatan itu disampaikan oleh Muhammad Hatta dan
Soekarno.
3 .Penetapan pancasila
• Oleh karena itu sebelum PPKI melaksanakan sidang,
Mohammad Hatta mengajak Ki Bagus Hadikusumo, Kasman
Singodimedjo dan Teuku Mohammad Hasan untuk
mendiskusikan keberatan tersebut. Akhirnya menemui
kesepakatan untuk mengubah sila pertama menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
3 .Penetapan pancasila

• Berdasarkan kesepakatan tersebut, PPKI kemudian


melaksanakan sidang. Seluruh anggota PPKI yang
mewakili seluruh rakyat Indonesia, menyetujui rumusan
Pancasila. Pancasila pun ditetapkan secara resmi dan sah
sebagai Dasar Negara Indonesia.
• Rumusan yang resmi dan sah itu terdapat pada
pembukaan UUD NRI Tahun 1945, tepatnya pada alinea ke
empat, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia.
BAB 2

KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN


PENERAPAN PANCASILA
DARI MASA KE MASA
BAB 2

A Kedudukan dan B Penerapan Pancasila


Fungsi Pancasila dari masa ke masa
A .Kedudukan dan Fungsi Pancasila

1.Pancasila sebagai dasar negara


Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam pembukaan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun
1945) pada Alinea keempat serta ketetapan MPR Nomor
XVIII/MPR/1998.

Pada pembukaan tersebut terdapat kalimat yang berbunyi

“... Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar


kepada...”

Menegaskan bahwa negara Indonesia adalah pancasila.


Jadi menurut anak anak. Apa hubungannya Pancasila sebagai
dasar Negara dan praktik penyelenggara negara ?

Artinya semua kebijakan dalam penyelenggaraan negara


harus mengacu dan sesuai dengan nilai Pancasila.
Pancasila dan hubungannya dalam penyelenggaraan negara :

• Sila pertama : dalam menyelenggarakan negara mesti didasarkan


pada nilai Ketuhanan, ini diaplikasikan dalam pasal 29 ayat 1 UUD NRI
1945
• Sila kedua : dalam menyelenggarakan negara mesti menghormati nilai
kemanusiaan yang didasari atas sifat adil dan beradab
• Sila ketiga : dalam menyelenggarakan negara mesti menjaga nilai
persatuan bangsa
• Sila keempat : dalam menyelenggarakan negara mesti mendahulukan
nilai musyawarah untuk mufakat.
• Sila kelima : dalam menyelenggarakan negara mesti mengutamakan
nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Sebagai dasar negara, Pancasila berperan menjadi
pedoman dasar yang mengatur seluruh tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artinya, segala sesuatu yang berkaitan dengan


sistem ketatanegaraan di lingkungan Negara
Indonesia harus dilandasakan pada Pancasila.
A .Kedudukan
.Penetapan pancasila
dan Fungsi Pancasila

2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa

Ada yang tau pengertian dari Pandangan Hidup ?

Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap


kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian dari nilai nilai luhur.

Jadi bisa di artikan, Pancasila sebagai pandangan Hidup bangsa


memiliki arti Pancasila merupakan nilai-nilai dasar dan luhur Bangsa
Indonesia yang menjadi acuan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Pancasila merupakan Kristalisasi/Penjernihan dari
pengalaman hidup dalam sejarah panjang bangsa indonesia
yang telah membentuk karakter, perilaku, etika, tata nilai dan
norma yang telah membentuk menjadi pandangan hidup
bangsa.
Sebagai pandangan hidup, Pancasila adalah pegangan,
pedoman hidup atau pemberi arah terhadap segala kegiatan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai pandangan hidup menunjukkan


bahwa seluruh sila pancasila merupakan gambaran atau cara
pandang bangsa Indonesia terkait hubungannya dengan
Pencipta (sila pertama), dengan sesama manusia (sila kedua)
terkait bangsa dan negara (sila ketiga), tekait pemerintahan
(sila keempat). Dan tentang kepentingan bersama bangsa
Indonesia (sila kelima).
A .Kedudukan
.Penetapan pancasila
dan Fungsi Pancasila

3. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Ideologi adalah pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan


mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam
berbagai segi kehidupan.

