Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH STATISTIK PENDIDIKAN

“Uji Homogenitas”

Dosen Pengampu :
Dr. Putri Yuanita, M.Ed.

Dibuat Oleh Kelompok II:


Annisa Husnul Haq.My 2005112567
Arreta Yurrahma 2005116727
Rifa Akila 2005112575
Rizky Zunianto 2005111038
Sherly Fitri Rahmadhani 2005111033
Syarifah Nabila Azzahra 2005136220

KELAS 6A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
dan shalawat serta salam, kami ucapkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Uji Homogenitas”. Makalah ini
membahas tentang uji homogenitas.

Melalui tulisan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini, terutama kepada Ibu Dr. Putri Yuanita, M.Ed. selaku
Dosen pengampu Mata kuliah Statistik Pendidikan. Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah referensi dalam pembelajaran Statistik
Pendidikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan maupun dari segi materi. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun yang dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah
ini.

Pekanbaru, 19 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. Uji Homogenitas ........................................................................................................................ 5
1. Pengertian uji homogenitas .................................................................................................. 5
2. Karakteristik Uji Homogenitas............................................................................................ 5
3. Fungsi Uji Homogenitas ....................................................................................................... 6
4. Contoh Uji Homogenitas Secara Umum ............................................................................. 7
5. Kelebihan dan kekurangan uji homogenitas ...................................................................... 7
6. Perbedaan Uji Homogenitas dan Uji Normalitas ............................................................... 9
B. Jenis-jenis uji homogenitas .................................................................................................... 10
1. Uji Lavene’s ......................................................................................................................... 10
2. Uji Bartlett ........................................................................................................................... 15
BAB III................................................................................................................................................. 21
PENUTUP ............................................................................................................................................ 21
A. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 21
B. SARAN ..................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 22

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi uji homogenitas berkaitan dengan statistik inferensial, khususnya dalam
analisis perbandingan dua atau lebih sampel. Uji homogenitas digunakan untuk memeriksa
apakah varians dari populasi yang dianalisis sama atau tidak. Varians adalah ukuran
sebaran data yang menunjukkan seberapa jauh data tersebar dari rata-rata.

Jika varians antara dua atau lebih populasi yang dibandingkan berbeda signifikan,
maka hasil analisis perbandingan yang dilakukan dapat menjadi tidak akurat atau bias. Oleh
karena itu, penting untuk melakukan uji homogenitas untuk memastikan bahwa
perbandingan yang dilakukan antara dua atau lebih sampel memiliki varians yang sama.

Uji homogenitas dapat dilakukan menggunakan beberapa metode, seperti uji F, uji
Levene, atau uji Brown-Forsythe. Metode yang dipilih tergantung pada asumsi yang terkait
dengan data dan jenis pengujian yang dilakukan. Dalam prakteknya, uji homogenitas sering
dilakukan sebelum melakukan uji lanjutan seperti uji t atau uji ANOVA.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai Uji Homogenitas
2. Bagaimana penjelasan mengenai uji levene’s
3. Bagaimana penjelasan mengenai uji bartlett

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami penjelasan mengenai uji homogenitas
2. Untuk mengetahui dan memahami penjelasan mengenai uji levene’s
3. Untuk mengetahui dan memahami penjelasan mengenai uji bartlett

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Uji Homogenitas
1. Pengertian uji homogenitas
Uji homogenitas adalah prosedur statistik yang digunakan untuk memeriksa apakah
dua atau lebih populasi memiliki varians yang sama atau tidak. Tujuan dari uji
homogenitas adalah untuk memastikan bahwa perbandingan antara dua atau lebih
sampel dilakukan dengan benar dan akurat.

Variabel yang diukur dalam sampel dapat bervariasi dalam ukuran dan distribusi.
Uji homogenitas digunakan untuk memeriksa apakah variasi antara sampel tersebut
sama atau tidak. Jika varians antara dua atau lebih populasi yang dibandingkan berbeda
signifikan, maka hasil analisis perbandingan yang dilakukan dapat menjadi tidak akurat
atau bias. Oleh karena itu, penting untuk melakukan uji homogenitas untuk memastikan
bahwa perbandingan yang dilakukan antara dua atau lebih sampel memiliki varians
yang sama.

Uji homogenitas dapat dilakukan menggunakan beberapa metode, seperti uji F, uji
Levene, atau uji Brown-Forsythe. Metode yang dipilih tergantung pada asumsi yang
terkait dengan data dan jenis pengujian yang dilakukan. Dalam prakteknya, uji
homogenitas sering dilakukan sebelum melakukan uji lanjutan seperti uji t atau uji
ANOVA.

