Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN 10

TEKNIK t TEST UNTUK UJI PERBEDAAN DUA MEAN

=================================================================
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kepada para pengguna mampu:
Memahami dan menerangkan uji hipotesis komparasional berbagai teknik uji t/t test, criteria
dan kesimpulannya. Adapun materi yang dibahas meliputi:
1. Pengertian t Test
2. Penggolongan t Test
3. Test t untuk sampel kecil Yang Kedua Sampelnya Satu Sama Lain Saling Hubungan
4. Test t untuk sampel kecil yang Kedua Sampelnya Satu Sama Lain Tidak Ada Hubungan
5. Test t untuk dua sampel besar yang Satu Sama Lain Tidak Berhubungan.

=====================================================================================
A. PENGERTIAN
Seorang peneliti, yang melakukan pembandingan antara dua variabel sering dihadapkan pada
suatu perbedaan antara 2 sampel (bagian dari populasi). Perbedaan tersebut bisa jadi
disebabkan karena perbedaan yang signifikan dan perbedaan yang tidak signifikan. Anas
(2014) menyatakan bahwa memang secara signifikan dua variabel yang sedang
diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang berbeda, ataukah perbedaan itu terjadi
semata-mata karena kebetulan saja (by chance).
Tulus (2004) menyatakan bahwa perbedaan yang signifikan, adalah apabila perbedaan
tersebut tidak saja terjadi pada sampel yang diteliti, akan tetapi juga terdapat pada populasi.
Sedangkan perbedaan yang tidak signifikan memiliki makna bahwa perbedaan tersebut hanya
kebetulan saja terjadi pada sampel dan tidak terdapat pada populasi. Perbedaan yang tidak
signifikan bisa diakibatkan oleh kesalahan dalam pengambilan sampel atau sering disebut
sampling error. Dalam statistik, teknik yang digunakan untuk mengetahui koefisien perbedaan
antara dua variabel data adalah teknik t-test dan chi-squre.

B. PENGERTIAN t TEST
Teknik t-test (disebut juga t-score, t-ratio, t-technique, student-t) adalah teknik statistik yang
dipergunakan untuk menguji signifikansi perbedaan 2 buah mean yang berasal dari
dua buah distribusi.
Rusydi dan Fadhli (2018) test t adalah teknik analisa yang dapat dipergunakan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara dua mean sampel atau tidak.
Membandingkan dua mean sampel dapat dibedakan dua yaitu:
1. Membandingkan sampel dua mean satu kelompok sampel. Misal: membandingkan mean
hasil pretest dan mean hasil posttest.
2. Membandingkan sampel dua mean dua kelompok sampel. Misal: membandingkan mean
prestasi belajar antara SMA Negeri dan SMA Swasta.
C. PENGGOLONGAN “t” TEST
Berdasarkan keadaaan sampelnya itu, pada umumnya para ahli ststistik menggolongkan
test “t” menjadi du macam, yaitu:
a. Test “t” untuk sampel/kecil (N kurang dari 30) yang kedua sampelnya satu sama lain
saling hubungan.
b. Test t untuk sampel besar (N sama dengan atau lebih besar dari 30) Test “t” untuk
sampel/kecil (N kurang dari 30) yang kedua sampelnya satu sama lain tidak tidak ada
hubungannya.
c. Test “t” untuk sampel besar (N sama dengan atau lebih besar dari 30) Test “t” untuk
sampel/kecil (N kurang dari 30) yang kedua sampelnya satu sama lain tidak ada
hubungannya.

D. PENGGUNAAN “t” TEST


1. TEST “t” UNTUK SAMPEL/KECIL YANG KEDUA SAMPELNYA SATU
SAMA LAIN SALING HUBUNGAN

Rumus untuk mencari “t” test dimana dua sampel yang sedang diteliti merupakan
sampel kecil (N ≤ 30), sedangkan kedua sampel kecil tersebut satu sama lainnya
mempunyai pertalian atau hubungan. Dikatakan “ada hubungan antara sampel I dan
sampel II, sebab skor yang kita cari bersumber dari subjek yang sama”, misalkan skor
pretest dan skor posttest adalah berasal dari mahasiswa yang sama. Ada beberapa
rumus mencari t test untuk sampel kecil yang kedua sampelnya satu sama lain saling
hubungan.
Penggunaan rumus 1
Rumus 2 Keterangan

