Anda di halaman 1dari 36

BAB 1

KELAHIRAN PANCASILA
BAB 1

01 LATAR SEJARAH 02 KELAHIRAN


PANCASILA PANCASILA

03 PROSES PERUMUSAN 04 PROSES PENETAPAN


PANCASILA PANCASILA
01 LATAR SEJARAH PANCASILA
LATAR SEJARAH PANCASILA
1. Masa Prasejarah.
Pada masa Prasejarah, nilai-nilai Pancasila tercemin dalam berbagai aktivitas nenek moyang
kita.
• Nilai kemanusiaan tampak antara lain pada system penguburan jenazah pada sarkofagus,
waruga, serta dalam system perdagangan secara barter.
• Nilai kesatuan tercemin pada kesamaan karakteristik kebudayaan dan juga pada kesatuan
Bahasa-Bahasa di Indonesia satu rumpun, yaitu Austronesia.
• Nilai musyawarah tampak pada proses pemilihan pemimpin sesuai prinsip primus inter
pares serta pada pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah bersama.
• Nilai keadilan sosial terceminkan pada pembagian tugas dan peran berdasarkan
kemampuan.
LATAR SEJARAH PANCASILA
Ilustrasi Nenek Moyang
2. Masa Kerajaan-kerajaan di Nusantara
Seiring berkembangnya peradaban, kerajaan-kerajaan di Nusantara pun berdiri. Kerajaan-kerajaan
awal di Nusantara bercorak Hindu dan Budha. Pada masa itu, didirikan berbagai candi, di antaranya
Candi Prambanan (Hindu) dan Candi Borobudur (Budha) keberadaan bangunan bangunan tersebut
memperlihatkan kuatnya nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial
pada saat itu.
3. Masa Perjuangan Melawan Penjajah
Pada Abad XV-XVIII, Bangsa Eropa genjacar menjelajahi Samudra. Tujuan awal mereka adalah
menemukan negeri penghasil rempah-rempah. Pada saat itu rempah-rempah merupakan komoditas
berharaga. Penjelajah Samudra ini lantas membawa bangsa Eropa ke Nusantara dan kemudian
terjadilah penjajahan Bangsa Eropa. Perlawanan tersebut didorong oleh semangat yang di jiwai oleh
nilai ketuhanan kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
4. Masa Kebangkitan Nasioal
Penderitaan rakyat Nusantara memicu kritik dari sebagian kalangan di Negara Belanda yang
mendesak pemerintah kolonial Belanda memperhatikan nasib pribumi di tanah jajahan.
Kritikkan Ini ditanggapi pemerintah Belanda dengan melaksanakan tuntutan Politik Etis, yaitu
bahwa pemerintah kolonial belanda bertanggung jawab untuk mensejahterakan rakyat
Indonesia. Salah satu program Politik Etis yaitu perluasan Pendidikan dan pengajaran,
membuka kesempatan bagi putra-putri Indonesia untuk mengenyam Pendidikan sehingga
muncullah kaum terpelajar.
Munculnya kaum terpelajar menandai perubahan bentuk perjuangan melawan penjajahan.
Para kaum terpelajar tersebut memelopori secara nasional dengan cara membuat wadah
organisasi pergerakan, baik bersifat sosial budaya, keagamaan, Pendidikan, ataupun politik.
Seperti organisasi budi utomo yang lahir pada 20 mei 1908. Perjuangan juga dilakukan melalui
media cetak seperti tulisan di surat kabar ataupun melalui karya-karya sastra.

Kesadaran untuk Bersatu dan berjuang dengan berbagai cara itu mencapai puncaknya ketika
Sumpah Pemuda di ikrarkan pada tahun 1928. perjuangan tersebut tentunya didorong oleh
nilai nilai Pancasila, seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
Semangat perjuangan tersebut makin
berkobar bahkan ketika jepang menduduki
Indonesia. Pendudukan Jepang
menyebabkan penderitaan yang hebat,
tetapi bangsa Indonsesia tidak pernah
menyerah, hal ini tidak terlepas dari
semangat yang didasari nilai-nilai Pancasila.
02 KELAHIRAN PANCASILA
• Jepang yang saat itu tengah perang melawan sekutu dalam perang dunia
II terdesak dan berusaha merangkul Indonesia agar mendukung jepang.

• Jepang membentuk Lembaga yang dinamai Badan Penyelidik Usaha-


usaha persiapan Kemerdekaan BPUPK. Tugas Lembaga ini adalah
membuat rencana atau menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk
menjadikan Indonesia merdeka.

• BPUPK inilah Lembaga yang menjadi kelahiran Pancasila.


