CPNS 2019
Materi Tes Wawasan Kebangsaan tentang Pilar Negara ini bertujuan agar CPNS yang diterima
nanti mampu membentuk karakter yang positif melalui pemahaman dan pengamalan mereka
terhadap nilai-nilai dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, dan Bhinneka Tunggal Ika
Secara moral dianggap benar dan adil, serta mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi
kehidupan.
Ideologi Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa sansekerta, yakni Panca yang berarti lima dan Sila
yang berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Lima sendi utama ini juga tercantum didalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Tepatnya tercantum dalam paragraf ke-4 (empat) Pembukaan
UUD 1945.
Hari lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, walaupun selama masa perumusan
Pancasila terjadi perubahan urutan ke lima sila serta kandungan yang terkandung dalam
Pancasila dalam beberapa tahap.
Perumusan Pancasila sebagai dasar negara terjadi dan diawali pada saat masa perang dunia ke-2,
atau tepatnya pada saat penjajahan Jepang atas Indonesia.
Pada tahun 1944, Jepang mulai mendekati kekalahan terhadap sekutu pada perang dunia II.
Untuk itu, Jepang berusaha meminta bantuan pada bangsa Indonesia dengan memberikan janji
kemerdekaan kepada Indonesia.
Untuk merealisasikan janji tersebut, Jepang membentuk suatu badan persiapan kemerdekaan
Indonesia, yang kemudian kita kenal dengan BPUPKI atau Badan Penyelidikan Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI bentukan Jepang dalam rangka untuk mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia
ini beranggotakan 60 orang.
60 orang anggota BPUPKI ini diambil dari berbagai daerah sebagai cerminan perwakilan suku
bangsa yang ada di Indonesia.
Adapun Ketua BPUPKI adalah Dr. Rajiman Wedyodiningrat dan Wakilnya R.P. Soeroso dan
dari orang Jepang - Ichibangase.
Sidang pertama yang dilakukan oleh BPUPKI adalah tanggal 29 Mei sampai tanggal 1 Juni
1945.
Pada sidang pertama ini terdapat 3 tokoh penting yang mengemukakan pendapatnya tentang
dasar negara, yang nantinya akan menjadi cikal bakal rumusan Pancasila.
1. Muh. Yamin
2. Soepomo
3. Ir. Soekarno
Selanjutnya pada sidang tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan
gagasannya mengenai dasar negara, yakni sebagai berikut:
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
Selanjutnya Mr. Muhammad Yamin menyampaikan rumusan dasar negara tersebut secara
tertulis, yang isinya:
Pada sidang tanggal 31 Mei 1945, giliran Mr. Soepomo yang mengemukakan pemikirannya
mengenai dasar negara Indonesia dihadapan sidang pertama BPUPKI.
Pemikiran Mr. Soepomo tersebut berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang berhubungan
dengan dasar negara Indonesia merdeka.
Negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal sebagai
berikut:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial
Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 yang mendapatkan giliran berpidato menyampaikan
pendapatnya tentang dasar negara adalah Ir. Soekarno.
Ir. Soekarno mengemukakan pemikirannya tentang dasar negara tersebut adalah terdiri dari lima
asas, yakni:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan
Berdasarkan saran dari ahli bahasa yang juga kolega dari Ir. Soekarno, kelima asas tersebut
kemudian diberi nama dengan PANCASILA.
Dan oleh karena itu, tanggal 1 Juni kini kita peringati sebagai hari lahir istilah PANCASILA.
Sampai berakhirnya masa persidangan pertama BPUPKI, rumusan dasar negara untuk Indonesia
merdeka belum terbentuk, oleh karena itu, sebelum masa reses dan istirahat penuh, BPUPKI
membentuk sebuah panitia khusus yang bertugas untuk merumus dasar negara.
Panitia khusus tersebut beranggotakan 9 orang, yang kemudian kita kenal dengan PANITIA
SEMBILAN.
Panitia Sembilan atau Panitia Perumusan Dasar Negara tersebut terdiri dari:
Panita Sembilan bertugas untuk menampung segala aspirasi masyarakat Indonesia mengenai
pembentukan dasar negara Republik Indonesia merdeka.
Sehingga tepat pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara
untuk Indonesia merdeka, yang selanjutnya oleh Mr. Muh. Yamin diberi nama dengan Piagam
Jakarta atau Jakarta Charter.
Adapun isi dari Piagam Jakarta atau Jakarta Charter tersebut adalah:
Namun ternyata penetapan dasar negara seperti yang tersebut didalam Piagam Jakarta mendapat
penentangan, terutama penentangan dari tokoh-tokoh yang berasal dari Indonesia bagian Timur.
Keberatan mereka terhadap dasar negara yang telah ditetapkan dalam piagam jakarta tersebut
hanya sebatas pada sila "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya".
Sebab, menurut mereka, terutama bagi pemeluk agama lain atau non-Islam, sila tersebut akan
membuat gesekan, atau tidak sesuai dengan agama yang mereka anut, bahkan mengancam akan
mendirikan negara sendiri, sehingga haruslah diganti,
Keberatan yang paling utama adalah menyangkut kalimat "dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
Selanjutnya Bung Hatta, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid
Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan membahas masalah tersebut, sebelum sidang PPKI pertama
dibuka.
Pada akhirnya demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, kalimat tersebut
dihilangkan dan sila pertama akhirnya menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa".
Rumusan akhir dasar negara tersebut kemudian ditetapkan dalam sidang PPKI tanggal 18
Agustus 1945 sebagai dasar negara yang sah dan benar yakni:
Rumusan tersebut kemudian tercantum pada alinea keempat didalam Pembukaan UUD 1945.
Berdasarkan Ketetapan MPR No. 1/ MPR/ 2003, pengamalan butir-butir Pancasila mencakup:
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesai mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah
Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah
Didalam musyawarah, diutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan
golongan
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan
Itulah tadi sekilas ringkasan materi nilai-nilai Pancasila sebagai Pilar Negara sebagai bahan
pembelajaran Anda dalam menghadapi ujian Seleksi Kompetensi Dasar bidang Tes Wawasan
Kebangsaan CPNS 2019.
Selanjutnya, kami akan memberikan contoh soal nilai-nilai Pancasila sebagai pilar negara untuk
Anda sebagai bahan rujukan dan juga materi tambahan untuk Anda pelajari.
3. Zoon politikon memiliki arti bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang dikodratkan
hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dimasyarakat. Teori ini dicetuskan oleh ...
a. Plato
b. Aristoteles
c. Napoleon
d. J.J. Rousseau
4. Kerukunan hidup antarumat beragama di Indonesia merupakan bukti dari dihayati serta
diamalkannya secara murni ...
a. Pancasila
b. Sila I Pancasila dan Pasal 29 Ayat (2) UUD 1945
c. Pancasila dan UUD 1945
d. Bhinneka Tunggal Ika
8. Prinsip persamaan harkat dan martabat setiap orang terkandung dalam ...
a. Universal Declaration of Human Rights
b. Sila ke-2 Pancasila
c. Declaration of Independence
d. Alinea I Pembukaan UUD 1945
9. Dalam rangka pembangunan bidang budaya, kedudukan kebudayaan daerah sangat penting
sebagai ...
a. unsur kebudayaan nasional
b. puncak kebudayaan nasional
c. ciri khas kebudayaan nasional
d. dasar kebudayaan nasional
10. Alinea pertama pembukaan UUD 1945 merupakan suatu pernyataan yang bersifat
menegaskan ...
a. hak asasi negara
b. hak asasi bangsa
c. kewajiban asasi warga negara
d. hak asasi manusia
11. Kebebasan mengeluarkan pendapat, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dijamin oleh
UUD 1945. Kebebasan tersebut harus dilandasi rasa tanggung jawab karena sesuai kodratnya,
manusia itu ...
a. senantiasa hidup bermasyarakat
b. bersikap dan bertindak rasional
c. dapat dikenakan sanksi hukum
d. cenderung mementingkan diri sendiri
13. Badan peradilan yang ditetapkan dengan undang-undang memiliki tugas pokok menerima,
memeriksa, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya. Berikut ini beberapa
badan peradilan yang dimaksud, yaitu ...
a. peradilan militer, peradilan umum, PTUN, peradilan agama
b. peradilan militer, peradilan sipil, peradilan umum, peradilan agama
c. PTUN, peradilan agama, peradilan sipil, peradilan militer
d. peradilan umum, peradilan rakyat, peradilan agama, dan peradilan militer
14. Pemerintah perlu menjamin pelaksanaan hak asasi manusia dengan alasan ...
a. mengatur kepentingan bersama
b. hak asasi milik setiap manusia
c. meningkatkan martabat manusia
d. sesuai dengan martabat manusia
16. Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia merupakan ...
a. keyakinan yang memiliki kebenaran
b. sikap mental, tingkah laku, dan norma sosial
c. petunjuk, penuntut, dan pegangan sikap
d. pandangan hidup
17. Setiap produk hukum yang dihasilkan di negara Indonesia tidak boleh bertentangan dengan
Pancasila. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum tercantum pada ...
a. TAP MPR No. XX/ MPRS/ 1966
b. TAP MPR No. II/ MPR/ 1978
c. TAP MPR No. IV/ MPR/ 1978
d. TAP MPR No. VI/ MPR/ 1978
18. Berdasarkan pengalaman sejarah, Pancasila sebagai dasar negara ternyata tetap tegak
walaupun mengalami berbagai ancaman. Kekuatan Pancasila terletak pada ...
a. posisi negara yang terdiri dari pulau-pulau yang terpisah oleh laut
b. keyakinan bangsa Indonesia akan kebenaran Pancasila
c. pegawai negeri sipil
d. keyakinan rakyat Indonesia
19. Sumber tertib hukum yang dianut negara Republik Indonesia adalah sebagaimana yang
tercantum dibawah ini, kecuali ...
a. UUDS
b. Proklamasi
c. UUD
d. Dekrit Presiden
20. Cinta tanah air dan bangsa dapat dibuktikan dengan cara ...
a. mengurangi impor barang dari luar negeri agar devisa tetap stabil
b. mengekspor semua hasil bumi Indonesia dan mengimpor semua barang dari luar negeri
c. tidak melakukan hubungan dengan negara lain dan melakukan proteksi
d. tidak menggunakan produksi dalam negeri, meskipun mampu membelinya
21. Pancasila menjadi petunjuk untuk membuat aturan hukum serta pedoman untuk menjalankan
kehidupan bernegara. Hal ini karena Pancasila merupakan ...
a. dasar dan ideologi negara
b. kemauan negara
c. keputusan bersama seluruh rakyat
d. kesepakatan para pendiri bangsa
23. Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila menurut UUD 1945
adalah ...
a. setiap warga negara berhak bersaing dan berusaha
b. cabang produksi penting dikuasai oleh negara
c. perusahaan negara merupakan soko guru ekonomi
d. negara mengatur seluruh sistem ekonomi nasional
e. pemerintah mengawasi perkembangan usaha swasta
24. Negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia merupakan
penjabaran sila ke ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
3. 5