Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

   A.    Penyajian Data
Pada laporan penelitian, bagian hasil penelitian terdapat bahasa mengenai deskripsi data,
analisis data dan pembahasan. Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang
dikumpulkan. Data yang dikumpulkan dalam prosses pengumpulan data merupakan data yang
berserakan, tidak beraturan dan sulit dibaca, agar tersusun dalam bentuk yang teratur dan mudah
dibaca maka dilakukan penyajian data atau penyusunan data.
Dengan demikian, penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah yang
berserakan menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.

   B.     Tujuan Penyajian Data


Penyajian data mempunyai dua tujuan ( Ferguson dan Takane, 1998: 16 ), yaitu:
1.      Pertama, penyajian data memudahkan dalam membaca dan memahami data.
Data mentah yang tidak beraturan sulit dibaca dan dipahami. Dengan menyajikannya dalam
bentuk tabel atau gambar maka penampilan dan gambaran data lebih mudah dibaca dan
dipahami.
2.      Kedua, penyajian data memudahkan dalam menganalisis data.
Data mentah yang belum tersusun dengan baik memerlukan waktu yang lama dan sulit untuk
dianalisis. Dengan menyusunnya dalam bentuk yang lebih teratur maka data lebih mudah
dianalisis.
  

   C.    Bentuk Data yang Disajikan


Penyajian data dilakukan untuk menyusun atau mengatur data. Data yang disajikan dapat
berbentuk skor, persentase atau indeks. Bentuk data sangat tergantung pada bentuk mana yang
memberikan manfaat maksimal kepada pembaca dalam memahami data.
1.      Skor
Data berbentuk skor merupakan data asli hasil pengukuran. Data ini langsung diambil
berdasarkan hasil pengukuran variabel tertentu atau responden. Pengukuran dilakukan dengan
mengubah respons yang diberikan oleh responden atas instrumen menggunakan aturan skoring.
2.      Persentase
Data dapat disajikan dalam bentuk persentase. Skor diubah menjadi persentase dengan cara
membagi suatu skor dengan totalnya dan mengalikan 100.  Misalnya:
Siswa yang tidak lulus ujian adlah 15 orang dari 50 orang peserta ujian. Data siswa yang tidak
lulus adalah (15/50) x 100 = 30 %.
Data bentuk persentase biasanya dipilih bila ingin mengetahui posisi data diantara total
keseluruhan.
3.      Indeks
Data yang disajikan juga dapat diubah ke dalam bentuk indeks. Seperti juga penyajian data
menggunakan persentase, pengubahan ke dalam angka indeks juga dapat dimaksudkan untuk
mengetahui nilai suatu skor di antara keseluruhan data. Bedanya, presentase disajikan dalam
bentuk persen, sedang angka indeks disajikan dalam bentuk angka desimal. Misalnya:
Terdapat sebanyak 15 orang siswa yang tidak lulus dalam sebuah tes yanng diikuti oleh 20
orang, maka angka ketidaklulusan adalah 15/20 = 0,75.

   D.    Macam-Macam Teknik Penyajian Data


Setiap peneliti harus dapat menyajikan data telah diperoleh, baik yang diperoleh melalui
observasi, wawancara, kuesioner (angket) maupun dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data
adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat menarik pihak lain untuk
membacanya dan mudah memahami isinya. Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan
dengan: penyajian data dibuat berwarna, dan bila data yang disajikan cukup banyak maka perlu
bervariasi penyajiannya.
Teknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membuat tabel atau daftar
dan grafik atau diagram.
1.      Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori (misalnya:
jumlah pegawai menurut pendidikan dan masa kerja) sehingga memudahkan dalam pembuatan
analisis data.
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis
data tersebut.
Tabel mempunyai beberapa komponen. Berikut contoh sebuah tabel sebagai bahan untuk
menjelaskan komponen tabel.
Tabel 2.1
Jumlah penduduk putus SD/MI di Desa X Tahun 2007 – 2009
Tahun frekuensi
2007 115
2008 121
2009 132
Jumlah 368
Sumber: Monografi desa X
a)      Nomor Tabel, diatas judul tabel terdapat nomor tabel yaitu 2.1. bila tabel yang disajikan lebih
dari satu maka hendaknya diberi nomor agar mudah untuk mencari kembali bila dibutuhkan.
b)      Judul Tabel, di atas tabel dituliskan judul tabel. Judul tabel memuat informasi mengenai: data
serta tempat dan waktu pengumpulannya.
c)      Baris, tabel tersebut mempunyai baris 2007 – 115, 2008 – 121, 2009 – 132 dan jumlah – 368.
d)     Kolom, tabel di atas mempunyai kolom tahun dan frekuensi penduduk putus SD/MI.
e)      Sel adalah data yang menjadi pertemuan baris dan kolom, yaitu 155, 121, 132 dan 368.
f)       Sumber adalah asal darimana data dikutip. Sumber merupakan pihak yang melakukan
pengumpulan data. Jika tabel tidak memuat sumber berarti data dikumpulkan dan ditabulasikan
sendiri oleh pembuat tabel.
Macam – macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
a.      Tabel Baris Kolom
Sebagaimana namanya, tabel ini memuat keterangan yang terdiri dari baris dan kolom yang
mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan
merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh: (fiktif)
Tabel 2.2
Daftar IP Seorang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Tahun 2008 – 2012
No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,90
6 VI 3,30
7 VII 3,40
Total 22,48

