Disusun Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023/202
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya saya dapat melaksanakan dan menyusun Laporan Praktikum Patologi
Anatomi Sistem Kardiovaskular II Blok Kardiovaskular II ini tepat pada waktunya.
Laporan ini ditulis untuk memenuhi persyaratan sebagai syarat nilai praktikum
dalam Blok Sistem Hematologi dan Imunologi. Dalam penyusunan laporan ini, saya
mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada:
• Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan
laporan ini dengan baik.
• dr. Hilda Santosa, Sp.PA., dan dr. Herlina Eka Shinta, M.Biomed., Sp.PA.
selaku Tutor serta Fasilitator praktikum Patologi Anatomi.
• Bapak/Ibu dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar yang
memberikan masukan terkait laporan yang saya buat.
• Kakak tingkat yang berkenan memberikan masukan terkait dengan
laporan yang telah saya buat.
• Serta kepada keluarga dan teman-teman yang memberikan masukan,
dukungan, dan motivasinya kepada saya.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang akan menggunakannya.
Penulis
KATA PENGANTAR ................................................. Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari adanya praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui ilmu Patologi Anatomi serta lingkupnya.
2. Untuk mengetahui struktur Patologi Anatomi mikroskopik dari preparat
Sistem Kardiovaskular II
3. Untuk mengetahui karakteristik yang khas dari masing-masing preparat
yang diamati.
1.3 Manfaat
Adapun tujuan praktikum yang dilakukan sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui ilmu Patologi Anatomi
2. Dapat mengetahui struktur Patologi Anatomi mikroskopik dari preparat
Sistem Sistem Kardiovaskular II
3. Dapat mengetahui karakteristik yang khas dari masing-masing preparat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Lima jenis utama pembuluh darah adalah arteri, arteriol, kapiler, venula, dan
vena. Arteri mengangkut darah menjauhi jantung menuju organ lain. Arteri-arteri
besar, elastik meninggalkan jantung dan bercabang menjadi arteri muskular
berukuran sedang yang bercabang-cabang lagi ke berbagai regio tubuh. Arteri
berukuran sedang kemudian terbagi menjadi arteri-arteri kecil, yang pada gilirannya
terbagi lagi menjadi arteri yang lebih kecil yang dinamai arteriol. Sewaktu masuk
ke jaringan, arteriol bercabang menjadi banyak pembuluh halus yang dinamai
5
kapiler (= seperti rambut). Dinding tipis kapiler memungkinkan pertukaran
bahanbahan antara darah dan jaringan tubuh. Kelompok-kelompok kapiler di dalam
suatu jaringan menyatu kembali untuk membentuk vena kecil yang disebut dengan
Venula. Venula-venula kemudian menyatu membentuk pembuluh darah yang
semakin besar yang dinamai vena. Vena adalah pembuluh darah yang menyalurkan
darah dari jaringan dan kembali ke jantung. Berikut tabel perbedaan antara beberapa
pembuluh darah yang ada dalam tubuh manusia (Tortora, GJ, Derrickson, B. 2016).
3. Darah
Darah adalah jaringan ikat cair yang terdiri dari sel-sel yang dikelilingi oleh
matriks ekstrasel berbentuk cair. Secara umum darah memiliki tiga fungsi yaitu
sebagai transportasi, regulasi, dan proteksi. Darah dikatakan berfungsi sebagai
trasportasi karena darah dapat mengangkut nutrien dari saluran cerna ke sel tubuh
dan hormone dari kelenjar endokrin ke sel tubuh lain. Darah dikatakan sebagai
regulasi karena dapat membantu mengatur pH melalui pemakaian penyangga serta
membantu mengatur suhu tubuh melalui sifat air yang menyerap panas dan
mendinginkan dalam plasma darah dan kecepatan alirannya yang berubah-ubah
melalui kulit, tempat kelebihan panas dapat dikeluarkan dari darah ke lingkungan.
Dan darah dikatakan sebagai proteksi karena darah dapat membeku (menjadi mirip
gel), yang melindungi tubuh dari kehilangan berlebihan darah dari system
kardiovaskular setelah cerdera (Tortora, GJ, Derrickson, B. 2016), (Sherwood, L.Z.,
2019).