1. Proses Kelahiran Pancasila

BPUPK didirikan pada tanggal 29 April 1945,


dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat. Jumlah
anggotanya 60 orang ditambah 7 orang
perwakilan jepang. pada tanggal 28 Mei 1945
BPUPK diresmikan.

Kantor BPUPK di Gedung Chuo Sangi-in yang


sekarang menjadi Gedung Pancasila di
kementerian Luar Negeri, di Jakarta.
1. Proses Kelahiran Pancasila

Sidang pertama BPUPK ini berlangsung dari 29


Mei sampai 1 Juni 1945. Inti dari sidang
tersebut adalah membahas tentang perumusan
dasar negara.

Para tokoh nasional berpidato di kesempatan


tersebut di antaranya adalah Muhammad Yamin
yang berpidato pada tanggal 29 Mei dan
supomo dua hari sesudahnya.
1. Proses Kelahiran Pancasila

Muhammad Yamin mengajukan 5 asas sebagai dasar Negara Indonesia. Kelima


asas itu adalah
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengusulkan lima asas


sebagai dasar negara Indonesia, kelima asas tersebut adalah
6. Persatuan
7. Kekeluargaan
8. Keseimbangan lahir batin
9. Musyawarah
10. Keadilan rakyat
2. Hari Lahir Pancasila
2. Hari Lahir Pancasila

Pada hari sidang terakhir BPUPK, Ir Soekarno dalam pidatonya mengusulkan


lima pandangannya untuk menjadi dasar Negara, yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Di akhir pidatonya, Soekarno menyatakan bahwa lima dasar negara yang di


ajukan itu disebut sebagai Pancasila.
2. Hari Lahir Pancasila

Pancasila artinya lima dasar atau asas. Dimulai saat itulah, untuk
pertama kalinya istilah Pancasila untuk menyebutkan dasar negara
diperkenalkan.
Tanggal 1 Juni kemudian ditetapkan melalui Keputusan Presiden No
24 Tahun 2016 sebagai Hari lahir Pancasila.
C. Proses Perumusan Pancasila
C. Proses Perumusan Pancasila

Meski terdapat berbagai usulan mengenai dasar negara, BPUPK tidak berhasil
menyepakati suatu kesimpulan atau rumusan terkait dasar negara. Oleh karena itu
kemudian, sembilan orang pun ditunjuk untuk merumuskan kata-kata yang
menjadi isi pancasila, yaitu :
1. Soekarno
2. Muhammad Hatta
Karena jumlah anggotanya sembilan orang, maka panitia itu
3. Muhammad Yamin
4. Ahmad Subarjo dinamakan Panitia Sembilan. Soekarno ditunjuk menjadi ketua
5. AA Maramis
dan Hatta sebagai wakilnya.
6. Abdulkahar Muzakir
7. Agus Salim
8. Abikusno cokrosuyoso
9. Abdul Wahid Hasyim
1. Musyawarah Perumusan

Proses Perumusan Pancasila dilakukan melalui diskusi yang seru, Wahid


Hasyim dan beberapa anggota berpendapat bahwa negara Indonesia
yang akan dibentuk harus berdasarkan agama. Tanpa didasari agama,
negara akan rusak karena mengabaikan nilai ketuhanan.
1. Musyawarah Perumusan

Sedangkan Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota lain mengingatkan


bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan keagamaan.

Karena Indonesia mayoritas Islam, maka kelompok penganut kebangsaan


khawatir hal itu akan membuat umat lain merasa tidak nyaman. Lalu
disepakati Indonesia menjadi Negara kebangsaan, bukan negara agama,
dengan sila Ketuhanan menjadi sila yang pertama.
2. Kesepakatan Piagam Jakarta
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menyepakati rancangan dasar negara sebagai berikut.

Usulan Ir. Soekarno dirubah urutannya, menjadi :


1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusia yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

*Rumusan dasar Negara dari panitia sembilan ini diberi nama “Mukadimah”oleh Soekarno dan oleh
Muhammad Yamin dinamakan “Piagam Jakarta”
D. Proses Penetapan Pancasila
1. Kesepakatan BPUPK

• Rumusan dasar negara yang dihasilkan panitia sembilan masih perlu


didiskusikan lebih lanjut dengan seluruh anggota BPUPK.