Md
t= Md = rerata dari gain (d)
𝟐
∑𝐱 𝟐𝐝 ∑𝐱 𝐝 = kuadrat deviasi skor gain terhadap reratanya

n(n − 1) n = banyaknya sampel (subjek penelitian)
d.b. = ditentukan dengan N – 1
∑𝑑 d = selisih skor sesudah dengan skor sebelum dari
𝑀𝑑 = setiap subjek
𝑛
Misalkan: seorang dosen ingin meneliti apakah terdapat perbandingan yang signifikan
antara nilai pretest dan posttest pada mata kuliah statistik, sampel yang dijadikan objek
penelitian adalah 10 orang.
Tabel. 10.1.
Nilai Pretest dan Posttest Mata Kuliah Statistik
Subjek Pre test (X) Post test (Y)
1 45 50
2 60 65
3 55 60
4 75 75
5 80 75
6 65 70
7 70 75
8 90 85
9 60 75
10 80 90
N = 10 680 720

1. Mencari nilai Gain (d) atau Difference = perbedaan antara skor variable 1 dengan
skor variable 2. Apabila kita melambangkan variable 1 dengan X dan variable 2
dengan Y, maka: d = X – Y. Pada Tabel. 2 disajikan Nilai Gain (d)
2. Menjumlahkan d, sehingga diperoleh ∑d. dalam menjumlahkan d, tanda aljabar,
seperti nilai + (plus) dan – (minus) harus diperhitungkan.

Tabel. 10.2.
Nilai Gain (d)
Subjek Post-test (X) Pre-test (Y) Gain (d)
1 50 45 5
2 65 60 5
3 60 55 5
4 75 75 0
5 75 80 -5
6 70 65 5
7 75 70 5
8 85 90 -5
9 75 60 15
10 90 80 10
N = 10 720 680 ∑d=40
3. Menghitung nilai rata-rata atau mean dari gain (d), dengan rumus sebagai berikut:
∑d
Md =
N
40
Md = = Md = 4
10
4. Mencari Jumlah 𝐱 𝐝 yaitu dengan cara mengurangkan setiap gain (d) dengan Md.
Apabila penjumlahnnya benar, maka jumlah (∑Xd) = 0.
5. Mengkuadratkan 𝐱 𝐝: yaitu dengan cara hasil 𝐱 𝐝 dikuadratkan, kemudian
dijumlahkan, sehingga diperoleh ∑𝐱 𝟐𝒅. Hasil pengkuadratan tidak ada yang bernilai
– (minus) sebab semua yang dikuadratkan hasilnya adalah + (plus). Pada Tabel.
10.3 diperlihatkan ∑𝐱𝐝 dan ∑𝐱 𝟐𝒅 .
Tabel. 10.3.
Nilai Xd dan 𝐱 𝟐𝒅
Subjek d Xd (d-Md) 𝐱 𝟐𝒅
1 5 1 1
2 5 1 1
3 5 1 1
4 0 -4 16
5 -5 -9 81
6 5 1 1
7 5 1 1
8 -5 -9 81
9 15 11 121
10 10 6 36
𝟐
N = 10 ∑d=40 ∑Xd = 0 ∑𝐱 𝒅=340

6. Mencari thitung dengan menggunakan rumus:


Md
t=
√ 𝐝
∑𝐱𝟐
N(N − 1)
4
t=
340

10(10 − 1)
4
t=
√340
90
4
t=
√3.777
4
t=
1.943
𝐭 = 𝟐. 𝟎𝟓𝟖

Penggunaan rumus 2
Rumus 2 Keterangan
Md
t=
∑𝐱 𝟐𝐝
√ Md = rerata dari gain (d)
n(n − 1) 𝟐
∑𝐱 𝐝 = kuadrat deviasi skor gain terhadap reratanya
n = banyaknya sampel (subjek penelitian)
∑𝑑 d.b. = ditentukan dengan N – 1
𝑀𝑑 =
𝑛 d = selisih skor sesudah dengan skor sebelum dari
setiap subjek
(∑d)2
∑𝐱 𝟐𝐝 = ∑d − 2
n

