Anda di halaman 1dari 23

Mata Pelajaran : Matematika Instansi : SD Islam Bunga Bangsa Samarinda

Fase :C Jam : Kelas 5 = 180 JP


Penulis : Yunita Rachamawati, S.Pd Pembelajaran Kelas 6 = 160 JP

Capaian Pembelajaran Fase

Menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah dengan 1.000.000; melakukan operasi aritmetika pada
bilangan cacah sampai 100.000; membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli; membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal
dan mengubah pecahan menjadi desimal; mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan operasi
aritmetika pada bilangan cacah sampai 1000; menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB dan masalah yang berkaitan dengan
uang; mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar yang melibatkan perkalian dan pembagian; bernalar secara
proporsional dan menggunakan operasi perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dengan rasio dan atau yang terkait
dengan proporsi.
Menentukan keliling dan luas beberapa bentuk bangun datar dan gabungannya; mengonstruksi dan mengurai beberapa bangun ruang dan
gabungannya, dan mengenali visualisasi spasial; membandingkan karakteristik antar bangun datar dan antar bangun ruang; menentukan lokasi
pada peta yang menggunakan sistem berpetak.
Mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk beberapa visualisasi
dan dalam tabel frekuensi untuk mendapatkan informasi; menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan
acak.

Deskripsi dan Rasional Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Penyusunan alur dan tujuan pembelajaran pada Fase C dilakukan dengan cara menurunkan Capaian Pembelajaran dari masing-masing elemen
menjadi Tujuan Pembelajaran (TP). Tujuan Pembelajaran merupakan tahapan-tahapan yang perlu dicapai oleh peserta didik agar mencapai
Capaian Pembelajaran pada akhir fase C yaitu dalam kurun waktu 2 tahun.
Pembelajaran Matematika dilaksanakan dengan memulai kegiatan pembelajaran matematika secara kontekstual dan realistik yaitu mengaitkannya
dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa atau keadaan kehidupan sehari-hari. Adapun domain dari ATP Fase C ini dimulai dari bilangan, aljabar,
pengukuran, geometri dan analisis data dan peluang. Kegiatan pada ATP ini berangkat dari asumsi bahwa peserta didik sudah tuntas pada fase
sebelumnya.
Alur Tujuan Pembelajaran disusun berdasarkan hasil asesmen diagnostik dan karakteristik peserta didik di SD Islam Bunga Bangsa. ATP dapat
disesuaikan dengan kemampuan kognitif peserta didik di sekolah masing-masing. Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengganti kompetensi dan
atau konten (lingkup materi) pada Tujuan Pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah masing-masing untuk memenuhi
ketercapaian Capaian Pembelajaran.
Pembagian waktu setiap elemen Fase dapat disesuaikan dengan kebutuhan di sekolah masing-masing.
No Elemen Capaian Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Kelas Catatan, referensi, dan/atau
Pembelajaran alasan penurunan Tujuan
Pembelajaran

1. Bilangan Pada akhir fase C, peserta 1. Peserta didik dapat memahami 100.000 5 Materi prasyarat pada Fase
didik dapat menunjukkan sebagai kumpulan dari 10 puluh ribuan dan B: peserta didik telah
pemahaman dan intuisi disebut “ratusan ribu” memahami bahwa 10.000
bilangan (number sense) sebagai kumpulan 10 ribuan
pada bilangan cacah dan disebut puuh ribuan
sampai 1.000.000.
2. Peserta didik dapat membuat komposisi dan 5 Peserta didik dapat
Mereka dapat membaca, dekomposisi bilangan cacah berdasarkan menggunakan place value
menulis, menentukan nilai nilai tempat puluh ribuan, ribuan, ratusan, grid untuk membuat
tempat, membandingkan, puluhan dan satuan komposisi dan dekomposisi
mengurutkan, melakukan bilangan
komposisi dan dekomposisi
bilangan tersebut. Contoh Place Value grid

Mereka juga dapat


menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
uang.

