Anda di halaman 1dari 55

PK

N
TUGAS RANGKUMAN
RANGKUMAN
KELAS 7
BAB I
Berkomitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara

A. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa


1. Pembentukan BPUPKI
Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada Jepang di
Kalijati, Subang, Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942. Pada bulan September 1944, PM
Jepang dalam sidang parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdakaan
kepada Indonesia. Pada 1 Maret 1945 janji tersebut ditindaklanjuti dengan pembentukan
BPUPKI. BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi.
Sidang resmi pertama berlangsung pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945, sedangkan sidang
kedua berlangsung tanggal 10 hingga 17 Juli 1945.
2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara
Ketua BPUPKI, KRT Radjiman Wedyodiningrat menyatakan bahwa untuk merdeka,
Bangsa Indonesia memerlukan dasar negara. Hal tersebut dikarenakan dasar negara
bersifat seperti pondasi bangunan, tanpa pondasi negara tak akan berdiri dengan kukuh.
Oleh karena itu, dasar negara harus dibuat sebaik mungkin. Usulan mengenai dasar negara
dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Usulan dari M. Yamin: Lisan
(29 Mei 1945 ) 1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Tertulis
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Usulan dari Soepomo : 1. Persatuan
(31 Mei 1945) 2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

Usulan dari Soekarno : 1. Kebangsaan Indonesia


( 1 Juni 1945 ) 2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Pada akhir sidang dibentuk panitia yang beranggota delapan orang yang bertugas
mengumpulkan usul-usul anggota. Anggota dari panitia ini, yaitu Soekarno, M. Hatta, M.
Yamin, A. Maramis, M. Soetardjo Kartohadikoesoemo, Otto Iskandardinata, Ki Bagus
Hadikoesoemo, dan K.H. Wachid Hasjim.
Di akhir pertemuan, Soekarno berinisiatif membentuk sebuah tim yang beranggotakan
sembilan orang yang kemudian dikenal dengan sebutan panitia sembilan. Panitia
sembilan ini beranggotakan Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A. A.
Maramis, Achmad Soebardjo, K. H. Wachid Hasjim, K. H. Kahar Moezakir, H. Agus
Salim, dan R. Abikoesno Tjokrosoejoso. Pada 22 Juni 1945 panitia sembilan
mengadakan rapat di rumah Soekarno. Rapat inilah yang kemudian menghasilkan
Pembukaan UUD yang disebut “Mukaddimah”, “Piagam Jakarta”, atau “
Gentlemen’s Agreement”. Pada sidang kedua BPUPKI, Mukaddimah tersebut dibawa, dan
pada 14 Juli 1945, pembukaan UUD ini disepakati oleh BPUPKI.

Rumusan dasar negara menurut Piagam Jakarta


1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpim olehhikmah dalam permusyawaratan /perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Kekalahan Jepang memberi kesempatan bagi Bangsa Indonesia untuk mempersiapkan
kemerdekaannya sendiri. Pada 7 Agustus BPUPKI dibubarkan dan PPKI pun dibentuk. Pada
18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang, hasil sidang tersebut menetapkan tiga hal:
1. Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia 1945
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir Soekarno dan Moh Hatta
3. Membentuk sebuah Komite Nasional, untuk membantu Presiden.

Rumusan dasar negara menurut pembukaan UUD1945


1.Ketuhanan YME
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmahkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Dengan menetapkan UUD, maka secara otomatis Pancasila yang merupakan bagian dari
UUD menjadi dasar negara Republik Indonesia.
C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila
1. Nilai Semangat Pendiri Negara
Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas
setiap pribadi harus diserahkan kebada negara kebangsaan. Sedangkan patriotisme berarti
semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang rela mengorbankan segala-galanya
untuk mempertahankan bangsanya. Jiwa dan semangat Bangsa Indonesia untuk merebut
kemerdekaan sering disebut jiwa dan semangat 45, yaitu:
a. Pro-patria dan primus patrialis
b. Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan
c. Jiwa toleran atau tenggang rasa
d. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab
e. Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa

BAB II
Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi

A. Perumusan dan Penetapan UUD 1945


1. Perumusan UUD 1945
Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan
suatu negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang disebut UUD, dan dapat
pula tidak tertulis yang disebut konvensi. Ketika Indonesia merdeka, Indonesia belum
memiliki UUD. UUD baru ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam rapat PPKI.
2. Penetapan UUD 1945
Sistematika UUD 1945 sebelum perubahan:
1. Pembukaan, terdiri dari 4 alinea
2. Batang tubuh, terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat
aturan tambahan
3. Penjelasan, terdiri atas penjelasan umum pasal demi pasal
Sistematika UUD NRI setelah perubahan:
1. Pembukaan, terdiri atas 4 alinea
2. Pasal-pasal, terdiri atas 21 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan peralihan, 2 ayat aturan
tambahan
B. Arti Penting UUD NRI bagi Bangsa dan Negara Indonesia
1. Sebagai pengatur kehidupan dalam negara Indonesia
2. Sebagai naskah aturan hukum tertinggi di Negara Indonesia
3. Mengarahkan kepada kehidupan yang tertib dan teratur
4. Sebagai pedoman dalam pola dasar kehidupan
BAB III
Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

A. Kedudukan Pembukaan UUD NKRI 1945


1. Hubungan Pembukaan dengan Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi memuat dua hal pokok yaitu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia,
dan tindakan yang harus segera dilakukan dengan pernyataan kemerdekaan. Pada
Pembukaan UUD alinea pertama adalah pernyataan kemerdekaan ialah hak segala bangsa,
pada alinea kedua menyatakan bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah sampai pada saat
yang menentukan. Hal ini dipertegas bahwa kemerdekaan merupakan atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa. Dasarnya Pembukaan UUD 1945 merupakan uraian
terperinci dari kalimat pertama Proklamasi Kemerdekaan. Sedangkan alinea IV
memberi arah pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.

2. Pembukaan Memuat Pokok Kaidah Negara yang Fundamental


Pembukaan UUD memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pasal-pasal, karena
pembukaan adalah staatsfundamentalnorm bagi negara Republik Indonesia. Pembukaan
telah memenuhi syarat, yaitu:
1. Berdasarkan sejarah terjadinya, Pembukaan ditentukan oleh pembentuk negara.
2. Berdasarkan isinya, Pembukaan memuat asas falsafah, politik, dan tujuan negara.
3. Pembukaan menetapkan adanya suatu UUD Negara Indonesia.

B. Makna Alinea Pembukaan UUD 1945


1. Alinea Pertama
Memuat dalil objektif, yaitu penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
peri keadilan . Dalil ini menjadi landasan bagi bangsa Indonesia untuk membantu
perjuangan bangsa lain supaya lepas dari penjajahan. Alinea pertama mengandung dalil
subjektif, yaitu aspirasi Bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan. .
2. Alinea Kedua
Menunjukkan ketepatan dan ketajaman penilaian bangsa Indonesia,
a. Bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai tingkat yang menentukan
b. Bahwa momentum yang telah dicapai harus dimanfaatkan unruk menyatakan
kemerdekaan
c. Kemerdekaan harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Kata “merdeka” berarti terbebas dari penjajahan bangsa lain. “Bersatu” menghendaki
bangsa bersatu dalam negara kesatuan bukan dalam bentuk negara lain. “Berdaulat”
mengandung makna sebagai negara, maka Indonesia sederajat dengan negara lain, bebas
menentukan arah dan kebijakan bangsa tanpa campur tangan negara lain. “Adil”
mengandung makna bahwa Indonesia menegakkan keadilan bagi warga negaranya.
“Makmur” menghendaki negara mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi warga
negaranya.
3. Alinea Ketiga
Memuat bahwa kemerdekaan didorong oleh motivasi spiritual yaitu kemerdekaan
atas berkat Allah Yang Maha Kuasa. Juga memuat motivasi riil dan material yaitu
keinginan luhur bangsa supaya berkehidupan yang bebas. Alinea 3, pengakuan dan
kepercayaan Bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ini menegaskan prinsip
keseimbangan dalam kehidupan secara material dan spiritual, kehidupan akhirat dan
dunia, jasmani dan rohani.
4. Alinea Keempat
Memuat prinsip negara Indonesia
a. Tujuan negara yang akan diwujudkan oleh pemerintah negara
b. Ketentuan diadakannya UUD
c. Bentuk negara, republik yang berkedaulatan rakyat
d. Dasar negara, Pancasila

C. Sikap dan Komitmen Mempertahankan Pembukaan UUD 1945


UUD NRI Tahun 1945 termasuk konstitusi yang dapat diubah. Berdasarkan pasal
37 UUD 1945 untuk mengubah UUD NRI Tahun 1945, 2/3 anggota MPR harus hadir
dan disetujui sekurang-kurangnya 50% + 1 anggota MPR dari seluruh anggota MPR.
.
Apabila pembukaan UUD diubah maka kesepakatan awal berdirinya Negara RI akan
hilang. Dengan hilangnya kesepakatan tersebut, sama saja dengan membubarkan NKRI.
Mempertahankan Pembukaan UUD dilakukan dengan tidak merubahnya dan mewujudkan isi
atau makna Pembukaan dalam setiap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB IV
Kepatuhan terhadap Norma

A. Pengertian dan Macam-Macam Norma


1. Pengertian Norma
. Norma dapat diartikan aturan atau ketentuan yang mengatur kehidupan dalam
bermasyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku.
2. Macam-Macam Norma
a. Norma Kesusilaan
Adalah peraturan hidup yang berasal dari hati manusia. Norma kesusilaan ada
bersama dengan dengan keberadaan manusia itu sendiri. Suara hati selalu mengatakan
kebenaran. . Hukuman bagi pelanggar norma kesusilaan adalah rasa bersalah dan perasaan
menyesal
b. Norma Kesopanan
Adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Bersumber dari tata kehidupan atau budaya yang berupa kebiasaan-kebiasaan
mayarakat. . Sanksi bagi pelanggar norma ini adalah dicemooh atau dikucilkan dari
masyarakat.
c. Norma Agama

Adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang bersumber dari wahyu
Tuhan. Pelanggar norma agama akan mendapat dosa .
d. Norma Hukum
Norma hukum adalah serangkaian peraturan yang dibuat oleh badan-badan resmi
negara. Norma hukum bersifat memaksa dan harus ditaati oleh masyarakat. Negara
Indonesia merupakan negara yang melaksanakan norma hukum seperti terlihat dalam
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 dan 27 ayat 1. Hukuman bagi pelanggar norma hukum dapat
berupa kurungan penjara, denda, pencabutan hak, dapat juga berupa publikasi ke
masyarakat.

B. Arti Penting Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara


Aturan dalam masyarakat memiliki arti penting hukum dan norma dalam terciptanya
keamanan, ketertiban dan keharmonisan bermasyarakat. Fungsi aturan antara lain:
1. Pedoman dalam bertingkah laku
2. Menjaga kerukunan antar anggota masyarakat
3. Sistem pengendalian social
Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum adalah negara yang mendasarkan
segala sesuatu pada hukum tertulis atau tidak tertulis. Unsur negara hukum:
1. supremacy of law,artinya hukum mempunyai kekuasaan dan kewenangan yg
tertinggi
2. equality before law, setiap orang sama kedudukannya di depan hukum
3. human rights, diakui dan dijaminnnya hak-hak asasi manusia dalam undang
undang

Hukum memiliki sifat memaksa dan mengatur. Oleh karena itu, kebanyakan
norma hukum lebih ditaati dari norma yang lain. Hukum memiliki tugas untuk:
1. Menjamin kepastian hukum
2. Menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran,
kebahagiaan, dan kebenaran
3. Menjaga agar tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri
C. Perilaku sesuai dengan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB V
Daerah Tempat Tinggalku, NKRI Negaraku
A. Nilai Sejarah NKRI
1. Makna Proklamasi Kemerdekaan
Makna proklamasi bagi Bangsa Indonesia:
a. Akhir penjajahan kolonialis
b. Pernyataan kemerdekaan dan bebas dari belenggu penjajahan serta sekaligus
membangun kehidupan baru
c. Merupakan tertib hukum nasional sebagai pengganti hukum kolonial
d. Memberikan arah dan kewenangan bagi Bangsa Indonesia menuju masyarakat
sejahtera
e. Memberi kesempatan bagi seluruh rakyat unutuk menjadi masyarakat cerdas dan
mandiri
f. Memberikan kewenangan bagi seluruh bangsa untuk menjaga kedaulatan negara
g. Sebagai alat hukum internasional
2. Makna NKRI
Proklamasi kemerdekaan adalah awal terbentuknya NKRI. Para pendiri negara
menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan yang diwujudkan dalam kehidupan
bangsa. Pancasila dan UUD 1945 mengatur tentang hal ini dalam beberapa ketentuan,
yaitu:
a. Sila ke-3 Pancasila
b. Pembukaan UUD alinea IV
c. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945
3. Tujuan Indonesia menurut Pembukaan UUD 1945
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi, dan keadilan sosial
B. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI
1. Peran Daerah dalam Perjuangan Kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia.
Kedatangan kaum colonial mendapat perlawanan dari berabagai daerah. Banyak pahlawan
yang kita ketahui mecoba melawan para penjajah berasal dari daerah-daerah di
Indonesia. . Perjuangan memerlukan persatuan dari seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan
ini terus berlanjut sampai mecapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.
2. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI saat ini
Indonesia adalah negara yang luas. Negara yang luas ini juga memiliki kekayaan yang
berlimpah. Agar kekayaan dapat terkelola dengan baik, Indonesia menerapkan sistem
otonomi daerah . Mengenai sistem pemerintahan daerah diatur dalam UUD 1945 pasal 18,
18A, dan 18B yang menegaskan beberapa hal, yaitu:
a. Wilayah Indonesia terbagi atas, daerah provinsi, kabupaten, kota
b. Pemerintah daerah memiliki hak untuk mengurus daerah sendiri berdasarkan azas
otonomi
c. Hubungan pemerintah pusat dan daerah memperhatikan kekhususan daerah
d. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintah daerah yang bersifat
khusus
e. Negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat dan haknya
selama masih sesuai dengan prinsip NKRI

Otonomi Daerah adalah


Wewenang,hak dan kewajiban daerah untuk mengurus kepentingan
daerahnya sesuai keinginan dan aspirasimasyarakat yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Asas-asas otonomi daerah


1 .Asas desentralisasi yaitu penyerahan wewenang penyelenggaraan pemerintahan
Oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah otonom untuk mengatur peme-
Rintahannya.
2 .asas dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
Pusat kepada gubernur atau instansi vertical diwilayah tertentu sebagai wakil
Pemerintah
3 .asas tugas pembantuan yaitu penugasaan dari pemerintah pusat kepada daerah
Atau desa untuk melaksanakan tugas tertentu
pemerintahan daerah, diatur lebih lanjut dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah.

peran daerah dalam kerangka NKRI saat ini menunjukkan akan pentingnya kesadaran
nilai-nilai, seperti :
1. Kemajuan daerah akan lebih cepat tercapai apabila bangsa Indonesia memiliki nilai
persatuan dan kesatuan.
2. Kemakmuran bersama merupakan tujuan masyarakat Indonesia, bukan kemakmuran
bagi perorangan atau kelompok atau daerah.
3. Kekayaan alam merupakan milik bersama seluruh rakyat Indonesia, dan
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat
4. Pengembangan kemajuan dan kemakmuran daerah diarahkan padakemajuan dan
kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama tanpa membeda-bedakan asal
daerah.

