Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PRE - EXPERIMENTAL DESIGN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metedologi

Dibimbing oleh :

Siti Kholifah, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun oleh :

Dewi Murdah NIngrum (1701090474)

Samantha Olivia Wardhani (1701090480)

Yoan Wili Rosa (1701090483)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2018


KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang dengan segala kasih sayang
dan menyeru hamba-Nya mengikuti petunjuk yang benar, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang “Pre-Experimental Design”. Shalawat dan salam
atas Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, Rasul Allah yang telah
mencucurkan keringat jihad sebanyak-banyaknya dalam mendakwahkan kebenaran
dan mengamalkan kebajikan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
teman-teman, dan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Wasalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 25 Maret 2016

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ....................................................................................... i

Kata Pengantar ......................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................. 2

D. Manfaat ........................................................................................... 2

Bab II Pembahasan ............................................................................. 3

A. Pengertian Penelitian Eksperimen ................................................... 3

B. Pengertian Pre-Experimental Design .............................................. 5

B.1. One-Shot Case Study................................................................. 5

B.2. One-Group Pretest-Postest ...................................................... 6

B.3. Intec-Group Comparison ......................................................... 7

Bab III Penutup ......................................................................................... 17

A. Kesimpulan ..................................................................................... 17

B. Saran ................................................................................................ 17

Daftar Pustaka ........................................................................................... iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seorang peneliti pada prakteknya dilapangan akan memilih salah satu


metode yang dipandang paling cocok untuk penelitiannya, yaitu yang sesuai
dengan data yang akan diperoleh tujuan, dan masalah yang dipecahkan
(efektifitas). Pertimbangan lainnya adalah masalah efisiensi, yaitu seorang
eneliti harus memperhatnikan keterbatasan dana, tenaga, waktu, dan
kemampuan. Dengan demikian, metode penelitian yang dapat menghasilkan
informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga dapat
menghemat biaya, tenaga, dan waktu.

Salah satu metode penelitian adalah metode penelitian eksperimen.


Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif dan
memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam
bidang sains penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-
variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat sehingga, dalam metode ini,
peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain
yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat.
Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang
membedakan penelitian eksperimental dari penelitian- penelitian lain.

Oleh karena itu, penting kiranya untuk dibahas salah satu metode
penelitian yaitu metode penelitian eksperimen ini dalam bentuk makalah dapat
memberikan gambaran secara umum tentang metode penelitian eksperimen
khususnya pada jenis Pre-Experimental Design.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, permasalahan yang ingin dicari


solusinya adalah adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian pre-experimental design?


2. Apa saja jenis-jenis dari pre-experimental design?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian pre-experimental design.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pre-experimental design.
D. Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah bagi
mahasiswa dapat dijadikan panduan atau pedoman bagi mahasiswa yang ingin
mengambil topik skripsi atau tesis dengan menggunakan metodologi penelitian
eksperiman khususnya pada desain Pre-Experimental.
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis


untuk menjawab pertanyaan. Penelitian eksperimen sering juga disebut sebagai
penelitian intervensional, karena dalam penelitian ini peneliti melakukan
manipulasi atau intervensi terhadap variabel yang diteliti.. Penelitian eksperimen,
tentu saja dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis.karena itu, setelahnya
masalah sibatasi dengan tegas, peneliti perlu mengembangkan hipotesis yang kan
di ujinya. Dalam pengujian dimaksud hipotesisnya boleh jadi bisa diterima tapi
bisa juga ditolak. Diterima atau ditolaknya hipotesis itu, tergantung pada hasil
observasi terhadap hubungan variabel pada objek eksperimen.

Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang


pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di
luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah siswa,
penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar laboratorium.Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh penelitian di luar
laboratorium. Selain itu, penelitian eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam
bidang pendidikan.

Metode penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang dapat


menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat).
Dalam studi eksperimen peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel,
mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi efek/pengaruhnya
terhadap satu atau lebih variabel terikat. Peneliti menentukan “siapa memperoleh
apa”, kelompok mana dari subjek yang memperoleh perlakuan mana.

Penelitian eksperimental (eksperimental research), merupakan pendekatan


penelitian kualitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan
untuk menguji hubungan sebab-akibat. Penelitian eksperimen memiliki khas, yaitu
menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dan
menguji hipotesis hubungan sebab-akibat.

Eksperimentasi dimulai dengan mengembangkan hipotesis hubungan sebab


akibat antara variabel terikat dan variabel bebasnya. Selanjutnya dilakukan
berturut-turut: pengukuran nilai (kualitas) variabel terikatnya (pretest),
mengenakan perlakuan (kondisi pengubah nilai) terhadap variabel bebasnya, dan
mengukur kembali nilai variabel terikatnya (posttest) untuk melihat ada tidaknya
perubahan nilai (kualitas).

