N
TUGAS RANGKUMAN
RANGKUMAN
KELAS 7
BAB I
Berkomitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara
Pada akhir sidang dibentuk panitia yang beranggota delapan orang yang bertugas
mengumpulkan usul-usul anggota. Anggota dari panitia ini, yaitu Soekarno, M. Hatta, M.
Yamin, A. Maramis, M. Soetardjo Kartohadikoesoemo, Otto Iskandardinata, Ki Bagus
Hadikoesoemo, dan K.H. Wachid Hasjim.
Di akhir pertemuan, Soekarno berinisiatif membentuk sebuah tim yang beranggotakan
sembilan orang yang kemudian dikenal dengan sebutan panitia sembilan. Panitia
sembilan ini beranggotakan Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A. A.
Maramis, Achmad Soebardjo, K. H. Wachid Hasjim, K. H. Kahar Moezakir, H. Agus
Salim, dan R. Abikoesno Tjokrosoejoso. Pada 22 Juni 1945 panitia sembilan
mengadakan rapat di rumah Soekarno. Rapat inilah yang kemudian menghasilkan
Pembukaan UUD yang disebut “Mukaddimah”, “Piagam Jakarta”, atau “
Gentlemen’s Agreement”. Pada sidang kedua BPUPKI, Mukaddimah tersebut dibawa, dan
pada 14 Juli 1945, pembukaan UUD ini disepakati oleh BPUPKI.
BAB II
Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi
BAB IV
Kepatuhan terhadap Norma
Adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang bersumber dari wahyu
Tuhan. Pelanggar norma agama akan mendapat dosa .
d. Norma Hukum
Norma hukum adalah serangkaian peraturan yang dibuat oleh badan-badan resmi
negara. Norma hukum bersifat memaksa dan harus ditaati oleh masyarakat. Negara
Indonesia merupakan negara yang melaksanakan norma hukum seperti terlihat dalam
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 dan 27 ayat 1. Hukuman bagi pelanggar norma hukum dapat
berupa kurungan penjara, denda, pencabutan hak, dapat juga berupa publikasi ke
masyarakat.
Hukum memiliki sifat memaksa dan mengatur. Oleh karena itu, kebanyakan
norma hukum lebih ditaati dari norma yang lain. Hukum memiliki tugas untuk:
1. Menjamin kepastian hukum
2. Menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran,
kebahagiaan, dan kebenaran
3. Menjaga agar tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri
C. Perilaku sesuai dengan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
BAB V
Daerah Tempat Tinggalku, NKRI Negaraku
A. Nilai Sejarah NKRI
1. Makna Proklamasi Kemerdekaan
Makna proklamasi bagi Bangsa Indonesia:
a. Akhir penjajahan kolonialis
b. Pernyataan kemerdekaan dan bebas dari belenggu penjajahan serta sekaligus
membangun kehidupan baru
c. Merupakan tertib hukum nasional sebagai pengganti hukum kolonial
d. Memberikan arah dan kewenangan bagi Bangsa Indonesia menuju masyarakat
sejahtera
e. Memberi kesempatan bagi seluruh rakyat unutuk menjadi masyarakat cerdas dan
mandiri
f. Memberikan kewenangan bagi seluruh bangsa untuk menjaga kedaulatan negara
g. Sebagai alat hukum internasional
2. Makna NKRI
Proklamasi kemerdekaan adalah awal terbentuknya NKRI. Para pendiri negara
menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan yang diwujudkan dalam kehidupan
bangsa. Pancasila dan UUD 1945 mengatur tentang hal ini dalam beberapa ketentuan,
yaitu:
a. Sila ke-3 Pancasila
b. Pembukaan UUD alinea IV
c. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945
3. Tujuan Indonesia menurut Pembukaan UUD 1945
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi, dan keadilan sosial
B. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI
1. Peran Daerah dalam Perjuangan Kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia.
Kedatangan kaum colonial mendapat perlawanan dari berabagai daerah. Banyak pahlawan
yang kita ketahui mecoba melawan para penjajah berasal dari daerah-daerah di
Indonesia. . Perjuangan memerlukan persatuan dari seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan
ini terus berlanjut sampai mecapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.
2. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI saat ini
Indonesia adalah negara yang luas. Negara yang luas ini juga memiliki kekayaan yang
berlimpah. Agar kekayaan dapat terkelola dengan baik, Indonesia menerapkan sistem
otonomi daerah . Mengenai sistem pemerintahan daerah diatur dalam UUD 1945 pasal 18,
18A, dan 18B yang menegaskan beberapa hal, yaitu:
a. Wilayah Indonesia terbagi atas, daerah provinsi, kabupaten, kota
b. Pemerintah daerah memiliki hak untuk mengurus daerah sendiri berdasarkan azas
otonomi
c. Hubungan pemerintah pusat dan daerah memperhatikan kekhususan daerah
d. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintah daerah yang bersifat
khusus
e. Negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat dan haknya
selama masih sesuai dengan prinsip NKRI
peran daerah dalam kerangka NKRI saat ini menunjukkan akan pentingnya kesadaran
nilai-nilai, seperti :
1. Kemajuan daerah akan lebih cepat tercapai apabila bangsa Indonesia memiliki nilai
persatuan dan kesatuan.
2. Kemakmuran bersama merupakan tujuan masyarakat Indonesia, bukan kemakmuran
bagi perorangan atau kelompok atau daerah.
3. Kekayaan alam merupakan milik bersama seluruh rakyat Indonesia, dan
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat
4. Pengembangan kemajuan dan kemakmuran daerah diarahkan padakemajuan dan
kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama tanpa membeda-bedakan asal
daerah.
BAB VI
Bertoleransi dalam Keberagaman
5. Keberagaman Gender
gender diartikan sebagai perilaku atau sikap yang didasarkan atas perbedaan jenis
kelamin. Hal ini disebabkan pandangan atau pendapat dalam masyarakat yang
memberikan tugas-tugas tertentu berdasarkan jenis kelamin. Perbedaan pandangan ini
menimbulkan perbedaan gender dalam masyarakat.
BAB VII
3.Pancasila sebagai pribadi bangsa yaitu bahwa Pancasila merupakan ciri khas bangsa
Indonesia yang dapat membedakan bangsa indonesia dengan bangsa –bangsa lain di dunia.
