Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HEMATOLOGI III

TEKNIK PEMBACAAN HISTOGRAM DAN SCATTERGRAM PADA INSTRUMEN


HEMATOLOGI ANALYZER

Dosen Pengampu:

Cep Wahyu, S.S.T

Disusun oleh:

Kelompok 9

Cahyannisa Indriya Purwanti 3121006

Rosi Amelia Putri 3121014

Dikri Muhammad 3121020

Vitya fuji hartini 3121027

D-III ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT KESEH3ATAN RAJAWALI

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Tak lupa pula shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda nabi besar
Muhammad SAW. Segala puji syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Teknik pembacaan histogram dan scattergram
pada Instrumen Hematologi Analyzer” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Hematologi Program Studi DIII Analis Kesehatan.

Makalah ini telah kami susun dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah in. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca guna
penyempurnaan makalah ini kedepannya sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca
semuanya.

Bandung, 27 Februari 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2

1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

2.1 Penegrtian Hematologi Analyzer................................................................................... 3

2.2 Prinsip Kerja.................................................................................................................. 4

2.3 Cara Pengoprasasian...................................................................................................... 4

2.4 Pemeliharaan Hematologi Analyzer.............................................................................. 5

2.5 Fungsi dari Hematologi Analyzer.................................................................................. 5

2.6 Metode Pengukuran....................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan jumlah sel darah sudah lama dilakukan oleh dokter untuk membantu
mendiagnosa penyakit. Jika dulu bahkan sampai saat ini pemeriksaan jumlah darah
dilakukan dengan cara manual yaitu dengan melihat sampel darah dengan
mikroskop. Cara ini akan efektif jika jumlah sampel yang diperiksa sedikit. Tetapi jika
jumlah sampel yang diperiksa banyak dikhawatirkan terjadi kesalahan hitung karena
faktor human error. Jika demikian khawatir dokter pun akan salah dalam mendiagnosa
penyakit pasien. Oleh karena itu diciptakan sebuah teknologi untuk menghitung jumlah
sel darah yang bernama Hematologi Analyzer. Hematologi Analyzer sekarang
merupakan salah satu peralatan di laboratorium klinik yang sangat penting dalam
mendiagnosa penyakit dari pasien. Alat ini memerlukan sampel darah pasien dan reagen
untuk keperluan menghitung jumlah sel-sel darah. Alat ini ada beberapa metode dalam
sistem penghitungan sel darah, yaitu:

1.Metode Impedansi Listrik

2.Metode Flowcytom etry

Untuk metode Impedansi Listrik memiliki kemampuan menghitung 3 jenis sel darah saja,
yaitu:

A. Sel darah merah (RBC)

B. Sel darah putih (Darah PutihSel/WBC)

C. Sel Trombosit te (Platelet/PL T)

Sedangkan untuk Hematologi dengan menggunakan metode Flowcytometry


memiliki kemampuan menghitung 3 jenis darah dan 5 jenis sel darah putih. Sehingga ada
istilah Hematologi analyzer yang dapat menghitung 3 jenis sel darah disebut 3 diff dan
yangdapat menghitung 3 jenis sel darah dan 5 jenis sel darah putih disebut 5 diff. Pada
makalah ini kami hanya memaparkan materi Teknik pembacaan histogram dan
scattergram pada Instrumen Hematologi Analyzer

1
I.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu hematologi analyzer


2. Bagaimana cara membaca histogram dan scattegram
3. Bagimana cara mengoprasikan hematologi analyzer pada h

I.3 Tujuan

1. Mengetahui Teknik pembacaan histogram dan scattergram pada Instrumen


Hematologi Analyzer.

2. Mengetahui cara menggunakan alat histogram & sccatergram.

3. Membuat program aplikasi komputer metode Perataan Histogram untuk

memperbaiki kualitas kontras citra digital

4. Membandingkan hasil perbaikan kualitas kontras citra dari metode Perataan

Histogram dengan metode Peregangan Histogram (Histogram Stretching/HS).

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hematologi Analyzer

Hematologi, juga dieja hematologi (dari haima αἷμα "darah" Yunani dan λoγία),
adalah cabang kedokteran internal, fisiologi, patologi, pekerjaan laboratorium klinis,dan
pediatri yang berkaitan dengan studi darah, organ pembentuk darah , dan darah penyakit.
Hematologi meliputi studi tentang etiologi, diagnosis, pengobatan, prognosis, dan
pencegahan penyakit darah. Pekerjaan laboratorium yang masuk ke studi tentang darah
sering dilakukan oleh teknolog medis. Ahli Darah dokter juga sangat sering melakukan
studi lebih lanjut di onkologi pengobatan medis kanker. Hematology Analyzer adalah
alat untuk mengukur sampel berupa darah. Alat ini biasa digunakan dalam bidang
Kesehatan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti
kanker, diabetes, dll. Prinsip kerjanya hampir sama dengan alat Fotometer namun alat ini
lebih canggih. Hematologi Analyzer adalah alat yang dapat digunakan untuk
pemerikasaan darah. Alat ini juga digunakan di pusat studi primata, untuk mengecek
sampel darah hewan, apakah darahnya normal atau tidak (berpenyakit/tidak).