BAB VI
Bertoleransi dalam Keberagaman

A. Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia


1. Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Secara umum penyebab/ faktor keberagaman di Indonesia adalah:
 Letak strategis wilayah Indonesia
 Kondisi negara kepulauan
 Perbedaan kondisi alam
 Keadaan transportasi dan komunikasi
 Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
2. Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya
Suku bangsa atau disebut etnik, adalah sekelompok manusia yang memiliki kesamaan
budaya dan terikat oleh kesadaran akan identitas tersebut. Kesamaan nenek moyang,
budaya, bahasa, dan adat istiadat adalah ciri-ciri suku bangsa.
3. Keberagaman Agama dan Kepercayaan
Keberagaman agama di Indonesia dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia yang
terletak di jalur perdagangan internasional. Para pedagang tidak hanya berdagang tetapi
juga menyebarkan ajaran yang mereka yakini.
4. Keberagaman Ras
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras, disebabkan bangsa asing ke wilayah
Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, letak dan kondisi geografis di Indonesia.
Contoh Ras di Indonesia antara lain
-Malayan mongoloid : Sumatera ,Jawa,Bali,NTB,Kalimantan dan Sulawesi
-Melanosoid : Papua ,Maluku dan NTT
-Asiatic Mongoloid : Cina,Jepang
-Kaukasoid India Timur tengah dan Eropa

5. Keberagaman Gender
gender diartikan sebagai perilaku atau sikap yang didasarkan atas perbedaan jenis
kelamin. Hal ini disebabkan pandangan atau pendapat dalam masyarakat yang
memberikan tugas-tugas tertentu berdasarkan jenis kelamin. Perbedaan pandangan ini
menimbulkan perbedaan gender dalam masyarakat.

BAB VII

Memelihara Semangat Persatuan dan Kesatuan

A. Pengertian dan Makna Bhinneka Tunggal Ika


1. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia. Ditemukan pada kitab
Sutasoma karangan Mpu Tantular. .
2. Makna Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika terdapat pada lambing Negara Indonesia. Bhinneka
Tunggal Ika dapat diartikan “berbeda-beda tapi tetap satu”. Hal ini mengartikan
bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak adat-istiadat, suku, agama, Bahasa dan
lain-lain, namun keseluruhannya adalah satu bangsa Indonesia.
Terbentuknya NKRI diawali dengan kesadaran nasional akan persatuan dan kesatuan
nasional. Secara ringkas tahap-tahap persatuan dan kesatuan nasional adalah perasaan
senasib sepenanggungan, Sumpah Pemuda, Kebangkitan Nasional, dan Proklamasi
Kemerdekaan. Oleh karena itu, semangat Bhinneka tunggal Ika ini harus terus kita jaga
sebaik-baiknya.
B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia
1. Makna Persatuan dan Kesatuan
Kegiatan-kegiatan yang mengharumkan nama bangsa adalah salah satu cotoh bela
negara. Seluruh warga negara akan terpanggil dan bersatu mempertahankan nama baik
NKRI. Persatuan adalah perserikatan, ikatan atau gabungan beberapa bagian yang sudah
bersatu. Kesatuan berarti keadaan yang merupakan satu keutuhan
Makna persatuan dan kesatuan antara lain
a. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, mengharuskan kita mengakui bangsa Indonesia itu
majemuk, mewajibkan kita bersatu.
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia, mencintai bangsa kita tetapi bukan berarti
mengagung-agungkan bangsa sendiri
c. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk mewujudkan Cita-cita Reformasi, dengan
semangat persatuan Indonesia kita harus mengisi kemerdekaan dan meneruskan
pembangunan menuju masyarakat adil dan makmur.

2. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan serta Bhinneka Tunggal Ika


Dalam kehidupan manusia tidak memiliki banyak arti jika sendiri. Ketika bersama
setiap orang merupakan bagian darimasyarakat dan harus bersatu padu supaya
keharmonisan terus terjaga. Apabila semua aspek kehidupan tetap harmonis, sebaiknya
didasari nilai persatuan dan kesatuan. Pengamalan sikap persatuan dan kesatuan dapat
diwujudkan dalam bentuk perilaku:
a. Mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia.
b. Mengembangkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
c. Mengembangkan semangat kekeluargaan.
d. Menghindari penonjolan SARA.
Semboyan Bhinneka Tinggal Ika memiliki makna sesuai dengan keberagaman
masyarakat Indonesia saat ini. Pada awalnya Bhinneka Tunggal Ika digunakan untuk
menyatukan kehidupan di tengah keberagaman agama dan keyakinan. Namun, semboyan
ini masihsangat sesuai dengan keadaan amsyarakat Indonesia saat ini.

C. Partisipasi Kewarganegaraan sebagai Pencerminan Komitmen terhadap Keutuhan


Nasional
1. Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia

2. Meningkatkan Semangat Bhinneka Tunggal Ika


3. Mengembangkan Semangat Kekeluargaan
4. Menghindari SARA
RANGKUMAN
KELAS 8
BAB I
Merajut Manusia dan Masyarakat Berdasarkan Pancasila

A. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa


Istilah Pancasila dalam bahasa Sansakerta, asal kata Panca (lima) dan Sila (sendi, asas),
B. Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara. yaitu sebagai dasar yang mengatur
penyelenggaraan pemerintahan negara dan sebagai sumber dari segala hokum
negara.

Landasan hukum Pancasila sebagai dasar Negara ialah


- Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 1968 tanggal 13 April 1968
- Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011

Peran – Peran Pancasila


1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai petunjuk dalam bertingkah
laku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pandangan hidup adalah
kehidupan yang dicita-citakan, dasar pikiran terdalam, dan gagasan wujud kehidupan yang
dianggap baik.
2.Pancasila sebagai Dasar negara / Ideologi negara yaitu sebagai sumber dari segala
sumber
hukum yang artinya bahwa semua aturan bersumber dari Pancasila,seperti UUD
1945,Tap
MPR,UU/ PERPU,PP,Perpres, Perda Provinsi dan Perda Kabupaten Kota.

3.Pancasila sebagai pribadi bangsa yaitu bahwa Pancasila merupakan ciri khas bangsa
Indonesia yang dapat membedakan bangsa indonesia dengan bangsa –bangsa lain di dunia.
4.Pancasila sebagai Jiwa bangsa yaitu pancasila merupakan kristalisasi nilai2 yang tumbuh
dalam masyarakat kita.
5.Pancasila sebagai perjanjian luhur yaitu bahwa pancasila telah disepakati bersama oleh
para pendiri bangsa.
6.Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia yaitu bahwa Pancasila mampu
menyatukan Masyarakat Indonesia Yang Bhineka Tunggal Ika.

BAB II
Menyemai Kesadaran Konstitusional
dalam Kehidupan Bernegara

A. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa


1. Makna Kedaulatan Rakyat sesuai UUD 1945
Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang-undang
dan melaksanakannya. Kedaulatan berasal dari bahasa arab yaitu “daulah” artinya
kekuasaan tertinggi. Indonesia memiliki kedaulatan rakyat yag berarti demokrasi ini
adalah pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.

Kedaulatan juga berarti kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara

Sifat kedaulatan adalah


a. Asli: Kekuasaan tidak dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
b. Permanen: Kekuasaan itu tetap ada sepanjang negara tetap berdiri.
c. Tunggal: Kekuasaan itu merupakan satu-satunya dalam negara.
d. Tidak terbatas: Kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.

Dilihat dari kekuatan berlakunya, kedaulatan dibagi menjadi:


a. Kedaulatan ke dalam
Pemerintah berwenang untuk mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa campur tangan negara lain.
b. Kedaulatan ke luar
Kedaulatan ke luar memberikan kekuasaan untuk menjalin kerjasama dengan negara
lain tanpa terikat oleh kekuasaan lain. Contoh pelaksanaan kedaulatan ke luar antara lain
mengadakan perjanjian dengan negara lain, menyatakan perang atau perdamaian, ikut
serta dalam organisasi internasional, dan sebagainya.
Secara umum terdapat beberapa teori kedaulatan, yaitu:
a. Teori Kedaulatan Tuhan
Beranggapan bahwa raja atau penguasa memperolah kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
Penganut: Agustinus, Thomas Aquino, dan F.J. Stahl.
b. Teori Kedaulatan Raja
Beranggapan bahwa kekuasan tertinggi terletak di tangan raja sebagai penjelmaan
kehendak Tuhan. Tokoh pendukung: Machiavelli dan Thomas Hobbes.

c. Teori Kedaulatan Rakyat


Beranggapan bahwa rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberikan
sebagian kekuasaan kepada penguasa yang dipilih oleh rakyat dan penguasa tersebut harus
melindungi hak-hak rakyat. Tokoh: Montesquie dan J.J. Rousseau.

d. Teori Kedaulatan Negara


Beranggapan bahwa kekuasaan pemerintah berasal dari kedaulatan negara yang tidak
terbatas.Negara yang menciptakan hukum oleh karena itu negara tidak tunduk pada
hukum.Tokoh: G. Jellineck dan Paul Laband.
e. Teori Kedaulatan Hukum
Beranggapan bahwa kekuasaan hukum merupakan kekuasaan tertinggi dalam Negara,
bersumber dari rasa keadilan dan kesadaran hukum. Tokoh: Imanuel Kant, Hugo Krabe
dan Leon Duguit.
Kedaulatan rakyat hanya terwujud pada negara yang dibentuk atas dasar perjanjian
masyarakat. Teori perjanjian masyarakat:
a. Thomas Hobbes: Awalnya negara kacau balau sehingga masyarakat takut dan sadar
untuk menghilangkan kekacauan perlu sebuah kekuasaan mutlak.
b. Jhon Locke: HAM harus dilindungi, maka dibentuklah negara melalui:
 Pactum unionis: Perjanjian antar individu membentuk negara
 Pactum subyectionis: Perjanjian antar individu dan negara untuk memberi
kewenangan berdasarkan konstitusi.
c. J.J Rousseau: Penguasa negara yang diberikan mandat oleh rakyat harus melindungi
dan mengembalikan hak-hak warga negara, melahirkan demokrasi.

Menurut Montesquieu, kekuasaan dalam negara dibagi menjadi:

a. Legislatif: Kekuasaan membuat undang-undang.


b.Eksekutif: Kekuasaan melaksanakan peraturan
perundang-undangan.
c. Yudikatif: Kekuasaan mengawasi pelaksanaan peraturan
perundang-undangan.
Landasan hukum Indonesia menganut kedaulatan rakyat
ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pasal 1 ayat 2 UUD
1945. Selain itu, Indonesia dipertegas dengan kedaulatan hukum
dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat 3 dan Pasal 27 ayat 1.
Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan kratein
(pemerintahan). Abraham Lincoln mengartikan demokrasi sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Prinsip-
prinsip negara demokrasi yaitu:
a. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
b. Partisipasi rakyat dalam pemerintahan.
c. Supremasi hukum.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang bersumber pada tata nilai sosial
budaya bangsa Indonesia. Prinsip utamanya adalah musyawarah mufakat. Musyawarah
adalah penyatuan pendapat dalam menyelesaikan masalah bersama. Mufakat adalah
keputusan bersama. Musyawarah mufakat harus berpangkal tolak dengan:
a. Bersumber pada Pancasila sila ke-4
b. Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat
kebijaksanaan.
c. Mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani
d. Keputusan yang diambil harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.
Peranan rakyat dalam pelaksanaan demokrasi Indonesia: a) Pengisian keanggotaan
MPR, DPR, dan DPD. b) Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. c) Pemilihan kepala daerah dan
wakil kepala daerah. Sesuai UU No. 8 Tahun 2012, pemilu diselenggarakan atas asas:
a. Langsung: Memiliki hak memberikan suara secara langsung.
b. Umum: Semua WNI yang memenuhi syarat berhak mengikuti pemilu.
c. Bebas: Pemilih bebas menentukan pilihan.
d. Rahasia: Pilihannya dijamin tidak diketahui siapa pun.
e. Jujur: Semua pihak yang terkait bertindak jujur.
f. Adil: Setiap pemilih dan peserta mendapat perlakuan adil.

2. Sistem Pemerintahan sesuai UUD 1945


a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Diatur dalam pasal 2 dan pasal 3 UUD 1945. Anggota MPR terdiri dari DPR dan
DPD yang dipilih melalui pemilu.Masa jabatannya 5 tahun. Terdiri atas pimpinan (1 ketua
dan 3 wakil ketua), badan pekerja, dan komisi. MPR mempunyai 2 jenis sidang. Sidang
Umum yaitu melantik Presiden dan Wakil Presiden. Sidang Istimewa yaitu rapat paripurna
yang dilaksanakan diluar sidang umum dan dilaksanakan kapan saja. Tugas dan
wewenang MPR, yaitu :
1. Mengubah dan menetapkan UUD [Pasal 3 ayat (1)]
2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden [Pasal 3 ayat (2)]
3. Memberhentikan Presiden dan WaPres dalam masa jabatannya [Pasal 3 ayat
(3)]
4. Memilih Wakil Presiden usulan Presiden. [Pasal 8 ayat (2)]
5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan yang diusulkan oleh
partai politik [Pasal 8 ayat (3)].

b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Jumlah anggotanya sebanyak 560 orang. Masa jabatannya 5 tahun. Bersidang


1. Fungsi Legislasi: Menetapkan undang-undang dengan persetujuan Presiden
2. Fungsi Anggaran: Menyusun dan menetapkan APBN melalui undang-undang
3. Fungsi Pengawasan: Mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh Presiden.