Sebagai Ideologi Nasional, Pancasila merupakan suatu


sistem nilai yang ideal, dicita-citakan dan diyakini kebenarannya
untuk diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
A .Kedudukan
.Penetapan pancasila
dan Fungsi Pancasila

3. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila merupakan Ideologi terbuka. Sebagai Ideologi terbuka,


Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan jaman, pengetahuan, dan
teknologi, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
BAB 3

UUD NRI Tahun 1945 dalam


Sistem Hukum Nasional.
BAB 3

A UUD NRI Tahun B Periodisasi


1945 Pemberlakuan UUD
NRI Tahun 1945
sebagai Konstitusi

C Perubahan D UUD NRI Tahun 1945


terhadap UUD sebagai sumber
NRI Tahun 1945 hukum tertinggi
Ada yang tahu dasar negara kita apa ?

Adakah yang hafal pembukaan UUD 1945 ?


A ..Penetapan
UUD NRI Tahun
pancasila
1945

1. Perlunya Undang-Undang Dasar

Tiap negara membutuhkan hukum dasar tertulis atau Undang Undang agar
menjadi rujukan dalam penyelenggaraan negara dan pembentukan peraturan.
Hukum dasar tertulis disebut dengan Konstitusi
Konstitusi adalah sistem hukum dasar negara yang mengatur pembagian
kekuasaan tugas pemerintahan, dan jaminan hak-hak warga Negara. UUD NRI
Tahun 1945 memuat materi demikian sehingga disebut konstitusi Negara Indonesia.
A ..Penetapan
UUD NRI Tahun
pancasila
1945

1. Perlunya Undang-Undang Dasar

Sebagai konstitusi, artinya UUD NRI Tahun 1945 adalah hukum tertinggi yang
menjadi patokan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan tertinggi dalam negara,
yaitu menghadirkan keadilan (justice); memberi ketertiban (order); dan mewujudkan
nilai-nilai ideal, seperti kebebasan (freedom) serta kemakmuran dan kesejahteraan
(prosperity and welfare) bersama.
Dengan demikian, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi, memuat
berbagai ketentuan untuk mewujudkan tujuan bernegara yang menjadi cita-cita para
pendiri negara kita.
A ..Penetapan
UUD NRI Tahun
pancasila
1945

2. Perumusan UUD NRI Tahun 1945

Proses perumusan UUD NRI Tahun 1945 yang dimulai dengan pembentukan Badan
Penyelelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang di ketuai Radjiman
Wedyodiningrat.
Pada masa akhir sidang BPUPK tanggal 1 Juni 1945, dibentuklah panitia kecil yang
bertugas menampung usul dan saran anggota BPUPK terkait kemerdekaan
Indonesia. Proses Perumusan UUD NRI Tahun 1945 kemudian dilanjutkan selama
masa sidang kedua BPUPK. Proses perumusan UUD NRI Tahun 1945 dapat
diperhatikan pada bagan di buku paket.
A ..Penetapan
UUD NRI Tahun
pancasila
1945

3. Penetapan UUD NRI Tahun 1945

Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPK dibubarkan dan digantikan oleh PPKI pada
tanggal 7 agustus 1945, dengan tugas-tugas sebagai berikut.
a. Mengesahkan rancangan undang undang dasar yang disusun BPUPK
b. Mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak militer jepang kepada bangsa
indonesia dan segala sesuatu terkait ketatanegaraan Negara Indonesia.
PPKI mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan
agenda menetapkan dan mengesahkan Rancangan UUD yang disusun BPUPK. PPKI
sepakat menggunakan Preambul (Piagam Jakarta) yang dihasilkan Panitia Sembilan
dengan perubahan tertentu.
Perubahan perubahan tersebut disetujui secara bulat oleh
seluruh anggota PPKI, yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.

