Tanggapan adalah reaksi atau komentar seseorang setelah melihat, mendengar, membaca, merasakan
suatu peristiwa, atau bacaan (teks). Jadi kalimat tanggapan adalah sebuah kalimat yang mengandung
pendapat atau reaksi pribadi yang bertujuan untuk mengomentari suatu peristiwa atau teks.
Kalimat tanggapan sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat tanggapan positif dan kalimat
tanggapan negatif. Kalimat tanggapan positif adalah suatu komentar atau reaksi yang bersifat optimis atau
mendukung. Sebaliknya, kalimat tanggapan negatif adalah reaksi atau komentar yang bersifat
menjatuhkan atau tidak setuju dengan suatu peristiwa atau teks.
Meskipun tanggapan ada yang bersifat negatif, dalam menyampaikan tanggapan hendaknya sopan dan
tidak mejatuhkan atau menyakiti perasaan orang lain.
Pernyataan : Pemerintah akan menaikan harga bahan bakar minyak pada bulan depan.
Tanggapan positif : Langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah telah tepat karena dengan begitu
pemerintah bisa menghemat pengeluaran Negara.
Tanggapan negatif : Pemerintah melakukan blunder yang sangat besar, dengan naiknya harga BBM ini
akan menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok, sehingga dapat menyusahkan rakyatnya.
Pernyataan : Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam mendidik sifat anak asuhnya di sekolah.
Tanggapan positif : Meskipun guru sangat berperan dalam mendidik anak asuhnya, peran orang tua juga
tidak kalah pentingnya.
Tanggapan negatif : Guru bukanlah orang yang paling bertanggung jawab dalam perilaku anak asuhnya
karena guru juga merupakan manusia biasa.
Pernyataan : Kurrikulum 2013 telah ditarik kembali dan sekolah kembali menerapkan Kurrikulum KTSP.
Tanggapan positif : Penarikan Kurrikulum 2013 sangatlah tepat karena kurrikulum itu belum sesuai
dengan dunia pendidikan Indonesia.
Tanggapan negatif : Penerapan kembali kurriukul KTSP merupakan bukti bahwa pemerintah tidak
konsisten dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Pengertian Deskripsi dan Contohnya
Pengertian dan 43 Contoh Kalimat Deskripsi - Kalimat adalah kumpulan atau rangkaian kata-kata yang
memiliki makna atau gagasan yang ingin disampaikan kepada pembaca atau pendengarnya. Berdasarkan
tujuannya, kalimat dikelompokan menjadi beberapa jenis kalimat, salah satunya adalah kalimat
deskripsi.Kalimat deskripsi sendiri merupakan kalimat yang berisi gambaran -- gambaran, atau penjelasan
-- penjelasan mengenai karakteristik suatu benda baik dalam hal psikis maupun fisiknya. Hal-hal yang
biasa disampaikan dalam kalimat deskripsi biasanya berupa ukuran, warna, rasa, bentuk, dan sifat-sifat
benda lainnya lainnya.
Sepintas kalimat deskripsi hampir sama dengan kalimat definisi, tetapi kedua kalimat tersebut memiliki
perbedaan yaitu, kalimat definisi lebih cenderung menjelaskan arti dari suatu objek meskipun di
dalamnya juga mengambarkan artinya melalui sifat-sifatnya. Sementara kalimat definisi hanya
menjelasakan karakteristik atau ciri dari objek tertentu.
Contoh:
Kalimat Definisi
Kalimat Deskripsi
Harimau memiliki ukuran tubuh yang besar dan senang memangsa hewan lainnya di dalam hutan.
1. Menggambarkan suatu objek dengan melibatkan panca indera seperti mata, telinga, dan lain-lain.
2. Membuat seolah-olah pembaca melihat, mendengar atau merasakan sendiri apa yang dibicarakan.
Contoh :
Kambing dan sapi memiliki kelenjar susu yang terletak di bawah perutnya.
Bunglon memiliki lidah yang panjang dan lengket untuk menjerat mangsanya.
