PATOFISIOLOGI
DI SUSUN
OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
Drs.MS.SITORUS
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
PATOFISIOLOGI
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin. Untuk itu saya menyampikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena dengan tangan terbukakami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca
patofisologi 2
DAFTAR ISI
Daftar isi...........................................................................................................................2
1. patofisiologi.........................................................................................................3
2. konsep penyakit...................................................................................................3
a. pembagian patologi................................................................................3
b. konsep-konsep lain tentang penyakit......................................................4
c. pandangan lain tentang penyakit............................................................4
d. klarifikasi penyakit.................................................................................4
e. penyebab penyakit secara umum............................................................5
3. radang /inflamasi ...............................................................................................5
a. ikhtisar radang/peradangan ............................................................................5
b. sebab-sebab radang.........................................................................................5
c. tanda-tanda radang..........................................................................................6
d. klarifikasi radang berdasarkan waktu kejadian...............................................6
4. sel darah putih.....................................................................................................7
a. proses penggumpalan darah...............................................................7
b. proses penggumpalan pada luka tubuh...............................................7
c. komponen sel –sel darah....................................................................7
d. komponen plasma darah....................................................................7
5. aspek seluler peradangan.....................................................................................8
6. trauma..................................................................................................................9
7. shock/syok...........................................................................................................9
8. penyakit ginjal dan saluran kemih.......................................................................9
9. infeksi saluran kemih.........................................................................................11
a. klasifikasi ISK......................................................................................11
b. cairan tubuh..........................................................................................11
c. kekurangan air .....................................................................................11
d. gejala dan tanda-tanda kekurangan cairan TBH....................................12
e. kelebihan air.........................................................................................12
10. oedema..............................................................................................................12
1. PARASITOLOGI
Kondisi sehat : kegiatan organ-organ berjalan normal dan secara mutlak menunjukan nilai rata-rata
dan dapat beradaptasi dengan lingkungan.
Kondisi sakit : suatu bentuk kehidupan di luar batas normal dan beberapa dari struktur dan fungsi
organ menyimpang menjadi terancam atau rusak dan individu yang bersangkutan tidak dapat lebih
lama memenuhi tantangan-tantangan lingkungan.
2. KONSEP PENYAKIT
Penyakit ialah : suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal (terdapat kelainan )
yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat.
Penyakit pada dasarnya merupakan reaksi tubuh terhadap suatu rangsangan,baik yang berasal
dari luar maupun dari dalam tubuh sendiri yang mengakibatkan gangguan keseimbangan bentuk
(Anatomi) dan fungsi fisiologinya
a) Pembagian Patologi :
1. Histopatologi
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari penyakit (menemukan dan mendiagnosis) suatu
penyakit dari hasil pemeriksaan jaringan.
2. Sitopatologi
Bagian dari ilmu patologi yang memplajari penyakit (menemukan dan mendiagnosis penyakit
) dari hasil pemeriksa sel tubuh
3. Hematologi
Bagian dari ilmupatologi yang mempelajari tentang kelainan dalam sediaan darah dan
berbagai komponen darah
4. Mikrobiologi
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari penyakit infeksi akibat mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit
5. Immunologi
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari tentang pertahanan spesifik dari tubuh manusia.
6. Patologi kimiawi
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosis suatu penyakit dari hasil
pemeriksaan kimia dari jaringan dan cairan tubuh
7. Genetik
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari kelainan-kelainan pada kromosom dan gen
8. Toksi kologi
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari tentang racun dan segala aspeknya yang
berpengaruh terhadap tubuh manusia
9. Patologi forensik
Bagian dari ilmu patologi yang di aplikasikan untuk tujuan dan kepentingan hukum, misal :
menemukan sebab kematian pada kasus kriminal
10. Mikrobiologi medis
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari mikroorganisme khususnya penyebab penyakit
yaitu, bakteri , virus, jamur, protozoa, parasit (cacing) dsb. Dengan melakukan pemeriksaan
patofisologi 4
terhadap : nanah, darah, cairan, tubuh (specimen) yang lain melalui proses pewarnaan
(pengecatan)
11. Patologi molekuler
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari molekul-molekul,untuk mengetahui berbagai
keadaan molekul-molekul tubuh
12. Patologi umum
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari mekanisme dan karakteristik proses suatu
penyakit
13. Patologi sistematik
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari tentang pengaruh-pengaruh penyakit terhadap
organ-organ tubuh misal: kanker paru-paru, radang usus, dsb. Yang merupakan karakteristik
suatu penyakit yang menyebar secara sistematik pada seluruh tubuh.