Tugas dan wewenang DPR


1. Membuat Undang-undang bersama presiden
2. Membahas RAPBN bersama dengan presiden
3. Mengawasi presiden dalam menjalankan tugasnya

Sedangkan Pasal 20A ayat 2 mengatur hak DPR, yaitu:


1. Hak Interpelasi: Meminta keterangan kepada Pemerintah dalam menjalankan
pemerintahan.
2. Hak Angket: Melakukan penyelidikan mengenai kebijakan pemerintah yang
diduga bertentangan dengan hukum.
3. Hak Mengeluarkan Pendapat: Menyampaikan pendapat atau usul mengenai
kebijakan pemerintah.

c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Dibentuk untuk menampung aspirasi masyarakat di daerah-daerah. jumlah seluruh
anggota DPD tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR, setiap provinsi empat wakil.
Tugas dan wewenang DPD sesuai Pasal 22D UUD 1945, yaitu:
1. Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR.
2. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tersebut di atas,
serta menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
3. Membahas RUU dan memberikan pertimbangan tentang rancangan undang-
undang APBN, pajak, pendidikan dan agama.

d. Presiden

Sebagai kepala pemerintah ditegaskan dalam Pasal 4 ayat 1. Tugas dan wewenang:

1. Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR [Pasal 5 ayat (1)]


2. Menetapkan peraturan pemerintah[Pasal 5 ayat (2)]
3. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara [pasal 17]
4. Membuat undang-undang bersama DPR [Pasal 20 ayat (2)]
5. Mengajukan rancangan undang-undang APBN [Pasal 23 ayat (2)]

Pasal 10-15 mengatur kedudukan presiden sebagai kepala negara. Tata cara
pemberhentian presiden sesuai pasal 7A dan 7B adalah:
1. Apabila terbukti telah melakukan pelanggaran dan tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden.
2. Usul diajukan DPR ke Mahkamah Konstitusi
3. Apabila terbukti bersalah, diadakan sidang paripurna.
4. MPR memutuskan hasil sidang.

e. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara,
hasilnya diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai pasal 23E. BPK dipilih DPR
dan diresmikan presiden. Anggota BPK memiliki 1 ketua, 1 wakil ketua, dan 7 anggota
(UU No.15 Tahun 2006).

f. Mahkamah Agung (MA)


MA adalah pengadilan negara tertinggi yang dalam melaksanakan tugasnya telepas
dari pengaruh pemerintah. Wewenang MA:
1. Mengadili pada tingkat kasasi.
2. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU.
3. Memilih 3 (tiga) orang hakim Mahkamah Konstitusi.
4. Memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai grasi dan rahabilitasi.
Hakim agung diusulkan oleh KY kepada DPR dan diresmikan presiden. Anggotanya
paling banyak 60 orang. Pimpinannnya 1 ketua, 2 wakil ketua, dan beberapa wakil muda.

g. Mahkamah Konstitusi (MK)


Diatur pada pasal 24C dan UU No.24 Tahun 2003. Mempunyai 9 anggota yang
ditetapkan presiden, 3 orang diajukan oleh MA, 3 orang oleh DPR, dan 3 orang oleh
presiden. Masa jabatan ketua dan wakil adalah 3 tahun. Wewenang MK:
1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk:
a. Menguji undang-undang terhadap UUD 1945.
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara
c. Memutus pembubaran partai politik.
d. Memutus perselisihan hasil pemilihan umum.
2. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran hukum
Presiden atau Wakil Presiden.
h. Komisi Yudisial (KY)
Anggota KY 7 orang, diangkat dan diberhentikan presiden. Terdiri atas pimpinan 1
ketua dan 1 wakil ketua. Wewenang KY sesuai Pasal 24B ayat 1: a) Mengusulkan
pengangkatan hakim agung. b) Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim.

B. Memahami Hubungan Antar Lembaga Negara sesuai UUD 1945


1. Sistem Saling Mengawasi dan Saling Imbang Antar Lembaga Negara
Penambahan lembaga negara diharapkan dapat mewujudkan prinsip mengawasi dan
menyeimbangkan antara lembaga-lembaga negara dengan mekanisme hubungan yang
serasi dan harmonis.

2. Hubungan Antar Lembaga Negara di Indonesia


a. MPR dengan DPR dan DPD
MPR, DPR, dan DPD merupakan wakil rakyat. MPR beranggotakan DPR dan DPD,
sehingga pelaksanaan tugas MPR juga menjadi tugas DPR dan DPD saat menjadi MPR.
b. DPR dengan presiden, DPD, dan MK
Berhubungan tata kerja saat menetapkan UU, memberhentikan presiden, dan
pengajuan anggota MK.
c. DPD dengan BPK
DPD menerima hasil dari BPK untuk bahas melaksanakan tugas.
d. MA dengan lembaga negara lainnya
 MA dengan MK: MA mengajukan 3 orang hakim konstitusi.
 MA dengan presiden: Memberi pertimbangan grasi dan rehabilitasi.
 MA dengan KY, DPR, presiden: Pemilihan dan pengangkatan hakim agung.
e. MK dengan presiden, DPR, BPK, DPD, MA, dan KY
MK memiliki hubungan tata kerja apabila terjadi sengketa atau proses uji material
lembaga negara.
C. Sikap Positif terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia
1. Menjadi pemilih dalam penyelenggaraan pemilu.
2. Mendukung setiap kebijakan demokratis pemerintah.
3. Menjaga keutuhan NKRI
4. Berpartisipasi aktif dalam proses demokratisasi.
5. Memberi kritik dan saran yang membangun terhadap kebijakan pemerintah.
6. Menjadi WNI yang baik.

BAB III

A. Makna Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia


Menurut UU No.12 Tahun 2011, peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis
yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara yang berwenang
1. Pengertian Peraturan Perundang-undangan
Negara Indonesia adalah negara hukum [Pasal 1 ayat 3]. Sistem hukum nasional
merupakan hukum yang menunjang satu dengan yang lain dalam rangka mengantisipasi
dan mengatasi permasalahan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan sistem hukum
nasional sesuai Pasal 22A, maka ditetapkanlah UU No.12 Tahun 2011. Hukum berbentuk
tertulis maupun tidak tertulis. Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara.

2. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia


Tata urutan dilakukan sesuai azas hukum yang berlaku, yaitu:
a. Dasarnya selalu peraturan perundang-undangan.
b. Peraturan perundang-undangan tertentu dapat dijadikan landasan yuridis.
c. Hanya dapat dihapus, dicabut, ataupun diubah oleh peraturan perundang-undangan
yang sederajat atau lebih tinggi.
d. Yang baru dan yang lebih tinggi mengenyampingkan yang lama dan rendah.

Tata urutan perundang-undangan mmenurur UU no 12 tahun 2011 adalah


1 .UUD yaitu peraturan tertinggi yang dibuat oleh MPR
2 TAP MPR yaitu peraturan yang dibuat oleh MPR yang mempunyai
kekuatan mengikat kedalam dan keluar anggota MPR
3 UU/PERPU .UU adalah peraturan yang dibuat oleh presiden bersama DPR
PERPU yaitu peraturan yang dibuat oleh presiden dalam keadaan genting
4 PP/Peraturan Pemerintah yaitu peraturan yang dibuat oleh presiden untuk
Menjalankan UU
5 PERATURAN PRESIDEN/PERPRES yaitu peraturan yang dibuat oleh pre
Siden untuk menjalankan PP
6 PERATURAN DAERAH /PERDA yaitu peraturan yang dibuat oleh DPRD
Dan kepala daerah untuk menjalankan undang-uandang yang lebih tinggi

Asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan sesuai Pasal 5: a) Kejelasan


tujuan. b) Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat. c) Kesesuaian antara jenis,
hirarki, dan materi muatan. d) Dapat dilaksanakan. e) Kedayagunaan dan kehasilgunaan. f)
Kejelasan rumusan. g) Keterbukaan.
B. Proses Pembuatan Peraturan Perundang-undangan Indonesia
1. UUD 1945
Disusun oleh BPUPKI dan ditetapkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Tata
cara perubahan UUD sesuai Pasal 37:
a. Usul perubahan diajukan sepertiga anggota MPR
b. Sidang MPR untuk mengubah dihadiri dua pertiga anggota MPR
c. Putusan disetujui 50%
d. Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat diubah.
Kesepakatan dalam mengubah UUD 1945:
a. Tidak mengubah bagian pembukaan.
b. Tetap mempertahankan NKRI.
c. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.
d. Hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal
e. Menambah pasal tanpa menghilangkan pasal sebelumnya.

2. Pengertian Peraturan Perundang-undangan


Merupakan keputusan majelis yang memiliki kekuatan hukum mengikat ke dalam dan
ke luar majelis. Jenisnya ada Ketetapan MPR Sementara dan ada Ketetapan MPR.
3. UU dan Perppu
 Proses pembuatan UU apabila rancangan diajukan DPR: Mengajukan rancangan ke
presiden menteri membahas bersama DPR disahkan presiden.
 Proses pembuatan UU apabila rancangan diusulkan presiden: Mengajukan rancangan
ke pimpinan DPR dibahas bersama DPR disahkan presiden.
 Proses pembuatan UU apabila rancangan diusulkan DPD: Mengajukan kepada DPR
DPR membahas DPR mengajukan ke presiden menteri membahas bersama DPR
disahkan presiden
4. Peraturan Pemerintah (PP)
Ditetapkan presiden untuk melaksanakan UU sebagaimana mestinya [Pasal 5 ayat 2].
Tahap penyusunan PP: a) Tahap perencanaan rancangan PP. b) Tahap penyusunan
rancangan PP. c) Tahap penetapan dan pengundangan.
5. Peraturan Presiden (Perpres)
Proses penyusunan perpres sesuai pasal 5 UU No.12 Tahun 2011: a) Pembentukan
panitia. b) Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan. c)
Pengesahan dan penetapan oleh presiden.
6. Perda Provinsi
Proses penyusunan perda provinsi sesuai UU No.12 Tahun 2011:
 Apabila diusulkan DPRD provinsi: Mengajukan rancangan ke gubernur dibahas oleh
DPRD prov dan gubernur disahkan gubernur.
 Apabila diusulkan oleh gubernur: Mengajukan rancangan ke DPRD prov dibahas
oleh DPRD prov dan gubernur disahkan gubernur.
7. Perda Kab/Kota
Proses penyusunan perda kab/kota sesuai UU No.12 Tahun 2011:
 Apabila diusulkan DPRD kab/kota: Mengajukan rancangan ke bupati/walikota
dibahas oleh DPRD kab/kota dan bupati/walikota disahkan bupati/walikota.
 Apabila diusulkan oleh bupati/walikota: Mengajukan rancangan ke DPRD kab/kota
dibahas oleh DPRD kab/kota dan bupati/walikota disahkan bupati/walikota.
B. Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-undangan
1. Membiasakan Menaati Peraturan Perundang-undangan di Berbagai Lingkungan
Kepatuhan berkaitan dengan terbentuknya kesadaran hukum. Kesadaran hukum warga
negara dapat diukur dari beberapa indikator, yaitu:
a. Pengetahuan hukum tentang apa yang dilarang atau diperbolehkan.
b. Pemahaman kaidah-kaidah hukum.
c. Sikap terhadap norma hukumnya baik atau tidak.
d. Perilaku hukum, mentaati aturan-aturan hukum yang berlaku. Perilaku menaati UU
yang wajib dilaksanakan: 1) Memiliki akta kelahiran. 2) Mematuhi aturan berlalu
lintas. 3) Mensukseskan wajib belajar pendidikan dasar. 4) Tidak melanggar hukum.
2. Membiasakan Perilaku Tertib Berlalu Lintas
Diatur dalam UU No.22 Tahun 2009. Pengendara bermotor harus mempunyai SIM
dan selalu memakai perlengkapan alat berkendara supaya aman dan nyaman saat
berkendara. Pelanggaran akan mengundang terjadinya kecelakaan.

BAB IV
Menjelajah Masyarakat Indonesia

A. Norma dan Kebiasaan Antardaerah di Indonesia


Norma dan kebiasaan dalam suatu masyarakat tumbuh didasarkan oleh jiwa masyarakat
itu sendiri. Adat istiadat adalah sebuah ungkapan yang artinya segala aturan, ketentuan,
tindakan, yang menjadi kebiasaan suatu masyarakat secara turun temurun. Berikut disajikan
beberapa adat istiadat yang masih dilaksanakan di beberapa daerah Indonesia.
Contoh-contoh adat –istiadat di Indonesia
1. Suku Toraja:
 Rambu Tuka: Upacara pemakaman. Mayat diletakkan di Tongkonan selama 10
tahun lalu diadakan upacara. Terakhir, diletakkan di goa/dinding gunung.
 Rante adalah tempat upacara pemakaman secara adat yang dilengkapi 100 buah
batu, dalam bahasa Toraja disebut Simbuang Batu. Simbuang ).
2. Ngaben-Bali
Merupakan upacara pembakaran mayat yang ditujukan untuk roh leluhur.
Upacara ini biasanya dilakukan dengan semarak. Hari dilaksanakannya ditentukan
oleh Pendada dengan mencari hari baik. Sebelum upacara, keluarga akan membuat
tempat meletakkan mayat (Bade dan Lembu). Bade diusung beramai-ramai. Di
setiap pertigaan atau perempatan, Bade diputar tiga kali. Kemudian lembu dibakar
dan dibuang ke sungai suci.
3. Suku Dayak
Tradisi penandaan tubuh melalui tindik di daun telinga, hanya boleh dimiliki oleh
pemimpin suku atau panglima perang suku Dayak.
4. Kampung Adat Naga-Jawa Bara
Agama Islam merupakan satu-satunya agama yang dianut dan dijadikan pedoman hidup
adat naga. . Mereka masih mempercayai benda-benda pusaka magis. Benda-benda itu
disimpan di tempat suci atau Bumi Ageung. Mereka masih melakukan tradisi kehidupan
sederhana, seperti tidak menggunakan listrik, jumlah rumah maksimal 118, rumah tidak
boleh bertembok, dsb.
5. Suku Bugis-Sulawesi Selatan
Orang Bugis menganggap nenek moyangnya adalah pribumi yang telah didatangi
titisan langsung dari “dunia atas” yang “turun” (manurung) atau dari “dunia bawah” yang
“naik” (tompo) untuk membawa norma atau aturan sosial.
B. Arti Penting Keberagaman Konteks Norma dan Kebiasaan Antardaerah Indonesia
1. Arti Penting bagi Diri Sendiri
). Rasa tenang dalam hati akan tercipta apabila kita sebagai pribadi mampu
melaksanakan norma dengan baik.

