Anda di halaman 1dari 8

- Kisi-kisi Pendidikan Pancasila -

Perumusan Pancasila

no 1,2,3

BPUPKI PPKI

Badan Penyelidik Usaha-usaha Panitia Persiapan Kemerdekaan


Persiapan Kemerdekaan Indonesia Indonesia atau dalam bahasa Jepang
atau dalam bahasa Jepang dinamai dinamai Dokuritsu Junbi Inkai.
Dokuritsu Junbi Cosakai

BPUPKI terdiri dari seorang ketua, PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno
dua orang ketua muda, dan 60 dengan wakil Mohammad Hatta, dan
anggota. beranggotakan 21 anggota serta 6
anggota tambahan

Organisasi ini dibentuk pada 29 April PPKI dibentuk pada 7 Agustus 1945,
1945, dengan tujuan menyelidiki hal tepatnya setelah BPUPKI dibubarkan.
penting serta menyusun rencana
mengenai kemerdekaan Indonesia.

Ketua : Dr.KRT.Radjiman Ketua : Ir.Soekarno


Wediodiningrat Wakil : Mohammad Hatta
Ketua muda : Ichubangase (seorang
anggota luar biasa)
Ketua muda : RP.Soeroso (Merangkap
ketua)

tugas dari BPUPKI adalah sebagai tugas dari PPKI adalah sebagai
berikut. berikut.
- Membahas dasar negara - Menetapkan Undang-Undang Dasar
- Membentuk Panitia Sembilan. Negara Republik Indonesia Tahun
- Membahas rancangan undang-undang 1945.
dasar. - Memilih presiden dan wakil presiden
setelah Indonesia merdeka.
- Membentuk Komite Nasional
Indonesia Pusat
-Meresmikan Pancasila sebagai dasar
negara

1
BPUPKI PPKI

BPUPKI menyelenggarakan dua kali PPKI menyelenggarakan 3 kali


persidangan, persidangan,
yang pertama diselenggarakan pada 29 yaitu pada 18 Agustus 1945,
Mei-1 Juni 1945. sidang kedua pada 19 Agustus 1945,
Kemudian, sidang kedua ketiga pada 22 Agustus 1945.
diselenggarakan pada 10-16 Juli
1945

no 4
Asal usul 7 kata dihilangkan :
Secara keseluruhan, isi Piagam Jakarta sama dengan Pembukaan UUD 1945.
Hanya, ada perbedaan pada perumusan sila pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta.

Isi Piagam Jakarta yang dibuat oleh Panitia Sembilan adalah:


1)Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi para
pemeluk-pemeluknya
2)Kemanusiaan yang adil dan beradab
3)Persatuan Indonesia
4)Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5)Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Tujuh kata yang berbunyi,


"....dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"
sempat menuai perdebatan.
Tujuh kata ini yang kemudian disebut sebagai "Tujuh kata dalam Piagam Jakarta”

Beberapa wakil Protestan dan Katolik merasa keberatan dengan bunyi sila pertama
Piagam Jakarta. Menanggapi protes tersebut, Mohammad Hatta kemudian menemui
beberapa pemimpin Islam untuk membicarakan hal tersebut, yakni Ki Bagus Hadikusuma,
Wahid Hasjim, Kasman Singodimedjo, dan Teungku Muhammad Hasan dalam Sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945. Hasilnya, mereka sepakat untuk menghilangkan kalimat yang
dipermasalahkan dan menggantinya dengan Ketuhanan yang Maha Esa.

2
no 5
Semangat dan komitmen kebangsaan pendiri bangsa :
● memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme
● adanya rasa memiliki&cinta terhadap bangsa Indonesia
● memiliki semangat juang
● mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi
no 6 blm ada
no 7

Rumusan dasar negara Soekarno mencakup 5 poin penting. Berikut ini Rumusan yang
disampaikan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945:
1).Kebangsaan Indonesia
2).Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3).Mufakat atau demokrasi
4).Kesejahteraan sosial
5).Ketuhanan yang berkebudayaan
no 8 & 9
Nilai - nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari :

Sila Pertama (Nilai Ketuhanan):


a) Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Maha sempurna.
b) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua
perintah-Nya, sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
c) Saling menghormati dan menoleransi antar pemeluk agama yang berbeda-beda
d) Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanmasing-masing.
Sila Ke-dua (Nilai Kemanusiaan):
a) Mengakui adanya harkat dan martabat manusia.
b) Mengakui keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia diciptakan Tuhan.
c) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia.
d) Tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
Sila Ke-tiga (Nilai Persatuan):
a) Mendahulukan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keamanan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
c) Menumbuhkan rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
d) Mengakui keberagaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya menuju
persatuan dan kesatuan.

3
Sila Ke-empat (Nilai Kerakyatan):
a) Mengakui bahwa kedaulatan negara ada di tangan rakyat.
b) Mengakui manusia Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara punya
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
c) Bermusyawarah untuk mencapai mufakat untuk hal-hal yang menyangkut kepentingan
bersama dengan diliputi semangat kekeluargaan.
d) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau
kelompok.
e) Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.
Sila Ke-lima (Nilai Keadilan):
a) Berlaku adil pada semua orang sesuai hak dan kewajibannya.
b) Merawat keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri.
c) Menghormati hak-hak orang lain.
d) Memberikan pertolongan pada orang yang membutuhkan secara adil.
e) Mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong.
f) Mendukung kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual
no 10
Kepercayaan pada masa praaksara :
1)Animisme
Animisme adalah kata yang berasal dari bahasa latin. Secara bahasa, pengertian
animisme adalah “anima” yang artinya adalah roh,
- maka animisme adalah kepercayaan terhadap roh.
Manusia purba di zaman Megalitikum meyakini animisme adalah bagian dari kekuatan di
luar kuasa manusia.