d) Klarifikasi Penyakit:
1) Penyakit hereditas
Penyakit akibat kromosom/gen mengalami kelainan
2) Penyakit kogenital
Penyakit yang terjadi sejak lahir (diketahui/tidak diketahui)
3) Penyakit toksik
Penyakit akibat dari toksin/keracunan
4) Penyakit infeksi
Penyakit akibat agent biologis, masuk kedalam tubuh
5) Penyakit traumatik
Penyakit akibat cedera fisik
6) Penyakit degeneratif
Penyakit akibat degenerasi/ kemunduran fungsi bagian-bagian tubuh
7) Penyakit imunologik
Penyakit akibat hipersensitifitas, autoimune,imunodefisiensi
8) Penyakit neoplasma/neoplastik
Penyakit akibat pertumbuhan sel abnormal, misal : tumor, kanker
9) Penyakit defesiensi gizi
Penyakit akibat kekurangan protein,kalori, vitamin dan mineral
patofisologi 5
10) Penyakit metabolik
Penyakit akibat gangguan proses metabolisme /hormonal
11) Penyakit molekuler
Penyakit akibat kelainan molekuler tunggal yang menyebabkan abnormalitas ,misal: Anemia
bulan sabit = bentuk sel darah merah seperti bulan sabit.
12) Penyakit psikogenik
Penyakit akibat gangguan mental
13) Penyakit latrogenik
Penyakit akibat tidak sengaja memberikan obat (keracunan)
14) Penyakit idiopatik
Penyakit yang akibatnya belum diketahui
3. RADANG /INFLAMASI :
Yaitu , bila sel-sel /jaringan tubuh mengalami cedera dan ada suatu respon yang mencolok
pada jaringan hidup di sekitarnya.
Radang bukan suatu penyakit melainkan manifestasi (perwujudan) suatu penykit radang merupakan
usaha tubuh untuk membatasi kerusakan yang terjadi dan menetralisasi dari penyebabnya.
a) Iktisar Radang/Peradangan:
a. Secara khusus merupakan reaksi vaskuler berupa pengiriman zat-zat / cairan
bersama-sama darah yang bersirkulasi pada jaringan interstisial /pada bagian yang
cedera / hekrosis
b. Pada kecendrungan ilmiah dianggap sesuatu yang tidak diinginkan karena
menderita ,misal radang tenggorokan, radang usus dll.
c. Pendapat ilmiah lain suatu gejala yang menguntungkan dan defensif, netralisasi dan
pembuangan agent penyerang, perbaikan dan pemulihan organ.