4.Pancasila sebagai Jiwa bangsa yaitu pancasila merupakan kristalisasi nilai2 yang tumbuh
dalam masyarakat kita.
5.Pancasila sebagai perjanjian luhur yaitu bahwa pancasila telah disepakati bersama oleh
para pendiri bangsa.
6.Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia yaitu bahwa Pancasila mampu
menyatukan Masyarakat Indonesia Yang Bhineka Tunggal Ika.
BAB II
Menyemai Kesadaran Konstitusional
dalam Kehidupan Bernegara
d. Presiden
Sebagai kepala pemerintah ditegaskan dalam Pasal 4 ayat 1. Tugas dan wewenang:
Pasal 10-15 mengatur kedudukan presiden sebagai kepala negara. Tata cara
pemberhentian presiden sesuai pasal 7A dan 7B adalah:
1. Apabila terbukti telah melakukan pelanggaran dan tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden.
2. Usul diajukan DPR ke Mahkamah Konstitusi
3. Apabila terbukti bersalah, diadakan sidang paripurna.
4. MPR memutuskan hasil sidang.
BAB III
BAB IV
Menjelajah Masyarakat Indonesia
3. Macam HAM
a. Thomas Hobbes: Hak hidup
b. Jhon Locke: Hak hidup, kemerdekaan, dan hak milik.
c. Secara umum: hak asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi politik, hak sosial dan
kebudayaan, hak mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam hukum
dan pemerintahan, serta hak untuk mendapat perlakuan dalam tata cara peradilan dan
perlindungan.
2. Di Lingkungan Pergaulan
Bergaul dengan tidak membeda-bedakan teman.
Melakukan kegiatan kemanusiaan.
Mengutamakan kepentingan bersama.
3. Di Masyarakat
Tidak menggunakan hak milik orang lain.
Menjaga ketertiban umu.
Tidak semena-mena terhadap orang lain.
BAB VI
Tanah Indonesia sangat indah dan kaya, disebut sebagai jamrud khatulistiwa. Maka,
mari kita bangun kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air Indonesia dengan aksi
nyata.
BAB VII
A. Unsur-unsur NKRI
1. Hakikat Negara
a. Soekarno: negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah
tertentu dan kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
b. Logemann: negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan
kekuasaannya mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.
c. Harold J. Laski: negara adalah satu persekutuan manusia yang mengikuti jika
perlu dengan paksaan.
d. Woodrow Wilson: negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam
wilayah tertentu.
Sifat negara: memaksa, memonopoli, dan mencakup semua. Fungsi yang harus
dilaksanakan oleh negara:
a. Charles E. Merriam: keamanan eksternal, keterlibatan internal, keadilat,
kesejahteraan umu, dan kebebasan.
b. Miriam Budiardjo (1996): melaksanakan ketertiban, mengusahakan kesejahteraan
rakyat, fungsi pertahanan, dan menegakkan keadilan.
Tujuan negara Indonesia: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakank etertiban dunia.
Syarat terbentuknya negara:
1 .unsur konstitutif yang terdiri dari 1 .rakyat 2 .wilayah 3 pemerintah
yang
Berdaulat
2 Unsur deklaratif yaitu 4 pengakuan dari Negara lain
1
Rakyat adalah semua orang yang berada di wilayah suatu negara. Penduduk
adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap di suatu negara. Warga
negara adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan negara dan penduduk
terikat karena tempat tinggal.
b. Rakyat Indonesia
Ketentuan WNI sesuai Pasal 26 UUD 1945:
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, WNI terdiri dari :
Setiap orang yang sebelum undang-undang ini sudah menjadi warga negara
Indonesia.
Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah dan ibu warga negara Indonesia.
Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah WNI dan ibu warga negara asing.
Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara asing dan ibu WNI.
Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki
kewarganegaraan. dll
c. Pemerintahan yang Berdaulat
Bentuk pemerintahannya adalah republik [Pasal 1 ayat 1 UUD 1945]. Kedaulatannya
adalah kedaulatan rakyat [Pasal 1 ayat 2 UUD 1945]. Landasan hukum pemerintahan
[Pasal 1 ayat 3 UUD 1945].
d. Pengakuan dari Negara Lain
Diperoleh Indonesia dari Mesir pada 10 Juni 1947. Dari KMB di Den Haag
memperoleh pengakuan dari Belanda. Puncak pengakuannya saat Indonesia diterima
sebagai anggota PBB ke-60 pada tahun 1950.
KELAS 9
BAB I
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN
PANDANGAN HIDUP BANGSA
Pembentukan BPUPKI
Jepang mulai menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah kepada Jepang di
Kalijati, Subang, Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942. Pada bulan September 1944, PM
Jepang dalam sidang parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdakaan
kepada Indonesia. Pada 1 Maret 1945 janji tersebut ditindaklanjuti dengan pembentukan
BPUPKI. BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi.
Sidang resmi pertama berlangsung pada 29 Mei sampai 1 Juni, sedangkan sidang kedua
berlangsung tanggal 10 hingga 17 Juli 1945.
Ketua BPUPKI, KRT Radjiman Wedyodiningrat menyatakan bahwa untuk merdeka,
Bangsa Indonesia memerlukan dasar negara. Hal tersebut dikarenakan dasar negara
bersifat seperti pondasi bangunan, tanpa pondasi negara tak akan berdiri dengan kukuh.
Oleh karena itu, dasar negara harus dibuat sebaik mungkin. Usulan mengenai dasar negara
dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Usulan dari M. Lisan
Yamin : (29 Mei 1. Peri Kebangsaan
1945 ) 2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Tertulis
1.ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kebangsaan persatuan Indonesia
3.Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada akhir sidang dibentuk panitia yang beranggota delapan orang yang bertugas
mengumpulkan usul-usul anggota. Anggota dari panitia ini, yaitu Soekarno, M. Hatta, M.
Yamin, A. Maramis, M. Soetardjo Kartohadikoesoemo, Otto Iskandardinata, Ki Bagus
Hadikoesoemo, dan K.H. Wachid Hasjim.
Di akhir pertemuan, Soekarno berinisiatif membentuk sebuah tim yang beranggotakan
sembilan orang yang kemudian dikenal dengan sebutan panitia sembilan. Panitia sembilan
ini beranggotakan Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, A. A. Maramis,
Achmad Soebardjo, K. H. Wachid Hasjim, K. H. Kahar Moezakir, H. Agus Salim, dan R.
Abikoesno Tjokrosoejoso. Pada 22 Juni 1945 panitia sembilan mengadakan rapat di
rumah Soekarno. Rapat inilah yang kemudian menghasilkan Pembukaan UUD yang
disebut “Mukaddimah”, “Piagam Jakarta”, atau “ Gentlemen’s Agreement”. Pada
sidang kedua BPUPKI, Mukaddimah tersebut dibawa, dan pada 14 Juli 1945, pembukaan
UUD ini disepakati oleh BPUPKI.
Dengan menetapkan UUD, maka secara otomatis Pancasila yang merupakan bagian dari
UUD menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Fungsi dan Peranan Pancasila - Dari Makna Pancasila yang sangat luas dalam kehidupan
bermasyarakat, bangsa dan bernegara dapat diketahui dari fungsi dan peranan Pancasila.
Fungsi dan Peranan Pancasila adalah sebagai berikut....
Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia : Hal ini berarti, Pancasila berfungsi dan
berperan memberikan gerak atau dinamika, serta membimbing ke arah tujuan guna
mewujudkan masyarakat Pancasila. Pancasila sebagai jiwa bangsa yang lahir
bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.
Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia : artinya nilai-nilai Pancasila
memberikan corak yang khas yang membedakan antara bangsa Indonsia dg
bangsa lain.
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia : Pancasila berfungsi dan
berperan sebagai dasar/pedoman untuk mengatur pemerintahan negara atau
penyelenggara pemerintahan negara.
Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara : artinya Pancasila
Dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan hokum di Indonesia.
Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur : Pancasila sebagai perjanjian luhur berarti
bahwa pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI (sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia)
yang menetapkan dasar negara Pancasila secara konstitusional dalam Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945.
Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia : artinya Pancasila
memuat cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia artinya Pancasila
dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai moral pembangunan yqang artinya Pancasila dijadikan acuan
dalam melaksanakan pembangun diberbagai bidang kehidupan.
Periode 1945-1950
Pada periode ini ada upaya menggati Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu dengan munculnya gerakan-gerakan
pemberontakan seperti:
1 .Pemberontakan PKI di Madiun 18 September 1948 oleh Muso dengan tujuan
mendirikan Negara Indonesia Soviet Komunis
2 .Pemberontakan DI/TII oleh Kartosuwiryo dengan mengganti Pancasila dengan syariat
Islam denngan didirikannya NII tgl.17 Agustus 1949.
Periode 1950-1959
3 .Pemberontakan RMS,PRRI dan PERMESTA yang ingin melepaskan diri ( gerakan
sparatis ) dari NKRI hal menyebabkan terganggunya keamanan. Karena adanya krisis
politik,ekonomi dan keamanan menyebabkan Presiden Soekarno mengeluarkan DEKRIT
PRSIDEN 5 Juli 1959 yang isinya :
Pembubaran konstituante
Berlakunya UUD 1945 dan tidak berlaku UUDS 1950
Dibentuknya MPRS dan DPAS
4 .Berlakunya ideology Liberalisme dengan berlaku Kontitusi RIS 1949 dan UUDS 1950
dari tahun 1949 – 1959.
5 .Tahun 1959 berlaku demokrasi terpimpin
Pada periode ini dilaksanakan pemilu pertama yaitu tahun 1955 untuk memilih
anggota KONSTITUANTE yang tugasnya membuat UUD yang baru
MASAORDE BARU
Visi orde baru adalah melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekwen
Pada awal pemerintahan orde baru berhasil menciptakan stabilitas keamanan dan
ekonomi
Namun pada akhirnya dalam perjalanan politik pemerintahan orde baru hampir sama
dengan Orde lama , antara lain :
1.Presiden sebagai pengontrol lembaga Negara yang lain :DPR ,MPR ,DPA,BPK dan MA
maupun organisasi masyarakat : LSM ,partai politik dll. Sehingga pemerintahan orde
baru bersifat sentralistik.
2.Soeharto mempunyai legalitas contohnya Pengemban Supersemar,bapak Pembangunan
dll
3.Pembatasan hak politik dengan dikecilkannya partai politik menjadi 3 parpol yaitu PDI,
PPP dan GOLKAR serta ABRI dan PNS harus memilih GOLKAR dalam pemilu.
Pada masa ini adanya pembatasan berbicara.
4 .Pemerintahan yang sentralistik karena semua kekuasaan politik pemerintahan terpusat
Pada presiden.sehingga melahirkan kediktatoran .
5.Adanya kebebasan berbicara dan berorganisasi yang terbatas.
6.Lembaga suprastruktur adalah DPR,MPR,DPA,BPK,MA
7.Lembaga insfrastruktur adalah Partai politik ( PPP,PDI dan GOLKAR) dan LSM
Penyimpangan pada masa orde baru: Korupsi ,Kolusi dan Nepotisme ( KKN)
Ideologi terbuka yaitu ideologi yang bersumber dari tata nilai sosial/budaya bangsa itu
sendiri dan dapat menerima perubahan sesuai dengan perkembangan zaman tanpa
bertentangan dengan kepribadian bangsa.
Contoh ideologi terbuka : Pancasila
Negara yang menggunakan Indonesia
1.POLITIK
a.Demokrasi yang dikembangkan adalah musyawarah mufakat,bukan dominasi mayoritas
dan tirani minoritas, hak asasi yang tidak mengutamakan kebebasan individu , keseim-
bangan antara hak dan kewajiban
b.Adanya lembaga-lembaga baru yaitu MPR,DPR,DPD,MA,MK,KY dan BPK.
c.Sistem pemilu langsung
d.Sistem politik kekeluargaan dan bukan oposisi
2.SOSIAL BUDAYA
a.nilai-nilai social budaya yang kekeluargaan,gotong-royong,musyawarah yang sesuai
budaya Indonesia.
b.nilai-nilai dari dapat kita terima,contohnya bekerja-keras,sikap ilmiah ,disiplin dll
3.HANKAM
a.setiap warga negara berhak dan wajib bela negara <UUD 1945 pasal 27 ayat 3> .
b.setiap warga negara berhak dan wajib usaha ikut serta dalam pertahanan dan keamanan
<UUD 1945 pasal 30>
c.Partisipasi warga negara dalam bela negara ,seperti ronda /siskamling ,dan Pecalang di
Bali. ,dan organisasi keamanan seperti HANSIP.
