Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HEMATOLOGI

“Alat Hematologi Analyzer 3 Diff dan 5 Diff”

DISUSUN OLEH :
Cinthia Bella Monica (1913353005)
Rendy Kurnia (1913353020)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan


kemudahan, kelancaran, serta berkat ridho-Nya, kami dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas makalah ini dengan maksimal dan tepat waktu.
Makalah dengan judul “Alat Hematology Analyzer” ini dapat selesai
dengan waktu yang telah ditentukan, kami juga mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Fitri Apiati, S,ST.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandar Lampung, 02 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 6


2.1 Definisi Hematologi Analyzer ........................................................ 6
2.2 Prinsip Kerja Alat Hematologi Analyzer ........................................ 6
2.3 Prosedur Kerja Alat Hematologi Analyzer...................................... 8
2.4 Pemeliharaan Alat Hematologi Analyzer ........................................ 9
2.5 Keuntungan dan Kerugian Alat Hematologi Analyzer .................... 10
2.6 Quality Control Alat Hematologi Analyzer..................................... 11
2.7 Gambar Hasil Alat Hematologi Analyzer ....................................... 12

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13


3.1 Kesimpulan .................................................................................... 13
3.2 Saran .............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia teknologi yang demikian pesatnya telah membawa
manfaat luar biasa bagi peradaban umat manusia. Salah satunya ada pada alat
kesehatan. Sejalan dengan meningkatnya pelayanan kesehatan maka harus di ikuti
dengan berkembangnya teknologi. Pelayan laboratorium merupakan salah satu
contoh dari pelayanan kesehatan yang ikut berkembang. Pemeriksaan
laboratorium adalah pemeriksaan yang menunjang diagnosis penyakit.
Pemeriksaan laboratorium di lakukan dengan mengambil bahan atau
sample pada tubuh pasien dan dilakukan diagnosis dengan alat yang hasilnya di
baca oleh dokter. Salah satu alat yang di gunakan untuk menunjang pemeriksaan
laboratorium adalah Hematology Analyzer. Menurut Wirawan, et al (dalam Aziz
A.W & Wahyu P, 2015) Pemeriksaan hematologi merupakan bagian kelompok
pemeriksaan laboratorium klinik yang terdiri dari beberapa pemeriksaan seperti
kadar hemoglobin, hitung jumlah leukosit, eritrosit, trombosit (platelet), laju
endap darah (LED), sediaan apus darah tepi, hematokrit, retikulosit, dan
pemeriksaan hemostasis.
Pada kondisi lapangan, hematology analyzer yang umumnya banyak
digunakandi Rumah Sakit, Puskesmas, laboratorium, maupun instansi
laboratorium klinik lainnya adalah tipe Hematology Analyzer (3 part diff) dan
tipe Hematology Analyzer (5 part diff). Hematology Analyzer (3 part diff)
menggunakan metode impedansi dimana parameter yang di baca adalah : Sel
darah merah (eritrosit), Hemoglobin, Platelet (trombosit), dan sel darah putih
(leukosit) beserta 3 turunannya (neutrofil, lymposit, dan mxd% (basofil,
eosinofil, monosit). Sedangkan Hematology Analyzer (5 part diff) menggunakan
metodelaser-based flowcytometri dimana parameter yang di baca adalah : Sel
darah merah (eritrosit), Hemoglobin, Platelet (trombosit), dan sel darah putih
(leukosit) hingga 5 turunannya (neutrofil, basofil, eosinofil, monosit, dan
lymposit).

