Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI LIPID

DISUSUN OLEH:

I Gede Jose Dewana (2113091025)

Aditya Cahya Ariadi (2113091029)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2022
Uji Kandungan Lemak dalam Bahan Makanan

A. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan lemak dalam bahan
makanan.

B. Dasar Teori

Lemak atau disebut juga dengan lipid, merupakan molekul yang memegang
peranan penting bagi struktur dan fungsi sel pada tumbuhan, hewan dan manusia.
Lipida berbentuk senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalam
air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform
atau ether. Jenis lipida yang paling banyak ditemukan adalah lemak atau triasilgliserol.

Lipid berasal dari kata lipos yang berarti lemak. Sifat lipid yang tidak larut dalam air
merupakan hal yang membedakan lipid dari karbohidrat, protein, asam nukleat dan
kebanyakan molekul hayati lainnya. Beberapa senyawa yang termasuk lipid, antara lain
trigliserida, lilin, fosfolipid, glikolipid, steroid, terpen, prostaglandin. Berbeda dengan
karbohidrat dan protein, lipida bukan suatu polimer, dan tidak mempunyai satuan yang
berulang. Lipid dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan hasil hidrolisisnya,
antara lain lipid sederhana, lipid majemuk, dan sterol.

Di dalam bidang kesehatan, lemak sebagai salah satu lipid yang paling sering
digunakan, dibutuhkan sebagai sumber tenaga, pelarut vitamin, dan pemberi rasa pada
makanan. Lemak juga seringkali digunakan sebagai sumber energi cadangan. Berbagai
pengujian kualitatif dapat dilakukan untuk mengetahui adanya kandungan lemak pada
bahan makanan, salah satunya adalah menggunakan uji grispod (grease spot test)
yang dilakukan dengan melihat adanya berkas atau noda transparan pada kertas uji.

C. Alat dan Bahan


Alat :
1). Kertas HVS putih
2). Tusuk gigi
3). Mangkok plastik
4). Alat tulis

Bahan :
1). Air mineral
2). Susu cair
3). Kacang tanah
4). Kemiri
5). Gajih (bagian putih pada daging)
6). Margarin
7). Nasi putih
8). Kentang rebus
9). Minyak jelantah

D. Prosedur Kerja
• Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum
• Untuk beberapa bahan yang berbentuk padat, potong – potong bahan ke dalam
ukuran yang lebih kecil
• Masukkan bahan pada masing – masing mangkok plastik atau wadah tertentu, beri
label, dan kemudian ambillah foto dari masing – masing bahan tersebut (foto awal
pengamatan)
• Buatlah area persegi pada kertas (sesuai dengan contoh pada video), dan beri label
pada masing – masing kotak untuk bahan yang akan dicobakan pada kotak tersebut.
• Ambillah bahan dengan menggunakan tusuk gigi dan usapkanlah di dalam kotak pada
kertas. Ulangi langkah ini untuk keseluruhan bahan yang ada. Untuk bahan yang keras
seperti kacang tanah, kemiri, kentang, dan nasi, pengusapan dilakukan dengan agak
menekan bahan pada kertas.
• Selanjutnya diamkan kertas selama beberapa saat, dan amati kertas pada cahaya
lampu atau cahaya matahari. Hasil positif terlihat dengan adanya bercak transparan
pada kertas yang telah diusapkan bahan uji.
• Ambillah foto dari hasil yang teramati, pastikan bercak transparan dan label yang
terlihat, terdokumentasi dengan baik (foto akhir pengamatan)
• Tuliskan hasil yang diamati pada tabel hasil pengamatan, sertakan pula foto
dokumentasi awal dan akhir pengamatan.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Dokumentasi awal dan akhir pengujian dari masing – masing bahan.

No. Foto akhir


Bahan Praktikum Foto awal
pengamatan

1 Air mineral

2 Susu cair
3 Kacang tanah

4 Kemiri

5 Gajih

6 Margarin
7 Nasi putih

8 Kentang rebus

9 Minyak jelantah

Tabel 2. Hasil pengamatan uji lemak pada bahan makanan.