4.EKONOMI
-sistem ekonomi Indonesia tercantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 s/d 3
-lembaga ekonomi sesuai UUD 1945 pasal 33 adalah koperasi ,BUMN dan swasta.
BAB II
POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
BAB III
KEPATUHAN TERHADAP HUKUM
Hukum adalah peraturan yang dibuat oleh lembaga negara dan bersifat mengatur dan
memaksa yang artinya jika dilanggar akan mendapat sangsi.
Penggolongan hukum
1.Hukum berdasarakan sumbernya terbagi menjadi
a.Hukum Undang-undang
b.Kebiasaan
c.Traktat
d.Yurisprudensi
BAB IV
BERBUDI PEKERTI LUHUR SESUAI DENGAN PANCASILA
Setiap orang ingin diperlakukan dengan baik dan sopan agar tidak menimbulkan kesalah
pahaman.Tidak ingin diperlakukan dengan kasar dan tidak patut.
Bertutur kata yang baik merupakan sikap dalam berbicara yang sopan dan menempatkan
bahasaa yang pantas sesuai situasi dan kondisi maupun siapa yang diajak bicara
Manfaat bertutur kata ,bersikap dan berprilaku yang baik bagi diri sendiri adalah :
1.Akan dihargai dan dihormati orang lain
2.Kepribadian semakin baik
3.Menimbulkan ketenangan batin dan kebahagiaan
Manfaat bertutur kata ,sikap dan prilaku yang baik bagi masyarakat adalah:
1.Terciptanya kehidupan yang harmonis ,damai dan tentram.
2. Masyarakat akan melakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Bertutur kata ,bersikap dan berprilaku yang baik dalam mengemukakan pendapat :
1.menghargai pendapat orang lain
2.tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3.Sampaikan maksud dengan bahasa yang halus dan tidak berbelit-belit
4.Berpikir dahulu sebelum berkata atau menyampaikan sesuatu orang lain.
5.menunjukkan rasa hormat dan penghargaan ketika berpendapat
BAB V
HARMONI DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA
Macam-macam konflik
Berdasarkan jenisnya terbagi dalam :
1.konflik antarsuku yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan yang lain.
Contohnya .konflik Sampit,perang suku di Papua dll
2.konflik antar agama yaitu konflik antara penganut agama yang satu dengan penganut
Yang lain. Contohnya konflik Tolikara .konflik Singkil dll
3.konflik antarras yaitu konflik antara ras yang satu dengan ras yang lain dalam
masyarakat.
Contoh penyerangan etnis Tionghoa pada tahun1998
4.konlik antargolongan yaitu konflik antar kelompok yang satu dengan yang lain .
Contohnya tawuran Bobotoh dan Jakmania, konflik internal partai Golkar dll
Penyebab konflik
1.tidak adanya persamaan pandangan antar kelompok .
2.norma-norma social tidak berfungsi dengan baik.
3.adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan ke-
bingungan bagi masyarakat.
4.sanksi terhadap pelanggar norma tidak tegas.
5.terjadi proses disosiatif yaitubproses yang mengarah pada persaingan yang tidak
Sehat.
Akibat positif dari konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok.
BAB VI
KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
PERJANJIAN LINGGARJATI.
Perundingan Linggarjati pada tanggal10-15 Nopember 1946.Indonesia diwakili oleh Sutan
Syahrir dan Belanda oleh Wim Schermerhorn dan Lord Killearn ( Inggris )sebagai mediator
Hasil Linggarjati
1.Belanda mengakui secara defakto wilayah RI adalah Jawa,Sumatra dan Madura
2.Belanda dan Indonesia sepakat negara Republik Indonesia Serikat
3.RIS Indonesia tergabung dalam Commonwealth/persemakmuran Indonesia-Belanda
PERJANJIAN RENVILLE
Perjanjian dikapal perang Amerika .Wakil Indonesia adalah Amir Syarifudin dan Belanda
Abdulkadir Wijoyoatmojo dan pihak mediator adalah Komisi Tiga Negara yang terdiri dari
Amerika Serikat,Belgia dan Australia .
Isi perjanjian Renville adalah :
1.Belanda tetap berdaulat sampai terbentuk RIS
3.Sebelum RIS terbentuk,Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah
Federal sementara
PERJANJIAN ROEM-ROYEN
Wakil Indonesia Mr M Roem dan Belanda Van Royen pada tanggal 4 April 1949
Isi perjanjian Roem-Royen :
Dari Indonesia :
1.Indonesia akan menghentikan perang gerilya
2.Belanda turut serta dalam KMB
Dari Belanda :
1.Belanda menyetujui RI bebas dan leluasa melakukan kewajiban.
2.KMB secepatnya dilaksanakan
Elalui gerakan
Beranggotakan 21 orang, yang ditunjuk sebagai ketua Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta.
Sebagai penasehat ditunjuk Mr. Ahmad Subardjo, dan tanpa sepengetahuan pemerintah
Jepang, PPKI menambah lagi enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hadjar Dewantara,
Mr. Kasman Singodimedjo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad Soebardjo.
Badan ini dibentuk untuk menarik simpati golongan-golongan yang ada di Indonesia agar
bersedia membantu Jepang dalam Perang Pasifik, yang kedudukannya semakin terdesak sejak
1943. Mereka juga berjanji memberi kemerdekaan pada Indonesia melalui 'Perjanjian Kyoto'.
Ketika Rusia bergabung dengan Sekutu dan menyerbu Jepang dari Manchuria, pemerintah
Jepang mempercepat kemerdekaan Indonesia, yang oleh BPUPKI direncanakan 17
September 1945. Tiga tokoh PPKI (Soekarno, Hatta, dan Radjiman) diterbangkan ke Dalath
(Saigon) bertemu Jenderal Terauchi yang akan merestui pembentukan negeri boneka tersebut.
Tanggal 14 Agustus 1945 ketiganya kembali ke Jakarta dan Jepang menghadapi pemboman
AS di Hirosima dan Nagasaki. Golongan tua dan golongan muda pejuang kemerdekaan
terlibat pro dan kontra atas peristiwa pemboman Jepang oleh AS. Golongan muda melihat
Jepang sudah hampir menemui kekalahan, tetapi golongan tua tetap berpendirian untuk
menyerahkan keputusan pada PPKI.