2. Arti Penting bagi Masyarakat


Norma sebagai kaidah atau aturan yang berisi perintah dan larangan dapat mengatur
perilaku manusia di masyarakat guna mencapai ketertiban, keamanan, kerukunan,
kedamaian, keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan.
C. Menghargai Norma dan Kebiasaan Antardaerah Indonesia
1. Menghargai Keberagaman Norma dan Kebiasaan dalam Lingkungan Sekolah
Ketika berada di sekolah, seluruh siswa memiliki kedudukan dan diperlakukan secara
sama. Antar warga sekolah harus saling menghargai, bekerja sama, dan taat peraturan.
2. Menghargai Keberagaman Norma dan Kebiasaan dalam Lingkungan Pergaulan
Dapat dilakukan dengan: a) Keterbukaan. b) Memahami lebih jauh hal-hal dalam
lingkungan pergaulan. c) Mendukung sikap dan perilaku baik teman. d) Bersikap positif.
e) Tidak memandang rendah orang lain. f) Kebersamaan. g) Memahami tata cara
pergaulan. h) Tidak memonopoli teman. i) Memperlihatkan keramahan.
3. Menghargai Keberagaman Norma dan Kebiasaan dalam Lingkungan Masyarakat
Bentuk perilaku menghargainya: a) Sikap menghargai norma dan kebiasaan yang
berbeda. b) Menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebersamaan. c) Sikap tenggang rasa. d)
Menjaga kerukunan antar masyarakat.
BAB V
Kita Sederajat dan Bersaudara

A. Hakikat Hak Asasi Manusia


1. Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia mulai dari awal proses
penciptaannya sebagai anugrah dari Tuhan. Pengertiannya dijelaskan lebih lanjut
pada Pasal 1 ayat 1 UU No. 39 Tahun 1999.
2. Perkembangan Hak Asasi Manusia
Socrates dan Plato dari Yunani Kuno dipandang sebagai pelopor dan peletak
dasar HAM. Pencatatan nilai dan aturan HAM dimulai sejak lahirnya kode hukum
Hammurabi untuk membawa keadilan bagi masyarakat. Perkembangan dan perjuangan
HAM:
a. Magna Charta, tahun 1215 di Inggris
Kaum bangsawan yang memaksa Raja mengeluarkan Magna Charta yang berisi
petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk, larangan
penuntutan tanpa bukti-bukti yang sah, larangan penahanan, penghukuman, dan
perampasan benda dengan sewenang-wenang.

b. Petition of Rights, tahun 1628 di Inggris


Pernyataan mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Isi:
 Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
 Warga Negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara dirumahnya.
 Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
c. Habeas Corpus Act, tahun 1679 di Inggris
Dokumen hukum yang mengatur penahanan seseorang. Isinya:
 Orang yang ditahan harus dihadapkan dalam tiga hari setelah penahanan.
 Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
d. Bill of Rights, tahun 1689 di Inggris
Dokumen Hukum yang ditandatangani Raja William III ini, berisikan bahwa Raja
William harus mengakui hak-hak parlemen.
e. Declarations of Independence, tahun 1776 di Amerika
Kesepakatan dari kongres yang mewakili 13 negara yang baru bersatu, dideklarasikan
pada tanggal 4 Juli 1776. Termuat bahwa semua orang diciptakan Tuhan dengan hak
hidup, hak kebebasan, dan hak mengejar kebahagiaan.
f. Declarations des droit de l’hommes du citoyen, tahun 1789 di Prancis
Dicetuskan oleh J.J Rousseau dan Lafayette untuk melawan kesewenang-wenangan
raja diawal revolusi Perancis. Berisi pernyataan atas kebebasan (liberte), kesamaan
(egalite), dan persaudaraan atau kesetiakawanan (franternite).
g. Four Freedom of Franklin D. Roosevelt, tahun 1941 di Amerika Serikat
Menurut F.D. Roosevelt Presiden Amerika Serikat ada 4 macam kebebasan, yaitu:
 Kebebasan berbicara dan berpendapat (freedom of speech and expression)
 Kebebasan beragama (freedom of religion)
 Kebebasan dari ketakutan (freedom of fear)
 Kebebasan dari kekurangan (freedom of wanty)
h. Universal Declaration of Human Rights (UDHR/Piagam PBB), 10 Desember 1948

3. Macam HAM
a. Thomas Hobbes: Hak hidup
b. Jhon Locke: Hak hidup, kemerdekaan, dan hak milik.
c. Secara umum: hak asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi politik, hak sosial dan
kebudayaan, hak mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam hukum
dan pemerintahan, serta hak untuk mendapat perlakuan dalam tata cara peradilan dan
perlindungan.

B. Memahami Jaminan Perlindungan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia


1. HAM sesuai Nilai-Nilai Pancasila
Pelaksanaan HAM sesuai Pancasila ditekankan pada keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Artinya, disamping menuntut dan melaksanakan hak, kita juga harus
mengutamakan kewajiban.
2. Jaminan Perlindungan HAM sesuai UUD 1945
a. HAM dalam UUD 1945
Kandungan HAM dalam Pembukaan UUD 1945:
 Alinea ke-1: hak kemerdekaan dan kebebasan.
 Alinea ke-2: hak politik, hak ekonomi, dan hak kesejahteraan.
 Alinea ke-3: hak merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
 Alinea ke-4: hak perlindungan keamanan dan perlindungan hukum, hak ekonomi,
hak sosial budaya, hak kemerdekaan dan keamanan.
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM
Ditetapkan MPR pada 13 November 1998. Terdiri dari pembukaan, 10 bab, dan 44
pasal. HAM yang tercantum: a) hak hidup. b) hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
c) keadilan. d) kemerdekaan. e) kebebasan informasi. f) keamanan. g) kesejahteraan. h)
kewajiban. i) perlindungan dan pemajuan.
c. UU No.39 Tahun 1999
Ditetapkan DPR, terdiri atas 10 bab dan 106 pasal. Jaminan HAM:
 Pasal 9: hak untuk hidup.
 Pasal 10: hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
 Pasal 11-16: hak mengembangkan diri.
 Pasal 17-19: hak memperoleh keadilan.
 Pasal 20-27: hak kebebasan pribadi.
 Pasal 28-35: hak atas rasa aman
 Pasal 36-42: hak atas kesejahteraan.
 Pasal 43-44: hak turut serta dalam pemerintahan.
 Pasal 45-51: hak wanita.
 Pasal 52-60: hak anak.
Pasal 69 ayat 2 UU No.39 Tahun 1999 menyatakan seluruh WNI tanpa terkecuali
pemerintah, wajib menjalankan dan menegakkan HAM.
C. Menghargai dan Melaksanakan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia sesuai UUD ‘45
Sesuai Pasal 28J, kita wajib menegakkan HAM. Sikap positif dapat kita tunjukkan dalam
menegakkan HAM, diantaranya:
1. Di Sekolah
 Menghormati pendapat teman.
 Mematuhi tata tertib sekolah.
 Menggunakan barang sekolah secara bersama.

2. Di Lingkungan Pergaulan
 Bergaul dengan tidak membeda-bedakan teman.
 Melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Mengutamakan kepentingan bersama.
3. Di Masyarakat
 Tidak menggunakan hak milik orang lain.
 Menjaga ketertiban umu.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain.

BAB VI

A. Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia


1. Nilai Kesejarahan Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda dibacakan pada 28 Oktober 1928 hasil Kongres Pemuda II. Kongres
Pemuda II dilaksanakan tiga kali rapat oleh PPPI:
 Rapat pertama: Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlinen Bond.
Membahas faktor yang memperkuat persatuan Indonesia.
 Rapat kedua: Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost Java Bioscoop. Membahas
pendidikan.
 Rapat ketiga: Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebow di
Jl. Kramat Raya 106. Sunario membahas pentingnya nasionalisme dan
demokrasi. Sumpah Pemuda ditulis oleh M.Yamin dan dibacakan oleh
Soegondo. Pada hari ini diperdengarkannya lagu Indonesia Raya untuk
pertama kali.
Panitia Kongres Pemuda:
Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil ketua: R.M Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: M.Yamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
2. Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda
Semangat Sumpah Pemuda merupakan suatu semangat yang dibangung atas dasar
kesamaan nasib dan cita-cita. Penjabarannya:

Tanah Indonesia sangat indah dan kaya, disebut sebagai jamrud khatulistiwa. Maka,
mari kita bangun kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air Indonesia dengan aksi
nyata.

Rasa kebangsaan Indonesia di awali hasrat ingin bersatunya penduduk membangun


satu bangsa. Kita sebagai generasi penerus wajib untuk melestarikan rasa kebangsaan.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara masih harus
terus dimantapkan. Penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempertegas jati
diri kita sebagai bangsa.
B. Semangat Kekeluargaan dan Gotong Royong sebagai Bentuk Kerjasama dalam
Masyarakat yang Beragam dalam Bhineka Tunggal Ika
1. Kekeluargaan sebagai Pola Hidup dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
Keluarga adalah salah satu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih orang yang
dihubungkan oleh ikatan darah, ikatan perkawinan, atau adopsi dan hidup atau tinggal
serumah atau mungkin tidak serumah. Keluarga didasarkan rasa kekeluargaan, seperti rasa
saling menyayangi yang tinggi dan bertanggung jawab dalam mempertahankan nilai-nilai
Pancasila.
2. Dinamika Gotong Royong dalam Masyarakat Indonesia
Gotong royong berarti bekerja sama untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Jenis-jenis gotong royong:
a. Gotong Royong dengan Hikmat Kebijaksanaan dan Permusyawaratan
Sila keempat Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan
terus memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah dalam perwakilan.
Bangsa Indonesia akan tetap memelihara dan mgembangkan kehidupan demokrasi
b. Gotong Royong untuk Kesejahteraan
Sesuai Pasal 33 bahwa kegiatan ekonomi menggunakan prinsip kerjasama, saling
membantu dalam suasana demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama
secara adil dan kemakmuran rakyat. Badan usaha untuk melaksanakan Pasal 33 UUD
1945: Koperasi, BUMN, dan BUMS.).
Pentingnya bergotong royong:
 Manusia membutuhkan sesamanya dalam mencapai kesejahteraan.
 Manusia dikatakan berarti apabila ia berada dalam kehidupan sesamanya.
 Manusia sebagai makhluk berbudi luhur.
 Dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Suatu kegiatan terasa lebih ringan, mudah, dan lancar.
C. Membiasakan Kerjasama dalam Kehidupan Bermasyarakat sebagai Perwujudan
Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda
1. Membiasakan Kerjasama dalam Lingkungan Sekolah
Ki Hajar Dewantara menyebutkan bentuk kerjasama di sekolah dalam bentuk “ing
ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani” (di depan menjadi
teladan, di tengah memberikan semangat dan di belakang memberikan dorongan. Cara
menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah:
a. Tentukan dan raih tujuan bersama.
b. Melaksanakan aturan sekolah dan tidak membuat masalah.
c. Selalu bekerjasama.
d. Saling percaya, menghargai, dan memberikan penghargaan.

2. Membiasakan Kerjasama dalam Lingkungan Pergaulan


Dalam lingkungan pergaulan, kerjasama dapat berupa kegiatan-kegiatan positif yang
dapat membangun suasana kekeluargaan dan menunjang pada peningkatan prestasi.
Manfaat dan efektivitas pergaulan dapat ditingkatkan melalui:
a. Memilih dan menentukan pergaulan yang bersifat positif.
b. Membina keselarasan pergaulan tanpa pertentangan.
c. Membina sikap saling menghargai dan bekerjasama.
3. Membiasakan Kerjasama dalam Lingkungan Masyarakat
Bentuk hubungan kerjasama dalam lingkungan masyarakat di antaranya adalah ikut
serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya dalam kegiatan kerja bakti, perayaan hari
besar, bakti sosial, dan sebagainya.

BAB VII

A. Unsur-unsur NKRI
1. Hakikat Negara
a. Soekarno: negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah
tertentu dan kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
b. Logemann: negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan
kekuasaannya mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.
c. Harold J. Laski: negara adalah satu persekutuan manusia yang mengikuti jika
perlu dengan paksaan.
d. Woodrow Wilson: negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam
wilayah tertentu.
Sifat negara: memaksa, memonopoli, dan mencakup semua. Fungsi yang harus
dilaksanakan oleh negara:
a. Charles E. Merriam: keamanan eksternal, keterlibatan internal, keadilat,
kesejahteraan umu, dan kebebasan.
b. Miriam Budiardjo (1996): melaksanakan ketertiban, mengusahakan kesejahteraan
rakyat, fungsi pertahanan, dan menegakkan keadilan.
Tujuan negara Indonesia: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakank etertiban dunia.
Syarat terbentuknya negara:
1 .unsur konstitutif yang terdiri dari 1 .rakyat 2 .wilayah 3 pemerintah
yang
Berdaulat
2 Unsur deklaratif yaitu 4 pengakuan dari Negara lain
1
Rakyat adalah semua orang yang berada di wilayah suatu negara. Penduduk
adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap di suatu negara. Warga
negara adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan negara dan penduduk
terikat karena tempat tinggal.

Asas-asas kewarganegara suatu Negara adalah


 Ius Soli: penentuan kewarganegaraan seseorang sesuai tempat kelahiran.
 Ius Sanguinis: kewarganegaraan seseorang diperoleh karena kewarganegaraan
orang tuanya.
 Apartide: terjadi apabila seseorang berasal dari negara yang menganut asas ius soli,
lahir di negara penganut asas ius sanguinis, sehingga tidak memiliki
kewarganegaraan.
 Bipartide: merupakan kebalikan dari apartide, sehingga memiliki dua
kewarganegaraan.
1. Wilayah Negara
Wilayah suatu negara terdiri atas:
a. Wilayah daratan sebagai tempat bermukim dan melaksanakan pemerintahan.
b. Wilayah perairan, sesuai perjanjian multilateral Jamaika (10 Des 1982):
 Laut teritorial, berjarak 12 mil dari pantai ketika surut.
 Batas zona antar dua negara yang jaraknya 24 mil.
 ZEE, jaraknya 200 mil dari pantai. Negara yang bersangkutan berhak
mengambil manfaat ekonomi.
 Landas benua atau kontinen, batasnya lebih dari 200 mil. Negara yang
bersangkutan berhak mengambil manfaat ekonomi, tetapi berkewajiban bagi
untung dengan masyarakat Internasional.
c. Wilayah udara.
d. Wilayah ekstra teritorial, merupakan daerah-daerah yang menurut hukum
internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meskipun terletak di
negara lain.
2. Pemerintah yang Berdaulat
Secara teori bentuk pemerintahan dapat dikelompokkan atas bentuk republik dan
bentuk kerajaan. Bentuk pemerintahan menunjuk pada bagaimana pemerintahan diangkat
atau dipilih. Republik adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah dipilih oleh rakyat.
Sedangkan kerajaan (monarkhi) adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah diangkat
secara turun temurun atau kelahiran.
3. Pengakuan dari Negara Lain
 De facto: pengakuan secara kenyataan bahwa secara fisik di sebuah wilayah telah
berdiri sebuah negara.
 De jure: pernyataan secara resmi menurut hukum tentang berdirinya sebuah
negara.
2. Unsur-unsur NKRI
a. Wilayah NKRI
Wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan setelah dikeluarkan
Deklarasi Djuanda yang menetapkan wilayah laut teritorial sejauh 12 mil laut dari garis
lurus yang menghubungkan pulau-pulau paling luar Indonesia. Pada awal kemerdekaan
Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi, kini menjadi 34 provinsi.

b. Rakyat Indonesia
Ketentuan WNI sesuai Pasal 26 UUD 1945:
 Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
 Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
 Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, WNI terdiri dari :
 Setiap orang yang sebelum undang-undang ini sudah menjadi warga negara
Indonesia.
 Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah dan ibu warga negara Indonesia.
 Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah WNI dan ibu warga negara asing.
 Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara asing dan ibu WNI.
 Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki
kewarganegaraan. dll
c. Pemerintahan yang Berdaulat
Bentuk pemerintahannya adalah republik [Pasal 1 ayat 1 UUD 1945]. Kedaulatannya
adalah kedaulatan rakyat [Pasal 1 ayat 2 UUD 1945]. Landasan hukum pemerintahan
[Pasal 1 ayat 3 UUD 1945].
d. Pengakuan dari Negara Lain
Diperoleh Indonesia dari Mesir pada 10 Juni 1947. Dari KMB di Den Haag
memperoleh pengakuan dari Belanda. Puncak pengakuannya saat Indonesia diterima
sebagai anggota PBB ke-60 pada tahun 1950.

1. Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Lingkungan Masyarakat


Tindakan atau sikap yang perlu dilakukan:
a. Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong royong, dan musyawarah.
b. Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial.
c. Memperkuat sendi-sendi hukum nasional.
d. Jaminan perlindungan HAM.
e. Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan.
f. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
g. Menghindari penonjolan SARA atau perbedaan.

Tindakan atau sikap yang harus dihindari:


a. Egoisme: sikap mementingkan diri sendiri.
b. Ekstrimisme: memaksakan kehendak dan berani menempuh tindakan melanggar
norma untuk mencapai tujuan.
c. Sukuisme: menganggap sukunya lebih baik dibanding suku yang lain.
d. Tidak perduli terhadap lingkungan.
e. Fanatisme yang berlebihan, dsb.

KELAS 9

BAB I
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN
PANDANGAN HIDUP BANGSA
Pembentukan BPUPKI
Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada Jepang di
Kalijati, Subang, Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942. Pada bulan September 1944, PM
Jepang dalam sidang parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdakaan
kepada Indonesia. Pada 1 Maret 1945 janji tersebut ditindaklanjuti dengan pembentukan
BPUPKI. BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi.
Sidang resmi pertama berlangsung pada 29 Mei sampai 1 Juni, sedangkan sidang kedua
berlangsung tanggal 10 hingga 17 Juli 1945.
Ketua BPUPKI, KRT Radjiman Wedyodiningrat menyatakan bahwa untuk merdeka,
Bangsa Indonesia memerlukan dasar negara. Hal tersebut dikarenakan dasar negara
bersifat seperti pondasi bangunan, tanpa pondasi negara tak akan berdiri dengan kukuh.
Oleh karena itu, dasar negara harus dibuat sebaik mungkin. Usulan mengenai dasar negara
dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Usulan dari M. Lisan
Yamin : (29 Mei 1. Peri Kebangsaan
1945 ) 2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Tertulis
1.ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kebangsaan persatuan Indonesia
3.Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Usulan dari Soepomo : 1. Persatuan


(31 Mei 1945) 2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

Usulan dari Soekarno : 1. Kebangsaan Indonesia


( 1 Juni 1945 ) 2.Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5.Ketuhanan yang Berkebudayaan

Pada akhir sidang dibentuk panitia yang beranggota delapan orang yang bertugas
mengumpulkan usul-usul anggota. Anggota dari panitia ini, yaitu Soekarno, M. Hatta, M.
Yamin, A. Maramis, M. Soetardjo Kartohadikoesoemo, Otto Iskandardinata, Ki Bagus
Hadikoesoemo, dan K.H. Wachid Hasjim.
Di akhir pertemuan, Soekarno berinisiatif membentuk sebuah tim yang beranggotakan
sembilan orang yang kemudian dikenal dengan sebutan panitia sembilan. Panitia sembilan
ini beranggotakan Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A. A. Maramis,
Achmad Soebardjo, K. H. Wachid Hasjim, K. H. Kahar Moezakir, H. Agus Salim, dan R.
Abikoesno Tjokrosoejoso. Pada 22 Juni 1945 panitia sembilan mengadakan rapat di
rumah Soekarno. Rapat inilah yang kemudian menghasilkan Pembukaan UUD yang
disebut “Mukaddimah”, “Piagam Jakarta”, atau “ Gentlemen’s Agreement”. Pada
sidang kedua BPUPKI, Mukaddimah tersebut dibawa, dan pada 14 Juli 1945, pembukaan
UUD ini disepakati oleh BPUPKI.

Rumusan dasar negara menurut Piagam Jakarta


1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpim olehhikmah dalam permusyawaratan /perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Kekalahan Jepang memberi kesempatan bagi Bangsa Indonesia untuk mempersiapkan
kemerdekaannya sendiri. Pada 7 Agustus BPUPKI bubar dan PPKI pun dibentuk .Pada 18
Agustus PPKI mengadakan sidang, hasil sidang tersebut menetapkan tiga hal:
4. Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia 1945
5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir Soekarno dan Moh Hatta
6. Membentuk sebuah Komite Nasional, untuk membantu Presiden.
Rumusan dasar negara menurut pembukaan UUD1945
1.Ketuhanan YME
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmahkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Dengan menetapkan UUD, maka secara otomatis Pancasila yang merupakan bagian dari
UUD menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Fungsi dan Peranan Pancasila - Dari Makna Pancasila yang sangat luas dalam kehidupan
bermasyarakat, bangsa dan bernegara dapat diketahui dari fungsi dan peranan Pancasila.
Fungsi dan Peranan Pancasila adalah sebagai berikut....
 Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia : Hal ini berarti, Pancasila berfungsi dan
berperan memberikan gerak atau dinamika, serta membimbing ke arah tujuan guna
mewujudkan masyarakat Pancasila. Pancasila sebagai jiwa bangsa yang lahir
bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.
 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia : artinya nilai-nilai Pancasila
memberikan corak yang khas yang membedakan antara bangsa Indonsia dg
bangsa lain.
 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia : Pancasila berfungsi dan
berperan sebagai dasar/pedoman untuk mengatur pemerintahan negara atau
penyelenggara pemerintahan negara.
 Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara : artinya Pancasila
 Dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan hokum di Indonesia.
 Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur : Pancasila sebagai perjanjian luhur berarti
bahwa pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI (sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia)
yang menetapkan dasar negara Pancasila secara konstitusional dalam Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945.
 Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia : artinya Pancasila
memuat cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia artinya Pancasila
dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
 Pancasila sebagai moral pembangunan yqang artinya Pancasila dijadikan acuan
dalam melaksanakan pembangun diberbagai bidang kehidupan.

Pelaksanaan Pancasila dari masa ke masa di Indonesia

MASA ORDE LAMA


-Kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi kekacauan
-Penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa menghadapi
berbagai masalah antara lain ;

Periode 1945-1950
Pada periode ini ada upaya menggati Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu dengan munculnya gerakan-gerakan
pemberontakan seperti:
1 .Pemberontakan PKI di Madiun 18 September 1948 oleh Muso dengan tujuan
mendirikan Negara Indonesia Soviet Komunis
2 .Pemberontakan DI/TII oleh Kartosuwiryo dengan mengganti Pancasila dengan syariat
Islam denngan didirikannya NII tgl.17 Agustus 1949.

Periode 1950-1959
3 .Pemberontakan RMS,PRRI dan PERMESTA yang ingin melepaskan diri ( gerakan
sparatis ) dari NKRI hal menyebabkan terganggunya keamanan. Karena adanya krisis
politik,ekonomi dan keamanan menyebabkan Presiden Soekarno mengeluarkan DEKRIT
PRSIDEN 5 Juli 1959 yang isinya :
 Pembubaran konstituante
 Berlakunya UUD 1945 dan tidak berlaku UUDS 1950
 Dibentuknya MPRS dan DPAS
4 .Berlakunya ideology Liberalisme dengan berlaku Kontitusi RIS 1949 dan UUDS 1950
dari tahun 1949 – 1959.
5 .Tahun 1959 berlaku demokrasi terpimpin
Pada periode ini dilaksanakan pemilu pertama yaitu tahun 1955 untuk memilih
anggota KONSTITUANTE yang tugasnya membuat UUD yang baru

Periode 1959-1966 ( Periode Demokrasi Terpimpin )


Terjadi pemberontakan PKI 30 September 1965 yang tujuannya mengganti Pancasila dengan
Paham komunis.
 Berlakunya demokrasi terpimpin tahun 1959 s/d 1965
 Adanya Partai Komunis Indonesia dalam partai politik di Indonesia
 Pemerintahan yang otoriter sehingga berlakunya NASAKOM dan Soekarno
sebagai presiden seumur hidup serta kemerosotan moral yang tidak sesuai
dengan Pancasila
 Pemberontakan PKI 30 September 1965 yang dipimpin oleh D.N Aidit untuk
mendirikan Negara Soviet di Indonesia.

Penyimpangan pada masa demokrasi terpimpin :


#Ir Soekarno sebagai presiden seumur hidup
#Presidem membubarkan DPR
#Presiden membentuk MPRS yang berasal dari anggota DPR- GR

MASAORDE BARU
 Visi orde baru adalah melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekwen
 Pada awal pemerintahan orde baru berhasil menciptakan stabilitas keamanan dan
ekonomi
Namun pada akhirnya dalam perjalanan politik pemerintahan orde baru hampir sama
dengan Orde lama , antara lain :
1.Presiden sebagai pengontrol lembaga Negara yang lain :DPR ,MPR ,DPA,BPK dan MA
maupun organisasi masyarakat : LSM ,partai politik dll. Sehingga pemerintahan orde
baru bersifat sentralistik.
2.Soeharto mempunyai legalitas contohnya Pengemban Supersemar,bapak Pembangunan
dll
3.Pembatasan hak politik dengan dikecilkannya partai politik menjadi 3 parpol yaitu PDI,
PPP dan GOLKAR serta ABRI dan PNS harus memilih GOLKAR dalam pemilu.
Pada masa ini adanya pembatasan berbicara.
4 .Pemerintahan yang sentralistik karena semua kekuasaan politik pemerintahan terpusat
Pada presiden.sehingga melahirkan kediktatoran .
5.Adanya kebebasan berbicara dan berorganisasi yang terbatas.
6.Lembaga suprastruktur adalah DPR,MPR,DPA,BPK,MA
7.Lembaga insfrastruktur adalah Partai politik ( PPP,PDI dan GOLKAR) dan LSM

Penyimpangan pada masa orde baru: Korupsi ,Kolusi dan Nepotisme ( KKN)

MASA ORDE REFORMASI


-Penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa menghadapi tanta-
ngan karena kebebasan yang mewarnai kehidupan masayarakat Indonesia ,seperti kebeba
san berbicara (yang mengakibatkan demonstarasi mewarnai kehidupan negara, kebebasan
berbicara disosmed) ,kebebasan organisasi,kebebasan berekspresi yang kadang tidak se-
suai dengan kepribadian bangsa , dan banyaknya paham-paham yang masuk ke Indonesia.
-Dampak negative pada masa reformasiadalah penerapan kebebasan yang kadang tanpa
batas, pergaulan bebas,pola komunikasi yang tidak beretika ,vandalism,minuman keras,
Tindakan anarkis dll
Dampak positif masa reformasi adalah adanya kebebasan berorganisasi,berbicara dan ber-
ekspresi , masyarakat lebih kreatif dan kritis dan adanya keterbukaan informasi dan dalam
pemerintahan.
-Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan dengan adanya gejala kekerasan sebagai sebagai
jalan penyelesaian permasalahan sehingga sering timbul tawuran dan konflik-konflik di-
masyarakat Indonesiayang menelan korban jiwa masyarakat Indonesia.
-Tantangan globalisasi yang menyebabkan ketergantungan antarnegara dalam semua
bidang ekonomi,politik social dan hankam

Penyimpangan pada masa Reformasi


-pembubaran DPR oleh presiden Abdurrahman Wahid.

KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Ideologi terbuka yaitu ideologi yang bersumber dari tata nilai sosial/budaya bangsa itu
sendiri dan dapat menerima perubahan sesuai dengan perkembangan zaman tanpa
bertentangan dengan kepribadian bangsa.
Contoh ideologi terbuka : Pancasila
Negara yang menggunakan Indonesia

Ciri-ciri ideologi terbuka dan tertutup


Ideologi terbuka ideologi tertutup
1.sistem pemikiran yang terbuka 1.sistem pemikiran yang tertutup
2.nilai,dan cita-citanya tidak dari luar tapi 2.nilainya dipaksakan dan dari luar
Dari budaya masyarakat sendiri
3.nilai ideology bukan keyakinan kelompok 3.nilai dan cita-citanya dari perseorangan
Tapi kesepakatan dari masyarakat
4.nilai dan citacitanya diciptakan oleh masyarakat 4.nilai dan cita-citanya diciptakan
Oleh Negara
5.Tidak hanya dibenarkan ,melainkan dibutuhkan 5.Pada hakekatnya ideologi trersebut
hanya dibutuhkan
oleh seluruh warga masyarakat.
6.Isinya tidakbersifat operasional 6.Isinya terdiri dari tuntutan dan operasio
7.Senantiasa berkembang 7.tertutup terhadap pemikiran2 baru.

Dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka


1.Dimensi idealsme yaitu nilai-nilai yang terkandungbersifat sistematis,rasional dan menye-
Luruh dan nilai-nilai filosofis dan ideal.
2.Dimensi normative yaitu nilai-nilainya dijabarkan dalam system norma <agama,kesusilaan
Kesopanan dan hukum >
3.Dimensi realitas yaitu nilai-nilainya berdasarkan realitas/kenyataan dalam kehidupan sehari
-hari.

Pelaksanaan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan

1.POLITIK
a.Demokrasi yang dikembangkan adalah musyawarah mufakat,bukan dominasi mayoritas
dan tirani minoritas, hak asasi yang tidak mengutamakan kebebasan individu , keseim-
bangan antara hak dan kewajiban
b.Adanya lembaga-lembaga baru yaitu MPR,DPR,DPD,MA,MK,KY dan BPK.
c.Sistem pemilu langsung
d.Sistem politik kekeluargaan dan bukan oposisi
2.SOSIAL BUDAYA
a.nilai-nilai social budaya yang kekeluargaan,gotong-royong,musyawarah yang sesuai
budaya Indonesia.
b.nilai-nilai dari dapat kita terima,contohnya bekerja-keras,sikap ilmiah ,disiplin dll

3.HANKAM
a.setiap warga negara berhak dan wajib bela negara <UUD 1945 pasal 27 ayat 3> .
b.setiap warga negara berhak dan wajib usaha ikut serta dalam pertahanan dan keamanan
<UUD 1945 pasal 30>
c.Partisipasi warga negara dalam bela negara ,seperti ronda /siskamling ,dan Pecalang di
Bali. ,dan organisasi keamanan seperti HANSIP.

4.EKONOMI
-sistem ekonomi Indonesia tercantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 s/d 3
-lembaga ekonomi sesuai UUD 1945 pasal 33 adalah koperasi ,BUMN dan swasta.
BAB II
POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945

Tujuan negara Indonesia menurut Pembukaan UUD 1945 adalah


1,Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2.memajukan kesejahteraan umum
3.Mencerdaskan kehidupan bangsa
4.Ikut melaksanakan ketertiban dunia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 adalah


1.Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
Berdasarkan atas persatuan
2.Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
3.Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan
4.Negara berdasarkan atas Ketuhanan YME berdasarkankemanusiaan yang adil dan
beradab

Sikap positif terhadap pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 adalah


1.Pokok pikiran ke 1
-hidup rukun
-ikut serta dalam kerja bakti
-belajar kelompok disekolah
2.Pokok pikiran ke 2
-setiap anak mendapat tugas sesuai kemampuan
-setiap anak mendapatkan pendidikan
3.Pokok pikiran ke 3
-setiap masalah diselesaikan dengan musyawarah
-pemilihan ketua OSIS
4.Pokok pikiran ke 4
-setiap orang diberi kebebasan memeluk agama dan beribadah
-tersedianya sarana ibadah

Dasar negara adalah


Peraturan hukum suatu negara yang menjadi dasar dalam peraturan perundang-un-
dangan negara dalam semua bidang social,politik,ekonomi dan hankam.

BAB III
KEPATUHAN TERHADAP HUKUM

Hukum adalah peraturan yang dibuat oleh lembaga negara dan bersifat mengatur dan
memaksa yang artinya jika dilanggar akan mendapat sangsi.

Tujuan dan arti penting hukum adalah


1.Menjamin ketertiban,ketentraman ,kedamaian keadilan dan kebahagiaan
2.Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang
3.Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri
4.Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara

Unsur-Unsur Negara Hukum Secara Umum


1. Dihargainya hak asasi manusia
2. Munculnya pembagian atau pemisahan kekuasaan dalam menjamin hak-hak
3. Pemerintah dijalankan menurut perundang-undangan
4. Munculnya peradilan administrasi dalam mengatasi perselisihan antara rakyat
dengan
pemerintah
Indonesia adalah negara hukum diatur dalam pasdal 1 ( 3 ) dan 27 ( 1 ) UUD 1945.

Ciri-Ciri Negara Hukum


1. Kekuasaan berjalan sesuai dengan hukum positif yang berlaku
2. Menuntut pembagian kekuasaan
3. Kegiatan negara dikontrol oleh kekuasaan kehakiman efektif
4. Adanya pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia (ham)
5. Adanya legalitasi dalam arti hukum.

Penggolongan hukum
1.Hukum berdasarakan sumbernya terbagi menjadi
a.Hukum Undang-undang
b.Kebiasaan
c.Traktat
d.Yurisprudensi

2. Hukum berdasarkan tempat berlakunya


a.Hukum Nasiaonal
b.Hukum Internasional
c.Hukum Gereja
d.hukum Asing.
3.Hukum berdasarkan Bentuknya
a.Hukum tertulis ,dibedakan menjadi dua yaitu:
1.Hukum tertulis yang dikodifikasikan,yaitu hukum yang disusun secara
lengkap,sistematis,
teratur dan dibukukan sehingga tidak perlu lagi peraturan pelaksanaan.Misalnya. KUH
Pidana,KUH Perdata dan KUH Dagang.
2.hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan yaitu hukum yang meskipun tertulis tetapi
tidak disusun secara sistematis, tidak lengkap, dan masih terpisah – pisah sehingga
sering masih memerlukan peraturan pelaksanaan dalam penerapan.Misalnya
UU,PP,KEPRES.
b.Hukum tidak tertulis yaitu hukum yang hidup dan diyakini oleh warga masyarakat serta
dipatuhi dan tidak dibentuk menurut prosedur formal tetapi lahir dan tumbuh dikalangan
masyarakat itu sendiri.

4.Hukum berdasarkan waktu berlakunya


a.Ius constitutum / hukum positif
b.Ius constituendum / Hukum negatif
5. Hukum berdasarkan cara mempertahankan
a.Hukum material yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara anggota masyarakat
yang berlaku secara umum tentang hal – hal yang dilarang dan dibolehkan untuk
dilakukan.

Contoh: hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Dangang dll.


b.Hukum formal yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan dan
melaksanakan hukum material
Contoh :KUHAP,KUHAPerdata

6. Hukum berdasarkan Sifatnya:


1.HukumYang memaksa
2.Hukum yang mengatur
7.Hukum berdasarkan Wujudnya:
1.Hukum Obyektif : Yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua orang atau lebih
yang berlaku umum.
2.Hukum subyektif : yaitu hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku terhadap
seorang atau lebih.
8.Hukum berdasarkan isinya
a.Hukum Publik yaitu hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan individu
( warga negara ) yang menyangkut kepentingan umum.Hukum publik terbagi atas :
1.Hukum Pidana
2.Hukum Tata Negara
3.Hukum Tata Usaha Negara
4.Hukum Internasional
b.Hukum Privat yitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara individu yang satu
dengan individu yang lain.
Hukum privat terbagi atas:
1.Hukum Perdata yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antar individu secara
umum.Contoh: hukum keluarga, hukum waris, hukum kekayaan, hukum perjanjian,
hukum perkawinan.
2.Hukum perniagaan ( Hukum Dagang ) yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum
antar individu dalam perdagangan.
Contoh : Hukum tentang: jual-beli,Hutang piutang, mendirikan perusahaan dagang dll.

Ciri-ciri seseorang yang berprilaku sesuai hukum :


1.Disenangi masyarakat
2.Tidak membuat kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain
3.Taat aturan
4.Mencerminkan sikap sadar hukum dan patuh kepada hukum

Contoh prilaku yang sesuai dengan hukum


1.Mematuhi perintah orang tua.
2.Tidak mencontek ketika ulangan
3.Melaksanakan semua norma yang berlaku
4.Membayar pajak
5.Menggunakan helm saat berkendara sepeda motor.

Contoh prilaku yang tidak sesuai dengan hukum


1.Tidak mematuhi perintah orang tua.
2.Mencontek ketika ulangan
3.Tidak melaksanakan norma yang berlaku
4.Tidak memakai helm ketika berkendaraan motor

BAB IV
BERBUDI PEKERTI LUHUR SESUAI DENGAN PANCASILA

Setiap orang ingin diperlakukan dengan baik dan sopan agar tidak menimbulkan kesalah
pahaman.Tidak ingin diperlakukan dengan kasar dan tidak patut.

Bertutur kata yang baik merupakan sikap dalam berbicara yang sopan dan menempatkan
bahasaa yang pantas sesuai situasi dan kondisi maupun siapa yang diajak bicara

Manfaat bertutur kata ,bersikap dan berprilaku yang baik bagi diri sendiri adalah :
1.Akan dihargai dan dihormati orang lain
2.Kepribadian semakin baik
3.Menimbulkan ketenangan batin dan kebahagiaan

Manfaat bertutur kata ,sikap dan prilaku yang baik bagi masyarakat adalah:
1.Terciptanya kehidupan yang harmonis ,damai dan tentram.
2. Masyarakat akan melakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

Bertutur kata ,bersikap dan berprilaku yang baik dalam mengemukakan pendapat :
1.menghargai pendapat orang lain
2.tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3.Sampaikan maksud dengan bahasa yang halus dan tidak berbelit-belit
4.Berpikir dahulu sebelum berkata atau menyampaikan sesuatu orang lain.
5.menunjukkan rasa hormat dan penghargaan ketika berpendapat

BAB V
HARMONI DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA

Macam-macam konflik
Berdasarkan jenisnya terbagi dalam :
1.konflik antarsuku yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan yang lain.
Contohnya .konflik Sampit,perang suku di Papua dll
2.konflik antar agama yaitu konflik antara penganut agama yang satu dengan penganut
Yang lain. Contohnya konflik Tolikara .konflik Singkil dll
3.konflik antarras yaitu konflik antara ras yang satu dengan ras yang lain dalam
masyarakat.
Contoh penyerangan etnis Tionghoa pada tahun1998
4.konlik antargolongan yaitu konflik antar kelompok yang satu dengan yang lain .
Contohnya tawuran Bobotoh dan Jakmania, konflik internal partai Golkar dll

Konflik berdasarkan tingkatan terbagi dalam :


1.konflik ideology yaitu konflik karena perbedaan ideology dalam masyarakat.
Contohnya peristiwa pemberontakan PKI 30 September 1965
2.konflik politik yaitu konflik karena pertentangan yang disebabkan perbedaan
Kepentingan dalam memperoleh kekuasaan pemerintahan .contoh demons-
trasi mahasiswa menolak kenaikkan BBM, perseteruan di partai Golkar dll.

Penyebab konflik
1.tidak adanya persamaan pandangan antar kelompok .
2.norma-norma social tidak berfungsi dengan baik.
3.adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan ke-
bingungan bagi masyarakat.
4.sanksi terhadap pelanggar norma tidak tegas.
5.terjadi proses disosiatif yaitubproses yang mengarah pada persaingan yang tidak
Sehat.

Gejala yang dapat menimbulkan konflik adalah:


1.ETNOSENTRIS yaitu perasaan kelompoknya yang paling baik,benar dan hebat
2.STEREOTIF yaitu menganggap kelompok yang ada dimasyarakat bersifat tidak
Baik.
3.Hubungan antarpenganut agama kurang harmonis
4.Hubungan antara penduduk asli dan pendatang kurang harmonis

Akibat yang ditimbulkan karena konflik ,antara lain


1.perpecahan dalam masyarakat.
dalam masyarakat berubah menjadi tidak saling tegur,saling benci ,saling ber-
Prasangka dll
2.kerugian harta bendadan korban nyawa.
3.kehancuran nilai-nilai dan norma social yang ada. Nilai –nilai yang berlaku rasa
Dendam,tidak percaya pada kelompok lain dll
4.perubahan kepribadian

Akibat positif dari konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok.

BAB VI
KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN NKRI


Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan 2 cara yaitu :

1.Perjuangan fisikmempertahankan NKRI antara lain :

PERTEMPURAN SURABAYA ( 10 Nopember 1945)


Pertempuran Surabaya diawali dengan kedatangan Sekutu yang dipimpin Brigadir Malabi.
Lalu terjadi insiden Jembatan Merah yang menyebabkan Mallabi tewas.Sehingga sekutu
Ri ultimatum agar orang Indonesia yang memiliki senjata harus menyerahkan senjatanya
paling lambat 9 September 1945.Tanggal 10 Nopember 1945 pemuda Surabaya
melakukan perlawanan yang dipimpin Sungkono.Bung Tomo mengobarkan
semangatnya melalui radio.

PERLAWANAN TERHADAP AGRESI MILITER BELANDA I DAN II


Tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan agresi pertama yang menyebabkan Sumatera dan
Jawa dikuasai Belanda. Akibat agresi ini ibukota Indonesia pindah ke Yogyakarta.
Tanggal 19 Desember 1949 Belanda melakukan agresi kedua yang sasarannya Yogyakarta.
Soekarno ,M Hatta dan Syahrir ditangkap .Kemudia dibentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia di Sumatera yang dipimpin oleh Sjafrudin Prawiranegara dengan ibukota
Bukittinggi.Setelah Yogyakarta dikuasai Belanda ,Indonesia melakukan perlawanan dengan
PERANG GERILYA yaitu perang dengan berpindah-pindah dan tiba-tiba.Perang
gerilya dipimpin oleh Jenderal Sudirman
Kolonel A.H.Nasution Panglima Tentara dan Teritorium Jawa menyusun rencana Totaliter
yang dikenal denganPerintah Siasat I yaitu tugas pasukan-pasukan dari daerah federal BER-
WINGATE yaitu menyusup kebelakang garis musuh dan membentuk kantong gerilya.

2.Perjuangan melalui jalur diplomasi

PERJANJIAN LINGGARJATI.
Perundingan Linggarjati pada tanggal10-15 Nopember 1946.Indonesia diwakili oleh Sutan
Syahrir dan Belanda oleh Wim Schermerhorn dan Lord Killearn ( Inggris )sebagai mediator
Hasil Linggarjati
1.Belanda mengakui secara defakto wilayah RI adalah Jawa,Sumatra dan Madura
2.Belanda dan Indonesia sepakat negara Republik Indonesia Serikat
3.RIS Indonesia tergabung dalam Commonwealth/persemakmuran Indonesia-Belanda

PERJANJIAN RENVILLE
Perjanjian dikapal perang Amerika .Wakil Indonesia adalah Amir Syarifudin dan Belanda
Abdulkadir Wijoyoatmojo dan pihak mediator adalah Komisi Tiga Negara yang terdiri dari
Amerika Serikat,Belgia dan Australia .
Isi perjanjian Renville adalah :
1.Belanda tetap berdaulat sampai terbentuk RIS
3.Sebelum RIS terbentuk,Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah
Federal sementara

PERJANJIAN ROEM-ROYEN
Wakil Indonesia Mr M Roem dan Belanda Van Royen pada tanggal 4 April 1949
Isi perjanjian Roem-Royen :
Dari Indonesia :
1.Indonesia akan menghentikan perang gerilya
2.Belanda turut serta dalam KMB
Dari Belanda :
1.Belanda menyetujui RI bebas dan leluasa melakukan kewajiban.
2.KMB secepatnya dilaksanakan

KONFERENSI MEJA BUNDAR

Isi Perjanjian KMB :


1.Pembentukan Uni Belanda-RI yang dipimpin oleh Ratu Belanda.
2.Soekarno dan M.Hatta sebagai presiden dan wakil presiden.
3.Irian Barat masih dikuasai Belanda sampai dilakukan perundingan selanjutnya.

ANCAMAN TERHADAP KEUTUHAN NKRI


A.Ancaman dalam negeri :
1.Desintegrasi bangsa, melalui gerakan separatis dan konflik-konflik antara masyarakat
Indonesia. Contohnya OPM ,GAM, konflik Sampit ,konflik Singkil dll
2.Keresahan social akibat kesenjangan ekonomi dan ketimpangankebijakan ekonomi
serta pelanggaran HAM.Contohnya kemiskinan,pengangguran ,kriminalitas yang
tinggi ,pembunuhan dll
3.Upaya penggantian ideology dengan yang lain.Contohnya pemberontakan PKI,
Gafatar dll
4.Makar
5.Potensi konflik antarkelompok ,perbedaan pendapat dalam masalah politik,konflik
Pilkada dan SARA .
6.KKN.
7.Kesenjangan ekonomi,pemerataan pendapat yang tidak adil antarkelompok dan antar
Daerah
8.Pemikiran memperluas daerah otonomi khusus tanpa alas an yang jelas.

A.Ancaman luar negeri :


1.Ancaman militer :pelanggaran wilayah oleh pesawat ataukapal perang negara lain ,agresi,
Invasi ,blockade .Contohnya kasus Ambalat
2.Ancaman nonmiliter yaitu ancaman politik,ideology, ekonomi dan social budaya.

