1. Niat Sholat
Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah
adalah tidak ada lafadz khusus dalam niat sholat. Niat berasal langsung dari hati,
tanpa mengatakan pun sudah memiliki makna dikhususkan sesuai dengan hendak apa
yang akan dilakukannya. TIDAK ADA HADITS mengatakan jika akan
melaksanakan sholat harus MEMBACA NIAT atau Tidak Ada Hadits tentang
Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga
tidak ada dalam Hadits.
3. Takbiratul Ihrâm
a. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan
Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama
caranya adalah sebagai berikut :
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
ُ ْك أُ ِمر
َت َوأَنَا ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين َ َو َم َماتِ ْي هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ اَل َش ِر ْي
َ ِك لَهُ َوبِ َذل
4. Membaca Surat AL-FATIHAH
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”
Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit
disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu
membaca kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan
rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya
ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan
terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama
sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min
syai-in ba’du.
Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan
sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada
tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1.wajah (kening dan hidung),
2.dua telapak tangan,
3.dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
َربِّ ا ْغفِرْ لِ ْي َوارْ َح ْمنِ ْي َواجْ بُرْ نِ ْي َوارْ فَ ْعنِ ْي َوارْ ُز ْقنِ ْي َوا ْه ِدنِ ْي َوعَافِنِ ْي َواعْفُ َعنِّ ْي
Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu
sebenarnya ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam Syafi’i disebut
sebagai Sunah ab’adh yaitu perkara yang disunahkan dalam shalat, dan apabila
meninggalkannya (baik disengaja maupun tidak), sunah melakukan sujud sahwi,
untuk mengganti kekurangan tersebut. Jadi Tasyahud awal tidak disebutkan dalam
rukun Sholat, jadi yang masuk dalam Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud
Awal hanya dilakukan pada Sholat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat
zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan Sholat maka Tasyahhud
Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan Tasyahhud Akhir
juga harus ada.
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
ِ اَل َّسالَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد هللا.ُك أَيُّهَا النَّبِ ُّي َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه ُ َات الطَّيِّب
َ اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي.ِات ِهلل ُ صلَ َو َ ََّات ْال ُمب
ُ ار َك
َّ ات ال ُ اَلتَّ ِحي
ِ أَ ْشه ُد اَ ْن الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ َواَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا. َالصَّالِ ِح ْين
َ اَللَّهُ َّم
ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد
فِى ْال َعالَ ِم ْينَ إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد. َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِهي ِْم َو َعلَى اَ ِل إِ ْب َرا ِهي ِْم،ُم َح َّم ٍد
Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan
(shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan
kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah
melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh
alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).
Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai
kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan
sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.
13. Tertib