Singa jantan memiliki surau yang terlihat seperti rambut di seluruh wajahnya.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima
maksudnya atau arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis atau pembicara. Kalimat efektif juga
merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun
pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
1. Kesatuan Gagasan
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Kesatuan gagasan memiliki
subyek, predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan
tunggal.
Contoh:
Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola
atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Bila
bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
Maksudnya jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya
pun harus menggunakan di- pula.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan
predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni
menggunakan imbuhan di-.
3. Kehematan
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu, sehingga kata dalam sebuah
kalimat menjadi lebih padat dan berisi. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud
kalimat.
4. Penekanan
Penekanan merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap
makna kalimat secara keseluruhan. Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
- Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
- Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara
pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan
lainnya.
Contoh :
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
5.Kevariasian
Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat
yang dimulai dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang
Dengan adanya subyek pada awal kalimat, maka kalimat-kalimat akan berubah nadanya.
· Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan
sebagainya.
Tidak selalu kalimat pendek mencerminkan kalimat yang baik atau efektif, kalimat panjang tidak selalu
rumit. Akan sangat tidak menyenangkan bila membaca karangan yang terdiri dari kalimat yang
seluruhnya pendek-pendek atau panjang-panjang. Dengan menggabung beberapa kalimat tunggal menjadi
kalimat majemuk setara terasa hubungan antara kalimat menjadi lebih jelas, lebih mudah dipahami
sehingga keseluruhan paragraf merupakan kesatuan yang utuh.
Selain pola inversi, panjang-pendek kalimat, kalimat majemuk dan setara, maka pada kalimat aktif dan
pasif dapat membuat tulisan menjadi bervariasi.
Biasanya yang dinyatakan dalam kalimat langsung ini adalah ucapan-ucapan yang bersifat ekspresif.
Tujuannya tentu saja untuk menghidupkan paragraf. Kalimat langsung dapat diambil dari hasil
wawancara, ceramah, pidato, atau mengutip pendapat seseorang dari buku.
6.Kelogisan
Kelogisan maksudnya bahwa suatu kalimat harus mudah dipahami dan penulisannya harus sesuai dengan
ejaan yang berlaku. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang
logis/masuk akal.
Kalimat diatas tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat
dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada
kalimat efektif. Banyak hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif, yaitu makna yang tidak logis, bentuk
kata yang tidak sejajar, menggunakan subjek ganda, bentuk jamak yang di ulang, penggunaan kata depan
yang tidak perlu, salah nalar, pengaruh bahasa daerah atau bahasa asing, dan kontaminasi atau keracunan.
Berikut ini mari kita bahas satu per satu mengenai penyebab kalimat menjadi tidak efektif :
Contoh:
Contoh:
- Kiki menonton film itu karena diketahui bahwa film tersebut bagus (tidak efektif ).
- Kiki menonton film itu karena mengetahui bahwa film tersebut bagus (efektif ).
Contoh:
Contoh:
Contoh:
6. Salah nalar
Contoh:
Contoh:
8. Kontaminasi/keracunan
Contoh:
- Nilai ulangan bahasa Inggris Aldi sangat baik sekali (tidak efektif).
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Dengan kata lain,
paragraf deduktif diawali dengan pernyataan umum lalu didukung penjelasan khusus. Sedangkan paragraf
induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Dengan kata lain, paragraf
induktif diawali penjelasan khusus lalu diakhiri dengan pernyataan umum.
Selain itu, dalam sebuah paragraf juga terdapat kalimat simpulan. Kalimat simpulan adalah pernyataan
yang dibuat dengan bahasa sendiri dan berisi ringkasan isi pokok paragraf. Dengan demikian, harus
dibedakan antara kalimat utama, ide pokok, dan kalimat simpulan.
Mencintai lingkungan dapat dibuktikan dengan melakukan hal-hal sederhana. Misalnya, membuang
sampah pada tempatnya. Hal tersebut terlihat sederhana namun memberikan dampak yang luar biasa. Jika
setiap orang sadar akan hal tersebut, lingkungan akan senantiasa bersih dan bebas dari musibah banjir.