2)Dinamisme
Secara bahasa, pengertian dinamisme adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu
“dunamos” yang artinya adalah kekuatan, kekuasaan, atau daya. Dinamisme adalah salah
satu kepercayaan primitif selain animisme yang diketahui ada sebelum kedatangan agama
Hindu di Indonesia.
Ciri utama dari kepercayaan dinamisme adalah bahwa benda-benda pusaka yang ada
mempunyai kekuatan gaib. Kepercayaan semacam dinamisme masih ada hingga kini.

4
Cita - cita negara Indonesia :
..melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial…”

Bentuk negara Indonesia berdasarkan pasal 1 ayat 1 UUD NRI 1945


Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa: “Negara Indonesia ialah negara kesatuan
yang berbentuk Republik”.

5
Akibat berita hoax yang ada di medsos bagi masyarakat Indonesia
Akibatnya berita hoax membuat
-masyarakat menjadi curiga dan bahkan membenci kelompok tertentu,
-menyusahkan atau bahkan menyakiti secara fisik orang yang tidak bersalah,
-memberikan informasi yang salah kepada pembuat kebijaksanaan.

Contoh sikap teladan para pendiri bangsa :


a.) Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme.
b.) Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
c.) Semangat rela berkorban demi bangsa dan negara.
d.) Selalu bersemangat dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan.
e.) Sikap cinta tanah air atau patriotisme,
f.) Sikap tenggang rasa, saling menghargai, saling menghormati.

Akibat bullying yang dapat menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan dan
memecah belah NKRI
● Kenapa bisa mengancam persatuan? karena
● saat jawaban ditulis ada kata benci dan dendam, apakah kata itu mencerminkan
sikap persatuan dan kesatuan? tidak
● Jadi kita simpulkan lagi bahwa rasa benci, dendam itu juga bisa memecah belah
persatuan dan kesatuan

Tindakan generasi muda saat melihat bullying disekolah


1. Kumpulkan barang bukti
- jika orang yang di bully mengalami luka usahakan supaya barang bukti yang Anda
simpan tidak diketahui banyak orang.
- Pastikan bahwa yang mengetahui barang bukti itu hanyalah korban dan pihak yang
berwenang,kepolisian, atau keluarga
2. Cari bantuan
- Pahami seberapa jauh Anda bisa membantu korban bullying. Jika Anda merasa
kebingungan atau khawatir akan menjadi korban selanjutnya jika membantu,
sebaiknya cari bantuan ke orang lain
- Semakin banyak bantuan yang Anda kumpulkan, semakin besar pula kekuatan yang
Anda dapatkan. Banyaknya orang yang membantu juga akan membuat korban
merasa tidak sendirian, apalagi terkucilkan.

6
3. Dampingi korban
- Seseorang yang menjadi korban bullying mungkin membutuhkan orang lain untuk
membicarakan apa yang mereka rasakan.
- Selagi mendengarkan, jangan lupa untuk meyakinkan bahwa apa yang terjadi
bukanlah salah mereka dan mereka tidak pantas mendapatkan perlakuan
tersebut.
- Pendampingan yang Anda berikan kepada korban akan membuat mereka merasa
mendapatkan dukungan.
4. Alihkan perhatian pelaku bullying
- Ketika melihat bullying, Anda juga bisa memberikan bantuan tanpa benar-benar
menunjukkannya. Salah satu caranya adalah dengan mengalihkan perhatian pelaku
bullying.
- cobalah untuk mengajaknya mengobrol atau meminta bantuannya.
- Jika cara tersebut tidak berhasil, cobalah untuk mengalihkan perhatian pelaku
dengan berkata seperti berikut, “Kamu dipanggil guru, coba ke sana dulu ya.”
- Dengan cara tersebut, diharapkan pelaku bullying memiliki alasan kuat untuk
meninggalkan korbannya.
5. Hadapi pelaku bullying
- jika memungkinkan, cara terbaik yang bisa Anda lakukan saat melihat bullying
adalah menegur pelaku secara langsung
- Dengan begitu, pelaku juga akan semakin sadar bahwa apa yang mereka lakukan
adalah tindakan yang salah. Jika Anda merasa khawatir untuk melakukannya
sendiri, ajaklah orang lain untuk menegur pelaku.
Contoh kegiatan dalam rangka mempertahankan kesatuan dan persatuan
bangsa di lingkungan (keluarga,sekolah,masyarakat,bangsa,dan negara) :
- menyayangi …
- menghargai pendapat (lebih ke teman)
- bekerja sama & membantu pekerjaan..
- berteman tanpa memandang …
- berbakti..
- Bertetangga tanpa membeda-bedakan suku, agama, bahasa, atau
kebudayaan.
- Saling menghormati warga sekitar, serta bersikap sopan dan santun.
- Tolong-menolong terhadap warga sekitar yang membutuhkan bantuan atau
terkena musibah.
- Menjaga rasa persatuan dan kesatuan, meskipun berasal dari suku, ras,
agama, atau daerah yang berbeda.
- Menghormati dan menghargai sesama warga negara, karena punya hak dan
kewajiban yang sama.

7
8

Anda mungkin juga menyukai