Anda di halaman 1dari 23

MODIFIKASI VORTEX MIXER DIGITAL BERBASIS

ARDUINO DENGAN SAFETY DOOR LOCK

PROPOSAL

Disusun Oleh :

Habib Fadilah

19252036

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK

ANDAKARA JAKARTA

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Rumah Sakit ataupun Di klinik, Vortex Mixer adalah alat yang sudah
biasa digunakan. Alat ini biasa digunakan untuk pencampuran larutan atau
sampel sehingga menjadi homogen. Vortex Mixer biasa ada di ruangan
Laboratorium untuk melarutkan sampel dengan sempurna, alat ini bekerja
dengan mengubah energi listrik menjadi gerak hal ini dikarenakan Vortex
Mixer tersusun dari Motor mesin yang dialiri listrik dan memiliki poros
penggerak. Motor mesin pada Vortex Mixer bekerja dengan menggerakan
porosnya secara vertikal sehingga larutan ataupun sampel teraduk dengan
sempurna atau homogen.

Homogenisasi adalah proses dimana pencampuran reagen dengan darah


untuk mendapatkan sampel darah yang tercampur dengan merata dan
mengihindari terjadinya pembekuan.

Untuk mendapatkan hasil suatu campuran darah dengan reagen secara


merata dan terhindar dari pembekuan dengan waktu yang singkat maka
dibutuhkan alat bantu berupa Vortex Mixer. Alat ini meliki arti Vortex
didefinisikan sebagai pusaran, sedangkan Mixer didefinisikan sebegai
pengaduk. Jadi secara harfiah Vortex Mixer adalah alat yang berfungsi sebagai
pengaduk yang berputar seperti pusaran angin atau air.

Vortex Mixer adalah alat yang sederhana yang biasa digunakan di


laboratorium untuk pencampuran reagen dengan darah dalam tube ukuran
kecil. Alat ini terdiri dari motor listrik dimana ujungnya dipasang sebuah karet
secara vertikal dan karet tersebut dipasang sedikit keluar pada posisi tengah,
yang berfungsi sebagai dudukan wadah atau tube dengan ukuran yang sesuai

i
pada karet tersebut. Ketika motor berputar wadah atau tube akan megikuti
putaran motor untuk melakukan pencampuran reagen dengan darah.

Pada kesempatan ini penulis berkeinginan untuk membuat Vortex mixer


digital dengan menggunakan modul timer dan modul rpm meter untuk melihat
apakah kecepatan putaran yang sudah kita atur nilainya sesuai dengan yang
kita inginkan dan penambahan keamanan alat dengan Door Lock. Fitur
tersebut bisa memudahkan pekerja medis dan tetap menjaga keamanan alat
ketika sedang menggunakan alat Vortex mixer ini sebagaimana mestinya.

Dari latar belakang di atas penulis ingin merancang alat peraga Vortex
Mixer Digital yang dapat digunakan untuk mencampurkan larutan. Atas dasar
kesimpulan tersebut, penulis membuat karya tulis yang berjudul : “Modifikasi
Vortex Mixer Digital Berbasis Arduino Dengan Safety Door”.

1.2 Rumusan Masalah

Pokok permasalahan pada penyusunan karya tulis ini adalah bagaimana


cara membuat alat Vortex Mixer Digital Berbasis Arduino Dengan Modifikasi
Safety Door

Bagaimana Menguji Vortex Mixer yang sudah di Modifikasi

1.3 Pembatasan Masalah


Berdasarkan batasan masalah dari alat modifikasi vortex mixer digital
adalah :
1. Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno
2. Kecepatan maksimum Motor DC bisa sampai 10000 rpm. Range
penggunaan alat
menggunakan kecepatan dari 100-1500 rpm.
3. Untuk ukuran penggunaan Tube sampel memakai ukuran 3ml.
Tempat sample hanya bisa menghomogenkan 1 Tube.
4. Cairan yang digunakan sebagai sampel untuk melakukan pengujian yaitu
sirup berwarna dan air mineral.
5. Maksimum pengaturan Timer 1-3 menit
1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk membuat alat Modifikasi Vortex Mixer


Digital Berbasis Arduino Door Safety

1.5 Metode Penelitian

Adapun metode penulisan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah :
1. Metode Kepustakaan
Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penulisan tugas
akhir ini dengan cara membaca buku, literature, dan tulisan-tulisan lain
serta jurnal-jurnal penelitian dari layanan internet.
2. Melakukan perancangan, pembuatan dan pengujian.