1. Mencari nilai Gain (d) atau Difference = perbedaan antara skor variable 1 dengan
skor variable 2. Apabila kita melambangkan variable 1 dengan X dan variable 2
dengan Y, maka: d = X – Y. Pada Tabel. 4 disajikan Nilai Gain (d)
2. Menjumlahkan d, sehingga diperoleh ∑d. dalam menjumlahkan d, tanda aljabar,
seperti nilai + (plus) dan – (minus) harus diperhitungkan.
Tabel. 10.4.
Nilai Gain (d)
Subjek Post-test (X) Pre-test (Y) Gain (d)
1 50 45 5
2 65 60 5
3 60 55 5
4 75 75 0
5 75 80 -5
6 70 65 5
7 75 70 5
8 85 90 -5
9 75 60 15
10 90 80 10
N = 10 720 680 ∑d=40
3. Menghitung nilai rata-rata atau mean dari gain (d), dengan rumus sebagai berikut:
∑d
Md =
N
40
Md =
10
Md = 4
4. Mengkuadratkan d: yaitu dengan cara hasil d dikuadratkan, kemudian
dijumlahkan, sehingga diperoleh ∑𝐝𝟐. Pada Tabel. 5 diperlihatkan ∑𝐱 𝐝 dan ∑d2
5. Mencari Jumlah kuadrat deviasi ∑𝐱 𝟐𝒅, Rumusnya adalah:
(∑𝑑)2
∑𝐱 𝟐𝒅 = ∑𝑑2 −
𝑁
Tabel. 10.5.
Nilai ∑𝐝 dan ∑𝐝𝟐
Subjek d d2
(∑𝑑)2
1 5 25 ∑𝐱 𝟐𝒅 = ∑𝑑2 −
2 5 25 𝑁
3 5 25 (40)2
∑𝐱 𝟐𝒅 = 500 −
4 0 0 10
5 -5 25 1600
6 5 25 ∑𝐱 𝟐𝒅 = 500 −
10
7 5 25
∑𝐱 𝟐𝒅 = 500 − 160
8 -5 25
9 15 225 ∑𝐱 𝟐𝒅 = 340
10 10 100
N = 10 ∑d=40 ∑d2=500

Sehingga ∑𝐱 𝟐𝒅 = 500 – 160 = 340


6. Mencari thitung dengan menggunakan rumus:
Md
t=

∑𝐱𝟐
𝐝
N(N − 1)
4
t=
340

10(10 − 1)
4
t=
√340
90
4
t=
√3.777
4
t=
1.943
𝐭 = 𝟐. 𝟎𝟓𝟖

7. Uji Hipotesis
a. Ho : Tidak ada perbedaan antara pre tes dan post test pada mata kuliah
statistik
b. Ha : Terdapat perbedaan antara pre tes dan post test pada mata kuliah statistik

8. Membandingkan t-testhitung dengan t-testtabel


a. Jika harga t-testhitung ≥ dari ttabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan
b. Jika harga t-testhitung ≤ dari ttabel berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan

9. Dari hasil kerja dari rumus 1, dan 2 diperoleh hasil yang sama yaitu t-testhitung
= 2.058 dan t-testtabel pada taraf signifikansi 5%, dengan d.b. = N-1 = 9 yaitu =
2.26. dengan demikan harga t-testhitung = 2.058 ≤ dari harga ttabel = 2.26. Berarti
tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai Pretes dan Postest.

10. Kesimpulan:
Ho diterima artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai hasil pre-
test dengan post-test pada mata kuliah statistik.
2. TEST “t” UNTUK SAMPEL KECIL YANG KEDUA SAMPELNYA SATU SAMA
LAIN TIDAK ADA HUBUNGAN

Rumus untuk mencari “t” test dimana dua sampel yang sedang diteliti merupakan sampel
kecil (N ≤ 30), sedangkan kedua sampel kecil tersebut satu sama lainnya tidak mempunyai
pertalian atau hubungan. Dikatakan “tidak ada hubungan antara sampel I dan sampel II,
sebab skor yang kita cari tidak bersumber dari subjek yang sama”, misalkan skor
mahasiswa PTN dan mahasiswa PTS adalah bukan berasal dari mahasiswa yang sama. Ada
beberapa rumus mencari t test untuk sampel kecil yang kedua sampelnya satu sama lain
tidak ada hubungan.

