Anda di halaman 1dari 3

1.

Pembentukan BPUPKI
BPUPKI singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945, dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mulai
bekerja pada tanggal 29 Mei 1945. Pembentukan BPUPKI di muat dalam Maklumat
Gunseikan Nomor 23 tanggal 29 Mei 1945. BPUPKI bertugas mempersiapkan kemerdekaan
dan merumuskan tentang ekonomi, politik, dan tata pemerintahan sebagai persyaratan yang
harus dipenuhi oleh negara yang merdeka.
2. Sidang BPUPKI
Sidang BPUPKI dilakukan dua kali yaitu: Sidang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei
sampai 1 Juni 1945 di Gedung Cuo Sangi In membahas dasar negara. Sidang kedua pada
tanggal 10 sampai 16 Juli 1945 membahas Undang-Undang Dasar.
3. Perumusan dasar negara
• Dasar negara merupakan pondasi berdirinya sebuah negara.
• Ketua BPUPKI, K.R.T Radjiman Wedyodiningrat mengatakan bahwa untuk mendirikan
Indonesia merdeka diperlukan dasar negara.
• Beberapa tokoh pendiri negara mengusulkan rumusan dasar negara yang memiliki
perbedaan dan persamaan dari segi materi dan semangat yang menjiwainya.
• Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI dikemukakan
oleh Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno
A. Sidang tanggal 29 Mei 1945

Mr Mohhamad Yamin menyampaikan gagasan dasar negara sebagai berikut:

• Peri Kebangsaan
• Peri Kemanusiaan
• Peri Ketuhanan
• Peri Kerakyatan
• Kesejahteraan rakyat
Setelah berpidato M. Yamin menyampaikan rumusan dasar negara secara tertulis
sebagai berikut :
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
B. Sidang tanggal 31 Mei 1945
Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI
pada tanggal 31 Mei 1945. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang
berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
1. persatuan
2. kekeluargaan
3. keseimbangan lahir dan batin
4. musyawarah
5. keadilan sosial

C. Sidang tanggal 1 Juni 1945

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar
negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini:

1. kebangsaan Indonesia
2. internasionalisme atau perikemanusiaan
3. mufakat atau demokrasi
4. kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

4. Panitia sembilan

Dikarenakan belum usainya pembahasan dalam sidang, diputuskanlah untuk membentuk


sebuah komite untuk menyelesaikan perselisihan yang ada dalam sidang. Komite ini
kemudian dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan yang beranggotakan:

1. Soekarno
2. Mohammad Hatta
3. Achmad Soebardjo
4. M. Yamin
5. Wahid Hasjim
6. Abdoel Kahar Moezakir
7. Abikusno Tjokrosoejoso
8. Haji Agus Salim
9. A.A. Maramis
Kesembilan tokoh inilah yang akhirnya menyelesaikan pembahasan mengenai dasar-dasar
negara termasuk juga Pancasila.
Pembahasan dasar negara ini selesai pada tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian dikenal
dengan sebutan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter yang berbunyi seperti berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Keraykatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5. Perubahan sila pertama
Setelah penetapan rumusan dasar negara yang tercantum di piagam jakarta,
pemeluk agama lain/non-islam dan terutama tokoh-tokoh dari Indonesia bagian
timur merasa keberatan dengan kalimat pada sila pertama, yaitu ” dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” Mereka juga
mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak diubah.
Sebelum sidang PPKI pertama dibuka, Bung Hatta, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman
Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan membahas
masalah tersebut. Akhirnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia, kalimat tersebut dihilangkan dan sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang
Maha Esa”.
6. Rumusan akhir dasar negara
Rumusan akhir dasar negara yang kemudian ditetapkan dalam sidang PPKI 18
Agustus 1945 sebagai dasar negara yang sah dan benar adalah:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam
permusyawaratan /perwakilam
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan tersebut tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

Anda mungkin juga menyukai