1.6 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan KTI supaya mempermudah dalam
memahami dan mempelajari adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Memberi gambaran secara singkat mengenai latar belakang, rumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penulisan,
dan sistematika penulisan.
BAB II : TEORI DASAR
Menjelaskan dan menerangkan dasar – dasar teori yang menunjang
pembahasan terhadap masalah yang di bahas dalam karya tulis
ilmiah, mencangkup pada pembahasan secara menyeluruh yang
berkaitan dengan alat beserta tinjauan pendukungnya yaitu tinjauan
biologi, tinjauan medis, dan tinjauan alat.
BAB III : PERENCANAAN
Bagian ini memberikan gambaran tentang perencanaan alat mulai
dari perencanaan desain alat, blok diagram, flow chart, cara kerja
alat, dan wiring diagram.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bagian ini berisi tentang data seputar modul KTI yang dibuat seperti
spesifikasi alat, uji fungsi alat, dan uji parameter hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil modul KTI yang
dibuat untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi referensi yang dikutip dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah
LAMPIRAN
Merupakan seluruh lampiran yang diperlukan antara lain dengan
urutan sebagai berikut:
1. Lembar konsultasi bimbingan KTI.
2. Lembar evaluasi seminar proposal tugas akhir,
3. Datasheet komponen/sensor/tranduser digunakan (diringkas).
4. Lembar Prosedur Pengoperasian Alat.
5. Lembar pemantauan fungsi.
6. Lembar pemeliharaan.
7. Lembar Trouble Shooting.
8. Lembar prosedur Kalibrasi.
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Tinjauan Umum


Proses pencampuran suatu larutan adalah suatu hal yang sangat sering
dilakukan pada laboratorium untuk menghomogenkan dua cairan atau lebih
dalam suatu wadah. Untuk memperoleh hasil yang baik maka digunakan
suatu alat bantu mixer yang berfungsi untuk mempercepat proses
pencampuran suatu larutan.
Pada laboratorium, Vortex mixer digunakan untuk mencampurkan
elemen berkosentrasi tinggi untuk pemeriksaan kimia ataupun mikroskopik.
Pada bidang kesehatan, biasanya digunakan untuk memisahkan partikel sel
darah untuk memproleh plasma darah maupun serum dan juga bisa
digunakan untuk memisahkan protein.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua mahluk hidup (kecuali
tumbuhan) yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
diperlukan oleh tubuh, untuk mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme dan pertahanan tubuh manusia terhadap virus atau bakteri.
Dalam ilmu medis, darah manusia adalah cairan didalam tubuh yang
berfungsi sebagai pengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel
diseluruh tubuh.
Darah berfungsi menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi dan
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai sistem
imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari penyakit. Darah
mempunyai komponen seperti trombosit dan plasma darah yang berperan
penting sebagai sistem pertahanan pertama dari serangan penyakit yang
masuk kedalam tubuh. Manusia mempunyai sistem peredaran darah tertutup
artinya darah mengalir pada pembuluh darah dan disirkulasikan oleh
jantung, kemudian jantung akan memompa darah menuju ke paru-paru dan
melepas sisa-sisa metabolisme yang berupa karbon dioksida dan menyerap
oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, kemudian dibawa kembali oleh
jantung melalui vena pulmonalis. Darah mengangkut oksigen keseluruh
tubuh dengan pembuluh kapiler, darah akan kembali ke jantung oleh vena
cava superoir dan vena cava inferior.
Terdeteksinya tingkat keparahan dari suatu penyakit dapat diketahui
melalui pemeriksaan darah (hematologis). Darah merupakan gambaran
kondisi fisiologis tubuh yang berakitan dengan kesehatan, sehingga darah
yang baik akan mendukung fisiologis tubuh yang lebih baik. Kondisi darah
yang baik dapat ditandai dengan komponen darah yang berada pada kisaran
normal. Darah juga memiliki beberapa unsur yang mulai terdiri dari sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Pada sel-sel ini memiliki umur
yang singkat sehingga pembetukannya harus optimal secara konstan untuk
mempertahankan jumlah tetap normal sebagai memenuhi kebutuhan
jaringan tubuh manusia. Biasanya untuk menentukan kadar kolestrol, asam
urat dalam darah manusia membutuhkan reagen sebagai pereaksi. Pereaksi
atau sering disebut reagen adalah suatu zat yang berperan dalam suatu reaksi
kimia dan merupakan bagian dari alat laboratorium yang berupa cairan,
reagen juga dapat digunakan untuk mengetahui golongan darah. Untuk
menghomogenkan atau mencampurkan darah dengan reagen dengan cepat
dan singkat maka dibutuhkan alat bantu berupa vortex mixer.
2.2 Tinjauan Alat
2.2.1 Vortex Mixer

Gambar 2.1 Vortex Mixer

Vortex mixer adalah perangkat sederhana yang digunakan umumnya di


laboratorium untuk mencampurkan larutan dalam botol cairan kecil. Prinsip
kerja alat ini, yaitu terdiri dari sebuah motor listrik dengan drive shaft
berorientasi vertikal dan melekat pada sepotong karet. Sebagai motor
berjalan potongan karet berosilasi cepat dalam gerakan melingkar. Ketika
tabung reaksi atau wadah lain yang sesuai ditekan ke dalam cangkir karet
gerak ditransmisikan ke cairan di dalam dan pusaran yang dibuat.
Kebanyakan vortex mixer memiliki pengaturan kecepatan variabel dan
dapat diatur untuk terus berjalan, atau hanya berjalan ketika tekanan
diterapkan ke bagian karet. Vortex mixer cukup biasa di laboratorium
Bioscience. Dalam kultur sel dan laboratorium mikrobiologi mereka dapat
digunakan untuk menangguhkan sel. Dalam laboratorium biokimia atau
analitis mereka dapat digunakan untuk mencampur reagen dari assay atau
untuk mencampur sampel eksperimental dan dilutant.
Untuk larutan berskala kecil, vortex mixer merupakan peralatan yang
cukup memadai untuk mencampur suatu larutan dalam skala kecil. Vortex
mixer ini biasanya digunakan pada larutan dalam tabung reaksi secara cepat
dan aman alat ini juga digunakan dalam penghancuran substansi pada saat
persiapan pembuatan reagen. Alat ini dilengkapi dengan pengontrolan
kecepatan yang dapat diatur sesuai kebutuhan (cheesbrough, 2005). Motor
vortex mixer ini bekerja pada kecepatan 0-3000 RPM. Untuk pengunaan
kecepatan yang akan digunakan dalam pencampuran harus disesuaikan
dengan jenis-jenis cairan karena jika salah menggunakan pemilihan
kecepatan cairan yang akan dicampur tidak dapat tercampur rata hingga
dapat merusak sample itu sendiri.
Kecepatan pada vortex mixer diatur berdasarkan viskositas cairan.
Kecepatan tinggi, berkisar pada kecepatan 1750 rpm. Penghomogen dengan
kecepatan ini umumnya digunakan untuk fluida dengan viskositas rendah
misalnya air.Kecepatan sedang, berkisar pada kecepatan 1150 rpm.
Penghomogen dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk larutan
sirup kental dan minyak pernis. Kecepatan rendah, berkisar pada kecepatan
400 rpm. Penghomogen dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk
minyak kental, lumpur dimana terdapat serat atau pada cairan yang dapat
menimbulkan busa. Untuk menjamin keamanan proses, pengaduk dengan
kecepatan lebih tinggi dari 400 rpm sebaiknya tidak digunakan untuk cairan
dengan viskositas lebih besar dari 200 cP, atau volume cairan lebih besar
dari 2000 L. Pengaduk dengan kecepatan lebih besar dari 1150 rpm
sebaiknya tidak digunakan untuk cairan dengan viskositas lebih besar dari
50 cP atau volume cairan lebih besar dari 500 L. Kecepatan pengaduk
ditentukan oleh viskositas fluida dan ukuran geometri sistem pengadukan.1

A. Standar operasional prosedur (SOP) penggunaan alat

Penggunaan umumnya kira-kira seperti ini:


1. Sambungkan kabel power ke sumber listrik.
2. Tekan tombol power ke posisi 'ON'.
3. Atur kecepatan putaran sesuai keinginan. Nanti alatnya akan mulai
berputar secara kontinyu.
4. Pegang sampel dalam wadah yang kuat, kemudian tempelkan (tekan) ke
bagian Vortex Mixer yang berputar, bisa di tengah atau di samping,
untuk menghomogenkan larutan yang ada di dalamnya.
5. Bila telah selesai, tekan tombol power ke posisi 'OFF'.
6. Lepaskan kabel power dari stop kontak.