Sikap tersebut tidak disetujui golongan muda dan menganggap PPKI merupakan boneka
Jepang dan tidak menyetujui lahirnya proklamasi kemerdekaan dengan cara yang telah
dijanjikan oleh Jenderal Besar Terauchi dalam pertemuan di Dalath. Golongan muda
menghendaki terlaksananya proklamasi kemerdekaan dengan kekuatan sendiri lepas sama
sekali dari pemerintahan Jepang. Menanggapi sikap pemuda yang radikal itu, Soekarno-Hatta
berpendapat bahwa soal kemerdekaan Indonesia yang datangnya dari pemerintah Jepang atau
dari hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidaklah menjadi soal, karena Jepang toh
sudah kalah. Selanjutnya menghadapi Sekutu yang berusaha mengembalikan kekuasaan
Belanda di Indonesia. Oleh sebab itu untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi. Mereka ingin memperbincangkan proklamasi
kemerdekaan di dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Setelah selesai, teks proklamasi dibaca dan dimusyawarahkan di hadapan tokoh-tokoh yang
sebagian besar anggota PPKI. Sehari setelah itu, PPKI mengadakan sidang di Gedung
Kesenian Jakarta dan dihasilkan beberapa keputusan, yaitu a) membentuk UUD; b) memilih
Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden; c) presiden untuk
sementara waktu akan dibantu oleh sebuah komite nasional. Pada sidang hari kedua, PPKI
menetapkan membentuk 12 departemen dan menunjuk para pejabat departemen dan
menetapkan wilayah RI meliputi delapan propinsi sekaligus menunjuk gubernurnya. Pada
sidang hari ketiga, presiden memutuskan berdirinya tiga badan baru yaitu Komite Nasional
Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Dan
dengan terbentuknya tiga badan ini, maka berarti pula PPKI dibubarkan
Dokuritu Junbi Cosakai atau yang sering dikenal dengan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah sebuah Badan yang dibentuk oleh
Pemerintah Angkatan Darat XVI Jepang yang berkedudukan di Jakarta (selengkapnya baca
artikel BPUPKI) ini beranggotakan 67 orang,terdiri dari 60 orang yang dianggap tokoh dari
Indonesia dan 7 orang anggota Jepang dan keturunan Indonesia lainnya tanpa hak suara. Pada
sidang yang kedua (10 Juli-17 Juli) Pemerintah Jepang menambah 6 orang anggota bangsa
Indonesia.
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Bekas Kapten
Sampang, 14-05-
1 Abdul Kaffar Kaffar, Abdoel Mantan Barisan -
Jatim 1913
Madura
Peg Kantor
Abdul Kahar Moezakir, Abdoel Gading, 16-04- Kooti Zimu
2 -
Muzakir Kahar Yogyakarta 1907 Kyoku Yogya
bag Ekonomi
Pemimpin NV
Pabrik Tenun,
Agus Muhsin Dasaad, Agoes Sulu, 25-08- Wa Ketua
3 -
Dasaad Moechsin Filipina 1905 Jakarta
Tokubetu Si
Sangi Kai
11-09- Angg Tyuuoo Angg
4 AR Baswedan Baswedan, AR. Surabaya
1908 Sangi In KNIP 1946
Pembesar
Kawedanan
Bandoro Poeroebojo,
25-06- Kori Kraton
5 *) Pangeran Hario Bandoro Yogyakarta -
1906 Yogyakarta,
Purubojo Pangeran Hario
Angg Tyuuoo
Sangi In
6 *) Bendoro Soerjohamidjojo, Solo 13-10- Ajudan Sri -
#) Kanjeng Bendoro Kanjeng 1905 Susuhunan
Pangeran Ario Pangeran Ario Surakarta
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Suryohamijoyo.
Bendoro Bintoro', Pejabat di
02-08-
7 Pangeran Hario Bendoro Yogyakarta Kesultanan -
1914
Bintoro Pangeran Hario Yogyakarta
Dr. Kanjeng Angg Tyuuoo
Raden Wedyodiningrat, Sangi In,
Tumenggung Radjiman, 21-04- Pertanian di
8 *) Yogyakarta -
Rajiman Kanjeng Raden 1879 Bulak Ngalaran
Wedyodiningra Tumenggung, Dr Walikukun Kab
t Ngawi
Ka RSU Negeri
Semarang, Wa
Dr. Raden Martoatmodjo,
Loano, 11-01- Ketua Syuu
9 Buntaran Boentaran, Raden, Men Kes I
Purworejo 1896 Hookoo Kai
Martoatmojo Dr.
Semarang dan
Tyuuoo Sangi In
Ketua Tihoo
Hooin
Dr. Raden Koesoemaatmadj
Semarang,
Suleiman a, Soleiman 08-09- Ketua MA
10 Purwakarta Kendal,
Effendi Effendi, Raden. 1898 I
Semarang Ken
Kusumaatmaja Dr.
Kooto Hooin
Kinmu
Ka Kantor
Partikelir
Dr. Samsi Sastrawidagda, 13-03- Tatausaha dan
11 Solo Men Keu I
Sastrawidagda Samsi, Dr. 1894 Pajak Surabaya,
Angg Tyuuoo
Sangi In
Dr. Sukiman Wirjosandjojo, Sewor, 19-06- Dokter Partikelir
12 -
Wiryosanjoyo Soekiman, Dr. Solo 1896 di Yogyakarta
Drs. Kanjeng
Sosrodiningrat, Solo Kooti
Raden Mas 01-12-
13 Kanjeng Raden Solo Soomuu -
Hario 1902
Mas Hario, Drs. Tyookan
Sosrodiningrat
Angg Tyuuoo
Bukit Sangi In, Wa
Drs. Muhammad Hatta, 12-08- Wakil
14 Tinggi, Ketua Hookoo
Hatta Mohammad, Drs. 1902 Presiden I
Sumbar Kaigi Jawa
Hookookai
K. H. A Ahmad Sanoesi, A. A., Cantayan, 18-09- Angg Bogor
15 -
Sanusi Kiai Haji Sukabumi 1888 Syuu Sangi Kai
16 *) Haji Abdul Hasjim, Abdoel Jombang 12-02- Berniaga, -
Wahid Hasyim Wachid, Haji. 1913 Penasehat
Kantor
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Penyelidikan
Surabaya.