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari alat Hematologi Analyzer ?
2. Bagaimana prinsip kerja alat Hematologi Analyzer 3 diff & 5 diff ?
3. Bagaimana prosedur kerja alat Hematologi Analyzer 3 diff & 5 diff?
4. Bagaimana cara pemeliharaan alat Hematologi Analyzer?
5. Apa keuntungan dan kerugian alat Hematologi Analyzer ?
6. Bagaimana Quality Control pada alat Hematologi Analyzer ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi dari alat Hematologi Analyzer
2. Untuk mengetahui prinsip kerja alat Hematologi Analyzer 3 diff & 5 diff
3. Untuk mengetahui prosedur kerja alat Hematologi Analyzer 3 diff & 5 diff
4. Untuk mengetahui cara pemeliharaan alat Hematologi Analyzer
5. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian alat Hematologi Analyzer
6. Untuk mengetahui Quality Control pada alat Hematologi Analyzer

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hematologi Analyzer

Hematology Analyzer adalah alat yang digunakan untuk memeriksa darah


lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis
berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang
dilewatkan. Alat ini mengukur sampel darah berupa whole blood yang disimpan
pada tabung EDTA kemudian darah diisap oleh selang kuvet. Setelah itu, darah
dialirkan masuk ke dalam alat untuk menganalisis secara sistematis sel darah
(Koeswardan, dkk. 2001)

2.2 Prinsip Kerja Alat Hematologi Analyzer


Kedua alat hematology analyzer memiliki metode pembacaan yang
berbeda, dimana metode pembacaan impedance digunakan pada hematology
analyzer tipe 3 diff dan metode pembacaan flowcytometri digunakan pada
hematology analyzer 5 diff.

a. Prinsip kerja alat 3 diff

Sel-sel darah dibedakan dan dihitung berdasarkan ukuran dan diameter


dari sel-sel darah, sedangkan hemoglobin dengan spektrofotometer. Prinsip
impedansi listrik berdasarkan pada variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-
sel darah di dalam mikrooperture (celah chamber mikro) yang mana sampel
darah yang diencerkan dengan elektrolit diluents/sys DII akan melalui

6
mikroaperture yang dipasangi dua elektroda pada dua sisinya (sisi sekum
dankonstan) yang pada masing masing arus listrik berjalan secara continue
maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik (impedansi) pada kedua
elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati
impulst/voltage yang dihasilkan oleh amplifier circuit ditingkatkan dan
dianalisa oleh elektonik system lalu hemoglobin diukur dengan melisiskan
Red Blood Cells (REC) dengan sys. LYSE membentuk methemoglobin,
cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri pada panjang
gelombang 112 nm pada chamber. Has yang didapat diprintout pada printer
berupa nilai lain grafik sel.

b. Prinsip kerja alat 5 diff

Sel-sel diukur dan diperhitungkan dengan metode flowcytometri,


sedangkan hemoglobin dengan colorimetri. Pengukuran dan penyerapan sinar
akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan
larutan atau sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja berdasarkan prinsip
flowcytometer. Flowcytometri adalah metode pengukuran (metri) jumlah dan
sifat-sifat sel (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah
sempit. Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga
sel dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan
ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk
inti sel. Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran
melewati celah dimana berkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area).
Apabila cahaya tersebut mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut tertentu
akan manangkap berkas-berkas sinar sesudah melewati sel itu. Alat yang
memakai prinsip ini lazim disebut flowcytometri.

7
2.3 Prosedur Kerja Alat Hematologi Analyzer
A. Hematologi Analyzer 3 diff
1) Pastikan sumber listrik telah tersedia
2) Nyalakan power UPS Nyalakan alat dengan cara menekan tombol power
yang berada di belakang alat
3) Tunggu sampai proses Inisialisasi alat selesai
4) Setelah alat dalam posisi standby, masukan username dan password
5) Masuk ke menu Analysis
6) Masukan Identitas pasien dengan cara klik Patient Demographic
7) Jika sudah menggunakan barcode, maka scan barcode pada tabung pasien
8) Setelah ter-scan, homogenkan tabung EDTA yang berisi sampel darah
pasien, lali aspirate sample dengan cara memasukan tabung ke dalam
probe (jarum) sample
9) Tunggu sampai hasil keluar