B. Pemeliharaan alat

Berikut pemeliharaan alat vortex mixer secara umum :


1. Bersihkan permukaan vortex mixer dua kali sehari pada awal dan akhir
hari kerja dengan kain halus yang dibasahi dengan alcohol 70%.
2. Jika diperlukan, kepala karet yang berputar bisa dilepas. Pertama,
putuskan sambungan vortex mixer dari sumber listrik dan kemudian
lepaskan kepala cangkir karet dengan menahan badan alat dengan aman
sambil menarik kepala. Kepala kemudian dapat dibersihkan dengan
deterjen ringan. Pastikan kepala benar-benar kering sebelum
memasangnya kembali pada unit.
3. Motor dan mekanisme getaran di Vortex mixer dibersihkan jika kotor
dan dilumasi jika perlu.
4. Cek keadaan kabel power dan tombol-tombol.2

2
2.2.2 Sakelar

Gambar 2.3 Sakelar

Sakelar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk


memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar
pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain
untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk
alat komponen elektronika arus lemah.Secara sederhana, saklar terdiri dari
dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung
atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam
rangkaian itu.3
2.2.3 Adaptor

Gambar 2.4 Adaptor

Adaptor adalah sebuah perangkat yang memasok listrik energi untuk


satu atau lebih beban listrik, yang menjadikannya bagian penting dalam
elektonika, dan berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada
baterai atau accu. Pada dasarnya adaptor ini mempunyai konstruksi
rangkaian yang hampir sama yaitu terdiri dari trafo, penyearah, dan
penyaring.4
Singkatnya adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat
mengubah tegangan AC yang tinggi menjadi DC yang rendah, adaptor juga
3

4
bisa dikatakan sebagai pengganti baterai/aki, yang mana penggunaannya
sebagai pemberi tegangan laptop atau alat elektronika yang lain. Adaptor
juga sering disebut dengan istilah AC DC adaptor.5
Bagian-bagian adaptor:
a. Trafo (Transformator)
Adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menurunkan atau
menaikan tegangan AC sesuai kebutuhan. Pada sebuah adaptor, trafo
yang digunakan adalah trafo jenis step down atau trafo penurun
tegangan
b. Rectifier (Penyearah )
Dalam rangkaian adaptor atau catu daya, tegangan yang sudah di
turunkan oleh trafo, arusnya masih berupa arus bolak-balik atau AC.
Karena arus yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika adalah arus
DC, sehingga harus disearahkan terlebih dahulu. Bagian yang
berfungsi untuk menyearahkan arus AC menjadi DC pada adaptor
disebut dengan istilah rectifier
c. Filter (Penyaring)
Filter adalah bagian yang berfungsi untuk menyaring atau meratakan
sinyal arus yang keluar dari bagian rectifier. Filter ini biasanya terdiri
dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau
ELCO ( Electrolyte Capacitor ).6
2.2.4 Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang
mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor
DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC
Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC
(Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang
menggunakan sumber listrik DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus
langsung yang tidak langsung/ direct-unidirectional. Motor DC digunakan
5

6
pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi
atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Gambar 2.6 Motor DC

Pada Motor DC ada dua bagian utama, yaitu Stator dan Rotor. Stator
adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari
rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang
berputar, bagian rotor ini terdiri dari kumparan jangkar.

1. Konstruksi/Struktur motor DC
1. Bagian yang diam (stator) :
a. Badan (body) motor
b. Magnet
c. Sikat
d. Kerangka
e. Kutub-kutub utama beserta lilitannya
f. Poros
2. Bagian yang berputar (rotor) :
a. Rotor jangkar dan lilitannya
b. Poros jangkar (armature)
c. Kumparan jangkar
d. Inti jangkar
Gambar 2.7 Struktur motor DC

