Anda di halaman 1dari 34

ENERGI TERBARUKAN

KUNJUNGAN STUDI PLTMH JATILUWIH DI DESA JATILUWIH,


KECAMATAN PENEBEL, KABUPATEN TABANAN, BALI

Disusun oleh :
I Kadek Satriya Dhinata 1605541056

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan karya tulis ini
berdasarkan pengamatan penulis, buku – buku pedoman, serta data-data dan
keterangan dari berbagai lieratur. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan
karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan
ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu modul praktikum PLTMH
kemudian mengimplementasikan modul tersebut dengan menyusun suatu petunjuk-
petunjuk praktikum serta melakukan pengukuran pada prototype PLTMH.
Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang telah ada,
digunakan sebagai acuan untuk parameter-parameter pengukuran yang dapat
dilakukan dengan prototype tersebut
Bukit Jimbaran, Mei 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
BAB I .......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 3
2.1 Desa Jatiluwih ................................................................................................ 3
2.1.1 Geografis Jatiluwih ............................................................................ 3
2.2 PLTMH ........................................................................................................... 4
2.2.2 Prinsip Kerja PLTMH ....................................................................... 5
2.2.3 Komponen PLTMH ........................................................................... 5
2.3 PLTMH Jatiluwih ......................................................................................... 8
2.3.1 Unit Pertama PLTMH Jatiluwih …………………………………. 9
2.3.2 Unit Kedua PLTMH Jatiluwih ..................................................... ..13
2.3.3 Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih ....................................................... 17
2.3.4 Unit Keempat PLTMH Jatiluwih ................................................... 21
2.4 Analisis Perhitungan Daya Yang Dibangkitkan PLTMH ...................... 24
2.4.1 Perhitungan Daya Unit Pertama ………………………………….24
2.4.2 Perhitungan Daya Unit Kedua dan Ketiga .................................. ..25
2.4.3 Perhitungan Daya Unit Keempat ................................................... 25
BAB III ..................................................................................................................27
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................29

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Turbin Pada Unit Pertama PLTMH Jatiluwih............................. 10


Gambar 2.2 Turbin Unit Pertama PLTMH Jatiluwih ..................................... 12
Gambar 2.3 Generator Unit Pertama PLTMH Jatiluwih ................................ 13
Gambar 2.4 Panel Unit Pertama PLTMH Jatiluwih ....................................... 13
Gambar 2.5 Baterai Unit Pertama PLTMH Jatiluwih ..................................... 14
Gambar 2.6 Turbin Pada Unit Kedua PLTMH Jatiluwih ............................... 15
Gambar 2.7 Turbin Unit Kedua PLTMH Jatiluwih ........................................ 16
Gambar 2.8 Generator Unit Kedua PLTMH Jatiluwih ................................... 17
Gambar 2.9 Panel Unit Kedua PLTMH Jatiluwih .......................................... 17
Gambar 2.10 Baterai Unit Kedua PLTMH Jatiluwih ....................................... 18
Gambar 2.11 Turbin Pada Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih ............................... 19
Gambar 2.12 Turbin Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih ........................................ 20
Gambar 2.13 Generator Unit Kedua PLTMH Jatiluwih ................................... 21
Gambar 2.14 Panel Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih .......................................... 21
Gambar 2.15 Baterai Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih ....................................... 22
Gambar 2.16 Turbin Pada Unit Keempat PLTMH Jatiluwih ........................... 23
Gambar 2.17 Turbin Unit Keempat PLTMH Jatiluwih .................................... 24
Gambar 2.18 Generator Unit Keempat PLTMH Jatiluwih ............................... 25
Gambar 2.19 Panel Unit Keempat PLTMH Jatiluwih ...................................... 25
Gambar 2.20 Baterai Unit Keempat PLTMH Jatiluwih ................................... 26

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Turbin Air Unit Pertama ............................................. 12


Tabel 2.2 Spesifikasi Turbin Air Unit Kedua. ............................................... 16
Tabel 2.3 Spesifikasi Turbin Air Unit Ketiga................................................ 20
Tabel 2.4 Spesifikasi Turbin Air Unit Keempat ............................................ 24