Elalui gerakan

Tambahan materi PPKI dari internet


Suatu badan yang dibentuk pemerintah Jepang tanggal 7 Agustus 1945. Badan ini bertugas
menyiapkan segala sesuatu menyangkut masalah ketatanegaraan menghadapi penyerahan
kekuasaan pemerintahan dari Jepang kepada bangsa Indonesia.

Beranggotakan 21 orang, yang ditunjuk sebagai ketua Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta.
Sebagai penasehat ditunjuk Mr. Ahmad Subardjo, dan tanpa sepengetahuan pemerintah
Jepang, PPKI menambah lagi enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hadjar Dewantara,
Mr. Kasman Singodimedjo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad Soebardjo.
Badan ini dibentuk untuk menarik simpati golongan-golongan yang ada di Indonesia agar
bersedia membantu Jepang dalam Perang Pasifik, yang kedudukannya semakin terdesak sejak
1943. Mereka juga berjanji memberi kemerdekaan pada Indonesia melalui 'Perjanjian Kyoto'.

Ketika Rusia bergabung dengan Sekutu dan menyerbu Jepang dari Manchuria, pemerintah
Jepang mempercepat kemerdekaan Indonesia, yang oleh BPUPKI direncanakan 17
September 1945. Tiga tokoh PPKI (Soekarno, Hatta, dan Radjiman) diterbangkan ke Dalath
(Saigon) bertemu Jenderal Terauchi yang akan merestui pembentukan negeri boneka tersebut.
Tanggal 14 Agustus 1945 ketiganya kembali ke Jakarta dan Jepang menghadapi pemboman
AS di Hirosima dan Nagasaki. Golongan tua dan golongan muda pejuang kemerdekaan
terlibat pro dan kontra atas peristiwa pemboman Jepang oleh AS. Golongan muda melihat
Jepang sudah hampir menemui kekalahan, tetapi golongan tua tetap berpendirian untuk
menyerahkan keputusan pada PPKI.

Sikap tersebut tidak disetujui golongan muda dan menganggap PPKI merupakan boneka
Jepang dan tidak menyetujui lahirnya proklamasi kemerdekaan dengan cara yang telah
dijanjikan oleh Jenderal Besar Terauchi dalam pertemuan di Dalath. Golongan muda
menghendaki terlaksananya proklamasi kemerdekaan dengan kekuatan sendiri lepas sama
sekali dari pemerintahan Jepang. Menanggapi sikap pemuda yang radikal itu, Soekarno-Hatta
berpendapat bahwa soal kemerdekaan Indonesia yang datangnya dari pemerintah Jepang atau
dari hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidaklah menjadi soal, karena Jepang toh
sudah kalah. Selanjutnya menghadapi Sekutu yang berusaha mengembalikan kekuasaan
Belanda di Indonesia. Oleh sebab itu untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi. Mereka ingin memperbincangkan proklamasi
kemerdekaan di dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Perbedaan pendapat ini melatarbelakangi peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta ke


Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB. Tindakan itu diambil
berdasarkan keputusan rapat terakhir pemuda pejuang yang diadakan pukul 24.00 WIB
menjelang tanggal 16 Agustus 1945 di Jl. Cikini, 71 Jakarta. Selain dihadiri pemuda-
pemuda yang sebelumnya rapat di Lembaga Bakteriologi, Pegangsaan Timur, Jakarta, juga
dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Kunto, dan dr. Muwardi dari Barisan Pelopor, serta Shodanco
Singgih dari Daidan Peta Jakarta syu. Mereka bersama Chaerul Saleh sepakat melaksanakan
keputusan rapat, antara lain "menyingkirkan Soekarno dan Hatta ke luar kota" dengan tujuan
menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang. Shodanco Singgih mendapat kepercayaan
melaksanakan rencana itu. Di Rengasdengklok, akhirnya Soekarno setuju memproklamasikan
kemerdekaan tanpa campur tangan pihak Jepang. Pukul 23.00 WIB rombongan tiba di Jakarta
dan menuju kediaman Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1, dan di tempat tersebut
naskah proklamasi disusun.

Setelah selesai, teks proklamasi dibaca dan dimusyawarahkan di hadapan tokoh-tokoh yang
sebagian besar anggota PPKI. Sehari setelah itu, PPKI mengadakan sidang di Gedung
Kesenian Jakarta dan dihasilkan beberapa keputusan, yaitu a) membentuk UUD; b) memilih
Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden; c) presiden untuk
sementara waktu akan dibantu oleh sebuah komite nasional. Pada sidang hari kedua, PPKI
menetapkan membentuk 12 departemen dan menunjuk para pejabat departemen dan
menetapkan wilayah RI meliputi delapan propinsi sekaligus menunjuk gubernurnya. Pada
sidang hari ketiga, presiden memutuskan berdirinya tiga badan baru yaitu Komite Nasional
Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Dan
dengan terbentuknya tiga badan ini, maka berarti pula PPKI dibubarkan
Dokuritu Junbi Cosakai atau yang sering dikenal dengan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah sebuah Badan yang dibentuk oleh
Pemerintah Angkatan Darat XVI Jepang yang berkedudukan di Jakarta (selengkapnya baca
artikel BPUPKI) ini beranggotakan 67 orang,terdiri dari 60 orang yang dianggap tokoh dari
Indonesia dan 7 orang anggota Jepang dan keturunan Indonesia lainnya tanpa hak suara. Pada
sidang yang kedua (10 Juli-17 Juli) Pemerintah Jepang menambah 6 orang anggota bangsa
Indonesia.

Daftar Anggota BPUPKI

Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Bekas Kapten
Sampang, 14-05-
1 Abdul Kaffar Kaffar, Abdoel Mantan Barisan -
Jatim 1913
Madura
Peg Kantor
Abdul Kahar Moezakir, Abdoel Gading, 16-04- Kooti Zimu
2 -
Muzakir Kahar Yogyakarta 1907 Kyoku Yogya
bag Ekonomi
Pemimpin NV
Pabrik Tenun,
Agus Muhsin Dasaad, Agoes Sulu, 25-08- Wa Ketua
3 -
Dasaad Moechsin Filipina 1905 Jakarta
Tokubetu Si
Sangi Kai
11-09- Angg Tyuuoo Angg
4 AR Baswedan Baswedan, AR. Surabaya
1908 Sangi In KNIP 1946
Pembesar
Kawedanan
Bandoro Poeroebojo,
25-06- Kori Kraton
5 *) Pangeran Hario Bandoro Yogyakarta -
1906 Yogyakarta,
Purubojo Pangeran Hario
Angg Tyuuoo
Sangi In
6 *) Bendoro Soerjohamidjojo, Solo 13-10- Ajudan Sri -
#) Kanjeng Bendoro Kanjeng 1905 Susuhunan
Pangeran Ario Pangeran Ario Surakarta
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Suryohamijoyo.
Bendoro Bintoro', Pejabat di
02-08-
7 Pangeran Hario Bendoro Yogyakarta Kesultanan -
1914
Bintoro Pangeran Hario Yogyakarta
Dr. Kanjeng Angg Tyuuoo
Raden Wedyodiningrat, Sangi In,
Tumenggung Radjiman, 21-04- Pertanian di
8 *) Yogyakarta -
Rajiman Kanjeng Raden 1879 Bulak Ngalaran
Wedyodiningra Tumenggung, Dr Walikukun Kab
t Ngawi
Ka RSU Negeri
Semarang, Wa
Dr. Raden Martoatmodjo,
Loano, 11-01- Ketua Syuu
9 Buntaran Boentaran, Raden, Men Kes I
Purworejo 1896 Hookoo Kai
Martoatmojo Dr.
Semarang dan
Tyuuoo Sangi In
Ketua Tihoo
Hooin
Dr. Raden Koesoemaatmadj
Semarang,
Suleiman a, Soleiman 08-09- Ketua MA
10 Purwakarta Kendal,
Effendi Effendi, Raden. 1898 I
Semarang Ken
Kusumaatmaja Dr.
Kooto Hooin
Kinmu
Ka Kantor
Partikelir
Dr. Samsi Sastrawidagda, 13-03- Tatausaha dan
11 Solo Men Keu I
Sastrawidagda Samsi, Dr. 1894 Pajak Surabaya,
Angg Tyuuoo
Sangi In
Dr. Sukiman Wirjosandjojo, Sewor, 19-06- Dokter Partikelir
12 -
Wiryosanjoyo Soekiman, Dr. Solo 1896 di Yogyakarta
Drs. Kanjeng
Sosrodiningrat, Solo Kooti
Raden Mas 01-12-
13 Kanjeng Raden Solo Soomuu -
Hario 1902
Mas Hario, Drs. Tyookan
Sosrodiningrat
Angg Tyuuoo
Bukit Sangi In, Wa
Drs. Muhammad Hatta, 12-08- Wakil
14 Tinggi, Ketua Hookoo
Hatta Mohammad, Drs. 1902 Presiden I
Sumbar Kaigi Jawa
Hookookai
K. H. A Ahmad Sanoesi, A. A., Cantayan, 18-09- Angg Bogor
15 -
Sanusi Kiai Haji Sukabumi 1888 Syuu Sangi Kai
16 *) Haji Abdul Hasjim, Abdoel Jombang 12-02- Berniaga, -
Wahid Hasyim Wachid, Haji. 1913 Penasehat
Kantor
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Penyelidikan
Surabaya.
Koto
Gadang, IV
Salim, Agoes, 08-10-
17 Haji Agus Salim Koto, N/A -
Haji. 1884
Agam,
Sumbar
Pemimpin
Noor, Martapura, Gubernur
Ir. Pangeran 24-07- Kantor
18 #) Mohammad, Banjarmasi Kalimantan
Muhammad Nur 1901 Pengairan
Pangeran, Ir. n I
Bondowoso
Ingenieur Seibu
Jawa Denki
Ir. Raden Ashar Moenandar, Siluwak
30-04- Zidyoo Koosya
19 Sutejo Ashar Soetedjo, Sawangan -
1914 Bogor [versi:
Munandar Raden, Ir. Batang
Suisin Taityoo
Ngawi]
Tjokroadisoerjo,
Ir. Raden Mas Pem Kantor Men
Soerachman, 30-08-
20 Panji Surahman Wonosobo Pusat Kerajinan Kemakmur
Raden Mas Panji, 1894
Cokroadisuryo dan Jawata Tera an I
Ir.
Ingenieur, Pem
distrik II
Ir. Raden Pengairan Jatim
Soerjohadikoesoe
Ruseno 08-08- Kediri, Angg
21 mo, Rooseno, Madiun -
Suryohadikusu 1908 Tyuuoo Sangi
Raden, Ir.
mo In, Wa
Penasehat Syuu
Sangi Kai Kediri
Penasehat
Tyuuoo Sangi
06-06-
22 *) Ir. Sukarno. Soekarno, Ir. Surabaya In, Sango Presiden I
1901
Soomubu
Jakarta
Penasehat
K.H. Abdul
Perikatan Umat
Halim Halim, Abdul
Majalengk 17-06- Islam
23 Majalengka (Mohammad -
a 1887 Majalengka,
(Muhammad Sjatari), K.H.
Angg Tyuuoo
Syatari)
Sangi In Jakarta.
Kanjeng Raden Woerjaningrat,
Mas Kanjeng Raden Bupati Nayoko
12-03-
24 Tumenggung Mas Solo Kaprah Tengan -
1885
Ario Toemenggoeng di Kraton Solo
Wuryaningrat. Ario.
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Angg Tyuuoo
Ki Bagus Hadikoesoemo, xx-xx- Sangi In, Ketua
25 *) Yogyakarta -
Hadikusumo Bagoes, Ki 1890 Muhammadiyah
.
Angg Tyuuoo
Paku
Ki Hajar Dewantara, 08-05- Sangi In Soomu Menteri
26 *) Alaman,
Dewantara Hajar, Ki 1889 Jawa Hookookai P&K I
Yogyakarta
Yogyakarta.
Bojonegaro
, Cilegon
Kiai Haji Abdul Hasan, Abdul xx-xx- Angg Banten
27 #) atau Menes -
Fatah Hasan Fatah, Kiai Haji. 1912 Syuu Sangi Kai.
(Banten
Selatan) (?)
Kamon
Kiai Haji Mas Mansoer, Mas, 25-06- Shuumubu,
28 Surabaya -
Mansoer. Kiai Haji. 1896 Masyumi
Jakarta.
Kiai Haji Masjkoer, Kiai Singasari 30-12-
29 Tokoh NU -
Masjkur. Haji. Malang 1902
Pindah
Banjarmasi xx-xx-
30 Liem Koen Hian Liem, Koen Hian. N/A kewarga-
n 1896
negaraan
Ketua Pati Syuu
Karangany
02-01- Sangi Kai, Angg
31 Mas Aris. Aris, Mas. ar, -
1901 Tyuuoo Sangi
Kebumen
In.
Mas Sutarjo Kartohadikoesoe
Kunduran, 22-10- Syuutyookan Gubernur
32 Kartohadikusu mo, Soetardjo.
Blora 1892 Jakarta. Jabar I
mo Mas
Mr. A.A. Maramis, A. A., 20-06- Meneg
33 Manado Advokat Jakarta.
Maramis Mr. 1897 Kabinet I
Wongsonagoro,
Mr. Kanjeng
Kanjeng Raden
Raden Mas 20-04-
34 Mas Solo Bupati Sragen Residen
Tumenggung 1897
Toemenggoeng,
Wongsonagoro.
Mr.
Mr. Mas Besar Martokoesoemo, 08-07-
35 #) Brebes Walikota Tegal -
Martokusumo. Mas Besar, Mr. 1893
Tirtoprodjo,
Mr. Mas Susanto 03-03-
36 Soesanto, Mas, Solo Madiun Sityoo -
Tirtoprojo 1900
Mr.
37 Mr. Muhammad Yamin, Sawahlunt 23-08- Penasehat -
Yamin Muhammad, Mr. o, Sumbar 1903 Sendenbu-
sendenka
(Sanyoo-
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Sendenbu)
Men LN I
Pembesar
Pem bag
Soebardjo, Umum
Mr. Raden 23-03- Informasi
38 *) Ahmad, Raden, Krawang Naimuu
Ahmad Subarjo 1897 Gunseikanbu
Mr. Koseika
cabang I Jakarta
Tyoo
Jakarta
Mr. Raden Shokuin
Hindromartono, Gunem, 31-12-
39 Hindromartono Naimobu Roodo -
Raden, Mr. Rembang 1908
, Kyoku
Mr. Raden Mas Sartono, Raden 05-08- Advokat, Angg Men Neg
40 Wonogiri
Sartono. Mas. Mr. 1900 Tyuuoo Sangi In Kabinet I
Mr. Raden Panji Singgih, Raden 17-10-
41 Malang -
Singgih. Panji, Mr. 1894
Mr. Raden Sjamsoedin, 01-01- Ketua Gerakan Walikota
42 Sukabumi
Syamsudin Raden, Mr. 1908 3A Sukabumi I
Mr. Raden Soewandi, Raden, 31-10- Sanyo Bunkyoo
43 Ngawi -
Suwandi. Mr. 1898 Kyoku
Hakim Kootoo
Hooin dan
Mr. Raden, Sastromoeljono, 16-10-
44 Kudus Tihoo Hooin -
Sastromulyono. Raden, Mr. 1898
Jakarta
Tangerang
Mr. Yohanes Latuharhary, Saparua, 06-07- Peg. Somubu Gubernur
45 *)
Latuharhary Johanes. Mr. Ambon 1900 Jakarta Maluku I
Ny. Mr. Raden Santoso, Maria
18-08- Peg Syhobu Men Sos
46 Ayu Maria Ulfah Ulfah, Raden Ayu, Semarang
1911 Jakarta 1946
Santoso Mr.
Ny. Raden
Mangoenpoespito Kabag Wanita
Nganten Siti
, Siti Soekaptinah 28-12- Kantor Pus Jawa
47 Sukaptinah Yogyakarta -
Soenarjo, Raden 1907 Hookoo Kai
Sunaryo
Nganten Jakarta
Mangunpuspito
Angg Tyuuoo
xx-xx- Sangi In,
48 Oey Tiang Tjoei Oey, Tiang Tjoei. Jakarta -
1893 Presiden Hua
Chiao Tong Hui
Oey Tjong xx-xx- Angg Tyuuoo
49 Oey, Tjong Hauw. Semarang -
Hauw 1904 Sangi In
21-02-
50 P.F. Dahler Dahler, P.F. Semarang N/A -
1883
51 Parada Harahap Harahap, Parada Pargarutan, 15-12- Direktur Gelar
Sumut 1899 Percetakan dan Maharaja
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Harian Sinar Goenoeng
Baru Semarang Moeda
Pem. Hooki
Prof. Dr. Mr. Soepomo, Raden, Sukoharjo, 22-01-
52 *) Kyoku, Angg Men Keh I
Raden Supomo. Prof. Mr. Dr. Solo 1903
Saikoo Hooin
Prof. Dr.
Djajadiningrat, Kramat Syumubutyoo,
Pangeran Ario 08-12-
53 Husein, Pangeran Watu, Angg Tyuuoo -
Husein 1886
Ario, Prof. Dr. Serang Sangi In Jakarta.
Jayadiningrat
Wa Pemimpin
Mononjaya
Prof. Dr. Raden Koesoema, Djenal RSU Negeri,
, 07-06-
54 Jenal Asikin Asikin Widjaja, Guru Tinggi Ika -
Tasikmalay 1891
Wijaya Kusuma Raden. Prof. Dr. Dai Gaku
a
Jakarta
Raden Abdul Kadir, Abdul, Binjai, 06-06-
55 *) Opsir PETA -
Kadir Raden Sumut 1906
Raden Pratalykrama,
Sumenep, 10-06- Wa Residen Residen
56 Abdulrahim Abdoelrahim,
Jatim 1898 Kediri Kediri
Pratalykrama Raden
Architectparticul
ir, Ketua bag
Raden Abikusno Tjokrosoejoso, 16-06-
57 Ponorogo Umum kantor Men PU I
Cokrosuyoso Abikoesno, Raden 1897
pusat Jawa
Hookoo Kai
Raden Adipati
Kolopaking,
Ario
Poerbonegoro, Papringan, 14-06- Bupati
58 Purbonegoro -
Soemitro, Raden Banyumas 1887 Banjarnegara
Sumitro
Adipati Ario.
Kolopaking
Raden Adipati Wiranatakoesoe
08-08- Men Dagri
59 *) Wiranatakoeso ma, Raden Bandung Bupati Bandung
1888 I
ema V. Adipati.
Raden Asikin Natanegara, 23-12- Ikyu Keishi
60 #) Bogor -
Natanegara Asikin, Raden 1902 pada Keimubu
Penulis
Raden Mas
Djojohadikoesoe Koperasi Kantor
Margono Purbolingg 16-05- Pendiri
61 mo, Margono, Pusat Koperasi
Joyohadikusum o 1894 BNI 46
Raden Mas. Perdagangan
o
Dagri Jakarta
Soerjo, Raden
Raden Mas
Mas 09-07- Residen Gubernur
62 Tumenggung Magetan
Toemenggoeng 1895 Bojonegoro Jatim I
Ario Suryo
Ario
63 *) Raden Oto Iskandardinata, Bojongsoa 31-03- Angg Tyuuoo Meneg
Iskandardinata Oto, Raden ng, Kab 1897 Sangi In, Kabinet I
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Zissenkyokutyo
o Jawa
Bandung
Hookookai
Jakarta
Wa Ketua Syuu
64 *) Raden Panji Soeroso, Raden Porong, 03-11- Gubernur
Hookoo Kai
++) Suroso Pandji Sidoarjo 1893 Jateng I
Malang
Wa Ketua
Perseroan
Tanggungan
Tanah
Jiwa
Raden Ruslan Wongsokoesoem Merah, 15-10-
65 Bumiputera -
Wongsokusumo o, Roeslan, Raden Sampang, 1901
Jatim, Pembantu
Madura
kantor cab Asia
Raya dan Jawa
Shimbun
Wa Ketua Syuu
Hookoo Kai dan
Raden Soedirman, 24-12- Residen
66 Semarang Penasehat
Sudirman Raden 1890 Surabaya
Surabaya Syuu
Sangi Kai
Raden Sukarjo Wirjopranoto, Kasugihan, 05-06- Pem Surat Jurubicara
67
Wiryopranoto Soekardjo, Raden Cilacap 1903 Kabar Aria Raya Negara
xx-xx-
68 Tan Eng Hoa Tan, Eng Hoa Semarang N/A -
1907
69 Itibangase Yosio Ichibangase Yosio N/A N/A N/A -
70 ^) Matuura Mitukiyo, Boo-e ki
[1] N/A N/A -
Mitukiyo Matuura Kenkyushotyoo
71 ^)
[1] Miyano Syoozoo Syoozoo, Miyano N/A N/A Tianbutyoo -
72 ^) Kenkoku
[1] Tanaka Minoru Minoru, Tanaka N/A N/A -
Gakuintyoo
73 ^) Tokonami
[1] Tokuzi, Tokonami N/A N/A Nainubutyoo -
Tokuzi
74 ^) Itagaki Ika Daigo
[1] Masumitu ,Itagaki N/A N/A -
Masumitu Kutyoo
Masuda Jawa Shinbun
75^)[1] Toyohiko, Masuda N/A N/A -
Toyohiko Hensyukutyoo
Eks Anggota
76 ^)
[1] Ide Teitiroo Teitiroo, Ide N/A N/A Panitia Adat dan -
Tata Negara

