Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN DI P.T.

PUPUK SRIWIDJAJA
DAN P.T. PLN (Persero) ULPTD/G MERAH MATA

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan

Kurikulum Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangan

Pada Program Studi Teknik Elektro

Oleh :

Supri Suhendra 13.2018.097

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas izinya
saya dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini. Shalawat serta
salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat
dan pengikutnya hingga akhir zaman. Selain itu pada kesempatan ini saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1.Bapak Taufik Barlian, ST., M.Eng. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Universitas Muhammaddiyah Palembang.
2.Bapak Agung Prasetyanto Nugroho, S.T, M.Eng. Selaku Manager Listrik
PT. Pupuk Sriwdjaja Palembang.
3.Bapak Hermansyah, S.T. Selaku Manager Unit Layanan Pl. Borang Merah
Mata.
4.Ibu Netyy Herawati, S.T., M.T Selaku Wakil Dekan 1 universitas
Muhammaddiyah Palembang.
5.Ibu Sofiah, ST., MT selaku Dosen Pembimbing Penulis yang telah
memberikan banyak arahan dan masukan kepada saya selama penulisan
Laporan Kuliah Kerja Lapangan..

Saya menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Lapangan


ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan. Semoga penulisan Laporan Kuliah Kerja
Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatu

Palembang, 17 Desember 2020

Supri Suhendra

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3

2.1. Sejarah Perusahaan................................................................................... 3

2.1.1. Sejarah Pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ....................... 3

2.1.2. Sejarah PT. PLN (Persero)ULPLTD/G Merah Mata ...................... 4

2.2. Struktur Organisasi & Uraian Tugas ........................................................ 5

2.2.1. PT. Pupuk Sriwidjaja ...................................................................... 5

2.2.2. PT. PLN (Persero) Merah Mata ...................................................... 7

2.3. Ruang Lingkup Usaha ............................................................................ 10

2.3.1. PT. Pupuk Sriwidjaja .................................................................... 10

2.3.2. PT. PLN (Persero) Merah Mata .................................................... 11

BAB III TINJAUAN KHUSUS .......................................................................... 12

3.1. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang........................................................... 12

3.1.1. Sistem Kelistrikan PT. PUSRI Palembang ................................... 12

3.1.2. Pembangkit Listrik PT. PUSRI ..................................................... 12

3.1.3. Sistem Interkoneksi ....................................................................... 12

iv
3.1.4. Sistem Pendistribusian Daya dan Level Tegangan ....................... 13

3.1.5. Sistem Eksitasi Pada STG (Steam Turbine Generator) Pabrik


PUSRI-IIB .................................................................................................... 13

3.1.6. Peralatan Pendukung PT. PUSRI .................................................. 14

3.2. PT. PLN ULPL Merah Mata .................................................................. 21

3.2.1. Pembangkit Listrik PT.PLN ULPL Merah Mata .......................... 21

3.2.2. Prinsip Kerja Gas Turbine Generator ............................................ 21

3.2.3. Komponen Gas Turbin Generator ................................................. 23

BAB V KESIMPULAN dan SARAN ................................................................ 25

5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 25

5.2. Saran ....................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26

LAMPIRAN ......................................................................................................... 27

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT. PUSRI .................................................... 6

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Manager Pemeliharaan Listrik dan


Instrumen PT. PUSRI ........................................................................................... 7

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi PT. PLN Merah Mata ................................. 8

Gambar 2. 4. Daerah Pendistribusian Pupuk Urea Bersubsidi ...................... 10

Gambar 3. 1. One Line Diagram STG-BB PUSRI-IIB.................................... 14


Gambar 3. 2 Motor Induksi ............................................................................... 16
Gambar 3. 3 Trafo / Transformator .................................................................. 18
Gambar 3. 4 STG (Sitem Turbin Generator) / PLTU ..................................... 19
Gambar 3. 5 Expander Generator ..................................................................... 20
Gambar 3. 6 Gas Turbine Generator (STG) / PLTG ...................................... 20
Gambar 3. 7 Diesel Generator / PLTD.............................................................. 20

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kompleks PUSRi dari P2B ........................................................... 27

Lampiran 2 Dermaga 1 PT. PUSRI .................................................................. 27

Lampiran 3 Steam Turbin Generator Batubara ............................................. 28

Lampiran 4 STG - BB PUSRI II ........................................................................ 28

Lampiran 5 Fic Grab, Hopper, and Conveyor ................................................. 29

Lampiran 6 Inside Coal Storage ........................................................................ 29

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada perkembangan bangsa saat ini para mahasiswa dituntut mempunyai


kemampuan bukan hanya pengetahuan teori tetapi juga membutuhkan
pengetahunan praktik. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah sebuah ajang bagi
mahasiswa/i untuk mengenal dan mempelajari dunia kerja yang sebenarnya.

Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan yang


mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bermasyarakat, khususnya pada disiplin
ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan. Dalam dunia pendidikan
hubungan antara teori dan praktek merupakan hal penting untuk membandingkan
serta membuktikan sesuatu yang telah dipelajari dalam teori dengan keadaan
sebenarnya dilapangan. Diharapkan mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini bisa bekerja sama antar individu dengan baik,
memiliki sikap yang ulet, jujur dan bertanggung jawab dalam bekerja nantinya

Salah satu syarat membuat Tugas Akhir pada kurikulum Universitas


Muhammaddiyah Palembang khususnya jurusan Elektro maka diadakan Kuliah
Kerja Lapangan. Kuliah Kerja Lapangan ini bertujuan agar mahasiswa dapat
mengenal dunia kerja yang sebenarnya, mempraktekkan teori yang diperoleh dari
perkuliahan pada kantor atau perusahaan, baik swasta maupun pemerintah. Kuliah
Kerja Lapangan (KKL)

P.T. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan perusahaan yang bergerak


dibidang pembuatan pupuk. Terdapat tiga area pabrik dalam proses pembuatan
pupuk tersebut. Antara lain, area Amoniak, Urea, dan Utilitas (offside).

Oleh karena itu, sesuai dengan kurikulum yang berlaku di jurusan Elektro
Fakultas Teknik Elektro dan sebagai salah satu syarat kelulusan. Setiap
mahasiswa/i jurusan Elektro diwajibkan mengikuti mata kuliah Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang bertujuan untuk memperkenalkan kondisi pekerjaan di

1
2

dunia industri yang menyangkut pada bidang instrumentasi industri. Sehingga


mahasiswa dapat belajar mengenai dunia kerja dan penerapan ilmu pengetahuan
yang ada sesuai dengan keahlian.

1.2.Tujuan dan Manfaat

Tujuan pelaksanaan kuliah kerja lapangan ini adalah :

1. Melihat cara kerja dan proses pengontrolan dalam system pabrik di


P.T. Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI).
2. Mengaplikasikan secara langsung materi perkuliahan yang telah
didapat saat kegiatan perkuliahan.
3. Mempelajari system pengorganisasian dan manajemen perusahaan P.T.
Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI).
4. Melatih disiplin,melatih bekerja sama dalam kelompok, melatih
tanggung jawab kerja, melatih mentalitas didunia kerja.
5. Menambah wawasan kepada praktikan didalam dunia kerja.
6. Dapat mengenal lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di bangku
perkulihan melalui praktik kerja lapangan
7. Mempererat silaturahmi antara perusahaan dan perguruan tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Perusahaan

2.1.1. Sejarah Pendirian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah perusahaan yang didirikan


sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember
1959 di Palembang Sumatera Selatan, dengan nama PT PupukSriwidjaja
(Persero). Pusri memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan programpemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional,khususnya di industri pupuk dan kimia
lainnya. Sejarah panjangPusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama
lebih dari 50 tahun telah membuktikan kemampuan dankomitmen kami
dalam melaksanakan tugas penting yang diberikan oleh pemerintah. (PERSERO,
2014)