Contoh penjumlahan
Mereka dapat melakukan
berdasarkan Place Value
operasi penjumlahan,
Grid:
pengurangan, perkalian,
1. 20.000+3.000+100+90+7
dan pembagian bilangan
= 23.197
cacah sampai 100.000.
2. 43.829 =
40.000+3.000+800+20+9
Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah
Atau dengan menggunakan
yang berkaitan dengan KPK
garis bilangan:
dan FPB.

Peserta didik dapat


membandingkan dan 3. Peserta didik dapat melakukan 5 Contoh:
mengurutkan berbagai menggunakan strategi pembulatan ke Penjumlahan
pecahan termasuk pecahan puluhan terdekat untuk menyelesaikan 1. 378 + 43 = 380 + 41
campuran, melakukan penjumlahan dan pengurangan 2. 234 + 147 = 230 + 140 +
operasi penjumlahan dan 4 + 7 = 370 + 11 = 381
pengurangan pecahan, 3. 545 + 29 + 15 = 560 + 29
serta melakukan operasi = 589
perkalian dan pembagian
pecahan dengan bilangan Pengurangan
asli. 1. 102 - 46 = 100 - 44
2. 252 - 79 = 250 - 77
Mereka dapat mengubah 3. 442 - 174 = 438 - 170
pecahan menjadi desimal,
serta membandingkan dan 4. Peserta didik dapat melakukan perkalian dan 5 Materi prasyarat pada fase B:
mengurutkan bilangan pembagian (2-digit dengan 2-digit) Peserta didik memahami
desimal (satu angka di bahwa perkalian adalah
belakang koma) operasi penjumlahan
berulang dengan bilangan
yang sama dan pembagian
adalah pengurangan
berulang

Contoh:
Mengalikan bilangan dengan
10, 50, 100.

5. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah 5 Materi prasyarat pada fase B,


yang berkaitan dengan uang peserta didik memahami
tentang uang (nominal dan
pecahan nya)

6. Peserta didik dapat memahami bahwa faktor 5 Pada Fase B, peserta didik
persekutuan adalah faktor-faktor yang sama telah memahami faktor dan
yang dapat membagi habis dua bilangan kelipatan bilangan.
atau lebih
7. Peserta didik dapat memahami bahwa
kelipatan persekutuan adalah kelipatan dari
suatu bilangan yang sama dengan kelipatan
bilangan lainnya

8. Peserta didik dapat memaknai pecahan 5 Contoh:


campuran adalah gabungan dari bilangan 2 2
8 =8+
bulat dan pecahan biasa 5 5

9. Peserta didik dapat menggunakan pecahan Pada Fase B, peserta didik


senilai (persepuluhan atau perseratusan) telah memahami pecahan
untuk mengubah pecahan biasa atau desimal persepuluhan dan
campuran ke pecahan desimal perseratusan

Pada TP ini, siswa dapat


mencari pecahan senilai
yang berpenyebut 10 atau
100 kemudian mengubah
pecahan biasa ke pecahan
desimal

Contoh:
3 75
1. = =0,75
4 100

3 3 6
2. 2 =2+ =2+
5 5 10
¿ 2+0,6=2,6

10. Peserta didik dapat menggunakan garis 5 Membandingkan pecahan


bilangan atau fraction chart untuk dapat menggunakan garis
membandingkan dan mengurutkan pecahan bilangan, dengan
mengurutkan pecahan
(biasa, campuran dan
desimal) dan
menempatkannya di antara
bilangan bulat (whole
number)

Fraction number line

Fraction chart

11. Peserta didik dapat melakukan penjumlahan 5 Sebelum masuk ke


antara pecahan yang berpenyebut sama dan penjumlahan dan
atau berpenyebut berbeda dengan pengurangan pecahan,
menggunakan pemahaman tentang pecahan peserta didik diberikan
senilai pemahaman tentang
pecahan senilai (equivalent
fraction).

Untuk penjumlahan/
pengurangan pecahan
dengan penyebut sama
dapat menggunakan gambar
atau garis bilangan sebagai
media. Untuk penjumlahan/
pengurangan pecahan
dengan penyebut berbeda,
dapat mengaitkannya dengan
pecahan senilai.

Contoh:

= ….