Catatan bagian ini:


1. Tanda *) menunjukkan anggota tersebut juga menjadi anggota PPKI.
2. Tanda #) menunjukkan anggota tersebut adalah tambahan yang mulai bersidang pada
10 Juli 1945.
3. Tanda +) dan ++) berturut-turut menujukkan anggota tersebut adalah Ketua dan Ketua
Muda (Wakil Ketua) BPUPKI.
4. Tanda ^) menujukkan anggota tersebut adalah anggota istimewa bangsa Jepang (tanpa
hak suara[?]).

Dokuritu Zyunbi Iin Kai


Dokuritu Zyunbi Iin Kai atau yang sering dikenal dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) adalah sebuah Panitia yang dibentuk oleh Pemerintah Angkatan Darat XVI
Jepang yang berkedudukan di Jakarta (selengkapnya baca artikel PPKI) ini beranggotakan 21
orang bangsa Indonesia sebagai anggota biasa dan tanpa bangsa Jepang sebagai anggota luar
biasa. Pada sidang 18 Agustus 1945 Sukarno sebagai ketua PPKI, dengan sepengetahuan dan
persetujuan pemerintah [Militer Jepang (?)] (lihat keterangan di bawah), menambah 6 orang
anggota bangsa Indonesia.

Daftar Anggota PPKI

Tanggal Keterang
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat Pekerjaan/
kelahira an
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran Jabatan
n lainnya
Penanggung
jawab
Anang Abdul Hamidhan, Rantau, 25-02-
1 Kalimantan Raya -
Hamidan Anang Abdul. Kalsel 1909
kemudian
Borneo Shimbun
Bontonompo
Andi Pangeran Pettarani, Gowa, 14-04- (Gowa) dan
2 -
Pettarani. Pangeran, Andi. Sulsel 1903 Arung Macege
(Bone)
Pembesar
Kawedanan Kori
Bandoro Poeroebojo,
25-06- Kraton
3 *) Pangeran Hario Bandoro Yogyakarta -
1906 Yogyakarta,
Purubojo. Pangeran Hario.
Angg Tyuuoo
Sangi In
Bendoro
Soerjohamidjojo, Ajudan Sri
Kanjeng 13-10-
4 *) Bendoro Kanjeng Solo Susuhunan -
Pangeran Ario 1905
Pangeran Ario. Surakarta
Suryohamijoyo.
Peg Kantor
Dr. G.S.S.J. Ratulangie, Tondano, 05-11- Chosasitu Gubernur
5
Ratulangie. G.S.S.J., Dr. Minahasa 1890 Jakarta dan Sulawesi I
Makasar (Sw)
6 *) Dr. Kanjeng Wedyodiningrat, Yogyakarta 21-04- Angg Tyuuoo -
Raden Sangi In,
Tumenggung Radjiman, Pertanian di
Rajiman Kanjeng Raden 1879 Bulak Ngalaran
Wedyodiningra Tumenggung, Dr. Walikukun Kab
t. Ngawi
Dokter Pribadi
Talawi,
27-01- Sultan Langkat
7 Dr. M. Amir. Amir, M, Dr. Sawahlunto Men Neg
1900 Tanjungpura
, Sumbar
Sumut
Angg Tyuuoo
Bukit Sangi In, Wa
8 *) + Drs. Muhammad Hatta, 12-08- Wakil
Tinggi, Ketua Hookoo
+) Hatta. Mohammad, Drs. 1902 Presiden I
Sumbar Kaigi Jawa
Hookookai.
Pengelola
Drs. Yap Tjwan Yap, Tjwan Bing, 31-10-
9 Solo Apotek -
Bing Drs. 1910
Suniaraya
Berniaga,
Penasehat
Haji Abdul Hasjim, Abdoel 12-02-
10 *) Jombang Kantor -
Wahid Hasyim. Wachid, Haji. 1913
Penyelidikan
Surabaya.
Haji Teuku Hasan,
04-04- Peg Kantor Gubernur
11 Mohammad Moehammad, Pidie, Aceh
1906 Gubernur Medan Sumatera I
Hasan Teuku, Hadji.
Penasehat
12 *) 06-06- Tyuuoo Sangi In,
Ir. Sukarno. Soekarno, Ir. Surabaya Presiden I
+) 1901 Sango Soomubu
Jakarta
Angg Tyuuoo
Ki Bagus Hadikoesoemo, xx-xx-
13 *) Yogyakarta Sangi In, Ketua -
Hadikusumo. Bagoes, Ki. 1890
Muhammadiyah.
Angg Tyuuoo
Paku
14 *) Ki Hajar Dewantara, 08-05- Sangi In Soomu Menteri
Alaman,
#) Dewantara. Hajar, Ki. 1889 Jawa Hookookai P&K I
Yogyakarta
Yogyakarta.
Mas Sutarjo Kartohadikoesoe
Kunduran, 22-10- Syuutyookan Gubernur
15 *) Kartohadikusu mo, Soetardjo.
Blora 1892 Jakarta. Jabar I
mo. Mas.
Diskie, Angg Tyuuoo
Mr. Abdul Abbas, Abdul, 11-08- Residen
16 Binjai, Sangi In
Abbas. Mr. 1906 Lampung I
Sumut Sumatera
Giyozei Komon Gubernur
Mr. I Gusti Ketut Pudja, I Gusti Singaraja, 19-05-
17 (Sunda Sunda
Puja. Ketut, Mr Bali 1908
Minseibu) Kecil I
Pem bag
Soebardjo,
18 *) Mr. Raden 23-03- Informasi
Ahmad, Raden, Krawang Men LN I
#) Ahmad Subarjo. 1897 Gunseikanbu
Mr.
cabang I Jakarta
Mr. Raden Iwa Soemantri, Iwa Bekas hakim
31-05-
19 #) Kusuma Koesoema, Raden, Ciamis Keizei Hooin -
1899
Sumantri. Mr. Makassar
Ketua
BKR,
Mr. Raden Singodimedjo,
Kalirejo, 25-02- Dai Dantyoo Ketua
20 #) Kasman Kasman, Raden,
Purworejo 1908 PETA Jakarta KNIP,
Singodimejo Mr.
Jaksa
Agung
Mr. Yohanes Latuharhary, Saparua, 06-07- Peg. Somubu Gubernur
21 *)
Latuharhary.Johanes. Mr. Ambon 1900 Jakarta. Maluku I
Melik, Pemred Surat
Muhammad Ibnu 25-11-
22 #) Mohammad Ibnu Yogyakarta Kabar Sinar -
Sayuti Melik. 1908
Sayuti. Baru Semarang
Pem. Hooki
Prof. Dr. Mr. Soepomo, Raden, Sukoharjo, 22-01-
23 *) Kyoku, Angg Men Keh I
Raden Supomo. Prof. Mr. Dr. Solo 1903
Saikoo Hooin
Raden Abdul Kadir, Abdul, Binjai, 06-06-
24 *) Opsir PETA. -
Kadir. Raden. Sumut 1906
Raden Adipati Wiranatakoesoe
25 *) 08-08- Men Dagri
Wiranatakusu ma, Raden Bandung Bupati Bandung
#) 1888 I
ma. Adipati.
Angg Tyuuoo
Bojongsoan Sangi In,
Raden Oto Iskandardinata, 31-03- Meneg
26 *) g, Kab Zissenkyokutyoo
Iskandardinata. Oto, Raden. 1897 Kabinet I
Bandung Jawa Hookookai
Jakarta.
Wa Ketua Syuu
Raden Panji Soeroso, Raden Porong, 03-11- Gubernur
27 *) Hookoo Kai
Suroso. Pandji. Sidoarjo 1893 Jateng I
Malang

Catatan bagian ini:

1. Tanda *) menunjukkan anggota tersebut juga menjadi anggota BPUPKI


2. Tanda #) menunjukkan anggota tersebut adalah tambahan (sepengetahuan dan
mendapat persetujuan pemerintah [Jepang?] lihat Risalah hal 327 [edisi II] dan 445
[edisi III])
3. Tanda +) dan ++) berturut-turut menujukkan anggota tersebut adalah Ketua dan Wakil
Ketua PPKI

Anda mungkin juga menyukai