Koto
Gadang, IV
Salim, Agoes, 08-10-
17 Haji Agus Salim Koto, N/A -
Haji. 1884
Agam,
Sumbar
Pemimpin
Noor, Martapura, Gubernur
Ir. Pangeran 24-07- Kantor
18 #) Mohammad, Banjarmasi Kalimantan
Muhammad Nur 1901 Pengairan
Pangeran, Ir. n I
Bondowoso
Ingenieur Seibu
Jawa Denki
Ir. Raden Ashar Moenandar, Siluwak
30-04- Zidyoo Koosya
19 Sutejo Ashar Soetedjo, Sawangan -
1914 Bogor [versi:
Munandar Raden, Ir. Batang
Suisin Taityoo
Ngawi]
Tjokroadisoerjo,
Ir. Raden Mas Pem Kantor Men
Soerachman, 30-08-
20 Panji Surahman Wonosobo Pusat Kerajinan Kemakmur
Raden Mas Panji, 1894
Cokroadisuryo dan Jawata Tera an I
Ir.
Ingenieur, Pem
distrik II
Ir. Raden Pengairan Jatim
Soerjohadikoesoe
Ruseno 08-08- Kediri, Angg
21 mo, Rooseno, Madiun -
Suryohadikusu 1908 Tyuuoo Sangi
Raden, Ir.
mo In, Wa
Penasehat Syuu
Sangi Kai Kediri
Penasehat
Tyuuoo Sangi
06-06-
22 *) Ir. Sukarno. Soekarno, Ir. Surabaya In, Sango Presiden I
1901
Soomubu
Jakarta
Penasehat
K.H. Abdul
Perikatan Umat
Halim Halim, Abdul
Majalengk 17-06- Islam
23 Majalengka (Mohammad -
a 1887 Majalengka,
(Muhammad Sjatari), K.H.
Angg Tyuuoo
Syatari)
Sangi In Jakarta.
Kanjeng Raden Woerjaningrat,
Mas Kanjeng Raden Bupati Nayoko
12-03-
24 Tumenggung Mas Solo Kaprah Tengan -
1885
Ario Toemenggoeng di Kraton Solo
Wuryaningrat. Ario.
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Angg Tyuuoo
Ki Bagus Hadikoesoemo, xx-xx- Sangi In, Ketua
25 *) Yogyakarta -
Hadikusumo Bagoes, Ki 1890 Muhammadiyah
.
Angg Tyuuoo
Paku
Ki Hajar Dewantara, 08-05- Sangi In Soomu Menteri
26 *) Alaman,
Dewantara Hajar, Ki 1889 Jawa Hookookai P&K I
Yogyakarta
Yogyakarta.
Bojonegaro
, Cilegon
Kiai Haji Abdul Hasan, Abdul xx-xx- Angg Banten
27 #) atau Menes -
Fatah Hasan Fatah, Kiai Haji. 1912 Syuu Sangi Kai.
(Banten
Selatan) (?)
Kamon
Kiai Haji Mas Mansoer, Mas, 25-06- Shuumubu,
28 Surabaya -
Mansoer. Kiai Haji. 1896 Masyumi
Jakarta.
Kiai Haji Masjkoer, Kiai Singasari 30-12-
29 Tokoh NU -
Masjkur. Haji. Malang 1902
Pindah
Banjarmasi xx-xx-
30 Liem Koen Hian Liem, Koen Hian. N/A kewarga-
n 1896
negaraan
Ketua Pati Syuu
Karangany
02-01- Sangi Kai, Angg
31 Mas Aris. Aris, Mas. ar, -
1901 Tyuuoo Sangi
Kebumen
In.
Mas Sutarjo Kartohadikoesoe
Kunduran, 22-10- Syuutyookan Gubernur
32 Kartohadikusu mo, Soetardjo.
Blora 1892 Jakarta. Jabar I
mo Mas
Mr. A.A. Maramis, A. A., 20-06- Meneg
33 Manado Advokat Jakarta.
Maramis Mr. 1897 Kabinet I
Wongsonagoro,
Mr. Kanjeng
Kanjeng Raden
Raden Mas 20-04-
34 Mas Solo Bupati Sragen Residen
Tumenggung 1897
Toemenggoeng,
Wongsonagoro.
Mr.
Mr. Mas Besar Martokoesoemo, 08-07-
35 #) Brebes Walikota Tegal -
Martokusumo. Mas Besar, Mr. 1893
Tirtoprodjo,
Mr. Mas Susanto 03-03-
36 Soesanto, Mas, Solo Madiun Sityoo -
Tirtoprojo 1900
Mr.
37 Mr. Muhammad Yamin, Sawahlunt 23-08- Penasehat -
Yamin Muhammad, Mr. o, Sumbar 1903 Sendenbu-
sendenka
(Sanyoo-
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Sendenbu)
Men LN I
Pembesar
Pem bag
Soebardjo, Umum
Mr. Raden 23-03- Informasi
38 *) Ahmad, Raden, Krawang Naimuu
Ahmad Subarjo 1897 Gunseikanbu
Mr. Koseika
cabang I Jakarta
Tyoo
Jakarta
Mr. Raden Shokuin
Hindromartono, Gunem, 31-12-
39 Hindromartono Naimobu Roodo -
Raden, Mr. Rembang 1908
, Kyoku
Mr. Raden Mas Sartono, Raden 05-08- Advokat, Angg Men Neg
40 Wonogiri
Sartono. Mas. Mr. 1900 Tyuuoo Sangi In Kabinet I
Mr. Raden Panji Singgih, Raden 17-10-
41 Malang -
Singgih. Panji, Mr. 1894
Mr. Raden Sjamsoedin, 01-01- Ketua Gerakan Walikota
42 Sukabumi
Syamsudin Raden, Mr. 1908 3A Sukabumi I
Mr. Raden Soewandi, Raden, 31-10- Sanyo Bunkyoo
43 Ngawi -
Suwandi. Mr. 1898 Kyoku
Hakim Kootoo
Hooin dan
Mr. Raden, Sastromoeljono, 16-10-
44 Kudus Tihoo Hooin -
Sastromulyono. Raden, Mr. 1898
Jakarta
Tangerang
Mr. Yohanes Latuharhary, Saparua, 06-07- Peg. Somubu Gubernur
45 *)
Latuharhary Johanes. Mr. Ambon 1900 Jakarta Maluku I
Ny. Mr. Raden Santoso, Maria
18-08- Peg Syhobu Men Sos
46 Ayu Maria Ulfah Ulfah, Raden Ayu, Semarang
1911 Jakarta 1946
Santoso Mr.
