o Namun, pada tanggal 18 Agustus 1945, sila pertama diubah menjadi Ketuhanan Yang
Maha Esa oleh prakrsa Moh. Hatta setelah mendengar pesan keberatan dari agama
selain Islam.
Sila ke-1
Sila ke-2
Sila ke-4
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai 2x
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Sila ke-5
Mengajak keluarga yang memiliki kepercayaan yang sama untuk beribadah bersama
Menghormati umat agama lain dan tidak memaksakan ajaran agama kepada umat
lain
Menjaga ketertiban di rumah ibadah
Sila ke-2 :
Saling menghormati dengan orang lain tanpa memandang derajat dan kesukuan
Tolong menolong dengan tetangga
Sila ke-3 :
Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar ketika bertemu dengan
orang yang berbeda daerah
Mendukung usaha anak bangsa dengan membeli produk dalam negeri
Sila ke-4 :
Terlibat dan aktif dalam gerakan sosial, seperti donor darah, donasi, dan bersedekah
Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dengan tidak
korupsi, tepat waktu, dan disiplin
Sila ke-5 :
- Semangat para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai
dasar negara : mengutamakan musyawarah, menghargai pendapat, tanpa pamrih,
kerja keras, rela berkorban, memiliki keberanian, mengutamakan persatuan dan
kesatuan, mencari kesepakatan/mufakat, dan menghindari kekerasan
D. Fungsi pancasila bagi bangsa Indonesia
1. Sebagai dasar negara
o Dasar : pedoman dalam pengaturan kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan
yang mencakup berbagai bidang kehidupan
o Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi norma dasar/kaidah negara yg
fundamental, ini dpt dilihat dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945 alinea
keempat
o Penempatan Pancasila dalam pembukaan UUD NRI thn 1945 dikukuhkan pada
tanggal 18 Agustus 1945
o Kedudukan Pancasila sbg dasar negara ditegaskan dalam Instruksi Presiden No.12
thn 1968 dan tersusun secara hierarkis piramidal
o Hierarkis piramidal : tiap sila dari Pancasila memiliki hubungan yg saling mengikat
dan menjiwai satu sama lain sehingga tak dapat terpisahkan
b. Alinea ke-2
o Isi Alinea ke-2 pembukaan UUD 1945 ini menunjukkan kebanggaan dan
penghargaan kita terhadap perjuangan bangsa Indonesia selama itu, termasuk
jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa
Indonesia, misalnya Ir. Soekarno, Drs Moh Hatta, Sutan Syahrir,dll
o Kita bisa menunjukkan penghargaan kita kepada mereka dengan cara
memperingati hari pahlawan (tanggal 10 November) dan juga mengamalkan nilai
2x yang telah mereka contohkan untuk kita, misalnya sikap patriotisme,
nasionalisme, pantang menyerah, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara, dll.
o Alinea ini juga menunjukkan ketepatan dan ketajaman penilaian dari para
pejuang dan pendiri bangsa dan negara Indonesia bahwa:
-Kemerdekaan tersebut bukan tujuan akhir, melainkan masih harus diisi dengan
mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur
c. Alinea ke-3
d. Alinea ke-4
o Isi alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 merupakan rincian lebih lanjut tentang
prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintahan negara
Indonesia setelah menyatakan kemerdekaannya.
o Hal ini tersimpul dari bunyi kalimat awal pada alinea ke-4 yang berbunyi:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia…”.
o Isi pokok yang terkandung dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 ini meliputi
empat hal yang merupakan prinsip-prinsip pokok kenegaraan, yang meliputi:
1) Tujuan Negara
Tujuan negara = tujuan yang hendak dicapai oleh negara tersebut melalui
berbagai upaya, khususnya jika di negara Indonesia, maka tujuan tersebut
dicapai dengan cara mewujudkan sila-sila Pancasila di dalam kehidupan nyata.
Terdapat dua jenis tujuan negara, yaitu:
• Tujuan Khusus: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa
• Tujuan Umum : ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2) Ketentuan diadakannya UUD Negara (“…maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar Negara
Indonesia…”)
3) Bentuk Negara (“…yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat…”).
(“…dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”)
Hal ini berarti Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang harus kita
ikuti/implementasikan dalam kehidupan sehari-hari agar kita bisa mewujudkan
tujuan negara kita dan juga agar penyelenggaraan negara Indonesia dapat
berjalan dengan baik karena jika semua orang mengikuti
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung
(3) TNI terdiri atas AD, AL, dan AU sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara
(4) Kepolisian NRI sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum
(5) Susunan dan kedudukan TNI, Kepolisian NRI, hubungan dan kewenangan TNI dan
Kepolisian NRI di dalam menjalankan tugasnya, syarat 2x keikutsertaan warga negara
dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan UU
o Pasal 31
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur di UU
H. Gambar-gambar tokoh
- Teori kedaulatan
1. Teori kedaulatan Tuhan
a. Augustinus
b. Thomas Aquinas
c. Marsilius
c. George Jellinek
b. Leon Duguit
c. Kranenburg
d. Immanuel Kant
e. Hugo de Groot
c. John Locke
d. Montesquieu
- Presiden
- Pahlawan
Raja Aswawarman – Raja Kerajaan Kutai
Dr. E.F.E Douwes Dekker (Setya Budi Danudirdjo) – pendiri Indische Partij
Kolonel Abdul Haris Nasution – Komandan Divisi III TRI dalam pertempuran Bandung Lautan
Api
Letkol I Gusti Ngurah Rai – Kepala Divisi Sunda Kecil dalam Puputan Margarana di Bali
Mayor Ventje Sumual – pemimpin sektor barat dalam serangan umum 1 Maret 1949
Letnan Amir Murtono - pemimpin sektor kota dalam serangan umum 1 Maret 1949
Bung Tomo
I. Tata urutan perundang-undangan di Indonesia
Pancasila
Tap MPR
Peraturan
pemerintah
Peraturan presiden
Perda tingkat I
Perda tingkat II
a. Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara
b. Presiden mengangkat duta dan konsul
c. Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memerhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat
MPR :
Perundingan Linggarjati
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatra
dan Madura
2. Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia selambat-lambatnya
tanggal 1 Januari 1949
3. Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
4. RIS harus bergabung dengan negara-negara persemakmuran di bawah Kerajaan
Belanda
Perundingan Renville
1. Belanda akan tetap berdaulat hingga terbentuknya RIS atau Republik Indonesia
Serikat.
2. RIS atau Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan sejajar dengan Uni
Indonesia Belanda.
3. Belanda dapat menyerahkan kekuasaanya ke pemerintah federal sementara,
sebelum RIS terbentuk.
4. Negara Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat.
5. Enam bulan sampai satu tahun, akan diadakan pemilihan umum (pemilu) dalam
pembentukan Konstituante RIS.
6. Setiap tentara Indonesia yang berada di daerah pendudukan Belanda harus
berpindah ke daerah Republik Indonesia.
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dibentuk pada 29 April
1945 yang merupakan badan penyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama
berlangsung, mulai pada 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Sukarno menyampaikan gagasan
tentang 'Dasar Negara' yang diberi nama Pancasila.
Pada 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk panitia sembilan untuk merancang
Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya
anak kalimat 'dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya' ,
maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah pembukaan UUD 1945. Disahkan pada 18
Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pada 29 Agustus 1945, pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP). Naskah rancangan UUD 1945 disusun pada masa sidang ketua Badan
Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Masa sidang ke-2 pada 10-17 Juli
1945 dan Pada 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-undang
Dasar Republik Indonesia.