2. Karakteristik Uji Homogenitas


Berikut adalah beberapa karakteristik dari uji homogenitas :

a) Tujuan utama dari uji homogenitas adalah untuk memeriksa apakah dua atau lebih
populasi memiliki varians yang sama atau tidak.

b) Uji homogenitas umumnya digunakan sebelum melakukan uji lanjutan seperti uji t
atau uji ANOVA. Hal ini karena perbedaan dalam varians antara populasi dapat
mempengaruhi hasil dari uji lanjutan.

c) Beberapa metode yang umum digunakan dalam uji homogenitas adalah uji F, uji
Levene, dan uji Brown-Forsythe. Metode yang dipilih tergantung pada asumsi yang
terkait dengan data dan jenis pengujian yang dilakukan.

5
d) Hasil uji homogenitas diinterpretasikan dengan membandingkan nilai uji dengan
nilai kritis yang telah ditentukan untuk tingkat kepercayaan tertentu. Jika nilai uji
kurang dari nilai kritis, maka kita dapat menerima hipotesis nol bahwa varians dari
populasi yang dibandingkan sama atau homogen. Sebaliknya, jika nilai uji lebih
besar dari nilai kritis, maka kita harus menolak hipotesis nol dan menyimpulkan
bahwa varians populasi yang dibandingkan berbeda atau tidak homogen.

e) Uji homogenitas hanya dapat digunakan untuk membandingkan dua atau lebih
populasi. Jika hanya ada satu populasi yang diamati, maka uji homogenitas tidak
dapat dilakukan.

f) Uji homogenitas membutuhkan data yang bersifat interval atau rasio. Data yang
bersifat nominal atau ordinal tidak dapat digunakan dalam uji homogenitas.

g) Uji homogenitas dapat memberikan informasi yang berguna untuk mengevaluasi


kualitas data dan pemilihan metode analisis yang tepat.

3. Fungsi Uji Homogenitas


Adapun fungsi dari uji homogenitas data yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan apakah sampel berasal dari populasi dengan varians yang sama.

2. Memastikan bahwa pengujian yang dilakukan menggunakan sampel yang


homogen, sehingga hasil pengujian yang diperoleh dapat diandalkan.

3. Memastikan bahwa metode analisis yang digunakan dapat menghasilkan hasil yang
akurat dan dapat diinterpretasikan secara benar.

4. Menentukan kesamaan varians antar kelompok atau sampel.

5. Memastikan bahwa analisis statistik yang dilakukan menghasilkan hasil yang


akurat dan bermakna.

6. Memperkecil risiko kesalahan tipe I dan II pada analisis statistik.

7. Memungkinkan pemilihan metode analisis statistik yang tepat.

8. Mencegah kesalahan interpretasi yang mungkin terjadi pada hasil analisis statistik.

9. Untuk mengetahui bahwa himpunan data yang diteliti memiliki karakteristik yang
sama atau tidak.

6
4. Contoh Uji Homogenitas Secara Umum
Contohnya: Sebuah penelitian bertujuan untuk mengukur tingkat stres
karyawan pada sebuah pabrik tekstil. Setelah data terkumpul, ternyata kita dapat
mengamati data apa saja yang dapat diteliti lebih lanjut dengan membandingkan dua
kelompok populasi. Perhatikan table berikut!

Dengan melakukan analisis tambahan tersebut, ternyata kita dapat mengetahui


perbedaan tingkat stres karyawan jika ditinjau dari jenis kelamin.Kita juga dapat
mengetahui perbedaan tingkat stres jika ditinjau dari jabatan dan status perkawinan.
Dengan melakukan analisis tambahan ini, skripsi dan penelitianmu akan lebih
sempurna di mata dosen pembimbing dan dosen penguji.

Nah, sebelum melakukan uji perbandingan pada dua kelompok populasi di atas, kita
harus melakukan uji homogenitas terlebih dahulu. Secara statistika, populasi yang
diukur harus homogen agar hasil pengukuran menjadi valid dan akurat.

5. Kelebihan dan kekurangan uji homogenitas


Kelebihan :

• Dapat menentukan apakah varians dari dua atau lebih kelompok data adalah sama
atau tidak, sehingga dapat memberikan informasi yang berguna dalam analisis
statistik lebih lanjut.

• Dapat membantu memilih metode statistik yang tepat dalam analisis data.

• Uji homogenitas data cukup mudah dilakukan dan tersedia di berbagai program
statistik.

7
• Membantu menentukan metode statistik yang tepat: Jika data homogen, metode
statistik yang tepat adalah ANOVA, sedangkan jika tidak, metode yang tepat
adalah uji Kruskal-Wallis. Dengan demikian, uji homogenitas membantu
menentukan metode statistik yang tepat untuk digunakan dalam analisis data.

• Memberikan validitas analisis: Dengan menguji homogenitas data, kita dapat


memastikan bahwa perbedaan antara kelompok bukan disebabkan oleh perbedaan
variasi antar kelompok, sehingga hasil analisis yang dihasilkan menjadi lebih
valid.

• Memberikan interpretasi yang lebih mudah: Dalam kasus di mana variasi antar
kelompok data tidak sama, akan lebih sulit untuk memberikan interpretasi pada
hasil analisis. Oleh karena itu, dengan mengetahui apakah data homogen atau
tidak, kita dapat memberikan interpretasi yang lebih mudah pada hasil analisis.

• Dapat menghindari kesalahan tipe I: Dalam uji hipotesis, kesalahan tipe I dapat
terjadi ketika kita menolak hipotesis nol padahal sebenarnya hipotesis nol benar.
Dengan melakukan uji homogenitas, kita dapat menghindari kesalahan tipe I
karena kita dapat memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan
memiliki variasi yang sama.

• Mudah dilakukan: Uji homogenitas relatif mudah dilakukan dan tersedia dalam
berbagai software statistik, sehingga dapat dilakukan dengan mudah oleh peneliti
yang tidak memiliki latar belakang statistik yang kuat.

Kekurangan :

• Uji homogenitas data hanya dapat digunakan untuk menguji perbedaan dalam
varians antara dua atau lebih kelompok data. Jika terdapat perbedaan pada rerata
atau median kelompok data, uji homogenitas data tidak dapat memberikan
informasi yang relevan.

• Uji homogenitas data bersifat sensitif terhadap ukuran sampel. Jika sampel yang
digunakan terlalu kecil, uji homogenitas data mungkin tidak akurat.

• Uji homogenitas data dapat memberikan hasil yang salah jika asumsi-asumsi yang
mendasarinya tidak terpenuhi, seperti distribusi data yang tidak normal.

8
• Sensitif terhadap ukuran sampel: Uji homogenitas cenderung menjadi kurang
akurat jika ukuran sampel yang digunakan terlalu kecil atau terlalu besar.

• Asumsi yang ketat: Uji homogenitas didasarkan pada asumsi bahwa data yang
diuji harus terdistribusi normal dan memiliki varians yang sama antar kelompok.
Namun, dalam praktiknya, seringkali data tidak memenuhi asumsi ini.

• Keterbatasan jenis data: Uji homogenitas hanya cocok untuk data kuantitatif atau
numerik, dan tidak dapat digunakan untuk data kategori atau nominal.

• Tidak memberikan informasi tentang perbedaan antara kelompok: Uji


homogenitas hanya memberikan informasi tentang apakah varians antar kelompok
sama atau tidak. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok, uji
homogenitas tidak akan memberikan informasi tentang perbedaan tersebut.

• Mempengaruhi keputusan analisis: Jika data tidak homogen, maka keputusan


analisis menjadi sulit diambil karena metode yang digunakan harus disesuaikan
dengan data tersebut. Hal ini dapat mengurangi kegunaan analisis dan membuat
hasil yang diperoleh kurang dapat diandalkan.

6. Perbedaan Uji Homogenitas dan Uji Normalitas


Berikut adalah beberapa perbedaan antara keduanya:

• Tujuan: Uji homogenitas data digunakan untuk menentukan apakah variasi dari
dua atau lebih kelompok data adalah sama atau tidak, sedangkan uji normalitas
data digunakan untuk menentukan apakah data berasal dari distribusi normal atau
tidak.

• Asumsi: Uji homogenitas data didasarkan pada asumsi bahwa data berasal dari
distribusi normal dengan varians yang sama, sedangkan uji normalitas data
didasarkan pada asumsi bahwa data berasal dari distribusi normal.

• Statistik yang digunakan: Uji homogenitas data menggunakan uji F atau uji
Levene, sedangkan uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk atau uji
Kolmogorov-Smirnov.

9
• Jenis data: Uji homogenitas data dapat digunakan untuk menguji perbedaan dalam
varians antara kelompok data yang bersifat kategorikal atau numerik, sedangkan
uji normalitas data hanya dapat digunakan untuk data numerik.

• Pengaruh outliers: Uji homogenitas data dapat terpengaruh oleh adanya outliers
atau nilai ekstrem dalam kelompok data, sedangkan uji normalitas data lebih
sensitif terhadap adanya outliers.