Setelah mendapatkan persetujuan secara bulat, Soekarno


menyatakan,“Dengan ini sahlah Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia.”dengan demikian perubahan terhadap preambul
menjadi UUD NRI Tahun 1945 oleh PPKI itulah yang dipegang hingga
saat ini.
B. Periodisasi pancasila
A .Penetapan Pemberlakuan UUD NRI tahun 1945
sebagai konstitusi
1. Periode Awal kemerdekaan (18 agustus-27 Desember 1949)

PPKI mengesahkan UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi pada


tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal itu, UUD NRI Tahun 1945 resmi
menjadi konstitusi Negara Indonesia.
Berdasarkan UUD, negara Indonesia berbentuk negara kesatuan
dengan bentuk pemerintahan republik serta sistem pemerintahan
presidensial.
2. Periode Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus
1950)

Pada tahun 1947 dan 1948, Belanda melakukan Agresi militer di


Indonesia. PBB turun tangan menyelesaikan pertikaian Belanda dengan
RI dengan menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 23
Agustus- 2 November 1949.
2. Periode Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus
1950)

Berdasarkan keputusan Konferensi Meja Bundar, bentuk negara


Indonesia berubah menjadi negara serikat, yaitu Republik Indonesia
Serikat (RIS). Hal ini mengakibatkan perubahan UUD . Untuk itu
disusunlah UUD yang dikenal dengan Konstitusi RIS. Konstitusi ini
mulai berlaku pada 27 desember 1949. Oleh karena berbentuk serikat,
terdapat beberapa negara bagian dengan kekuasaan pemerintah
sendiri.
2. Periode Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus
1950)

Sistem pemerintahan yang digunakan adalah sistem parlementer


dengan kepala pemerintahan dijabat perdana menteri. Masa
Konstitusi RIS berakhir pada tanggal 17 Agustus 1950 setelah (RIS)
bubar akibat tuntutan masyarakat untuk kembali pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Periode Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950- 5 Juli 1959)

Sejak 17 Agustus 1950, RIS bubar dan indonesia kembali


berbentuk Kesatuan. Konstitusi yang digunakan adalah UUD
Sementara tahun 1950. berdasarkan UUDS tahun 1950, sistem
pemerintahan Indonesia adalah sistem parlementer dengan kepala
pemerintahan dijabat Perdana Menteri.
3. Periode Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950- 5 Juli 1959)

Pada masa ini, terjadi sejumlah permasalahan, diantaranya


kabinet yang berulang kali berganti akibat situasi politik yang tidak
stabil, perekonomian yang tidak stabil, pemberontakan di sejumlah
wilayah, dan kegagalan badan konstituante untuk membentuk UUD
baru.
Hingga akhirnya presiden Soekarno mengeluarkan Kepres no
150 Tahun 1959 atau dikenal dengan Dekret Presiden 5 juli 1959
untuk kembali pada UUD NRI tahun 1945.
4. Periode Demokrasi Terpimpin-Sekarang

Setelah dikeluarkannya dekret presiden 5 juli 1959, Indonesia


kembali menggunakan UUD NRI 1945 yang disusun oleh BPUPK dan
ditetapkan oleh PPKI yang berlaku hingga akhir masa orde baru.
Seiring terjadinya reformasi di indonesia, munculah tuntutan agar
dilakukannya amandemen terhadap UUD NRI Tahun 1945.
Amandemen dilakukan untuk menyempurnakan ketentuan
ketentuan yang dia anggap sudah tidak cocok dengan
perkembangan zaman.
C.
A .Penetapan
Perubahan terhadap
pancasila UUD NRI Tahun 1945

