Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman bahasa Indonesia

 Teks persuasi
> Pengertian
 Merupakan salah satu jenis teks atau tulisan yang akan
mempengaruhi pembaca.
 Teks persuasi merupakan sebuah teks yang bertujuan untuk
mengajak, menyuruh, atau membujuk pembacanya melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penulis.
 Teks persuasi berdasar fakta dan mempunyai data pendukung.
> Struktur
 Selain judul terdapat 3 struktur teks persuasi yaitu :
1. Tesis
Berisi tentang pengenalan ide pokok penulis tentnang suatu
gejala atau kejadian yang akan diangkat/dibahas.
2. Argumen
Berisi tentang pendapat-pendapat yang mendukung ide pokok
penulis. Semakin banyak pendapat yang penulis tuliskan, maka
akan semakin meyakinkan teks persuasi tersebut, karena
pembaca cenderung percaya terhadap suatu peristiwa jika
terdapat banyak pendapat yang mendukung di dalamnya
3. Rekomendasi
Berisi tentang ajakan ajakan penulis kepada pembaca.
> Penulisan judul yang tepat
 Setiap huruf di awal kalimat menggunakan huruf kapital. Aturan ini
berlaku untuk hampir semua jenis kata termasuk nama, tempat, sifat,
keterangan. Cth : “Pentingnya Menjaga Lingkungan”
 Gunakan huruf kecil untuk preposisi, konjungsi, dan interjeksi,
contohnya: di, ke, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, dan, atau,
tetapi, ketika, seandainya, supaya, pun, seperti, duh, ih, cih, yuk,
wah, wow, dst
Contoh judul : Manfaat Ilmu untuk Kehidupan
 Kata ulang murni dan kata ulang semu harus ditulis dengan huruf
kapital di setiap awal kata karena sifatnya yang bisa dibilang tidak
mengalami perubahan apapun.
Contoh judul : Manfaat Kupu-Kupu untuk Tumbuhan
 Sedangkan bentuk kata ulang sebagian, kata ulang berimbuhan, kata
ulang dwipurwa, dan kata ulang perubahan—semua yang
sederhananya sudah mengalami perubahan bentuk—hanya ditulis
kapital pada huruf pertama kata ulang.Contoh judul : Manfaat
Berjalan-jalan Pagi Hari
 Menggunakan tanda petik jika terdapat bahasa asing atau daerah
Contoh judul : Manfaat Hidup ala “Wong Jawa”
> Ciri-ciri teks persuasi
1. Isinya mengandung fakta dan bukti sebagai faktor yang kuat dalam
mempengaruhi atau kalimat dengan bentuk ajakan/bujukan.
2. Tulisan memiliki tujuan untuk mendorong atau mempengaruhi pada
suatu hal
3. sedangkan untuk bahasa yang di gunakan dibuat provokatif,
menarik, dan antusias. Hal ini di lakukan agar si pembaca dapat
lebih yakin
4. Membuat si pembaca dapat lebih percaya dengan penjelasan yang
menarik
5. Berupaya dapat menimbulkan suatu kesepakatan atau penyesuaian
lewat kepercayaan penulis dengan pembaca
6. Berupaya dapat menghindari konflik, yang mana hal ini di lakukan
agar pembaca yakin dan tercapainya kesepakatan
7. Memperlihatkan berbagai fakta serta data sebagai penguat
argumentasi
> Jenis teks persuasi
1. Persuasi politik
 Di pergunakan untuk hal dibidang politik yang masih ada
kaitannya dengan bidang politik dan kenegaraan
 Biasanya para ahli politik dan kenegaraan menggunakan pesuasi
jenis ini sebagai keperluan politik dan negara.
2. Persuasi pendidikan
 Umumnya di gunakan oleh orang tertentu yang berkecimpung
atau masih ada hubungannya dengan dunia pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
3. Persuasi advertensi
 Biasanya di gunakan dalam bidang usaha/dunia usaha bertujuan
mengenalkan suatu barang atau jasa.
 Persuasi iklan yang ialah yang dapat mempengaruhi konsumen
untuk membeli barang yang di tawarkan tersebut.
4. Persuasi propaganda
 Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah
informasi.
 Dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan
sadar untuk berbuat sesuatu.
 Perbedaan kalimat saran, ajakan, arahan,
pertimbangan
> Kalimat saran
 Kalimat saran adalah kalimat yg berisi saran dalam bentuk nasihat
atau himbauan.
 Contoh kata : sebaiknya, seharusnya, dll.
 Contoh kalimat : Menurutku, sebaiknya masalah ini dirundingkan
dahulu, Lebih baik kamu menuruti apa kata kedua orang tuamu.
> Kalimat ajakan
 Merupakan kalimat sebagai perluasan makna dari kalimat perintah
dan erat hubungannya dengan orang kedua.
 Kalimat yang menyatakan ajakan seseorang kepada orang yang
diajak bicara untuk bersama-sama melakukan sesuatu.