9 4 13
= + =
24 24 24

Untuk pecahan desimal,


peserta didik memahami
bahwa tanda koma harus
terletak di garis lurus saat
melakukan penjumlahan dan
pengurangan
2. Aljabar Pada akhir fase C, peserta 1. Peserta didik dapat menemukan hubungan 5 Materi prasyarat pada fase B:
didik dapat mengisi nilai antara operasi hitung penjumlahan dan peserta didik dapat
yang belum diketahui dalam pengurangan pada bilangan cacah sampai menemukan hubungan
sebuah kalimat matematika 1000 (number family) penjumlahan
yang berkaitan dengan dan pengurangan bilangan
penjumlahan, pengurangan, cacah sampai 100
perkalian, dan pembagian
pada bilangan cacah sampai Contoh:
1000 (contoh: 10 x … = 900, 700 + … = 1.000
dan 900: … = 10) maka, 1.000 - … = 700
Peserta didik dapat
mengidentifikasi, meniru, 2. Peserta didik dapat menemukan hubungan 5 Materi prasyarat pada fase B:
dan mengembangkan pola antara operasi hitung perkalian dan peserta didik dapat
bilangan membesar dan pembagian pada bilangan cacah sampai menemukan hubungan
mengecil yang melibatkan dengan 1000 (number family) perkalian
perkalian dan pembagian. dan pembagian bilangan
cacah sampai 100
Mereka dapat bernalar
secara proporsional untuk Contoh:
menyelesaikan masalah 10 x … = 360
sehari-hari dengan rasio maka, 360: … = 10
satuan.

Mereka dapat menggunakan


operasi perkalian dan
pembagian dalam
menyelesaikan masalah
sehari-hari yang terkait
dengan proporsi.

3. Pengukuran Pada akhir fase C, peserta 1. Peserta didik dapat memahami bahwa 5 Kegiatan realistik yang dapat
didik dapat menentukan keliling dapat dikatakan sebagai jarak dilakukan antara lain:
keliling dan luas berbagai minimal yang diperlukan untuk mengelilingi/ 1. Dengan berjalan atau
bentuk bangun datar mengitari bangun datar tersebut sebanyak berlari mengelilingi atau
(segitiga, segiempat, dan satu putaran mengitari lapangan
segibanyak) serta kemudian mengukur jarak
gabungannya. yang ditempuh dalam
Mereka dapat menghitung mengelilingi tepi suatu
durasi waktu dan mengukur lapangan sebanyak satu
besar sudut putaran

maka pelari telah


menempuh jarak:
100 m + 50 m + 100 m
+50 m = 300 m.
Oleh karena itu, keliling
lapangan tersebut adalah
300 meter.
2. Menggunakan benang
jahit untuk menghitung
keliling bangun yang tidak
beraturan
3. Menghitung keliling dari
gabungan beberapa
bangun datar

2. Peserta didik dapat menunjukkan bahwa 5 Contoh kegiatan yang dapat


luas adalah banyaknya persegi satuan yang dilakukan:
menutupi daerah bangun datar yang Untuk bangun datar
ditunjukkan beraturan:
Peserta didik mempraktekkan
menghitung luas bangun
datar dengan menggunakan
persegi satuan, kemudian
menyimpulkan cara yang
lebih tercepat untuk
menghitung luas bangun
datar.

Untuk bangun datar yang


tidak beraturan:
Peserta didik mempraktekkan
menghitung luas bangun
datar dengan menggunakan
kertas berpetak

3. Peserta didik dapat memaknai satuan- 5 Peserta didik dapat


satuan waktu mengenal istilah-istilah jam,
menit, detik.
Peserta didik memahami
bahwa:
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
1
1 detik = menit
60
1
1 menit = jam
60

4. Peserta didik dapat menghitung durasi 5 Contoh:


waktu dari sebuah kegiatan Ani mulai mengerjakan soal
Matematika pada pukul 09.15
dan selesai pada pukul
10.45. Berapa lama waktu
yang diperlukan Ani untuk
menyelesaikan soal
tersebut?

5. Peserta didik dapat memaknai sudut 5 Pemahaman konsep dapat


sebagai daerah yang dibentuk oleh dua dilakukan dengan membagi
sinar atau garis yang saling berpotongan satu lingkaran penuh dengan
yang titik pangkalnya berimpit/sama satuan tertentu.