• Penggunaan dalam analisis statistik: Hasil uji homogenitas data dapat digunakan
untuk menentukan jenis metode statistik yang tepat yang digunakan dalam analisis
data, sedangkan hasil uji normalitas data dapat digunakan untuk menentukan jenis
tes statistik parametrik atau non-parametrik yang harus digunakan.

• uji normalitas selalu diperlukan sebagai asumsi atau syarat setiap uji parametris.
Sedangkan uji homogenitas hanya diperlukan pada uji parametris yang menilai
perbedaan dua atau lebih kelompok.

• Jika uji normalitas dilakukan pada semua uji parametrik, tidak berlaku pada uji
homogenitas. Uji homogenitas hanya dipakai ketika menguji perbedaan antara
kedua kelompok atau beberapa kelompok yang berbeda subjeknya atau sumber
datanya.

Dalam analisis regresi, uji homogenitas tidak diwajibkan karena regresi tidak
melihat perbedaan dari beberapa kelompok. Namun uji homogenitas dipakai
sebagai prasyarat dari uji independen t-test.

B. Jenis-jenis uji homogenitas


1. Uji Lavene’s
a) Definisi Uji Levene
Levene’s Test adalah tes yang paling populer dan sering digunakan untuk
melakukan uji homogenitas. Uji levene merupakan metode pengujian
homogenitas varian yang hampir sama dengan uji Bartlett. Perbedaan uji levene
dengan uji Bartlett yaitu bahwa data yang diuji dengan uji levene tidak harus
berdistribusi normal, namun data harus kontinu.
Uji Levene adalah salah satu teknik uji hipotesis varian homogenitas. Menurut
beberapa ahli, berikut adalah pengertian uji Levene:
10
1) Menurut Hair et al. (2019), uji Levene digunakan untuk menguji apakah
kelompok atau sampel yang dibandingkan memiliki variansi yang sama
atau tidak sama.
2) Menurut Keselman et al. (2008), uji Levene adalah teknik statistik untuk
mengevaluasi homogenitas dalam variabel-variabel dependen pada dua
atau lebih kelompok atau kondisi.
3) Menurut Field (2013), uji Levene merupakan teknik statistik untuk
memeriksa apakah varians dari kelompok-kelompok yang
diperbandingkan sama atau tidak.
4) Menurut Pallant (2016), uji Levene adalah teknik analisis data yang
digunakan untuk memeriksa kehomogenan variansi antara kelompok-
kelompok yang diperbandingkan dalam analisis statistik inferensial.
5) Menurut Bryman dan Cramer (2012), uji Levene adalah teknik statistik
yang digunakan untuk memeriksa kesamaan varians dalam sampel atau
kelompok untuk menganalisis perbedaan signifikan.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Uji Levene adalah
suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengevaluasi apakah varian dari dua
atau lebih kelompok data secara signifikan berbeda atau tidak. Uji Levene juga
dikenal dengan nama uji keseragaman varian. Uji Levene sering digunakan dalam
analisis varians (ANOVA), analisis regresi, dan teknik statistik lainnya.
Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah kelompok-kelompok data memiliki
varians yang sama atau tidak, sehingga dapat menentukan apakah hipotesis nol
dapat diterima atau ditolak.

b) Tujuan uji levene


Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk melihat seberapa besarnya
varians antara dua data atau lebih yang berbeda. Dari hasil pengujian data tersebut
kita bisa lihat apakah data yang ada memiliki indikasi homogen atau tidak.
Uji Levene digunakan untuk menguji kesamaan varians beberapa populasi. Uji
ini merupakan alternatif dari Uji Bartlett. Jika ada bukti yang kuat bahwa data
berdistribusi normal atau mendekati normal, maka uji Bartlett lebih baik
digunakan. Uji Levene menggunakan analisis varian satu arah. Data
ditranformasikan dengan jalan mencari selisih masing-masing skor dengan rata-
rata kelompoknya. Uji Levene tidak membutuhkan syarat kenormalan data. Uji
11
Levene dilakukan dengan mencari selisih masing-masing data dengan rata-rata
kelompoknya. Uji Levene lebih baik digunakan jika jumlah data antar kelompok
sama.