d. Pendangan lain, suatu peristiwa yang di koordinasi dengan baik, dinamis, kontinyu
sebagai akibat nekrosis/infeksi
e. Peradangan akut mendadak respon segera dari tubuh terhadap cedera
b) Sebab-Sebab Radang :
1. Adanya infeksi mikroorganisme dalam jaringan
2. Keadaan jaringan yang mati karena hilangnya suplai darah
3. Keadaan jaringan yang mengalami cedera
4. Keadaan jaringan yang mengalami keracunan
5. Keadaan jaringan yang mengalami luka
6. Keadaan jaringan yang mengalami panas tinggi
patofisologi 6
c) Tanda- Tanda Radang :
1) Timbul warna merah / rubor pada jaringan , karena arteri mensuplai darah
2) Timbul panas/ kalor, karena aliran darah lebih banyak pada jaringan yang kena radang
3) Timbul rasa sakit / dolor akibat ada perubahan PH lokal, konsentrasi ion-ion pada daerah
radang dan terjadi pembengkakan
4) Pembengkakan lokal / tumor , akibat penimbunan cairan dan sel –sel darah yang rusak yang
di sebut “EKSUDAT” (nanah)
5) Terjadi perubahan fungsi organ (funcitio laesa)
6) Eksudasi terjadi, karena kebocoran selaput permeabilitas dan pembuluh- pembuluh darah
sehingga cairan menggumpal dan terjadi pembengkakan (eksudasi )
7) Aliran cairan limfe bertambah (limfati)
Catatan : bila pembuluh limfe kena radang disebut : LIMFANGITIS. Bila kelenjar limfe kena
radang disebut : LIMFADENITIS. Misal : pembengkakan pada tonsil (tonsilitas) = Amandel
Tanda- tandanya :
a. Timbul warna kemerahan / ruber
Jaringan yang mengalami radang akut tampak merah, karena adanya
pelebaran pembuluh darah yang mengalami kerusakan
Peningkatan suhu timbul pada bagian tepi / perifer tubuh , seperti
kulit , oleh karna terjadi peningkatan aliran darah hiperemia
b. Timbul bengkak / tumor
c. Hal ini terjadi akibat adanya Oedema (penimbunan cairan di dalam
Timbul panas / kolor
ruangekstrak vaskular)
d. Timbul rasa sakit / dolor
Hal ini terjadi akibat adanya reganggan jaringan karena oedema
(peningkatan nanah dalam jaringan yang membengkak)
e. Hilangnya funsi jaringan /fungsio lasea
Gerakan yang terjadi pada darah yang kena radang mengalami
hambatan karena sakit / karena bengkak
2. Radang kronik / menahun
Dapat terjadi dari radang akut yang tidak mengalami perbaikan sehingga berkembang
menjadi bentuk kronik atau sejak semula sudah bersifat menahun radang ini berjaan
samapai bertahun – tahun
3. Radang sub akut
Sebenarnya merupakan tahapan dari radang akut yang menjadi menahun pemberian
nama suatu radang umumnya berdasarkan jenis organ yang terkena radang ditambah
akhiran “ITIS”
Contoh :
Dermatitis (radang pada kulit)
Tonsilitis ( radang pada tonsil)
Appendisitis ( radang pada appendiks=usus-usus buntu )
Mimingitis ( radang pada selaput otak )
patofisologi 7
Tetapi ada juga pemberian nama diluar konsep tersebut
Contoh : pheumonia = radang paru-paru
Ciri-ciri :
1. Calsium / mineral
2. Trombokinase
3. Thrombin dari prothrombin
4. Fibrin dari fibrinogen
b) Proses Penggumpalan Pada Luka Tubuh
1. Prothrombin + Ca →Thrombokinase→Thrombin
2. Thrombin + Fibrinogen → benang-benang fibrin
3. Benang-benang fibrin + sel darah →darah membeku
patofisologi 8
2. Emigrasi
Sebagai akibat dari marginasi darah mulai menempel pada endoter dan kelihatan seperti jalan
berbatu dan di lanjutkan dengan pemerataan oleh aliran darah berikutnya disebut peugas
pelan (pauen menting) dari pembuluh –pembuluh ke jaringan berikutnya.
3. Kemotaksis
Pergerakan aktif leukosit interstesial dari jaringan yang kena radang, gerakan ini dilakukan
akibat adanya berbagai sinyal kimia dari jaringan yang rusak, infeksi kuman protein plasma
yang bocor dari aliran darah
6. TRAUMA
patofisologi 9
Suatu kejadian menyakitkan / mencederai seseorang yang membuat pengalaman ini menjadi
kemelut dalam diri orang tersebut sehingga menjadi takut jika terulang lagi. Trauma dapat langsung
menyebabkan penyakit, trauma dapat berupa gangguan fisik atau gangguan jiwa.
Contoh gangguan fisik: luka, kena benda panas, tabrakan (cidera) , terkena bahan kimia /
keracunan, terjatuh dsb.
Definisi : kelebihan / kekurangan volume aliran darah pada pembuluh arteri/ vena. Atau dinyatakan
denyut jantung tidak normal (sistole dan diastole) di luar batas normal 120/90.