Setelah tumbangnya Orde Baru dan berganti dengan era


Reformasi, tuntutan agar dilakukan perubahan terhadap UUD NRI
Tahun 1945 semakin kuat. Perubahan Konstitusi dimaksud agar Negara
Indonesia Benar-benar merupakan Pemerintahan yang Konstitusional.
Oleh karena itu perubahan UUD NRI tahun 1945 adalah keberhasilan
bangsa Indonesia untuk melakukan Reformasi Konstitusional.
Reformasi konstitusi dilihat sebagai kebutuhan dan agenda yang
mendesak dilakukan karena dinilai tidak cukup untuk mengatur dan
mengarahkan peyelenggaraan negara sesuai harapan rakyat.
C.
A .Penetapan
Perubahan terhadap
pancasila UUD NRI Tahun 1945

Dalam hal ini setidaknya ada 5 kelemahan dasar UUD NRI Tahun 1945
sebelum perubahan (Moh. Mahfud MD.1999), yaitu sebagai berikut.

1. Sistem Konstitusi bersifat sangat eksekutif


2. Tidak ada checks and balances di dalamnya
3. Terdapat sejumlah pasal yang bermakna ambigu
4. Terlalu banyak aturan konstitusional yang di delegasikan ke level
undang-undang
5. Konstitusi ini terlalu bergantung pada political goodwill dan
Integritas para politisi.
C.
A .Penetapan
Perubahan terhadap
pancasila UUD NRI Tahun 1945

Perubahan terhadap UUD NRI Tahun 1945 kemudian dilakukan oleh majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Perubahan dilakukan sebanyak satu kali dalam empat
tahap dari tahun 1999 hingga tahun 2002. dengan adanya perubahan ini, wajah
Indonesia yang lebih demokratis semakin dapat ditunjukkan.

1. Prinsip prinsip Perubahan


Ada lima prinsip yang ditetapkan oleh anggota MPR terkait perubahan
terhadap UUD NRI Tahun 1945. prinsip prinsip tersebut sebagai berikut.
a. Tidak mengubah pembukaan UUD NRI Tahun 1945
b. Mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial
d. Memasukkan materi yang normatif, yang ada pada Penjelasan ke dalam pasal-
pasal UUD NRI tahun 1945.
e. Melakukan perubahan secara addendum
C.
A .Penetapan
Perubahan terhadap
pancasila UUD NRI Tahun 1945

2. Tahap tahap Perubahan


Amandemen UUD NRI Tahun 1945 dilakukan melalui sidang MPR dan berlangsung
selama empat tahap. Keempat tahap tersebut dapat diperhatikan pada bagan berikut.

Empat Tahap Amandemen UUD NRI


Tahun 1945

1 2 3 4
1-18
14-19 oktober 1-18 agustus 1-10 agustus
november
1999 2000 2002
2002
C.
A .Penetapan
Perubahan terhadap
pancasila UUD NRI Tahun 1945

1. Hasil Perubahan
Amandemen terhadap UUD NRI Tahun 1945 menghasilkan perubahan tertentu, baik
secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Secara kuantitatif, terjadi perubahan pada
sistematika batang tubuh. Sementara itu, secara kualitatif, amandemen UUD NRI Tahun 1945
menghasilkan perubahan-perubahan sebagai mana berikut ( Taufiqurrohman Syahuri, 2011)
C.
A .Penetapan
Perubahan terhadap
pancasila UUD NRI Tahun 1945

a. Posisi MPR bukan lagi sebagai lembaga tertinggi negara.anggotanya terdiri dari anggota
DPR dan Anggita DPD yang dipilih melalui pemilu
b. Kekuasaan pembentukan UU tidak lagi dipegang presiden melainkan oleh DPR.
c. Kewenangan presiden mengangkat dan menerima duta negara lain serta memberi
amnesti dan abolisi tidak lagi sebagai hak prerogratif presiden, tetapi harus atas
pertimbangan DPR.
d. Adanya penambahan lembaga baru, antara lain DPD, Mahkamah Konstitusi, Komisi
Yudisial, Komisi Pemilihan Umum, dan Bank Sentral.
e. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat bukan lagi oleh MPR
f. Pemilihan kepala daerah secara demokratis, yang sebelumnya diusulkan oleh DPRD
kepada Presiden.
g. Penambahan ketentuan ketentuan mengenai hak asasi manusia
h. Penambahan ketentuan mengenai tata cara perubahan UUD
D. UUD NRI Tahun
A .Penetapan 1945 sebagai Sumber Hukum
pancasila
Tertinggi