• Rumusan dasar negara yang dihasilkan Panitia Sembilan kemudian


diajukan untuk dibahas pada sidang kedua BPUPK. BPUPK mengadakan
sidang kedua pada tanggal 10-17 juli 1945 di Pejambon, Jakarta.
• Isinya membahas tentang Rancangan Dasar hukum tertulis yang hasilnya
akan dijadikan Undang-Undang dasar Negara Indonesia yang hendak
didirikan.
1. Kesepakatan BPUPK

• BPUPK kemudian memutuskan untuk membentuk Panitia perancang


Undang-Undang Dasar yang merancang Undang-Undnag Dasar (UUD).
Panitia ini berhasil merancang UUD dalam tiga bagian.
1. Pernyataan Indonesia merdeka (disusun dari tiga Alinea Pertama
Piagam Jakarta dengan sisipan tertentu
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar (diambil hampir seluruhnya dari
Alinea keempat Piagam Jakarta yang memuat dasar negara)
3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar terdiri atas 42 Pasal).
1. Kesepakatan BPUPK

• Seluruh anggota BPUPK setuju Naskah Piagam Jakarta yang telah


disusun dijadikan sebagai bagian Pembukaan dari Dasar hukum tertulis
tersebut dan rumusan Pancasila terdapat di dalam Pembukaan tersebut.
• BPUPK pun dianggap telah menyelesaikan tugasnya.
• BPUPK dianggap bubar pada tanggal 7 Agustus 1945 bertepatan dengan
dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PKKI).
2 .Proklamasi kemerdekaan

• Setelah Tugas BPUPK Selesai dan dibubarkan. Didirikanlah PPKI (Panitia


Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dalam bahasa jepang Dokuritsu
Junbi Iinkai
• Pembentukan PPKI bertujuan untuk mempercepat pembentukan Negara
Indonesia dan melanjutkan tugas BPUPKI
• Peresmian anggota PPKI adalah wewenang panglima tertinggi militer
jepang di asia tenggara, Marsekal Hisaichi Terauchi.
2 .Proklamasi kemerdekaan

• Untuk itu Marsekal Terauchi mengundang tiga tokoh Indonesia, yaitu


Soekarno, Mohammad Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat untuk
menemuinya di markas pusat Jepang untuk Asia tenggara di Dalat,
Vietnam.
2 .Proklamasi kemerdekaan

Sekutu kembali mengebom jepang Jepang segera membentuk PPKI untuk


yaitu kota nagasaki (9 Agustus 1945) mengatur kemerdekaan indonesia.

Posisi Jepang terhimpit karena kota Jepang memberikan janji akan


Hirosima di Bom (6 Agustus 1945) mendukung Indonesia dan akan
memerdekakan Indonesia pada tanggal
24 Agustus 1945
2 .Proklamasi kemerdekaan

• Saat ketiga tokoh tersebut tiba kembali di Jakarta, berita kekalahan


jepang akibat bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki sudah
menyebar di kalangan pemuda. Berita ini mendorong para pemuda
untuk mendesak golongan tua agar segera memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia.
• Hal ini memicu ketegangan dengan golongan tua.
• Dan puncaknya adalah terjadinya peristiwa Rengasdengklok
2 .Proklamasi kemerdekaan

• Meski demikian golongan tua dan golongan muda akhirnya bersepakat


sehingga proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada tanggal
17 agustus 1945.
• Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menandai berdirinya Negara
Indonesia yang dibangun atas fondasi Pancasila yang telah dirumuskan.
3 .Penetapan pancasila

• Meskipun Indonesia sudah merdeka, Dasar Negara yaitu Pancasila masih


perlu ditetapkan. Karena masih ada beberapa pihak yang kurang
nyaman dengan rumusan Pancasila pada Sila Pertama.
• Sebagian pihak masih keberatan, terutama dengan rumusan sila
pertama yang berbunyi “Ketuhanan, dengan Kewajiban menjalankan
Syariat Islam bagi Pemeluk-Pemeluknya”.
• Keberatan itu disampaikan oleh Muhammad Hatta dan Soekarno.
3 .Penetapan pancasila
• Oleh karena itu sebelum PPKI melaksanakan sidang, Mohammad Hatta
mengajak Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo dan Teuku
Mohammad Hasan untuk mendiskusikan keberatan tersebut. Akhirnya
menemui kesepakatan untuk mengubah sila pertama menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
3 .Penetapan pancasila

• Berdasarkan kesepakatan tersebut, PPKI kemudian melaksanakan


sidang. Seluruh anggota PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia,
menyetujui rumusan Pancasila. Pancasila pun ditetapkan secara resmi
dan sah sebagai Dasar Negara Indonesia.
• Rumusan yang resmi dan sah itu terdapat pada pembukaan UUD NRI
Tahun 1945, tepatnya pada alinea ke empat, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia.

Anda mungkin juga menyukai