Penggunaan rumus 1
Rumus 1 Keterangan

M1 = Mean variable 1
M1 − M2
t= M2 = Mean variable 2
SEM1−M2 SE = Standar Error perbedaan variable 1 dan 2

Misalkan: Seorang dosen ingin meneliti apakah terdapat perbedaan yang signifikan, antara
mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
terhadap ujian mata kuliah statistik, dengan soal yang sama? Untuk itu peneliti mengambil
sampel masing-masing 10 mahasiswa dari PTN dan PTS. Untuk PTN diberi simbol X 1,
PTS diberi simbol X2, Adapun skornya ada pada Tabel. 10.6.
Tabel. 10.6.
Nilai PTN dan PTS
Subjek PTN (X) PTS (Y)
1 50 45
2 65 60
3 60 55
4 75 75
5 75 80
6 70 65
7 75 70
8 85 90
9 75 60
10 90 80
N = 10 720 680
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mencari Mean variabel X dan Y dengan rumus:


∑X ∑Y
M1 = M2 =
N2 N1
720 680
M1 = M2 =
10 10
M1 = 72 M2 = 68

2. Membuat tabel penolong untuk mencari Mean dan Standard Deviasi.


Tabel. 10.7.
Tabel. Penolong PTN dan PTS
Subjek PTN (X) PTS (Y) x y x2 y2
1 50 45 -22 -23 484 529
2 65 60 -7 -8 49 64
3 60 55 -12 -13 144 169
4 75 75 3 7 9 49
5 75 80 3 12 9 144
6 70 65 -2 -3 4 9
7 75 70 3 2 9 4
8 85 90 13 22 169 484
9 75 60 3 -8 9 64
10 90 80 18 12 324 144
N = 10 720 680 0 0 1210 1660

3. Mencari standard deviasi variabel X dan Y dengan rumus:

∑X ∑Y
SDx = √ SDy = √
N N

1210 1660
SDx = √ SDy = √
10 10

SDx = √121 SDy = √166


SDx = 11 SDy = 12.884
4. Mencari standard error variabel X dan Y dengan rumus:
SDx SDy
SEM1 = SEM2 =
√N − 1 √N − 1
11 12.884
SEM1 = SEM2 =
√10 − 1 √10 − 1
11 12.884
SEM1 = SEM2 =
√9 √9
11 12.884
SEM1 = SEM2 =
3 3
SEM1 = 3.666 SEM2 = 4.294

5. Mencari standard error perbedaan antara M1dan M2 dengan rumus:

SEm1−m2 = √SEm12 + SEm12

SEm1−m2 = √3.6662 + 4.2942


SEm1−m2 = √13.439 + 18.444
SEm1−m2 = √31.883
SEm1−m2 = 5.646

6. Mencari harga thitung dengan rumus:


M1 − M2
t=
SEm1−m2
72 − 68
t=
5.646
4
t=
5.646
𝐭 = 𝟎. 𝟕𝟎𝟖

7. Uji Hipotesis
a. Ho : Tidak ada perbedaan antara PTN dan PTS pada ujian mata kuliah
statistik
b. Ha : Terdapat perbedaan antara PTN dan PTS pada ujian mata kuliah
statistik
8. Membandingkan t-testhitung dengan t-testtabel
a. Jika harga t-testhitung ≥ dari ttabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan
b. Jika harga t-testhitung ≤ dari ttabel berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.

9. Mencari harga ttabel. Pedoman untuk mencari harga ttabel yaitu derajat bebas
atau d.b dan taraf signifikansi yang telah ditetapkan oleh peneliti misalkan 5%.
Derajat kebebasan diperoleh dengan rumus N-2. Pada contoh ini didapatkan d.b
= 20 - 2 dengan taraf signifikansi 5%, sehingga diperoleh harga t tabel = 2.10

10. Membandingkan thitung dan ttabel. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung =
0.708 dan ttabel = 2.10. dalam hal ini ternyata thitung ≥ ttabel. Dengan demikian thitung
= signifikan.

11. Kesimpulan.
Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara
PTN dan PTS dalam ujian mata kuliah statistik. Artinya, ujian mata kuliah di
PTN lebih baik daripada PTS.
3. TES t UNTUK DUA SAMPEL BESAR YANG SATU SAMA LAIN TIDAK
BERHUBUNGAN

Rumus untuk mencari “t” test dimana dua sampel yang sedang diteliti merupakan sampel
besar (N > 30), sedangkan kedua sampel besar tersebut satu sama lainnya tidak mempunyai
pertalian atau hubungan. Dikatakan “tidak ada hubungan antara sampel I dan sampel II,
sebab skor tidak bersumber dari subjek yang sama”, misalkan skor peserta didik SMA
Negeri dan peserta didik SMA Swasta adalah bukan berasal dari peserta didik yang sama.
Ada beberapa rumus mencari t test untuk sampel besar yang kedua sampelnya satu sama
lain tidak ada hubungan.

Penggunaan rumus 1

Rumus 1 Keterangan
𝑋̅e − 𝑋̅k SD2e = Standar Deviasi kelompok eksperimen
t − test =
SD2k = Standar Deviasi kelompok kontrol
𝑆𝐷𝑒2 𝑆𝐷𝑘2
√[ ]+[ ] ̅
(N𝑒 − 1) (N𝑘 − 1) 𝑋e = Rata rata kelompok eksperimen
𝑋̅k = Rata rata kelompok kontrol
𝑁𝑒 = jumlah responden kelompok eksperimen
𝑁2 = jumlah responden kelompok kontrol

Keterangan
∑fX12
SD2e = − Mx2
Ne SD2e = Standar Deviasi kelompok eksperimen
SD2k = Standar Deviasi kelompok kontrol
∑fY22
SD2k = − My2 𝑁𝑒 = jumlah responden kelompok eksperimen
Nk 𝑁2 = jumlah responden kelompok kontrol

Misalkan: Seorang dosen akan menguji prestasi belajar peserta didik SMA Negeri dengan
pembelajaran daring (variabel X) dan peserta didik SMA Swasta dengan pembelajaran
tatap muka (variable Y). Untuk itu dosen mengumpulkan sampel dari masing-masing SMA
sebanyak 80 peserta didik.
Tabel. 10.8.
Hasil kecerdasan mahasiswa kelas A dan B
Interval Ekperimen Kontrol
𝟐
Nilai X1 f fX 𝐟𝐗 X2 f fX 𝐟𝐘 𝟐
57-63 60 7 420 25200 60 15 900 54000
64-70 67 12 804 53868 67 10 670 44890
71-77 74 15 1110 82140 74 13 962 71188
78-84 81 18 1458 118098 81 13 1053 85293
85-91 88 13 1144 100672 88 10 880 77440
92-98 95 11 1045 99275 95 12 1140 108300
99-105 102 4 408 41616 102 7 714 72828
Total 80 6389 520869 80 6319 513939

Kode X (SMA Negeri) dan kode Y (SMA Swasta), perhitungan statistiknya adalah:
Pembahasan (Tulus Winarsunu)

1. Mencari Mean dari kelompok eksperimen dan kontrol


SMA Negeri SMA Swasta
∑fX ∑fY
𝑋̅e = 𝑋̅k =
𝑁 𝑁
6389 6319
𝑋̅e = 𝑋̅k =
80 80
𝑋̅e = 79.86 𝑋̅k = 78.98

2. Mencari Standar Deviasi dari kelompok eksperimen dan kontrol


∑fX12 ∑fY22
SD2e = − Me2 SD2k = − Mk2
Ne Nk
𝟓𝟐𝟎𝟖𝟔𝟗 𝟓𝟏𝟑𝟗𝟑𝟗
SD2e = −(79.86)2 SD2k = −(78.98)2
80 80
SD2e = 6510.86 − 6377.62 SD2k = 6424.23 − 6237.84
SD2e = 133.24 SD2k = 186.39
3. Mencari t-test dengan rumus sebagai berikut:

𝑋̅e − 𝑋̅k
t − test =
𝑆𝐷𝑒2 𝑆𝐷𝑘2
√[ ]+[ ]
(N𝑒 − 1) (N𝑘 − 1)

79.86 − 78.98
t − test =
133.24 186.39
√[ ]+[ ]
(80 − 1) (80 − 1)
0.88
t − test =
√[1.6865] + [2.3593]
0.88
t − test =
√4.0458
0.88
t − test =
2.011
𝐭 − 𝐭𝐞𝐬𝐭 = 𝟎. 𝟒𝟑𝟕