Keberadaan UUD NRI Tahun 1945 di lingkungan negara


Indonesia sangat penting, karena sistem hukum yang dibangun
didasarkan pada UUD NRI Tahun 1945 yang seluruhnya bermuara
pada pancasila sebagai negara. Terkait hal ini, UUD NRI Tahun 1945
memiliki kedudukan sebagai sumber hukum tertinggi
D. UUD NRI Tahun
A .Penetapan 1945 sebagai Sumber Hukum
pancasila
Tertinggi

1. Pembukaan UUD NRI Tahun 1945


Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 memiliki kedudukan sebagai tertib
hukum Indonesia. Sebagai tertib hukum, pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 merupakan pedoman dalam kehiduapan ketatanegaraan
Indonesia, Yaitu sebagai pedoman tertinggi dalam pembuatan
peraturan perundang undangan dan sebagai pedoman tata
kelakuan dan politik hukum bagi para penyelenggara negara dalam
mewujudkan tujuan negara republik indonesia.
Hal ini karena pembukaan UUD NRI Tahun 1945 memuat
kaidah kaidah negara yang fundamental seperti pada bagan pada
buku paket hal 69.
D. UUD NRI Tahun
A .Penetapan 1945 sebagai Sumber Hukum
pancasila
Tertinggi
2. Hubungan Pembukaan dengan Pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945

Keterkaitan antara pembukaan dan pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945 mencakup
hal-hal berikut.
a. Suasana kebatinan. Pokok pokok pikiran dalam pembukaan UUD NRI Tahun
1945 meliputi suasana kebatinan dari Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
b. Cita cita hukum. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD NRI Tahun
1945nmewujudkan cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar, baik tertulis
maupun tidak tertulis.
c. Penjabaran Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Pasal pasal UUD NRI Tahun 1945
merupakan penjabaran pokok-pokok pikiran pada [embukaan UUD NRI Tahun
1945.
D. UUD NRI Tahun
A .Penetapan 1945 sebagai Sumber Hukum
pancasila
Tertinggi
3. UUD NRI Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi.

UUD NRI Tahun 1945 memiliki kedudukan paling tinggi dan fundamental bagi
Negara Indonesia. Karena itu UUD NRI Tahun 1945 menjadi landasan atau dasar
bagi berbagai peraturan perundang undangan di Indonesia.

UUD NRI TAHUN 1945

Perundang-Undangan yang lain


D. UUD NRI Tahun
A .Penetapan 1945 sebagai Sumber Hukum
pancasila
Tertinggi

a. Sebagai norma hukum. Artinya UUD NRI Tahun 1945 bersifat mengikat
terhadap pemerintahan, setiap lembaga negara, dan seluruh indonesia.
b. Sebagai hukum dasar. Artinya UUD NRI Tahun 1945 merupakan sumber hukum
tertinggi sehingga tiap produk hukum serta kebijakan pemerintah harus
berdasarkan pada UUD NRI Tahun 1945.
C. Proses Perumusan Pancasila
C. Proses Perumusan Pancasila
B. Kelahiran Pancasila
Proses terbentuknya BPUPK
Jepang Terdesak Sekutu Janji Kemerdekaan

Pada 7 September 1944 oleh


Sejak tahun 1944, Jepang terdesak sekutu
dalam perang Asia Timur Raya. P.M. Kuniaki Koiso

