ANALISIS KOMPARASI
P
enelitian komparasi adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan
antara dua atau lebih kelompok subjek penelitian. Analisa
komparasi merupakan alat bantu dalam penelitian yang berfungsi
menentukan apakah terdapat perbedaan nilai variabel dependent
antara dua atau lebih kelompok sampel penelitian. Misalnya, untuk
menganalisa apakah terdapat perbedaan frekuensi membaca antara
siswa pria dan wanita.
Penelitian komparasi hendaknya tidak cukup hanya
menjawab ada atau tidak ada perbedaan. Jika hasil analisa komparasi
menunjukkan adanya perbedaan frekuensi membaca antara siswa
wanita dan pria, penelitian perlu menjawab pertanyaan mengapa
terdapat perbedaan tersebut. Dengan demikian, penelitian dapat
mengidentifikasi adanya hubungan sebab-akibat.
Ada tiga teknik analisa komparasi yang sering digunakan
dalam penelitian ilmu-ilmu sosial yaitu:
1. Chi Square
2. „t‟ Test
3. Analisa varians (Anava).
( f0 ft )
2
ft
Keterangan:
2 = Chi Square
= Frekuensi Observasi
= Frekuensi yang diharapkan (Frekuensi Teoritik = )
Sebagai contoh, misalnya dari suatu penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kecepatan membaca
antara siswa pria dan wanita, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 10.1 Data Kecepatan Membaca
Jenis Kecepatan Membaca Total
Kelamin Cepat Sedang Lambat
Pria 5 10 15 30
Wanita 12 11 7 30
Jumlah 17 21 22 60 = N
( fo ft )2
Sel fo ft (fo - ft ) (fo - ft )2
ft
a 5 8,5 -3,5 12,25 1,441
b 10 10,5 -0,5 0,25 0,024
c 15 11 +4 16,0 1,455
d 12 8,5 +3,5 12,25 1,441
e 11 10,5 +0,5 0,25 0,024
f 7 11 -4 16,00 1,455
Jumlah 60 60 0 - 2 = 5,48 =
adalah:
C. Student t (t-test)
Teknik “t” test pertama sekali dikembangkan oleh William S.
Gosset pada tahun 1915. Pada waktu itu Gosset menggunakan nama
samaran student t. Huruf “t” yang terdapat pada istilah t-test diambil
dari nama samaran tersebut. Teknik analisa t-test sering juga disebut
dengan nama “student test”.
Test t atau t-test adalah teknik analisa statistik yang dapat
dipergunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara dua mean sampel atau tidak. Membandingkan dua
mean sampel dapat dibedakan kepada dua yaitu:
1. Membandingkan dua mean dari satu kelompok sampel. Misalnya
membandingkan mean hasil pretest dengan mean hasil posttest
dari 40 siswa yang menjadi sampel penelitian.
Statistik Pendidikan 281
2. Membandingkan dua mean dari dua kelompok sampel. Misalnya
membandingkan mean kemampuan baca antara siswa laki-laki
dan siswa perempuan.
Rumus t-test yang dipergunakan berbeda antara bentuk
pertama dengan bentuk kedua tersebut. Berikut di sampaikan dua
bentuk rumus t-test, yaitu:
1. t-test untuk dua kelompok data dari satu kelompok sampel
(berpasangan).
Jika analisis data dalam penelitian dilakukan dengan cara
membandingkan data sebelum dengan data sesudah perlakuan dari
satu kelompok sampel, atau membandingkan data antar waktu satu
kelompok sampel dapat dilakukan dengan menggunakan:
MD
1. Rumus: t =
SEMD
Keterangan:
MD = mean deviasi
Rumus untuk mencari mean deviasi:
D
MD =
N
SEMD = standar error mean deviasi
Rumus untuk mencari standar error mean deviasi:
SDD
SEMD =
N 1
D2 D
2
SDD =
N N
Md
2. Rumus: t =
xd2
n (n 1)
Contoh rumus 1 :
Data hasil belajar matematika yang diajar dengan strategi kooperatif
number head together.
Hipotesis yang dibangun adalah; “terdapat peningkatan hasil belajar
matematika siswa yang diajar dengan strategi kooperatif number head
together”
Tabel 10.3
Nilai Pretest Nilai Posttest
5 6
8 8
7 9
6 8
4 6
Langkah penyelesaian:
Membuat tabel penolong sebagai berikut:
Tabel 10.4
Nilai Pretest Nilai Posttest D D2
5 6 1 1
8 8 0 0
D2 D
2
SDD =
N N
2
13 7
=
5 5
= 2,6 1,96
= 0,64
= 0,8
0,8
=
2
= 0,4
Mencari harga t-test sebagai berikut:
MD
to =
SEMD
1,4
=
0,4
= 3,5
Membandingkan nilai koefisien t-testhitung dengan t-testtabel
Pedoman dalam membandingkan t-testhitung dengan t-testtabel
adalah:
1. Jika harga t-testhitung sama atau lebih besar dari t-testtabel
berarti perbedaan perhitungan signifikan. Jika perbedaan
perhitungan signifikan, maka hipotesis nihil ditolak dan
hipotesis alternatif diterima.
2. Jika harga t-testhitung lebih kecil dari t-testtabel berarti
perbedaan perhitungan tidak signifikan. Jika perbedaan
perhitungan tidak signifikan, maka hipotesis nihil
diterima dan hipotesis alternatif ditolak.
Dari hasil kerja di atas diperoleh t-testhitung = 3,5 dan t-testtabel
pada taraf signifikansi 5% dengan d.b = N – 1 = 5 – 1 = 4 yaitu 2,78.
Dengan demikian harga t-test hitung = 3,5 lebih besar dari harga t-test
tabel = 2,78. Oleh karena harga t-test hitung lebih besar dari harga t-
Langkah-langkah penyelesaian:
Membuat tabel penolong sebagai berikut:
Tabel 10.6
Nilai Pretest Nilai d Xd Xd2
Posttest
5 6 1 -0,4 0,16
8 8 0 -1,4 1,96
7 9 2 0,6 0,36
6 8 2 0,6 0,36
4 6 2 0,6 0,36
∑ d =7 - 3,20
1,4
=
3,20
5 (5 1)
1,4
=
0,16
1,4
=
0,4
= 3,5
Dari perhitungan rumus 1 dan rumus 2 memberikan hasil
yang sama.
2. t-test untuk dua kelompok data dari dua kelompok sampel
(tidak berpasangan).
Jika analisis data dalam penelitian dilakukan dengan cara
membandingkan data dua kelompok sampel atau membandingkan
data antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol atau
membandingkan peningkatan data kelompok eksperimen dengan
peningkatan data kelompok kontrol. Rumus yang dapat digunakan
adalah:
Keterangan:
SD1
SE M 2 =
1
n1 1
SD2
SE M 2 =
2
n2 1
Contoh:
Misalkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan yang signifikan, kemampuan membaca antara
siswa sekolah dasar (SD) anak petani dengan siswa SD anak nelayan.
Untuk tujuan tersebut, peneliti melakukan tes kemampuan membaca
terhadap 20 orang siswa SD sebagai sampel terdiri dari 10 orang anak
petani (kelompok 1) dan 10 orang anak nelayan (kelompok 2). Hasil
test dinyatakan dalam bentuk skor-skor sebagai berikut:
Tabel 10.7 Data Kemampuan Membaca
Skor Anak Skor Anak
No.
Petani Nelayan
1 25 30
2 31 25
3 40 27
4 28 32
5 36 40
6 37 28
7 35 31
8 42 26
9 28 25
10 48 36
X1 X2 x1 x2 x1
2
x2
2
25 30 -11 0 121 0
31 25 -5 -5 25 25
40 27 +4 -3 16 9
28 32 -8 +2 64 4
36 40 0 +10 0 100
37 28 +1 -2 1 4
35 31 _1 +1 1 1
42 26 +6 -4 36 16
38 25 +2 -5 4 25
48 36 +12 +6 144 36
360 300 0 0 412 220
412
=
10
= 41,2
= 6,42
5. Mencari standard Deviasi dari kelompok 2 dengan rumus:
X 22
SD1 =
n2
220
=
10
= 22
= 4,69
6. Mencari Standard error mean kelompok 1, dengan rumus:
= 2,14 2 1,56 2
= 7,01236
= 2,648
9. Mencari harga thitung dengan rumus:
M1 M 2
t =
SEM1 M 2
Maknanya adalah:
Ho = tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara anak
nelayan, anak petani dan anak karyawan industri.
Ha = terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara anak nelayan,
anak petani dan anak karyawan industri.
Data tentang hasil belajar yang dikumpulkan adalah nilai
rata-rata siswa. Misalkan datanya sebagai berikut:
K1 K2 K3 Total
X1 X12 X2 X22 X3 X33 (X)
6 36 6 36 7 49
6 36 7 49 7 49
7 49 6 36 8 64
8 64 8 64 7 49
6 36 7 49 8 64
6 36 7 49 8 64
5 25 8 64 7 49
5 25 6 36 6 36
6 36 5 25 8 64
7 49 6 36 6 36
{ }
Keterangan:
=m–1
m = jumlah kelompok
Keterangan:
=N–1
n = 20 n = 21 n = 41
Rendah X = 510 X = 550 X = 1060
Total n = 34 n = 38 n = 72
∑
= 55408 – 54835,68
= 572,32
Jumlah kuadrat antar kelompok :
∑ ∑
= 133,03
= 2,54
= 289,48
= 19,47
= 90,14
= 113,96
= 7,66
= 35,48
Tabel 10.12 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2
Sumber Variasi dk Jk Rjk F- F-tabel
hitung (1,68) ( =
0,05)
Strategi 1 289,48 289,48 113,96
Pembelajaran
Kemampuan Awal 1 19,47 19,47 7,66
3,984
Interaksi 1 90,14 90,14 35,48
Galat 68 173,23 2,54
Total 71 572,32 -
Lakukan pengujian:
a. Apakah metode mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar?
b. Apakah kemampuan awal berpengaruh terhadaphasil belajar?
c. Apakah metode mengajar dan kemampuan awal berpengaruh
terhadap hasil belajar?