Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MANAJEMEN ENERGI

“ Audit Energi Listrik pada Laboratorium SMA X ”

Dosen Pengampu : Dr. Ir. H. M. Iqbal Arsyad, M. T.


Fitriah, S. T., M. T.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 13

1. Yusvian Khabaranus D1021191089


2. Muhammad Ilham Chaniago D1021191093
3. Erwin Febriyanto D1021191099

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Audit Energi Listrik pada
Laboratorium SMA X ”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok dalam mata kuliah Manajemen Energi. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, sangat penulis
harapkan demi hasil penulisan yang memuaskan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang senantiasa memberikan arahan
dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca.

Pontianak, September 2021

Hormat kami,

Penulis,

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................. 1
Daftar Isi .................................................................................................................................... 2
Daftar Gambar ........................................................................................................................... 3
Daftar Tabel ............................................................................................................................... 4
BAB I Pendahuluan................................................................................................................... 5
I.1. Latar Belakang.................................................................................................................... 5
I.2. Rumusan Masalah............................................................................................................... 5
I.3. Tujuan................................................................................................................................. 6
I.4. Ruang Lingkup.................................................................................................................... 6
I.5. Sistematika Penulisan.......................................................................................................... 6
BAB II Teori ............................................................................................................................. 7
II.1. Audit Energi ...................................................................................................................... 7
II.2. Analisa Peluang Hemat Energi ........................................................................................ 9
II.3. Eksisting Laboratorium SMA X ...................................................................................... 9
II.4. Diagram Alir .................................................................................................................... 11
BAB III Isi dan Pembahasan ................................................................................................... 12
III.1. Hasil Dan Pembahasan ................................................................................................... 12
III.2. Intensitas Konsumsi Energi Listrik (IKE) ....................................................................... 14
III.3. Rekomendasi Peluang Penghematan Energi ..................................................................... 15
III.4. Perhitungan Rekomendasi Peluang Penghematan Energi ................................................. 15
BAB IV Penutup ........................................................................................................................ 20
IV.1. Kesimpulan........................................................................................................................ 20
IV. 2. Saran................................................................................................................................. 20
Referensi .................................................................................................................................... 21

DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1. Diagram Alir Audit Energi ............................................................................. 11


Gambar III. 1. Grafik Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Komputer ................. 12
Gambar III. 2. Grafik Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Biologi ..................... 13
Gambar III. 3. Grafik Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Fisika ....................... 13
Gambar III. 4. Grafik Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Kimia ....................... 14

2
Gambar III. 5. Grafik Pekomendasi Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Biologi. 17
Gambar III. 6. Grafik Rekomendasi Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Kimia.. 18
Gambar III. 7. Grafik Besaran IKE dari Dua Proses Audit Energi ........................................ 19

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ............. 8
Tabel 2.2. Data Laboratorium SMA X ............................................................................ 9
Tabel 2.3. Penggunaan Energi Listrik dan Pembayaran Tahun 2018 Laboratorium SMA X 10
Tabel 3.1. Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Komputer .................................. 12
Tabel 3.2. Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Biologi ...................................... 12
Tabel 3.3. Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Fisika ........................................ 13

3
Tabel 3.4. Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Kimia ....................................... 13
Tabel 3.5. Besar IKE Laboratorium yang Menggunakan AC ............................................. 14
Tabel 3.6. Besar IKE Laboratorium yang Tidak Menggunakan AC .................................... 14
Tabel 3.7. Rekomendasi Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Biologi .............. 16
Tabel 3.8. Rekomendasi Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Kimia ................ 18
Tabel 3.9. Rekomendasi dari Besar IKE Laboratorium yang Tidak Menggunakan AC ..... 18

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Salah satu bentuk energi yang sering dimanfaatkan bagi kehidupan manusia adalah energi
listrik. Energi listrik memiliki peranan yang sangat penting untuk mendukung fasilitas-fasilitas dalam
berbagai bidang, misalnya pada bidang industri, pendidikan, dan lain-lain. Hal tersebut menyebabkan
kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat dan biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan
suplai energi listrik juga semakin besar. Penghematan penggunaan energi merupakan tindakan yang
sangat penting, terutama yang menggunakan energi listrik. Pada bidang pendidikan, tentu
memerlukan lampu untuk penerangan, AC untuk pendingin ruangan, dan peralatan laboratorium
untuk sarana penelitian dan praktik peserta didik. Melakukan penghematan energi listrik pada lampu

4
penerangan, AC, peralatan praktik, dan peralatan penelitian tentu sangat menguntungkan bagi warga
sekolah dan bagi pemerintah.
Audit energi adalah teknik untuk menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan
mengidentifikasi potensi-potensi penghematan energi. Nilai IKE memberikan gambaran besarnya
efisiensi penggunaan energi listrik. Penelitian tentang audit energi menjadi objek yang sangat menarik
untuk diteliti, misalnya pada suatu SMA X yang berdiri diatas lahan seluas 4000 m2 dan luas
bangunan 2004,7 m2 yang terdiri dari kantor guru dan ruang kelas di satu lahan dan di lahan lainya
yaitu 1) Laboratorium Komputer, 2) Laboratorium Biologi, 3) Laboratorium Fisika, dan 4)
Laboratorium Kimia.
Laboratorium di SMA X tersebut menyediakan kapasitas daya listrik sebesar 66 kVA.
Penggunaan energi listrik di SMA X sebagian besar digunakan untuk mensuplai alat-alat kelistrikan di
empat laboratorium berupa peralatan penelitian, penerangan ruangan, dan pendingin di dalam ruang
yang beroperasi mencapai 10 −17 jam. Pemakaian energi listrik di laboratorium menunjukkan adanya
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 tagihan listrik adalah sebesar Rp 51.973.488,00
sementara pada tahun 2017 sebesar Rp 52.574.205,00. Disini terlihat adanya peningkatan sebesar
1,16%. Pada tahun 2018 tagihan listrik adalah semakin besar yaitu Rp 56.692.800,00. Di sini terjadi
peningkatan tagihan yaitu sebesar 6,07% dibandingkan tahun 2016. Untuk itu perlu dilakukan
evaluasi pemakian listrik yang semakin meningkat.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuatlah perumusan masalah mengenai perlu
dilakukannya audit energi listrik pada gedung laboratorium SMA X antara lain :
 Seberapa besar IKE listrik dan kualitas listrik di laboratorium SMA X untuk meningkatkan
efisiensi energi listrik ?
 Sumber apa yang membuat pemborosan penggunaan energi listrik di laboratorium SMA X ?
 Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk peluang penghematan energi (PHE) ?

I.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyampaikan hal-hal mengenai audit
energi listrik pada gedung laboratorium SMA X antara lain :
 Untuk mengetahui besar IKE listrik dan kualitas listrik di gedung laboratorium SMA X untuk
meningkatkan efisiensi energi listrik.
 Untuk mengetahui sumber apa yang membuat pemborosan penggunaan energi listrik di gedung
laboratorium SMA X.
 Dapat memberikan solusi yang dilakukan untuk peluang penghematan energi (PHE).

5
I.4. Ruang Lingkup
Agar ruang lingkup permasalahan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah. Masalah
yang akan dibahas hanya seputar hal-hal yang berkaitan dengan audit energi pada SMA X.

I.5. Sistematika Penulisan.

Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB II TEORI
Pada bab ini, berisikan teori yang digunakan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang
dibahas.
BAB III ISI DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, berisikan topik pembahasan.

BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis.

BAB II
TEORI

II. 1. Audit Energi


Pada hakikatnya telah diketahui bahwa efisiensi energi merupakan bagian dari konservasi
energi. Dalam kebijakan energi nasional disebutkan bahwa konservasi energi merupakan upaya yang
sistematis terencana dan terpadu guna melestarikan sumberdaya energi dalam negeri serta
meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Audit energi adalah suatu analisis terhadap konsumsi energi
dalam sebuah sistem yang menggunakan energi, seperti gedung bertingkat, pabrik, dan sebagainya.
Hasil dari audit energi adalah laporan tentang bagian yang mengalami pemborosan energi. Umumnya
bentuk energi yang diaudit adalah energi listrik dan energi dalam bentuk bahan bakar.

6
Monitoring pemakaian energi secara teratur merupakan keharusan untuk mengetahui besarnya
energi yang digunakan pada setiap bagian operasi selama selang waktu tertentu. Dengan demikian
usaha-usaha penghematan dapat dilakukan.

II. 1. 1. Konsep Audit Energi


Audit energi merupakan usaha atau kegiatan untuk mengidentifikasikan jenis dan besaran
energi yang digunakan pada bagian-bagian operasi suatu industri atau bangunan dan mencoba
mengidentifikasikan kemungkinan penghematan energi. Sasaran dari audit energi adalah untuk
mencari solusi untuk mengurangi konsumsi energi dan mengurangi biaya operasi. Untuk mengukur
besarnya efisiensi penghematan energi, maka digunakan parameter Benefit Cost Ratio (BCR) yang
didefinisikan sebagai berikut ini.

E . aDimana
.b : E = biaya energi tahunan (satuan uang)
BCR=
c a = potensi energi tahunan ( % dari harga E)
b = realisasi biaya energi yang dapat dihemat ( % dari harga a)
c = biaya realisasi (satuan uang)

II. 1. 2. Intensitas Konsumsi Energi (IKE)


Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik merupakan istilah yang digunakan untuk
mengetahui besarnya pemakaian energi pada suatu sistem (bangunan). Namun, energi yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah energi listrik. Pada hakikatnya, Intensitas Konsumsi Energi ini
adalah hasil bagi antara konsumsi energi total selama periode tertentu (satu tahun) dengan luasan
bangunan. Satuan IKE adalah kWh/m 2 per tahun. Dan pemakaian IKE ini telah ditetapkan di berbagai
negara antara lain ASEAN dan APEC. Menurut pedoman pelaksanaan konservasi energi listrik dan
pengawasannya di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional (Teknik Audit Energi Diknas
dalam menentukan prestasi penghematan energi. Untuk gedung kantor dan bangunan gedung
komersial dapat mengacu kepada standar nilai IKE yang diperlihatkan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1. Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Kriteria Ruang ber-AC (kWh/M2) per Bulan Ruang tanpa AC (kWh/M2) per Bulan
Sangat Efisien 4,17 – 7,92 0,84 –1,67
Efisien 7,92 – 12,08 1,67 –2,50
Cukup Efisien 12,08 – 14,58 -
Agak Boros 14,58 – 19,17 -
Boros 19,17 – 23,75 2,50 – 3,34
Sangat Boros 23,75 – 37,5 3,34 – 4,17

Audit energi rinci dapat dilakukan bilamana nilai IKE yang diperoleh lebih besar dari target
nilai IKE standar seperti yang dicantumkan di atas. Adapun perhitungan dari IKE sebagai berikut.

7
kWh total
IKE=
Luas Bangunan

II. 1. 3. Macam-Macam Audit Energi

Berikut ini merupakan beberapa jenis dari Audit energi.


a) Audit Berjalan (Walking Audit)
Walking audit ini sering disebut dengan mini audit. Audit yang dilakukan dengan analisis secara
sederhana, tanpa perhitungan yang rinci. Misalnya pada bidang perawatan dan penghematan yang
tidak terlalu memerlukan biaya investasi yang besar.
b) Audit Pendahuluan (Preliminary Audit)
Yaitu melakukan analisis perhitungan yang cukup jelas pada bagian vital saja, meliputi
indentifikasi mesin, analisis kondisi aktual, menghitung konsumsi energi, menghitung pemborosan
energi, dan lain-lain.
c) Audit Rinci (Detailed Audit)
Audit energi yang dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh aspek yang mengkonsumsi
energi listrik beserta semua kemungkinan penghematan yang dapat dilakukan. Biasanya dilakukan
oleh lembaga auditor yang profesional dalam jangka waktu tertentu
d) Rencana Pengelolaan Energi dan Tindakan Implementasi (Energy Management Plan and
Implementation Action)
yaitu seperti Audit Rinci, akan tetapi audit ini dilakukan secara berkesinambungan dalam jangka
waktu yang cukup lama dalam manajemen energi. Audit energi ini dimulai dengan membentuk
sebuah organisasi manajement energi. Hasil dari audit ini dapat dijadikan masukan utama bagi
suatu sistem manajemen energi untuk melakukan pengaturan energi secara terpadu.

II. 2. Analisa Peluang Hemat Energi


Apabila peluang hemat energi telah diidentifikasi, selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan
analisis peluang hemat energi yaitu dengan cara membandingkan potensi perolehan hemat energi
dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan energi yang
direkomendasikan. Penghematan energi pada laboratorium SMA X tetap harus memperhatikan
kenyamanan. Analisis peluang hemat energi dilakukan dengan usaha antara lain :
a) Menekan penggunaan energi hingga sekecil mungkin dengan cara mengurangi daya terpasang atau
terpakai dan jam operasi
b) Memperbaiki kinerja peralatan
c) Menggunakan sumber energi yang murah.

8
II. 2. 1. Perhitungan Konsumsi Energi
Besarnya konsumsi energi listrik dari suatu beban listrik dapat dihitung menggunakan rumus :

P .n . t . cos ⁡(φ) Dimana : P = Daya (watt)


kWh=
1000 n = Jumlah alat
t = Waktu/ lama operasi ( Jam)
φ = Besar nilai sudut dari beban

II. 3. Eksisting Laboratorium SMA X

Kondisi eksisiting laboratorium SMA X meliputi penerangan, AC, dan peralatan serta fasilitas
penunjang lain yang ada pada laboratorium SMA X, luas gedung keseluruhan sebesar 1.400 m 2
dengan jam kerja yaitu pukul 06.00-16.00 dengan daya listrik terpasang 66 kVA untuk laboratorium
dengan rincian seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.2. Data Laboratorium SMA X

Penerangan (36 Watt)


Nama Gedung Luas Total (m2) AC (350 Watt)
Luar Dalam

Laboratorium Komputer 540 6 12 2

Laboratorium Biologi 320 5 10 -

Laboratorium Fisika 270 4 8 1

Laboratorium Kimia 270 4 8 -

Tabel 2.3. Penggunaan Energi Listrik dan Pembayaran Rekening Tahun


2018 Laboratorium SMA X

Bulan Daya Terpakai (kWh) Jumlah yang Dibayar

Januari 5.893 Rp 4.714.400,−


Februari 5.755 Rp 4.604.000,−
Maret 5.861 Rp 4.688.800,−
April 6.007 Rp 4.805.600,−
Mei 5.870 Rp 4.696.000,−
Juni 5.609 Rp 4.487.200,−
Juli 5.972 Rp 4.777.600,−
Agustus 5.863 Rp 4.690.400,−
September 5.988 Rp 4.790.400,−
Oktober 5.979 Rp 4.783.200,−
November 6.040 Rp 4.832.000,−

9
Desember 6.029 Rp 4.823.200,−
Jumlah 70.866 Rp 56.692.800,−

II. 4. Diagram Alir


Berikut ini adalah gambar diagram alir Audit Energi.

10
Gambar II. 1. Diagram Alir Audit Energi

BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN

11
III. 1. Hasil Dan Pembahasan
Berikut ini merupakan hasil dari pengukuran besar energi listrik yang dihitung per bulan pada
setiap laboratorium SMA X sebagai data untuk dilakukan audit energi awal.

III. 1. 1. Laboratorium Komputer


Tabel 3.1. Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Komputer
Penggunaan Energi Besar energi (kWh per bulan) Presentase penggunaan energi (%)

Pencahayaan 298,08 8

Peralatan 3120,00 86
AC 210,00 6
Jumlah 3.628,08 100

Gambar III. 1. Grafik penggunaan


energi listrik pada Laboratorium
Komputer

III. 1. 2. Laboratorium Biologi


Tabel 3.2. Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Biologi

Penggunaan Energi Besar energi (kWh per bulan) Presentase penggunaan energi (%)
Pencahayaan 248,40 31
Peralatan 560,33 69
Jumlah 808,73 100

12
Gambar III. 2. Grafik Penggunaan Energi
Listrik pada Laboratorium Biologi

III. 1. 3. Laboratorium Fisika


Tabel 3.3. Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Fisika

Penggunaan Energi Besar energi (kWh per bulan) Presentase penggunaan energi (%)

Pencahayaan 198,72 22

Peralatan 587,46 66
AC 105,00 12
Jumlah 891,18 100

Gambar III. 3. Grafik Penggunaan


Energi Listrik pada Laboratorium
Fisika

III. 1. 4. Laboratorium Kimia


Tabel 3.4. Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Kimia
Penggunaan Energi Besar energi (kWh per bulan) Presentase penggunaan energi (%)
Pencahayaan 198,72 28
Peralatan 502,20 72
Jumlah 700,92 100

13
Gambar III. 4. Grafik
Penggunaan Energi Listrik pada
Laboratorium Kimia

III. 2. Intensitas Konsumsi Energi Listrik (IKE)

Intensitas Konsumsi Energi Listrik (IKE) adalah pembagian antara konsumsi energi listrik
pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan gedung. Dalam perhitungan IKE tersebut,
mempergunakan data luas kotor setiap laboratorium di lingkungan SMA X sebagai pembagi
pemakaian energi listrik selama sebulan untuk setiap gedung laboratorium. Perhitungan IKE per bulan
dan hasilnya untuk setiap laboratorium dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini.

kWhtotal 3628,08 kWh


1. Pada Laboratorium Komputer : IKE= = =6,72kWh/m 2
Luas Bangunan 540 m 2

kWhtotal 891,18 kWh


2. Pada Laboratorium Fisika : IKE= = =3,30 kWh /m2
Luas Bangunan 270 m 2

kWhtotal 808,73 kWh


3. Pada Laboratorium Biologi : IKE= = =2,53 kWh/m 2
Luas Bangunan 320 m 2

kWhtotal 700,92 kWh


4. Pada Laboratorium Kimia : IKE= = =2,60 kWh /m 2
Luas Bangunan 270 m 2

Tabel 3.5. Besar IKE Laboratorium yang Menggunakan AC


Penggunaan IKE (kWh/m2 )
Nama Gedung Luas (m2 ) Keterangan
Energi per bulan
Laboratorium Komputer 540 3628,08 6,72 Sangat Efisien
Laboratorium Fisika 270 891,18 3,30 Sangat Efisien
Jumlah 810 4519,26 5,01 Sangat Efisien

Tabel 3.6. Besar IKE Laboratorium yang Tidak Menggunakan AC


Penggunaan IKE (kWh/m2 )
Nama Gedung Luas (m2 ) Keterangan
Energi per bulan

14
Laboratorium Biologi 320 808,73 2,53 Boros
Laboratorium Kimia 270 700,92 2,60 Boros
Jumlah 590 1509,65 2,56 Boros

Merujuk dari kriteria nilai standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
tersebut, Laboratorium Komputer dan Laboratorium Fisika termasuk kategori sangat efisien (4,17 –
7,92) kWh/m2 per bulan pada ruangan yang menggunakan AC dalam pemakaian energinya.
Sedangkan untuk Laboratorium Biologi dan Laboratorium Kimia termasuk kategori boros (2,50 –
3,34) pada ruangan yang tidak menggunakan AC. Untuk nilai IKE Laboratorium Biologi yaitu 2,53
kWh/m2 per bulan sedangkan Laboratorium Kimia yaitu 2,60 kWh/m2 per bulan.

III. 3. Rekomendasi peluang penghematan energi

Peluang penghematan energi untuk untuk Laboratorium Biologi dan Laboratorium Kimia
yang penggunaan energi listriknya termasuk katagori boros, diupayakan untuk menjadi efisien dalam
penggunaan energi listrik dapat diuraikan sebagai berikut ini.

 Pada Laboratorium Biologi dengan cara mengurangi dan menggantikan lampu TL menjadi lampu
LED.
 Pada Laboratorium Kimia dengan cara mengurangi dan menggantikan lampu TL menjadi lampu
LED, serta mengoptimalkan waktu pemakaian peralatan khususnya yang menggunakan sumber
daya listrik.

III. 4. Perhitungan Rekomendasi Peluang Penghematan Energi


Penerangan pada Laboratorium Biologi dan Laboratorium Kimia dibagi menjadi dua, yaitu
penerangan di dalam ruangan dan penerangan di luar ruangan. Berikut ini analisis rekomendasi dari
kedua laboratoium tersebut untuk mendapatkan peluang penghematan energi.

1) Laboratorium Biologi
Laboratorium Biologi memiliki luas bangunan (A) sebesar 320 m2. Penerangan di bagian dalam
ruangan menggunakan 10 buah lampu TL, sedangkan di bagian luarnya menggunakan 5 buah
lampu TL. Lampu TL yang digunakan memiliki daya 36 Watt dan arus pencahayaan setiap lampu (ϕ)
sebesar 2850 lumen. Efiensi penerangan (η) sebesar 60% dan faktor depresiasi akibat pengaruh
pengotoran dan umur pemakaian (d) sebesar 85%. Rekomendasi untuk mendapatkan peluang
penghematan energi dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lampu dan menggantikan lampu
TL menjadi lampu TL LED 36 Watt yang memiliki arus pencahayaan setiap lampu (ϕ) sebesar
3400 lumen, baik pada bagian dalam ruangan, maupun pada bagian luar ruangan.

15
 Bagian dalam ruangan
Menghitung kuat penerangan (E) di bagian dalam ruangan dari 10 buah lampu TL :

n . ϕ . η . d 10 ×2850 × 0,6× 0,85 14535


E= = = =45,42 lux
A 320 320

Menghitung jumlah lampu (n) TL LED yang dibutuhkan untuk bagian dalam ruangan :

E. A 45,42 ×320 14534,4


n= = = =8,38=8 buah Lampu
ϕ .η . d 3400× 0,6 ×0,85 1743

 Bagian luar ruangan


Menghitung kuat penerangan (E) di luar ruangan dari 5 buah lampu TL :
n . ϕ . η . d 5 ×2850 × 0,6× 0,85 7267,5
E= = = =22,71lux
A 320 320

Menghitung jumlah lampu (n) TL LED yang dibutuhkan untuk bagian luar ruangan :

E. A 22,71× 320 7267,2


n= = = =4,20=4 buah Lampu
ϕ .η . d 3400× 0,6 ×0,85 1743

 Perhitungan Besar Energi (kWh) per bulan dari rekomendasi penghematan energi pada
Laboratorium Biologi :
8 lampu× 36 Watt × 10 jam× 30 hari
Dalam Ruangan= =86,40 kWh per bulan
1000

4 lampu× 36 Watt × 12 jam× 30 hari


Luar Ruangan= =51,84 kWh per bulan
1000

Total energi untuk penerangan : 86,40 + 51,84 = 138,24 kWh per bulan

Tabel 3.7. Rekomendasi Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Biologi

Penggunaan Energi Besar energi (kWh per bulan) Presentase penggunaan energi (%)
Pencahayaan 138,24 20
Peralatan 560,33 80
Jumlah 698,57 100

16
Gambar III. 5. Grafik Rekomendasi
Penggunaan Energi Listrik pada
Laboratorium Biologi

Jadi, rekomendasi untuk penghematan energi pada Laboratorium Biologi dapat dilakukan dengan cara
mengurangi dan mengganti lampu pada bagian dalam ruangan dari 10 buah lampu TL menjadi 8 buah
lampu TL LED dan pada luar ruangan dari 5 buah lampu TL menjadi 4 buah lampu TL LED.

2) Laboratorium Kimia
Laboratorium Kimia memiliki luas bangunan (A) sebesar 270 m2. Penerangan di bagian dalam
ruangan menggunakan 8 buah lampu TL, sedangkan di bagian luarnya menggunakan 4 buah lampu
TL. Lampu TL yang digunakan memiliki daya 36 Watt dan arus pencahayaan setiap lampu (ϕ) sebesar
2.850 lumen. Efiensi penerangan (η) sebesar 60% dan faktor depresiasi akibat pengaruh pengotoran
dan umur pemakaian (d) sebesar 85%. Rekomendasi untuk mendapatkan peluang penghematan
energi dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lampu dan menggantikan lampu TL menjadi
lampu TL LED 36 Watt yang memiliki arus pencahayaan setiap lampu (ϕ) sebesar 3.400 lumen,
baik pada bagian dalam ruangan, maupun pada bagian luar ruangan.

 Bagian dalam ruangan


Menghitung kuat penerangan (E) di bagian dalam ruangan dari 8 buah lampu TL :
n . ϕ . η . d 8 ×2850 × 0,6 ×0,85 11.628
E= = = =43,07 lux
A 270 270

Menghitung jumlah lampu (n) TL LED yang dibutuhkan untuk bagian dalam ruangan :

E. A 43,07 ×270 11.628,9


n= = = =6,70=7 buah Lampu
ϕ .η . d 3400× 0,6 ×0,85 1.734

17
 Bagian luar ruangan
Menghitung kuat penerangan (E) di luar ruangan dari 4 buah lampu TL :

n . ϕ . η . d 4 ×2850 ×0,6 × 0,85 5.814


E= = = =21,53 lux
A 270 270

Menghitung jumlah lampu (n) TL LED yang dibutuhkan untuk bagian luar ruangan :

E. A 21,53× 270 5.813,1


n= = = =3,35=3 buah Lampu
ϕ .η . d 3400× 0,6 ×0,85 1.734

 Perhitungan Besar Energi (kWh) per bulan dari rekomendasi penghematan energi pada
Laboratorium Kimia :
7 lampu× 36 Watt × 10 jam× 30 hari
Dalam Ruangan= =75,60 kWh per bulan
1000

3 lampu ×36 Watt × 12 jam× 30 hari


Luar Ruangan= =38,88 kWh per bulan
1000

Total energi untuk penerangan : 75,60 + 38,88 = 114,48 kWh per bulan

Tabel 3.8. Rekomendasi Penggunaan Energi Listrik pada Laboratorium Kimia

Penggunaan Energi Besar energi (kWh per bulan) Presentase penggunaan energi (%)
Pencahayaan 114,48 19
Peralatan 502,20 81
Jumlah 616,68 100

Gambar III. 6. Grafik Rekomendasi


Penggunaan Energi Listrik pada
Laboratorium Kimia

18
Jadi, rekomendasi untuk penghematan energi pada Laboratorium Kimia dapat dilakukan dengan cara
mengurangi dan mengganti lampu pada bagian dalam ruangan dari 8 buah lampu TL menjadi 7 buah
lampu TL LED dan pada luar ruangan dari 4 buah lampu TL menjadi 3 buah lampu TL LED.

Hasil dari rekomendasi terlihat pada tabel dibawah ini.


Tabel 3.9. Rekomendasi dari Besar IKE Laboratorium yang Tidak Menggunakan AC
Penggunaan IKE (kWh/m2 )
Nama Gedung Luas (m2 ) Keterangan
Energi per bulan
Laboratorium Biologi 320 698,57 2,18 Efisien
Laboratorium Kimia 270 616,68 2,28 Efisien
Jumlah 590 1.315, 25 2,23 Efisien

Gambar III. 7. Grafik Besaran IKE dari Dua Proses Audit Energi

19
BAB IV
PENUTUP

IV. 1. Kesimpulan
Dari analisis konsumsi energi di beberapa Laboratorium SMA X, maka terdapat beberapa
kesimpulan hasil audit energi antara lain :

 Berdasarkan audit energi awal, laboratorium yang tidak menggunakan AC tetapi menggunakan
energi listrik yang melebihi standar Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dalam rentang 1,67–2,50
kWh/ m2 per bulan adalah Laboratorium Biologi dan Laboratorium Kimia berturut-turut sebesar
2,53 kWh/ m2 per bulan dan 2,60 kWh / m2 per bulan, sehingga perlu dilakukan audit energi.
 Berdasarkan hasil audit energi rinci, diperoleh harga IKE energi listrik pada Laboratorium Biologi
sebesar 2,18 kWh/m2 per bulan dan pada Laboratorium Kimia sebesar 2,28 kWh/m 2 per bulan,
serta rata-rata IKE untuk dua Laboratorium tersebut sebesar 2,23 kWh/ m 2 per bulan yang
termasuk kategori efisien.
 Rekomendasi yang dilakukan untuk Peluang Hemat Energi (PHE) adalah dengan cara mengurangi
jumlah lampu dan melakukan pergantian lampu dari lampu TL ke lampu TL LED serta dengan
mengoptimalkan waktu penggunaan peralatan. Penghematan yang diperoleh dalam setahun jika
Rekomendasi untuk Peluang Hemat Energi (PHE) ini diimplementasikan, yaitu sebesar 1.509,65 –
1.315,25 = 194,40 kWh/bulan. Besarnya IKE listrik hasil implementasi pada audit rinci per satuan
luas yang dikondisikan (net area) adalah 2,23 kWh/ m2 per bulan.

IV. 2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam makalah ini adalah pembaca sebaiknya
menyimak dan memahami secara detail mengenai materi yang telah disampaikan, agar pembaca
mendapatkan pengetahuan yang memadai, yang dapat digunakan untuk penghematan energi dimasa
yang akan datang.

20
REFERENSI

1. Chumaidy, Adib. (2017). Analisa Perbandingan Penggunaan Lampu TL, CFL, dan Lampu
Led (Studi Kasus pada Apartemen X). Sinusoida, 19(1), 4−7. Diambil dari :
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sinusoida/article/download/149/120 (Diakses pada
tanggal 5 September 2021).

2. Nirita Noviyati Rahayu, Dede Suhendi, dan Evyta Wismiana. Audit Energi Listrik Pada PT.
X. Diambil dari :
https://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/download/460/438 (Diakses pada
tanggal 2 September 2021).

3. Syahri. (2015). Audit Energi Listrik di SMK Negeri 2 Pontianak. Jurnal ELKHA, 7(1),
28−33. Diambil dari :
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/Elkha/article/downloadSuppFile/12022/804
(Diakses pada tanggal 2 September 2021).

4. Budi Agung Raharjo, Unggul Wibawa, Hadi Suyono. Studi Analisis Konsumsi dan
Penghematan Energi di PT. P.G. Krebet Baru I. 1−2. Diambil dari :
https://id.scribd.com/document/362507177/Studi-Analisis-Konsumsi-dan-Penghematan-
energi-pdf (Diakses pada tanggal 2 September 2021).

5. Jamal Jamal, Marlina, dan Floransya Dwi. (2019). Audit Energi dan Analisis Peluang
Penghematan Energi Listrik Pada Bagian Produksi di PT. EPFM Makassar. SINERGI, 17(1),
42−43. Diambil dari :
https://core.ac.uk/download/pdf/270219825.pdf (Diakses pada tanggal 3 September 2021).

6. Kementerian Perindustrian. (2011). Pedoman Teknis Audit Energi dalam Implementasi


Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 di Sektor Industri (Fase 1). Jakarta Selatan :
Kementerian Perindustrian. Diambil dari :
https://kemenperin.go.id/download/18860 (Diakses pada tanggal 2 September 2021).

7. Ghurri, Ainul. (2016). Konsep Manajemen Energi. Bali : Jurusan Teknik Mesin Universitas
Udayana. Diambil dari :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/8258d0c1b0def380459c869
708393bbf.pdf (Diakses pada tanggal 7 September 2021).

21

Anda mungkin juga menyukai