BPUPK
- 29 April 1945: penentuan anggota BPUPK Pengumuman pembentukan BPUPK
- 28 Mei 1945: pelantikan anggota BPUPK
- Ketua: Radjiman Widyodiningrat - BPUPK dibentuk sebagai tindak
- 60 anggota + 7 wakil Jepang lanjut janji kemerdekaan
- Tugas: menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan - Diumumkan 1 Maret 1945
pembentukan Negara Indonesia
B. Kelahiran Pancasila
Pada sidang tanggal 31 Mei 1945, Soepomo
mengusulkan lima asas yang menurutnya
harus menjadi dasar Negara Indonesia.
Kelima asas tersebut sebagai berikut.
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan lahir dan batin
d. Musyawarah
Sumber:
Id.Wikipedia.org
B. Kelahiran Pancasila

Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan


pidatonya mengenai dasar negara. yang diajukan yaitu
sebagai berikut.
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau perikemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Sumber:
Id.Wikipedia.org
C. Proses Perumusan Pancasila

Dalam proses perumusan


pancasila terbentuklah panitia
yang disebut dengan panitia
sembilan.

Sumber:
Id.Wikipedia.org
C. Proses Perumusan Pancasila

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyepakati rancangan


dasar negara sebagai berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
LATAR SEJARAH PANCASILA
1. Masa Prasejarah.
Pada masa Prasejarah, nilai-nilai Pancasila tercemin dalam berbagai aktivitas
nenek moyang kita.
• Nilai kemanusiaan tampak antara lain pada system penguburan jenazah
pada sarkofagus, waruga, serta dalam system perdagangan secara barter.
• Nilai kesatuan tercemin pada kesamaan karakteristik kebudayaan dan juga
pada kesatuan Bahasa-Bahasa di Indonesia satu rumpun, yaitu Austronesia.
• Nilai musyawarah tampak pada proses pemilihan pemimpin sesuai prinsip
primus inter pares serta pada pengambilan keputusan untuk mengatasi
masalah bersama.
• Nilai keadilan sosial terceminkan pada pembagian tugas dan peran
berdasarkan kemampuan.
Perbedaan pandangan tentang batas wilayah Negara Indonesia dapat dikelompokkan dalam
tiga kategori pilihan berikut.
A. Seluruh wilayah Hindia Belanda dahulu
B. Seluruh wilayah Hindia Belanda dahulu ditambah Malaya
C. Seluruh wilayah Hindia Belanda dahulu ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Timor
Portugis, dan seluruh wilayah Papua dengan pulau-pulau di sekelilingnya.

Seluruh peserta sidang diminta memilih tiga pilihan tersebut. dari hasil pemungutan suara dari
66 anggota yang hadir dalam siding kedua BPUPK, mayoritas suara (39 orang) mendukung
pilihan ketiga (wilayah Hindia Belanda dahulu ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Timor
Portugis, dan Papua seluruhnya dengan pulau-pulau sekelilingnya). Sebanyak (19 orang)
mendukung pilihan yang pertama. Enam orang mendukung pilihan kedua. Ada satu orang
dengan pilihan yang lain dan ada 1 blanko.
• Berdasarkan hasil pemungutan suara tersebut, BPUPK memutuskan pilihan ketiga sebagai

wilayah Indonesia. Akan tetapi, Malaya, Borneo Utara, dan Timor Portugis kemudian

memutuskan untuk membentuk negara sendiri.

• Persoalan batas-batas territorial negara ini tidak ditermuat dalam rancangan Undang-

Undang Dasar (UUD) karena menurut Soepomo, UUD itu hanya menyangkut pemerintah di

dalam negara terkait dengan hubungan antarnegara yang di sepakati dalam perjanjian

antara dua negara atau lebih. Pandangan Soepomo ini disetujui oleh mayoritas suara.

• Itulah sebabnya batas-batas wilayah Indonesia tidak disebutkan dalam UUD.