Ny. Raden
Mangoenpoespito Kabag Wanita
Nganten Siti
, Siti Soekaptinah 28-12- Kantor Pus Jawa
47 Sukaptinah Yogyakarta -
Soenarjo, Raden 1907 Hookoo Kai
Sunaryo
Nganten Jakarta
Mangunpuspito
Angg Tyuuoo
xx-xx- Sangi In,
48 Oey Tiang Tjoei Oey, Tiang Tjoei. Jakarta -
1893 Presiden Hua
Chiao Tong Hui
Oey Tjong xx-xx- Angg Tyuuoo
49 Oey, Tjong Hauw. Semarang -
Hauw 1904 Sangi In
21-02-
50 P.F. Dahler Dahler, P.F. Semarang N/A -
1883
51 Parada Harahap Harahap, Parada Pargarutan, 15-12- Direktur Gelar
Sumut 1899 Percetakan dan Maharaja
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Harian Sinar Goenoeng
Baru Semarang Moeda
Pem. Hooki
Prof. Dr. Mr. Soepomo, Raden, Sukoharjo, 22-01-
52 *) Kyoku, Angg Men Keh I
Raden Supomo. Prof. Mr. Dr. Solo 1903
Saikoo Hooin
Prof. Dr.
Djajadiningrat, Kramat Syumubutyoo,
Pangeran Ario 08-12-
53 Husein, Pangeran Watu, Angg Tyuuoo -
Husein 1886
Ario, Prof. Dr. Serang Sangi In Jakarta.
Jayadiningrat
Wa Pemimpin
Mononjaya
Prof. Dr. Raden Koesoema, Djenal RSU Negeri,
, 07-06-
54 Jenal Asikin Asikin Widjaja, Guru Tinggi Ika -
Tasikmalay 1891
Wijaya Kusuma Raden. Prof. Dr. Dai Gaku
a
Jakarta
Raden Abdul Kadir, Abdul, Binjai, 06-06-
55 *) Opsir PETA -
Kadir Raden Sumut 1906
Raden Pratalykrama,
Sumenep, 10-06- Wa Residen Residen
56 Abdulrahim Abdoelrahim,
Jatim 1898 Kediri Kediri
Pratalykrama Raden
Architectparticul
ir, Ketua bag
Raden Abikusno Tjokrosoejoso, 16-06-
57 Ponorogo Umum kantor Men PU I
Cokrosuyoso Abikoesno, Raden 1897
pusat Jawa
Hookoo Kai
Raden Adipati
Kolopaking,
Ario
Poerbonegoro, Papringan, 14-06- Bupati
58 Purbonegoro -
Soemitro, Raden Banyumas 1887 Banjarnegara
Sumitro
Adipati Ario.
Kolopaking
Raden Adipati Wiranatakoesoe
08-08- Men Dagri
59 *) Wiranatakoeso ma, Raden Bandung Bupati Bandung
1888 I
ema V. Adipati.
Raden Asikin Natanegara, 23-12- Ikyu Keishi
60 #) Bogor -
Natanegara Asikin, Raden 1902 pada Keimubu
Penulis
Raden Mas
Djojohadikoesoe Koperasi Kantor
Margono Purbolingg 16-05- Pendiri
61 mo, Margono, Pusat Koperasi
Joyohadikusum o 1894 BNI 46
Raden Mas. Perdagangan
o
Dagri Jakarta
Soerjo, Raden
Raden Mas
Mas 09-07- Residen Gubernur
62 Tumenggung Magetan
Toemenggoeng 1895 Bojonegoro Jatim I
Ario Suryo
Ario
63 *) Raden Oto Iskandardinata, Bojongsoa 31-03- Angg Tyuuoo Meneg
Iskandardinata Oto, Raden ng, Kab 1897 Sangi In, Kabinet I
Tangga
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat l Pekerjaan/ Keteranga
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran kelahir Jabatan n lainnya
an
Zissenkyokutyo
o Jawa
Bandung
Hookookai
Jakarta
Wa Ketua Syuu
64 *) Raden Panji Soeroso, Raden Porong, 03-11- Gubernur
Hookoo Kai
++) Suroso Pandji Sidoarjo 1893 Jateng I
Malang
Wa Ketua
Perseroan
Tanggungan
Tanah
Jiwa
Raden Ruslan Wongsokoesoem Merah, 15-10-
65 Bumiputera -
Wongsokusumo o, Roeslan, Raden Sampang, 1901
Jatim, Pembantu
Madura
kantor cab Asia
Raya dan Jawa
Shimbun
Wa Ketua Syuu
Hookoo Kai dan
Raden Soedirman, 24-12- Residen
66 Semarang Penasehat
Sudirman Raden 1890 Surabaya
Surabaya Syuu
Sangi Kai
Raden Sukarjo Wirjopranoto, Kasugihan, 05-06- Pem Surat Jurubicara
67
Wiryopranoto Soekardjo, Raden Cilacap 1903 Kabar Aria Raya Negara
xx-xx-
68 Tan Eng Hoa Tan, Eng Hoa Semarang N/A -
1907
69 Itibangase Yosio Ichibangase Yosio N/A N/A N/A -
70 ^) Matuura Mitukiyo, Boo-e ki
[1] N/A N/A -
Mitukiyo Matuura Kenkyushotyoo
71 ^)
[1] Miyano Syoozoo Syoozoo, Miyano N/A N/A Tianbutyoo -
72 ^) Kenkoku
[1] Tanaka Minoru Minoru, Tanaka N/A N/A -
Gakuintyoo
73 ^) Tokonami
[1] Tokuzi, Tokonami N/A N/A Nainubutyoo -
Tokuzi
74 ^) Itagaki Ika Daigo
[1] Masumitu ,Itagaki N/A N/A -
Masumitu Kutyoo
Masuda Jawa Shinbun
75^)[1] Toyohiko, Masuda N/A N/A -
Toyohiko Hensyukutyoo
Eks Anggota
76 ^)
[1] Ide Teitiroo Teitiroo, Ide N/A N/A Panitia Adat dan -
Tata Negara
Tanggal Keterang
Nomo Nama anggota Nama anggota Tempat Pekerjaan/
kelahira an
r dalam EYD dalam ejaan asli kelahiran Jabatan
n lainnya
Penanggung
jawab
Anang Abdul Hamidhan, Rantau, 25-02-
1 Kalimantan Raya -
Hamidan Anang Abdul. Kalsel 1909
kemudian
Borneo Shimbun
Bontonompo
Andi Pangeran Pettarani, Gowa, 14-04- (Gowa) dan
2 -
Pettarani. Pangeran, Andi. Sulsel 1903 Arung Macege
(Bone)
Pembesar
Kawedanan Kori
Bandoro Poeroebojo,
25-06- Kraton
3 *) Pangeran Hario Bandoro Yogyakarta -
1906 Yogyakarta,
Purubojo. Pangeran Hario.