Darah memiliki dua komponen, dimana komponen dari darah itu sendiri
yaitu plasma darah dan elemen pembentuk. Plasma darah merupakan suatu matriks
ekstrasel cair yang mengandung bahan-bahan terlarut. Dan elemen pembentuk yaitu
sel dan potongan sel. Dimana elemen dari pembentuk pada darah terdiri dari 3
komponen yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit). Yang kedua
yaitu leukosit agranula adalah sel darah putih yang tidak memperlihatkan granula
dibawah mikroskopis cahaya setelah pelumasan, contohnya seperti limfosit T dan
B serta sel natural killer (NK) dan monosit. Komponen terakhir dari elemen
pembentuk pada darah yaitu keeping darah atau trombosit (P Soesilawati. 2020),
(Tortora, GJ, Derrickson, B. 2016).
6
Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung umumnya
mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh
darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina) atau stroke.
Kondisi jantung lainnya yang mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga
dianggap bentuk penyakit jantung. Menurut American Heart Association tahun
(2017) dalam Oliver (2013) Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian
sebanyak 17,3 juta penduduk dunia, sekitar 3 juta dari kematian tersebut terjadi
sebelum usia 60 tahun. Menurut statistik dunia, ada 9,4 juta kematian setiap tahun
yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45% kematian tersebut
disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Diperkirakan angka tersebut akan
meningkat hingga 23,3 juta pada tahun 2030. Penyakit kardiovaskular (CVD)
adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh
darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit serebrovaskular,
hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD). Definisi
CVD juga menyangkut penyakit lain seperti rheumatic heart disease (kerusakan
jantung akibat rematik) dan penyakit jantung kongenital (kerusakan bentuk struktur
jantung sejak lahir) (Guilherme dan Kalil, 2016), (IPD FKUI Sudoyo AW., 2014).
Kardiomiopati Hipertrofi
7
jantung lain ataupun kelainan sistemik lain yang dapat menyebabkan penebalan
ventrikel kiri seperti seperti stenosis aorta, hipertensi sistemik maupun perubahan
fisiologik "athlete's heart". Kardiomiopati hipertrofik telah dikenali sejak lebih dari
50 tahun yang lampau dan meskipun telah banyak perkembangan dalam diagnosis
maupun terapi, namun sebagian besar individu tetap tidak terdiagnosis karena
sebagian besar tidak mengalami komplikasi. Komplikasi yang mungkin timbul
antara lain adalah aritmia yang berisiko terjadi kematian mendadak, atrial fibrilasi
dengan risiko stroke, dan gagal jantung terkait obstruksi dari aliran keluar ventrikel
kiri atau gagal jantung akibat disfungsi sistolik pada pasien tapa obstruksi dari aliran
keluar ventrikel kiri (Patofisiologi Huether SE, McCance KL, editors, 2019).
8
Arterosklerosis
9
kelainan genetik dan faktor resiko yang dapat dimodifikasi atau di rubah antara lain
adalah hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes dan C reactive protein
(Henein, M. Y., dkk, 2020).
Cardiac Myxoma
11
BAB III METODE PRAKTIKUM
12
D. Lihat lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih
tinggi (misalnya 100x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak
menyingung preparat, kmd lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat
dengan memutar pemutar kasar dan halus secara perlahan ke arah
berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.
E. Amati preparat, kemudian digambar
13
BAB IV
2. Hypertrophic
Cardiomyopathy
(HCM)
3. Mild
Artherosclerosis
4. Moderate
Artherosclerosis
14
5. Severe
Artherosclerosis
6. Cardiac
Myxoma
7. Fatty Streak
15
4.2 Pembahasan
16
2. Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM)
17
3. Mild Atherosclerosis
18
ringan. Aterosklerosis tingkat sedang menyisakan sisa lumen sebesar 50%
(Henein, M. Y., dkk, 2020), (Abbas, A.K., Aster., 2019).
5. Severe Atherosclerosis
19
umum adalah fossa ovalis. Ada 3 pola utama presentasi klinis untuk pasien Cardiac
Myxoma: konsekuensi hemodinamik (dispnea, episode sinkoptik, aritmia, palpitasi,
gagal jantung kongestif, dan kematian mendadak), emboli sistemik (embolisasi
pada pohon arteri perifer dan transient ischemic attack [TIA] atau cerebral vascular
accident [CVA]), dan manifestasi konstitusional atau sistemik (demam, penurunan
berat badan, arthralgia, dan kelelahan). Dapat menyebabkan kematian mendadak,
biasanya karena obstruksi katup mitral. Prognosis sangat baik tetapi pengobatan
membutuhkan reseksi bedah lengkap untuk menghindari/mencegah kekambuhan
dan gejala emboli atau sistemik. Pada preparat histopatologi cardiac myxoma,
terlihat gambaran sel tumor dengan myxoid stroma, serta Myxoma cell nest pada
myxoid stroma (Colin, G. C., dkk, 2018), (Abbas, A.K., Aster., 2019). 7. Fatty
Streak
20
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung umumnya
mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh
darah yang bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina) atau stroke.
Kondisi jantung lainnya yang mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga
dianggap bentuk penyakit jantung. Pada praktikum Patologi anatomi Sistem
Kardiovaskular II, dibahas 7 jenis preparat. Preparat tersebut yakni, Normal Heart,
Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM), Mild Atherosclerosis, Moderate
Atherosclerosis, Severe Atherosclerosis, Cardiac Myxoma, serta Fatty Streak.
Pada preparat histopatologi Hypertrophic Cardiomyopath, terlihat struktur
sel otot jantung yang membesar, serta arahnya yang tidak teratur. Sedangkan, Pada
preparat histologi jantung normal, struktur sel otot jantung menunjukan susunan
yang sangat teratur. Penyakit lainnya adalah arterosklerosis yang merupakan
penyakit yang menyerang pembuluh darah. Seseorang yang mengidap
aterosklerosis, lapisan tunika intima seorang tersebut menyempit oleh timbunan
lemak, kalsium, hingga debris selular. Aterosklerosis akan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah arteri, sehingga aliran darah menjadi terhambat dan
berkurang yang menyebabkan penurunan jumlah oksigen yang dialirkan ke organ
target. Aterosklerosis dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung
coroner, angina, penyakit arteri karotis, penyakit arteri perifer, dan penyakit ginjal
kronis. Terdapat tiga jenis tingkatan arterosklerosis, yakni mild, moderate, dan
severe.
Penyakit lain dari sistem kardiovaskular adalah Myxoma yang merupakan
jenis tumor primer jinak pada jantung yang sering menyerang orang dewasa. Tumor
ini umumnya muncul pada atrium kiri. Cardiac myxoma merupakan neoplasma
endokrin yang biasanya muncul dari endocardium ke ruang dalam jantung. Terdapat
juga fatty streak. Secara mikroskopis, fatty streak merupakan akumulasi
subendotelial dari sel yang dipenuhi lipid intra sel yang memberikan gambaran
berbusa sebagai foam cell yang berasal dari makrofag yang telah menelan lemak.
21
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A.K., Aster. (2019). Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 10. Singapura:
Elsevier Saunders
Colin, G. C., Gerber, B. L., Amzulescu, M., & Bogaert, J. (2018). Cardiac Myxoma:
A Contemporary Multimodality Imaging Review. The international journal
of cardiovascular imaging, 34(11), 1789-1808.
DiFiore. (2017). Atlas Histologi dengan Kolerasi Fungsional. Edisi 11. EGC
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Goldblum, JR, Lamps, LW, McKenney, JK, Myers, JL. (2018). Bedah Patologi.
Edisi ke-11; Elsevier.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (2019). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Revisi
Berwarna Ke-13.
Henein, M. Y., Vancheri, S., Bajraktari, G., & Vancheri, F. (2020). Coronary
Atherosclerosis Imaging. Diagnostics, 10(2), 65.
Huether SE, McCance KL, editors (2019). Buku Ajar Patofisiologi. 6th Indonesia:
Elsevier.
Oldfield, C. J., Duhamel, T. A., & Dhalla, N. S. (2020). Mechanisms For The
Transition From Physiological To Pathological Cardiac Hypertrophy.
Canadian Journal of Physiology and Pharmacology, 98(2), 74-84.
Sherwood, L.Z., (2019). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi: 9. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
iii
Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiadi S, editors. (2014). Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI