Anda di halaman 1dari 12

6.

Praktek Sholat Fardhu

1. Niat Sholat

Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah
adalah tidak ada lafadz khusus dalam niat sholat. Niat berasal langsung dari hati,
tanpa mengatakan pun sudah memiliki makna dikhususkan sesuai dengan hendak apa
yang akan dilakukannya. TIDAK ADA HADITS mengatakan jika akan
melaksanakan sholat harus MEMBACA NIAT atau Tidak Ada Hadits tentang
Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga
tidak ada dalam Hadits.

2. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat

Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah


satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara
melakukannya adalah sebagai berikut.
1.Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
2.Tangan rapat di samping badan.
3.Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
4.Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
5.Pandangan lurus ke tempat sujud.
6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat,
boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.

3. Takbiratul Ihrâm
a. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan
Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama
caranya adalah sebagai berikut :

1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.


2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
4. Jari-jari direnggangkan.
5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke
samping.
6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan
ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga
merenggangkannya.
7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

Catatan : Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat


takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun
dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika mengawali


ibadah sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa
tidak boleh melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk
dalam ibadah Sholat sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan
sholat yang akan dibaca nantinya.

b. Gerakan Sedekap dalam Salat


Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya
adalah sebagai berikut.
a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak
digenggamkan.
b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh
juga meletakkannya di bawah pusar.

Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah.


Adapun Bacaan yang diguanakan oleh masyarakat di Indonesia, ada di bawah ini :

c. Bacaan DOA IFTITAH (Sunah)

ِ َ‫ َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوأ‬،‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َكثِيرًا‬،‫هللاُ أَ ْكبَ ُر َكبِيرًا‬


‫صياًل‬

Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-


wa’ashiila.
Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi
Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan
Petang.”

َ ‫ إِ َّن‬. َ‫ض َحنِيْفا ً ُم ْسلِما ً َو َما أَنَا ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬


َ َ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ ي‬
‫اي‬ َ ْ‫ت َواأْل َر‬
ِ ‫ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذيْ فَطَ َر ال َّس َم َوا‬
ُ ‫َو َّجه‬

ُ ْ‫ك أُ ِمر‬
َ‫ت َوأَنَا ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬ َ ‫َو َم َماتِ ْي هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ اَل َش ِر ْي‬
َ ِ‫ك لَهُ َوبِ َذل‬

  Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-


wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii
lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal
muslimiin.
Artinya : “Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan
Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk
Orang-Orang Yang Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan
Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-
Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang
Islam.”

4. Membaca Surat AL-FATIHAH

‫ال َّر ِحي ِْم‬ ‫الرَّحْ َم ِن‬ ِ ‫هّللا‬ ‫بِس ِْم‬

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

َ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمين‬

‫الرَّحْ ٰ َم ِن ال َّر ِحيم‬

‫ك يَوْ ِم الدِّي ِن‬


ِ ِ‫َمال‬

ُ‫ك نَ ْستَ ِعين‬


َ ‫ك نَ ْعبُ ُد َوإِيَّا‬
َ ‫إِيَّا‬

‫ا ْه ِدنَا الصِّ َراطَ ْال ُم ْستَقِي َم‬

ِ ‫ص َراطَ الَّ ِذينَ أَ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬


َ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّالِّين‬ ِ

Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i).


Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i).
Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-
dhaalliin(a).

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran sangat


disarankan membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al
‘Asr, dan An Nasr.

5. Gerakan Dan Bacaan Rukuk – Thuma’ninah


‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai


berikut.
1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.
2.Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari
tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak
terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
5.Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6.Pinggang direnggangkan dari paha.
7.Pandangan lurus ke tempat sujud.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.

Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

Bacaan Doa Ruku

‫ُس ْب َحانَ َربِّ َي ْال َع ِظي ِْم َوبِ َح ْم ِد ِه‬

Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)


Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”

6. Gerakan Dan Doa Iktidal – Thuma’ninah


‫َس ِم َع هللاُ لِ َم ْن َح ِمدَه‬

sami’allahu liman hamidah


Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit
disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu
membaca kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan
rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya
ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan
terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama
sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.

Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.

Bacaan Doa I’TIDAL

‫ض َو ِملْ ُء َما ِشئتَ ِم ْن َشي ٍْئ بَ ْع ُد‬


ِ ْ‫ت َو ِملْ ُء االَر‬ َ ‫ك ْال َح ْم ُد ِملْ ُء الس‬
ِ ‫َّموا‬ َ َ‫َربَّنَا ل‬

Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min
syai-in ba’du.
Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan
sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu


Akbar” dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua
Telapak Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat).

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Bacaan Doa sujud dalam Sholat

‫ُس ْب َحانَ َربِّ َي األَ ْعلَى َوبِ َح ْم ِد ِه‬

Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x


Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.”
3x

Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada
tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1.wajah (kening dan hidung),
2.dua telapak tangan,
3.dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.