No. Bahan Praktikum Hasil Uji

1 Air mineral -

2 Susu cair -

3 Kacang tanah +

4 Kemiri +
5 Gajih +

6 Margarin +

7 Nasi putih -

8 Kentang rebus -

9 Minyak jelantah +

+ = terlihat bercak transparan pada kertas


- = tidak terlihat bercak transparan pada kertas

F. Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, makanan yang terdapat noda transparan
dimulai dari yang paling jelas yaitu minyak jelantah yang terlihat paling terang apabila
diarahkan dibawah cahaya, margarin juga mirip seperti minyak jelantah, begitu pula
dengan kemiri, gajih ada noda transparan yang terlihat jelas hanya saja tidak seperti
minyak jelantah, dan kacang tanah yang juga terlihat seperti noda pada gajih hanya
saja tidak terlalu banyak. Untuk air minera sama sekali tidak ada noda transparan,
untuk susu, nasi putih, dan kentang rebus ada noda tetapi tidak terdapat noda
transparan.

Bahan makanan yang mengandung lemak memiliki gliserol yang bersifat


transparan atau translucent sehingga kertas yang tidak tembus pandang menjadi semi
transparan. Praktikum kali ini menggunakan uji grispod yang bertujuan untuk melihat
ada atau tidaknya kandungan lemak pada makanan dengan cara mengamati noda
transparan pada kertas yang telah dicampur dengan makanan.

Adapun uji/analisis kualitatif lainnya untuk menguji kandungan lipid pada makanan
yaitu metode ekstraksi soxhlet, metode babcock, dan metode gerber.
Metode ekstraksi Soxhlet merupakan metode analisis kadar lemak secara langsung
dengan cara mengekstrak lemak/minyak dari bahan pangan dengan pelarut organik
non-polar, seperti heksana, petroleum eter dan dietil eter dengan menggunakan alat
khusus yaitu ekstraktor soxhlet. Metode babcock digunakan untuk penetapan kadar
lemak secara cepat bahan-bahan ikan segar, ikan olahan atau sejenisnya dan cocok
sebagai screenign test. Prinsip metode modifikasi babcock adalah mengukur kadar
lemak yang terpisah dari aqueous karena diekstrak dengan meng- gunakan asam
sulfat panas. Metode gerber adalah metode untuk menentukan nilai kandungan lemak
susu dalam satuan gram lemak per 100 ml susu. Metode gerber mirip dengan metode
babcock hanya saja analisis kadar lemak pada metode gerber lebih cepat dan
sederhana.

Uji ini termasuk cukup efektif untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan
lemak pada makanan. Hanya dengan melihat noda translucent pada kertas sudah
dapat diketahui bahwa makanan tersebut mengandung lemak. Tetapi uji ini hanya
dapat dilakukan dengan makanan yang memiliki kandungan cairan. Mungkin bisa akali
dengan menambahkan air pada makanan lalu dicampurkan. Untuk kendala yang
dialami sama sekali tidak ada. Selain bahan yang mudah didapat, praktikum yang
dilakukan juga tidak sulit. Lemak juga bisa langsung terlihat dibawah cahaya. Sehingga
tidak ada kendala pada praktikum uji lipid ini.

G. Kesimpulan

Uji lipid adalah uji untuk mengetahui kandungan lemak dalam suatu makanan.
Terdapat beberapa uji lipid, salah satunya adalah uji grispod, dimana uji ini
menggunakan kertas putih sebagai acuan untuk mengamati lemak. Tujuannya adalah
untuk mengetahui apakah ada kandungan lemak dalam suatu makanan. Pada
praktikum kali ini dilakukan uji grispod dengan menggunakan beberapa makanan..
Hasilnya didapati beberapa makanan mengandung lemak dan yang lainnya sedikit atau
tidak ada lemak. Uji ini cukup efektif karena dapat mengetahui lemak dalam waktu
singkat.
H. Daftar Pustaka

http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/SAINTEKS/article/download/7013/3006

http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-9120-7_0002.pdf

https://youtu.be/mBtr-iaevrg

Anda mungkin juga menyukai