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia hidup tidak lepas dari energy. Terlebih saat ini hampir semua
aktifitas manusia sangat tergantung dengan energy, dengan kata lain ,
manusia tidak dapat hidup tanpa energy.Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan
sehari hari, sebagai contoh, alat penerangan,motor penggerak, peralatan rumah
tangga,aktifitas dalam perindustrian itu semua dapat berfungsi apabila ada energy.
Tapi saat ini terjadi banyak sekali dimnamika ataupun permasalahan yang dihadapi
Negara maupun dunia masalah kebutuhan energy, yaitu, semakin cepatnya
pertumbuhan masyarakat bahkan di masa krisis, rasio elektrifikasi yang baru
mencapai 60%,kendala infra struktur dalam pemanfaatan energy. Investasi suasta
yang masih kecil , dan pemanfaatan sember energy terbarukan masih kecil serta
ketiadaan kegiatan eksplorasi cadangan baru mengakibatkan terganggunya
produksi energy primer nasional.kalau hal ini tidak langsung ditangani ataupun di
waspadai pemerintah, maka akan terjadi krisis energy yang dapat menimbulkan
efek yang sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia.
Sementara permintaan energi semakin meningkat seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan yang terus berkembang.
Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil terutama minyak bumi
menimbulkan kekhawatiran mengingat energi tersebut bukan energi yang
terbarukan. Kesenjangan pendapatan masyarakat yang cukup tinggi semakin
menambah kompleksitas permasalahan di sektor energi. Ketergantungan Indonesia
terhadap energi fosil terutama minyak bumi menimbulkan kekhawatiran mengingat
energi tersebut bukan energi yang terbarukan. Dengan tingkat eksploitasi yang
dilakukan saat ini tanpa penemuan cadangan baru yang signifikan serta kapasitas
kilang yang cenderung stagnan, akan menyebabkan jumlah cadangannya di dalam
negeri semakin menipis, sehingga salah satu cara dalam meningkatkan pasokan
energi yang sumbernya bukan energi fosil yaitu dengan pembangunan PLTMH di
Jatiluwih.

1
Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Udayana semester 4
(genap) yang mengadakan kuliah lapangan dan kunjungan ke PLTMH Jatiluwih,
diharapkan mampu memperoleh pengetahuan tentang sistem kerja PLTMH, tata
tertib kerja, penempatan serta cara kerja alat-alat yang digunakan, dan hal yang
berkaitan dengan PLTMH. Mahasiswa juga diharapkan dapat mengidentifikasi
secara langsung penerapan kelistrikan pada PLTMH Jatiluwih tersebut.

1.2 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan


Tujuan diadakannya kegiatan kunjungan ke PLTMH Jatiluwih adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat secara
langsung sistem kerja dari PLTMH Jatiluwih yang dikunjungi.
2. Sebagai pembelajaran bagi mahasiswa untuk membandingkan teori
yang ada dengan kondisi di lapangan.
3. Sebagai wadah untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai
pemafaatan Energi Terbarukan

1.3 Manfaat
Adapun manfaat diadakannya kegiatan kunjungan ke PLTMH Jatiluwih
yaitu:
1. Mengetahui sistem kerja dari PLTMH Jatiluwih.
2. Menambah kemampuan praktis dalam bidang kelistrikan.
3. Memenuhi tugas UAS mata kuliah Energi Terbarukan.

1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan kunjungan ini adalah:
Hari, Tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018
Tempat : PLTMH Jatiluwih
Alamat : Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan,
Bali

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Desa Jatiluwih


Sawah berundak Jatiluwih Bali atau sawah terasering Jatiluwih adalah salah
satu tempat wisata di Tabanan yang paling populer dengan pemandangan hamparan
sawah berundak-undak yang indah selain Tegalalang rice terrace Ubud, Munduk
rice terraces, dan objek wisata pemandangan sawah berundak lainnya di Bali.
Jatiluwih adalah sebuah desa yang mempunyai daerah hamparan
persawahan luas dengan panorama sawah bertingkat yang indah yang terletak di
wilayah Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan Bali. Desa Jatiluwih terkenal
sebagai tempat wisata dengan keindahan sawah terasering yang masih
menggunakan sistem pengairan sawah tradisional Bali, lokasinya terletak dekat
dengan pegunungan Batukaru dengan kondisi udara yang lumayan sejuk. Untuk
mengunjungi obyek wisata Jatiluwih Bali dengan pemandangan sawah bertingkat-
tingkat yang indah ini bisa ditempuh dengan jarak kurang lebih 50 KM atau sekitar
± 1 jam 30 menit dari kota Denpasar. Bagi anda yang sedang liburan di pulau Bali,
objek wisata sawah terasering Jatiluwih Bali ini bisa dijadikan pilihan untuk
berlibur untuk menikmati keindahan panorama sawah pegunungan yang memikat
hati.

2.1.1 Geografi Jatiluwih


Dari segi geografis, Jatiluwih memiliki luas wilayah sekitar 33,22 km2,
dengan ketinggian kurang lebih 1,059 meter atau 3,476 kaki diatas permukaan laut.
Jatiluwih memiliki iklim tropis pada hampir sepanjang sebagian besar bulan dalam
setahun, terdapat curah hujan signifikan di daerah ini, suhu tahunan adalah rata-rata
19.0° C. Jatiluwih merupakan daerah pertanian dengan petani padi sebagai
mayoritas penduduknya. Selain sebagai penghasil beras dan juga beras merah dari
hamparan sawah terasering/berundak-undak yang luas dan besar, daerah ini juga
menghasilkan tanaman kebun lainnya seperti sayuran, kelapa, kopi, pisang, dll.

3
Selain daripada itu, pada saat ini di dalam masyarakat Jatiluwih juga telah terbentuk
kelompok – kelompok tani yang kemudian akan bisa meningkatkan pendapatan
masyarakat seperti kelompok tani ikan, kelompok ternak, dll. Organisasi
kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan (irigasi) sawah yang
digunakan dalam bercocok tanam padi di Jatiluwih dan di pulau Bali pada
umumnya disebut dengan istilah Subak.

2.2 PLTMH
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah pembangkit
listrik berskala kecil dengan output di bawah 100 KW yang memanfaatkan potensi
aliran air yang terdapat di pedesaan sebagai sumber tenaga misalnya saluran irigasi,
sungai atau air terjun alam. PLTMH memiliki konstruksi yang sederhana, mudah
dioperasikan, mudah dalam perawatan serta dengan biaya investasi yang terjangkau
sehingga cocok diterapkan untuk menerangi wilayah pedesaan yang tidak
terjangkau aliran listrik PLN.
Secara teknis, pembangkit listrik tenaga mikro hidro memiliki tiga
komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator.
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro mendapatkan energi dari aliran air yang
memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, pembangkit listrik tenaga
mikro hidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin tinggi
jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi
energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit
listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya
seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunan (head) dan jumlah debit air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga
komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Pada
dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin
tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah
menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan
air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air

4
menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit
yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau
kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan
diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.

2.2.1 Prinsip Kerja PLTMH


Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang
dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi
pembangkit listrik. Sebuah skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air
dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan.
Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi dari bentuk ketinggian dan aliran
(energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi listrik. Daya yang
dibangkitkan merupakan fungsi dari besarnya debit sungai dan tinggi terjun air.
Besarnya debit yang dipakai sebagai debit rencana, bisa merupakan debit minimum
dari sungai tersebut sepanjang tahunnya atau diambil antara debit minimum dan
maksimum, tergantung fungsi yang direncanakan PLTMH tersebut. Besarnya daya
dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = ρ x Q x g x H x η ……………………………….2.1
Dimana :
ρ = densitas air ( kg/m3)
Q = debit air (m3/detik)
h = tinggi terjun air efektif (m)
η = efisiensi keseluruhan PLTA

2.2.2 Komponen PLTMH


Beberapa komponen yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro baik komponen utama maupun bangunan penunjang antara lain :

1. Bendungan (Weir)
Bendungan (weir) atau waduk dapat adalah bangunan yang berada melintang
sungai yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran air. Konstruksi bendungan

5
(weir) bertujuan untuk menaikkan dan mengontrol tinggi air dalam sungai secara
signifikan sehingga elevasi muka air cukup untuk dialihkan ke dalam intake
pembangkit.

2. Saluran Penyadap (Intake)


Saluran penyadap adalah bagian dari konstruksi sipil yang digunakan untuk
masuknya air dari sungai menuju saluran pembawa dengan dilengkapi penghalang
sampah.

3. Saluran Pembawa (Headrace)


Saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air dari intake sampai ke kolam
penenang. Selain itu, saluran ini juga berfungsi untuk mempertahankan kestabilan
debitair

4. Saluran Pelimpah (Spillway)


Saluran pelimpah berfungsi untuk mengurangi kelebihan air pada saluran
pembawa.

5. Kolam Penenang (Forebay)


Kolam penenang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali air agar
kotoran tidak masuk dan merusak turbin. Selain itu, kolam penenang ini juga
berfungsi untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke dalam pipa pesat.

6. Pipa Pesat (Penstock)


Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
kolam penenang (forebay) menuju turbin air.

7. Rumah Pembangkit (Power House)


Pada rumah pembangkit ini terdapat turbin, generator dan peralatan lainnya.
Bangunan ini menyerupai rumah dan diberi atap untuk melindungi peralatan.

6
8. Saluran Pembuang (Tailrace)
Saluran pembuang berfungsi untuk mengalirkan air keluar setelah memutar turbin.

9. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air
akan memukul sudu-sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini
dihubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin
Francis,kaplan,petlon,dll

10. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox,
memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet di dalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron.
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan
untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat
berupa generator sinkron tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung
darikebutuhan

11. Sistem Kontrol


Sistem kontrol berfungsi untuk menyeimbangkan energi input dan energi output
dengan cara mengatur input (flow) atau mengatur output (listrik) sehingga sistem
akan seimbang. Perubahan beban terhadap waktu peran sistem kontrol sangat
penting untuk menjaga stabilitas sistem terutama kualitas listrik yang dihasilkan
pembangkit (tegangan dan frekuensi). Tujuan pengontrolan pada PLTMH adalah
untuk menjaga sistem elektrik dan mesin agar selalu berada pada daerah kerja
yang diperbolehkan. Flow control dapat diartikan sebagai pengaturan besarnya
daya hidrolik berupa debit air yang masuk ke turbin dengan mengatur katup turbin
(guide vane).

7
12. Panel Hubung dan Lemari Hubung
Jenis dan pengaturan suatu panel hubung (switch board) ditentukan dengan
memperhatikan jumlah unit peralatan, jumlah rangkaian saluran transmisi, sistem
kontrol, jumlah petugas kerja (operating personel) serta skala dan pentingnya
pusat listrik yang bersangkutan.

13. Jaringan Distribusi


Jaringan distribusi terdiri dari kawat penghantar, tiang, isolator, dan
transformator. Jaringan tersebut dapat menggunakan kawat penghantar berbahan
aluminium atau bahan campuran lain. Pada jaringan distribusi tegangan rendah
biasanya digunakan kawat penghantar berisolasi. Tiang pada saluran distribusi
dapat berupa tiang baja, beton atau kayu. Isolator digunakan untuk memisahkan
bagian-bagian yang aktif atau bertegangan jika penghantar yang digunakan
merupakan konduktor tanpa isolasi. Penggunaan beberapa komponen
disesuaikan dengan tempat instalasi (kondisi geografis, baik potensi aliran air
serta ketinggian tempat) serta budaya masyarakat. Sehingga terdapat
kemungkinan terjadi perbedaan desain mikrohidro serta komponen yang
digunakan antara satu daerah dengan daerah yang lain.

2.3 PLTMH Jatiluwih


PLTMH Jatiluwih berada di Kabupaten Tabanan sebanyak 4 unit yang
merupakan hasil kerja sama dengan Kota Toyama, Jepang. Peresmian alat itu
digelar di Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, dihadiri oleh Walikota Toyama
Masashi Mori pada hari Senin tanggal 27 Nopember 2017. Beberapa titik jalur
tracking akan diterangi lampu, dan alat tersebut juga akan difungsikan untuk mesin
penyosohan beras.
Peresmian tersebut disaksikan oleh Direktur Energi Baru Terbarukan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Maritje Hutapea, Direktur
Dekonsentrasi Tugas Pembantuan dan Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri
Sugiarto, Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri Nelson
Simanjuntak. Kepala Perwakilan JICA Indonesia Naoki Ando, perwakilan dari

8
Pemprov dan DPRD Bali, Bupati Kabupaten Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti,
Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, unsur Forkominda, serta jajaran pimpinan
OPD di lingkungan Pemkab Tabanan yang dipimpin Sekda I Nyoman Wirna
Ariwangsa.
Pada tahap awal, pengoperasian PLTMH ini akan menghasilkan energi
listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penerangan jalan sebanyak 200
titik di wilayah Subak Jatiluwih. Lampu penerang jalan itu juga merupakan bantuan
dari Pemerintah Toyama yang didanai JICA. Keberadaan empat unit PLTMH di
Jatiluwih tersebut, sesuai kebijakan energi nasional, pada 2025 ditargetkan ada 45
ribu megawatt yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berbasis energi baru
terbarukan. Sekitar 21 ribu megawatt di antaranya dihasilkan melalui berbasis
PLTH. Jadi empat unit PLTMH di Jatiluwih akan dicatat sebagai bagian dari
pemenuhan target tersebut

2.3.1 Unit Pertama PLTMH Jatiluwih

Gambar 2.1 Turbin Pada Unit Pertama PLTMH Jatiluwih

9
Unit pertama PLTMH Jatiluwih berada tepat di balik Monumen UNESCO.
Penggunannya masih untuk skala kecil yaitu menerangi lampu jalan pada terasering
Jatiluwih. Berikut merupakan lampu penerangan tersebut.
Pada unit pertama ini dilengkapi dengan turbin, generator, beban, panel
beserta baterainya dan juga komponen untuk pendistribusian listrik yang
dihasilkannya.
Prinsip kerjanya yaitu tergantung dari kapasitas air yang mengalir pada
turbinnya. Pertama air akan mengalir melaluli turbin, dari sinilah muncul energi
mekanis yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi listrik
ini tidak langsung dimanfaatkan tetapi pertama disimpan terlebih dahulu pada
baterai yang ada di belakang panel. Karena kerja PLTMH sangat bergantung pada
kapasitas air yang mengalir maka pada saat musim kemarau listrik yang dihasilkan
tidak akan optimal, tetapi pada saat musim hujan ketika kapasitas air yang melalui
turbin melebih batasnya maka turbin akan berhenti bekerja karena plang kayu yang
ada pada turbin akan terangkat dan menyebabkan turbin terangkat dan berhenti
bekerja. Plang kayu yang terangkat ini bisa diturunkan kembali ketika kapasitas air
yang melalui turbin sudah kembali normal. Cara menurunkannya yaitu masih
manual menggunakan tenaga manusia dengan cara menariknya ke bawah.

Berikut merupakan gambar – gambar dari komponen yang ada pada unit pertama :
1. Turbin

Gambar 2.2 Turbin Unit Pertama PLTMH Jatiluwih

10
Spesifikasi turbin bisa dilihat pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Spesifikasi Turbin Air Unit Pertama
Spesifikasi Turbin Air
Tipe Tipe terbuka aliran melingkar
Jumlah penggunaan air 0,014 m3/s
Ketinggian efektif 2,1 m
Efisiensi pembangkitan 55%
Output pembangkitan 0,16 kW
Diameter 2,5 m

2. Generator

Gambar 2.3 Generator Unit Pertama PLTMH Jatiluwih


Generator pada unit pertama digunakan untuk mengubah tenaga
mekanik yang dihasilkan dari putaran turbin menjadi tenaga listrik sebelum
disimpan ke dalam baterai.

11
3. Panel

Gambar 2.4 Panel Unit Pertama PLTMH Jatiluwih

Panel pada unit pertama ini digunakan untuk mengontrol


penggunaan dari unit ini sendiri, terlihat pada layar indikatornya
menunjukkan 127 V, 1,45 A dan 0,180 kW.

4. Baterai

Gambar 2.5 Baterai Unit Pertama PLTMH Jatiluwih

12
Baterai pada unit pertama ini digunakan untuk menyimpan listrik
yang dihasilkan sebelum dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yaitu
untuk menerangi lampu jalan pada terasering.

2.3.2 Unit Kedua PLTMH Jatiluwih

Gambar 2.6 Turbin Pada Unit Kedua PLTMH Jatiluwih

Unit kedua PLTMH Jatiluwih terletak di Terasering Jatiluwih yang dimana


berjarak sekitar 2,5 km dari unit pertama, akses menuju unit kedua ini bisa
dijangkau melalui jalan kaki atau dengan berkendara seperti sepeda motor atau
dengan menggunakan mobil.
Prinsip kerja unit kedua juga sama dengan prinsip kerja unit pertama yang
dimana air akan mengalir melaluli turbin, dari sinilah muncul energi mekanis yang
kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi listrik ini tidak
langsung dimanfaatkan tetapi pertama disimpan terlebih dahulu pada baterai yang
ada di belakang panel.
Komponen – komponen pada unit kedua ini tidak jauh berbeda dari unit
pertama yang dimana terdiri dari turbin, generator, beban, panel beserta baterainya
dan juga komponen untuk pendistribusian listrik yang dihasilkannya.namun ukuran

13
dari turbin kedua berbeda dengan ukuran pada turbin pertama, dimana ukuran
turbin kedua lebih kecil dibandingan dengan turbin pada unit pertama. Berikut
merupakan gambar – gambar dari komponen yang ada pada unit kedua :

1. Turbin

Gambar 2.7 Turbin Unit Kedua PLTMH Jatiluwih

Spesifikasi turbin bisa dilihat pada tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Spesifikasi Turbin Air Unit Kedua


Spesifikasi Turbin Air
Tipe Tipe terbuka aliran melingkar
Jumlah penggunaan air 0,03 m3/s
Ketinggian efektif 1m
Efisiensi pembangkitan 55%
Output pembangkitan 0,16 kW
Diameter 1,2 m

14
2. Generator

Gambar 2.8 Generator Unit Kedua PLTMH Jatiluwih


Generator pada unit kedua digunakan untuk mengubah tenaga
mekanik yang dihasilkan dari putaran turbin menjadi tenaga listrik sebelum
disimpan ke dalam baterai.

3. Panel

Gambar 2.9 Panel Unit Kedua PLTMH Jatiluwih

15
Panel pada unit kedua ini digunakan untuk mengontrol penggunaan
dari unit ini sendiri, terlihat pada layar indikatornya menunjukkan 129 V,
3,75 A dan 0,490 kW. Panel ini digunakan oleh dua unit yaitu unit kedua
dan ketiga.

4. Baterai

Gambar 2.10 Baterai Unit Kedua PLTMH Jatiluwih


Baterai pada unit kedua ini digunakan untuk menyimpan listrik yang
dihasilkan sebelum dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yaitu untuk
menerangi lampu jalan pada terasering.

16
2.3.3 Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih.

Gambar 2.11 Turbin Pada Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih

Unit ketiga PLTMH Jatiluwih terletak sekitar 500 meter dari unit kedua,
akses menuju unit ketiga ini yaitu dengan cara berjalan kaki. Komponen yang ada
pada unit ketiga ini pun sama seperti yang ada pada unit pertama dan unit kedua,
tetapi yang membedakan adalah bentuk dari turbinnya. Terlihat perbedaannya yaitu
pada unit pertama dan kedua memiliki bentuk yang sama tetapi pada unit pertama
memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan turbin pada unit kedua,
sedangkan pada unit ketiga bentuk tubin berbeda dengan unit pertama dan kedua.
Bentuk turbin pada unit ketiga berbentuk spiral. Panel pada unit ketiga pun
dijadikan satu dengan panel unit kedua sehingga satu panel digunakan untuk dua
unit yaitu unit kedua dan unit ketiga.
Prinsip kerjanya yaitu tergantung dari kapasitas air yang mengalir pada
turbinnya. Pertama air akan mengalir melaluli turbin, dari sinilah muncul energi
mekanis yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi listrik
ini tidak langsung dimanfaatkan tetapi pertama disimpan terlebih dahulu pada
baterai yang ada di belakang panel. Karena kerja PLTMH sangat bergantung pada
kapasitas air yang mengalir maka pada saat musim kemarau listrik yang dihasilkan

17
tidak akan optimal, tetapi pada saat musim hujan ketika kapasitas air yang melalui
turbin melebihi batasnya maka turbin akan berhenti bekerja karena plang kayu yang
ada pada turbin akan terangkat dan menyebabkan turbin terangkat dan berhenti
bekerja. Plang kayu yang terangkat ini bisa diturunkan kembali ketika kapasitas air
yang melalui turbin sudah kembali normal. Berikut merupakan gambar – gambar
dari komponen yang ada pada unit ketiga :

1. Turbin

Gambar 2.12 Turbin Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih


Spesifikasi turbin bias dilihat pada Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Spesifikasi Turbin Air Unit Ketiga
Spesifikasi Turbin Air
Tipe Spiral
Jumlah penggunaan air 0,03 m3/s
Ketinggian efektif 2,5 m
Efisiensi pembangkitan 55%
Output pembangkitan 0,4 kW
Diameter 0,47 m

18
2. Generator

Gambar 2.13 Generator Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih


Generator pada unit ketiga ini digunakan untuk mengubah tenaga
mekanik yang dihasilkan dari putaran turbin menjadi tenaga listrik sebelum
disimpan ke dalam baterai.

3. Panel

Gambar 2.14 Turbin Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih


Panel pada unit ketiga ini digunakan juga untuk unit kedua, jadi
unit kedua dan ketiga menggunakan satu panel dalan pengoperasiannya.

19
4. Baterai

Gambar 2.15 Baterai Unit Ketiga PLTMH Jatiluwih

Baterai pada unit ketiga ini digunakan untuk menyimpan listrik yang
dihasilkan sebelum dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yaitu untuk
menerangi lampu jalan pada terasering.

20
2.3.4 Unit Keempat PLTMH Jatiluwih

Gambar 2.16 Turbin Pada Unit Keempat PLTMH Jatiluwih

Unit keempat PLTMH Jatiluwih berada di Air Terjun Yeh Ho. Komponen
yang ada pada unit keempat ini yaitu hampir sama dengan unit lainnya memiliki
turbin, panel, generator, baterai, komponen untuk pendistribusian litrik yang
dihasilkan serta pada unit keempat ini memiliki gate valve yang digunakan untuk
mengatur kapasitas air yang masuk ke dalam turbin sehinggga ketika kapasitas air
yang masuk ke dalam turbin tidak melebihi batasnya jadi kerusakan pada turbin
dapat dihindari . Prinsip kerjanya juga hampir sama yaitu air diputar oleh turbin
yang kemudian dari hasil putaran ini menghasilkan energi mekanis yang kemudian
oleh generator diubah menjadi energi listrik lantas disimpan pada baterai. Berikut
merupakan gambar – gambar dari komponen yang ada pada unit keempat :

21
1. Turbin

Gambar 2.17 Turbin Unit Keempat PLTMH Jatiluwih


Spesifikasi turbin bisa dilihat pada tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4 Spesifikasi Turbin Air Unit Keempat
Spesifikasi Turbin Air
Tipe Tipe propeller
Jumlah penggunaan air 0,07 m3/s
Ketinggian efektif 12 m
Efisiensi pembangkitan 60%
Output pembangkitan 4,9 kW
Diameter 150 mm

22
2. Generator

Gambar 2.18 Generator Unit Keempat PLTMH Jatiluwih


Generator pada unit keempat ini digunakan untuk mengubah tenaga
mekanik yang dihasilkan dari putaran turbin menjadi tenaga listrik sebelum
disimpan ke dalam baterai.

3. Panel

Gambar 2.19 Layar Indikator Panel Keempat PLTMH Jatiluwih


Panel pada unit keempat ini digunakan untuk mengontrol
penggunaan dari unit ini sendiri, terlihat pada layar indikatornya
menunjukkan 116 V, 1,60 A dan 0,190 kW.

23
4. Baterai

Gambar 2.20 Generator Unit Keempat PLTMH Jatiluwih

Baterai pada unit keempat ini digunakan untuk menyimpan listrik


yang dihasilkan sebelum dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatannya yaitu
untuk menerangi lampu jalan pada air terjun

2.4 Analisis Perhitungan Daya Yang Dibangkitkan PLTMH


Perhitungan daya yang dibangkitkan pada masing - masing unit bisa
dilakukan dengan menggunakan rumus 2.1. Berdasarkan rumus tersebut didapatkan
perhitungan pada masing – masing unit sebagai berikut.

2.4.1 Perhitungan Daya Unit Pertama


P1 = ρ x Q x g x H x η
= 1000 x 0,014 x 9,8 x 2,1 x 0,55
= 158,46 Watt
Berdasarkan perhitungan dengan persamaan 2.1 maka didapatkan hasil
sebesar 158,46 Watt, jika dibandingkan dengan daya sebenarnya pada saat
kunjungan didapatkan hasil 180 Watt jadi besar daya pada saat kunjungan lebih
besar daripada besar daya yang dihitung secara teori, hal ini disebabkan oleh debit

24
air pada saat kunjungan lebih besar daripada debit air yang sudah diukur
sebelumnya.

2.4.2 Perhitungan Daya Unit Kedua dan Ketiga


A. Daya Yang Dibangkitakan Pada Unit Kedua
P2 = ρ x Q x g x H x η
= 1000 x 0,03 x 9,8 x 1 x 0,55
= 161,7 Watt
B. Daya Yang Dibangkitakan Pada Unit Ketiga
P3 = ρ x Q x g x H x η
= 1000 x 0,03 x 9,8 x 2,5 x 0,55
= 404,25 Watt
Berdasarkan perhitungan dengan persamaan 2.1 maka didapatkan hasil
perhitungan daya pada unit kedua sebesar 161,7 Watt dan hasil perhitungan daya
pada unit ketiga sebesar 404,25 Watt. Unit kedua dan ketiga diparalelkan sehingga
daya yang dibangkitkan pada unit kedua dan ketiga dijumlahkan dan totalnya
sebesar 565,95 Watt, sedangkan daya yang terukur pada panel saat kunjungan
sebesar 490 Watt. Jadi daya yang diukur dengan perhitungan teori lebih besar
dibandingkan dengan daya yang terukur pada panel saat kunjungan. Hal ini
disebabkan karena debit air pada saat kunjungan lebih kecil dibanding dengan debit
air yang sudah terukur sebelumnya.

2.4.3 Perhitungan Daya Unit Keempat


P4 = ρ x Q x g x H x η
= 1000 x 0,07 x 9,8 x 12 x 0,60
= 4.939,2 Watt
Berdasarkan perhitungan dengan persaman 2.1 didapatkan hasil perhitungan
daya pada unit keempat sebesar 4.939,2 Watt. Sedangkan daya yang terukur pada
panel saat kunjungan sebesar 190 Watt jadi jika dibandingkan antara daya
perhitungan secara teori dengan daya terukur pada panel maka daya terukur pada
panel lebih kecil dibandingkan daya perhitungan secara teori. Hal ini dikarenakan

25
debit air pada saat kunjungan lebih kecil dibandingkan dengan debit air yang sudah
terukur sebelumnya.

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan karya tulis yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro ( PLTMH ) adalah pembangkit
listrik berskala kecil dengan out put antara 1MW – 10 MW yang
memanfaatkan aliran air sebagai sumber tenaga.
2. Kelebihan dari PLTMH adalah :
- Sumber energi terbarukan
- Efisiensi tinggi
- Banyak sumber potensinya di Indonesia
- Ramah lingkungan
- Air keluarannya bisa dipakai untuk irigasi
- Bisa digunakan untuk jangka panjang
- Mutlifungsional
- Bisa menjadi solusi energi alternatif di daerah yang berpotensi
menghasilkan sumber energi listrik dari aliran air
- Mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan akan sumber
energi litsrik dari batu bara atau dari PT. PLN
- Alat - alat yang dibutuhkan mudah diperoleh
- Biaya yang relatif murah tetapi barang yang dihasilkan tetap berkualitas
Kekurangan dari berkembangnya PLTMH adalah :
- Banyak masyarakat yang kurang mengerti tentang pengganti energi listrik
tenaga batu bara
- Kurangnya kreatifitas, sehingga masyarakat didaerah yang berpotensi
menghasilkan energi listrik dari aliran air cenderung malas mencari energi
listrik alternatif sehingga menjadi tergantung dengan PLN yang saat ini
harga per kWh semakin mahal

27
3. PLTMH Jatiluwih terdiri dari empat unit dengan 3 panel pengontrol.unit.
Unit kedua dan unit ketiga menggunakan satu panel dalam
pengoperasiannya.
4. Keuntungan dari PLTMH yaitu dari segi teknologi, PLTMH memiliki
konstruksi yang masih sederhana dan mudah dioperasikan serta mudah
dalam perawatan dan penyediaan suku cadang. Dari segi ekonomi, biaya
operasi dan perawatannya relatih murah sedangkan investasinya cukup
bersaing dengan pembangki listrik lainnya.

28
DAFTAR PUSTAKA

Setyo, Ari. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)


http://airloyo.blogspot.com/p/blog-page_86.html
Anonym. 2016. Jatiluwih: Tempat Wisata Pemandangan Sawah Berundak di Bali.
https://tempatwisatadibali.info/objek-wisata-jatiluwih-bali/

29

Anda mungkin juga menyukai