Syok kardiogenik, disebabkan oleh disfungsi nyata dari ventrikel kiri, sesudah mengalami
infark ( mati otot )
Biasanyasekitar 40% merupakan insiden dan sekitar : 10-15% penderita syok kardiogenik
umumnya: 80-90% ,mengalami kematian
Hal ini disebabkan katub jantung tidak mampu mengalirkan darah dari vertikel kiri ke atrium
kiri, sehingga menimbulkan 2 akibat yaitu :
1. Pengurangan darah ke aorta
2. Peningkatan darah pada atrium kiri, vena den pulmonasis sehingga mengakibatkan payah
jantung dan peristiwa ini membahayakan yang disebut shock/syok
patofisologi 10
Gagal ginjal akut/ kronik
Diagnosa dilakukan dengan : pemeriksaan urine, foto/rontgen perut / pinggang, USG
(ultra sonografi)
2. Syndroma Nefrotile
Merupakan kumpulan gejala (syndroma) berupa : OEDEMA (bengkak seluruh tubuh),
hiperkolestrolemia (kolestrol darah tinggi), proteinuria (di dapat protein pada urine), dan
hipoalbuminemia (kadar albumin pada darah rendah ) penyakit syndroma nefrotik
berhubungan dengan kelainan di dalam glomerulus ginjal,dengan penyebab yang belum
diketahui secara pasti (karena obat, infeksi ,keracunan dan karena diabetes militus)
a) klasifikasi ISK
a. ISK imcomplicated/simple, yaitu ,ISK sederhana yang terjadi pada penderita pada anatomi
dan fungsional yang normal
b. ISK complicated , yaitu : kuman penyebabnya sulit di brantas kuman penyebab resisten/kebal,
terhadap. Tetapi antibiotik yang diberikan sehingga sering terjadi bakterimia, sepsis
( penyebaran kuman keseluruhan tubuh) dan menimbulkan gejala demam , mengigil sampai
terjadi syok
Pada orang dewasa dengan berat 70 kg, air mementuk 50-60% dari berat tubuh dari berat
tubuh /kira-kira 45L
Rincian volume air ini terdiri:
a. 25-30 L cairan intraseluler
b. 13-16 L cairan extraseluler
c. 3-3,5 L cairan plasma
d. 1,5 L cairan limfe
Sejumlah penyesuaian fisik dan kimiawi terus menerus dilakukan, untuk keseimbangan cairan
termasuk mineral ,zat gizi, hormon , vitamin dan elektrolit
Jika keseimbangan ini terganggu (meningkat/menurun)maka akan menimbulkan penyakit /
gangguan fungsi tubuh yang serius
c) Kekurangan air
patofisologi 12
Misal :
Peningkatan tekanan osmotik ektraseluler
Cairan interseluler keluar dan masuk ke selluler
d. Jika tekanan osmotik intra dan extraselluler sudah sama dan tidak (homokonsentrasi)
yang mengakibatkan kegagalan sirkulasi darah
e. Pasien yang kekurangan cairan, akan menimbulkan rasa haus,lemah, apatis, oliguria
(sedikit urine), kehilangan berat badan, koma, dan terjadi:
Odehydrasi ringan : 0-5%
Odehydrasi sedang: 5-10%
Odehydrasi berat : >10%
d) Gejala –gejala dan tanda-tanda kekurangan cairan TBH
1. Gejala :
a. Rasa haus dan gelisah (dehidrasi : 0-5%)
b. Lemah, apatis, oliguria (dehidrasi: 5-10%)
c. Kehilangan B.B dan koma (dehidrasi : >10%)
d. Kematian bila dehidrasi : >15%
2. Tanda-tanda :
a. Darah :
I. Hematokrit/ kerusakan darah meningkat
II. Protein plasma meningkat
b. Urine :
I. Volume < 500-750cc/24 jam
II. Berat jenis meningkat
e) Kelebihan air
Kelebihan air dalam tubuh dapat terjadi dapat terjadi pada oliguria, karena penyakit ginjal kronis
dan kelebihan hormon : anti diuretic hormon (ADH). Jika kekurangan hormon ADH mengakibatkan
sering-sering BAK (ngompol).
Gejala :
10. OEDEMA
patofisologi 14