Pengukuran sudut dapat


dilakukan dengan terlebih
dahulu menentukan sudut
satuan. Kita juga dapat
membuat pengukur sudut
dari kertas origami. Pengukur
tersebut dinamakan busur.
Untuk membuat sudut satuan
dapat dilakukan dengan cara
lipat kertas seperti berikut.
6. Peserta didik dapat menjelaskan unsur- 5 Unsur sudut: kaki sudut, titik
unsur sudut dan beberapa jenis sudut sudut, dan daerah sudut.

Jenis-jenis sudut:
Sudut lancip, sudut siku-siku,
sudut tumpul, sudut refleks

4. Geometri Pada akhir fase C, peserta 1. Peserta didik dapat menunjukkan bahwa Materi prasyarat pada fase B
didik dapat mengonstruksi bangun ruang merupakan bangun tiga adalah peserta didik telah
dan mengurai bangun ruang dimensi yang mempunyai ruang/isi/volume memahami garis dan sudut
(kubus, balok, dan dan juga sisi-sisi yang membatasinya. pada bangun datar
gabungannya) dan
mengenali visualisasi Kegiatan pembelajaran yang
spasial (bagian depan, atas, dapat dilakukan adalah
dan samping). Mereka dapat membawa benda-benda di
membandingkan rumah yang merupakan
karakteristik antar bangun bangun ruang dan
datar dan antar bangun menunjukkan ciri-ciri atau
ruang. Mereka dapat karakteristik dari bangun
menentukan lokasi pada ruang tersebut.
peta yang menggunakan Kemudian peserta didik
sistem berpetak mengamati dan
menyimpulkan karakteristik
dari masing-masing bangun
ruang yang dibawanya.

2. Peserta dapat membuat bangun ruang 5 Contoh kegiatan:


sederhana yang terdiri dari gabungan Peserta didik diberikan
bangun ruang kubus dan balok dengan beberapa media berupa
menggunakan snap cube dan kubus satuan (snap cubes),
menggambarkan penampakan gabungan kemudian mereka diminta
bangun ruang tersebut dari atas, depan dan untuk menyusun kubus-
samping kubus tersebut. Selanjutnya
peserta didik dapat
menggambarkan visualisasi
bentuk dari susunan bangun
ruang yang terbentuk.

3. Peserta didik dapat menentukan denah 5 Materi prasyarat: Siswa


suatu tempat pada sistem berpetak dapat memahami arah mata
angin yang ditunjukkan pada
peta, yaitu panah atas
menunjukkan arah utara,
bawah menunjukkan arah
selatan, kanan menunjukkan
arah timur, dan kiri
menunjukkan arah barat.

Contoh:
Diberikan sebuah square grid
atau denah lokasi seperti
pada gambar, siswa dapat
menentukan denah suatu
tempat
untuk menuju stasiun kereta
api, kita harus berjalan ke
arah:
1. Selatan sejauh 1 kotak
2. Barat sejauh 3 kotak
3. Selatan sejauh 3 kotak
4. Timur sejauh 2 kotak
5. Selatan sejauh 1 kotak

8. Analisis data dan Pada akhir fase C, peserta 1. Peserta didik dapat mengumpulkan data 5
peluang didik dapat mengurutkan, hasil pengukuran
membandingkan,
menyajikan, dan 2. Peserta didik dapat mengurutkan 5
menganalisis data banyak sekumpulan data
benda dan data hasil
3. Peserta didik dapat membandingkan data 5
pengukuran dalam bentuk
hasil pengukuran
gambar, piktogram, diagram
batang, dan tabel frekuensi 4. Peserta didik dapat menyajikan data hasil 5
untuk mendapatkan pengukuran ke dalam bentuk tabel
informasi. Mereka dapat frekuensi, diagram batang, diagram garis,
menentukan kejadian diagram gambar
dengan kemungkinan yang
lebih besar dalam suatu
percobaan acak.
No Elemen Capaian Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Kelas Catatan, referensi, dan/atau
Pembelajaran alasan penurunan Tujuan
Pembelajaran

