PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh:
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Kesehatan (S.Tr.Kes) pada Program Study Teknologi Laboratorium Medik D4
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
PROPOSAL PENELITIAN
Pembimbing
DEWAN PENGUJI
Penguji 1 : ………
NIP/NIK
Penguji 2 : ………
NIP/NIK
Penguji 3 : ………
NIP/NIK
Ditetapkan di : Purwokerto
Tanggal :…..Maret 2022
Mengetahui
Ketua Program Studi
Teknologi laboratorium Medik D4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Sensitivitas dan
spesitifitas pemeriksaan malaria secara mikroskopis dan Rapid Diagnostik Test di
Puskesmas Bojong Kecamatan Purbalingga”. Penulisan Tugas Akhir ini disusun
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Terapan Kesehatan
(S.Tr.Kes) pada Program Studi Teknologi Laboratorium Medik D4 Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
Tugas Akhir tidak dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung keberhasilan penyusunan Tugas Akhir :
1. Dr. Ns. Umi Solikhah, S.Kep., S.Pd., M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberikan izin
melaksanakan penelitian.
2. Retno Sulistiyowati, S.Pd., S.Tr.AK, M.Kes. selaku Ketua Program Studi
Teknologi Laboratorium Medik D4 yang telah memberikan pengarahan dalam
pelaksanaan tugas akhir.
3. Dita Pratiwi Kusuma Wardani, S.Si., M.Sc. selaku Ketua Komisi Studi Akhir
yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan teknis selama pelaksanaan
tugas akhir, yang juga selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi.
4. Drs. Ikhsan Mujahid, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi.
5. Kedua orang tua yang telah memberikan banyak hal khususnya adalah harapan
yang besar akan kesuksesan yang diperoleh anaknya.
6. Suami dan anak-anak saya yang telah memberikan semangat, dukungan baik
moril maupun materil.
7. Teman-teman alih jenjang D4 TLM angkatan 2021 yang telah memberikan
dukungan dan motivasi.
8. Berbagai pihak yang telah membantu baik secara materil maupun non materil
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu..
Akhir kata, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini dapat menjadi
acuan dalam pelaksanaan penelitian.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN
BAB I. PENDAHULUAN
2.1. Malaria
Malaria tergolong penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina yang terinfeksi parasit Plasmodium sp. Pada manusia Malaria
dapat disebabkan oleh P. falcifarum, P. vivax, P. malariae, P. ovale. Penyebaran
penyakit malaria ditentukan oleh tiga factor yang dikenal sebagai host, agent, dan
environtment (Irianto, 2013). P. knowlesi telah dikenal sebagai penyebab kelima
infeksi malaria pada manusia (Asmara, 2018).
Siklus Hidup Plasmodium terjadi dalam tubuh manusia dan dalam lambung
nyamuk Anopheles.
Fase seksual terjadi pada lambung nyamuk. Segera setelah nyamuk Anopheles
betina menghisap darah penderita malaria, gametosit akan mengeluarka 4-8 flagel.
Dengan flagel, gametosit jantan bergerak menuju ke gametosit betina dan
membuahinya. Hasil fertilisasi bergerak menembus dinding lambung dan
membentuk kista sepanjang dinding lambung nyamuk. Bila kista pecah akan keluar
sporozoit yang akan masek ke kelenjar liur nyamuk dan siap menginfeksi manusia.
Fase aseksual terjadi pada manusia. Pada manusia terjadi dua fase, yaitu :
1. Fase Hati bila nyamuk Anopheles betina yang infektif menggigit manusia,
maka parasite malaria akan ditularkan ke orang tersebut. Parasit mengikuti
aliran darah dan masuk kedalam sel hati. Dalam waktu 7-21 hari parasit akan
tumbuh dan berkembang biak, sehingga memenuhi seluruh sel hati.
Selanjutnya sel hati pecah dan masuk ke aliran darah, menginfeksi sel darah
merah. Ini berlaku untuk infeksi P falcicarum dan P malariae. Pada infeksi P
vivax dan P ovale, sejumlah parasite tetap berada dalam hati dan tidak
berkembang biak (dorman). Parasit yang dorman ini dapat menyebabkan
kekambuhan pada pasien dengan infeksi P vivax dan P ovale.
2. Fase Sel Darah Merah
Pada saat merozoit dalam sel hati pecah, maka akan membebaskan tropozoit
yang selanjutnya menginfeksi sel darah merah. Tropozoit akan terus
mengalami perkembangan menjadi skizon. Skizon akan berkembang menjadi
merozoit dan pecah membebaskan tropozoit. Siklus ini akan berlanjut sampai
3 kali. Kemudian sebagian merozoit akan berkambang menjadi bentuk
gametosit dan bila terisap oleh nyamuk Anopheles sp betina siap melakukan
perkembang biakan seksual di dalam tubuh nyamuk ( Kemenkes, 2015)
Keterangan :
1. Sel hati terinfeksi sporozoit
2. Matang dan menjadi skizon
3. Skizon pecah melepaskan merozoit
4. (P. vivax, P. ovale, P. knowlesi dorman (hipnozoit) yang bertahan dihati dan
dapat kambuh bahkan sampai bertahun-tahun kemudian.
A. Parasit akan mengalami multipikasi aseksual dalam eritrosit (skizogoni
eritrositik
B. Merozoit menginfeksi eritrosit
5. Tropozoit (bentuk cincin) berkembang menjadi skizon dan pecah melepas
merozoit
6. Beberapa parasit akan menjadi gametosit (tahap eritrositik seksual)
7. Bentuk seksual Plasmodium sp
Gametosit jantan (mikrogametosit) dan betina (makrogametosit) akan masuk
kedalam tubuh nyamuk pada saat nyamuk menghisap darah manusia.