c) Karakteristik uji levene


Uji Levene adalah uji statistik parametrik yang digunakan untuk mengevaluasi
kesetaraan varian antara dua atau lebih kelompok data. Karakteristik utama dari
uji Levene adalah:
• Tujuan: menentukan apakah varian dari dua atau lebih kelompok data
sama atau berbeda.
• Jenis data: data numerik.
• Statistik uji: F-test, yang menghitung perbandingan antara varian di dalam
dan di antara kelompok.
• Asumsi: data harus terdistribusi normal dalam setiap kelompok dan
homogenitas varian harus dipenuhi.
• Hipotesis nol: varian di setiap kelompok adalah sama.
• Interpretasi hasil: jika nilai p kurang dari tingkat signifikansi yang
ditetapkan, maka hipotesis nol ditolak dan dinyatakan bahwa terdapat
perbedaan varian antara kelompok-kelompok tersebut. Sedangkan jika
nilai p lebih besar dari tingkat signifikansi, maka hipotesis nol tidak dapat
ditolak dan disimpulkan bahwa varian dari kelompok-kelompok tersebut
sama.
d) Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan uji Levene adalah:
• Mampu menguji homogenitas varian dua atau lebih kelompok data.
• Sensitif terhadap perbedaan varian dalam kelompok dan mampu
mendeteksi adanya pelanggaran asumsi homogenitas varian.

Kekurangan uji Levene adalah:

• Uji Levene hanya berguna untuk kumpulan data yang berdistribusi normal,
sehingga perlu digunakan uji lain jika data tidak berdistribusi normal.
• Uji Levene dipengaruhi oleh ukuran sampel yang digunakan untuk setiap
kelompok data.

12
• Terdapat kemungkinan kesalahan tipe I atau tipe II dalam pengujian
statistik.
e) Langkah-langkah uji lavene
Rumus :
(𝑁 − 𝐾) ∑𝑛𝑖=1 𝑛1 (𝑍̅𝑖 − 𝑍̅)2
𝑊= 𝑛
(𝑘 − 1) ∑𝑘𝑖=1 ∑ 𝑖 (𝑍𝑖𝑗 − 𝑍̅𝑖 )2
𝑗=1

di mana:

n = jumlah observasi

k = banyaknya kelompok

̅𝑖 |
𝑍𝑖𝑗 = |𝑌𝑖𝑗 − 𝑌

̅𝑖 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑒 − 𝑖


𝑌

𝑍̅𝑖 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑍𝑖

𝑍̅ = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 (𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝑚𝑒𝑎𝑛) 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑍𝑖𝑗

Langkah-langkah Pengujian:

1. Periksalah apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data
berdistribusi normal, lebih baik gunakan Uji Bartlett.
2. Tentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1), yakni :

𝐻0: 𝜎12 = 𝜎22 = ⋯ = 𝜎𝑘2


𝐻1 : 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝜎𝑖2 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑎.
3. Tentukan tingkat signifikansi (α).
4. Hitung statistik uji Levene.
(𝑁−𝐾) ∑𝑛 ̅ ̅ 2
𝑖=1 𝑛1 (𝑍𝑖 −𝑍 )
𝑊= 𝑛
(𝑘−1) ∑𝑘 𝑖 ̅ 2
𝑖=1 ∑𝑗=1(𝑍𝑖𝑗 −𝑍𝑖 )

5. Tentukan nilai kritis dan daerah penolakan.

Nilai kritisnya adalah 𝐹(𝛼, 𝑘 − 1, 𝑁 − 𝑘). Bandingkan hasil nilai W dengan


nilai 𝐹(𝛼, 𝑘 − 1, 𝑁 − 𝑘). Jika nilai 𝑊 > 𝐹(𝛼, 𝑘 − 1, 𝑁 − 𝑘), maka
nilai W jatuh di daerah penolakan sehingga tolak 𝐻0

Note: 𝑑𝑓1 = 𝑘 − 1 dan 𝑑𝑓2 = 𝑁 − 𝑘

13
6. Kesimpulan.
f) Contoh soal :
Sebuah perusahaan minuman “diet soda” sedang memikirkan tiga warna
alternatif untuk minuman kalengnya yaitu: merah, kuning, dan biru. Untuk
mengecek apakah warna kaleng akan mempengaruhi penjualan, 18 toko yang
mempunyai fasilitas hampir sama dipilih sebagai sampel. Minuman dengan kaleng
warna merah dijual di 5 toko terpilih, kaleng warna kuning dijual di 6 toko, dan
kaleng warna biru dijual disisa toko lainnya. Setelah beberapa hari, jumlah
penjualan pada setiap toko dicatat, hasilnya seperti dibawah ini (dalam ratusan
kaleng):

Ujilah apakah varians penjualan minuman untuk tiga warna tersebut adalah sama??

Pembahasan:

𝐻0: 𝜎12 = 𝜎22 = ⋯ = 𝜎𝑘2


𝐻1 : 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝜎𝑖2 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑎.

14
Dengan 𝛼 = 0,05; 𝐹(0,05; 2,15) = 3,68
Keputusan: 𝑇𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐻0 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑊 < 𝐹(0,05; 2,15)
Kesimpulan: Dapat dikatakan bahwa varians penjualan minuman untuk ketiga warna
adalah sama dengan tingkat keyakinan 95 persen.