1. Bilangan Pada akhir fase C, 1. Peserta didik dapat memahami 100.000 6 Materi prasyarat pada Fase C
6 peserta didik dapat sebagai kumpulan dari 10 puluhan ribu dan awal: peserta didik telah
menunjukkan disebut “ratusan ribu” memahami bahwa 10.000
pemahaman dan intuisi sebagai kumpulan 10 ribuan
bilangan (number sense) dan disebut puluhan ribu
pada bilangan cacah
sampai 1.000.000. 2. Peserta didik dapat membuat komposisi dan 6 Peserta didik dapat
Mereka dapat membaca, dekomposisi bilangan cacah berdasarkan nilai menggunakan place value
menulis, menentukan tempat ratusan ribu, puluhan ribu, ribuan, grid untuk membuat
nilai tempat, ratusan, puluhan dan satuan komposisi dan dekomposisi
membandingkan, bilangan
mengurutkan, melakukan
komposisi dan Contoh Place Value grid
dekomposisi bilangan
tersebut. Mereka juga
dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan uang. Mereka
dapat melakukan operasi
Contoh penjumlahan
penjumlahan,
berdasarkan Place Value
pengurangan, perkalian,
Grid:
dan pembagian bilangan
1. 100.000+20.000+3.000+
cacah sampai 100.000.
100+90+7 = 123.197
Mereka juga dapat
2. 243.829 =
menyelesaikan masalah
200.000+40.000+3.000+
yang berkaitan dengan
800+20+9
KPK dan FPB.
Peserta didik dapat
membandingkan dan 3. Peserta didik dapat melakukan menggunakan 6 Contoh:
mengurutkan berbagai strategi pembulatan ke puluhan terdekat untuk Penjumlahan
pecahan termasuk menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan 1. 378 + 43 = 380 + 41
pecahan campuran, 2. 234 + 147 = 230 + 140 +
melakukan operasi 4 + 7 = 370 + 11 = 381
penjumlahan dan 3. 545 + 29 + 15 = 560 + 29
pengurangan pecahan, = 589
serta melakukan operasi
perkalian dan pembagian Pengurangan
pecahan dengan 1. 102 - 46 = 100 - 44
bilangan asli. Mereka 2. 252 - 79 = 250 - 77
dapat mengubah 3. 442 - 174 = 438 - 170
pecahan menjadi
desimal, serta 4. Peserta didik dapat melakukan perkalian dan 6 Materi prasyarat pada fase B:
membandingkan dan pembagian (3-digit dengan 2-digit) Peserta didik memahami
mengurutkan bilangan bahwa perkalian adalah
desimal (satu angka di operasi penjumlahan
belakang koma) berulang dengan bilangan
yang sama dan pembagian
adalah pengurangan
berulang

Contoh:
Mengalikan bilangan dengan
10, 50, 100.

5. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah 6 Materi prasyarat pada fase B,


yang berkaitan dengan uang peserta didik memahami
tentang uang (nominal dan
pecahan nya)

6. Peserta didik dapat memahami bahwa faktor 6 Materi prasyarat pada fase C
persekutuan terbesar adalah faktor yang paling awal, peserta didik telah
besar yang dapat membagi habis dua bilangan memahami faktor dan
atau lebih kelipatan persekutuan
7. Peserta didik dapat memahami bahwa kelipatan
persekutuan terbesar adalah kelipatan yang
sama dari dua bilangan atau lebih yang nilainya
paling kecil.
8. Peserta didik dapat memaknai pecahan 6 Contoh:
campuran adalah gabungan dari bilangan bulat 2 2
8 =8+
dan pecahan biasa 5 5

9. Peserta didik dapat menggunakan pecahan 6 Pada Fase B, peserta didik


senilai (persepuluhan atau perseratusan) untuk telah memahami pecahan
mengubah pecahan biasa atau campuran ke desimal persepuluhan dan
pecahan desimal perseratusan

Pada TP ini, siswa dapat


mencari pecahan senilai yang
berpenyebut 10 atau 100
kemudian mengubah
pecahan biasa ke pecahan
desimal

Contoh:
3 75
1. = =0,75
4 100

3 3 6
2. 2 =2+ =2+
5 5 10
¿ 2+0,6=2,6

10. Peserta didik dapat menggunakan place value 6


grid untuk membandingkan dan mengurutkan
pecahan desimal

11. Peserta didik dapat melakukan penjumlahan 6 Sebelum masuk ke


antara pecahan yang berpenyebut sama dan penjumlahan dan
atau berpenyebut berbeda dengan pengurangan pecahan,
menggunakan pemahaman tentang pecahan peserta didik diberikan
senilai pemahaman tentang
pecahan senilai (equivalent
fraction).