Angg Tyuuoo
Sangi In
Bendoro
Soerjohamidjojo, Ajudan Sri
Kanjeng 13-10-
4 *) Bendoro Kanjeng Solo Susuhunan -
Pangeran Ario 1905
Pangeran Ario. Surakarta
Suryohamijoyo.
Peg Kantor
Dr. G.S.S.J. Ratulangie, Tondano, 05-11- Chosasitu Gubernur
5
Ratulangie. G.S.S.J., Dr. Minahasa 1890 Jakarta dan Sulawesi I
Makasar (Sw)
6 *) Dr. Kanjeng Wedyodiningrat, Yogyakarta 21-04- Angg Tyuuoo -
Raden Sangi In,
Tumenggung Radjiman, Pertanian di
Rajiman Kanjeng Raden 1879 Bulak Ngalaran
Wedyodiningra Tumenggung, Dr. Walikukun Kab
t. Ngawi
Dokter Pribadi
Talawi,
27-01- Sultan Langkat
7 Dr. M. Amir. Amir, M, Dr. Sawahlunto Men Neg
1900 Tanjungpura
, Sumbar
Sumut
Angg Tyuuoo
Bukit Sangi In, Wa
8 *) + Drs. Muhammad Hatta, 12-08- Wakil
Tinggi, Ketua Hookoo
+) Hatta. Mohammad, Drs. 1902 Presiden I
Sumbar Kaigi Jawa
Hookookai.
Pengelola
Drs. Yap Tjwan Yap, Tjwan Bing, 31-10-
9 Solo Apotek -
Bing Drs. 1910
Suniaraya
Berniaga,
Penasehat
Haji Abdul Hasjim, Abdoel 12-02-
10 *) Jombang Kantor -
Wahid Hasyim. Wachid, Haji. 1913
Penyelidikan
Surabaya.
Haji Teuku Hasan,
04-04- Peg Kantor Gubernur
11 Mohammad Moehammad, Pidie, Aceh
1906 Gubernur Medan Sumatera I
Hasan Teuku, Hadji.
Penasehat
12 *) 06-06- Tyuuoo Sangi In,
Ir. Sukarno. Soekarno, Ir. Surabaya Presiden I
+) 1901 Sango Soomubu
Jakarta
Angg Tyuuoo
Ki Bagus Hadikoesoemo, xx-xx-
13 *) Yogyakarta Sangi In, Ketua -
Hadikusumo. Bagoes, Ki. 1890
Muhammadiyah.
Angg Tyuuoo
Paku
14 *) Ki Hajar Dewantara, 08-05- Sangi In Soomu Menteri
Alaman,
#) Dewantara. Hajar, Ki. 1889 Jawa Hookookai P&K I
Yogyakarta
Yogyakarta.
Mas Sutarjo Kartohadikoesoe
Kunduran, 22-10- Syuutyookan Gubernur
15 *) Kartohadikusu mo, Soetardjo.
Blora 1892 Jakarta. Jabar I
mo. Mas.
Diskie, Angg Tyuuoo
Mr. Abdul Abbas, Abdul, 11-08- Residen
16 Binjai, Sangi In
Abbas. Mr. 1906 Lampung I
Sumut Sumatera
Giyozei Komon Gubernur
Mr. I Gusti Ketut Pudja, I Gusti Singaraja, 19-05-
17 (Sunda Sunda
Puja. Ketut, Mr Bali 1908
Minseibu) Kecil I
Pem bag
Soebardjo,
18 *) Mr. Raden 23-03- Informasi
Ahmad, Raden, Krawang Men LN I
#) Ahmad Subarjo. 1897 Gunseikanbu
Mr.
cabang I Jakarta
Mr. Raden Iwa Soemantri, Iwa Bekas hakim
31-05-
19 #) Kusuma Koesoema, Raden, Ciamis Keizei Hooin -
1899
Sumantri. Mr. Makassar
Ketua
BKR,
Mr. Raden Singodimedjo,
Kalirejo, 25-02- Dai Dantyoo Ketua
20 #) Kasman Kasman, Raden,
Purworejo 1908 PETA Jakarta KNIP,
Singodimejo Mr.
Jaksa
Agung
Mr. Yohanes Latuharhary, Saparua, 06-07- Peg. Somubu Gubernur
21 *)
Latuharhary.Johanes. Mr. Ambon 1900 Jakarta. Maluku I
Melik, Pemred Surat
Muhammad Ibnu 25-11-
22 #) Mohammad Ibnu Yogyakarta Kabar Sinar -
Sayuti Melik. 1908
Sayuti. Baru Semarang
Pem. Hooki
Prof. Dr. Mr. Soepomo, Raden, Sukoharjo, 22-01-
23 *) Kyoku, Angg Men Keh I
Raden Supomo. Prof. Mr. Dr. Solo 1903
Saikoo Hooin
Raden Abdul Kadir, Abdul, Binjai, 06-06-
24 *) Opsir PETA. -
Kadir. Raden. Sumut 1906
Raden Adipati Wiranatakoesoe
25 *) 08-08- Men Dagri
Wiranatakusu ma, Raden Bandung Bupati Bandung
#) 1888 I
ma. Adipati.
Angg Tyuuoo
Bojongsoan Sangi In,
Raden Oto Iskandardinata, 31-03- Meneg
26 *) g, Kab Zissenkyokutyoo
Iskandardinata. Oto, Raden. 1897 Kabinet I
Bandung Jawa Hookookai
Jakarta.
Wa Ketua Syuu
Raden Panji Soeroso, Raden Porong, 03-11- Gubernur
27 *) Hookoo Kai
Suroso. Pandji. Sidoarjo 1893 Jateng I
Malang