Masalah pokok dalam melaksanakan eksperimen adalah menjaga kondisi


eksperimen sedemikian sehingga tidak ada faktor lain yang sempat menyertai
jalannya eksperimen yang dapat mengacaukan atau mengaburkan pengukuran hasil
penelitian (posttest).

Dalam penelitian pendidikan variabel yang bisa dimanipulasi termasuk


metode pengajaran, jenis penguatan, pengaturan lingkungan belajar, jenis materi
belajar dan ukuran kelompok belajar. Variabel terikat juga diacu sebagai variabel
keriteria atau variabel pengaruh dari hasil studi. Perubahan atau perbedaan dalam
kelompok dipercaya sebagai suatu hasil manipulasi variabel bebas.

Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam


penelitian bisnis, yaitu : Pre-Eksperimen Design, True Eksperimen Design,
Factorial Design, dan Quasi Eksperimental Design. Hal ini dapat digambarkan
seperti gambar berikut :

B. Pengertian Pre-Experimental Design

Pre-experimental Design adalah salah satu bentuk desain penelitian


eksperimen yang memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel terikat. Dikatakan Pre-Eksperimen Design, karena desain ini
belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel dependen. Jadi
hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata
dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya
variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random. Rancangan pre-
experimental design digunakan untuk mendapatkan informasi awal terhadap
rumusan masalah yang ada dalam penelitian.

Desain ini merupakan desain yang paling lemah karena tidak


menggunakan variabel kontrol dan hanya satu variabel. Tidak adanya kelompok
kontrol menyebabkan peneliti akan kesulitan untuk memastikan sejauh mana
efektivitas perlakuan yang diberikan. Bentuk Pre-Eksperimen Designs ada
beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One-Group Pretest-Postest, dan
Intec-Group Comparison.

B.1. One-shot Case Study

Penelitian pre eksperimen one-shot study adalah suatu penelitian pre


eksperimen yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada
kelompok studi dan selanjutnya di observasi efeknya. Peneliti dalam
melakukan penelitian tidak melakukan randomisasi tetapi dengan
menetapkan kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut :

Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti


berikut:

X O

X = treatment yang diberikan (variabel independen)

O = Observasi (variabel dependen)

Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Treatment adalah
sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen).

Contoh :

Pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid (O).

Terdapat kelompok murid yang menggunakan ruang ber-AC kemudian


setelah diukur daya tahan belajarnya. Pengaruh ruang kelas ber-AC terhadap
daya tahan belajar diukur dengan membandingkan daya tahan sebelum
menggunakan AC dengan daya tahan belajar setelah menggunakan ruang
kelas AC (misalnya sebelum menggunakan kelas ber-AC daya tahan belajar
setiap hari 4 jam, setelah menggunakan AC daya tahan belajar menjadi 6
jam. Jadi pengaruh ruang kelas AC terhadap daya tahan belajar murid 6 – 4
= 2 jam.

B.2. One-Group Pretest-Postest

Dalam rancangan ini, pengaruh atau efek suatu treatmen diputuskan


berdasarkan perbedaan antara pretest dengan posttest. Kalau pada desain One-
shot Case Design, tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest,
sebelumnya diberikan perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

Ket : O1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatmen)

O2 = nilai posttest (setelah diberikan treatmen)

O1 – O2 = pengaruh treatmen

Penelitian pre eksperimental one group pretest-postest adalah suatu


penelitian pre eksperimental dimana peneliti memberikan perlakuan pada
kelompok studi tetapi sebelumnya diukur atau di test dahulu (pretest)
selanjutnya setelah perlakuan kelompok study diukur atau ditest kembali
(protest) dalam penelitian ini tidak dilakukan randomisasi dan dilakukan pada
satu kelompok studi.

Keuntungan dari desain ini adalah dapat dilakukan perbandingan pretest


dan posttest (ada pretest dan kedua test –pretest dan posttest dilakukan
terhadap unit eksperimen yang sama). Desain ini mempunyai beberapa
kelemahan, karena akan menghasilkan beberapa ukuran
perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh
faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2),
maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan,
kebosanan, atau kelaparan dan kadang enggan menjawab jika
dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan
instrument penelitian.
B.3. Intec-Group Comparison

Penelitian pre eksperimental intact group comparison adalah suatu


penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada sebagian
kelompok studi. Penelitian ini berbeda dengan jenis penelitian sebelumnya
karena bagian kelompok yang diberikan perlakuan berasal dari kelompok studi
penelitian. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:

Desain ini mengunakan dua kelompok subyek yang diberi perlakuan


yang berbeda. Kedua kelompok itu ditetapkan tanpa acak (misalnya diambil
kelas yang telah terbentuk) namun diasumsikan memiliki kemampuan yang
setara dalam semua aspek yang relevan, yang berbeda hanyalah didalam
pemberian perlakuan. Contoh desain perbandingan dua kelompok statis adalah
sebagai berikut:

Kelompok acak Perlakuan Tes akhir


Eksperimen X1 Y1
Kontrol X2 Y2
Adanya kelompok kontrol menyebabkan desain ini dapat mengontrol
ancaman beberapa variabel luar, misalnya: sejarah, kematangan dan
regresi statistik.

Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,
tetapi dibagi dua yaitu : setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi
perlakuan) dan setengah untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan).
Paradigama penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :

X                     O1 
                        O2
.

O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan

O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan

Pengaruh perlakuan = O1 – O2

Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi
terhadap prestasi belajar murid dalam pelajaran praktek mengelas pada SMK.
Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat kelas tersebut, dua kelas
diberi pelajaran dengan metode demonstrasi (O1) dan dua kelas dengan metode
ceramah (O2). Setelah 3 bulan, prestasi belajar diukur. Bila prestasi/kompetensi
murid yang diajar dengan metode ceramah, maka metode demonstrasi
berpengaruh positif untuk pembelajaran praktek mengelas. (O1 – O2).

C. Kelebihan dan kekurangan


a. One-Shot Case Study

Kelemahan Keuntungan
          Penelitian ini sama sekali tidak ada          Metode ini mungkin berguna untuk
kontrol dan tidak ada interval validity. mengusut masalah-masalah yang dapat
Sifatnya yang “cepat dan mudah” diteliti, atau untuk mengembangkan gagasan
menyebabkan rancangan ini sering digunakan atau alat-alat tertentu, misalnya dalam action
meneliti suatu pendekatan yang inovatif, research. Rancangan ini tidak menghantar
misal dalam bidang pendidikan, yang kita untuk sampai kepada kesimpulan yang
sebenarnya menyesatkan kesimpulannya dapat dipertahankan dalam penelitian.
          Tidak ada dasar untuk melakukan
komparasi, kecuali secara implisit, intuitif,
dan impresionistik.
          Cara pendekatan ini biasanya
mengandung “eror of mispleced precision”

b. The One Group Pretes-Posttest

Kelemahan Kelebihan
          Tidak ada jaminan bahwa X adalah satu-          Pretest itu memberi landasan untuk
satunya faktor atau bahkan faktor utama yang membuat komparasi prestasi subjek yang
menimbulkan perbedaan antara T1 dan T2. sama sebelum dan sesudah dikenai X
          Ada beberapa hipotesis tandingan yang (experimental treatment).
mungkin diajukan           Rancangan ini juga memungkinkan untuk
1.      History: selama mendapat perlakuan mengontrol selection variable dan morality
sebagian subjek pindah ke rumah yang lebih variable, jika subjek yang sama mengambil
baik atau orangtua mereka lebih menaruh T1 dan T2 kedua-duanya.
perhatian terhadap kegiatan belajar mereka
2.      Maturation: kenyataan bahwa mereka
menjadi lebih, atau menjadi kurang menaruh
perhatian, atau menjadi lebih antusias.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang
dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab
akibat). Dalam studi eksperimen peneliti memanipulasi paling sedikit satu
variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi
efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat. Terdapat beberapa
bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis, yaitu
: Pre-Eksperimen Design, True Eksperimen Design, Factorial Design, dan
Quasi Eksperimental Design.
Pre-experimental Design adalah salah satu bentuk desain penelitian
eksperimen yang memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel terikat. Dikatakan Pre-Eksperimen Design, karena desain
ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Bentuk Pre-Eksperimen
Designs ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One-Group
Pretest-Postest, dan Intec-Group Comparison.
Teknik analisi data meliputi Uji Normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis. Dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah t-tes,
analysis variants, analysis covariant.
B. Saran
Hendaknya peneliti memahami semua bentuk metodologi penelitian,
sehingga peneliti tidak salah dalam memilih metodeologi penelitian.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saran penulis kepada para pembaca yang ingin mengembangkan
makalah ini dalah diharapkan dapat menambah beberapa contoh permasalahan
penelitian yang menggunakan desain metode penelitian eksperimen, sehingga
memberikan gambaran secara lebih lengkap dan nyata tentang metode
penelitian eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA

http://kolibri4info.blogspot.com/2011/02/penelitian-dengan-metode-eksperimen.html
(diakses tangal 23 Maret 2016)

http://navelmangelep.wordpress.com/2012/02/27/metode-penelitan-eksperimen.html
(diakses tangal 22 Maret 2016)

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta :


Bandung

iv

Anda mungkin juga menyukai