INDONESIA SEBAGAI
NEGARA KESATUAN
1. CIRI-CIRI NEGARA KESATUAN

Ciri-ciri Negara Kesatuan adalah bahwa negara memiliki:

a. Satu Pemerintahan Pusat yang memegang seluruh kekuasaan

b. Satu Undang-Undang Dasar yang berlaku di seluruh wilayah

Negara

c. Satu Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan untuk seluruh rakyat

d. Satu badan Perwakilan yang mewakili seluruh rakyat


2. Pembahasan Negara Kesatuan
Dalam sidang BPUPK beberapa tokoh pendiri negara menyampaikan gagasan
mengenai bentuk negara, yaitu sebagai berikut :

Soepomo menghendaki bentuk negara Kesatuan,


menurutnya negara kesatuan sejalan dengan pahamnya
negara integralistik yang melihat bangsa sebagai suatu
kesatuan yang organis.

Paham integralistik adalah paham yang berakar dari


keanekaragaman budaya bangsa namun tetap
mempersatukan satu kesatuan integral yang di sebut
negara Indonesia
Mohammad Hatta
Mengusulkan agar Indonesia menjadi negara
federal atau serikat. Gagasan ini sudah ia
sampaikan sejak masih menjadi mahasiswa di
belanda. Menurutnya, negara federal
memberikan kesempatan bagi daerah untuk
mengembangkan dirinya
Muhammad Yamin
Mengemukakan bahwa negara yang dibutuhkan
adalah negara yang bersifat Unitarisme dan
wujud negara kita tidak lain dan tidak bukan
adalah bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Soekarno
Menghendaki agar Indonesia berbentuk
kesatuan. Menurutnya, negara yang
berdasarkan persatuan akan sesuai dengan
corak masyarakat Indonesia.
R. Abdulrahim Pratalykrama
Mengusulkan bentuk negara konfederasi.
Menurutnya, dibawah konfederasi, kerajaan-
kerajaan kecil yang ada dapat hidup terus
sebagai anggota Negara Indonesia
Dari berbagai usulan tentang bentuk negara, mayoritas suara

berpendapat bahwa bentuk negara yang dipercaya bisa menjamin

persatuan yang kuat adalah bentuk Kesatuan. Bentuk negara seperti

inilah yang merupakan semangat atau roh Sumpah Pemuda.


Kelahiran Indonesia sebagai Negara Kesatuan dan Dinamikanya

Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklamasikan


kemerdekaan Indonesia. Melalui proklamasi ini Negara Indonesia terbentuk. Bentuknya
ditegaskan pada Pasal 1 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945, yaitu “Negara Indonesia ialah
Negara kesatuan yang berbentuk Republik.”
Kelahiran Indonesia sebagai Negara Kesatuan dan Dinamikanya

Akan tetapi pada masa awal-awal kemerdekaanpun sempat mengalami perubahan. Dalam
sejarah ketatanegaraannya, pernah menjadi negara federal atau negara serikat dengan
nama Republik Indonesia Serikat (RIS). (RIS) merupakan kesepakatan dari Konferensi Meja
Bundar, bentuk serikat didasari pada konstitusi (RIS) tahun 1949.

Pada tahun 1950 Indonesia kembali berbentuk kesatuan, namun bentuk kesatuan pada saat
itu didasari UUDS tahun 1950.
Kelahiran Indonesia sebagai Negara Kesatuan dan Dinamikanya

Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekret yang menetapkan berlakunya
UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi, dan UUDS tahun 1950 dinyatakan tidak berlaku.

Dengan demikian, bentuk kesatuan Negara Indonesia kembali didasarkan pada pasal (1)
ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.
WAWASAN NUSANTARA
WAWASAN NUSANTARA

Istilah wawasan nusantara berakar pada sejarah perjuangan bangsa

Indonesia yang menyatakan diri bersatu yang dimulai dengan Sumpah

Pemuda tahun 1928.