B. Hematologi Analyzer 5 diff


Menjalankan sampel dengan Autoloader mode
1) Pilih Mode pada tampilan Count pada SPU
2) Pilih mode pengukuran AL-WB, serta tentukan discrete yang akan
dijalankan (CBC,CD, CDR, atau RET), dan tekan OK
3) Homogenkan sampel, letakkan pada tube rack, dan posisikan pada
autoloader
4) Tekan tombol RUN atau Start Count pada tampilan layar
5) Menjalankan sampel dengan CT-WB mode
6) Pilih Mode pada tampilan Count pada SPU
7) Pilih mode pengukuran CT-WB, serta tentukan discrete yang akan
dijalankan (CBC,CD, CDR, atau RET), dan tekan OK
8) Homogenkan sampel, letakkan kompartemen sampel
9) Tekan tombol RUN atau Count pada tampilan layar

Menjalankan sampel dengan CT-BF mode


1) Pilih Mode pada tampilan Count pada SPU
2) Pilih mode pengukuran CT-BF, serta tentukan discrete yang akan dijalankan
8
(CBC), dan tekan OK
3) Homogenkan sampel, letakkan kompartemen sampel
4) Tekan tombol RUN atau Count pada tampilan layar

2.4 Pemeliharaan Alat Hematologi Analyzer

Pemeliharaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan,


mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap
pakai. Dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau perawatan peralatan
laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan
agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi.
Disamping itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau
memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau
kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan yang akan dilakukan. Untuk
pemeliharaan alat yang perlu dilakukan pada Hematology Analyzer adalah
sebagai berikut :
a. Menjaga suhu ruangan pada kisaran 18-20°C
b. Lakukan pemeriksaan secara berkala
c. Periksa reagen : Rinse, Dilluent, Minilyse Minidil, dll
d. Gunakan sampel yang sudah diberikan antikoagulan dan pastikan tidak ada
sampel yang menggumpal karena akan merusak hasil
e. Lakukan pemeriksaan troubleshooting
f. Lakukan pemeriksaan teknik sampling dan spesimen yang digunakan
g. Lakukan homogenisasi sampel minimal 1 menit sebelum masuk ke dalam alat
h. Yakinkan alat bahwa warm up telah dibuat background
i. Lakukan pencucian setiap 20 sampel berjalan
j. Setiap minggu lakukan pemeliharaan alat dengan larutan pencuci hipoklorit
k. Untuk melakukan penghancuran sisa bekuan, gunakan larutan enzim digesif
setiap 2 minggu atau sebulan sekali
l. Jangan gunakan alat tanpa istirahat
m. Gunakan darah control yang baru jika sudah mendekati tanggal kadaluarsa

9
2.5 Keuntungan dan Kerugian Alat Hematologi Analyzer
1. Keuntungan
1) Efisiensi Waktu
Pemeriksaan dengan menggunakan alat hematologi autoanalyzer dapat
dilakukan dengan cepat. Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi
pemeriksaan Hemoglobin, hitung sel leukosit, Hematokrit, dan hitung
jumlah sel Trombosit jika dilakukan secara manual bisa memakan waktu
20 menit, bandingkan dengan alat hematologi otomatis ini hanya
memerlukan waktu sekitar 3 - 5 menit. Efektifitas dan efisiensi waktu
dalam mengerjakan sampel inilah yang diperlukan oleh tempat - tempat
pelayanan kesehatan dalam hal tanggap melayani pasien.
2) Sampel
Pemeriksaan hematologi rutin secara manual misalnya, sampel yang
dibutuhkan lebih banyak membutuhkan sampel darah (Whoole Blood).
Manual prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan Lekosit
membutuhkan sampel darah 10 mikron, juga belum pemeriksaan lainnya.
Namun, pemeriksaan hematologi otomaitis ini hanya menggunakan sampel
sedikit saja. Dalam beberapa kasus pengambilan darah terhadap pasien
kadang sulit mendapatkan darah yang dibutuhkan, namun dengan
penggunaan alat hematologi otomatis ini sampel darah yang digunakan
bisa menggunakan darah perifer dengan jumlah darah yang lebih sedikit.
3) Ketepatan Hasil
Hasil yang dikeluarkan oleh alat hematologi analyzer ini biasanya sudah
melalui quality control yang dilakukan oleh intern laboratorium tersebut,
baik di institusi Rumah Sakit ataupun Laboratorium Klinik.

2. Kerugian
Tidak dapat menghitung sel abnormal. Dalam pemeriksaan hitung jumlah
sel, bisa saja nilai dari hasil hitung leukosit atau trombosit rendah karena
ada beberapa sel yang tidak terhitung dikarenakan sel tersebut memiliki
bentuk yang abnormal.

10
2.6 Quality Control Hematology Analyzer
Pemantapan Mutu/Quality Control (QC) adalah suatu proses atau tahapan
didalam prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi proses pengujian, dengan
tujuan untuk memastikan bahwa sistem mutu berjalan dengan benar. Quality
Control dilakukan dengan tujuan untuk menjamin hasil pemeriksaan laboratorium,
mengetahui dan meminimalkan penyimpangan serta mengetahui sumber dari
penyimpangan.
Quality Control dalam hematologi menggunakan bahan kontrol. Bahan
kontrol untuk melihat kebenaran suatu proses analisis, khususnya ketepatan dan
ketelitian (akurasi dan presisi) suatu pemeriksaan di laboratorium. Atau untuk
mengawasi mutu/kualitas hasil pemeriksaan laboratorium sehari-hari.
Bahan kontrol hematologi meliputi :
a. Darah Segar (fresh whole blood)
Merupakan kontrol yang ideal untuk pemeriksaan darah lengkap karena
secara fisik dan biologik identik dengan bahan yang akan diperiksa. Akan
tetapi darah segar secara alamiah mempunyai keterbatasan untuk digunakan
sebagai kalibrator atau kontrol (Van Dun, 2007).
b. Darah Manusia Terstabilkan
Darah yang disuplai oleh pabrik, digunakan secara luas oleh sekitar 80%
laboratorium klinik. Sampel tersebut mempunyai jangka hidup yang lebih
panjang, sel-sel yang terstabilkan berbeda dengan darah segar dipandang
dari sudut ukuran, bentuk dan kemungkinan berbeda sifatnya dengan reagen.

Syarat-syarat bahan kontrol :


a. Tidak mahal
b. Siap periksa
c. Tidak mudah aglutinasi
d. Ukuran dan bentuk partikel menyerupai darah
e. Karakteristik aliran menyerupai darah
f. Dapat diukur dengan metode apapun
g. Sifat optik dan elektrik menyerupai darah
h. Stabilitas lama

11
2.7 Gambar Hasil Alat Hematologi Analyzer

A. Gambar hasil 3 diff

B. Gambar hasil 5 diff

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Hematology Analyzer adalah alat yang digunakan untuk
memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur
sel darah secara otomatis.
2. Prinsip yang digunakan adalah flow cytometri, impedansi listrik,
dan light scattering.
3. Keuntungan dari alat Hematology Analyzer adalah efisiensi waktu
yang digunakan, sampel yang diperlukan hanya sedikit, dan
ketepatan hasil pemeriksaan.
4. Kerugian dari alat Hematology Analyzer adalah alat ini tidak dapat
menghitung sel yang abnormal sehingga akan mengeluarkan hasil
yang tidak sesuai.

3.2 Saran
Dengan adanya tugas ini, penulis dapat lebih memahami tentang
alat Hematology Analyzer 3 diff & 5 diff. Diharapkan juga dapat dijadikan
sebagai bacaan untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah didapatkan
dan lebih baik dari sebelumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alkeslaboratorium. 2017. Mengenal Alat Hematology.


https://alkeslaboratorium.com/2017/04/23/mengenal-alat-hematologi/

Aziz A.W & Wahyu P, (2015). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hitung


Jumlah Leukosit Menggunakan Metode Manual Dengan Laser Based-
Flowcytometry, Bandung : Stikes Rajawali

Koeswardani R, dkk. 2001. Flow Cytometri dan Aplikasi Alat Hitung Sel
DarahOtomatik Technicon H-1 dan H3. Malang: Laboratorium
Patologi Klinik. FK Unibraw RSUD Dr. Syaiful Anwar

14

Anda mungkin juga menyukai