Latar Belakang
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka
yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan
bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu
masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-
skor tersebut disebut juga dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan
data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan
penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran
yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang
sistematis.
Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil
pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya
dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu
sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyajian data?
2. Apa tujuan dari penyajian data?
3. Apa bentuk data yang disajikan?
4. Apa macam-macam teknik penyajian data?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penyajian data.
2. Untuk mengetahui tujuan dari menyajikan data.
3. Untuk mengetahui bentuk data yang disajikan.
4. Untuk mengetahui macam-macam teknik penyajian data.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
Pada laporan penelitian, bagian hasil penelitian terdapat bahasa mengenai
deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Deskripsi data adalah kegiatan
menyajikan data dari data yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan dalam
prosses pengumpulan data merupakan data yang berserakan, tidak beraturan dan
sulit dibaca, agar tersusun dalam bentuk yang teratur dan mudah dibaca maka
dilakukan penyajian data atau penyusunan data.
Dengan demikian, penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah
yang berserakan menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan
dianalisis.
3) Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang menyajikan data dalam sebuah
garis, biasanya dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan dari
waktu ke waktu. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan
Nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang
mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah,
yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala
pada garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil
observasi. Contoh : (fiktif)
Perkembangan Nilai Bahasa Arab Adit dari semester I sampai semester V tahun
ajaran 2011 – 2013 sebagai berikut:
Tabel 2.8
Nilai Bahasa Arab Adit tahun ajaran 2011 – 2013
Semester Nilai
I 80
II 95
III 75
IV 100
V 85
4) Grafik Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah
dengan grafik lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan
data dari berbagai kelompok.
Contoh : (fiktif)
Dari hasil penelitian mengenai pelajaran Bahasa Arab dengan sampel 50 siswa
di MTs negeri 24 Prabumulih Tahun 2013 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 2.9
Penilaian Siswa terhadap Pelajaran Bahasa Arab di MTsN 24 Prabumulih 2013
No Penilaian Jumlah
1 Sangat Suka 12
2 Suka 13
3 Tidak Suka 19
4 Sangat Tidak Suka 6
· Suka =
· Tidak Suka =
· Suka =
· Tidak Suka =
2) Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu
variable. Tampilan poligon berupa garis-garis patah yang menghubungkan nilai
tengah dari setiap interval kelas. Poligon juga disebut grafik untuk
menggambarkan data dengan menghubungkan titik – titik tengah batang
histogram sehingga sering disebut dengan frekuensi histogram.
Contoh: (fiktif)
Diketahui nilai ujian bahasa Arab kelas VIII MTs X tahun 2008 yang diikuti oleh
65 orang siswa sebagai berikut:
Tabel 2.11
Distribusi Frekuensi Nilai Bahasa Arab kelas VIII MTs X tahun 2008
No Skor Titik tengah Frekuensi
kelas (xi)
1 25 – 34 29,5 6
2 35 – 44 39,5 8
3 45 – 54 49,5 11
4 55 – 64 59,5 14
5 65 – 74 69,5 12
6 75 – 84 79,5 8
7 85 – 94 89,5 6
Jumlah 65
Gambar 2.6 Grafik Poligon
3) Grafik Kurva
Kurva merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis poligon. Gambar
poligon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data
skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan
dengan meratakan garis gambar poligon yang tidak rata dan terlihat tidak
beraturan sehingga menjadi rata.
Gambar 2.7 Grafik Kurva
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa penyajian data dengan
tabel bisa memberikan angka – angka yang lebih rinci, tetapi tidak bisa cepat
diambil kesimpulan. Sedangkan dengan grafik, kesimpulan bisa dengan cepat
diambil tetapi angka – angkanya kurang rinci.
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi
dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah
data dalam menganalisis data tersebut. Data mentah yang berserakan ditata dan
diatur dalam sebuah tabel.
Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara
visual dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih
mudah untuk dibaca dan lebih menarik.
Perbedaan diagram batang dengan histogram dan diagram garis dengan
poligon, yaitu:
Diagram batang dan garis Diagram histogram dan poligon
Batang – batangnya tidak saling Batang – batangnya saling berhimpit
berhimpit satu sama lain (khusus satu sama lain (khusus untuk diagram
untuk diagram batang) histogram)
Digunakan untuk data distribusi Digunakan untuk data distribusi
frekuensi tunggal frekuensi bergolong
Dimulai dengan data diskret/ nominal Dimulai dengan data kontinum (data
(data satu dengan yang lain dapat yang satu dengan yang lain tidak dapat
dipisahkan secara tegas) dipisahkan lepas satu sama lain secara
eksklusif)
Daftar Pustaka
Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.
Yogyakarta: Gajahmada University Press.