1. Hakikat Wawasan Nusantara
Definisi mengenai wawasan nusantara adalah yang tertuang dalam Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat dan dibuat Lemhanas pada tahun 1999. yaitu sebagai “Cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
2. Asas Wawasan Nusantara
Menurut Rahayu (2007) wawasan Nusantara didasarkan pada asas-asas tertentu, yaitu
asas kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas,
kerjasama dan kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan
mendirikan Negara Indonesia

3. Tujuan dan Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi dan meningkatkan persatuan
di segala aspek kehidupan warga Negara Indonesia. Selain itu Wawasan Nusantara berfungsi sebagai
pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan,
tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional.
4. Aspek-aspek Wawasan Nusantara
Aspek alamiah/trigatra terbagi menjadi tiga meliputi :
 Posisi dan kondisi geografis
 Keadaan dan kemampuan penduduk
 Kekayaan alam

Aspek Sosial/pancagatra terbagi menjadi lima meliputi:


 Ideologi
 Politik
 Ekonomi
 Sosial budaya
 Pertahanan keamanan
Aspek trigatra dan pancagatra menjadi satu kesatuan yang

disebut ASTAGATRA
MENJAGA KEUTUHAN NEGARA
KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
Wujud dari bentuk negara indonesia sebagai negara kesatuan tampak dalam

persatuan seluruh masyarakat sebagai satu bangsa dan seluruh daerah sebagai

satu negara yang utuh, yaitu bangsa dan negara indonesia.


1. MAKNA PERSATUAN DAN KESATUAN

Sementara itu, kesatuan


Dalam KBBI menjelaskan persatuan sebagai dijelaskan sebagai “perihal
gabungan (ikatan, kumpulan) beberapa satu keesaan, sifat tunggal,
bagian yang sudah Bersatu. satuan.

Sementara itu, konsep kesatuan


Berdasarkan penjelasan KBBI, dapat Indonesia terlihat pada kesatuan
dapat dipahami konsep/makna wilayah negara Indonesia yang terdiri
persatuan yaitu seluruh suku bangsa atas pulau pulau yang tersebar dari
dan aneka budaya yang tersebar dari sabang sampai marauke
sabang sampai marauke.
Persatuan dan kesatuan mengandung
arti bersatunya macam-macam corak
yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.

Dengan adanya persatuan dan kesatuan,


keanekaragaman suku, budaya, Bahasa
dan unsur-unsur lainnya dapat menjadi
satu kesatuan yang utuh. Persatuan dan kesatuan juga
mendorong kita untuk saling tolong
menolong dan berusaha saling
melengkapi satu sama lain.
2. MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUAN

Wilayah Indonesia yang terbentang dari sabang sampai marauke sangatlah


beranekaragam. Keberagaman inilah yang menjadi Indonesia sebagai bangsa
yang unik. Oleh karena itu, tiap orang perlu berkontribusi mempertahankan
persatuan dan kesatuan.

Lalu kontribusi apa saja yang biasa kita lakukan ?


Di lingkungan keluarga, dapat ditunjukkan melalui sikap antara lain
a. Mendengarkan nasihat anggota keluarga lain
b. Berinisiatif dan aktif untuk menyelesaikan pekerjaan rumah secara bersama.

Di lingkungan sekolah, dapat ditunjukkan melalui sikap antara lain


a. Tidak memilih milih teman berdasarkan kategori SARA
b. Menghormati pendapat teman lain meski berbeda dengan pendapat sendiri

Di lingkungan masyarakat, dapat ditunjukkan melalui sikap antara lain


a. Menaati norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat
b. Menghormati tetangga meskpun berbeda

Di lingkungan keluarga, dapat ditunjukkan melalui sikap antara lain


a. Menghargai sesame warga negara meskipun berbeda
b. Aktif mencegah penyebaran berita palsu yang memecah belah persatuan

Anda mungkin juga menyukai