Disusun oleh :
I Kadek Satriya Dhinata 1605541056
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan karya tulis ini
berdasarkan pengamatan penulis, buku – buku pedoman, serta data-data dan
keterangan dari berbagai lieratur. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan
karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan
ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu modul praktikum PLTMH
kemudian mengimplementasikan modul tersebut dengan menyusun suatu petunjuk-
petunjuk praktikum serta melakukan pengukuran pada prototype PLTMH.
Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang telah ada,
digunakan sebagai acuan untuk parameter-parameter pengukuran yang dapat
dilakukan dengan prototype tersebut
Bukit Jimbaran, Mei 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Udayana semester 4
(genap) yang mengadakan kuliah lapangan dan kunjungan ke PLTMH Jatiluwih,
diharapkan mampu memperoleh pengetahuan tentang sistem kerja PLTMH, tata
tertib kerja, penempatan serta cara kerja alat-alat yang digunakan, dan hal yang
berkaitan dengan PLTMH. Mahasiswa juga diharapkan dapat mengidentifikasi
secara langsung penerapan kelistrikan pada PLTMH Jatiluwih tersebut.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat diadakannya kegiatan kunjungan ke PLTMH Jatiluwih
yaitu:
1. Mengetahui sistem kerja dari PLTMH Jatiluwih.
2. Menambah kemampuan praktis dalam bidang kelistrikan.
3. Memenuhi tugas UAS mata kuliah Energi Terbarukan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Selain daripada itu, pada saat ini di dalam masyarakat Jatiluwih juga telah terbentuk
kelompok – kelompok tani yang kemudian akan bisa meningkatkan pendapatan
masyarakat seperti kelompok tani ikan, kelompok ternak, dll. Organisasi
kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan (irigasi) sawah yang
digunakan dalam bercocok tanam padi di Jatiluwih dan di pulau Bali pada
umumnya disebut dengan istilah Subak.
2.2 PLTMH
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah pembangkit
listrik berskala kecil dengan output di bawah 100 KW yang memanfaatkan potensi
aliran air yang terdapat di pedesaan sebagai sumber tenaga misalnya saluran irigasi,
sungai atau air terjun alam. PLTMH memiliki konstruksi yang sederhana, mudah
dioperasikan, mudah dalam perawatan serta dengan biaya investasi yang terjangkau
sehingga cocok diterapkan untuk menerangi wilayah pedesaan yang tidak
terjangkau aliran listrik PLN.
Secara teknis, pembangkit listrik tenaga mikro hidro memiliki tiga
komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator.
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro mendapatkan energi dari aliran air yang
memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, pembangkit listrik tenaga
mikro hidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin tinggi
jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi
energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit
listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya
seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunan (head) dan jumlah debit air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga
komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Pada
dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin
tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah
menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan
air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air
4
menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit
yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau
kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan
diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.
1. Bendungan (Weir)
Bendungan (weir) atau waduk dapat adalah bangunan yang berada melintang
sungai yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran air. Konstruksi bendungan
5
(weir) bertujuan untuk menaikkan dan mengontrol tinggi air dalam sungai secara
signifikan sehingga elevasi muka air cukup untuk dialihkan ke dalam intake
pembangkit.
6
8. Saluran Pembuang (Tailrace)
Saluran pembuang berfungsi untuk mengalirkan air keluar setelah memutar turbin.
9. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air
akan memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini
dihubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin
Francis,kaplan,petlon,dll
10. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox,
memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet di dalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron.
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan
untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat
berupa generator sinkron tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung
darikebutuhan
7
12. Panel Hubung dan Lemari Hubung
Jenis dan pengaturan suatu panel hubung (switch board) ditentukan dengan
memperhatikan jumlah unit peralatan, jumlah rangkaian saluran transmisi, sistem
kontrol, jumlah petugas kerja (operating personel) serta skala dan pentingnya
pusat listrik yang bersangkutan.
8
Pemprov dan DPRD Bali, Bupati Kabupaten Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti,
Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, unsur Forkominda, serta jajaran pimpinan
OPD di lingkungan Pemkab Tabanan yang dipimpin Sekda I Nyoman Wirna
Ariwangsa.
Pada tahap awal, pengoperasian PLTMH ini akan menghasilkan energi
listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penerangan jalan sebanyak 200
titik di wilayah Subak Jatiluwih. Lampu penerang jalan itu juga merupakan bantuan
dari Pemerintah Toyama yang didanai JICA. Keberadaan empat unit PLTMH di
Jatiluwih tersebut, sesuai kebijakan energi nasional, pada 2025 ditargetkan ada 45
ribu megawatt yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berbasis energi baru
terbarukan. Sekitar 21 ribu megawatt di antaranya dihasilkan melalui berbasis
PLTH. Jadi empat unit PLTMH di Jatiluwih akan dicatat sebagai bagian dari
pemenuhan target tersebut
9
Unit pertama PLTMH Jatiluwih berada tepat di balik Monumen UNESCO.
Penggunannya masih untuk skala kecil yaitu menerangi lampu jalan pada terasering
Jatiluwih. Berikut merupakan lampu penerangan tersebut.
Pada unit pertama ini dilengkapi dengan turbin, generator, beban, panel
beserta baterainya dan juga komponen untuk pendistribusian listrik yang
dihasilkannya.
Prinsip kerjanya yaitu tergantung dari kapasitas air yang mengalir pada
turbinnya. Pertama air akan mengalir melaluli turbin, dari sinilah muncul energi
mekanis yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi listrik
ini tidak langsung dimanfaatkan tetapi pertama disimpan terlebih dahulu pada
baterai yang ada di belakang panel. Karena kerja PLTMH sangat bergantung pada
kapasitas air yang mengalir maka pada saat musim kemarau listrik yang dihasilkan
tidak akan optimal, tetapi pada saat musim hujan ketika kapasitas air yang melalui
turbin melebih batasnya maka turbin akan berhenti bekerja karena plang kayu yang
ada pada turbin akan terangkat dan menyebabkan turbin terangkat dan berhenti
bekerja. Plang kayu yang terangkat ini bisa diturunkan kembali ketika kapasitas air
yang melalui turbin sudah kembali normal. Cara menurunkannya yaitu masih
manual menggunakan tenaga manusia dengan cara menariknya ke bawah.
Berikut merupakan gambar – gambar dari komponen yang ada pada unit pertama :
1. Turbin
10
Spesifikasi turbin bisa dilihat pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Spesifikasi Turbin Air Unit Pertama
Spesifikasi Turbin Air
Tipe Tipe terbuka aliran melingkar
Jumlah penggunaan air 0,014 m3/s
Ketinggian efektif 2,1 m
Efisiensi pembangkitan 55%
Output pembangkitan 0,16 kW
Diameter 2,5 m
2. Generator
11
3. Panel
4. Baterai
12
Baterai pada unit pertama ini digunakan untuk menyimpan listrik
yang dihasilkan sebelum dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yaitu
untuk menerangi lampu jalan pada terasering.
13
dari turbin kedua berbeda dengan ukuran pada turbin pertama, dimana ukuran
turbin kedua lebih kecil dibandingan dengan turbin pada unit pertama. Berikut
merupakan gambar – gambar dari komponen yang ada pada unit kedua :
1. Turbin
14
2. Generator
3. Panel
15
Panel pada unit kedua ini digunakan untuk mengontrol penggunaan
dari unit ini sendiri, terlihat pada layar indikatornya menunjukkan 129 V,
3,75 A dan 0,490 kW. Panel ini digunakan oleh dua unit yaitu unit kedua
dan ketiga.
4. Baterai
16
2.3.3 Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih.
Unit ketiga PLTMH Jatiluwih terletak sekitar 500 meter dari unit kedua,
akses menuju unit ketiga ini yaitu dengan cara berjalan kaki. Komponen yang ada
pada unit ketiga ini pun sama seperti yang ada pada unit pertama dan unit kedua,
tetapi yang membedakan adalah bentuk dari turbinnya. Terlihat perbedaannya yaitu
pada unit pertama dan kedua memiliki bentuk yang sama tetapi pada unit pertama
memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan turbin pada unit kedua,
sedangkan pada unit ketiga bentuk tubin berbeda dengan unit pertama dan kedua.
Bentuk turbin pada unit ketiga berbentuk spiral. Panel pada unit ketiga pun
dijadikan satu dengan panel unit kedua sehingga satu panel digunakan untuk dua
unit yaitu unit kedua dan unit ketiga.
Prinsip kerjanya yaitu tergantung dari kapasitas air yang mengalir pada
turbinnya. Pertama air akan mengalir melaluli turbin, dari sinilah muncul energi
mekanis yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi listrik
ini tidak langsung dimanfaatkan tetapi pertama disimpan terlebih dahulu pada
baterai yang ada di belakang panel. Karena kerja PLTMH sangat bergantung pada
kapasitas air yang mengalir maka pada saat musim kemarau listrik yang dihasilkan
17
tidak akan optimal, tetapi pada saat musim hujan ketika kapasitas air yang melalui
turbin melebihi batasnya maka turbin akan berhenti bekerja karena plang kayu yang
ada pada turbin akan terangkat dan menyebabkan turbin terangkat dan berhenti
bekerja. Plang kayu yang terangkat ini bisa diturunkan kembali ketika kapasitas air
yang melalui turbin sudah kembali normal. Berikut merupakan gambar – gambar
dari komponen yang ada pada unit ketiga :
1. Turbin
18
2. Generator
3. Panel
19
4. Baterai
Baterai pada unit ketiga ini digunakan untuk menyimpan listrik yang
dihasilkan sebelum dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yaitu untuk
menerangi lampu jalan pada terasering.
20
2.3.4 Unit Keempat PLTMH Jatiluwih
Unit keempat PLTMH Jatiluwih berada di Air Terjun Yeh Ho. Komponen
yang ada pada unit keempat ini yaitu hampir sama dengan unit lainnya memiliki
turbin, panel, generator, baterai, komponen untuk pendistribusian litrik yang
dihasilkan serta pada unit keempat ini memiliki gate valve yang digunakan untuk
mengatur kapasitas air yang masuk ke dalam turbin sehinggga ketika kapasitas air
yang masuk ke dalam turbin tidak melebihi batasnya jadi kerusakan pada turbin
dapat dihindari . Prinsip kerjanya juga hampir sama yaitu air diputar oleh turbin
yang kemudian dari hasil putaran ini menghasilkan energi mekanis yang kemudian
oleh generator diubah menjadi energi listrik lantas disimpan pada baterai. Berikut
merupakan gambar – gambar dari komponen yang ada pada unit keempat :
21
1. Turbin
22
2. Generator
3. Panel
23
4. Baterai
24
air pada saat kunjungan lebih besar daripada debit air yang sudah diukur
sebelumnya.
25
debit air pada saat kunjungan lebih kecil dibandingkan dengan debit air yang sudah
terukur sebelumnya.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan karya tulis yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro ( PLTMH ) adalah pembangkit
listrik berskala kecil dengan out put antara 1MW – 10 MW yang
memanfaatkan aliran air sebagai sumber tenaga.
2. Kelebihan dari PLTMH adalah :
- Sumber energi terbarukan
- Efisiensi tinggi
- Banyak sumber potensinya di Indonesia
- Ramah lingkungan
- Air keluarannya bisa dipakai untuk irigasi
- Bisa digunakan untuk jangka panjang
- Mutlifungsional
- Bisa menjadi solusi energi alternatif di daerah yang berpotensi
menghasilkan sumber energi listrik dari aliran air
- Mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan akan sumber
energi litsrik dari batu bara atau dari PT. PLN
- Alat - alat yang dibutuhkan mudah diperoleh
- Biaya yang relatif murah tetapi barang yang dihasilkan tetap berkualitas
Kekurangan dari berkembangnya PLTMH adalah :
- Banyak masyarakat yang kurang mengerti tentang pengganti energi listrik
tenaga batu bara
- Kurangnya kreatifitas, sehingga masyarakat didaerah yang berpotensi
menghasilkan energi listrik dari aliran air cenderung malas mencari energi
listrik alternatif sehingga menjadi tergantung dengan PLN yang saat ini
harga per kWh semakin mahal
27
3. PLTMH Jatiluwih terdiri dari empat unit dengan 3 panel pengontrol.unit.
Unit kedua dan unit ketiga menggunakan satu panel dalam
pengoperasiannya.
4. Keuntungan dari PLTMH yaitu dari segi teknologi, PLTMH memiliki
konstruksi yang masih sederhana dan mudah dioperasikan serta mudah
dalam perawatan dan penyediaan suku cadang. Dari segi ekonomi, biaya
operasi dan perawatannya relatih murah sedangkan investasinya cukup
bersaing dengan pembangki listrik lainnya.
28
DAFTAR PUSTAKA
29