Anda di halaman 1dari 6

PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara diawali pada masa penjajahan
Jepang. Pada tahun 1944 Jepang mulai mendekati kekalahan terhadap sekutu,untuk itu
Jepang berusaha meminta bantuan pada bangsa Indonesia dengan janji akan diberi
kemerdekaan. Janji itu direalisasikan dengan membentuk BPUPKI dengan anggota 60 orang
yang mencerminkan perwakilan dari berbagai daerah dan suku di Indonesia. BPUPKI
diketuai oleh Dr Rajiman Widiodiningrat, wakilnya RP Suroso dan Ichibangase ( orang
Jepang ). Kemudian BPUPKI melakukan sidangnya yang pertama, yaitu dari tanggal 29 Mei
sampai 1 Juni 1945. Pada sidang tersebut ada 3 tokoh yang mengegemukakan pendapatnya
tentang dasar negara, yaitu Muh. Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Sidang tanggal 29 Mei 1945
Mr Mohhamad Yamin menyampaikan gagasan dasar negara sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan                                4.  Peri Kerakyatan
2. Peri Kemanusiaan                              5.  Kesejahteraan rakyat
3. Peri Ketuhanan
Setelah berpidato  M. Yamin menyampaikan rumusan dasar negara secara tertulis
sebagai  berikut :
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kebangsaan PersatuanIndonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan 
5. perwakilan
6. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
                          
A. Sidang tanggal 31 Mei 1945
Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang
BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-
masalah yang berhubungan dengan dasar negara Indonesia merdeka. Negara yang akan
dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
1. Persatuan;
2. Kekeluargaan;
3. Keseimbangan Lahir Dan Batin;
4. Musyawarah;
5. Keadilan Sosial.

B. Sidang tanggal 1 Juni 1945


Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan
Dasar Negara Indonesia Merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini:
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan;
3. Mufakat atau demokrasi;
4. Kesejahteraan sosial;
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli bahasa.
Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari Lahir Istilah Pancasila.
          Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir, tetapi rumusan dasar negara untuk
Indonesia merdeka belum terbentuk. Padahal, BPUPKI akan reses (istirahat) satu
bulan penuh. Untuk itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang
beranggotakan sembilan orang sehingga disebut Panitia Sembilan. Tugas Panitia
Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi tentang pembentukan dasar negara
Indonesia merdeka. Anggota Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Sukarno (ketua),
Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin,
H. Agus Salim, Ahmad Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A. A. Maramis.
Panitia Sembilan bekerja cerdas sehingga pada tanggal 22 JUni 1945 berhasil
merumuskan dasar Negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr. MOH.
Yamin diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Berikut ini rumusan dasar
Negara yang terdapat di Piagam Jakarta :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk -
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Akan tetapi, setelah penetapan rumusan dasar Negara yang tercantum di Piagam
Jakarta pemeluk agama lain/non – Islam dan terutama tokoh – tokoh dari Indonesia
bagian Timur merasa keberatan dengan kalimat pada sila pertama, yaitu “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya”. Mereka juga
mengancam akan mendirikan Negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak diubah.

Sebelum sidang PPKI pertama dibuka, Bung Hatta, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman
Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim dan Teuku Moh. Hassan membahas masalah
tersebut. Akhirnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, kalimat
tersebut dihilangkan dan sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” .
Rumusan akhir dasar Negara yang kemudian ditetapkan dalam sidang PPKI
18 Agustus 1945 sebagai Negara yang sah dan benar adalah :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Rumusan tersebut tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat
TUGAS PPKN
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2 :

1. FADHIL AL’FALAH
2. AZMIRAL
3. NATA ALL NAZAM
4. RELIAN HANDOKO
5. FERY ANDRIAN

TP 2019/2020

TUGAS PPKN
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2
KELAS X AXIOO

1. FADHIL AL’FALAH
2. AZMIRAL
3. NATA ALL NAZAM
4. RELIAN HANDOKO
5. FERY ANDRIAN

SMK SWASTA AL WASHLIYAH 2


PERDAGANGAN
TP 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai