Disusun Oleh :
1411060030
BANDAR LAMPUNG
2018
PERNYATAAN ORISINILITAS PENELITIAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi yang saya
ajukan ini adalah hasil karya saya sendiri, tidak terdapat karya yang pernah
karya yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Karya ini adalah
2
3
HALAMAN PERSETUJUAN
NPM : 1411060028
Disetujui oleh:
4
HALAMAN PENGESAHAN
Program Studi Sistem Komputer IIB Darmajaya dan dinyatakan diterima untuk
memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Komputer
Mengesahkan,
5
Sriyanto, S.Kom., M.M
NIK. 00210800
6
INTISARI
Oleh
sctr96.1411060028@mail.darmajaya.ac.id
ABSTRACT
by
sctr96.1411060028@mail.darmajaya.ac.id
8
PRAKATA
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segenap
rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan skripsi yang
berjudul “Implementasi Sistem Monitoring dan Kendali Kadar Keasaman (Ph)
Pada Air Tambak Udang Menggunakan ESP8266 Berbasis Internet of Things
(IoT)” Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana
Komputer (S.Kom) Sistem Komputer, Institute Informatika dan Bisnis
Darmajaya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan selama pengerjaan Skripsi ini. Ucapan terima kasih khusus
saya sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Andi Desfiandi, SE., MA. Selaku Ketua Yayasan Alfian Husin
dari Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.
2. Bapak Ir. Hi. Firmansyah Y. Alfian MBA., M.Sc Selaku Rektor Institut
Informatika dan Bisnis Darmajaya.
3. Bapak Dr. RZ. Abdul Aziz, S.T., M.T. Selaku Wakil Rektor Bidang
Akademik Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.
4. Bapak Bayu Nugroho, S.Kom., M.Eng. Selaku Ketua Jurusan Sistem
Komputer dan Teknik Komputer, terimakasih atas waktu dan saran yang telah
bapak berikan kepada saya.
5. Bapak Novi Herawadi Sudibyo, S.Kom., M.T.I selaku Sekertaris Jurusan
Teknik Komputer dan Sistem Komputer, terimakasih atas waktu dan saran
yang telah bapak berikan kepada saya.
6. Bapak Zaidar Jamal, S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing skripsi
terimakasih atas waktu dan saran yang telah bapak berikan kepada saya.
7. Bapak Nurfiana, S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing akademik
terimakasih atas waktunya yg telah bapak berikan kepada saya.
8. Dosen – dosen pengajar khususnya dijurusan Sistem Komputer dan Teknik
Komputer
9. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat
dan doa kepada saya.
10. Seluruh teman – teman mahasiswa seperjuangan Institut Informatika dan
Bisnis Darmajaya, semoga cepat menyelesaikan studi dan melangkah ke karir
yang lebih tinggi.
11. Seluruh teman – teman Teknik Komputer dan Sistem Komputer Angkatan
2014, semoga kebersamaan kita selama ini terus terjalin.
Akhirnya, saya hanya bisa mendoakan semoga Allah SWT. Membalas semua
kebaikan – kebaikan mereka selama ini. Aamiin.
44
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................ 43
45
2.6 Mikrokontroler ....................................................................................... 58
46
3.6.1 Uji Coba Perangkat Keras ............................................................... 84
47
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
48
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
49
BAB I
PENDAHULUAN
50
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gian Rahayu pada tahun 2017,
telah dibuat sistem monitoring yang dapat menampilkan data parameter tambak
udang vannamei menggunakan metode IoT, namun tidak ada tindakan yang
dilakukan sistem tersebut untuk mengatur data parameter tambak (Rahayu, 2017).
Edy Poerwanto juga membuat sistem monitoring data parameter tambak udang
dengan pengendalinya berupa aktuator pompa dan kincir air (Poerwanto , 2014).
Dari masalah di atas, penulis mengambil judul “Implementasi Sistem Monitoring
dan Kendali Kadar Keasaman (pH) pada Tambak Udang Menggunakan ESP8266
Berbasis Internet of Things (IoT)” untuk mengembangkan sistem monitoring dan
kendali kadar keasaman menggunakan sensor keasaman air dan relay sebagai
aktuatornya, serta Arduino Uno sebagai pemroses dan modul WiFi untuk
mengirimkan data secara online melalui web server.
51
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun sistem monitoring dan kendali
kadar keasaman pada air tambak udang menggunakan mikrokontroler, sensor dan
aktuator yang dapat diawasi dan dikendalikan melalui internet.
52
BAB II
LANDASAN TEORI
53
Kurniawan Web melalui XBee untuk
WSN dan modem WiFi
untuk Internet
6 Alimuddin, Faizal Deteksi PH, Suhu, Jarak. Monitoring dan
Arya Samman, Output Kincir, Motor PH, Kendali parameter
Zulfajri B. Pompa, dan Valve tambak udang
Hasanuddin (2013) pembuangan
7 Yovi May Sambora Deteksi Suhu dan Salinitas. Monitoring
(2016) Output Bluetooth dan Buzzer parameter tambak
udang
8 Ayu Samura, Fuzzy, Deteksi Suhu, Monitoring dan
Wijaya Kurniawan, Salinitas, Kekeruhan. Output Kendali parameter
Gembong Edhi Motor dan Pompa masing- miniplant tambak
Setyawan (2018) masing sensor menggunakan udang
Miniplant.
9 Iswahyudi Nur Deteksi PH. Output LCD, 2 Monitoring dan
(2017) Pompa air, 1 Kincir air, dan Kendali miniplant
Relay. tambak udang
54
Perangkat
Pengolah Tulis
Masukan Baca Seluler
Data
Komputer
Tempat data
disimpan
Gambar 2.1 Alur Kerja Internet of Things
Penjelasan Gambar:
1. Pengolah data menerima masukan berupa tegangan, kemudian pengolah data
merubahnya menjadi data analog atau digital.
2. Pengolah data kemudian menulis (write) data masukan yang sudah dirubah ke
dalam server tempat data tersimpan menggunakan API Write key.
3. Komputer atau Perangkat Seluler kemudian dapat mengakses data yang telah
disimpan tersebut melalui API Read Key.
55
Nilai pH yang baik untuk budidaya udang secara intensif adalah berkisar antara
7,4-8,9 (Sahrijanna, dkk., 2017). Derajat keasaman air juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan udang. Derajat keasaman yang sangat rendah dapat menyebabkan
kematian udang. Demikian pula dengan derajat keasaman yang sangat tinggi juga
dapat menyebabkan pertumbuhan udang terhambat. Derajat keasaman
berpengaruh terhadap kesuburan kehidupan jasad renik sebagai makanan udang di
dalam tambak. pH air rendah dan tinggi, tambak menjadi tidak subur karena
perombakan bahan-bahan organik menjadi garam-garam mineral di dalam
perairan terhambat. Padahal garam-garam mineral sangat diperlukan untuk
menumbuhkan klekap.
pH air dapat berubah dipengaruhi oleh sifat tanahnya. Tanah yang mengandung
pirite, menyebabkan air menjadi sangat asam sampai pH dapat mencapai 3,0 –
4,0. Tentu saja udang akan mati pada pH sangat asam. Gambar fluktuasi harian
pH di perairan tambak ditunjukkan pada gambar 2.2 (Santosa, 2013).
56
dilakukan dengan melihat parameter kualitas lingkungan. Kontrol kualitas air
harian dilakukan pada parameter suhu, pH, salinitas, dan kecerahan. Kriteria dan
kategori kualitas air tambak ditunjukkan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Nilai kualitas air tambak dalam kategori baik (Sahrijanna, dkk., 2017).
Parameter kualitas Nilai dalam
air kategori baik
Suhu (°C) 26 – 32
pH 7.4 - 8.9
Salinitas (ppt) 15 - 25
2.5 Aktuator
Aktuator adalah komponen elektronik yang berfungsi sebagai penggerak, aktuator
dapat berjalan secara otomatis menggunakan perintah dari pengolah data atau
secara manual selama terhubung ke sumber listrik. Jenis-jenis Aktuator antara
lain:
Silinder hidrolik
57
Motor hidrolik
2.6 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem yang menggabungkan 3 elemen yaitu
pemroses (processor), memori, dan input/output. Aplikasi mikrokontroler bersifat
khusus, sehingga aplikasi yang diisikan ke dalam mikrokontroler adalah aplikasi
yang dibuat sendiri untuk tujuan tertentu. Untuk memberi perintah kepada
mikrokontroler, diperlukan source code dengan bahasa tertentu yang dapat
dimengerti mikrokontroler kemudian disimpan ke dalam memori mikrokontroler
sehingga dapat dipakai terus-menerus. Salah satu contoh dari mikrokontroler ini
adalah NodeMCU dengan file source code C++ yang ditulis menggunakan
Arduino IDE.
58
Ukuran board : 57mm x 30mm
Tegangan Input : 5V
Flash Memory : 4MB
GPIO : 13 pin (10 pin PWM, 1 pin ADC, 2 pin UART)
Clock Speed : 40 MHz
WiFi : IEEE 802.11n 2,4 GHz – 22,5 GHz (support
WPA/WPA2)
USB Port : Micro USB
Tegangan Output GPIO : 3.3V
59
Gambar 2.4 NodeMCU ESP8266
60
2.7 Sensor Keasaman Air
Sensor keasaman air atau sensor pH terdiri dari elektroda gelas (probe pengukur)
yang dapat mengukur nilai pH. Prinsip kerja sensor pH didasarkan pada potensi
elektro kimia yang terjadi antara larutan di dalam elektroda gelas dengan larutan
di luar elektroda gelas. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensi elektro
kimia dari ion hidrogen. Sebagai catatan, sensor ini tidak mengukur arus tetapi
mengukur tegangan (Haris, dkk., 2017). Sensor pH yang digunakan pada
penelitian ini adalah PH Meter v1.1 SEN0161 dari DFRobot.
Probe Sensor terdiri dari junction, elemen pengukur, elektrolit, dan katup isi
ulang. Kerangka Probe Sensor PH dijelaskan pada gambar 2.6.
61
Penjelasan:
Sensor ini menggunakan modul bawaan DFRobot yang sesuai dengan pH meter
v1.1. Modul ini mengubah data tegangan yang masuk dari probe menjadi nilai
keasaman air pH yang dikirim ke mikrokontroler. Modul sensor ini memiliki 3
output yaitu 1 pin data (menuju ke mikrokontroler sebagai masukan), 1 pin Vcc
atau sumber tegangan sebesar +5.0V, dan 1 pin GND atau Ground.
62
kaki transistor, kaki transistor ini yaitu emitter, base, dan collector. Masing-
masing bagian transistor ini dihubungkan ke luar transistor dengan menggunakan
konduktor sebagai kaki transistor.
E Ie C Ic = Ib + Ie
Ib Ib
B B
C Ic = Ib + Ie E Ie
(a) (b)
Gambar 2.8 (a) Rangkaian Transistor NPN
(b) Rangkaian Transistor PNP
Transistor akan berfungsi sebagai saklar/switching apabila berada pada dua daerah
kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan
mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya.
Transistor dalam keadaan mati (cut-off) dapat dianalogikan sebagai saklar dalam
keadaan terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup
(Elektronika Dasar, 2013).
Transistor berada pada kondisi jenuh ketika transistor mengalirkan arus secara
maksimal dari Collector ke Emittor hingga short, hal ini disebut juga menghantar.
Transistor berada pada kondisi mati (cut-off) ketika transistor menyumbat arus
hubungan Collector ke Emittor. Transistor juga memiliki daerah aktif yang berada
di antara daerah jenuh dan daerah mati seperti yang terlihat di kurva karakteristik
transistor pada gambar 2.9.
IC Jenuh (Saturasi)
VCE/RC
Daerah aktif
63
Gambar 2.9 Grafik Kurva Karakteristik Transistor
Agar transistor dapat menghantar, kaki basis perlu diberi tegangan yang sudah
diberi hambatan sebelumnya. Besarnya tegangan harus lebih besar dari VBE (0,3V
untuk Germanium dan 0,7V untuk Silicon). Dengan begitu, kondisi transistor
akan menjadi jenuh seakan Collector dan Emittor mengalami short circuit. Arus
mengalir dari Collector ke Emittor tanpa hambatan dengan VCE=0. Besar arus
yang mengalir dari Collector ke Emittor sama dengan VCC/RC. Keadaan seperti ini
menyerupai saklar dalam kondisi tertutup seperti pada gambar 2.10.
Karena kondisi jenuh VCE = 0 V maka besar arus kolektor (IC) dapat ditentukan
dengan:
𝑉𝑐𝑐
𝐼𝑐 =
𝑅𝑐
Besarnya arus yang mengalir agar transistor menjadi jenuh (saturasi) adalah:
𝑉𝑖 − 𝑉𝑏𝑒
𝑅𝑏 =
𝐼𝑏
64
Sehingga besar arus basis IB jenuh adalah:
𝐼𝑐
𝐼𝑏 ≥
𝛽
Dengan mengatur Ib = 0 atau tidak ada arus yang mengalir pada basis maka
transistor akan dalam kondisi mati (cut-off), sehingga tak ada arus mengalir dari
Collector ke Emittor (Ic=0) dan Vce = Vcc. Keadaan ini menyerupai saklar pada
kondisi terbuka seperti ditunjukan pada gambar 2.11.
65
Gambar 2.12 Driver Relay
Normally Close (NC) : kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi CLOSE (tertutup)
Normally Open (NO) : kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke
posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik
66
di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC)
akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik,
Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh
Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya
membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
Relay yang digunakan pada penelitian ini adalah relay berjenis Single Pole
Double Throw (SPDT). Relay ini memiliki 5 Terminal. 3 Terminal untuk Saklar
dan 2 Terminal lainnya sebagai Coil. Bentuk rangkaian dan simbol dari Relay
SPDT dapat dilihat di Gambar 2.14.
67
Gambar 2.15 Kontaktor
Pada saat teminal A1 dan A2 diberikan sumber tegangan maka coil akan menari
tuas saklar pada contactor, setiap saklar dengan tipe NO (03 04, 13 14, 23 24)
akan berubah menjadi ON dan setiap saklar tipe NC (31 32, 41 42) akan berubah
68
menjadi OFF. Saklar contactor tipe NO pada umumnya memiliki kapasitar
mengalirkan arus yang lebih besar daripada saklar tipe NC contactor.
Contactor 1 Phase
Contactor 3 phase
Rangkaian penyearah satu fasa gelombang penuh dapat dilihat pada Gambar 2.17
dan Gambar 2.18. Grafik penyearah gelombang penuh dengan CT pada Gambar
2.19.
69
Gambar 2.17 Penyearah gelombang penuh dengan CT
Gambar 2.19 Grafik bentuk gelombang tegangan masukan dan tegangan keluaran
beserta arus keluaran satu fasa Centre Tap (CT).
(Suwitno, 2016)
1 2𝜋 2𝑉𝑚
𝑉𝑑𝑐 = ∫ 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡. 𝑑𝜔𝑡 =
2𝜋 0 𝜋
1 2𝜋 𝑉𝑚
𝑉𝑟𝑚𝑠 = √ ∫ 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡. 𝑑𝜔𝑡 =
2𝜋 0 √2
70
∞
2𝑉𝑚 4𝑉𝑚 −1
𝑉𝑜 (𝑡) = + ∑ cos(𝑛𝜔𝑡)
𝜋 𝜋 (𝑛 − 1)(𝑛 + 1)
𝑛=2,4,…
2.10.2 Regulator
Regulator tegangan dengan menggunakan komponen utama IC (Integrated
Circuit) mempunyai keuntungan karena lebih praktis dan dapat menjadi
penyetabil tegangan yang baik. Ada beberapa jenis IC yang menghasilkan
tegangan keluaran tetap positif salah satunya regulator tipe LM78xx. IC Regulator
tipe LM7812 akan menghasilkan tegangan keluaran tetap sebesar positif 12 V,
dan LM7805 akan menghasilkan tegangan keluaran tetap sebesar positif 5 V. IC
jenis ini mempunyai 3 pin, yaitu Input, Ground, dan Output. Spesifikasi tegangan
IC regulator tipe LM7805 dan LM7812 akan ditampilkan oleh tabel berikut.
71
Tabel 2.3 Spesifikasi tegangan IC Regulator tipe LM7805 dan LM7812
Tegangan Tegangan
Tipe Regulator
Output (Volt) Input Minimal (Volt)
LM7805 +5 +7.3
LM7812 +12 +14.6
LCD adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi menampilkan suatu
data berupa karakter, angka dan huruf. LCD dibuat dengan teknologi CMOS logic
yang bekerja dengan memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap
front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit.
72
LCD memiliki 16 pin dan masing-masing pin memiliki jenis dan fungsinya
sendiri, tata letak pin-pin LCD dapat dilihat pada gambar 2.22 dan penjelasannya
dapat dilihat pada tabel 2.4.
73
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan kembangan dari metode
Design for Manufacture and Assembly (DFMA). Tahapan yang digunakan yaitu:
Studi Literatur, Pengumpulan Data, Identifikasi Kebutuhan, Perancangan Sistem,
Implementasi, Uji Coba, dan Kesimpulan.
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Identifikasi Kebutuhan
Perancangan Sistem
Implementasi
Uji Coba
Penjelasan :
1. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk mencari referensi dari berbagai sumber seperti
halaman situs, jurnal, buku, dan lain sebagainya yang terkait dengan penelitian
yang akan dilakukan guna menambah pengetahuan peneliti dan informasi yang
dapat digunakan untuk membantu proses pelaksanaan penelitian “Implementasi
Sistem Monitoring Dan Kendali Kadar Keasaman (PH) Pada Air Tambak
Udang Menggunakan ESP8266 Berbasis Internet Of Things (IoT)”.
74
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan Data dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk
penelitian yang sedang dilakukan.
3. Identifikasi Kebutuhan
Setelah data yang diperlukan untuk melakukan penelitian didapat, hal-hal yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem akan diidentifikasi dan didapatkan.
Kebutuhan ini dibagi 2, menjadi kebutuhan hardware dan kebutuhan software.
4. Perancangan Sistem
Perancangan sistem berisi rancangan dan simulasi dari setiap komponen yang
digunakan dalam penelitian ini. Perancangan ini terbagi menjadi 2 macam,
yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak.
5. Implementasi
Implementasi yaitu tahap di mana konsep dan rancangan sistem dikerjakan atau
direalisasikan. Dalam tahap realisasi ini, implementasi terbagi menjadi 2
bagian, yaitu Implementasi perangkat keras dan Implementasi perangkat lunak.
6. Uji Coba
Setelah tahap implementasi selesai, penulis melakukan Uji Coba untuk menguji
apakah sistem telah berjalan dengan baik dan sesuai tujuan awal sistem, serta
untuk menetapkan hasil dan menemukan kesalahan-kesalahan yang
mengganggu sistem untuk mencapai tujuan penelitian.
75
Dari tahapan ini, didapat informasi sebagai berikut:
1. Lokasi Tambak Udang berada di daerah Rawajitu.
2. Panjang kolam 50 m, Lebar kolam 40 m, Kedalaman tambak 1,8 m,
Kedalaman air 1,5 m.
3. Jumlah Kincir Air per kolam 3 buah.
4. Jumlah Pompa Air per kolam 1 buah.
5. Kincir Air dan Pompa Air memiliki 2 HP (Horsepower), dengan daya 3000 W,
dan tegangan input 380 V.
76
16 Penyearah Dioda 1N4007 1A 2
17 Transistor Penguat 2N3055 1
18 Transistor Saklar BC547 2
19 Resistor Resistor Tetap 1kΩ 2
20 Fuse - 2
21 Kabel Jumper - 20
22 Kabel Power - 1
23 PCB - 3
24 Stopkontak - 1
25 Baut - 10
26 Mur - 10
27 Hot Glue - 1
28 Glue Gun - 1
29 Obeng - 2
30 Bor - 1
31 Solder - 1
32 Timah - Secukupnya
33 Pelarut - Secukupnya
34 Penggaris - 1
35 Pasta Solder - 1
36 Printer Laser - 1
77
3.4 Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini terbagi menjadi 2, yaitu perancangan perangkat keras dan
perangkat lunak. Blok diagram dari sistem yang akan dibangun telah dipaparkan
pada Gambar 3.2.
Sensor pH air
Smartphone
PC
Tempat data
disimpan
Sensor pH
Relay Kincir Air
Sistem ini memiliki beberapa rancangan perangkat keras, yaitu Rangkaian Saklar,
Rangkaian Power Supply, Rangkaian Sensor PH, dan Rangkaian LCD.
78
3.4.1.1 Rangkaian Relay
Rangkaian Relay dapat dilihat pada Gambar 3.4.
79
3.4.1.3 Rangkaian Sensor PH
Rangkaian Sensor PH dapat dilihat pada Gambar 3.6.
80
3.4.2.1 Flowchart Mikrokontroler
81
3.4.2.2 Flowchart IoT
3.5 Implementasi
Pada tahap ini, semua rancangan yang telah dibuat kemudian dirakit dan di-
compile ke dalam sistem yang utuh dengan Case, Sumber tegangan, Sensor,
Aktuator, dan Mikrokontroler-nya.
82
3.5.1 Tampilan Halaman Web
Tampilan Halaman Web dapat dilihat di Gambar 3.10.
83
Gambar 3.12 Tampak Sumber tegangan, pengendali, modul sensor, dan driver
relay
84
Gambar 3.12 Uji Coba Relay dan Kontaktor
85
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada pengujian sumber tegangan, terdapat regulasi tegangan yang dapat dihitung
dengan rumus berikut.
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 − 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑥100
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
Sehingga, untuk mengukur regulasi tegangan 12 V, dapat dirumuskan sebagai
berikut:
11,36 − 11,27
𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 12𝑉 = 𝑥 100
11,36
𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 12𝑉 = 0,79 %
Setelah dihitung, regulasi tegangan 12V sebesar 0,79% dan regulasi tegangan 5V
sebesar 0,39%. Regulasi tegangan terjadi karna setiap komponen memiliki nilai
toleransi dari batas minimal hingga maksimal.
86
4.1.2 Uji Coba Driver Relay
Pengujian driver relay digunakan untuk melihat hasil yang dikeluarkan dari input
pin digital Arduino ke driver relay. Hasil pengujian rangkaian driver relay
terdapat pada tabel 4.2.
Berdasarkan hasil uji coba driver relay, diketahui apabila mikrokontroler diberikan
nilai 0 (Low) maka nilai tegangan yang dikeluarkan oleh pin relay tersebut bernilai
0,0V dan kondisi relay menjadi OFF (Normally Close). Apabila mikrokontroler
diberikan nilai 1 (High) maka nilai tegangan yang dikeluarkan oleh pin relay
tersebut bernilai 3,31V dan kondisi relay menjadi ON (Normally Open) dan akan
mengalirkan tegangan ke kontaktor dan kemudian mengalirkan arus ke aktuator.
87
Hasil pengujian dilakukan selama 3 kali berdasarkan 3 kategori nilai PH pada
umumnya yaitu Asam, Netral, dan Basa. Dari hasil pengujian didapat bahwa pada
larutan asam, terukur pH 12 pada kertas lakmus dan pH 11,8 pada pembacaan
sensor pH. Kemudian pada larutan Netral, terukur pH 7 pada kertas lakmus dan
pH 7,8 pada pembacaan sensor pH. Kemudian pada larutan Basa, terukur pH 12
pada kertas lakmus dan 11,8 pada pembacaan sensor pH.
88
4.3 Pembahasan
Dari hasil pengujian dan implementasi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
bekerja dengan baik, Sistem ini dapat mengukur kadar keasaman air dan
kemudian menggerakan aktuator kincir air dan pompa air menggunakan relay
yang terhubung dengan kontaktor berdasarkan kondisi dari mikrokontroler. Pada
sistem ini terdapat kekurangan dan kelebihan yang di antaranya sebagai berikut.
Kelebihan :
a. Sistem ini dapat menyetarakan kadar keasaman air, karena ketika sensor pH
mendeteksi kadar keasaman yang tidak optimal untuk pertumbuhan udang,
kincir air dan pompa air akan menyala.
b. Sistem ini dapat menyetarakan kadar keasaman air pada tambak udang ketika
angka kadar keasaman kurang dari pH 7,4 atau melebihi pH 8,9.
c. Sistem ini dapat memberikan informasi kadar keasaman air tambak dan kondisi
aktuator. Informasi ini juga dapat dilihat di perangkat lain di luar sistem seperti
perangkat seluler atau komputer selama perangkat tersebut terhubung ke
internet. Untuk pemberian informasi secara lokal tanpa perlu adanya internet,
sistem ini juga menampilkan informasi ini melalui LCD 20x4 yang berada
pada case alat.
Kekurangan :
a. Sistem ini tidak dapat menyetarakan kadar keasaman air tambak jika tidak ada
kincir air dan pompa air karena sistem ini hanya menggerakkan aktuator dari
luar tanpa membuat aktuator sendiri.
b. Sistem ini tidak dapat mengirim dan menyimpan data kadar keasaman air ke
web server ThingSpeak tanpa adanya koneksi internet.
89
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal
yaitu:
1. Regulasi tegangan pada sumber tegangan 12V sebesar 0,79% dari tegangan
tanpa beban sebesar 11,36 V dan pada sumber tegangan 5V sebesar 0,39% dari
tegangan tanpa beban sebesar 5,03 V.
2. Modul sensor pH telah mendeteksi kadar keasaman air dengan pengukuran dari
pH 0-14.
3. Driver relay dapat beroperasi pada tegangan 12 V. Kondisi relay akan menjadi
OFF (Normaly Close) apabila tegangan output dari pin mikrokontroler bernilai
0,0V. Apabila tegangan output mikrokontroler bernilai 3,31V, kondisi relay
akan menjadi ON (Normaly Open) dan akan mengalirkan tegangan ke
kontaktor.
4. Data yang terbaca oleh sensor akan disimpan pada web server setiap 5 detik.
5. Sistem sudah bekerja dengan baik dan sesuai rancangan.
5.2 Saran
Sistem ini masih dapat dikembangkan lagi untuk penelitian berikutnya dengan
menambahkan mekanisme penyimpanan data secara offline yang dapat mengirim
data terakhir ketika sistem terhubung ke internet.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z., Kokarkin, C., & Priyoutomo, T. (2007). Penerapan Best Management
Practices (BMP) pada Budidaya Udang Windu (Penaeus Monodon
Fabricius) Intensif. Jepara: Departemen Kelautan dan Perikanan,
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya.
Arlien Siswanti, S. (2016). Wireless Sensor System Untuk Pemantauan Kadar Gas
Amonia (NH3) Menggunakan Algoritma Berbasis Aturan. Youngster
Physics Journal, 5(2), 1.
Azmi, Z., Saniman, & Ishak. (2016). Sistem Penghitung Ph Air Pada Tambak
Ikan Berbasis Mikrokontroller. Jurnal Ilmiah Saintikom, 103.
Badan Pusat Statistik. (2017). Populasi Ayam Ras Pedaging Menurut Provinsi
2009-2016. Dipetik November 20, 2017, dari
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1034
91
CANDRA, R. (2015). Rancang Bangun Sistem Pengendalian dan Monitoring
Peralatan Listrik Jarak Jauh Berbasis Android. Bandar Lampung: Insitut
Informatika dan Bisnis Darmajaya.
92
Haris, A. F., Wahyuni, H., & Arifin, R. (2017). Derajat Keasaman (PH) Asam
Basa Skala Kecil atau Dengan Konsentrasi Sangat Encer. Academia.
Ihsanto, E., & Hidayat, S. (2014). Rancang Bangun Sistem Pengukuran Ph Meter
Dengan Menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno. Jurnal Teknologi
Elektro, Universitas Mercu Buana, 131-132.
Lazarus and Free Pascal Team. (2017). About Lazarus Project. Dipetik Desember
23, 2017, dari https://www.lazarus-ide.org/index.php?page=about
93
Perdana, E. M., Muid, A., & Brianorman, Y. (2016). RANCANG BANGUN
PENGUKUR KADAR ALKOHOL BERBASIS ARDUINO. Jurnal
Coding, Sistem Komputer Untan, IV(2), 107-118.
Rahayu, G., Unang Sunarya, S., & Atik Novianti, S. (2017). RANCANG
BANGUN WEB SERVER UNTUK PEMANTAUAN. e-Proceeding of
Applied Science (p. 2066). Bandung: Universitas Telkom.
Sahrijanna, A., & Septiningsih, E. (2017). Variasi Waktu Kualitas Air Pada
Tambak Budidaya Udang Dengan Teknologi Integrated Multitrophic
Aquaculture (IMTA) di Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Ilmu Alam dan
Lingkungan, 54.
Samura, A., Kurniawan, W., & Setyawan, G. E. (2018). Sistem Kontrol dan
Monitoring Kualitas Air Tambak Udang Windu Dengan Metode Fuzzy
94
Logic Control Menggunakan Mikrokontroler NI myRIO. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2644.
Setyadi, H. A., & Permana, P. S. (2015). Rancang Bangun Alat Penghasil Air
Alkali Sebagai Pengobatan Alternatif Berbasis Mikrokontroller. Jurnal
Ilmiah Go Infotech.
Sutarman. (2003). Membangun Aplikasi Web Dengan PHP Dan MySQL (1 ed.).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syafaat, M. N., Mansyur, A., & Tonnek, S. (2012). Dinamika Kualitas Air Pada
Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Semi-Intensif Dengan
Teknik Pergiliran Pakan. Prosiding Indoaqua - Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur 2012, (p. 489).
95
Wibowo, F. Y. (2017). Pembuatan Sistem Kontrol Gas Amonia Berbasis
Mikrokontroler Arduino. INSTITUT PERTANIAN BOGOR. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Wyban, J., Sweeney, J. N., & Institute, O. (1991). Intensive shrimp production
technology : the Oceanic Institute shrimp manual. Hawaii: The Institute.
Yoga Alif Kurnia Utama, S. M. (2016). Perbandingan Kualitas Antar Sensor Suhu
dengan Menggunakan Arduino Pro Mini. e - Jurnal NARODROID, 2(2),
147.
96