b.      Tabel Distribusi Frekuensi


Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menyusun distribusi datanya dalam frekuensi. Tabel
ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1)      Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal


Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal adalah tabel yang digunakan untuk menyusun distribusi
data dalam frekuensi dengan distribusi yang bersifat tunggal. Contoh: ( fiktif )
Tabel 2.3
Jumlah Anak dalam setiap keluarga di desa X tahun 2012
Jumlah anak f
0 5
1 52
2 75
3 27
4 11
Di atas 4 20
Jumlah 213
2)      Tabel Distribusi Frekuensi Bergolong
Tabel distribusi  frekuensi bergolong adalah tabel yang digunakan untuk menyajikan data
dalam frekuensi dengan distribusi data bergolong.
Penggolongan distribusi data dilakukan untuk makin memudahkan memahami data. Contoh:
( fiktif )
Tabel 2.4
Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas VII MtsN Sukamaju Tahun
2010
Data f
51 – 60 3
61 – 70 8
71 – 80 17
81 – 90 12
91 – 100 5
Jumlah 45

c.       Tabel Kontingensi ( Tabel Faktorial )


Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini
mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor (variabel) atau
lebih dalam satu perpaduan baris dan kolom. Contoh: (fiktif)
Tabel 2.5
Jumlah Pelajar di Wilayah X tahun 2010
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
JENIS JUMLAH
KELAMIN TINGKAT SEKOLAH
SD SMP SMA
Laki – laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8790 4911 2715 16416
Sumber data: dokumentasi Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan X tahun 2010
Catatan: Faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi
berukuran b x k dengan b menyatakan baris  dan k menyatakan kolom.
2.      Grafik
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-
data kuantitatif (numerik) yang terkumpul  juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik.
Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual dalam sebuah
gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.
Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi
frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Oleh
karena itu pembuatan grafik selalu diawali dengan pembuatan tabel distribusi frekuensi.
Penggambaran data dalam sebuah grafik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
jenis grafik, tergantung jenis datanya. Bila data yang hendak disajikan berupa data nominal,
maka penyajian data menggunakan grafik batang, gambar, garis, atau lingkaran. Sedangkan jika
data bersifat kontinum maka penyajian data biasanya menggunakan grafik histogram, poligon,
atau kurva.
a.    Data nominal
Data nominal merupakan data yang bersifat kategorik. Data yang satu dengan yang lain dapat
dipisah-pisahkan secara tegas.
1)      Grafik Batang
Grafik batang merupakan grafik yang menggambarkan data menggunakan batang. Batang
menunjukkan data dan ketinggiannya menunjukkan frekuensinya. Contoh: (fiktif)
Diketahui data jumlah anak dalam setiap keluarga penduduk di desa X tahun 2012, yang diikuti
oleh 213 keluarga sebagai berikut:
Tabel 2.6
Jumlah Anak dalam setiap keluarga di desa X tahun 2012
Jumlah anak f
0 5
1 52
2 75
3 27
4 11
Di atas 4 20
Jumlah 213

Gambar 2.1 Grafik Batang

2)      Grafik Gambar (Pictogram)


Grafik gambar adalah grafik yang disajikan dalam bentuk gambar. Hal ini dilakukan supaya
gambar yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam bidang koordinat XY dinyatakan dalam
gambar – gambar dengan ciri khusus untuk suatu karakteristik. Misalnya: (fiktif) untuk
menyatakan jumlah buku di perpustakaan pada tahun – tahun tertentu, dapat digambarkan berupa
gambar buku (secara sederhana) tiap gambar mewakili suatu jumlah tertentu.
Tabel  2.7
Jumlah Buku di Perpustakaan Tarbiyah dari Tahun 2006 – 2010
Tahun Jumlah
2006 150
2007 175
2008 145
2009 200
2010 195