1.Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil
mengucapkan takbir.
2.Letakkan kedua lutut ke lantai.
3.Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4.Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan
ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan
lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan
letaknya sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada
yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga
merenggangkannya.
8.Renggangkan pinggang dari paha.
9.Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
10.Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya,
bacalah salah satu doa sujud.

8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah (Gerakan Duduk antara Dua


Sujud)

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk


kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan
sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak
di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]

Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:


1.Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
2.Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3.Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4.Badan tegak lurus.
5.Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
8.Pandangan lurus ke tempat sujud.
9. Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua
sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

‫َربِّ ا ْغفِرْ لِ ْي َوارْ َح ْمنِ ْي َواجْ بُرْ نِ ْي َوارْ فَ ْعنِ ْي َوارْ ُز ْقنِ ْي َوا ْه ِدنِ ْي َوعَافِنِ ْي َواعْفُ َعنِّ ْي‬

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu


‘annii.
Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah
derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah
kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

9. Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir

Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu
sebenarnya ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam Syafi’i disebut
sebagai Sunah ab’adh yaitu perkara yang disunahkan dalam shalat, dan apabila
meninggalkannya (baik disengaja maupun tidak), sunah melakukan sujud sahwi,
untuk mengganti kekurangan tersebut. Jadi Tasyahud awal tidak disebutkan dalam
rukun Sholat, jadi yang masuk dalam Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud
Awal hanya dilakukan pada Sholat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat
zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan Sholat maka Tasyahhud
Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan Tasyahhud Akhir
juga harus ada.

a. Duduk Tasyahhud Akhir (Duduk Tawarruk)


Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu
duduk Tawarruk.

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara


duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini
hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi
kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam
posisi tegak.
Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya
adalah.
1.Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
2.Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh
lantai.
3.Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4.Badan tegak lurus.
5.Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6.Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
7.Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
8.Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan
digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian
membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

b. Bacaan TASYAHUD AKHIR :


Doa Bacaan Sholat – TASYAHUD AKHIR

ِ‫ اَل َّسالَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد هللا‬.ُ‫ك أَيُّهَا النَّبِ ُّي َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬ ُ َ‫ات الطَّيِّب‬
َ ‫ اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي‬.ِ‫ات ِهلل‬ ُ ‫صلَ َو‬ َ َ‫َّات ْال ُمب‬
ُ ‫ار َك‬
َّ ‫ات ال‬ ُ ‫اَلتَّ ِحي‬

ِ‫ أَ ْشه ُد اَ ْن الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ َواَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا‬. َ‫الصَّالِ ِح ْين‬

At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika


ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa
‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna
Muhammadar Rasuulullaahi.
Artinya : “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta
kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah
semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan
berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah
yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad
adalah utusan allah.”

10. Membaca Shalawat Nabi


Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca
Shalawat, minimal membaca Bacaannya shalawat :

َ ‫اَللَّهُ َّم‬
‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد‬

yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :

ِ َ‫ َوب‬.‫صلَّيْتَ َعلَى إِ ْب َرا ِهي ِْم َو َعلَى اَ ِل إِ ْب َرا ِهي ِْم‬


‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ِل‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ ‫ َك َما‬،‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ِل ُم َح َّم ٍد‬

‫ فِى ْال َعالَ ِم ْينَ إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬. ‫ َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِهي ِْم َو َعلَى اَ ِل إِ ْب َرا ِهي ِْم‬،‫ُم َح َّم ٍد‬

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita


‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali
Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil
‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad.
Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan
(shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan
kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah
melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh
alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

11. Gerakan Salam

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai
kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan
sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :

ِ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللا‬

salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA


RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga
keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)

12. Niat Keluar Dari Sholat

An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Apakah diwajibkan meniatkan dalam


salamanya keluar (shalat)? Ada dua pendapat terkenal, yang paling kuat menurut
ulama Khurasan; tidak wajib, karena niat shalat sudah mencakup salam. Dan ini
pendapat Abu Hafs bin Wakil dan Abu Abdillah Al-Khotan sebagaimana yang
disebutkan oleh pengarang. Imam Al-Haramain mengatakan, “Ini adalah pendapat
meyoritas.” Pembahasan Niat Keluar Sholat Lebih Lanjut : islamqa*info/id/175471

13. Tertib

Mengerjakan rukun-rukun Sholat secara berurutan. Tidak boleh orang sengaja


melompati rukun Sholat dalam melaksanakan ibadah sholat yang dapat menyebabkan
batalnya sholat jika disengaja meninggalkan salah satu dari rukun tersebut.

Anda mungkin juga menyukai