 Contoh kalimat : Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi
perokok pasif maupun aktif, Ayo kita laksanakan program kebersihan
lingkungan di desa ini.
> Kalimat arahan
 Kalimat arahan adalah kalimat petunjuk untuk melaksanakan sesuatu
atau perintah resmi yang berupa petunjuk untuk melaksanakan
sesuatu dan jika tidak dilakukan akan mendapatkan sanksi
 Contoh kalimat : Minumlah obatmu sesuai ketentuan dokter! ,
Parkirkan kendaraanmu dengan benar agar tetap aman saat kau
tinggalkan
> Kalimat Pertimbangan
 Kalimat pertimbangan berarti kalimat pendapat (tentang baik atau
buruk) atau memilih antara 2 objek
 Contoh kalimat : Saya lebih memilih sayuran daripada buah, Kami
lebih menyukai tidur daripada bermain.
 Kalimat langsung
 Pada kalimat langsung kalimat petikan ditandai dengan tanda petik
 Huruf pertama pada kalimat yang digunakan menggunakan huruf kapital
 Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda koma (,)
 Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan
tanda titik dua (:) di depan kata langsung.
 Pola susunan
Pengiring, “kutipan”
“Kutipan,” pengiring
“Kutipan,” pengiring, “kutipan”
 Contoh kalimat
1. Andi mengatakan, “aku akan pergi ke sekolah besok”
2. “Mau kemana kalian hari ini ?” tanya Andi.
3. “Coba saja minta sama ayah,” kata ibu, “dia pasti akan
memberikannya”
 Kalimat tidak langsung
 Tidak memakai tanda petik
 Biasanya ditambahkan konjungsi bahwa
 Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu :
Kata ganti orang pertama berubah orang ketiga contohnya “saya”, “aku”
menjadi “dia” atau “ia
Kata ganti orang kedua berubah menjadi orang pertama contohnya
“kamu”, “dia” menjadi “saya” atau nama orang
Kata ganti orang kedua dan pertama jamak berubah menjadi “kami”,
“kita”, dan “mereka”.
 Contoh kalimat :
Pak guru berkata, “kalian harus menjadi anak yang rajin.” menjadi
Pak guru berkata bahwa kami harus menjadi anak yang rajin.
 Tanda baca (.)
 Dipakai di akhir sebuah kalimat
Contoh : Ayahku tinggal di Jakarta.
 Tidak digunakan pada akhir kalimat jikaunsur akhirannya sudah ada
tanda titik
Contoh : Buku itu disusun oleh Rita Setiawati S.Pd.
 Dipakai dalam daftar pustaka di antara nama, penulis, tahun, judul, dan
tempat terbit
Contoh : Moelino, Anton M. 1989. Kembara Bahasa . Jakarta: Gramedia.
 Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, atau detik
Contoh : 01.35.40 jam ( 1 jam 35 menit 40 detik )
 Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, daftar
Contoh :1.1 isi karangan
 Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Contoh : Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau
 Tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidak menunjukkan jumlah
Contoh : Dea lahir pada tahun 2008.
 Tanda baca (,)
 Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan
Contoh : Kakak membeli buku, pena, dan penggaris
 Dipakai sebelum kata penghubung
Contoh : Adik ingin membeli susu, tetapi uangnya belum cukup
 Dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat
Contoh : Kalau diundang, dia akan datang
 Dipakai di belakang kata/ungkapan penghubung antarkalimat
Contoh : Anak itu rajin dan pintar. Oleh karena itu, ia memperoleh
beasiswa belajar di luar negeri
 Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari
kalimat
Contoh : Kata ibu saya, “kita harus berbagi sedekah untuk orang yang
membutuhkan “
 Dipakai sebelum/sesudah kata seru
Contoh : o, begitu ?
 Dipakai di anatara nam dengan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan
tanggal, serta nama tempat atau wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan
Contoh : Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
Tokyo, Jepang
 Dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka
Contoh : Ilham Gunawan menjadi Gunawan, Ilham
 Dipakai di anatara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk memebedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, dan marga.
Contoh : B. Ratulangi, S.E.
 Dipakai sebelum angka desial/di antara rupiah yang dinyatakan dengan
angka
Contoh : 12,5 m atau Rp 750,00
 Tanda baca (;)
 Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat
setara yang satu dari kalimat setara yang lain
Contoh :
Hari sudah malam; anak-anakmasih membaca buku
 Dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa
Contoh :
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini :
1 Berkewarganegaraan Indonesia;
2 Berijazah saejana S-1;
 Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat
yang sudah menggunakan tanda koma
Contoh :
Ibu membeli buku, pensi, dan pena; baju, celana, dan kaus; pisang, apel,
dan jeruk
 Tanda baca (:)
 Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti penjelasan
Contoh :
Mereka memerlukan perabot rumah tannga: kursi, meja, dan lemari
 Dipakai sesudah kata/ungkapan yang memerlukan pemerincian
Contoh :
a. Ketua : Ahmad Wijaya
b. Wakil : Siti Aryani
 Dipakai dalam naskah drama untuk menunjukkan sebuah percakapan
Contoh :
Ibu : “Apakah kau sudah makan siang, Nak ?”
Ani : “ Sudah, Bu”
 Dipakai di antara jilid/nomor dan halaman, surah dan ayat dalam kitab
suci, judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit
dalam daftar pustaka
Contoh :
Horison, XLI, No. 8/2008: 8
Matius 2:13-17
Jakarta: Pusat Bahasa
 Tanda baca (“)
 Dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis lain
Contoh : “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonnya.
 Dipakai untuk mengapit judul puisi, lagu, film, sinetron, artikel, naskah,
makalah, atau bab buku sedangkan judul buku, novel, majalah, surat
kabar menggunakan huruf miring atau digaris bawah
Contoh :
Puisi “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.
Buku Hujan sudah dicetak berulang kali atau Buku Hujan sudah dicetak
berulang kali
 Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang asing atau kata yang
memiliki arti khusus
Contoh : Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!
 Kata baku DAN tidak baku
Kata tidak baku Kata baku
Akauntan Akuntan
Antar kota Antarkota
Antri Antre
Azas Asas
Akte kelahiran Akta kelahiran
Arobik Aerobik
Apotik Apotek
Anggauta Anggota
Al qur’an Alquran
Ahlak Akhlak
Atlit Atlet
Otobiografi Autobiografi
Adzan Azan
Balan Balans
Beaya Biaya
Bonsai Bonzai
Bis Bus
Cidera Cedera
Cinderamata Cenderamata
Disain Desain
Diagnose Diagnosis
Dirijen Dirigen
Eksport Ekspor
Esay Esai
Pebruari Februari
Photocopy, foto copy, fotocopy Fotokopi
Geladi resik Geladi bersih
Jenerik Generik
Hektar Hektare
Hirarkhi Hierarki
Ijasah Ijazah
Himbau Imbau
Import Impor
Indra Indera
Ijin Izin
Influensa Influenza
Isteri Istri
Jendral Jenderal
Yuri lomba Juri lomba
Kahbar Kabar
Kadalu warsa Kadaluwarsa
Sekedar Sekadar
Karir Karier
Klas Kelas
Kawatir Khawatir
Komplek Kompleks
Konggres Kongres
Kongkret, konkrit Konkret
Di koordinir Di koordinasi
Kreatifitas Kreativitas
Kwalitas Kualitas
Kwartir Kuartir
Kwota Kuota
Legalisir Legalisasi
Maghrib Magrib
Masjid Masjid
Managemen Manajemen
Manager Manajer
Musti Mesti
Milyar Miliar
Multi nasional Multinasional
Nahkoda, nakoda Nakhoda
Nasehat Nasihat
Nomer Nomor
Nofember November
Obyek Objek
Faham Paham
Pasca panen Pascapanen
Pascamelahirkan Pasca melahirkan
Prosentase Persentase
Praktek Praktik
Perangko Prangko
Propinsi Provinsi
Putera Putra
Ramdhan Ramadan, Romadon
Raport, rapot Rapor
Rejeki, rezkhi Rezeki
Resiko Risiko
Seksama Saksama
Sekretaris Sekretaris
Sentausa Sentosa
Sistim Sistem
Standarisasi Standardisasi
Telefon Telepon
Ketrampilan Keterampilan
Tradisionil Tradisional
Merubah Mengubah
Udzur Uzur
Wassalam Wasalam
Jaman Zaman
Jaduwal Jadwal

 Konjungsi induk-anak kalimat


Induk kalimat
 Induk kalimat bisa berpotensi menjadi kalimat.
 Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
Ayah mencuci motor : induk Kalimat
Anak kalimat
 Anak Kalimat adalah klausa atau pola kalimat yang menduduki jabatan
dalam pola kalimat yang lain.
Contoh kalimat induk-anak
 Pak Yono telah mengantar anak yang membuat kericuhan di Kampung
Kulon.
Pak Yono telah mengantar : induk kalimat.
Anak yang membuat kericuhan di Kampung Kulon : anak kalimat
Anak : subjek
Yang membuat : predikat
Kericuhan : objek
Di Kampung Kulon : keterangan tempat
 Ibu mematikan televisi karena kami terus tertawa.

Ibu mematikan televisi : induk kalimat


Karena kami terus tertawa : anak kalimat

Anda mungkin juga menyukai