The Analyzer DC bernama akhirat sebagai analyzer, adalah foto plasma darah
otomatis hemostasis instrumen optik mampu melakukan pembekuan, * berkromogen *
immunoassays serentak di akses acak atau mode batch dari tabung primer dan sekunder.
Pemeriksaan darah lengkap umumnya telah menggunakan mesin penghitung
otomatis(hematology analyzer). Pemeriksaan dengan mesin penghitung otomatis dapat
memberikan hasil yang cepat. Namun, analyzer memiliki keterbatasan ketika terdapat sel
yang abnormal, misalnya banyak dijumpainya sel-sel yang belum matang pada leukemia,
infeksi bakterial, sepsis, dsb. Atau, ketika jumlah sel sangat tinggi sehingga analyzer
tidak mampu menghitungnya. Pada keadaan seperti ini, pemeriksaan manual sangat
diperlukan.

3
2.2 Prinsip kerja

Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang
gelombang tertentu dengan larutan atau sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja
berdasarkan prinsip flow cytometer. Flow cytometri adalah metode pengukuran (=metri)
jumlah dan sifat-sifat sel (=cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (=flow) melalui celah
sempit ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat
lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini
juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel. Prinsip impedansi listrik
berdasarkan pada variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-sel darah di dalam
mikrooperture (celah chamber mikro) yang mana sampel darah yang diencerkan dengan
elktrolit diluents/sys DII akan melalui mikroaperture yang dipasangi dua elektroda pada
dua sisinya (sisi sekum dan konstan) yang pada masing masing arus listrik berjalan
secara continue maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik (impedansi) pada kedua
elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati impulst / voltage yang
dihasilkan oleh amplifier circuit ditingkatkan dan dianalisa oleh elektonik system lalu
hemoglobin diukur dengan melisiskan Red Blood Cels (REC) dengan sys.

LYSE membentuk methemoglobin, cyanmethemoglobin dan diukur secara


spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm pada chamber. Has yang didapat
diprintout pada printer berupa nilai lain grafik sel. Prinsip light scattering adalah metode
dimana sel dalam suatu aliran melewati celah dimana berkas cahaya difokuskan ke situ
(sensing area). Apabila cahaya tersebut mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut
tertentu akan manangkap berkas-berkas sinar sesudah melewati sel itu. Alat yang
memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometri.

2.3 Cara Pengoperasian

a) Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)

b) Hidupkan alat (saklar on/off ada di sisi kanan atas alat)

c) Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar

d) Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check

4
e) Pastikan alat pada ready

2.4 Pemeliharaan Hematologi Analyzer

a) Menjaga Suhu ruangan

b) Lakukan control secara berkala

c) Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.

d) Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah ditambahkan
antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan merusak hasil jika
terisap

2.5 Fungsi Dari Hematologi Analyzer

Alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung
dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi alirn listrik atau berkas
cahaya terhadap sel sel yang dilewatkan.

Mengukur smpel berupa darah. Alat ini biasanya digunakan dalam bidang
kesehatan, alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang di derita seorang pasien seperti
diabetes, kanker, dll. Pemeriksan hematologi rutin seperti meliputi pemeriksaan
hemoglobin, hitung sel eritrosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

2.6 Metode Pengukuran

Metode Pengukuran Ada beberapa macam metode pengukuran yang digunakan


pada alat Hematology Analyzer, antara lain sebagai berikut: → Elektrikal Impedance
(Mengukur jumlah WBC, RBC, dan Platlet).

Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut Volumetric


Impedance. Pada metode ini, larutan elektrolit (diluent) yang telah dicampur dengan sel-
sel darah dihisap melalui Aperture. Pada bilik pengukuran terdapat dua electrode yang
terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektrode, yang terletak dekat dengan
Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik yang konstan.

5
Ketika sel-sel darah melalui aperture, hambatan antara kedua elektroda tersebut
akan naik sesaat dan terjadi perubahan tegangan yang sangat kecil sesuai dengan nilai
tahanannya dan diterima Detection Circuit. Kemudian sinyal tegangan tersebut dikuatkan
atau diperbesar pada rangkaian amplifier, lalu dikirim ke rangkaian elektronik. Pada
rangkaian elektronik terdapat rangkaian Treshold Circult Yang berfungsi untuk
menghilangkan sinyal noise yang diakibatkan oleh:

• Elektrik Noise (Gangguan listrik).