Selain sebagai produsen pupuk nasional, Pusri juga mengemban tugas


dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang
berkaitan dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab dalam
melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani
sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk
mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan
pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Penjualan
pupuk urea non subsidi sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sector
perkebunan, industri maupun eksport menjadi bagian kegiatan perusahaan
yang lainnya diluar tanggung jawab pelaksanaan Public Service Obligation
(PSO). Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan
industri pupuk nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam
manajemen dan wewenang yang sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan
pemerintah. Saat ini Pusri secara resmi beroperasi dengan nama PT Pupuk

3
4

Sriwidjaja Palembang dengan tetap menggunakan brand dan merk dagang


Pusri. (Borgxbot, 2007)

2.1.2. Sejarah PT. PLN (Persero)ULPLTD/G Merah Mata

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan
di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga
lisrik untuk keperluan sendiri

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-


perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada


Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.

Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-
PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang
listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat
yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan. (PERSERO, 2014)
5

2.2. Struktur Organisasi & Uraian Tugas

2.2.1. PT. Pupuk Sriwidjaja

Struktur organisasi Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi PT PUSRI

PT PUSRI berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki


pemerintah. Pemerintah selaku pemegang saham menjadi Dewan Komisaris yang
diwakili oleh :

 Departemen Keuangan
 Departemen Perindustrian
 Departemen Pertanian
 Departemen Pertambangan dan Energi

Struktur organisasi PTPUSRI mengikuti sistem organisasi Line dan


Staff. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas semua kegiatan yang
dilakukan oleh Dewan Dereksi dan menetapkan kebijakan umum yang harus
dilakukan. Kedudukan Direksi adalah sebagai Mendataris Dewan Komisaris
dan menguasai seluruh fungsi dan operasional perusahaan. Direksi terdiri
dari seorang Direktur Utama dibantu oleh empatorang anggota Direktur, yaitu :

 Direktur Produksi
 Direktur Komersil
 Direktur Teknik dan Pengembangan
 Direktur SDM dan Umum
6

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT. PUSRI

Direktur Produksi

Untuk menunjang kinerjanya Direktur Produksi dibantu 3 General Manager,


antara lain:

 GM Operasi
 GM Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
 GM Pemeliharaan

General Manager Pemeliharaan dibantu oleh 5Manager yang diantaranya:

 Manager Perencanaan & Pengendalian TA


 Manager Jaminan & Pengendalian Kualitas
 Manager Perbengkelan
 Manager Pemeliharaan Mekanikal
 Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen

Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen dibantu 4 bagian yakni:

 Bagian Listrik 1
 Bagian Listrik 2
7

 Bagian Instrumen 1
 Bagian Instrumen 2
 Bagian Instrumen 3
 Bagian Bengkel Listrik dan Instrumen

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Manager Pemeliharaan Listrik dan


Instrumen PT. PUSRI

2.2.2. PT. PLN (Persero) Merah Mata

Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian


Selatan ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero) berdasarkan Peraturan Direksi
No. 0110.P/DIR/2018 tentang Susunan Organisasi dan Formasi Jabatan PT PLN
(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan beserta Peraturan Direksi untuk
Unit-Unit Pelaksananya yaitu No. 0342 s/d 0351 dan 1533 untuk Unit Pelaksana
Pemelih araan Pembangkit (UPHK) Palembang. (Selo, 2018)
8

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi PT. PLN Merah Mata

Manajer Pusat Listrik memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk :

 Menyusulan RKAP pusat listrik ke kantor sektor dan rencana kerja operasi
dan pemeliharaan unit pembangkit.

 Mengkordinir operasi dan pemeliharaan pembangkit sesuai dengan


prosedur/ prosedur/manual booksmanual books yang berlaku.

 Mengelolah dan mengendalikan angggaran rutin pusat listrik dan


administrasi sesuai paguanggaran yang ditetapkan kantor sektor.

 Memeriksa dan mengevaluasi laporan pengoprasian, pemeliharaan dan


administrasi sebagai bahan laporan.

 Melaksanakan tertib admistrasi perbekalan/tata gedung.

 Melaporkan realisasi keuangan anggaran rutin dan administrasi pusat


listrik.

 Memantau, mengkoordinasi & mengendalikan kondisi lingkungan


pembangkit. pembangkit.

 Melakukan pembinaan terhadap bawahan yang menjadi tanggung


jawab dan kewenangannya serta melaksanakan peraturan SMM, SML,
SMK3 &K2LH.K2LH.
9

Manager Sektor memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk :

• Mengusulkan rencana kerja dan anggaran perusahaan dan LKAO


tahunan PLN Sektor sebagai pedoman pelaksanaan program kerja
tahun berjalan.
• Menetapkan anggaran O/M kepada Manajer Pusat Listrik.
• Menetapkan target kinerja operasi masing-masing Manajer pusat
listrik.
• Memutuskan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan strategis
dalam rangka pencapaian sasaran program kerja LKAO dan target
kinerja unit.
• Membina dan mengendalikan tatakelola operasi dan
pemeliharaan pembangkit, Operational Performance Improvement
(OPI), pengadaan dan pemakaian material dan jasa pekerjaan,
cashflow emolumen pegawai, pemberdayaan pegawai.
• Memotivasi pelaksanaan pengawasan melekat dalam implementasi
bisnis proses dibagian operasi, pemeliharaan, dan (serta administrasi
pusat-pusat listrik).
• Melakukan pembinaan, pengawasan dan penyempurnaan penerapan
sistem kualitas proses bisnis, sistem keselamatan dan kesehatan
kerja serta lingkungan secara berkesinambungan untuk memastikan
terciptanya iklim dan kualitas kerja yang kondusif.
• Menyampaikan laporan realisasi kinerja untuk pertanggung
jawaban pencapaian realisasi target kinerja dan upaya perbaikan.
• Mengupayakan peningkatan efisiensi dan keandalan serta
mendorong terlaksananya inovasi secara berkesinambungan.
• Mengelola kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) sesuai
aturan yang berlaku.
10

2.3. Ruang Lingkup Usaha

2.3.1. PT. Pupuk Sriwidjaja

PT. PUSRI berawal mulai beroperasi sejak bulan Juni 1978 dengan
mengantongkan pupuk dari berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan masyarakat
tani di wilayah Sumatera Utara, yaitu pupuk Z.A, Urea, M.O.P, T.S.P. tetapi yang
paling sering adalah Urea dan TSP. Sesuai dengsn kebutuhan masyarakat tani,
sedang yang lainnya sekali dan kala untuk satu tahun tidak pernah dikantongkan.

Jenis-jenis pupuk diatas kecuali Urea, umumnya didatangkan dari luar


negeri, terutama dari negra-negara penghasilan pupuk, antara lain Amerika
Serikat, Tunesia, Jerman,Rumania dan sebagian kecilT.S.P. didatangkan dari
Gresik yaitu pabrik Petro Kimia Gresik. Hasil produksi ini dikimkan ke berbagai
daerah di Aceh,Sumatera Utara, dan Riau (tan).

Selain urea, PT Pusri juga punya kewajiban untuk menyalurkan pupuk


NPK bersubsidi. Rayon ini hanya meliputi area sumatera, yaitu Sumatera Selatan
dan Jambi (Kab. Muaro Jambi, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab. Tanjung
Jabung Barat dan Kota Jambi). (Septiansyah, 2016)

Gambar 2. 4. Daerah Pendistribusian Pupuk Urea Bersubsidi


11

2.3.2. PT. PLN (Persero) Merah Mata

PT PLN (Persero) sektor Pembangkitan Keramasan mengatur, mengolah


dan mengawasi kinerja bagian-bagian unitnya yang terbagi menjadi beberapa
lingkup kerja yakni PL (PUSAT LISTRIK) :
1. PL Keramasan
2. PL Inderalaya
3. PL Merah Mata
Tiap-tiap PL (PUSAT LISTRIK) bertugas melakukan proses bisnis
pembangkit mengawasi, pengoperasian dan melakukan perawatan terhadap unit-
unit pembangkit listrik yang dibawahinya (Insipirasi, n.d.).
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

3.1.1. Sistem Kelistrikan PT. PUSRI Palembang

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki sistem kelistrikan sendiri yang


terpisah dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). PT. PUSRI Palembang saat ini
memiliki 5 pembangkit listrik yang mampu memenuhi segala kebutuhan energi
listrik di PT. PUSRI Palembang. Kebtuhan listrik di PT. PUSRI Palembang
berupa motor-motor yang menggerakan mesin produksi, sistem kontrol,
penerangan, komplek perumahan karyawan, gedung perkantoran dan beban-beban
kecil lainnya. Kelima pembangkit yang dimiliki tersebut dihubungkan dengan
sistem interkoneksi, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu
pembangkit maka beban yang disuplai oleh pembangkit itu dapat di suplai oleh
pembangkit yang lain. (Septiansyah, 2016)

3.1.2. Pembangkit Listrik PT. PUSRI

Pada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terdapat 5 pabrik besar, yaitu


PUSRI-IB, PUSRI-II, PUSRI-III, PUSRI-IV, dan PUSRI-IIB, yang masing-
masing dari pabrik tersebut memiliki pembangkit listrik sendiri. Di PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang memiliki 2 jenis pembangkit yang digunakan, yaitu GTG
dan STG, tegangan yang dihasilkan oleh generator kelima tersebut adalah sama
13800 Volt. Pada PUSRI-IB, PUSRI-II, PUSRI-III, dan PUSRI-IV jenis
pembangkit yang di gunakan adalah jenis GTG dengan kapasitas terpasang pada
PUSRI-II, PUSRI-III, dan PUSRI-IV sama 21.588 KVA dan pada PUSRI-IB
25.650 KVA, sedangkan pada PUSRI-IIB menggunakan jenis pembangkit STG
dengan kapasitas terpasang 44.706 KVA.

3.1.3. Sistem Interkoneksi

Sistem interkoneksi adalah sistem untuk menghubungkan beberapa pusat


listrik dengan pusat beban sehingga sistemnya menjadi lebih handal. Pada Pupuk

12
13

Sriwidjaja alat yang digunakan untuk mengkoneksi generator adalah sinkronaising


bus, alat ini menghungkan kelima generator yang ada di pupuk sriwidjaja
sehingga dalam penyuplaian beban lebih merata, sehingga bila ada salah satu
pembangkit mengalami masalah,beban yang ditanggungnya Masih dapat disuplai
pembangkit lain .

3.1.4. Sistem Pendistribusian Daya dan Level Tegangan

Sistem pendistribusian daya pada PT.PUSRI dilakukan secara lokalisasi


dengan masing-masing pembangkit didedikasikan untuk masing-masing pabrik,
namun kelebihan kapasitas dari setiap pabrik kemudian diekspor ke pabrik lain
melalui bus sinkornisasi. Level tegangan untuk keseluruhan pabrik dibagi menjadi
3 (tiga) level tegangan, tegangan tingkat tinggi (high voltage) yang bernilai
13,8kV, tegangan menengah (medium voltage) bernilai 2,4kV, dan tegangan
rendah yang berada pada nilai 480V ke bawah. Ada satu lagi level tegangan yaitu
33 kV namun hanya digunakan untuk mentransmisikan tegangan dari steam
turbine generator yang letaknya cukup jauh dari bus singkronasi sehingga
tegangannya dinaikan untuk mengatasi drop tegangan. (Selo, 2018)

3.1.5. Sistem Eksitasi Pada STG (Steam Turbine Generator) Pabrik PUSRI-
IIB

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau STG (Steam Turbine


Generator) PT. PUSRI merupakan pembangkit listrik yang menggunakan Steam
sebagai penggerak turbin. Steam yang digunakan dihasikan melalui proses
pembakaran demineralized water oleh batubara didalam boiler. Pembangkit ini
digunakan untuk pembangkitan pada pabrik IIB dengan kapasitas daya yang
dihasilkan sebesar 44706 KVA.
14