2. Bagian-bagian motor DC dan fungsinya


a) Badan motor
Fungsi utama badan motor adalah sebagai bagian tempat untuk
mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet, karena
itu badan motor dibuat dari bahan ferromagnetic.
b) Inti kutub magnet dan lilitan penguat magnet
Sebagaimana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor
arus searah dihasilkan oleh kutub-kutub magnet buatan yang dibuat
prinsip elektromagnetis. Lilitan penguat magnet berfungsi untuk
mengalirkan arus listriksebagai terjadinya proses elektromagnetis.
c). Sikat-sikat
Fungsi utama dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari
lilitan jangkar dengan sumber tegangan. Disamping itu sikat-sikat
memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi.
d). Komutator yang digunakan dalam motor arus searah pada prinsipnya
mempunyai dua bagian yaitu:
1) Komutator bar merupakan tempat terjadinya pergesekan antara
komutatordengan sikat-sikat.
2) Komutator riser merupakan bagian yang menjadi tempat hubungan
komutator dengan ujung dari lilitan jangkar.
e). Jangkar
Umumnya jangkar yang digunakan dalam motor arus searah adalah
berbentuk selinder dan diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat
melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentuknya GGL lawan untuk
mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus liat (Edy Current).
f). Lilitan jangkar (angker)
Lilitan jangkar pada motor arus searah berfungsi sebagai
tempatterbentuknya GGL lawan.
3. Prinsip kerja motor DC
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena
elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan,
permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke
magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan
bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara
kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan
kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling
tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.

4. Motor AC
Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh
Alternating Current atau arus bolak balik (AC). Umumnya, motor AC terdiri
dari dua komponen utama yaitu stator dan rotor. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya pada motor DC.
AC motor induksi adalah motor yang paling umum yang digunakan
dalam sistem kontrol gerak industri, serta home appliances powered utama.
Keuntungan utama AC induksi motor adalah sederhana dan kasar desain,
murah, pemeliharaan rendah dan sambungan langsung kesumber listrik AC

5. Konstruksi Motor AC
Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut :
a) Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang
dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan
rotornya.
b) Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari stator
ke rotor.
c) Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet
dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.
Gambar 2.8 Konstruksi Motor AC

6. Perbedaan Motor DC dan Motor AC


 Motor AC digerakkan dari arus AC ,sedangkan Motor DC
digerakkan dari arus DC.
 Pada motor AC, konversi arus tidak diperlukan, sedangkan dalam
motor DC, diperlukan konversi arus seperti arus ac menjadi arus DC.
 Motor AC digunakan di mana kinerja daya dicari untuk waktu yang
lama. Namun pada Motor DC digunakan di mana kecepatan motor
perlu dikontrol secara eksternal.
 Motor AC bisa satu fase atau tiga fase, sedangkan Semua motor DC
adalah satu fasa.
 Pada motor AC, Armatur tidak berputar sementara medan magnet
terus berputar, dan pada Pada motor DC, angker berputar sementara
medan magnet berputar
 Perbaikan motor DC itu mahal, sedangkan pada perbaikan motor AC
tidak mahal.
 Motor AC tidak menggunakan sikat dan pada Motor DC
menggunakan sikat.
 Motor AC memiliki umur yang lebih panjang. Dan untuk Motor DC
tidak memiliki umur yang lebih panjang.
 Kecepatan motor AC hanya dikontrol dengan memvariasikan
frekuensi arus. dan untuk Kecepatan motor DC dikontrol dengan
memvariasikan arus belitan dinamo.
 Motor AC membutuhkan peralatan start yang efektif seperti
kapasitor untuk memulai operasi. Sedangkan untuk Motor DC tidak
memerlukan bantuan eksternal untuk memulai operasi.7

2.2.5 LCD

Gambar 2.9 Dimmer

LCD adalah media tampilan yang paling mudah untuk diamati karena
menghasilkan tampilan karakter yang baik dan cukup banyak. Pada LCD 16×2
dapat ditampilkan 32 karakter, 16 karakter pada baris atas dan 16 karakter pada
baris bawah. LCD 16×2 pada umumnya menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya,
tentunya akan sangat boros apabila menggunakan 16 pin tersebut. Karena itu,
digunakan driver khusus sehingga LCD dapat dikontrol dengan jalur I2C. melalui
I2C maka LCD dapat dikontrol dengan menggunakan 2 pin saja yaitu SDA dan
SCL.