2. Uji Bartlett
a) Pengertian uji bartlett
Uji Bartlett adalah sebuah teknik statistik yang digunakan untuk menentukan
apakah beberapa set data berasal dari populasi dengan varian yang sama atau tidak.
Bartlett digunakan untuk menguji apakah k sampel berasal dari populasi dengan
varians yang sama. k sampel bisa berapa saja. karena biasanya uji bartlett digunakan
untuk menguji sampel/kelompok yang lebih dari 2. Varians yang sama di seluruh
sampel disebut homoscedasticity atau homogenitas varians. Uji bartlett pertama
kali diperkenalkan oleh M. S. Bartlett(1937). Uji bartlett diperlukan dalam
beberapa uji statistik seperti analysis of variance (ANOVA) sebagai syarat jika
ingin menggunakan Anova. berdasarkan info dari wikipedia uji barlett ini
dinamai Maurice Stevenson Bartlett. Selain uji bartlett terdapat uji lavene yang
fungsinya sama yaitu mengetahu homogenitas varians. Untuk Kali ini akan dicoba
mencoba membahas uji bartlett.
b) Karakteristik uji bartlett

15
Karakteristik dari tes Bartlett adalah bahwa tes ini digunakan untuk menguji
homogenitas varians lebih dari dua kelompok data. Misal, kita ingin mengukur
kemandirian mahasiswa dari tiga kelompok data yang berbeda. Yakni: mahasiswa
yang tinggal bersama orang tua, mahasiswa yang tinggal di kos, dengan mahasiswa
yang tinggal bersama sanak saudara.

c) Tujuan uji bartlett


Uji Bartlett yang digunakan untuk menguji homogenitas suatu data. Pada uji ini
digunakan untuk melihat kesamaan antara dua atau lebih varian. Uji Bartlett
dilakukan dengan menggunakan fungsi statistik likelihood ratio dengan
memodifikasi beberapa jumlah yang terkait dengan ukuran sampel. Ada catatan
yang perlu diingat bagi peneliti yang ingin melakukan pengujian datanya. Uji
Bartlett bisa digunakan apabila data yang digunakan telah diuji normalitas dan
hasilnya normal. Apabila tidak terindikasi normal maka bisa menggunakan Uji
Levene
d) Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
1. Mudah digunakan: Uji Bartlett cukup mudah untuk digunakan, bahkan untuk
orang yang baru mengenal statistik.
2. Robust: Uji Bartlett cukup tahan terhadap asumsi normalitas data. Dengan
kata lain, uji ini masih dapat memberikan hasil yang akurat meskipun data
tidak terdistribusi secara normal.
3. Dapat digunakan pada data yang besar: Uji Bartlett dapat digunakan pada data
yang besar dengan jumlah sampel yang cukup besar. Ini karena uji ini tidak
terlalu sensitif terhadap ukuran sampel.
4. Dapat digunakan pada data dengan lebih dari dua kelompok: Uji Bartlett dapat
digunakan untuk membandingkan varian antara tiga atau lebih kelompok data.
5. Interpretasi yang mudah: Hasil uji Bartlett dapat diinterpretasikan secara
sederhana. Jika nilai p kurang dari alpha (tingkat signifikansi yang telah
ditentukan), maka kita dapat menolak hipotesis nol yang menyatakan bahwa
semua kelompok data memiliki varian yang sama.

Kekurangan :
Uji Bartlett memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
16
1. 1.Sensitivitas terhadap asumsi normalitas: Uji Bartlett sangat sensitif terhadap
asumsi normalitas dari sampel. Jika sampel tidak mengikuti distribusi normal,
maka uji Bartlett mungkin memberikan hasil yang salah.
2. Tidak tahan terhadap outlier: Uji Bartlett tidak tahan terhadap adanya pencilan
(outlier) dalam sampel. Outlier dapat memberikan pengaruh yang besar pada
hasil uji Bartlett.
3. Bergantung pada ukuran sampel: Uji Bartlett cenderung memberikan hasil
yang lebih baik dengan sampel yang lebih besar. Dalam sampel yang kecil, uji
Bartlett dapat memberikan hasil yang tidak akurat.
4. Keterbatasan pada jenis data: Uji Bartlett hanya dapat digunakan untuk
menguji kesetaraan varian pada data yang bersifat interval atau rasio. Uji ini
tidak cocok untuk data nominal atau ordinal.

Kesimpulannya, uji Bartlett memiliki beberapa kelemahan yang perlu


diperhatikan saat digunakan dalam analisis statistik. Sebaiknya, penggunaan uji
Bartlett dikombinasikan dengan metode statistik lain untuk mendapatkan hasil
yang lebih akurat.

e) Langkah-langkah uji bartlett


Uji Bartlett digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih dari dua
kelompok data. Langkah-langkah uji homogenitas menggunakan uji Barlett:
a. Menghitung derajat kebebasan (dk)masing-masing kelompok
b. Memnghitung varians (s) masing-masing kelompok
c. Menghitung besarnya log 𝑆 2 untuk masing-masing kelompok
d. Menghitung besarnya dk. Log 𝑆 2 untuk masing-masing kelompok
e. Menghitung nilai varians gabungan semua kelompok dengan rumus sebagai
berikut:

2
(∑ 𝑑𝑘𝑆𝑖2 )
𝑆𝑔𝑎𝑏 =
∑ 𝑑𝑘
2
Ket : 𝑆𝑔𝑎𝑏 = varians gabungan
f. Menghitung nilai B (nilai Bartlett) dengan rumus sebagai berikut.
2
B= nilai Bartlett = ∑ 𝑑𝑘 (log 𝑆𝑔𝑎𝑏 )

17
g. Menghitung nilai 𝑋 2 dengan rumusan sebagai berikut :

𝑋 2 = (ln 10) [𝐵 − ∑ 𝑑𝑘 log 𝑆𝑖2 ) ]

dimana,
𝑆𝑖2 = varians tiap kelompok data
𝑑𝑘𝑖 = n-1 = derajat kebebasan tiap kelompok
2
𝐵 = nilai Bartlett = (∑db) (log 𝑆𝑔𝑎𝑏 )
h. Setelah nilai Chi-Kuadrat hitung diperoleh, maka nilai Chi-Kuadrat tersebut
dibandingkan dengan Chi-Kuadrat tabel. Kriteria Homogen ditentukan jika
Chi-Kuadrat hitung < Chi-Kuadrat tabel.
Hipotesis pengujian: Ho : 𝜎12 = 𝜎22 = 𝜎32 = ..... = 𝜎𝑛2
Ha : paling sedikit salah satu tanda tidak sama
2 2
Kriteria Pengujian: Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(1−α; db=n−1) , maka Tolak Ho
2 2
Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(1−α; db=n−1) , maka Terima Ho

f) Contoh perhitungan dengan uji bartlett

Data Penelitian (Untuk Penelitian Eksperimen)

Suatu penelitian tentang perbedaan hasil belajar siswa akibat dari suatu perlakuan
(eksperimen). Adapun perlakuan yang diberikan adalah perbedaan strategi/metode
pembelajaran pada siswa. Adapun strategi/ metode pembelajaran yaitu:

Kelas Eksperimen : Metode A (Ceramah dengan media)

Kelas Kontrol : Metode B (Ceramah tanpa media)

Sebelum dilakuan perlakuan, kedua kelompok melakukan pretes. Adapun data


hasil pretes siswa untuk masing-masing kelompok sebagai berikut:

Protes PB Kelas Kontrol Protes PB Kelas Kontrol


(a) (b)
No Data Data^2 No Data Data^2
1 7 49 1 8 64
2 6 36 2 6 36
3 4 16 3 8 64
4 9 81 4 7 49

18
5 5 25 5 7 49
6 7 49 6 4 16
7 9 81 7 4 16
8 7 49 8 8 64
9 8 64 9 6 36
10 6 36 10 6 36
11 6 36 11 7 49
12 8 64 12 4 16
13 7 49 13 7 49
14 6 36 14 6 36
15 9 81 15 5 25
16 9 81 16 5 25
17 7 49 17 7 49
18 4 16 18 5 25
19 6 36 19 5 25
20 7 49 20 6 36
21 6 36 21 5 25
22 8 64 22 7 49
23 6 36 23 3 9
24 7 49 24 8 64
25 8 64 25 8 64
26 4 16 26 8 64
27 7 49 27 8 64
28 5 25 28 6 36
29 4 16 29 8 64
30 6 36 30 6 36
31 6 36
Untuk menguji homogenitas varians data dari kedua kelompok digunakan
teknik Bartlett.

1) Menghitung derajat kebebasan (dk)masing-masing kelompok


2) Menghitung varians (s) masing-masing kelompok
3) Menghitung besarnya log 𝑆 2 untuk masing-masing kelompok

19
4) Menghitung besarnya db. Log S2 untuk masing-masing kelompok.
Untuk langkah 1-4 dinyatakan dalam tabel dibawah ini yang telah dihitung
sebelumnya dalam excel

dk log
Sampel dk = N-1 1/dk S^2 log(s^2) dk*(s^2)
s^2
a 29 0.034483 2.317241 0.364971 67.2 10.58417
b 30 0.033333 2.064516 0.314818 61.93548 9.444548
Jumlah 59 0.067816 4.381758 0.67979 129.1355 20.02872

5) Menghitung nilai varians gabungan semua kelompok

2
(∑ 𝑑𝑘𝑆𝑖2 )
𝑆𝑔𝑎𝑏 =
∑ 𝑑𝑘
6) Menghitung nilai B (nilai Bartlett)
2
B= nilai Bartlett = ∑ 𝑑𝑘 (log 𝑆𝑔𝑎𝑏 )
7) Menghitung harga Chi-kuadrat:

𝑋 2 = (ln 10) [𝐵 − ∑ 𝑑𝑘 log 𝑆𝑖2 ) ]

Untuk langkah 5-7 ada di Excell, dengan hasil sebagai berikut:

Langkah
S^2 gab
5 2.188729
log S^2 gab 0.340192
Langkah
B
6 20.07133
Langkah
X^2
7 0.098113
Kesimpulan:
Dari hasil hitung chi square dibandingkan dengan nilai chi square tabel, dengan
dk = k-1=2-1=1 pada = 5% yaitu: Chi Square tabel (0,05; 1) = 3,84
Karena chi square hitung <chi square table yaitu 0,098<3,84 ,maka H0
diterima. H0 menunjukkan bahwa varians skor pretes prestasi belajar kelas kontrol
dan kelas eksperimen homogen pada taraf kepercayaan 95%.

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Uji homogenitas adalah sebuah teknik statistik yang digunakan untuk memeriksa
apakah dua atau lebih populasi memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas
sangat penting dalam statistik inferensial karena perbedaan dalam varians antara populasi
dapat mempengaruhi hasil dari uji lanjutan seperti uji t atau uji ANOVA.

Beberapa metode yang umum digunakan dalam uji homogenitas adalah uji F, uji
Levene, dan uji Brown-Forsythe. Namun, metode yang dipilih tergantung pada asumsi
yang terkait dengan data dan jenis pengujian yang dilakukan. Hasil uji homogenitas
diinterpretasikan dengan membandingkan nilai uji dengan nilai kritis yang telah
ditentukan untuk tingkat kepercayaan tertentu.

Karakteristik dari uji homogenitas termasuk membutuhkan data yang bersifat interval
atau rasio, hanya dapat digunakan untuk membandingkan dua atau lebih populasi, dan
dapat memberikan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kualitas data dan
pemilihan metode analisis yang tepat.

Dalam kesimpulannya, uji homogenitas sangat penting dalam analisis data karena
dapat membantu menentukan apakah populasi memiliki varians yang sama atau tidak.
Oleh karena itu, pemilihan metode uji homogenitas yang tepat dapat mempengaruhi hasil
dari uji lanjutan dan kualitas analisis data secara keseluruhan.

B. SARAN
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat memberikan khasanah pengetahuan dan
tambahan bacaan bagi calon peneliti untuk dapat memahami awalan atau pengantar
statistik. Adapun pembahasan dalam makalah ini ialah uji homogenitas.

21
DAFTAR PUSTAKA

Triola, M. F. (2018). Elementary Statistics (13th Edition). Pearson Education.

Usmadi, U. (2020). Pengujian persyaratan analisis (Uji homogenitas dan uji


normalitas). Inovasi Pendidikan, 7(1).

Sianturi, R. (2022). Uji homogenitas sebagai syarat pengujian analisis. Jurnal Pendidikan,
Sains Sosial, dan Agama, 8(1), 386-397.

Matondang, Z., & Pengantar, A. (2009). Pengujian homogenitas varians data. Medan:
Taburasa PPS UNIMED.

SPSS, S. S. B. L. (2000). Statistik Parametrik. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta.

Siswa Kelas VIII SMP pada Materi Teorema Phytagoras. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(7),
1395–1406.

Normalitas, U. J. I., Dan, D., & Parepare, U. M. (2009). Uji normalitas data dan varians. 1–
9.

Sianturi, R. (2022). Uji homogenitas sebagai syarat pengujian analisis. Jurnal Pendidikan,
Sains Sosial, Dan Agama, 8(1), 386–397. https://doi.org/10.53565/pssa.v8i1.507

Usmadi, U. (2020). Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Homogenitas Dan Uji Normalitas).
Inovasi Pendidikan, 7(1), 50–62. https://doi.org/10.31869/ip.v7i1.2281

Nuryadi, N., Astuti, T. D., Sri Utami, E., & Budiantara, M. (2017). Dasar-Dasar Statstk
Penelitan.

22

Anda mungkin juga menyukai