8. Perkembangan parasit dalam tubuh nyamuk disebut dengan siklus sporogoni
C. Dalam lambung nyamuk, terjadi fertilisasi makrogametosit dan
mikrogametosit menghasilkan zigot
9. Zigot berkembang menjadi ookinet
10. Ookinet menyerang dinding usus tengah nyamuk dan berkembang menjadi
ookista
11. Ookista berkembang dan pecah melepaskan sporozoit
12. Sporozoit menuju kelenjar ludah nyamuk dan siap menginfeksi manusia
2.1.1. Pemeriksaan mikroskopis malaria
Pemeriksaan mikroskop hapusan darah masih menjadi baku emas untuk
diagnosis malaria. Preparat untuk pemeriksaan malaria sebaiknya dibuat saat pasien
demam untuk meningkatan kemungkinan ditemukannya parasit. Sampel darah harus
diambil sebelum obat anti malaria diberikan agar parasit bisa ditemukan jika pasien
memang mengidap malaria. Darah yang digunakan untuk membuat preparat diambil
dari ujung jari manis untuk pasien dewasa, sedangkan pada bayi bisa diambil dari
jempol kaki.
Ada 2 jenis sediaan yang digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik, yakni
hapusan darah tebal dan hapusan darah tipis. Hapusan darah tebal di gunakan
sebagai identifikasi cepat parasit malaria. Sedangkan hapusan darah tebal digunakan
untuk identifikasi morfologi parasit malaria. Keuntungan dari metode mikroskopis
selain murah, dapat mengidentifikasi spesies parasit dengan tepat. Sedangkan
kelemahan pemeriksaan ini adalah karena sangat ditentukan oleh keahlian dari
tenaga laboratorium dan ketersediaan mikroskop cahaya yang memadai. (Kemenkes
RI, 2020)
2.4. Hipotesis
1. Ditemukan hasil RDT positif sebanyak 7 sampel
2. Ditemukan hasil positif malaria sebanyak 10 sampel pada pemeriksaan
mikroskopis
3. Terdapat senditivitas dan spesifisitas pemeriksaan malaria dengan
menggunakan RDT dan secara mikroskopis di Puskesmas Bojong
Kecamatan Purbalingga
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini berjenis penelitian observasional analitik dengan rancangan
cross sectional. Dilakukan pemeriksaan mikroskopis dan RDT malaria
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Bojong pada bulan Maret –
Mei 2022
3.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri atas variable bebas dan variable terikat. Variabel
bebas dalam penelitian ini berupa pemeriksaa malaria secara mikroskopis dan
RDT, sedangkan variable terikat berupa sensitivitas dan spesifisitas
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah data rekam medis pemeriksaan malaria
anggota Satuan Tugas Batalyon Infanteri 406/ Chandra Kusuma yang baru
selesai bertugas dari daerah endemis malaria, di Papua. Sampel pada penelitian
ini adalah sebanyak 42 sampel yang diperiksa dengan menggunakan RDT dan
juga secara mikroskopis. Sampel diambil dengan teknik total sampling
3.5. Definisi operasional
Definisi operasional disajikan pada tabel 3.1
Skala
Cara
Variabel Definisi Hasil Ukur Satuan Penguku
Pengukuran
ran
Pemeriksaa Pemeriksaan Pembuatan 1. Positif = jika - Nominal
n malaria dengan sediaan darah ditemukan
mikroskopi menggunakan tebal dan sediaan parasit malaria
s malaria mikroskop darah tipis, yang 2. Negatif = jika
terhadap sediaan diwarnai dengan tidak ditemukan
darah pada Satuan metode parasit malaria
Tugas Batalyon pewarnaan
Infanteri 406/ Giemsa
Chandra Kusuma
yang baru selesai
bertugas dari
daerah endemis
malaria, di Papua
Pemeriksaa Pemeriksaan Meneteskan 1. Positif = jika - Nominal
n RDT malaria dengan darah kapiler terbentuk satu
malaria menggunakan dengan jumlah garis pada huruf
RDT pada Satuan tertentu ke “C” dan pada
Tugas Batalyon dalam lubang S angka 1 dan/atau
Infanteri 406/ pada RDT, dan 2
Chandra Kusuma ditambahkan 2. Negatif = jika
yang baru selesai buffer dalam hanya terbentuk
bertugas dari lubang A pada 1 satu garis pada
daerah endemis RDT huruf “C”
malaria, di Papua
Unit
Satua Jumlah
No Kegiatan Volume Cost
n (Rp)
(Rp)
1 Penyusunan Proposal
Penggandaan Proposal 4 Pkt 25,000 100,000
Pengadaan Bahan Habis
2
Pakai
Kuisioner dan alat Tulis 35 pcs 5,000 175,000
Bahan Medis Habis Pakai 35 pcs 10,000 350,000
( Handscoon, alkohol swab,
spuit, Reagent Drabkins )
1,500,00
3
Transport Penelitian 30 kali 50,000 0
4 ATK dan Penggandaan
Kertas 2 rim 43,000 86,000
Foto Copi dan Jilid 1 paket 100,000 250,000
Tinta Printer 2 pcs 35,000 70,000
5 Penyusunan Proposal
Penggandaan Laporan 4 paket 50,000 200,000
Pembayaran Ethical
6
Clearance 1 unit 150,000 150,000
2,881,00
Total Biaya 0