• Debu, Sisa-sisa cairan.

• Partikel yang lebih kecil atau lebih besar dari sel darah yang diukur.

Untuk mendapatkan nilai puncak, sinyal dikirim ke A/D Converter, kemudian


data yang diperlukan disimpan pada memori untuk setiap nilai maksimum. Data tersebut
akan dikoreksi oleh CPU dan akan ditampilkan pada layar LCD.

Jumlah sinyal untuk setiap ukuran sel disimpan pada memori dalam bentuk
histogram. Sel RBC dan PLT yang dihitung memiliki ukuran yang berbeda sehingga
CPU dapat membedakan penghitungan untuk setiap jenis sel. Sedangkan ketiga jenis sel
WBC yang dihitung memiliki ukuran sel yang hampir sama sehingga CPU menggunakan
histogram untuk membedakan populasi ketiga jenis sel WBC.

Terkadang terdapat dua sel atau lebih yang melewati aperture secara bersamaan.
Peristiwa ini disebut Coincidence Apabila larutan sampel sudah cukup diencerkan dan
dicampur, Coincidence ini dapat diprediksi secara statistik dengan tingkat keakuratan
yang tinggi. Pada perangkat lunak terdapat tabel koreksi untuk kompensasi hal ini.

1) Fotometri (Mengukur jumlah Hb)

Fotometri adalah pengukuran yang hanya digunakan untuk mengukur Hb saja


dengan prinsip kerja berdasarkan absorbasi cahaya oleh foto detektor.

Sinar Polikromatik yang berasal dari lampu (Wolframat, Tungstan, Mercury),


akan dilewatkankan pada sebuah filter, dan menjadi sinar Monokromatik

• Sinar Monokromatik ini melalui kuvet yang berisi sampel yang akan diperiksa.

• Beberapa sinar akan diserap oleh sampel tersebut, dan sebagian akan diteruskan.

• Sinar yang diteruskan ini akan diterima detektor.

6
• Kemudian nilai yang didapat akan diproses pada rangkaian pemroses data.

2) Flowcytometry (sistem optik)


 Sel melalui sebuah chamber flowcell, kemudian ditembakkan sumber cahaya (laser)
yang difokuskan.
 Cahaya yang diterima sel akan dipendarkan saat laser ditembakkan.
 Foto detektor menangkap cahaya dari berbagai sudut spesifik yang dapat
membedakan jenis sel darah. FS untuk membedakan ukuran, FLS untuk
membedakan complexity-nya (komposisi inti), dan SDS untuk membedakan
granularity-nya (komposisi granula).
 Informasi tentang jumlah dan ukuran sel yang telah didapat diproses dan
dikonversikan dalam bentuk digital.
 Histrogram/Kalkulasi Adalah pengukuran Parameter-parameter selain yang diatas.
Metode pengukuran ini berdasarkan penjumlahan dari hasil-hasil yang didapat dari
pengukuran oleh dua metode diatas. Metode ini dikenal dengan Complete Blood
Count (CBC).

Complete Blood Count (CBC) adalah suatu penghitungan untuk menganalisis berbagai
macam komponen darah:
a. RBC: Red blood cell/Sel Darah Merah.
b. HGB: Hemoglobin Concentration / Konsentrasi Hemoglobin.
c. Hematokrit HCT.
d. MCV: Mean Corpuscular Volume / Rata-rata volume sel darah.
e. MCH: Mean Corpuscular Hemoglobin / rata-rata sel hemoglobin.
f. MCHC: Mean Corpuscular Hemoglobin Honcentration/ Rata-rata konsentrasi sel
hemoglobin.
g. RDW : Red blood cell Distribution Width / lebar distribusi sel darah merah.
h. PLT : Platelet Count / perhitungan trombosit
i. PCT : Platelet Cri
j. MPV: Mean platelet volume / Kelompok volume trombosit.
k. PDW: Platelet Distribution Width/ lebar distribusi trombosit

7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hematology analyzer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah sel
darah dengan beberapa metode penghitungan. Dalam kenyataannya alat ini sangat
membantu analis untuk menganalisa darah dengan hasil yang akurat.

Mengukur smpel berupa darah. Alat ini biasanya digunakan dalam bidang
kesehatan, alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang di derita seorang pasien seperti
diabetes, kanker, dll. Pemeriksan hematologi rutin seperti meliputi pemeriksaan
hemoglobin, hitung sel eritrosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

informasi yang disajikan oleh histogram sangat penting untuk memantau kondisi
penderita, menginvestigasi penyebab potensial kesalahan instrumen, serta juga mampu
digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://andarupm.co.id/mengenal-hematology-analyzer/

https://www.scribd.com/doc/307180539

Anda mungkin juga menyukai