Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH PANCASILA PADA

MASA PENJAJAHAN JEPANG


DAN
KEBANGKITAN NASIONAL

HENI HENDAWATI 20208400008

ELFRIDA ELSA 20208400010


PANCASILA PADA ZAMAN KEBANGKITAN NASIONAL

A. Masa Awal Pergerakan Nasional


Pada jaman kebangkitan nasional banyak munculnya organisasi –oganisasi modern diantaranya:
1. Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo diawali dari upaya dr. Wahidin Sudirohusodo berkeliling Jawa untuk
membentuk Studie Fonds(Dana Belajar) untuk memberikan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu, namun
berpotensi.
Pada akhir 1907, dr. Wahidin bertemu pemuda Sutomo, pelajar STOVIA di Jakarta. Karena adanya
kesamaan pemikiran antara kedua tokoh tersebut, maka pada hari Rabu, 20 Mei 1908, di Gedung STOVIA
(Gedung Kebangkitan Nasional sekarang) dibentuklah organisasi modern pertama yang diberi nama Budi
Utomo. Sebagai ketua pertamanya terpilih dr. Soetomo.
Nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam budi utomo ini yaitu nilai persatuan tentang bersatunya
para pelajar Indonesi untuk lepas dari jajahan belanda. Nilai keadilan sosial tentang biaya pendidikan bagi
yang tidak mampu.
2. Sarikat Islam

Pada mulanya, pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Solo, dengan
tujuan untuk membela kepentingan pedagang-pedagang Indonesia dari ancaman pedagang Cina.
Dengan masuknya Umar said Cokroaminoto, SDI diubah namanya menjadi Serikat Islam (SI), agar
anggotanya tidak terbatas pada golongan pedagang saja. Adapun tujuan dari Serikat Islam yaitu;
A. Mengembangkan jiwa dagang
B. Membantu para anggotanya yang mempunyai kesulitan dalam usahanya
C. Memajukan pengajaran
D. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru tentang islam
3.Indische Partij

Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai, yaitu :
• E.F.E. Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi.
• Suwardi Suryaningrat
• dr. Cipto Mangunkusumo
Tujuan didirikannya Indische Partij ini adalah untuk mempersatukan semua Indiers sebagai persiapan
menuju kehidupan bangsa yang merdeka. Yang dimaksud denganIndiers adalah semua orang yang lahir di
Indonesia dan mengaku bertanah air Indonesia, baik orang Indo-Belanda, Cina, Arab dan pribumi asli.
Sikap kritis Indische Partij ini juga tampak dalam artikel yang ditulis oleh Ki Hajar Dewantara dalam
surat kabar De Express yang berjudul Als ik en Nederlanders Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).
Artikel tersebut berisi sindiran terhadap belanda
IP kemudian berganti nama menjadi partai Insulinde. Pada tahun 1919, Insulinde berganti nama lagi
menjadi Nasional Indische Partij (NIP).
B. Masa Radikal

Masa radikal, diartikan sebagai suatu masa yang memunculkan organisasi-organisasi


politik yang kemudian dinamakan “partai”.
PNI ( Partai Nasional Indonesia) berkeyakinan bahwa untuk membangun nasionalisme
ada tiga syarat yang harus ditanamkan kepada rakyat yaitu jiwa nasional (nationaale geest),
tekad nasional (nationaale wil), dan tindakan nasional (nationaale daad). Semangat persatuan
ini diwujudkan dalam kongres pemuda pertama di Jakarta pada bulan Mei 1926. PPI
mempelopori penyelenggaraan Kongres Pemuda II. Dalam Kongres Pemuda II yang
diselenggrakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 berbagai organisasi pemuda seperti Jong
Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Pasundan, Jong Selebes, Pemuda Kaum Betawi.
Kongres tersebut dikenal sebagai Sumpah Pemuda .
Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia
Pertama mengaku bertumpah darah
yang satu, Tanah Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia
Kedua mengaku berbangsa yang satu,
Bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia
Ketiga menjunjung tinggi bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia.
SEJARAH PANCASILA PADA MASA PENJAJAHAN
JEPANG
Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di
kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki
Koiso pada tanggal 7 September 1944. pemerintah Jepang membentuk BPUPKI.
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada
tanggal 29 April 1945 yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.
Sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945 untuk merumuskan
falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama empat hari bersidang dan
Soekarno adalah "Penggali/Perumus Pancasila". Tokoh lain yang yang
menyumbangkan pikirannya tentang Dasar Negara antara lain adalah Mohamad Hatta,
Muhammad Yamin dan Soepomo
MUHAMMAD YAMIN
Muhammad Yamin menyampaikan usul tertulis
Tanggal 29 Mei 1945 Muhammad Yamin mengenai Rancangan UUD Republik Indonesia
mengemukakan 5 asas bagi negara Indonesia didalam Rancangan UUD itu tercantum
Merdeka, yaitu : perumusan lima asas dasar Negara yang
berbunyi:

Peri Kebangsaan Ketuhanan Yang Maha Esa

Peri Kemanusiaan Kebangsaan Persatuan Indonesia

Peri Ketuhanan Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


Peri Kerakyatan kebijaksanaan dan permusyawaratan
perwakilan.

Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat


Peri Kesejahteraan rakyat
Indonesia
SUPOMO

Supomo pada tanggal 31 mei 1945 mengemukakan bahwa :

Paham negara persatuan

Warga negara hendaknya tunduk kepada Tuhan

Sistem badan permusyawaratan

Ekonomi negara bersifat kekeluargaan

Hubungan antar bangsa yang bersifat


Ir. Soekarno

• Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan 5 Asas yang oleh Soekarno dinamakan ''Pancasila''
yaitu :
• Kebangsaan Indonesia
• Internasionalisme atau peri-kemanusiaan
• Persatuan dan kesatuan
• Kesejahteraan social
• Ketuhanan yang Maha Esa
• Sehingga tanggal 1 Juni telah dinobatkan sebagai hari lahirnya Pancasila
Karena kegagalan BPUPKI dalam menetapkan Dasar Negara di bentuklah
panitia Sembilan yaitu terdiri dari Sembilan Tokoh Nasional yaitu:

1. Ir. Soekarno{Ketua}
2. Drs Moh. Hatta
3. Moh Yamin
4. Achmad Soebarjo
5. Wachid Hasyim

Panitia Sembilan 6. Agus Salim


7. Abdul Kahar Moedzakir
8. Abikusno Tjokrosoejoso
9. AA.Maramis

Panitia Sembilan mengadakan perbahasan dan pertemuan untuk membahas


pidato serta usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan dalam sidang-
sidang Badan Penyelidik maka pada tanggal 22 Juni 1945 disusunlah sebuah
piagam dengan nama Piagam Jakarta.
ISI PIAGAM JAKARTA

• Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk


pemeluknya.
• Kemanusiaan yang adil dan berada
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian pada 14 Juli 1945 Piagam Jakarta dapat penerimaan oleh Badan
Penyelidik yang berlangsung pada sidangnya yang kedua pada tanggal 14 -15 Juli
1945. Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan,
datang berberapa utusan dari wilayah Indonesia Bagian Timur. Berberapa utusan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi
2. Hamidhan, wakil dari Kalimantan
3. I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggar
4. Latuharhary, wakil dari Maluku
Mereka semua berkeberatan dengan isi piagam Jakarta nomor
satu

Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta


Kesimpulan
lalu mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi Mengubah Isi
"Ketuhanan Yang Maha Esa". Pengubahan kalimat ini telah Piagam Jakarta No
dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Satu Menjadi :
Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Ketuhanan Yang
Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat
Maha Esa
tersebut demi persatuan dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya
bersamaan dengan penetapan rancangan pembukaan dan
batang tubuh UUD 1945 .
• PPKI dalam Bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai
• Dibentuk 7 agustus 1945
• Ketua Ir Sukarno Sidang 1 PPKI (Panitia
• Wakil Drs Mohhamad Hatta Persiapan Kemerdekaan
Sidang tanggal 18 Agustus 1945 memutuskan Indonesia)
1. Pengesahkan Pembukaan UUD 1945 Tanggal 18 Agustus
2. Mengesahkan Raancangan Hukum Dasar menjadi UUD 1945 Pancasila
1945
3. Memilih Ir Soekarno sebagai presiden dan Drs Moh
ditetapkan sebagai dasar
Hatta sebagai wakil negara Indonesia.
4. Sebelum terbentuk MPR kekuasaan dijalankan oleh
presiden dengan bantuan komite nasional.
KESIMPULAN

Lahirnya pancasila melalui


Dari pergerakan nasional
proses panjang yang didasari
tersebut terkandung
oleh sejarah perjuangan
beberapa nilai nilai pancasila
bangsa kita sendiri serta
yang ada seperti nilai
dengan melihat pengalaman
persatuan, kebangsaan,
bangsa bangsa lain.tetapi
kemerdekaan,keadilan
meskipun demikian perlu
sosial, serta harkat dan
kita tekankan disini bahwa
martabat manusia untuk
pancasila tetap berakar pada
memperjuangkan nasib
keperibadian dan gagasan
penduduk pribumi ini.
bangsa kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai