Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman PPKN Kelas 8

Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup


Pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan
pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia/BPUPKI) untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan. BPUPKI mengadakan
sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi. Sidang resmi pertama
dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang dasar negara. Sidang kedua
berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas rancangan Undang- Undang
Dasar.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pertanyaan dan pemikiran tentang dasar
negara apa yang akan dijadikan dasar Indonesia merdeka.
Sejak disahkan secara konstitusional pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila dapat dikatakan
sebagai dasar negara, pandangan hidup, ideologi negara dan ligature (pemersatu) dalam perikehidupan
kebangsaan dan kenegaraan Indonesia. Dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup, maka Pancasila wajib dilaksanakan oleh seluruh rakyat Indonesia
Pancasila berfungsi sebagai dasar negara. Hal ini mengandung maksud bahwa Pancasila
digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan negara, yang meliputi bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia, baik dari segi sikap maupun perilaku masyarakat Indonesia haruslah
selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila.

Butir-butir pengamalan sila pertama :

 Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
 Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa

Butir-butir pengamalan sila kedua :

 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit, dan sebagainya
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa
 Berani membela kebenaran dan keadilan

Butir-butir pengamalan sila ketiga :

 Rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa


 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
 Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial
 Mengembangkan persatuan dan kesatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
Butir-butir pengamalan sila keempat :

 Sebagai warga negara dan masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama
 Tidak boleh memaksakan kehendak orang lain
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan

pengamalan sila kelima :

 Mengembangkan perbuatan luhur, mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan


kegotongroyongan
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
 Menghormati hak orang lain
 Suka menolong orang lain
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan orang lain

UUD 1945

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sistematika UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan (amandemen) terdiri atas.
1) Pembukaan,
2) Batang Tubuh (pasal-pasal),
3) dan Penjelasan.

Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 setelah perubahan


(amandemen) terdiri atas.
1) Pembukaan dan
2) Pasal-pasal.

Makna Alinea Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia


Tahun 1945
• Alinea pertama adalah pernyataan kemerdekaan sebagai hak bagi semua bangsa di dunia.

• Alinea kedua adalah pernyataan kemerdekaan sebagai cita-cita bangsa Indonesia untuk
mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

• Alinea ketiga adalah pernyataan kemerdekaan sebagai rahmat dan anugerah Tuhan Yang
Mahakuasa.

• Alinea keempat adalah pernyataan pemerintah negara Indonesia untuk mencapai tujuan negara,
berdasarkan asas politik kedaulatan rakyat dengan bentuk negara Republik Indonesia dan dasar
negara Pancasila yaitu ”... dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai