Anda di halaman 1dari 3

1.

PRINSIP VALIDITAS

Ada beberapa prinsip ketika melakukan validitas, yaitu:

 Interpretasi diberikan pada asesmen yang valid terhadap derajat yang diarahkan ke
suatu bukti yang mendukung kebenarannya.
 Penggunaan yang bisa dibuat dari hasil asesment dinyatakan valid terhadap dejarat yang
arahnya ke suatu bukti yang mendorong kecocokan dan kebenarannya.
 Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment dinyatakan valid jika nilai (values) yang
didapatkan sesuai.
 Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment dinyatakan valid jika konsekuensi dari
interpretasi dan kegunaan konsisten dengan nilai kecocokan.

2. METODE VALIDITAS

Skor yang ada pada tiap butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor tiap
butir soal dinyatakan dengan skor X sedangkan skor total dinyatakan dengan skor Y. Dengan
diperolehnya indeks validitas tiap butir soal, maka dapat diketahui butir soal mana yang
memenuhi syarat dan bisa dilihat dari indeks validitasnya.

Rumus Korelasi produk momen:

Rumus korelasi digunakan untuk menentukan koefisien korelasi antara skor hasil tes yang akan
diuji validitasnya dengan hasil tes yang terstandar yang dimiliki orang yang sama dapat
memakai rumus korelasi produk momen.

Hitung koefisien validitas instrumen yang diuji (r-hitung), yang mempunyai nilai sama dengan
korelasi hasil langkah sebelumnya dikali dengan koefisien validitas instrumen terstandar. Lalu
bandingkan nilai koefiesien validitas dengan nilai koefisien Pearson atau tabel Pearson (r-tabel)
pada taraf signifikannya a (umumnya dipilih 0,05) dan n= banyaknya data yang sesuai.
Kriterianya sebagai berikut: Instrumen valid, jika r-hitung = r-tabel dan Instrumen tidak valid jika
r-hitung < r-tabel.
Kategori validitas instrumen yang acuannya pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan
oleh Guilford:

0,80 < rxy 1,00 validitas sangat baik (sangat tinggi)

0,60 < ryx 0,80 validitas baik (tinggi)

0,40 < rxy 0,60 validitas cukup (sedang)

0,20 < rxy 0,40 validitas kurang (rendah)

0,00 < rxy 0,20 validitas jelek (sangat rendah)

3. PENGERTIAN RELIABILITAS

Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif
sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.

Reliabilitas adalah ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif
konsisten apabila dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes yang sama atau tes
yang ekivalen (Nur, 1987: 47).

Reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik
(Azwar, 2003: 176).

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang
relatif sama (Sudjana, 2004: 16).

Melihat beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah koefisien
yang menunjukan sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya.

Khumaedi, Muhammad. 2012. Reliabilitas Instrumen Penelitian Pendidikan. Pendidikan Teknik


Mesin, 12(1), 25-26.
Matondang, Zulkifli. 2009. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Tablurasa PPS
UNIMED, 6(1), 93-94.

Pendidikan, Guru. 2019. Validitas : Pengertian, Jenis, Prinsip, Cara Menghitung dan Contoh
Terlengkap di https://seputarilmu.com/2019/12/validitas.html (diakses 23 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai