Disusun Oleh :
19252032
JAKARTA
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bayi premature .............................................................................4
Gambar 2.2 Resistor tetap ................................................................................8
Gambar 2.3 Simbol kapasitor ..........................................................................8
Gambar 2.4 Bentuk kapasitor ..........................................................................8
Gambar 2.5 Simbol dioda ................................................................................9
Gambar 2.6 Bentuk dioda ................................................................................9
Gambar 2.7 Bagian transformator ...................................................................10
Gambar 2.8 Bentuk Arduino mega 2560 .........................................................10
Gambar 2.9 Sensor voltage module .................................................................11
Gambar 2.10 Modul relay 1 channel ...............................................................11
Gambar 2.11 LCD 20x4 ..................................................................................12
Gambar 2.12 Modul i2c ...................................................................................12
Gambar 2.13 Rangkaian modul i2c .................................................................13
Gambar 2.14 Modul LM 2597 .........................................................................13
Gambar 2.15 Push button ................................................................................13
Gambar 2.16 Modul optocoupler .....................................................................14
Gambar 2.17 Sensor suhu box bayi .................................................................14
Gambar 2.18 Sensor skin pada bayi ................................................................15
Gambar 2.19 Modul sensor kelembaban .........................................................15
Gambar 2.20 Fan /kipas ...................................................................................15
Gambar 2.21 Heater pemanas ..........................................................................16
Gambar 2.22 Power supply ..............................................................................16
Gambar 2.23 Baterai/aki ..................................................................................17
Gambar 2.24 Motor driver L298 .....................................................................17
Gambar 3.1 Desain alat tampak depan ............................................................18
Gambar 3.2 Desain alat tampak samping ........................................................18
iii
Gambar 3.3 Wiring Diagram ...........................................................................23
DAFTAR TABEL
iv
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
Proposal tugas akhir ini telah diuji disetujui pada seminar proposal di hadapan
komite penguji dan mahasiswa D3 Teknologi Elektromedis Teknik
Elektromedik (ATEM) Andakara Jakarta.
Menyetujui ,
Mengetahui
v
Nanda Ferdana, S.Pd., M.T.
BAB I
PENDAHULUAN
vi
1. Untuk memenuhi tugas akhir di Akademi Teknik Elektromedik
Andakara juga pengaplikasian ilmu yang telah diterima selama kuliah
dalam bentuk nyata berupa sebuah modul, dan dimaksudkan untuk
mengetahui lebih jauh dan mendalam mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan judul karya tulis ini.
2. Untuk membuat modul baby incubator transport
3. Untuk mencapai keakurasian suhu pada modul yang dibuat
Adapun metode penulisan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah :
1. Metode Kepustakaan
vii
Melakukan mengumpulan data yang berkaiatan dengan penulisan tugas
akhir ini dengan cara membaca buku, dan tulisan-tulisan lain serta
jurnal-jurnal penelitian dari layanan internet.
2. Metode Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung dengan dosen pembimbing, dosen
pengajar, dan dari para alumni.
3. Metode Perancangan dan Simulasi
Melakukan perancangan dengan menggunakan simulasi proteus, dan
melihat komponen-komponen yang diperlukan (rangkaian dan cara kerja
rangkaian) dari hasil simulasi.
BAB I : PENDAHULUAN
Memberikan gambaran singkat mengenai Iatar belakang
penulisan karya tulis sebagai dasar pemilihan judul, pembatasan
masalah, dan tujuan penulisan, serta sistematika penulisan guna
memudahkan penyusunan karya tulis ilmiah.
viii
sehingga dari penggabungan per blok menghasilkan rangkaian
yang lengkap.
ix
BAB II
TEORI DASAR
Bayi yang terlahir prematur sering kali belum siap untuk hidup di
dunia. Organ-organ tubuh penting belum siap berkembang. Oleh sebab itu,
banyak sekali bayi prematur yang mengalami komplikasi tepat setelah
mereka lahir. Setidaknya ada beberapa faktor resiko bagi kelahiran prematur.
Walaupun begitu faktor-faktor ini belum diketahui secara pasti. Pertama,
kelahiran prematur bisa jadi disebabkan oleh latar belakang kesehatan ibu.
Biasanya, bayi prematur lahir kepada ibu yang cenderung masih sangat
muda, atau ibu yang sudah lanjut usia. Dengan angka, maka bayi prematur
lebih banyak dijumpai pada ibu hamil berusia di bawah 18 tahun, atau di atas
35. Selain itu, kelahiran prematur juga bisa disebabkan oleh riwayat aborsi,
dan kekurangan nutrisi.
x
Secara umum, kondisi ibu hamil berperan penting terhadap kesehatan
janin. Penyebab utama terjadinya kelahiran sebelum usia ideal adalah
kesehatan organ reproduksi dan tubuh ibu hamil secara umum, serta beragam
kebiasaan buruk yang dilakukannya. Organ reproduksi, seperti rahim dan
vagina rentan terinfeksi Virus dan bakteri. Bakteri dan Virus ini bisa
menyebabkan air ketuban pecah dini, infeksi dan inflamasi rahim, hingga
penyakit menular yang menyerang organ seksual. Ibu hamil yang menderita
penyakit tertentu, seperti diabetes, darah tinggi, gangguan ginjal, dan kurang
darah, juga berisiko melahirkan bayi prematur.
1. Penyakit Kuning
Kasus penyakit kuning merupakan kasus yang sangat umum terjadi pada
kelahiran bayi prematur. Tidak hanya karena usia kandungan yang
masih belum sempurna, penyakit ini juga disebabkan dengan adanya
kadar bilirubin dalam tubuh bayi sangat tinggi[4].
xi
Normalnya, kadar bilirubin akan dikeluarkan melalui urin atau bersama
kotoran bayi. Tapi karena pada usia kandungan yang belum mencapai 9
bulan, maka sistem organ dalam tubuh bayi prematur pun belum bekerja
sempurna. Hal inilah yang membuat fungsi ginjal dan hati bayi belum
sempurna dan mengalami peningkatan kadar bilirubin.
b. Anemia
Selain penyakit kuning, bayi prematur juga rentan terkena penyakit
gangguan darah seperti anemia. Penyakit ini terjadi karena tubuh bayi
yang belum memiliki sel darah merah yang cukup. Hal ini erat kaitannya
dengan usia kelahiran yang lebih cepat dari seharusnya dan banyak
organ yang belum sempurna.
Penyakit anemia pada bayi prematur bisa menjadi sangat berbahaya
karena meningkatkan risiko pendarahan dan kehilangan darah pada bayi.
Kasus seperti ini sering terjadi pada usia bulan pertama bayi setelah
dilahirkan. Agar bisa mengatasinya, usahakan agar bayi selalu
mendapatkan asupan ASI yang cukup.
c. Gangguan Pencernaan
Usia kehamilan yang cukup muda biasanya membuat bayi prematur
memiliki sistem pencernaan belum sempurna. Kondisi ini juga yang
membuat bayi berisiko terkena komplikasi NEC (Necrotizing
enterocolitis). Penyakit ini bisa berubah menjadi penyakit yang sangat
berbahaya. Hal ini dikarenakan sel-sel yang seharusnya melapisi usus
rusak dan membuat sistem pencernaan bayi terganggu. Kecukupan ASI
sangat dibutuhkan supaya penyakit ini bisa dihindari dan membuat bayi
tetap sehat.
d. Gangguan Jantung
Bayi prematur juga sangat erat dengan penyakit gangguan jantung
bawaan,salah satunya PDA (paten ductus arteriosus). Penyakit jantung
bawaan ini bisa mengganggu dua pembuluh darah utama pada jantung
bayi yang terus terbuka dan masuk ke dalam jantung. Akibat dari ini,
bayi juga memiliki kemungkinan terkena penyakit hipotensi yakni
kondisi tekanan darah rendah yang berbahaya bagi kesehatan bayi.
xii
Umumnya, penyakit ini akan pulih sendiri atau lubang tersebut akan
menutup dengan sendirinya sesuai perkembangan bayi.
1. Resistor
Resistor tetap merupakan jenis resistor dengan nilai resistansi tetap.
Resistor tetap ini memiliki beberapa ukuran atau batas maksimum daya
yang bisa dilewatkan. Resistor ini merupakan salah satu komponen
xiii
elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak
membutuhkan arus listrik untuk bekerja dan resistor ini sendiri memiliki
nilai besaran hambatan yaitu Ohm (Q). Sesuai dengan nama dan
kegunaanya untuk membatasi atau menghambat arus listrik yang
melewatinya dalam suatu rangkaian maka resistor mempunyai sifat
resistif (menghambat) yang umumnya terbuat dari bahan karbon.
Berikut ini simbol dan bentuk gambar dari resistor.
xiv
Gambar 2.4 Bentuk kapasitor
c. Dioda Penyearah
Dioda merupakan suatu komponen aktif elektronika yang tersusun dari
bahan semikonduktor (bahan setengah penghantar) tipe P dan tipe N.
Dioda sendiri terdiri dari 2 kaki yakni kaki anoda dan kaki katoda yang
masing masing bisa digunakan sesuai kebutuhan dalam rangkaian. Pada
dioda penyearah sendiri biasanya terbuat dari bahan silikon dan lebih
sering digunakan sebagai penyearah dari arus AC ke DC ataupun bisa
juga sebagai pengamanan polaritas terbalik. Berikut ini merupakan
contoh gambar pada diode penyearah :
Kaki anoda pada dioda penyearah berfungsi untuk meneruskan sinyal atau
tegangan positif ke katoda dioda dan menahan atau memblokir tegangan negatif
yang masuk. Begitu juga kaki katoda yang berfungsi untuk meneruskan sinyal
xv
atau tegangan negatif ke katoda dioda dan
menahan atau memblokir
tegangan positif yang masuk.
Untuk menggunakan dioda
penyearah ini, kita bisa pilih salah satu kaki dioda sebagai input dan satunya lagi
sebagai output. Sebagai contoh, untuk merubah arus AC (bolak balik) ke DC
(searah) Jika anda menempatkan kaki katoda sebagai input (terhubung ke arus
AC), maka pada kaki anoda hanya akan terdeteksi tegangan negatif (-)
dikarenakan katoda hanya meneruskan tegangan negatif dan memblokir
tegangan positif yang dihasilkan arus AC. Begitu juga sebaliknya jika anda
menempatkan kaki anoda sebagai input maka pada kaki katoda akan terdeteksi
tegangan positif saja.
d. Transformator Step-down
Transformator atau Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah
taraf suatu tegangan AC ke taraf yang Jain. Maksud dari perubahan taraf
tersebut diantaranya seperti untuk menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke
12VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220VAC.
Transformator atau Trafo ini bekerja mengikuti prinsip Induksi Elektromagnet
dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).
Pada sebuah Trafo yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan
pada sebuah besi yang dinamakan Inti Besi (Core) seperti pada gambar dibawah
ini :
xvi
Medan magnet (densitas Fluks Magnet)
tersebut dipengaruhi pada besarnya arus
listrik yang dialirinya. Semakin besar arus
listriknya maka semakin besar pula
medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi pada kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam
kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya pada kumparan
primer ke kumparan sekunder.
xvii
Fitur-fitur dan kelebihannya :
h. LCD
Crystal Display (LCD) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama LCD sudah digunakan di
berbagai bidang misalnya alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun
layar komputer. LCD sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk
menampilkan status kerja alat, disini penulis menggunakan 20 x 4 I2C LCD
Module karena dapat menampilkan lebih banyak karakter.
xviii
Gambar 2.11 LCD 20 x 4
xix
Gambar 2.13 Rangkaian modul i2c
j. Regulator LM 2597
Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk kedalam
rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan alternator tetap konstan (sama)
menurut harga yang ditentukan meskipun putarannya berubah-ubah.
k. Push Button
Push button ( saklar tombol tekan ) adalah perangkat / saklar sederhana
yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik
dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini
berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran
arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka
saklar akan kembali pada kondisi normal.
xx
cahaya optik. Pada dasarnya optocoupler terdiri dari 2 bagian utama yaitu
transmitter yang berfungsi pengirim cahaya optik dan receiver yang berfungsi
sebagai pendeteksi sumber cahaya.
n. Skin Sensor
Pada pembuatan modul ini penulis menggunakan skin sensor type YSI
400 untuk suhu pada skin baby. YSI 400 adalah sensor yang dapat membaca suhu
pada bayi dengan pembacaan 25°C hingga 45°C dan ketelitian (+/- 1°C).
xxi
Gambar 2.18 Sensor skin pada bayi
n. Sensor Kelembaban
Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang
dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler.[6] Module sensor ini
tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti
contohnya yaitu NTC.
xxii
o. Rangkaian Heater (Pemanas)
Heater atau yang biasa disebut pemanas, disini sebagai inti dari modul
yang dibuat penulis, Heater yang digunakan ini berdaya 50 watt dengan
tegangan 12V AC/DC,pada rangkaian baby incubator disini saya menggunakan
2 buah heater untuk menghasilkan suhu panas[6]
p. Power Supply
Penulis memilih menggunakan power supply model SMPS dikarenakan
beratnya yang lebih ringan, agar di saat proses pemindahan alat dari ruangan
satu keruangan yang Iain perawat/user lebih mudah melakukannya, tidak
keberatan. Adapun gambaran pada power supply model smps sebagai berikut:
power Supply adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi
listrik untuk perangkat listrik maupun elektronika lainnya. Didalam power
supply model ini terdapat IC LM7812C, IC LM7812C di sini digunakan untuk
membatasi tegangan output dengan stabilizer 12V DC yang diamankan dengan
fuse (sekring) IA guna mengantisipasi transien arus tinggi dari output transistor
maupun beban. Sedangkan output dari IC LM7812C ini sebesar 800mA. Untuk
Diode Jembatan diusahakan mempunyai kekuatan arus kerja lebih dari 10
Ampere dan Resistor 100 Ohm 0.5Watt sebagai pemisah untuk masing-masing
penguatan dari transistor tersebut.
xxiii
q. Aki/Baterai
Disini penulis menggunakan aki/baterai dan voltasenya 12V dan
kapasitas 7Ah sebagai back up daya disaat alat dipindahkan keruangan lain.
xxiv
BAB III
PERENCANAAN
1
2
Gambar 3.1 Desain alat tampak depan Gambar 3.2 Desain alat tampak samping
1. Box baby atau Tempat dimana si bayi diletakkan agar terhindar dari virus dan
bakteri.
2. Pintu box baby incubator untuk mengatur tempat tidur si bayi atau matras si
bayi agar si bayi nyaman.