Penjelasan
Paragraf tersebut merupakan paragraf deduktif karena kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
Penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut.
Ide pokok : Bukti cinta pada lingkungan
Kalimat utama : Mencintai lingkungan dapat dibuktikan dengan melakukan hal-hal sederhana.
Kalimat simpulan : Cinta pada lingkungan dapat dibuktikan dengan hal yang sederhana seperti
membuang sampah pada tempatnya.
Bayu selalu tiba di sekolah sebelum jam pelajaran dimulai. Di sekolah, ia akan menyiapkan buku-buku
yang diperlukan untuk pelajaran di hari itu. Jika ada pekerjaan rumah, Bayu akan menyelesaikannya di
rumah. Di sekolah, ia akan mempelajari materi-materi yang telah dipelajari. Setiap ujian, dia tidak pernah
khawatir mendapat nilai yang rendah karena selalu siap kapan pun. Oleh karena itu, Bayu sangat pantas
dijadikan siswa teladan di sekolah.
Penjelasan
Paragraf tersebut merupakan paragraf induktif karena kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.
Penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut.
Ide pokok : Bayu pantas dijadikan siswa teladan.
Kalimat utama : Oleh karena itu, Bayu sangat pantas dijadikan siswa teladan di sekolah.
Kalimat simpulan : Bayu pantas dijadikan siswa teladan di sekolah karena selalu datang tepat waktu dan
rajin belajar.
Poin Penting
Kalimat simpulan adalah pernyataan yang dibuat dengan bahasa sendiri dan berisi ringkasan isi pokok
paragraf.
Ciri-ciri kalimat simpulan adalah sebagai berikut: ditulis dengan bahasa sendiri, berdasarkan ide pokok,
dan memuat kata-kata kunci yang terdapat dalam kalimat penjelas.
Kesalahan Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada
sehingga sampai pada suatu simpulan.
Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada
kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur
kalimat, dan karena dorongan emosi.
kesalahan analogi
Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak
memenuhi persyaratan.
contoh :
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan
besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh :
Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh :
Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran
maksud.
Contoh:
Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
Contoh:
Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang
diembannya.
Contoh:
Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki
enam orang anak.
KESIMPULAN
Jadi, maksud dari penalaran adalah untuk menemukan kebenaran. Dan Kebenaran dapat dicapai jika
syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi :
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang
benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus
benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti
penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan
material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Misalnya:
Misalnya:
Misalnya:
Islam
Allah
Tuhan
Ampunilah hamba-Mu, ya Tuhan, atas segala dosa yang telah kami perbuat.
4. a. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturu-nan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Raja Abdullah
KH. Ahmad
Nabi Muhammad
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturu-nan, dan
keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama
instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
Misalnya:
Profesor Surono
Misalnya:
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk
kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.
Misalnya:
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam nama
Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J de Hollander
Vasco da Gama
(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf
Misalnya:
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis
atau satuan ukuran.
Misalnya:
N Newton
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau
satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
10 volt
5 ampere
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Eskimo
suku Jawa
bahasa Inggris
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan
sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
kejawa-jawaan
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang Candu
Perang Dunia I
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai
nama.
Misalnya:
9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya:
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri
geografi.
Misalnya:
Bukit Barisan Danau Toba
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang
mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya:
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri
geografi.
Misalnya:
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas
nama jenis.
Misalnya:
nangka belanda
kunci inggris
petai cina
pisang ambon
10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi,
lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan
untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Departemen Keuangan
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi,
lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.
Misalnya:
Catatan:
Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan
dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan
huruf kapital.
Contoh:
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada
nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna)
di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang,
dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang
digunakan dengan nama diri.
Misalnya:
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
Catatan:
Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khu-sus
dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.
14. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak,
ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak
digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Misalnya:
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang
didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap
itu.