Pancasila merupakan ideologi pemersatu bangsa yang digali dari akar budaya bangsa
Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi hingga sekarang, baik
nilai-nilai agama, adat istiadat, kebersamaan, keseteraan, keadilan, maupun perjuangan
untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan. Pancasila dikatakan sebagai
filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh
para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat. Jika
ditilik dari soal tempat, Filsafat Pancasila merupakan bagian dari Filsafat Timur dan juga
bagian dari Filsafat Barat. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik
Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kenegaraan
dan kemasyarakatan harus didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan, karena itu semua merupakan dasar dari negara
Indonesia yang tercantum dalam lima sila Pancasila.
A. Penjajahan Jepang
B. Perumusan Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara adalah diawali dengan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. BPUPKI adalah organisasi yang
dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia sekaligus sejumlah syarat yang
harus dipenuhinya sebagai negara merdeka. Pancasila dirumuskan dalam sidang
pertama BPUPKI. Sidang pertamanya sendiri dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945.
Pada sidang pertama BPUPKI, Soepomo, Moh. Yamin, dan Soekarno menyampaikan
beberapa usulan tentang falsafah atau dasar negara Indonesia. Penyampaian ini
didasarkan pada arahan Ketua BPUPKI, Radjiman Wedyodiningrat pada pidato
pembukaan sidang.
Dibentuk Panitia Delapan Pada tanggal 1 Juni 1945 dibentuk Panitia Kecil yang
beranggotakan 8 orang yaitu :
1. Ir Soekarno
2. Drs. Moh. Hatta
3. Sutardjo
4. A Wachid Hasyim
5. Ki Bagus Hadikoesoemo
6. Oto Iskandardinata
7. Moh Yamin
8. Mr. A.A.Maramis
Tugas panitia delapan Menampung dan mengidentifikasi usulan anggota BPUPKI
Berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada perbedaan usulan tentang dasar negara.
Golongan Islam menghendaki negara berdasar syariat Islam, sedang golongan
nasionalis menghendaki Negara tidak berdasarkan hukum agama tertentu
Proklamasi Kemerdekaan RI
1. Jepang menyerah pada sekutu
2. Golongan pemuda (Soekarni, Adam Malik, Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono,
Soepono dkk) meminta Soekarno untuk segera mengumumkan
kemerdekaan RI Golongan tua masih pikir-pikir.
3. Kesepakatan di Rengasdengklok, sehingga proklamasi dilaksanakan hari Jumat,
17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Moh. Hatta di Jakarta.
Persatuan Indonesia
Sila ke-tiga, menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa, dan
negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingan nasional dan loyal
terhadap sesama warga negara. Sila ini mengandung nilai persatuan, nilai perjuangan,
dan semangat nasionalisme (ke-Indonesiaan)