Untuk penjumlahan/
pengurangan pecahan
dengan penyebut sama dapat
menggunakan gambar atau
garis bilangan sebagai
media. Untuk penjumlahan/
pengurangan pecahan
dengan penyebut berbeda,
dapat mengaitkannya dengan
pecahan senilai.

Contoh:

= ….

9 4 13
= + =
24 24 24

Untuk pecahan desimal,


peserta didik memahami
bahwa tanda koma harus
terletak di garis lurus saat
melakukan penjumlahan dan
pengurangan
12. Peserta didik dapat memahami bahwa perkalian 6 Pada awal fase C, peserta
pecahan dengan bilangan asli sebagai didik memahami bahwa
pembagian berulang dari pecahan yang perkalian adalah
dimaksud penjumlahan yang berulang.

Contoh:

2. Aljabar Pada akhir fase C, 1. Peserta didik dapat menggunakan strategi 6 Contoh:
peserta didik dapat perkalian dan pembagian dalam 10, 20, 40, 80, 160
mengisi nilai yang belum mengembangkan pola bilangan (menggunakan pola bilangan
diketahui dalam sebuah dikali 2/ double the number)
kalimat matematika yang Atau: 200, 100, 50, 25
berkaitan dengan (menggunakan pola bilangan
penjumlahan, dibagi 2)
pengurangan, perkalian,
dan pembagian pada 2. Peserta didik dapat memahami rasio sebagai 6 Contoh:
bilangan cacah sampai sebuah cara yang dapat menunjukkan
1000 (contoh: 10 x … = perbandingan sederhana dua nilai atau lebih
900, dan 900: … = 10) dari besaran yang memiliki satuan yang sama
Peserta didik dapat atau sejenis
Perbandingan telur yang
mengidentifikasi, meniru, berwarna putih dengan telur
dan mengembangkan keseluruhan adalah
pola bilangan membesar 6 : 16 atau 3 : 8
dan mengecil yang 3. Peserta didik dapat memahami bahwa proporsi 6 Materi prasyarat pada fase B
melibatkan perkalian dan adalah suatu kalimat yang menyatakan bahwa atau fase C awal, peserta
pembagian. Mereka dua perbandingan/rasio bernilai sama. didik memahami pecahan-
dapat bernalar secara pecahan yang senilai.
proporsional untuk
menyelesaikan masalah Proporsi digunakan untuk
sehari-hari dengan rasio mengetahui kesamaan dua
satuan. Mereka dapat buah rasio/perbandingan.
menggunakan operasi
perkalian dan pembagian Contoh:
dalam menyelesaikan Dian merupakan seorang
masalah sehari-hari yang koki profesional di sebuah
terkait dengan proporsi. hotel bintang lima. Ia tahu
bagaimana cara membuat
kue agar-agar yang enak.
Resep yang ia buat
sebelumnya adalah 2 sachet
tepung agar-agar dapat
dibuat 3 mangkok kue agar-
agar. Jika ia menggunakan
12 sachet tepung agar-agar,
berapa mangkok kue agar-
agar yang ia dapat
dibuatnya?

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dapat
dilakukan dengan cara
mencari pecahan
senilai antara rasio tepung
dengan rasio kue.
Jadi, kue agar-agar yang ia
dapat dibuatnya jika ia
menggunakan 12 sachet
tepung agar-agar adalah 18
mangkok kue agar-agar.