7
BAB III
PERENCANAAN

3.1 Perencanaan Desain Alat

Gambar 3.1 Desain tampak depan dan samping

Berikut keterangan pada Gambar 3.1 diatas :


1. Pada bagian nomor satu ini terdapat wadah sample bagian atas
2. Pada bagian nomor dua ini akrilik untuk menutup ruang dari sampel
agar terjamin safety user.
3. Pada bagian nomor tiga ini terdapat wadah sample bagian bawah
4. Pada bagian nomor empat ini terdapat penggerak yang terhubung
dengan motor
5. Pada bagian nomor lima ini terdapat tombol set,up dan down
6. Pada bagian nomor enam ini terdapat LCD untuk pada bagian setting
timer dan rpm
7. Pada bagian samping nomor tujuh ini terdapat tombol power on/off.
3.2 Blok Diagram

Gambar 3.2 Blok Diagram

Keterangan:

1. Adaptor

Berfungsi sebagai suplai tegangan keseluruh rangkaian.

2. Button/Tombol

Berfungsi untuk mengatur kecepatan motor yang diinginkan.

3. Motor DC

Berfungsi sebagai penggerak wadah sampel.

4. LCD

Berfungsi untuk menampilkan output dari miktrokontroler


3.3 Flow Chart

Gambar 3.3 FlowChart


Penjelasan FlowChart :
1. Saat tombol Power sudah ditekan, bahwa proses dimulai dengan
inisialisasi , dimana pada inisialisasi ini menunjukan modul rpm meter dan
modul timer menyala.

2. Kemudian melakukan setting timer dan setting kecepatan motor, dimana


setting kecepatan motor ini nanti akan tertampil pada LCD pemilihan
kecepatan sesuai yang diinginkan. Dimana kita bisa mengaturnya dengan
menekan tombol pada alat.

3. Setelah melakukan setting kecepatan motor, lalu alat akan start dan pada
saat itu secara otomatis akan menyalakan motor.

4. Pada saat motor berputar, rpm meter akan membaca berapa kecepatan
putaran motor tersebut.

5. Ketika pewaktuan yang sudah disetting telah tercapai, maka motor tersebut
berhenti berputar dan pencampuran telah selesai.

3.4 Cara Kerja Alat


diawali dengan tegangan PLN 220V masuk ke adaptor untuk
menghidupkan dan memberikan tegangan ke setiap komponen, setting timer
dengan menekan tombol SET pewaktuan lalu atur up/down sesuai yang
diinginkan, jika sudah tunggu beberapa detik maka timer akan start. Dan
setting kelajuan motor (RPM) dengan menekan tombol untuk mengatur
kecepatan putaran motor. Kemudian setting kelajuan tadi memberi tegangan
pada motor untuk menggerakan wadah sampel, motor berputar lalu dibaca
oleh mikro kontroler berapa kecepatannya.
3.5 Wiring Alat

Gambar 3.4 Wiring keseluruhan alat

3.5.1 Wiring Adaptor

+12V
AC 220V

Power Supply

AC 220V
AC 220V AC 220V

Gambar 3.5 Wiring Adaptor

Rangkaian adaptor terdiri dari rangkaian penyearah (diode bridge)


yang memiliki fungsi pada rangkaian ini sebagai penyearah bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC) kemudian difilter tegangannya oleh
kapasitor setelah itu terdapat resistor untuk membagi arus dan diteruskan ke
transistor dimana transisitor disini berfungsi sebagai switching. Disini juga
terdapat sebuah transformator (Trafo) yang digunakan adalah step down
yang merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan DC 220 V menjadi tegangan DC variable sesuai yang dibutuhkan.
Selanjutnya diteruskan ke dioda sebagai penyearah dan arus difilter kembali
oleh kapasitor. optocopler disini befungsi untuk mengontrol arus pada
switching, dan Dioda Zener berfungsi sebagai pengaman jika ada tegangan
yg berlebih.
3.5.2 Wiring Mikroontroler Arduino Uno

Gambar 3.6 Wiring Arduino Uno

Modul timer atau Time Delay Relay adalah sebuah komponen


elektronik yang dibuat untuk menunda waktu yang bisa disetting sesuai
range timer tersebut, dengan memutus sebuah kontak relay yang biasanya
digunakan untuk memutus atau menyalakan sebuah rangkaian kontrol.
Timer ini menggunakan 12v dc yang nantinya jika timer telah mencapai
batas waktu yang ditentukan, otomatis timer akan memutuskan arus ke
motor.
3.5.5 Wiring motor dc

Gambar 3.9 Wiring motor dc

Motor listrik DC adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik


menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat
disebut sebagai motor arus searah. Motor dc ini menggunakan tegangan
antara 6v-12v.Yang nantinya bisa diatur dengan dimmer.

Anda mungkin juga menyukai