Gambar 3. 1. One Line Diagram STG-BB PUSRI-IIB

Pada STG PT. Pupuk Sriwidjaja, sistem eksitasi menggunakan jenis


eksitasi tanpa sikat (brushless). Dimana jenis eksitasi ini menggunakan PMG
(Permanent Magnet Generator) sebagai penyuplai arus awal dan exciter armature
sebagai media penyaluran arus aksitasi ke generator. Sistem eksitasi STG
menggunakan tegangan keluaran dari PMG yang merupakan generator lain yang
terhubung dalam satu shaft rotor dengangenerator utama. Sesuai dengan namanya,
PMG ini akan menghasilkan arus listrik dikarenakn pergerakan shaft yang
terhubung langsung dengan prime mover. Kemudian arus listrik tersebut dialiskan
menuju AVR (Automatic VioltageRegulator) dan disearahkan. Kemudian arus
yang keluar dari AVR yang berupa arus DC dialirkan menuju ke exciter armature.
Arus yang masuk tersebut diubah menjadi medan magnet melalui lilitan di bagian
stator pada exciter armature, yang kemudia menghasilkan induksi listrik pada
bagian rotornya. Arus keluaran dari exciter armature lalu disearahkan
menggunakan dioda array pada bagian rotornnya. Arus DC tersebutlah yang
kemudian disuplai sebagai sumber eksitasi pada generator utama.

3.1.6. Peralatan Pendukung PT. PUSRI

 Motor induksi
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari
kumparan stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor
induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa,
maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar.
15

Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu :


 Motor induksi satu fasa
Motor jenis ini hanya memiliki satu gulungan pada stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fasa serta memiliki rotor kandang
tupai dan memerlukan sebuah komponen tambahan untuk menghidupkan
motornya.
 Motor induuksi tiga fasa
Medan magnet pada rotor yang berputar dihasilkan oleh suplai
tegangan tiga fasa yang seimbang. Motor listrik jenis tersebut memiliki
kemampuan daya yang cukup tinggi, dan memiliki kandang tupai ataupun
gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai) dengan
penyalaan sendiri.
Kapasitas 0,75 KW – 2500 KW
Fungi : penggerak pompa, kompresor, fan, conveyor, dll

Level Tegangan

13,8 kV motor 1500 kW ke atas

2,3 kV motor 110 kW sampai dengan 1500 kW

440 V motor di bawah 110 kW

220 V lampu penerangan

110 V control

48 VDC dan 24 VDC control Overhead crane

12 VDC lampu penerangan untuk confined space


16

Gambar 3. 2 Motor Induksi

 Trafo / Transformator
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung
dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan gaya gerak
listrik (GGL) dalam lilitan sekunder.

Jenis-jenis transformator (trafo)

 Transformator step up

Jenis transformator ini memiliki fungsi untuk menaikan level


tegangan AC atau menaikan dari taraf rendah menuju ke taraf yang lebih
tinggi. Transformator step up ini digunakan sebagai penghubung trafo
generator menuju grid yang ada di dalam tegangan listrik.

 Transformator step down

Transformator step down memiliki fungsi untuk menurunkan taraf


level tegangan AC dari tinggi ke rendah. Trafo jenis ini, rasio mengenai
jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah lilitan pada kumparan sekunder.
17

 Transformator frekuensi

Jenis trafo ini ditentukan berdasarkan seberapa besar frekuensi saat


bekerja. Jenis trafo satu ini dibedakan menjadi tiga, yakni trafo frekuensi
rendah, frekuensi sedang, serta frekuensi tinggi.

 Transformator adaptor

Jenis trafo ini digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC.


Trafo adaptor memiliki ciri khas yakni mempunyai lilitan primer dan
sekunder.

 Transformator switching

Salah satu transformator ini menggunakan system pembangkit


frekuensi tinggi yang efisiensinya lebih baik dibandingkan dengan
transformator dengan system frekuensi rendah.

 Transformator output

Transformator dengan komponen yang biasa digunakan pada alat-


alat elektronik ini berhubungan dengan suara seperti amplifier, radio, dan
lain sebagainya.

Fungsi : merubah tegangan

Kapasitas trafo terbesar adalah 40 MVA

33/12,8 kV

13,8/2,4 kV

13,8/0,48 kV

2,4/0,48 kV

220/110 V
18

Gambar 3. 3 Trafo / Transformator

 Pembangkit Listrik
STG, GTG, Diesel Generator, Expander Generator
Fungsi : Menghasilkan tenaga listrik untuk peralatan – peralatan di pabrik
 Steam Turbin Generator (STG)

Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-
daun cakram yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena
tiupan dari uap bertekanan yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi
terdahulu dengan menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas.

Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan valve yang


akan dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan
pompa dan juga sama halnya dikopel dengan sebuah generator singkron
untuk menghasilkan listrik.

 Gas Turbin Generator (GTG)

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas
adalah sebagai berikut :

- Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampakan.


- Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam
ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
19

- Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan


mengalir ke luar melalui nozel.
- Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan
lewat saluran pembuangan.
 Diesel Generator

Bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang


ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1831-32. Faraday
menemukan bahwa aliran muatan listrik di atas dapat diinduksikan dengan
menggerakkan konduktor listrik di medan magnet. Gerakan ini
menciptakan perbedaan tegangan antara dua ujung kawat atau konduktor
listrik, dengan begitu menyebabkan muatan listrik mengalir, sehingga
menghasilkan arus.
 Expander Generator

Expander meningkatkan dan menurunkan volume dalam suatu


siklus perubahan yang berkesinambungan. Pada awal proses peningkatan
volume, uap dipindahkan ke sebuah ruangan, menghasilkan tenaga
kemudian dikirim keluar melalui jaringan mesin.

Gambar 3. 4 STG (Sitem Turbin Generator) / PLTU


20

Gambar 3. 5 Expander Generator

Gambar 3. 6 Gas Turbine Generator (STG) / PLTG

Gambar 3. 7 Diesel Generator / PLTD


21

3.2.PT. PLN ULPL Merah Mata

3.2.1. Pembangkit Listrik PT.PLN ULPL Merah Mata

Pembangkit Listrik yang digunakan yaitu PLTG/D. PLTG (Pembangkit


listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk
memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah dua benda dengan satu
poros yang sama. Jadi, jika turbin berputar, secara otomatis generator pu ikut
berputar. Dan jika generator berputar, maka generator akan menghasilkan beda
potensial pada medan magnetnya yang akan menghasilkan energi listrik. Gas
Turbine Generator (GTG) merupakan salah satu unit pembangkit listrik yang
dimanfaatkan di PT. PLN ULPL Merah Mata. Pembangkit yang digunakan di PT.
PLN ULPL Merah Mata menggunakan 2 Turbin Generator LM6000 dan LM3000
dengan kapasitas daya 60 MW. Apabila terjadi beban puncak dan generator pada
Pembangkit Listrik Tenaga Gas tidak mampu menyuplai pada beban tersebut,
maka akan di backup oleh PLTD. PLTD atau pembangkit listrik tenaga diesel
adalah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai prime mover
(penggerak mula). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk
mencukupi kebutuhan energi listrik dalam jumlah kecil. Maka dari itu PLTD tidak
bisa digunakan sebagai suplai utama dan hanya digunakan sebagai energi
cadangan.

3.2.2. Prinsip Kerja Gas Turbine Generator

Gas turbine generator adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai
fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal sehingga dapat memutar
generator lalu menghasilkan listrik. Didalam turbin gas, energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar
roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana
terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).


Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
22

ke dalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan
ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan
aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang
keluar melalui saluran buang (exhaust). Secara umum proses yang terjadi pada
suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan


2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan


(pressure losses) di ruang bakar.

2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan


terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur


dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.

4. Adanya mechanical loss, dsb.


23

3.2.3. Komponen Gas Turbin Generator

Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet


section, compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust
section. Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment,
lube-oil system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya.

Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbin gas:

1. Air Inlet Section. Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa
dalam udara sebelum masuk ke kompresor.

2. Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow
compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet
air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran
dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan
daya output turbin yang besar.

3. Combustion Section. Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan
bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu
tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi
kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang
juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk
mensuplai energi panas ke siklus turbin.

4. Turbin Section. Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi


kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak
compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan
kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya
digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.

5. Exhaust Section. Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang
berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin
gas.

Adapun beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
24

1. Starting equipment. Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin


bekerja.

2. Coupling dan Accessory Gear. Berfungsi untuk memindahkan daya dan


putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan.

3. Fuel System. Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system
dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan
bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk
mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock
out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih
terdapat pada fuel gas.

4. Lube Oil System. berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada
setiap komponen sistem turbin gas.

5. Cooling System. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air
dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada
section dan bearing.
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

5.1.Kesimpulan

1. Produk utama yang dihasilkan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah


Pupuk Urea dan Amonia
2. Sumber utama Nitrogen berasal dari gas dari atmosfir. Dimana kadar gas
nitrogen di atmosfir bumi sekitar 79% dari volumenya.
3. Produksi Urea di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah 1725 ton
Urea/Hari/Pabrik dengan dosis Nitrogen sebesar 375,7 ton
Nitrogen/Hari/Pabrik.
4. Proses pembuatan pupuk Urea di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu
melali Seksi Sintesis, Seksi Dekomposisi, Seksi Recovery, Seksi
Kristalisasi dan Prilling.
5. Kegiatan PLTD dan PLTG adalah mengelola unit pembangkit, dalam
mengelolah unit pembangkit PLTD Sungai Juaro terdiri dari unit 1 dan
unit 2, serta memiliki Emergency Diesel Generator yang berfungsi untuk
menyuplai apabila terjadi ganguan pada sistem yang tidak di harapkan.

5.2.Saran

Adapun saran dalam skripsi ini adalah cakupan data penelitian belum
memenuhi seluruh segmen parameter yang diinginkan, seperti nilai hambatan
yang terdapat pada rotor AC Exiter sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan
untuk melengkapi data secara lengkap.

25
DAFTAR PUSTAKA

Borgxbot. (2007, Juli 13). Pupuk Sriwidjaja Palembang. Retrieved Desember 21,
2020, from Wikipedia:https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_Sriwidjaja_Palembang

Insipirasi, R. (n.d.). http://rencay.blogspot.com/2017/01/sejarah-pt-pln-persero-


sektor.html?m=1. Retrieved from http://rencay.blogspot.com/.

PERSERO. (2014, November 26). PT. PLN (PERSERO) UIKSBS. Retrieved


Desember 21, 2020, from UIKSBS: http://pln-uikbs.co.id/page/1/Sejarah.html

PUSRI, P. (n.d.). http://www.pusri.co.id/ina/perusahaan-perjalanan-


kami//ina/perusahaan-perjalanan-kami/. Retrieved from http://www.pusri.co.id.

Selo, S. A. (2018). DISJAYA. LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN .


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN NIAGA PT. PLN
(PERSERO), 22-35.

Septiansyah, F. D. (2016, Mei 23). LAPORAN KERJA PRAKTIK DEPARTEMEN


PEMELIHARAAN LISTRIK DAN INSTRUMEN DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA
PALEMBANG Periode 23 MEI JULI 2016. Retrieved Desember 18, 2020, from
DOCPLAYER: https://docplayer.info/47903349-Laporan-kerja-praktik-
departemen-pemeliharaan-listrik-dan-instrumen-di-pt-pupuk-sriwidjaja-
palembang-periode-23-mei-juli-2016.html

26
LAMPIRAN

Lampiran 1 Kompleks PUSRi dari P2B

Lampiran 2 Dermaga 1 PT. PUSRI

27
28

Lampiran 3 Steam Turbin Generator Batubara

Lampiran 4 STG - BB PUSRI II


29

Lampiran 5 Fic Grab, Hopper, and Conveyor

Lampiran 6 Inside Coal Storage

Anda mungkin juga menyukai