3. Pengukuran Pada akhir fase C, 1. Peserta didik dapat memahami bahwa keliling 6 Pada fase C awal, peserta
peserta didik dapat dapat dikatakan sebagai jarak minimal yang didik memahami konsep
menentukan keliling dan diperlukan untuk mengelilingi/ mengitari keliling.
luas berbagai bentuk bangun datar tersebut sebanyak satu putaran Untuk tahun kedua pada fase
bangun datar (segitiga, C, peserta didik dapat
segiempat, dan mengaplikasikan
segibanyak) serta pemahamannya untuk
gabungannya. Mereka menentukan keliling bangun
dapat menghitung durasi datar (segitiga, segiempat,
waktu dan mengukur segi banyak) dan gabungan
besar sudut bangun datar tersebut.

2. Peserta didik dapat memahami bahwa luas 6 Pada fase C awal, peserta
adalah banyaknya persegi satuan yang didik memahami konsep luas.
menutupi daerah bangun datar yang Untuk tahun kedua pada fase
ditunjukkan C, peserta didik dapat
mengaplikasikan
pemahamannya untuk
menentukan keliling bangun
datar (segitiga, segiempat,
segi banyak) dan gabungan
bangun datar tersebut.

3. Peserta didik dapat menghitung durasi waktu 6 Pada awal fase C, peserta
dari sebuah kegiatan didik memahami istilah-istilah
pada satuan waktu:
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
1
1 detik = menit
60
1
1 menit = jam
60
Contoh:
Hujan turun sejak pukul 07.15
pagi dan berhenti pukul
09.10, berapa lama hujan
turun?

4. Peserta didik dapat memahami bahwa derajat 6 Contoh aktivitas:


ukuran sudut yang dapat dibentuk pada Peserta didik melakukan
1 pengukuran sudut dengan
sebuah bidang datar, menggambarkan
360 menggunakan busur dan
dari sebuah putaran penuh. Artinya, besar 1 menuliskan besar sudut
derajat adalah satu juring pada lingkaran yang dengan satuan derajat
dibagi menjadi 360 buah juring yang besarnya
sama

4. Geometri Pada akhir fase C, 1. Peserta didik dapat membandingkan 6 Materi prasyarat pada fase B,
peserta didik dapat karateristik bangun datar dan bangun ruang peserta didik memahami
mengonstruksi dan melalui kegiatan pengamatan karakteristik bangun datar.
mengurai bangun ruang Pada awal fase C, peserta
(kubus, balok, dan didik memahami karakteristik
gabungannya) dan bangun ruang
mengenali visualisasi
spasial (bagian depan,
atas, dan samping). 2. Peserta didik dapat menentukan denah suatu 6 Materi prasyarat, pada awal
Mereka dapat tempat pada sistem berpetak Fase C, peserta didik
membandingkan memahami petunjuk arah
karakteristik antar yang ditunjukkan pada peta.
bangun datar dan antar
bangun ruang. Mereka
dapat menentukan lokasi Contoh:
pada peta yang Diberikan sebuah square grid
menggunakan sistem atau denah lokasi seperti
berpetak pada gambar, siswa dapat
menentukan denah suatu
tempat
untuk menuju stasiun kereta
api, kita harus berjalan ke
arah:
6. Selatan sejauh 1 kotak
7. Barat sejauh 3 kotak
8. Selatan sejauh 3 kotak
9. Timur sejauh 2 kotak
10. Selatan sejauh 1 kotak

5. Analisis data dan Pada akhir fase C, 1. Peserta didik dapat mendeskripsikan peristiwa yang 6 Contoh Kegiatan:
peluang peserta didik dapat mungkin akan terjadi melalui sebuah percobaan acak Berikan dadu yang bernomor
mengurutkan, 1 -6 kepada peserta didik,
membandingkan, lalu mereka menentukan
menyajikan, dan kemungkinan munculnya
menganalisis data kejadian acak.
banyak benda dan data
hasil pengukuran dalam
bentuk gambar,
piktogram, diagram
batang, dan tabel
Kemungkinan yang sesuai
frekuensi untuk
dengan kejadian yang akan
mendapatkan informasi.
terjadi jika dadu dilempar
Mereka dapat
sekali adalah:
menentukan kejadian
a. Muncul angka 7: mustahil
dengan kemungkinan
b. Muncul angka ganjil:
yang lebih besar dalam
mungkin sekali
suatu percobaan acak.
c. Muncul angka 1: mungkin

Anda mungkin juga menyukai