Kelompok :
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke
Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu
disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat
sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi
sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh
Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah
negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :
1. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi
lembaga legislatif.
2. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.
3. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem
pemerintahn presidensil menjadi parlementer
Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang menyangkut perkembangan demokrasi pada
periode ini, akan tetapi pada periode tersebut telah diletakkan hal-hal mendasar seperti :
Pada masa revolusi 1945 – 1950 banyak kendala yang dihadapi bangsa indonesia,
misalnya perbedaan-perbedaan antara kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dengan
kekuatan diplomasi, antara mereka yang mendukung revolusi sosial dan mereka yang
menentangnya dan antara kekuatan islam dalam kekutan sekuler. Di awal revolusi tidak
satupun perbedaan di antara bangsa indonesia yang terpecahkan. Semua permasalahan itu
baru dapat diselesaikan setelah kelompok-kelompok kekuatan itu duduk satu meja untuk
memperoleh satu kata sepakat bahwa tujuan pertama bangsa indonesia adalah kemerdekaan
bangsa indonesia. Pada akhirnya kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dan kekuatan
diplomasi bersama-sama berhasil mencapai kemerdekaan.
– Demokrasi Kerakyatan Pada Masa Revolusi
Periode panjang pergerkan nasional yang didominasi oleh muncu\lnya organisasi modern
digantikan periode revolusi nasional. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan
merupakan kisah sentral sejarah indonesia. Semua usaha untuk mencari identitas (jati) diri,
semangat persatuan guna menghadapi kekuasaamn kolonial, dan untuk membangun sebuah
tatanan sosial yang adil akhirnya membuahkan hasil dengan diproklamasikannya
kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dasar Negara Indonesia, serta falsafah hidup
Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila maka keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dapat terjaga.
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan ikatan kemajemukan yang Indonesia miliki. Salah satu
cara merawat kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke
Bhinnekaan itu sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan.
Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mengacu pada konstitusi.
Dalam UUD 1945 telah diatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban warga Negara.
Kewajiban warga Negara hendaknya didahulukan dari pada menuntut hak. Dengan demikian
akan tercipta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan tertib. (baca ; Hak
dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945 – Peran Konstitusi dalam Negara
Demokrasi)
Segala ketentuan mengenai pertahanan Negara tercantum dalam UU Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara. Sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah : “usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
Negara”.