Gambar 2.2 Grafik Pictogram

3)      Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang menyajikan data dalam sebuah garis, biasanya dibuat untuk
menunjukkan perkembangan suatu keadaan dari waktu ke waktu. Perkembangan tersebut bias
naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar
menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan
dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang akan
mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. Contoh : (fiktif)
Perkembangan Nilai Bahasa Arab Adit dari semester I sampai semester V tahun ajaran 2011
– 2013 sebagai berikut:
Tabel 2.8
Nilai Bahasa Arab Adit tahun ajaran 2011 – 2013
Semester                    Nilai
I 80
II 95
III 75
IV 100
V 85
Gambar 2.3 Grafik Garis

4)      Grafik  Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan grafik lingkaran. Diagram
lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.
Contoh            : (fiktif)
Dari hasil penelitian mengenai pelajaran Bahasa Arab dengan sampel 50 siswa di MTs  negeri
24 Prabumulih Tahun 2013 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 2.9
Penilaian Siswa terhadap Pelajaran Bahasa Arab di MTsN 24 Prabumulih 2013
No             Penilaian Jumlah
1 Sangat Suka 12
2 Suka 13
3 Tidak Suka 19
4 Sangat Tidak Suka 6

Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai berikut:


a)      Cari persentase masing-masing data tersebut.
         Sangat Suka = 
         Suka = 
         Tidak Suka = 
         Sangat Tidak Suka = 
b)      Cari Luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data.
         Sangat Suka = 
         Suka = 
         Tidak Suka =
         Sangat Tidak Suka = 
c)      Selanjutnya luas-luas kelompok data tersebut digambarkan ke dalam bentuk lingkaran.
Gambar 2.4 Grafik Lingkaran

b.      Data kontinum
Berbeda dengan data nominal, data kontinum tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara
eksklusif. Data kontinum bersambungan dalam sebuah skala yang bersifat kontinum.
1)      Grafik Histogram merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan berimpitan satu
dengan yang lainnya tanpa ruang antara.
Contoh: (fiktif)
Diketahui nilai ujian bahasa Arab kelas VIII MTs X tahun 2008 yang diikuti oleh 65 orang siswa
sebagai berikut:
Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi Nilai Bahasa Arab kelas VIII MTs X tahun 2008
No Skor Frekuensi
1 25 – 34 6
2 35 – 44 8
3 45 – 54 11
4 55 – 64 14
5 65 – 74 12
6 75 – 84 8
7 85 – 94 6
Jumlah 65
Gambar 2.5 Grafik Histogram
 
2)      Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan
poligon berupa garis-garis patah yang menghubungkan nilai tengah dari setiap interval
kelas. Poligon juga disebut grafik untuk menggambarkan data dengan menghubungkan titik –
titik tengah batang histogram sehingga sering disebut dengan frekuensi histogram.
Contoh: (fiktif)
Diketahui nilai ujian bahasa Arab kelas VIII MTs X tahun 2008 yang diikuti oleh 65 orang siswa
sebagai berikut:
Tabel 2.11
Distribusi Frekuensi Nilai Bahasa Arab kelas VIII MTs X tahun 2008
No Skor Titik tengah kelas (xi) Frekuensi
1 25 – 34 29,5 6
2 35 – 44 39,5 8
3 45 – 54 49,5 11
4 55 – 64 59,5 14
5 65 – 74 69,5 12
6 75 – 84 79,5 8
7 85 – 94 89,5 6
Jumlah 65
Gambar 2.6 Grafik Poligon

3)      Grafik Kurva
Kurva merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis poligon. Gambar poligon sering
tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri mencerminkan
fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar poligon yang tidak
rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.
Gambar 2.7 Grafik Kurva

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa penyajian data dengan tabel bisa
memberikan angka – angka yang lebih rinci, tetapi tidak bisa cepat diambil kesimpulan.
Sedangkan dengan grafik, kesimpulan bisa dengan cepat diambil tetapi angka – angkanya kurang
rinci.
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis
data tersebut. Data mentah yang berserakan ditata dan diatur dalam sebuah tabel.
Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual dalam
sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih
menarik.
Perbedaan diagram batang dengan histogram dan diagram garis dengan poligon, yaitu:
Diagram batang dan garis Diagram histogram dan poligon
Batang – batangnya tidak saling berhimpit satu Batang – batangnya saling berhimpit satu sama
sama lain (khusus untuk diagram batang) lain (khusus untuk diagram histogram)
Digunakan untuk data distribusi frekuensi Digunakan untuk data distribusi frekuensi
tunggal bergolong
Dimulai dengan data diskret/ nominal (data Dimulai dengan data kontinum (data yang satu
satu dengan yang lain dapat dipisahkan secara dengan yang lain tidak dapat dipisahkan lepas
tegas) satu sama lain secara eksklusif)

Anda mungkin juga menyukai