3. Control display, push button suhu dan temperatur pada baby incubator.
xxv
3.2 Blok Diagram
Dalam merancang baby incubator Transport dengan tambahan supply daya
dari aki atau baterai. diperlukan sebuah blok diagram sebagai penunjang
pembuatan modul tersebut. Adapun blok diagram dalam pembuatan modul
tersebut adalah sebagai berikut :
SUMBER AKI /
PLN BATERAI
220 VAC
DC
POWER
SUPPLY
DC
2560
SKIN SENSOR FAN HEATER CHAMBER
AIR
xxvi
Pada saat modul dinyalakan, komponen rangkaian display akan menyala
dan memberi tanda bahwa alat siap untuk digunakan, kemudian rangkaian push
button memberi inputan sebagai settingan suhu batas atas dan bawah atas yang
akan terlebih dahulu dibaca sensor suhu ds18b20, dan rangkaian keypad berfungsi
untuk memasukkan nomor registrasi bayi, lalu memilih jenis kelamin bayi dengan
push button, setelah settingan selesai dilakukan maka heater dan fan/kipas
langsung bekerja untuk mendistribusikan suhu panas ke ruangan
chamber/incubator, dan display akan menampilkan indikator suhu ruangan, suhu
tubuh bayi, no registrasi bayi, dan jenis kelamin pada bayi. Sensor disini
diprogram pada saat suhu ruangan dibawah 43°C maka buzzer akan berbunyi, dan
pada saat suhu ruangan telah mencapai suhu yang disetting buzzer akan berbunyi
kemudian memberi sinyal pada heater dan fan berhenti untuk bekerja, dan yang
lebih penting pada saat suhu tubuh bayi mencapai 36°C buzzer juga akan berbunyi
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
xxvii
3.4 Flow Chart
Mulai
Inisialisasi
Setting suhu
air temperatur
No.Identitas Bayi
Jenis kelamin
YA
YA
Buzzer menyala
Selesai
xxviii
Berikut penjelasan dari flowchart di atas :
a) Inisialisasi pada saat tombol on/off ditekan, alat akan mulai bekerja yang
pertama-tama akan terjadi proses inisialisasi.
c) Tampil menu input data passion/bayi seperti No. Registrasi dan jenis kelamin.
d) Setelah semua data di input kemudian klik OK, maka heater dan fan langsung
bekerja dan sensor mulai membaca suhu yang ada di ruangan maupun suhu
tubuh bayi.
e) Pada saat suhu sudah mendekati suhu setting, sensor suhu akan memberi sinyal
ke mikrokontroler dan memberi perintah kerja heater dan fan menjadi
berkurang/pelan guna stabilnya suhu yang dihasilkan.
f) Apabila suhu ruangan melebihi suhu yang di setting maka buzzer akan berbunyi
dan kemudian heater dan fan akan mati.
xxix
3.5 Wiring Diagram
xxx
DAFTAR PUSTAKA
[1] L. Marwani, N. Demus, and R. Firman, “Penggunaan Sensor DHT11
Sebagai Indikator Suhu dan Kelembaban Pada Baby Incubator,” J. Mutiara
Elektromedik, vol. 1, no. 1, pp. 40–45, 2017.
[2] Rangga satria putra anggara 16222037 angkatan 2019 ATEM
ANDAKARA, simulator baby incubator portable dengan supply smart
power. 2019.
[3] S. Prasojo and B. Suprianto, “Rancang Bangun Sistem Pengendalian Suhu
Pada Inkubator Bayi Berbasis Fuzzy Logic Controller,” J. Tek. Elektro
Vol., vol. 08, no. 01, pp. 163–171, 2019.
[4] F. Arosa, “Mengenal Penyakit Hemolitik Pada Bayi Baru Lahir,” J. Ris.
Kesehat., vol. 5, no. 2, p. 104, 2017, doi: 10.31983/jrk.v5i2.1836.
[5] Robotshop, “Arduino Mega 2560 Datasheet,” Power, pp. 1–7, 2015,
[Online]. Available:
http://www.robotshop.com/content/PDF/ArduinoMega2560Datasheet.pdf
[6] A. Solikin, J. Juliansyah, H. Haryansyah, and ..., “Terapan Logika Fuzzy
Untuk Kendali Suhu Inkubator Bayi Menggunakan Fungsi Trapesium,” J.
Appl. …, vol. 3, no. 1, 2017, [Online]. Available:
https://www.neliti.com/publications/308829/terapan-logika-fuzzy-untuk-
kendali-suhu-inkubator-bayi-menggunakan-fungsi-trapes
[7] M. Amadri, “Amadri, Moch, 2015,” Libr. Politek. Negeri Bandung, vol.
1937, pp. 5–45, 2015, [Online]. Available:
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/96/jbptppolban-%0Agdl-mochamadri-
4787-3-bab2--8.pdf%0A
xxxi