Penggunaan rumus 2
Rumus 2 Keterangan
Mx − My SDbM = standar kesalahan perbedaan mean
t − test =
SDbM SD2Mx = varians mean sampel X
SD2My = varians mean sampel Y
SDbM = √SD2Mx + SD2My MX = Mean kelompok X
My = Mean kelompok Y

1. Mencari Mean dari variable X dan Y


∑fX ∑fY
Mx = My =
𝑁 𝑁
6389 6319
Mx = My =
80 80
Mx = 79.86 My = 78.98
2. Mencari Standar Deviasi dari variable X dan Y
∑X12 ∑X12
SD2x = SD2Y =
N1 N1
𝟓𝟐𝟎𝟖𝟔𝟗 𝟓𝟏𝟑𝟗𝟑𝟗
SD2X = −(79.86)2 SD2Y = −(78.98)2
80 80
SD2x = 6510.86 − 6377.62 SD2y = 6424.23 − 6237.84

SD2X = 133.24 SD2Y = 186.39

3. Mencari kuadrat standart kesalahan mean dari variable X dan Y

2 SD2x 2
SD2y
𝑆𝐷Mx = 𝑆𝐷M𝑦 =
𝑁−1 𝑁−1
2 133.24 2 186.39
𝑆𝐷Mx = 𝑆𝐷M𝑦 =
80 − 1 80 − 1
2 2
𝑆𝐷Mx = 1.6865 𝑆𝐷M𝑦 = 2.359

4. Mencari Standar kesalahan perbedaan mean dengan rumus:

SDbM = √SD2Mx + SD2My

SDbM = √1.6865 + 2.3593


SDbM = √4.0458
SDbM = 2.011

5. Mencari nilai t
M x − My
t − test =
SDbM
79.86 − 78.98 0.88
t − test = =
2.011 2.011
𝐭 − 𝐭𝐞𝐬𝐭 = 𝟎. 𝟒𝟑𝟕
6. Uji Hipotesis
a. Ho : Tidak ada perbedaan prestasi antara SMA Negeri dan SMA Swasta pada
ujian mata kuliah statistik
b. Ha : Terdapat perbedaan prestasi antara SMA Negeri dan SMA Swasta pada
ujian mata kuliah statistik
7. Membandingkan t-testhitung dengan t-testtabel
a. Jika harga t-testhitung ≥ dari ttabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan
b. Jika harga t-testhitung ≤ dari ttabel berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

8. Memberikan Interpretasi terhadap “t


df atau db = (N1 + N2 -2) = 80 + 80 - 2 = 158 (dikonsultasikan tabel nilai t). ternyata
dalam tabel tidak ditemukan df sebesar 158 ; karena itu dipergunakan df yang terdekat,
yaitu df 150. Dengan df sebesar 150 diperoleh ttabel sebagai berikut:
Pada taraf signifikansi 5% ; ttabel = 1.98
Pada taraf signifikansi 1% ; ttabel = 2.61

9. Membandingkan thitung dan ttabel


Karena thitung = 0.436 ≤ dari ttabel (baik pada taraf Sig. 5% dan 1%) maka, Hipotesis
nihil diterima, artinya antara kelas eksperimen dan kelas control tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.

10. Kesimpulan.
Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik
SMA Negeri dan SMA Swasta pada ujian mata kuliah statistik. Artinya, prestasi
peserta didk SMA Negeri dan SMA Swasta sama saja.
E. TUGAS
Seorang dosen dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah membuat modul untuk
mata pelajaran statistik. Sehubungan dengan hal tersebut, dosen membuat eksperimen
dengan mengujicobakan kepada 20 mahasiswa. Data nilai sebelum dan sesudah memakai
modul dicatat oleh dosen hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel. 1.
Data Sebelum dan Sesudah Memakai Modul
Sebelum memakai Setelah memakai
No.
Modul (X) Modul (Y)
1 60 65
2 70 74
3 70 65
4 60 50
5 65 75
6 60 64
7 70 72
8 50 68
9 63 80
10 81 81
11 72 75
12 57 60
13 60 90
14 70 71
15 65 61
16 75 65
17 64 74
18 70 71
19 60 64
20 78 75
∑ 1320 1400
Rata-Rata 66 70

Pertanyaan: Buktikan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa :”tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan modul mata kuliah satatistik”. Gunakan
rumus uji t untuk memecahkan masalah tersebut:

Anda mungkin juga menyukai